Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PUSKESMAS BERBASIS WEB

1)Eko Riyanto
1
Jurusan Teknik Informatika, STMIK Himsya Semarang
1
ekoriyanto89@gmail.com
Abstrak
Dalam menjalankan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI 1991).
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat
luas guna mencapai derajat kesehatan optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata-I yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan
dan masyarakat diharapkan dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam arti cepat dan tepat.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat puskesmas perlu
melakukan pengembangan-pengembangan yang berkaitan dengan pelayanan puskemas. Pelayanan
puskemas menjadi ujung tombak mutu dari puskesmas tersebut semakin baik pelayanan maka akan
semakin cepat masyarakat tertangani. Banyak permasalahan yang muncul dari proses pelayanan yang
lambat dari mulai pendaftaran, poli, apotek, sampai pembayaran, sehingga perlu dibuat sebuah sistem
informasi berbasis web yang terintegrasi dari masing-masing bagian untuk mempercepat proses
pelayananya. Sistem Informasi Administrasi Puskesmas yang dibuat dapat membantu mempercepat
pelanyanan masyarakat dan mempermudah pengadministrasian data pasien.
Kata kunci : Puskesmas, Sistem Informasi, Kesehatan.

Abstract
In carrying out functional health organization which is central to the development of public health are
also fostering community participation and provide comprehensive and integrated services to the public
in the working area in the form of principal activity (Depkes RI 1991). The health efforts conducted to
prioritize the services to the general public in order to achieve optimal health status, without neglecting
the quality of services to individuals. Health Center as a health care center strata-I, which includes
individual and public health services are expected to provide an optimal service in terms of speed and
accuracy. Therefore, to improve health services to the community health centers need to developments
relating to health center services. Services clinics spearhead the quality of the health center, the better
the service the faster the community handled. Many of the problems that arise from the slow service
from the start of registration, poly, pharmacies, until the payment, so it needs to be made a web-based
information system that is integrated from individual parts to speed up the process of His ministry.
Administration Information System health center created to help speed up and simplify the
administration of the community pelanyanan patient data.
Keywords: Health Center, Information Systems, Health.
1. Pendahuluan
Menurut Kepmenkes RI No. Puskesmas sebagai pusat pelayanan
128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas kesehatan Strata-I yang meliputi pelayanan
merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan perorangan dan masyarakat
kesehatan kabupaten/kota yang diharapkan dapat memberikan pelayanan
bertanggung jawab menyelenggarakan secara optimal dalam arti cepat dan tepat.
pembangunan kesehatan di suatu wilayah Pada zaman sekarang ini perkembangan
kerja. teknologi informasi semakin pesat yang
Dalam menjalankan organisasi dengan perkembangan sistem informasi.
kesehatan fungsional yang merupakan Sistem Informasi sangat membantu dan
pusat pengembangan kesehatan diperlukan untuk mempermudah tugas
masyarakat yang juga membina peran serta manusia, tidak terkecuali untuk bidang
masyarakat dan memberikan pelayanan pelayanan kesehatan yaitu membantu
secara menyeluruh dan terpadu kepada dalam penanganan sistem pendaftaran
masyarakat di wilayah kerjanya dalam pasien rawat jalan sampai pembayaran.
bentuk kegiatan pokok (Depkes RI Permasalahan yang terjadi selama ini
1991)[1]. Upaya kesehatan tersebut pada puskesmas berkaitan dengan proses
diselenggarakan dengan menitikberatkan pelayanan pendaftaran pasien kurang
kepada pelayanan untuk masyarakat luas optimal dikarenakan masih dilakukan
guna mencapai derajat kesehatan optimal, secara manual oleh para petugasnya. Hal
tanpa mengabaikan mutu pelayanan semacam ini akan mempersulit dan
kepada perorangan. menghambat pekerjaan, misal yang
Permasalahan yang banyak ditemui berkaitan dengan pengolahan data pasien,
dipuskesmas adalah masalah administrasi pencarian rekam medik pasien, pencarian
yang berkaitan dengan pelayanan seperti kartu pasien maupun pembuatan laporan
rawat jalan, rawat inap, poli, apoteker, bulanan untuk mengetahui jumlah
sampai keuangan. Dimana dipuskesmas pengunjung pada puskesmas tersebut.
masih menggunakan sistem manual dengn
mencatat dibuku besar. Sistem manual
dalam implementasinya banyak
mengalami permasalahan seperti
pencarian data yang memakan waktu lama
dan berkas fisik yang semakin lama
semakin banyak.
2. Metode
2.1. Kebutuhan Sistem Informasi
Untuk mengetahui kebutuhan sistem Tahap studi literatur untuk melihat
informasi puskesmas harus dilakukan referensi sistem-sistem yang sudah ada
observasi terlebih dahulu secara yang nantinya akan disesuaikan dengan
menyeluruh, adapun obersevasi yang kebutuhan puskesmas, tahap perancangan
dilakukan untuk dua puskesmas yaitu sistem akan dilakukan perancangan sistem
Puskesmas Pegandan dan GunungPati, secara umum menggunakan diagram relasi
adapun data-data yang akan dianalisis dan table relasi.
untuk perancangan sistem adalah Pembangunan aplikasi secara
a. Database pasien terstruktur dengan menggunakan metode
b. Data petugas waterfall pada tahapan Software
c. Data poliklinik Development Life Cycle (SDLC) meliputi:
d. Data dokter analisis, perancangan, pembuatan kode,
e. Data daftar implementasi dan pengujian. Dalam
f. Data resep penyusunan pengabdian IbM ini, tahapan
g. Data pembayaran keuangan hanya sampai pada pengujian saja.
Requiremennt
Analysis

