Oleh
KEMENTRIAN AGAMA
1. Makna Pancasila
Makna Pancasila terkandung berbagai makna yang perlu dipahami setiap manusia
Indonesia, adapun makna yang dimaksud adalah : 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa
Indonesia percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena Tuhan adalah
pencipta alam semesta beserta segala isinya baik benda mati maupun benda hidup. 2. Sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Bangsa Indonesia adalah manusia yang memiliki
martabat yang tinggi. Sehingga keputusan yang di ambil harus berdasarkan norma yang
obyektif. 3. Sila Persatuan Indonesia Bersatunya bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Persatuan merupakan wujud paham kebangsaan. 4. Sila Kerakyatan yang di pimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Kerakyatan berarti sekelompok
orang mendiami wilayah Indonesia Kerakyatan berarti juga kekuasaan tertinggi ada
ditangan rakyat Hikmat Kebijaksanaan berarti sikap yang dilandasi dengan penggunaan
akal pikiran yang sehat selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan
Permusyawaratan berarti tata cara yang khas Indonesia untuk merumuskan dan memutuskan
suatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat
Perwakilan berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya rakyat mengambil
bagian urusan bernegara melalui badan-badan perwakilan seperti MPR, DPR, DPD, DPRD.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Keadilan sosial berarti keadilan yang
berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan dan lapisan masyarakat seperti halnya
dalam politik, hukum, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial – budaya Seluruh rakyat
Indonesia berarti setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia baik yang berdiam di wilayah
Indonesia maupun yang berdiam diluar wilayah Indonesia Cita-cita bangsa Indonesia ialah
pencapaian masyarakat adil dan makmur http://bp3ipjakarta.ac.id
Prof. DR. Drs, Notonagoro, SH (1967) mengatakan, “ lima unsur yang terdapat pada
pancasila bukanlah hal yang baru pada pembentukan Negara Indonesia, tetapi sebelumnya
dan selama-lamanya telah dimiliki oleh rakyat bangsa Indonesia yang nyata ada dan hidup
dalam jiwa masyarakat. Soekarno melukiskan urgensi Pancasila bagi bangsa Indonesia secar
ringkat namun meyakinkan, “ Pancasila adalah satu dasar falsafah, pancasila adalah satu alat
mempersatu bangsa yang juga yang juga pada hakekatnya satu alat mempersatu dalam
perjuangan melenyapkan segala penyakit yang telah dilawan berpuluh-puluh tahun yaitu
terutama, Imperealisme. perjuangan suatu bangsa, perjuangan melawan Imperealisme,
perjuangan mencapai kemerdekaan, perjuangan suatu bangsa yang membawa corak sendiri-
sendiri. Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara
berjuangnya sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. oleh karena pada hakekatnya bangsa
sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri. kepribadian yang terwujud dalam berbagai
hal, dalam wataknya, dan lain-lain sebagainya.” (Soekarno 1958).
http://repository.unpas.ac.id
2. Era Pra Kemerdekaan
Menurut sejarah pada kira-kira abad VII-XII bangsa Indonesia telah mendirikan
kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan dan kemudian pada abad XIII-XVI didirikan pula
kerajaan majapahit di jawa timur. Kedua jaman itu merupakan tonggak sejarah bangsa
Indonesia
karena bangsa Indonesia masa itu telah memenuhi syarat-syarat sebagai suatu bangsa
yang mempunyai negara. Kedua kerajaan itu merupakan negara-negara berdaulat bersatu
serta mempunyai wilayah yang meliputi seluruh nusantara menurut ir. Muhammad amin
berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan
lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. negara kebangsaan
Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu :
1. Nilai Sila pertama, terwujud dengan adanya umat agama Budha dan Hindu hidup
berdampingan secaradamai. Pada kerajaan Sriwijaya terdapat pusat kegiatan
pembinaan dan pengembangan agama Budha.
2. Nilai Sila Kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti
Harsha). Pengiriman parapemuda untuk belajar di India. Telah tumbuh nilai-nilai
politik luar negeri yang bebas dan aktif.
3. Nilai Sila Ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah menerapkan konsep negara
kepulauan sesuaidengan konsepsi Wawasan Nusantara.
4. Nilai Sila Keempat, Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat luas, meliputi
(Indonesia sekarang)Siam, semenanjung Melayu.
5. Nilai Sila Kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan, sehingga
kehidupan rakyatnyasangat makmur.
https://www.scribd
3. Era Kemerdekaan
A. Era kemerdekaan
Pancasila era kemerdekaan isi Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945
sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagam
ini berisi garis-garis pemberontakan melawan imperialisme kapitalisme dan fasisme serta
memuat dasar pembentukan Negara Republik Indonesia. Piagam Jakarta yang lebih tua dari
Piagam perjanjian San Francisco (26 Jun 1945) dan kapitulasi Tokyo (15 Agustus 1945) itu
ialah sumber berdaulat yang memancarkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
(Yamin,1954:16. Piagam Jakarta ini kemudian disahkan oleh siding PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 menjadi pembentukan UUD 1945,setelah terlebih dahulu dihapus 7 (tujuh) kata
dari kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban Menjalankan syariat Islam bagi Pemeluk
pemeluknya”,diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
B. Era Kemerdekaan
Era kemerdekaan dimulai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Secara ilmiah proklamasi kemerdekaan dapat mengandung
pengertian sebagai berikut:
1. Dari sudut ilmu hukum proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum
kolonial, dan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional.
2. Secara politis ideologi proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia
terbatas nasib sendiri dalam suatu Negara proklamasi republik Indonesia.
Kemudian tanggal 18 Agustus pada rapat PPKI, ditetapkan UUD 1945 dan Presiden
serta Wakilnya. Sesudah itu dimulailah pergolakan politik dalam negeri seperti
berikut ini:
1. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Sebagai hasil dari konferensi meja bundar (KMB) maka ditanda tangani suatu
persetujuan (mantel resolusi) Oleh Ratu Belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di
Kota Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pulalah secara otomatis
anak-anak persetujuan hasil KMB lainnya dengan konstitusi RIS, antara lain :
a) Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16 Negara pasal
(1 dan 2)
b) Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi liberal
dimana mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
terhadap parlemen (pasal 118 ayat 2)
c) Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi yang
terinci.
d) Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh
karena itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan
melainkan “pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”
Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima oleh Amerika
Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang. Sehari kemudian BPUPKI
berganti nama menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan
Indonesia. Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki yang membuat Jepang menyerah kepada
Amerika dan sekutunya. Peristiwa ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Untuk merealisasikan tekad tersebut, maka pada
tanggal 16 Agustus 1945 terjadi perundingan antara golongan muda 10 dan golongan tua
dalam penyusunan teks proklamasi yang
berlangsungsingkat,mulai pukul 02.00.04.00 dini hari. Teks proklamasi sendiri disusun oleh I
r. Soekarno, Drs.Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo di ruang makan Laksamana Tadashi
Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol No 1. Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir.
Soekarno.Sukarni (dari golongan muda) mengusulkan agar yang menandatangani teks
proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Kemudian teks proklamasi Indonesia tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Isi
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 sesuai dengan semangat yang tertuang
dalamPiagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini berisi garis-garis pemberontakan
melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme serta memuat dasar pembentukan Negara
Republik Indonesia. Piagam Jakarta yang lebih tua dari Piagam Perjanjian San Francisco(26
Juni 1945) dan Kapitulasi Tokyo (15 Agustus 1945) itu ialah sumber berdaulat yang
memancarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (Yamin, 1954: 16). Piagam
Jakarta ini kemudian disahkan oleh sidang PPKI pada tanggal
18Agustus1945menjadi pembentukan UUD 1945, setelah terlebih dahulu dihapus 7 (tujuh) k
ata dari kalimat“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk
pemeluknya”,diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada tahun 1950-an muncul
inisiatif dari sejumlah tokoh yang hendak melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila.
Saat itu muncul perbedaan perspektif yang dikelompokkan dalam dua kubu. Pertama,
beberapa tokoh berusaha menempatkan Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik atau
kontrak sosial. Mereka memandang Pancasila tidak hanya kompromi politik
melainkansebuahfilsafatsocialatauweltanschauungbangsa. Kedua, mereka yang menempatkan
Pancasila sebagai sebuah kompromi politik. Dasar argumentasinya adalah fakta yang muncul
dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI. Pancasila pada saat itu benar-benar merupakan
kompromi politik di antara golongan nasionalis netral agama (Sidik Djojosukarto dan Sutan
takdir Alisyah bana dkk) dan nasionalis Islam (Hamka, Syaifuddin Zuhri sampai Muhammad
Natsir dkk) mengenai dasar Negara
DAFTAR PUSTAKA
http://bp3ipjakarta.ac.id
https://www.scribd.com
http://repository.unpas.ac.id
http://www.academia.edu
https://www.scribd
https://wpurwanis.staff.gunadarmaac.id
https://alexandramahandita.wordpress.com
www.scribd.com
www.slideshere.net