Anda di halaman 1dari 8

5M (MENGAMATI, MENANYA, MENCOBA, MENALAR DAN

MENGKOMUNIKASIKAN) TEMA CITA-CITAKU KELAS IV


SD NEGERI 157 PALEMBANG

Putri Hendria Maulina, Linda Puspita, Nuraini Usman


Universitas Sriwijaya
Email: putrihendria03@gmail.com

Abstract: The purpose of this research was giving the description how to apply 5M (Observing,
Questioning, Experimenting, Associating and Communicating) Theme My Ambition in Fourth
Grade of Elementary School Number 157 Palembang. The method that used in this research is
qualitative descriptive with total subjects are 3 teachers in fourth grade elementary school,
they are teachers in IV A, IV B and IV C classes on 2017/2018. The instrument that used in this
research are observation, interview and documentation. The result of this research has shown
that the teachers who taugh of IV A, IV B and IV C in elementary school number 157
Palembang has done to apply 5M when they were doing learning activity, although there are
activities that still has not seen, such as questioning and associating. So, we can get the
conclution of this research is the application of 5M (Observing, Questioning, Experimenting,
Associating and Communicating) Theme My Ambition in Fourth Grade of Elementary School
Number 157 Palembang has not yet implemented perfectly in learning activity.

Key words: Application of 5M, observing, questioning, experimenting, associating and


communicating

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanPenerapan 5M (Mengamati,


Menanya, Mencoba, Menalar dan Mengkomunikasikan) Tema Cita-citaku kelas IV SD Negeri
157 Palembang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian
berjumlah 3 orang guru kelas IV yaitu guru kelas IVA, IVB dan IVC, yang berada di SD
Negeri 157 Palembang pada tahun ajaran 2017/2018. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah observasi,wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa guru kelas IVA, IVB dan IVC di SD Negeri 157 Palembangdalamkegiatan
inti pembelajarantelah melaksanakan kegiatan 5M, akan tetapimasih ada langkah-langkah yang
belumterlihat,seperti menanya dan menalarMaka dapatdisimpulkanbahwapenerapan5M
(Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar dan Mengkomunikasikan) di SD Negeri 157
Palembangbelumsepenuhnyadilaksanakandalam proses belajarmengajar.

Kata-kata kunci: Penerapan 5M, mengamati, menanya, mencoba, menalar dan


mengkomunikasikan.

PENDAHULUAN menjadi kekuatan dalam melakukan


Pendidikan merupakan pilar yang perubahan untuk kehidupan dan kondisi yang
sangat penting bagi suatu bangsa. Pendidikan lebih baik di masa depan (Sani, 2015:1).
berkaitan erat dengan peningkatan kualitas Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui
sumber daya manusia (Hernawan, seberapa pentingnya pendidikan dalam
2013:7.10). Kesempatan, harapan dan pe- kehidupan manusia, karena melalui
ngetahuan dapat diberikan kepada peserta pendidikan seseorang akan mendapatkan
didik tergantung pada kualitas pendidikan penghidupan yang lebih baik di masa yang
yang ditempuh, sebab pendidi¬kan mampu akan datang.

132
5M (Mengamati, Menanya, Mencoba,…, Putri Hendria, Linda Puspita, Nuraini Usman 133

Pendidikan dasar merupakan merumuskan masalah, mencoba atau


pendidikan yang diumpamakan sebagai tiket mengajukan hipotesis, menalar atau
awal bagi seorang peserta didik untuk mengumpulkan data dan membangun jejaring
mencapai tingkat pendidikan yang lebih atau mengkomunikasi konsep, dan langkah-
tinggi. Pendidikan dasar diselenggarakan langkah ini disebut sebagai langkah 5M
untuk mengembangkan sikap dan dalam pendekatan Saintifik (Rusman, 2015:
keterampilan dasar yang dimiliki oleh peserta 231). Langkah-langkah tersebut diharapkan
didik, yang akan berguna bagi dirinya ketika dapat dimunculkan secara menyeluruh dalam
nanti berada diantara masyarakat. Sehingga, proses pembelajaran, karena dengan adanya
pendidikan dasar yang diberikan kepada 5M peserta didik dapat menunjukkan kinerja
peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar yang positif dan aktif dalam mengikuti
(SD) harus bersifat sinergis dan terpadu, pembelajaran yang diberikan. Hal ini selaras
karena secara psikologis kemampuan yang dengan tujuan pendidikan yang digunakan
dimiliki oleh peserta didik pada usia tersebut pada kurikulum 2013, yaitu menciptakan
bersifat saling bergantung antara satu pengajaran yang dapat berpusat pada peserta
kemampuan dengan kemampuan lainnya. didik.
Diberlakukannya Kurikulum 2013 Berdasarkan uraian di atas, hal itu
pada jenjang pendidikan dasar diharapkan mendorong peneliti untuk melakukan
dapat menjadi angin segar bagi penelitian dengan judul “Penerapan 5M
pengembangan kemampuan yang dimiliki (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar
oleh peserta didik. Kurikulum ini dilakukan dan Mengkomunikasi) Tema Cita-citaku Ke-
pemberdayaan semua potensi yang dimiliki las IV SD Negeri 157 Palembang”.
oleh peserta didik, yang diarahkan untuk
menumbuh-kembangkan sikap, pengetahuan, METODE PENELITIAN
keterampilanserta meningkatkan peradaban Penelitian ini dilakukan dengan
dan martabat bangsa. Hosnan (2016: IX). Hal menggunakan pendekatan kualitatif dan
ini mengandung arti, peserta didik bukan metode yang digunakan adalah metode
hanya akan kaya akan intelektual saja tetapi deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan
akan kaya secara moral dan juga memberikan gambaran dalam bentuk kata-
kemampuan, sebab mereka tidak hanya kata tentang fenomena yang terjadi di
kognitifnya saja yang dilatih, melainkan lapangan secara serta-merta atau apa adanya,
afektif dan motoriknya juga. sehingga tidak ada manipulasi variabel dan
Pembelajaran yang dilakukan pada penentuan peristiwa yang akan terjadi.
Kurikulum 2013 memiliki beberapa Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
perbedaan dari kurikulum sebelumnya, salah 157 Palembang yang beralamat di Jalan Let.
satunya adalah menetapkan satu pendekatan Simanjuntak, Pahlawan, Kemuning, Kota
yang akan digunakan dalam seluruh Palembang, Sumatera Selatan 30126.
pembelajaran, yaitu menggunakan Penelitian ini dilakukan pada semester genap
pendekatan Saintifik. Pembelajaran yang tahun ajaran 2017/2018, yaitu pada bulan
menggunakan pendekatan saintifik dengan Januari 2018.
langkah 5M yang digunakan pada Kurikulum Peneliti melakukan penelitian
2013 telah dirancang sedemikian rupa dapat terhadap guru kelas IV SD Negeri 157
memungkinkan peserta didik untuk aktif Palembang yang berjumlah tiga orang guru,
dalam mengkontruksi konsep, hukum serta yaitu Ibu LA yang mengajar kelas IVA, Ibu
prinsip yang telah ditemukannya melalui WSS yang mengajar kelas IVB dan Ibu YR
tahapan mengamati, menanya atau yang mengajar kelas IVC.
134 JURNAL INOVASI SEKOLAH DASAR, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018

