Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

TUGAS TANGGAP DARURAT

“REVITALISASI KOTA LAMA TAHAP 2”

Disusun Oleh :

Ahnaf Al Majid 4.12.17.0.03

Aldito Bayu P. 4.12.17.0.05

Yasta Amru D. 4.12.17.0.24

PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2020

1
2
Pembentukan TIM Tanggap Darurat

1. Menentukan Ruang Lingkup dan Tujuan


A. Tujuan
Tujuan prosedur ini adalah sebagai pedoman untuk selalu dalam kesiagaan dan siap sewakt-waktu jika menghadapi keadaan
darurat.

B. Lingkup
Prosedur ini berhubungan dengan sistem tanggap darurat yang meliputi struktur organisasi tanggap darurat, fasilitas, komunikasi
dan kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaan darurat yang telah teridentifikasi dan kemungkinan terjadi di lingkungan.
2. Identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan pengendaliannya
Penilaian
No Identifikasi bahaya Pengendalian resiko
resiko

Menerapkan 5R (rapi, resik,


Material yang berserakan di lokasi
1 Sedang ringkas, rawat, rajin) pada lokasi
kerja saat terjadi kebakaran.
pekerjaan.

2 Adanya korban dari pengguna Sedang Segera dilakukan rekayasa lalu

3
jalan lintas ketika terjadi kebakaran.

Segera pindahkan alat berat ke


Terjadi ledakan pada alat berat
3 Berat tempat yang aman ketika terjadi
akibat terjadinya kebakaran
kebakaran.

Disediakan P3K pada lokasi


4 Bagian anggota tubuh terbakar Sedang
proyek konstruksi.

5 Sesak nafas akibat asab dari api Kecil Menggunakan masker

Berteriak sekencang mungkin


Tidak terdapat alarm kebakaran
6 Sedang untuk menginformasikan
pada lokasi proyek konstruksi
terjadinya kebakaran.

Segera menghubungi pemadam


7 Hydrant tidak berfungsi Sedang kebakaran, dan gunakan air yang
tersedia di sekitar lokasi proyek.

Terjadi kecelakaan lalu lintas


Buat jalur evakuasi seaman
8 akibat evakuasi korban yang tidak Sedang
mungkin.
teratur

Segera lakukan evakuasi, dimulai


Pekerja terjebak pada lokasi dari yang terdekat dengan sumber
9 Berat
kebakaran api, cari tempat teraman dan tidak
panik

10 Terjadi ledakan di pom bensin di Berat Segera lakukan pemadaman api


sekitar lokasi pekerjaan disekitar pom bensin dan jauhkan
benda-benda yang mudah terbakar
dari pom bensin guna
memperlambat proses penyebaran

4
api.

Meningkatkan kewaspadaan
Adanya korban jiwa ketika proses sebelum terjadinya kebakaran dan
11 Berat
evakuasi kesigapan setelah titik api pertama
muncul.

3. Menyusun kesiapsiagaan tanggap darurat.


Sarana Peralatan yang
Prosedur untuk Respon Penanggung Jawab
Dibutuhkan

Setiap pekerja bertanggung jawab untuk


menerapkan 5R pada lokasi proyek Pengawas K3
(ringkas, rapi, resik, rajin, rawat).

Setiap pekerja harus selalu waspada setiap


melakukan pekerjaan, terutama pekerjaan
yang berhubungan dengan bahan mudah
terbakar.

Setiap pekerja saling mengawasi satu sama


lain lingkungan sekitar, guna
mengantisipasi terjadinya kebakaran.

Apabila muncul titik api di sekitar Petugas Peran


lingkungan proyek, segera melapor atau Kebakaran atau
berteriak untuk menyebarkan informasi. pekerja

Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar Petugas Peran


dan bahan-bahan yang mudah terbakar dari Kebakaran atau

5
titik nyala api, guna mencegah melebarnya
nyala api dan memperlambat penyebaran pekerja
api.

Jangan panik tetap tenang, dan segera


Petugas Peran
padamkan api menggunakan APAR yang APAR
Kebakaran
tersedia di proyek.

