Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA Ny. S DENGAN SIROSIS SIROSIS HEPATIS, ANEMIA
GRAFIS, HIPOALBUMINEMIA DIRUANG DAHLIA RSUD NGUDI
WALUYO KABUPATEN BLITAR TANGGAL 6 – 8 APRIL 2020

OLEH
KELOMPOK 11 :

Khairunnisa (P17212195018)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2020
1
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi
arsitektur hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi
sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal (Price & Wilson, 2005). Sirosis
dapat mengganggu sirkulasi darah intra hepatik dan pada kasus lebih lanjut menyebabkan
kegagalan fungsi hati secara bertahap. Di negara barat penyebab sirosis hepatis yang
tersering adalah akibat dari konsumsi alkohol, sedangkan di Indonesia terutama akibat
infeksi virus hepatitis B maupun C. Hasil penelitian diIndonesia menyebutkan virus
hepatitis B menyebabkan sirosis sebesar 4050% dan virus hepatitis C 30-40%, sedangkan
10-20% penyebabnya tidak diketahui dan termasuk kelompok virus bukan B dan C
(Sudoyo,2007)
Di Amerika Serikat terjadi peningkatan proporsi pasien sirosis hepatis dengan
hepatitis C dibandingkan dengan penyakit hati alkoholik pada tahun 2008. Penelitian
pada pasien dengan diagnosis tersebut menunjukkan bahwa umur mereka rata-rata sekitar
60 tahun dan mayoritas pasien adalah pria dengan rasio pria dan wanita 4 : 1,3. Kematian
terbesar dari sirosis hepatis terjadi pada kelompok umur 60-70 tahun (Gunnarsdottir,2008
dalam Agustin, 2013). Menurut laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, rata-
rata prevalensi sirosis hati adalah 3,5% seluruh pasien yang dirawat di bangsal penyakit
Dalam, atau rata-rata 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat. Perbandingan
prevalensi sirosis pada pria:wanita adalah 2,1:1 dan usia rata-rata 44 tahun (PPHI-INA
ASL, 2013). Di RS Dr. Sardjito Yogyakarta jumlah pasien sirosis hati berkisar 4,1% dari
pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam kurun waktu 1 tahun (2004)
(Agustin, 2013).
Manifestasi utama dan lanjut dari sirosis hepatis adalah ikterus, edema perifer,
kecenderungan perdarahan, eritema palmaris, angioma spidernevi, ensefalopati hepatik,
splenomegali, varises esofagus dan lambung, serta manifestasi sirkulasi kolateral lainnya.
Asites dapat dianggap sebagai manifestasi kegagalan hepatoselular dan hipertensi portal
(Price & Wilson, 2005). Sering terjadinya edema dan asites pada pasien serosis hepatis
sehingga dibutuhkan terapi yang biasa digunakan untuk mengeluarkan cairan berlebih
pada
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai