Kadar Cyin
Kadar Cyin
1. Spektrofotometer UV
Dipipet larutan vitamin C 100 ppm kedalam labu ukur 100 ml yang telah
dibungkus alumunium foil masing-masing sebesar 3 ml, 5 ml, 7 ml, 9 ml, dan 11 ml.
Lalu ditambahkan akuades hingga tanda batas dan dihomogenkan. sehingga di
dapatkan konsentrasi 3 ppm, 5 ppm, 7 ppm, 9 ppm dan 11 ppm.
Asam askorbat ditimbang 0,05 gram dan diencerkan dalam labu takar 50 ml
(asam askorbat 0,1%). Kemudian dibuat larutan standar asam askorbat, di mana 0,5
ml; 1 ml; 2ml; dan 4 ml asam askorbat 0,1% diencerkan dalam labu takar 50 ml agar
diperoleh konsentrasi 0,001%; 0,002%; 0,004%; dan 0,008%. Tiap larutan standar
disaring dan dimasukkan dalam tabung ependorf. Larutan standar lalu dianalisis
dengan HPLC dan dicatat luas area puncak asam askorbat. Dibuat kurva hubungan
konsentrasi dengan luas area puncak asam askorbat. Konsentrasi sampel yang telah
diinjeksikan sebelumnya dapat dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi asam
askorbat standar
Keterangan :
a = senyawa senyawa A
b = senyawa B
Fase gerak dinilai optimal apabila kapasitas faktor (k’) bernilai 1-20
dan resolusi bernilai bernilai lebih dari 2 (Ahuja & Dong, 2005). Uji
Kesesuaian sistem dilakukan terhadap bahan baku, tablet dengan cara
disiapkan bahan baku dan tablet dengan konsentrasi 100 μg/mL, kemudian
disaring dengan filter miliphore 0,45 µm. Disuntikkan ke dalam lubang
penyuntik KCKT dan dielusi dengan fase gerak yang telah disiapkan.
Parameter yang diamati yaitu waktu retensi, faktor kapasitas, selektivitas, dan
resolusi.