Teknik pengumpulan data adalah Dokumen adalah bentuk lisan, tulisan


langkah yang sangat penting dalam dan karya yang menyatakan tentang kejadian
penelitian, karena mendapatkan data yang sudah lampau (Satori dan Komariah,
merupakan tujuan utama penelitian 2014: 148). Dokumen digunakan untuk
dilakukan. Peneliti tidak akan mendapatkan menguji suatu peristiwa ataupun menyajikan
data sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, data yang disusun oleh seseorang atau
jika tidak mengetahui teknik pengumpulan lembaga dalam bentuk pernyataan tertulis
data seperti apa yang ingin digunakan dalam (Moleong, 2016: 216).
penelitian. Sugiyono (2014: 308). Setelah mengumpulkan data, tahap
Beberapa teknik pengumpulan data yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
yang akan digunakan peneliti dalam menganalisis data. Tahap analisis ini
melakukan penelitian penerapan 5M tema merupakan tahap yang digunakan untuk
cita-citaku kelas IV SD Negeri 157 mengurai dan menelaah data lebih lanjut,
Palembang, antara lain adalah (1) observasi, yang kemudian akan dijabarkan agar lebih
(2) wawancara dan (3) dokumentasi. mudah dipahami. Data yang diurai tersebut
Observasi yang dilakukan peneliti berasal dari hasil observasi, wawancara dan
dalam melakukan penelitian penerapan 5M dokumentasi yang dilakukan peneliti
tema cita-citaku kelas IV SD Negeri 157 terhadap kegiatan 5M yang dilaksanakan
Palembang adalah observasi berperan serta selama proses pembelajaran.
atau partisipasi, dimana peran serta yang Analisis data dilakukan dengan
dilakukan bersifat pasif. Observasi partisipasi menggunakan urutan tertentu. Miles dan
pasif dilakukan peneliti dengan datang ke Huberman (dikutip Sugiyono, 2015: 337),
tempat dilaksanakan kegiatan yang ingin menyatakan urutan tersebut dalam beberapa
diamati. Peneliti tidak terlibat dalam kegiatan langkah, yang terdiri dari reduksi data yaitu
tersebut secara langsung, melainkan menjadi memilih hal-hal pokok yang akan
seorang pengamat. Sugiyono, 2015: 312). dideskripsikan kemudian penyajian data yaitu
Wawancara yang dilakukan dalam proses pendeskripsian hasil penelitian dan
penelitian ini merupakan suatu kegiatan tanya verifikasi data yang dilakukan dengan
jawab yang dilakukan oleh peneliti dengan menarik kesimpulan dari hasil deskripsi
guru kelas yang terlibat dalam penelitian berdasarkan penelitian yang dilakukan.
yaitu wali kelas IVA, IVB dan IVC. Tahap reduksi data dilakukan peneliti
Wawancara adalah percakapan yang dengan memilih hal-hal pokok, dalam tahap
dilakukan dengan suatu tujuan (Moleong, ini peneliti akan mengambil hal-hal yang
2016:186). Wawancara digunakan sebagai berkaitan dengan langkah 5M yang menjadi
teknik pengumpulan data apabila peneliti fokus dalam penelitian yang dilakukan oleh
ingin melakukan studi pendahuluan untuk peneliti. Pada tahap ini peneliti
menemukan permasalahan atau ketika mengkelompokkan, mengarahkan,
peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih membuang apa-apa saja yang tidak
mendalam dari subjek penelitian (Sugiyono, diperlukan dan melakukan pengorganisasian
2015: 317). terhadap data-data yang telah direduksi,
Dokumentasi merupakan teknik sehingga dapat memberikan gambaran yang
pengumpulan data dengan mengumpulkan lebih jelas untuk dapat lebih mudah
bukti yang didapatkan dari proses yang dideskripsikan.
terjadi di lapangan. Bukti tersebut dapat Tahap penyajian data dilakukan
berupa foto, video ataupun catatan yang untuk mengumpulkan informasi yang telah
bersifat tertulis. tersusun dan memungkinkan adanya
5M (Mengamati, Menanya, Mencoba,…, Putri Hendria, Linda Puspita, Nuraini Usman 135

