Action Plan
Action Plan
M
NIM: 01051180203
b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan menggali informasi dari narasumber yang ahli di
bidangnya dengan cara tanya jawab. Dalam advokasi ini, wawancara akan dilakukan dengan 4
pihak, ahli keuangan, pejabat pemerintah terkait, ahli kebijakan publik, dan ahli hukum.
Ahli Keuangan akan diwakilkan dengan Faisal Basri selaku ekonom dan politikus.
Beliau sangat ahli di bidang keuangan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai
anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator
Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).
Pejabat pemerintah terkait akan diwakilkan oleh Sri Mulyani. Beliau merupakan
Menteri Keuangan.
Ahli kebijakan publik akan diwakilkan oleh Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto selaku
Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Gadjah Mada. Wawancara dengan ahli kebijakan
publik diperlukan untuk mengetahui tipe dan metode kebijakan publik yang tepat dalam
menghadapi situasi ini.
Ahli Hukum akan diwakilkan oleh Bivitri Susanti selaku pendiri Pusat Studi Hukum
dan Kebijakan (PSHK), Beliau belakangan ini mengkritisi produk hukum yang dikeluarkan
perihal kebijakan COVID-19, dan beliau sangat ahli pada bidangnya dan fokus pada gerakan
advokasi di Indonesia.
c. Kajian Ilmiah
Kajian Ilmiah ini dibuat untuk diberikan pada pemerintah, sebagai bentuk penelitian
akan isu yang dipermasalahkan dalam advokasi dan solusi yang kami anjurkan pada
pemerintah.
Kajian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
berakumulasi 'dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan isu yang
dibahas. Kajian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistematis
yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Kajian ilmiah ini harus berdasarkan data yang akurat dan kredibel, karena akan dipakai
sebagai dasar pertimbangan pengambilan kebijakan yang dilakukan atas ajuan advokasi yang
dijalankan.
d. Produk Cetak
Produk Cetak ini digunakan sebagai media penyampai informasi yang memiliki
manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis.
Produk Cetak yang dimaksud adalah poster, selebaran pamflet, serta spanduk
jalan/banner. Produk cetak ini berisi informasi terkait advokasi yang dijalankan, dalam hal ini
memuat alasan PP 23/2020 harus ditolak, dampak jika perpanjangan diteruskan, dan solusi
yang kami tawarkan. Produk cetak ini harus sesimpel dan seinformatif mungkin agar semua
kalangan dapat memahami maksud dan tujuan dari advokasi ini dan mendukung kelancaran
advokasi ini.
Rincian mengenai time line akan dijelaskan pada diagram jangka waktu dibawah ini:
• Ketua Pelaksana
Tugas dan Tanggung Jawab dari Ketua Pelaksana adalah membentuk dan
mengumpulkan tim, mengorganisir gerakan advokasi ini, Mengelola keuangan advokasi,
Memimpin semua anggota agar sesuai dengan visi dan semua rencana yang telah ditentukan,
Membuat detil konsep dan melimpahkan tugas kepada yang tim yang bersangkutan. Memberi
pengarahan dan melakukan pengawasan saat pelaksanaan event. Karena waktu yang tergolong
sempit, menjadi ketua pelaksana harus bisa melakukan usaha-usaha terorganisir, efektif,
sistematis, dan strategis untuk membawa perubahan-perubahan secara cepat dan tanggap dalam
menyikapi suatu kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya.
Tanggung jawab dari Ketua Pelaksana adalah memastikan semuanya berjalan dengan
lancar, meminimalisir resiko, memastikan keamanan anggotanya agar bisa melaksanakan tugas
dengan baik. Menjadi Ketua juga sebagai perwakilan yang harus mengerti seluruh seluk beluk
advokasi ini. Sehingga, saat melakukan wawancara ataupun diliput oleh media, dapat
menyampaikan visi misi sesuai tujuan yang direncanakan.