Segera hubungi pihak yang berwajib


Petugas Peran
apabila titik api tak kunjung padam dan
Kebakaran
melebar semakin besar.

Lakukan penutupan area sekitar proyek dari


Petugas Peran
jangkauan umum, dan segera lakukan
Kebakaran
rekayasa lalu lintas.

EVAKUASI

Tim evakuasi segera mengarahkan pekerja


segera meninggalkan area kebakaran secara
Tim evakuasi
teratur, tenang melalui jalur evakuasi yang
telah disediakan.

Ikuti instruksi yang diberikan.

Berjalan dan berkumpul di titik kumpul


Tim evakuasi
yang aman.

Tim pengamanan mengecek ulang seluruh


Tim pengamanan
pekerja pada Assembling Point Area.

Apabila ada pekerja yang tidak ada segera Tim komunikasi dan
informasikan kepada tim komunikasi. tim pengamanan

6
Tim pengamanan segera mengamankan
pekerja yang masih terjebak di lokasi Tim pengamanan
apabila kondisi memungkinkan.

Tim P3K segera melakukan pertolongan


pertama pada pekerja yang mengalami luka
Tim P3K Peralatan P3K
ringan dan segera hubungi rumah sakit
terdekat apabila ada korban luka berat.

5. Identifikasi Kebutuhan Sarana/ Alat dan SDM / Denah Evakuasi


Sarana penyelamatan dan kelengkapannya
a) Jalur Evakuasi Jalur evakuasi adalah lintasan yang digunakan sebagai pemindahan langsung dan cepat dari orang-orang yang akan
menjauh dari ancaman atau kejadian yang dapat membahayakan. Evakuasi terbagi menjadi dua jenis, yakni:Evakuasi skala kecil,
contohnya penyelamatan yang dilakukan dari sebuah titik point yang diakibatkan karena ancaman bom atau kebakaran.Evakuasi skala
besar, contohnya penyelamatan dari sebuah daerah banjir, letusan gunung berapi atau badai.Jumlah dan kapasitas jalur evakuasi
biasanya menyesuaikan dengan jumlah penghuni gedung dan ukuran gedung tersebut. Kebutuhan jalur evakuasi dipengaruhi oleh
waktu rata-rata untuk mencapai lokasi yang aman (titik kumpul) yang berada di halaman .Dalam merancang jalur evakuasi, pengelola
juga harus memerhatikan banyak hal, misalnya ketersediaan tangga, pintu yang digunakan, dan sarana evakuasi lainnya. Para ahli
keselamatan merekomendasikan setiap gedung memiliki minimal dua atau lebih jalur evakuasi.
b) Penanda Jalan Keluar Sesuai SNI 03-1746- 2000 dan Permen PU Nomor 26 Tahun 2008, sarana jalan keluar pada sebuah
Prroyekharus diberi tanda. Eksit, selain dari pintu eksit utama di bagian luar proyek, harus diberi tanda dengan sebuah tanda yang
disetujui yang mudah terlihat dari setiap arah akses eksit.
Penandaan eksit harus memenuhi kriteria:
-Tanda eksit harus di tempatnya pada setiap pintu eksit yang disyaratkan untuk tanda eksit
-Tanda eksit yang bisa diraba harus terbaca

7
-Tanda eksit harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

Sistem pemadam kebakaran otomatis dan manual

a) Tabung alat pemadam api. 2 (dua) macam tabung alat pemadam api. Jenis halon, CO2 dan dry powder.

6.Menyusun Organisasi Tanggap Darurat

8
STRUKTUR ORGANISASI KESIAGAAN TANGGAP DARURAT

KETUA
UNIT TANGGAP DARURAT
 
Ir. Tri Suprati, M.T.

KOORDINATOR
TANGGAP DARURAT
Budi Sulaiman, S.T., M.T

KEBAKARAN, KEGAGALAN KONSTRUKSI, GEMPA BUMI, BANJIR


TUMPAHAN MINYAK SABOTASE, DEMO HURU HARA

SOEBARJO ANGGA BUDI

TIM PEMADAM TIM EVAKUASI TIM PENYELAMAT TIM P3K TIM PENYELAMAT
RINGAN
SEPTIAN WIDODO M NASIR AHMAD MUKSININ WULAN MARTINA SANJAYA.