penarikan kesimpulan serta pengambilan dalam waktu singkat, sehingga diperlukan


keputusan. Penyajian data dalam penelitian perpanjangan dalam keikutsertaan peneliti
kualitatif disajikan menggunakan uraian dalam penelitian, yang membuat peneliti
singkat yang bersifat naratif, bagan hubungan harus tinggal dilapangan hingga seluruh data
antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang diinginkan dapat terkumpul dengan
(Sugiyono, 2015: 341). sempurna. Moleong (2016:327).
Berdasarkan reduksi dan penyajian Ketekunan atau keajegan
data, maka dilakukanlah pengambilan pengamatan dilaksanakan untuk meperdalam
keputusan dan kegiatan menyimpulkan. Hal apa yang diamati oleh peneliti, hal ini
ini dilakukan sebagai jawaban atas masalah mengandung arti bahwa peneliti harus
yang diangkat dalam penelitian, dimana data mengamati secara teliti dan terperinci secara
yang diperoleh diverifikasi oleh peneliti. berkesinambungan terhadap faktor-faktor
Sehingga, peneliti harus mencari pola, yang lebih terlihat. Kemudian hal yang
hubungan, persamaan, hal-hal yang sering diamati tersebut ditelaah secara rinci hingga
muncul dan lain sebagainya. didapatkan sutau titik yang menunjukkan
Kesimpulan awal yang dikemukakan salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah
masih bersifat sementara apabila tidak telah dipahami dengan cara biasa. Moleong
didapatkan bukti-bukti kuat yang mendukung (2016:330).
kesimpulan tersebut. Namun, apabila Triangulasi digunakan untuk
kesimpulan awal disertai dengan bukti-bukti melakukan pengecekan terhadap data melalui
yang mendukung maka kesimpulan tersebut berbagai sumber dengan berbagai cara dan
dapat bersifat kredibel karena valid dan berbagai waktu. Dengan demikian,
konsisten. Sugiyono (2015: 345). triangulasi ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
Pemeriksaan keabsahan data (1) triangulasi sumber, (2) triangulasi teknik
dilakukan untuk menyanggah balik pengumpulan data, dan (3) triangulasi waktu.
pernyataan yang menyatakan bahwa Sugiyono (2015:372)
penelitian kualitatif bersifat tidak ilmiah. Hal Jenis triangulasi yang digunakan
ini juga memiliki arti bahwa, hasil dari peneliti dalam penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan peneliti dapat triangulasi sumber. Peneliti akan menguji
benar-benar dipertanggung jawabkan kredibilitas data dengan cara mengecek data
kebenarannya, karena peneliti melakukan dari sumber yang dijadikan pusat data.
pemeriksaan keabsahan data secara cermat Penelitian yang dilakukan peneliti bersumber
dan sesuai dengan teknik yang ditetapkan. dari guru kelas IV yang terdiri dari wali kelas
Moleong (2016:320). IVA, IVB dan IVC. Data yang didapatkan
Adapun teknik pemeriksaan tersebut dideskripsikan dan dikategorikan
keabsaan data yang digunakan peneliti dalam oleh peneliti sehingga dapat menghasilkan
penelitian ini meliputi tiga hal, yaitu (1) suatu kesimpulan yang kemudian diminta
perpanjangan keikutsertaan, (2) kesepakan dari sumber data tersebut.
ketekunan/keajegan pengamatan, dan (3)
triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti dalam penelitian kualitatif Kegiatan 5M yang dilaksanakan pada
mengambil tempat sebagai instrumen itu kelas IVA, IV B dan IVC oleh ketiga orang
sendiri. Hal tersebut membuat keikutsertaan guru yang menjadi subjek penelitian
peneliti dalam penelitian sangat menentukan menunjukkan bahwa ada setidaknya 2
bagaimana data dapat terkumpul. langkah yang belum tampak terlihat
Keikutsertaan itu tidak dapat dilakukan diterapkan dengan sempurna oleh peserta
136 JURNAL INOVASI SEKOLAH DASAR, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018

