Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh lapisan masyarakat selalu mengkosumsi sembilan bahan pokok. Salah
satu dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat ialah minyak
goreng. Minyak goreng adalah minyak yang dihasilkan dari lemak tumbuhan atau
hewan yang sudah dimurnikan terlebih dahulu. Selain dari lemak tumbuhan dan
hewan minyak juga dapat dihasilkan dari tanaman kelapa, biji-bijian, kacang-
kacangan, jagung dan kedelai. Minyak goreng juga dapat digunakan hingga 1-3 kali
penggorengan, jika digunakan berulang kali maka minyak akan berubah warna.
Terdapat 2 zat warna yang terkandung didalam minyak, yaitu zat warna alamiah dan
warna dari hasil degradasi zat warna alamiah. Zat warna tersebut terdiri dari α dan β
karotein, xanthofil, klorofil dan anthosyanin. Zat warna inilah yang menyebabkan
minyak bewarna kuning, kuning kecoklatan dan kemerah-merahan (Afrozi et al,
2017).
Seiring bertambahnya jumlah penduduk diikuti perkembangan industri,
restoran, dan usaha fastfood yang menyebabkan minyak goreng yang dihasilkan
memiliki jumlah yang cukup banyak. Minyak goreng bekas ini apabila dikonsumsi
dapat menimbulkan penyakit yang menyebabkan tubuh kita kurang sehat dan stamina
menurun. Apabila minyak goreng bekas tersebut dibuang sangatlah tidak efisien dan
dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu minyak goreng bekas ini dapat
dimanfaatkan kembali dengan cara menjadikan produk berbasis minyak seperti sabun
cair maupun sabun padat (Afrozi et al, 2017).
Sabun merupakan senyawa natrium dengan asam lemak dari minyak nabati
dan hewani yang berbentuk padat , lunak atau cair, dan juga berbusa. Sabun juga
memiliki fungsi yang beragam, salah satu fungsi sabun yang sering diketahui ialah,
sabun dapat membersihakn kotoran dan bakteri dari kulit. Karena sabun dapat
membersihkan diri maka, sabun menjadi salah satu produk yang cukup penting
didalam kehiupan manusia sehari-hari. Sabun juga telah menjadi kebutuhan primer
diseluruh lapisan masyarakat. Selain dapat membersihkan diri, sabun juga dapat
mengobati penyakit, seperti mengobati penyakit kulit disebabkan oleh jamur dan
bakteri. Berdasarkan kegunaan sabun tersebut, sabun dapat digunakan sebagai obat
untuk mengurangi kemungkinan terserang penyakit dengan cara membersihkan tubuh
kita (Widyasanti et al, 2017).
Berdasarkan fungsi sabun, maka jenis sabun yang beredar di pasaran pun kini
sangat bervariasi. Keberagaman sabun yang dipasarkan dapat dilihat dari warna,
jenis, manfaat, dan wangi. Berdasarkan jenis sabun pada saat ini, sabun terbagi
menjadi dua jenis yaitu sabun cair dan sabun padat. Sabun cair merupakan jenis
sabun yang saat ini banyak diproduksi masyarakat kerena lebih praktis dan bentuknya
lebih menarik. Sabun cair juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan sabun padat,
diantaranya sabun cair mudah dibawa, mudah disimpan, tidak mudah rusak dan kotor,
serta kemasan yang eksklusif sehingga lebih menarik (Widyasanti et al, 2017).
Sabun merupakan salah satu surfaktan yang jika digunakan bersama air untuk
membersihkan atau mencuci tersedia dalam bentuk cair dan padat. Jika dilihat dari
segi kimia sabun adalah garam dari asam lemak atau minyak dan basa (natrium
hidroksida atau kalium hidroksida). Reaksi yang terjadi disebut reaksi penyabunan
atau saponifikasi. Proses pembuatan sabun dengan reaksi saponifikasi terbagi menjadi
dua yaitu proses panas dan proses dingin. Perbedaan kedua proses tersebut yaitu
sabun yang dibuat dengan proses dingin dilakukan pada suhu kamar atau tanpa
disertai pemanasan, sedangkan proses panas melibatkan reaksi saponifikasi dengan
panas yang dilakukan pada suhu 70- 80°C. Pembuatan sabun melalui proses
saponifikasi lemak/ minyak dengan menggunakan larutan alkali (Silsia et al, 2017)..
Lemak minyak yang dapat digunakan dapat berupa lemak hewani, minyak
nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut. Karena teknologi yang ada pada saat ini sabun
pun telah berkembang pesat. Sabun dengan jenis dan bentuk yang beragam dapat
diperoleh dengan mudah dipasaran seperti sabun mandi, sabun cuci baik untuk
pakaian maupun untuk perkakas rumah tangga, hingga sabun yang digunakan dalam
industri. Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga sangat beragam sesuai
dengan sifat dan jenis sabun. Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun
juga bergantung pada jenis sabun tersebut. Larutan alkali yang biasa digunakan pada
sabun keras adalah Natrium Hidroksida (NaOH) dan alkali yang biasa digunakan
pada sabun lunak adalah Kalium Hidroksida (KOH). Proses pembuatan sabun (reaksi
saponifikasi) merupakan pembuatan sabun dengan proses kimia. Maka dari itu,
diperlukan perbandingan antara minyak dan alkali yang tepat untuk menghasilkan
sabun yang baik. Konsentrasi alkali yang terlalu tinggi akan menyebabkan kandungan
alkali bebas sabun yang dihasilkan juga tinggi. Tetapi bila konsentrasi minyaknya
yang tinggi, maka kandungan asam lemak bebas yang akan menjadi tinggi (Silsia et
al, 2017).
Syarat mutu sabun mandi cair yang ditetapkan Standar Nasional Indonesia
(SNI) untuk sabun yang mencakup sifat kimiawi dari sabun mandi, yaitu pH, alkali
bebas dihitung sebagai KOH, bahan aktif, dan bobot jenis. Sementara sifat fisik sabun
seperti bentuk, bau, dan warna. Berdasarkan uraian diatas, maka pratikan akan
melakukan pembuatan sabun cair dengan proses safonifikasi. Percobaan ini dilakukan
untuk mengetahi prinsip dan proses safonifikasi, konversi dan yield safonifikasi, dan
neraca massa & neraca panas safonifikasi (Silsia et al, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana prinsip dan proses saponifikasi ?
2. Bagaimana cara menghitung konversi dan yield saponifikasi ?
3. Bagaimana cara menghitung neraca massa dan neraca panas saponifikasi ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui prinsip dan proses saponifikasi.
2. Mengetahui cara menghitung konversi dan yield saponifikasi.
3. Mengetahui cara menghitung neraca massa dan neraca panas saponifikasi.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui prinsip dan proses saponifikasi.
2. Mahasiswa mengetahui cara menghitung konversi dan yield saponisikasi.
3. Mahasiswa mengetahui cara menghitung neraca massa dan neraca panas
saponifikasi.

Anda mungkin juga menyukai