9
PERAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Ketua 1. Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap
Darurat Perusahaan

2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan


sarana dan prasarana tanggap darurat Perusahaan.

3. Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk


melangsungkan latihan tanggap darurat di lingkungan
Perusahaan.

4. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun non-rutin Unit


Tanggap Darurat.
5. Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat
Perusahaan.
Koordinator Mengoordinasi kinerja semua regu/ tim unit tanggap darurat
Tim P3K 1. Melaksanakan tindakan P3K.

2. Melaporkan segala kekurangan/ kerusakan sarana dan


prasarana P3K di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator,
Wakil maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun wakil Unit
Tanggap Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan
tindakan medis lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan .
Tim Keamanan Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal
selama berlangsungnya tanggap darurat Perusahaan
Tim Evakuasi 1. Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan
cepat.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan
prasarana evakuasi di lingkungan Perusahaan kepada
Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun
teruka kepada Regu P3K, Koordinator maupun wakil Unit
Tanggap Darurat.
Tim Pemadam Ringan 1. Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan
semua sarana pemadam api di lingkungan Perusahaan secara
aman, selamat dan efektif.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan
prasarana pemadam api di lingkungan Perusahaan kepada
Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.

10
7.Susun dan Tetapkan Prosedur Tanggap Darurat

1. Kepala Divisi Keamanan & Keselamatan (KDK)

Menyiapkan Rencana Keadaan Darurat (RKD)

2. Konsep

5. Nara Sumber 4. Kepala Bagian Keselamatan


3. KDK
Revisi, saran dan pertimbangan Perbaikan/ pelengkapan materi
RKD
RKD
diterbitkan

6. Kepala Bagian Teknik 8. Manajemen Penyewa 7. Kepala Bagian Keamanan

Mengkoordinir para Teknisi Mengkoordinir Peran Mengkoordinir kel.


Kebakaran Komunikasu, kel. Sekuriti dan
Penyelamat

9. Kelompok Teknisi 11. Peran Kebakaran (PK) 10. Kel. Sekuriti & Penyelamat

Menjamin kesiapan peralatan Memahami RKD dan siap Memahami peran dan
untuk menunjang melaksanakan tanggung jawabnya serta siap
penanggulangan keadaan melaksanakannya
darurat

12. PK

Bencana (kebakaran dll)


Dapat diatasi?

B
A
B
11
13. KDK

Panggil Dinas

14. KDK 15. Dinas Kebakaran/ KDK

Pertimbangan & Persiapan Upaya pemadaman dan


Evakuasi Pengendalian keadaan darurat

17. Dinas
16. KDK
Kebakaran
Evakuasi
Api Padam?
?

18. KDK

Menyatakan kondisi darurat


selesai

19. Tim

Evaluasi

8. Susun Rencana untuk Pelatihan Simulasi

12
Rencana Pelatihan Simulasi Tanggap Darurat

Keadaan darurat tidak bisa diketahui kapan dan dimana akan terjadinya, namun yang ada adalah
bagaimana kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat. Untuk mengetahui sampai sejauh
mana kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat yang meliputi perencanaan dan
pengorganisasian, pemahaman personil terhadap pelaksanaan prosedur ketika terjadi keadaan
darurat. Simulasi tanggap darurat sebisa mungkin simulasi yang persis dengan bahaya yang
paling besar kemungkinannya terjadi di lingkungan kerja.

A. Rencana Pelatihan simulasi


Waktu Pelaksanaan
Sabtu, 28 Januari 2021
Pukul : 14.00-15.00 WIB

Lokasi :
Lokasi Proyek Revitalisasi Kota Lama Tahap II

Keadaan Darurat :
Kebakaran pada alat berat

Penyebab :
Kebakaran disebabkan karena penggunaan alat berat yang melebihi kapasitas sehingga
menyebabkan mesin panas dan terjadi konsleting pada mesin.