didik. Dengan begitu, kegiatan 5M tersebut mengerjakan LKPD, karena dalam


belum diterapkan secara menyeluruh, namun mengerjakannya ada informasi yang akan
dari hasil pengamatan menunjukkan hasil dikelola peserta didik yang dapat
yang masuk ke dalam kategori baik. memunculkan pertanyaan bagi mereka. Oleh
Berdasarkan hasil pengamatan yang karena itu, guru sangat berperan penting
dilakukan peneliti di dapatkan bahwa dalam menjadi fasilitator dengan
kegiatan 5M yang dilakukan oleh Ibu LA memberikan bimbingan kepada peserta didik
pada pertemuan pertama menunjukkn hasil untuk memunculkan rasa ingintahunya dalam
65% dan pertemuan kedua 75%. Hasil bertanya. Menurut Daryanto (2014: 64),
pengamatan dari kegiatan 5M yang dilakukan peserta didik dapat dibimbing oleh guru
oleh Ibu WSS pada pertemuan ketiga adalah dalam mengajukan pertanyaan yang
70% dan pertemuan keempat 70%. Hasil berhubungan dengan apa yang diamati
pengamatan dari kegiatan 5M yang dilakukan berupa objek kongkrit hingga abstrak yang
oleh Ibu YR pada pertemuan kelima adalah berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur
80% dan pertemuan keenam 80%. ataupun sesuatu yang lainnya.
Pada kegiatan mengamati peserta Pada kegiatan mencoba apresiasi
didik telah diminta untuk melihat contoh, yang diberikan oleh peserta didik pada kelas
mendengarkan, membaca dan juga menyimak IV A, IV B dan IV C bisa dikatakan baik,
penjelasan yang diberikan oleh guru. Hal ini terutama pada kelas IV C, karena peserta
sesuai dengan pendapat Rusman (2015: 234), didik yang berada di kelas tersebut begitu
yang menyatakan bahwa dalam kegiatan antusias ketika diminta untuk mencoba ke
mengamati peserta didik akan merasa depan kelas. Menurut Daryanto (2014: 78),
tertantang untuk mengeksplorasi terdapat beberapa hal yang dapat
keingintahuannya terhadap materi mengaktifkan pembelajaran secara nyata
pembelajaran yang diajarkan, karenanya dengan menggunakan kegiatan mencoba,
dalam hal tersebut kegiatan mengamati dapat yaitu dengan menentukan tema atau topik
dilakukan dengan membaca, menyimak, serta yang sesuai, mempelajari cara-cara dasar
melihat (tanpa atau dengan alat) dan yang sesuai dengan kurikulum yang
kompetensi yang dikembangkan adalah digunakan, mempelajari dasar teoritis yang
melatih kesungguhan, ketelitian serta mencari relevan, melakukan dan mengamati
informasi dari objek yang diamati. percobaan, mencatat fenomena yang terjadi,
Kegiatan menanya merupakan menganaalisi dan menyajikan data, menarik
kegiatan yang paling sulit muncul baik di kesimpulan atas hasil percobaan dan
kelas IV A, IV B maupun IVC. Peserta didik membuat laporan serta
masih terlihat kurang berani dan takut untuk mengkomunikasikannya.
bertanya, hal ini bisa terjadi karena mereka Dalam pengajaran yang dilakukan,
malu dan tidak percaya diri tentang apa yang guru sudah melakukan beberapa hal tersebut
ingin mereka tanyakan. Padahal seharusnya, dalam mengaktifkan peserta didik untuk
berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Sani melakukan kegiatan mencoba, guru juga
(2015:57), peserta didik seharusnya dapat telah meminta kerjasama dari peserta didik,
merumuskan pertanyaan berdasarkan topik seperti membawa alat dan bahan yang harus
yang diperlajari. Jadi, peserta didik secara digunakan dalam membuat karya kolase,
otomatis tergugah minatnya dalam bertanya montase dan mozaik, yang kemudian mereka
tanpa merasa takut dan malu. melaksanakan mempraktekan cara membuat
Peserta didik cenderung aktif karya tersebut. Begitupun dengan ketika
bertanya ketika mendapatkan tugas, seperti mendeklamasikan puisi di depan kelas. Dari
5M (Mengamati, Menanya, Mencoba,…, Putri Hendria, Linda Puspita, Nuraini Usman 137