System Design

Implementation

Testing

Deployment

Maintenance

Gambar 1. Metode Waterfall pada tahapan SDLC


Sistem informasi adalah suatu sistem organisasi yang bersifat manajerial dalam
di dalam suatu organisasi yang kegiatan strategi dari suatu organisasi
mempertemukan kebutuhan pengolahan untuk dapat menyediakan kepada pihak
transaksi harian yang mendukung fungsi
luar tertentu dengan laporan – laporan beberapa subsistem-subsistem, yaitu
yang diperlukan [2]. subsistem akuntansi penjualan, subsistem
Pendekatan sistem yang merupakan akuntansi pembelian, subsistem akuntansi
kumpulan dari elemen-elemen atau penggajian, subsistem akuntansi biaya dan
komponen-komponen atau subsistem- lain sebagainya [3].
subsistem merupakan definisi yang lebih System Development Life Cycle
luas. Definisi ini lebih banyak diterima, (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk
karena kenyataannya suatu sistem dapat melakukan analisa dan membangun
terdiri dari beberapa subsistem atau rancangan sistem dengan menggunakan
sistem-sistem bagian. Sebagai misal, siklus yang spesifik terhadap kegiatan
sistem akuntansi dapat terdiri dari pengguna [4].

Gambar 2. Siklus penambangan SDLC


Sebuah siklus untuk membangun a. Pengumpulan Data (Data Gathering)
sistem dan memberikannya kepada b. Pengolahan Data Awal (Data Pre-
pengguna melalui tahapan perencanaan, processing)
analisa, perancangan dan implementasi c. Model / Metode Yang Diusulkan /
dengan cara memahami dan menyeleksi Dikembangkan (Proposed Model/
keadaan dan proses yang dilakukan Method)
pengguna untuk dapat mendukung d. Eksperimen dan Pengujian Model /
kebutuhan pengguna. Metode (Model / Method Test and
Experiment)
2.2.Metode Penelitian e. Evaluasi dan Validasi Hasil (Result
Metode yang digunakan pada Evaluation and Validation)
penelitian ini adalah metode kualitatif., 2.3.Metode Pengumpulan Data
dengan tahapan penelitian sebagai Teknik pengumpulan data yang
berikut : dilakukan dalam penelitian ini dengan
mewawancarai pihak terkait yaitu e. Data Obat
puskemas Penggandaan dan puskemas f. Data Keuangan
GunungPati seperti : 2.4.Kerangka Kerja dari Sistem
a. Alur pelayanan rawat jalan puskemas Sistem informasi administrasi
b. Data-data yang digunakan untuk puskesmas secara umum kerangka kerja
mendaftar pelayanan dipuskemas dilaksana untuk membuat sistem
c. Data dokter komputerisasi puskesmas sebagai
d. Data Poliklinik berikut :

Pegawai

Sistem
Pendaftaran Informasi
Pasien Administrasi
Puskesmas

Database
SDLC
Data Pasien
Data Dokter
Data Poli
Data Obat
Data Keuangan

Gambar 3.Alur data BLSM

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1.Perancangan Sistem
Perancangan dimulai dengan membuat dari DFD Contex dan DFD Level 0
DFD untuk mengetahui data yang akan untuk mengetahui keseluruhan entitas
dikirim melalui entitas yang akan dan database..
diproses di sistem. DFD yang terdiri
data_obat
Apoteker

data_pasien Sistem Informasi data_pegawai


Pasien Adminstrasi Pegawai
Puskesmas

data_dokter
Dokter

Gambar 4. DFD Contex

Pegawai

Pendaftaran
Pasien Pegawai
Pasien

Pasien

Dokter Pemerikasaan

Pemeriksaan

Apotek

Apoteker Pemeriksaan

Apotek

Pembayaran

Gambar 5. DFD Level 0


3.2. Tampilan Antarmuka
Dalam mempermudah penggunaan data, proses dan output. Berikut
perlu interface untuk melakukan input tampilan interface yang dibuat.
Gambar 6.Homepage