B. Plan Evakuasi

C. Skenario Simulasi

13
 Ada kesalahan yang dilakukan oleh salah 1 operator alat berat yaitu memaksakan
penggunaan alat berat melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Operator tersebut tidak
menyadari bahwa apa yang ia lakukan sangat berbahaya, apalagi kondisi cuaca sedang
sangat panas. Hingga terjadi konsleting pada bagian mesin belakang alat berat.
 Seorang pekerja bernama Kiki melihat ada percikan api pada bagian mesin yang
membesar kemudian ia berteriak “Api… Api… Api…” sambil meminta bantuan pekerja
lain yang ada disekitar lokasi kejadian. Kemudian Kiki segera berlari mecari apar
terdekat atau sumber air terdekat untuk memadamkan api pada bagian mesin.
 Operator yang berada didalam alat berat langsung keluar dan segera menyelamatkan diri.
 Budi yang melihat kejadian tersebut dari jauh mencoba menghubungi team komunikasi.
Budi menghubungi guna memberitahu jika terjadi kebakaran pada alat berat dan diduga
kebakaran berpotensi menjadi besar karena terletak dekat dengan bahan mudah terbakar.
 Kemudian team komunikasi mencoba menghubungi team keadaan darurat yang lain
seperti koordinator lapangan, pengawas, team pemadam kebakaran proyek, team
evakuasi korban bersama team P3K. Mereka semua posisinya sedang tidak ada di lokasi
kejadian.
 Para pekerja yang ada dilokasi mencoba mengamankan sekitar supaya tidak menambah
korban lebih banyak.
 Kemudian team tanggap yang dengan cepat sampai di lokasi kejadian segera mengambil
alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dibantu
pekerja lain. Jika team pemadam kebakaran proyek menganggap kebakaran akan
berpotensi lebih besar lagi, maka mereka segera menginstruksikan team komunikasi
untuk segera memanggil pemadam kebakaran.
 Team evakuasi yang datang bersamaan dengan team keadaan darurat segera
mengarahkan dan memastikan agar para korban dapat melalui jalur evakuasi menuju titik
kumpul (Assembly Point).
 Team P3K melakukan tugas mereka yaitu mencari korban yang kemungkinan terkena
luka bakar, pingsan, sesak nafas, dll. Berutung tidak ditemukan korban jiwa pada
kecelakaan kali ini.
 Team pemadam kebakaran proyek mencoba memadamkan api dan menyingkirkan
barang-barang yang dapat berpotensi terbakar di sekitar sumber api.

D. Pemulihan Keadaan Darurat


Team Tanggap Darurat, telah selesai melaksanakan kegiatan menangani keadaan darurat
sesuai dengan tugasnya masing-masing, Setelah koordinator mengumumkan keadaan aman,
team berkumpul untuk mendengarkan arahan dari koordinator tentang upaya pemulihan
keadaan darurat, yaitu masing-masing team melakukan upaya pemulihan dengan cara :
- Team Komunikasi, menyiapkan laporan proses komunikasi secara tertulis (krnologis
komunikasi) kepada koordinator melalui pengawas.
- Team Evakuasi, melakukan pemulihan dengan cara membantu team P3K memobilisasi
korban yang terluka yang mungkin selanjutnya akan di bawa ke rumah sakit dan lain
sebagainya.
- Team P3K, terus memberi pertolongan kepada korban bersama-sama dengan petugas
medis.

14
- Team pemadam/tumpahan, membersihkan lokasi kebakaran dan tumpahan-tumpahan yang
timbul akibat adanya keadaan emergency.

9. Evaluasi dan Pemutakiran


Evaluasi dan Pemutakiran
1. Tingkat kejelasan skenario perlu diperhatikan
2. Tidak adanya petugas dititik asembly point
3. Alat peraga kurang
4. Jalur evakuasi masih kurang memadai
5. Lokasi penataan lokasi kurang mendukung proses evakuasi
6. Dalam proses evakuasi perlu adanya site layout
7. Belum adanya plan skenario tentang apa yang harus dilakukan di asembly poin
8. Tanda atau petunjuk jalur evakuasi harus jelas dan memiliki tanda jalur naik dan jalur turun

15

Anda mungkin juga menyukai