Anda di halaman 1dari 3

Metode analisis

1. Spektrofotometer UV

Penentuan panjang gelombang larutan baku standar vitamin C dilakukan dengan


menggunakan Spektrofotometer. Penentuan dilakukan dengan menggunakan baku standar
vitamin C yaitu asam askorbat. Cara penentuannya dimulai dengan membuat baku standar
20 ppm dan selanjutnya dianalisis pada Spektrofotometer UV dengan rentang panjang
gelombang 200-400 nm. Hasil scanning dapat dilihat pada Gambar1.

Gambar 1 Spectrum UV VIS Asam Askorbat (Vitamin C)

 Pembuatan Larutan Induk Vitamin C 100 ppm

Vitamin C ditimbang sebanyak 0,05 g kemudian dimasukkan kedalam labu


ukur 500 ml yang telah dibungkus alumunium foil dan dilarutkan dengan akuades
sampai tanda batas dan dihomogenkan sehingga di dapatkan konsentrasi 100 ppm.

 Pembuatan Larutan Kurva Kalibrasi

Dipipet larutan vitamin C 100 ppm kedalam labu ukur 100 ml yang telah
dibungkus alumunium foil masing-masing sebesar 3 ml, 5 ml, 7 ml, 9 ml, dan 11 ml.
Lalu ditambahkan akuades hingga tanda batas dan dihomogenkan. sehingga di
dapatkan konsentrasi 3 ppm, 5 ppm, 7 ppm, 9 ppm dan 11 ppm.

 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum


Larutan Vitamin C diambil larutan konsentrasi 7 ppm dari larutan kurva
kalibrasi lalu dimasukkan kedalam kuvet, selanjutnya di ukur pada panjang
gelombang 200-400 nm dengan menggunakan blanko akuades.
 Pengukuran Larutan Kurva Kalibrasi
Diukur absorbansi masing-masing larutan kurva kalibrasi 3 ppm, 5 ppm, 7
ppm, 9 ppm, dan 11 ppm lalu dimasukkan kedalam kuvet, selanjutnya diukur
absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Setelah itu dibuat
kurva kalibrasi dan dihitung persamaan regresi linear dari data yang diperoleh

2. Sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Asam askorbat ditimbang 0,05 gram dan diencerkan dalam labu takar 50 ml
(asam askorbat 0,1%). Kemudian dibuat larutan standar asam askorbat, di mana 0,5
ml; 1 ml; 2ml; dan 4 ml asam askorbat 0,1% diencerkan dalam labu takar 50 ml agar
diperoleh konsentrasi 0,001%; 0,002%; 0,004%; dan 0,008%. Tiap larutan standar
disaring dan dimasukkan dalam tabung ependorf. Larutan standar lalu dianalisis
dengan HPLC dan dicatat luas area puncak asam askorbat. Dibuat kurva hubungan
konsentrasi dengan luas area puncak asam askorbat. Konsentrasi sampel yang telah
diinjeksikan sebelumnya dapat dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi asam
askorbat standar

3. Uji kesesuaian sistem

Uji kesesuaian kesesuaian sistem dilakukan dengan cara membuat campuran


fase campuran fase gerak yaitu asetonitril: asam asetat 1% (80:20). Kemudian
dilakukan pengujian kesesuaian sistem yang bertujuan untuk memastikan keefektian
sistem operasional pengujian. Optimasi fase gerak meliputi penentuan faktor kapasitas
(k’) dan resolusi (R).

t ' R t ' R−t 0


k= =
t0 t0

Keterangan :

tR = waktu retensi retensi analit

t0 = waktu retensi spesi yang tidak diretensi oleh kolom

w = lebar dasar puncak

a = senyawa senyawa A  
b = senyawa B

Fase gerak dinilai optimal apabila kapasitas faktor (k’) bernilai 1-20
dan resolusi  bernilai  bernilai lebih dari 2 (Ahuja & Dong, 2005). Uji
Kesesuaian sistem dilakukan terhadap bahan baku, tablet dengan cara
disiapkan bahan baku dan tablet dengan konsentrasi 100 μg/mL, kemudian
disaring dengan filter miliphore 0,45 µm. Disuntikkan ke dalam lubang
penyuntik KCKT dan dielusi dengan fase gerak yang telah disiapkan.
Parameter yang diamati yaitu waktu retensi, faktor kapasitas, selektivitas, dan
resolusi.

4. Penetapan Kadar Bahan Baku Vitamin C

Timbang 50 mg bahan baku Vitamin C, dimasukkan ke dalam labu


tentukur 100 ml. Ditambahkan HCl 0,1 N dikocok sampai larut, lalu
dicukupkan HCl 0,1 N sampai garis tanda, konsentrasi teoritis adalah 500
mcg/ ml (LIB I). Selanjutnya dipipet sebanyak 10 ml dari LIB I lalu
dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml lalu dicukupkan dengan HCl 0,1 N
sampai garis tanda, kemudian dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh
larutan dengan konsentrasi teoritis 50 mcg/ ml (LIB II).

5. Penetapan Kadar Tablet Hisap Vitamin C

Timbang saksama lebih kurang 400 mg zat, larutkan dalam campuran


100 ml air dan 25 ml asam sulfat 2 N, tambahkan 3 ml Indikator kanji LP.
Titrasi segera dengan iodium 0,1 N LV. Tiap ml iodum 0,1 N setara dengan
8.806 mg CaHgO6

Anda mungkin juga menyukai