• Tim Riset
Tugas Tim Riset yang utama adalah membuat Kajian Ilmiah untuk diserahkan saat
diadakannya pertemuan dengan pejabat pemerintah terkait. Tugas lain adalah mengumpulkan
materi-materi untuk dimuat dalam poster ataupun produk cetak lainnya seperti data sekunder
dan hasil survey masyarakat serta ikut melaksanakan wawancara sebagai bentuk sumber materi
primer terhadap Kajian Ilmiah yang dibuat.
Tanggung Jawab dari Tim Riset adalah memastikan data yang didapat akurat sehingga
tidak ada miskomunikasi saat bertemu atau menyampaikan materi advokasi. Riset harus
dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta terkait materi advokasi. Penyelidikan intelektual
lewat riset ini harus bisa menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis
dari pengetahuan tersebut sesuai pada pelaksanaan advokasi.
• Tim Media
Tugas dari Tim Media adalah membuat survey masyarakat, membuat desain produk
cetak , membuat portal donasi online untuk kelangsungan advokasi, membuat dan mengelola
akun resmi media digital advokasi, serta menghubungi pihak terkait untuk wawancara.
Tanggung Jawab dari Tim Media adalah Membuat desain yang baik secara visual dan
informatif secara materi, Tim Media juga bertanggungjawab agar pengelolaan media digital
dapat dimaksimalkan khususnya menggaet pendukung advokasi dan pengumpulan tanda
tangan petisi., karena di era modern dan pada saat situasi pandemi ini, media yang paling
dominan dalam menyampaikan informasi adalah media digital. Bertanggungjawab atas
dokumentasi kegiatan baik berupa visual (foto, gambar dan dokumen cetak lainnya), audio
(rekaman suara,dan lain-lain).
• Tim Lapangan
Tugas dari Tim Lapangan adalah terjun langsung pada lokasi advokasi, untuk
melakukan pengumpulan massa pendukung advokasi dan pengumpulan tanda tangan. Tugas
lain adalah mengumpulkan donasi sebagai sumber pelaksanaan advokasi dan pengadaan
logistik selama turun ke lapangan, mencetak dan mendistribusikan produk cetak . Produk cetak
ini akan lebih diutamakan didistribusikan kepada lingkungan masyarakat dimana kurang
terjangkau untuk mengikuti kegiatan advokasi di media digital.
Tanggung Jawab dari Tim Lapangan adalah memastikan pendistribusian produk cetak
terbagi secara rata, agar target advokasi bisa terjangkau secara luas, Tim Lapangan juga
bertanggungjawab memastikan pelaksanaan turun ke Lapangan juga mengikuti protokol
kesehatan yang ada, sehingga Advokasi ini tidak melanggar ketentuan yang ada dan tujuan
Advokasi berjalan dengan lancar
7. Anggaran/Biaya
Dalam pelaksanaan Advokasi ini, diperlukan sejumlah biaya dalam pengadaan barang
dan biaya teknis yang rinciannya akan ditampilkan secara lengkap, data rincian ini adalah
bentuk perkiraan. Karena ini adalah bentuk advokasi yang merupakan gerakan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat, kami akan melakukan prinsip transparansi dan keterbukaan pada
seluruh keadaan finansial dari gerakan ini:
Berikut adalah tabel rincian anggaran pemasukan dan biaya pengeluaran yang
diperkirakan:
HARGA
No. URAIAN JUMLAH JUMLAH JUMLAH
SATUAN
II LOGISTIK
1. Biaya Konsumsi Tim 10 orang 6 kali 30.000,00 1.800.000,00
2. Biaya Transportasi Tim 3 Kendaraan 2 kali 200.000,00 1.200.000,00
1.200.000,00
PUBLIKASI DAN
III
DOKUMENTASI
Biaya pembuatan biaya produk
1. 500 lembar 2.500,00 1.250.000,00
cetak
2. Biaya pembuatan spanduk jalan 4 lembar 5 Meter 25.000,00 500.000,00
3. Biaya izin pemasangan spanduk 5 hari 6 spanduk 25.000,00 750.000,00
4. Iklan Berbayar 5 hari 50.000,00 250.000,00
2.750.000,00
Biaya Tidak Terduga 1.250.000,00
TOTAL BIAYA PENGELUARAN 6.000.000,00