Anda di halaman 1dari 12

HHNC

Hyperosmolar Hyperglycemi
Nonketotoc Syndrome
NI LUH WIDANI,Sp.KMB
HHNC

Penyimpanan glukosa di otot dan liver ↓

Pemecahan glikogen di liver ↑

Hyperglikemi

Glucosuria

Osmotik Diuresis

Kehilangan cairan, sodium & potasium

Dehidrasi

Hemokonsentrasi

Hypovolemia

Pre-renal azotemia Hyperviscositas Syok

Asidosis Trombosis asidosis lactic

Kematian
Definisi
Adl syndrome yg ditandai dg 4 gejala utama yaitu:
1. Hyperglikemi berat
2. Ketosis (-)
3. Dehidrasi
4. Manifestasi neurologi

HHNC terjadi > banyak pd DM tipe 2 pd orang tua


Faktor risiko terjadinya HHNC
 Infeksi :
- Pneumonia & UTI
- Myocardial inskemia
- Perdarahan GI
- Trombosis arteri
- Stress
- GE berat
- Obat-obatan :thiazide & diuretik loop
- Hemodialisa & pertonial dialisa
- Parenteral hypertonik
Tanda dan Gejala
• Syndrome HHNC: polyuria, polydipsi,
polyphagia, lemas, dehidrasi, BB turun, dan
pandangan kabur.
• GI: mual, muntah, nyeri abdomen dan kram
abdomen
• Kulit: kering. Turgor kulit turun
• Kardiovas: takikardi dan tekanan darah turun
• Neuro: perubahan status mental” defisit
penglihatan, hemiparese, apasia dan kejang.
Penatalaksanaan
Spt DKA , pd HHNC tind utama adl :
 penggantian cairan,
 terapi insulin dan
 penggantian elektolit

Monitor hemodinamik
Ukur dan catat Intake dan Output
Kaji status cairan: turgor kulit, mukosa
Pasien dg penyakit jantung & ginjal  monitor ketat
selama resusitasi cairan.
CAIRAN

1. 1000 ml NaCl  1 jam pertama


2. Lanjut sesuai hemodinamik dan elektrolit
dipertahankan : 250-500 ml/jam
ADA: pasien dengan Na normal atau tinggi NaCl
0,45% 1 jam 1
3. Dextrose + bila GDS mendekati normal
ADA: Dext 5% + bila GDS < 300 mg/dl
Elektrolit

• Pasien dg HHN dg deficit Kalium


penggantian setelah fungsi ginjal adekuat
(produksi urine +)
• Bila insulin diberikan, kalium dimulai bila K
< 3.0 untuk mencegah hypokalemia
• Penggantian kalium rutin tidak
direkomedasikan
INSULIN
Waktu mulai terapi insulin belum ditetapkan
ADA: dimulai insulin IV setelah resusitasi cairan dan koreksi
hypokalemia

Dosis Awal : tidak dijelaskan
ADA: insulin IV diberikan berdasarkan BB
0,14 unit/kg/jam atau 0,1 unit/kg/jam setelah 0,1 unit/kg bolus

Dosis insulin  mencapai penurunan GDS adekuat


ADA: jila GDS tidak berkurang 50-75 mg/dl/ jam dari terapi I 
dosis dinaikkan sampai DGS stabil  250 300 mg/dl
STUDI KASUS
• Perempuan 76 th riwayat DM tipe II sejak 2 tahun. riwayat
penyakit jantung sejak 1 tahun yang lalu. Pasien juga memiliki
riwayat pnemonia sejak 1 bulan yang lalu.
• Pasien masuk IGD keadaan tidak sadarkan diri, pasien tampak
sesak nafas, Keluarga: sesak napas sejak 1 minggu dan dirasakan
semakin memberat. Kesadaran umum soporcoma tampak sakit
berat.
Airway (Jalan Nafas): Adanya sumbatan sputum, Suara nafas terdengar stridor
ada riwayat pembengkakan pita suara.
Breathing : Frekuensi Nafas 29x/menit, irama teratur, batuk non produktif, Nafas
: sesak, retraksi dada. Auskultasi : suara nafas Ronchi
Circulation : Suhu 36 ⸰c, Spo2 : 72 – 90% TD : Pukul 09.25 : 101/54 mmhg Pukul
10.25 : 65/33 mmhg, HR : 104x/menit, kuat, Capilary refil < 3 detik, Ekstremitas
hangat
Darah rutin :
• Hemoglobin : 11,5
Pemeriksaan Lab
• Eritrosit : 3,99 Kimia Klinik :
• Hematokrit : 34,1 Ureum darah : 111
• Leukosit : 27,64 Kreatinin darah :1,7
• Trombosit : 516 Natrium : 135
Kalium 5,8
Klorida : 103
Hasil GDS
Pukul : 09.45 GDS : 485 Novorapid 10µ (IV)
Pukul : 11.00 GDS : 346
Keton dalam darah 1,60

Analisa Gas Darah :


pH : 7,17
Pco2 : 52,2
Po2 : 98
Hco3 : 19,0
Base Excess : -8,50
Spo2 : 90%
Apa pengkajian data fokus???

Apa diagnosa keperawatan pada pasien?

Anda mungkin juga menyukai