Sejarah Pendidikan
A Sejarah Pendidikan Dunia
diri manusia.
b. Mengingat apa yang telah diamati dan
dihafalkan.
c. Berfikir.
J.J. Rousseau
Menurut Roussau ada tiga asas
pembelajaran
yaitu :
a. Asas pertumbuhan.
b. Asas aktivitas.
c. Asas individualis
Abad ke-19
Zaman
Kolonial
Zaman Jepang
Kolonial
Belanda
Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat
Indonesia dengan tujuan menghasilkan pegawai-
pegawai rendahan baik sebagai pegawai negeri maupun
swasta.
Zaman Adapun kecenderungan pendidikan masa kolonial ini
Kolonial adalah :
Belanda 1. Membiarkan terselengarakannya pendidikan islam
tradisional serta membantu mendirikan madrasah
Islam di Nusantara
2. Mendirikan sekolah Zending (mizionaris) yang
bertujuan menyebarkan agama kristen.
Ciri khas pendidikan pada masa ini antara lain :
a. Dualistik diskriminatif
b. Sentralistik
c. Tujuan pendidikan untuk menghasilkan tamatan
Zaman sebagai warga negara Belanda kelas dua.
Kolonial
Belanda Pada tahun 1899 terbit sebuah artikel oleh Van
Deventer berjudul Hutang Kehormatan dalam majalah
De Gids, ia menganjurkan agar pemerintah lebih
memajuk-an kesejahteraan rakyat Indonesia. Ekspresi ini
kemudian dikenal dengan Politik Etis.
Politik
Etis
Zaman Budi
Utomo
Kolonial
Belanda
Sumpah
Pemuda
Zaman Kolonial Jepang
pembangunan
Zaman Kemerdekaan
Bidang pendidikan pada awal kemerdekaan ini dilaksanakan dengan
berpedoman pada UUD1945 pasal 31. Dalam prakteknya, penyelenggaraan
pendidikan pada era 1945-1950 yaitu :
• Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia mengusulkan perlunya
pembaharuan di bidang pendidikan
• Pembentukan pendidikan masyarakat yang bertujuan membangun
masyarakat adil dan makmur berdasar pancasila.
• Pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran
• Menetapkan kurikulum awal sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan
• Pembaharuan kurikulum menjadi kurikulum SR 947
Masa Orde Baru
Pada masa orde baru terjadi suatu loncatan
yang sangat signifikan dengan adanya Instruksi
Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Akan tetapi,
Orde Baru pengaplikasian inpres ini hanya berlangsung
berlangsung dari segi kuantitas tanpa diimbangi dengan
perkembangan kualitas.
dari tahun Orde Baru juga mengusung ideologi “ke-
1968 hingga seragaman” sehingga memampatkan kemajuan
dalam bidang pendidikan. EBTANAS, UMPTN,
1998 menjadi seleksi penyeragaman intelektualitas
peserta didik.
Pada masa ini, peserta didik diberikan beban materi
pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan
keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor-faktor
Pelaksaan sistem kurikulum yang lain untuk menjadi peka terhadap
pendidikan di lingkungan.
Beberapa hal negatif lain yang tercipta yaitu :
Indonesia
1. Produk-produk pendidikan diarahkan untuk
menjadi pekerja
Masa Orde Baru
2. Lahirnya kaum terdidik yang tumpul akan
kepekaan sosial, dan banyaknya anak muda yang
berpikiran positivistik.
3. Hilangnya kebebasan berpendapat.
Pemerintah Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto
ini mengedepankan motto “membangun manusia
Pelaksaan sistem
Indonesia seutuhnya dan Masyarakat Indonesia”. Pada
pendidikan di masa ini seluruh bentuk pendidikan ditujukan untuk
memenuhi hasrat penguasa, terutama untuk
Indonesia
pembangunan nasional.
Kemudian ada juga sistem doktrinisasi, dimana
Masa Orde Baru sistem ini menolak segala bentuk budaya asing, baik itu
yang mempunyai nilai baik ataupun mempunyai nilai
buruk.
Kurikulum pada Masa Orde Baru