kegiatan mencoba inilah guru dapat belajar lainnya. Hal ini sesuai dengan
mengetahui kemampuan peserta didik, karena pendapat Hosnan (2016: 34), yang
akan ada hasil yang dinilai. menyatakan bahwa informasi yang
Pada kegiatan menalar, peserta didik didapatkan peserta didik bukan hanya
masih memerlukan pancingan dalam informasi yang didapatkan dari komunikasi
mengaitkan informasi yang didapat dengan searah yang diberikan guru saja, sehingga
pengetahuan yang telah mereka miliki. peserta didik diharapkan mampu mencari
Padahal kegiatan menalar merupakan hal tahu apa yang ingin diketahuinya tanpa hanya
yang penting dan harus dimiliki peserta didik, mengandalkan guru dan harus diberitahu
karena melalui kegiatan ini peserta didik terlebih dahulu.
akan dapat mengolah informasi yang Penelitian tentang pendekatan
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, saintifik telah dilakukan oleh Dina Destiana
dengan mengaitkan informasi satu dengan (2014) yang bertujuan untuk
lainnya yang kemudian perlu menarik mendeskripsikan penerapan pendekatan
kesimpulan dari pola yang ditentukan (Sani, saintifik dalam pembelajaran, yang ternyata
2015: 66). dalam penerapannya masih belum terlaksana
Peserta didik juga masih terlihat sepenuhnya. Dalam penelitian kali ini,
kurang percaya diri dalam menyampaikan peneliti meneliti bagaimana penerapan 5M
pendapat pribadinya untuk menyimpulkan yang difokuskan pada kegiatan inti
pembelajaran yang dilakukan. Akan tetapi pembelajaran, dengan harapan kegiatan 5M
pada kelas IV C sudah terdapat beberapa tersebut dapat terlaksana sesuai dengan teori
peserta didik yang dapat mengungkapkan yang seharusnya dijalankan.
pendapatnya dan melakukan kegiatan Dan penelitian selanjutnya adalah
menalar dengan baik walaupun masih sedikit yang memuat tentang langkah 5M telah
terbatah-batah dalam mengungkapkan apa dilakukan oleh Elly Oktafianti (2015), yang
yang ada di dalam pikirannya. bertujuan untuk mendeskripsikan
Pada kegiatan mengkomunikasikan, pelaksanaan pendekatan saintifik. Penelitian
peserta didik juga telah melaksanakannya tersebut dilakukan dengan melihat 3 aspek
secara lisan dan tertulis, bahkan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
menggunakan sebuah karya yang telah dalam mengajarkan pembelajaran
mereka buat. Hal ini selaras dengan berpendekatan saintifik yang di dalamnya
Permendikbud Nomor 81a Tahun 2003, yang terdapat langkah 5M, berbeda dengan yang
menyatakan bahwa kegiatan komunikasi dilakukan peneliti, karena peneliti
adalah menyampaikan hasil pengamatan memusatkan penelitian pada kegiatan inti
berdasarkan hasil analisis lisan, tertulis pembelajaran yang di dalamnya memuat
ataupun menggunakan media lainnya langkah-langkah 5M.
(Daryanto, 2015:80). Penelitian yang dilakukan oleh
Dilihat dari temuan di atas, kegiatan peneliti masih memiliki banyak kekurangan,
5M yang dilaksanakan pada kegiatan inti pertama dari efektivitas waktu, ada beberapa
pembelajaran sudah memunculkan hari yang perlu didiskusikan terlebih dahulu
setidaknya 4M dari 5M yang seharusnya dengan guru kelas agar mendapatkan waktu
muncul. Guru sudah melaksanakan tugasnya yang sesuai untuk mengadakan penelitian.
dalam memfasilitasi peserta didik. Peserta Masih terdapat langkah-langkah 5M yang
didik juga telah diberikan keluasan dalam belum terlaksana oleh guru dalam penelitian
mencari informasi ketika melaksanakan yang dilaksankan peneliti. Penelitian ini juga
pembelajaran, seperti memanfaatkan sumber hanya mengamati sebagian dari tema yang
138 JURNAL INOVASI SEKOLAH DASAR, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018