Gambar 7. Halaman Admin


Gambar 8. Relasi antar tabel
4. PEMBAHASAN yang disebutkan dalam spesifikasi.
Pengujian sistem merupakan proses Pada black box testing, cara menguji
mengeksekusi sistem perangkat lunak hanya dilakukan dengan menjalankan
untuk menentukan apakah sistem atau mengeksekusi unit atau modul,
perangkat lunak tersebut cocok dengan kemudian diamati apakah hasil dari unit
spesifikasi sistem dan berjalan sesuai itu sesuai dengan proses bisnis yang
dengan lingkungan puskesmas yang diinginkan.
diinginkan. Pengujian sering diasosiasikan 2. White Box Testing
dengan pencarian bug (kesalahan baris White box testing adalah cara
program yang menyebabkan kegagalan pengujian dengan melihat kedalam
mengeksekusi sistem perangkat lunak). modul untuk meneliti kode-kode
Sebelum program diterapkan, maka program yang ada dan menganalisis
program harus bebas terlebih dahulu dari apakah ada kesalahan atau tidak. Jika
kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat ada modul yang menghasilkan output
terjadi. Program dites untuk tiap-tiap yang tidak sesuai dengan proses bisnis
modul dan dilanjutkan dengan untuk yang dilakukan, maka baris-baris
semua modul yang telah dirangkai. program, variable dan parameter yang
1. Black Box Testing terlibat pada unit tersebut akan dicek
Terfokus pada apakah unit program satu per satu dan diperbaiki, kemudian
memenuhi kebutuhan (requirement) di compile ulang.
Konversi sistem merupakan proses sempurna lagi, sehingga sistem
untuk meletakkan sistem baru supaya akan dapat mengatasi segala
siap untuk digunakan. Terdapat permasalahan terkait pelayanan
beberapa pendekatan untuk melakukan pasien di puskesmas.
konversi sistem, salah satunya adalah 2. Perancangan pada sistem
pendekatan konversi paralel yaitu administrasi pada Puskesmas
pendekatan yang dilakukan dengan Wanadadi meliputi perancangan
mengoperasikan sistem yang baru proses yang menggunakan
bersama-sama dengan sistem yang lama flowchart sistem dan DFD,
selama satu periode tertentu. Kebaikan perancangan basis data yang
pendekatan ini menyediakan proteksi menggunakan normalisasi dan
tinggi kepada organisasi terhadap bagan relasi table, serta
kegagalan sistem yang baru. perancangan tatap muka untuk
Sistem Informasi Administrasi merancang tampilan program.
Puskesmas ini memakai konversi 3. Komputerisasi pada proses-proses
paralel dengan pertimbangan apabila di dalam manajemen SDM
sistem yang baru tidak berjalan sesuai dilakkukan dengan menentukan
yang diharapkan, maka masih ada terlebih dahulu kebutuhan
sistem lama sehingga pelayanan dapat fungsional sistem yang
berjalan baik. berdasarkan pada proses bisnis
5. SIMPULAN sebenarnya, kemudian merancang
Berdasarkan hasil dari penelitian yang proses tersebut menggunakan
dilakukan penulis terhadap sistem flowchart sistem dan DFD, lalu
administrasi pada Puskesmas diimplementasikan menjadi baris-
GunungPati dan Pegandan dapat baris program untuk membentuk
diambil kesimpulan antara lain: kesatuan sistem informasi yang
1. Analisis pada sistem administrasi utuh.
pada Puskesmas GunungPati dan6. DAFTAR PUSTAKA
Pegandan dapat menggunakan [1] Permenkes RI No. 159b / Menkes /
beberapa pendekatan yaitu SDLC per II / 1988.
[2] Jogiyanto, H.M. 2001,Analisa dan
(System Development Life Cycle)
Desain Sistem Informasi.
yang dapat memenuhi permintaan Yogyakarta : Andi.
sistem dengan mempertimbangan [3] Jogiyanto H.M,1995,Analisa dan
Desain Sistem Informasi :
pengembangan sistem yang lebih
Pendekatan Terstruktur Teori dan Perancangan Sistem Informasi
Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi 2 dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Cetakan. Y o g j a k a r t a : A n d i Gava Media.
[4] Kristento. Andi. 2003,

Anda mungkin juga menyukai