disampaikan dikelas, sedangkan penelitian tampak terlihat dengan sempurna. Hasil


akan optimal jika peneliti membandingkan pengamatan yang didapat pada pertemuan
kegiatan mengamati dari berbagai tema yang pertama adalah 80% dan pertemuan kedua
akan diajarkan di sekolah. adalah 80% , termasuk dalam kualifikasi
Solusi dari keterbatasan penelitian baik. Hal tersebut didapatkan dari hasil
ini, peneliti menyarankan kepada peneliti- mengamati pembelajaran yang dilakukan
peneliti selanjutnya untuk mengembangkan oleh Ibu YR.
penelitian dengan menggunakan lebih dari Selain dari segi guru, peserta didik
satu subtema ataupun tema pembelajaran, juga memegang peran yang penting.
agar mengetahui perbandingan yang lebih Penerapan 5M sangat berkaitan erat dengan
baik. Serta tidak pula mempersiapkan apa keaktifan peserta didik dalam kegiatan
yang akan diteliti secara terencana dan pembelajaran. Sehingga peserta didik dan
matang. guru harus melakukan hubungan timbal balik
agar tercipta pembelajaran yang sesuai
SIMPULAN dengan kegiatan 5M yang diharapkan dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan muncul secara utuh.
pembahasan yang telah diuraikan pada bab Kemampuan bertanya dan menalar
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa guru menjadi persoalan, hal ini bisa terjadi karena
kelas IV A SD Negeri 157 Palembang saat sebagian besar peserta didik masih malu dan
menerapkan 5M kegiatan yang muncul atau kurang percaya diri mengungkapkan
terlihat adalah mengamati, mencoba dan pemikirannya dan menyalurkan rasa ingin
mengkomunikasikan, sedangkan untuk tahunya terhadap materi dan pembelajaran
menanya dan menalar masih belum tampak yang dilakukan.
terlihat dengan sempurna. Hasil pengamatan Penggunaan media, sumber belajar dan
yang didapat pada pertemuan pertama adalah metode pembelajaran berpengaruh dalam
65% dan pertemuan kedua adalah 75% , menimbulkan stimulus peserta didik, agar
termasuk dalam kualifikasi baik. Hal tersebut mereka dapat aktif dalam pembelajaran untuk
didapatkan dari hasil mengamati menerapkan 5M.
pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu LA. Terkait dengan temuan peneliti
Guru kelas IV B SD Negeri 157 selama melakukan penelitian, maka peneliti
Palembang saat menerapkan 5M kegiatan memberikan saran dan harap, yaitu bagi guru
yang muncul atau terlihat adalah mengamati, sebaiknya dapat menggunakan media
mencoba dan mengkomunikasikan, pembelajaran yang bervariatif agar penerapan
sedangkan untuk menanya dan menalar kegiatan 5M dapat dimaksimalkan serta
masih belum tampak terlihat dengan pengaturan durasi waktu dalam memberikan
sempurna. Hasil pengamatan yang didapat tugas kepada peserta didik, meningkatkan
pada pertemuan pertama adalah 70% dan sikap berani dan percaya diri kepada peserta
pertemuan kedua adalah 70% , termasuk didik agar mau bertanya serta memberikan
dalam kualifikasi baik. Hal tersebut pengawasan kepada mereka ketika mereka
didapatkan dari hasil mengamati mengerjakan tugas, baik dalam menggunakan
pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu WSS. sumber lain seperti internet ataupun ketika
Guru kelas IV C SD Negeri 157 membuat suatu karya yang melibatkan benda
Palembang saat menerapkan 5M kegiatan tajam seperti gunting.
yang muncul atau terlihat adalah mengamati, Bagi sekolah, peningkatan pelatihan
mencoba, menalar dan mengkomunikasikan, terhadap guru yang diberikan oleh kepala
sedangkan untuk menanya masih belum sekolah serta melengkapi sumber belajar,
5M (Mengamati, Menanya, Mencoba,…, Putri Hendria, Linda Puspita, Nuraini Usman 139

karena buku yang digunakan dalam Kurikulum dan Pembelajaran di SD.


pembelajaran yang sebagian besar dimiliki Tanggerang Selatan: 2013.
oleh peserta didik adalah buku penunjang
Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan
bukan buku utama yang seharusnya
Kontekstual dalam Pembelajaran
digunakan. Abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Bagi peneliti, untuk dapat melakukan
penelitian dalam lingkup luas bukan hanya Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Pembelajaran
dibeberapa kelas saja yang berada di satu SD, Saintifik untuk Implementasi
tetapi juga dibeberapa SD, sehingga peneliti Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi
selanjutnya dapat menemukan perbandingan Aksara.
atau perbedaaan dalam tingkat SD yang
Satori, Djam’an., dan Aan Komariah. 2014.
berada pada satu kota. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta: Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Gava Media. Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Hernawan, Asep Herry. Pengembangan

Anda mungkin juga menyukai