Anda di halaman 1dari 2

Ramanda Bayu Krisna

190412630047

LLL

Reinforcement Theory ini merupakan suatu teori tentang psikologi yang didasarkan sebab akibat
dari suatu kejadian.Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang itu dapat menentukan, memilih dan
mengambil keputusan dalam dinamika kehidupan. Teori ini bisa digunakan pada berbagai macam
situasi yang seringkali dihadapi manusia. Reinforcement Theory ini mengatakan bahwa tingkah laku
manusia itu adalah hasil kompilasi dari pengalaman-pengalaman yang ia temui sebelumnya.

Contoh yang paling mudah yang bisa saya gambarkan disini adalah bagaimana sikap yang diambil
oleh seorang siswa di dalam kelas. Asumsikan bahwa sang guru sudah menjelaskan seperangkap
aturan yang harus ditaati oleh siswa di dalam kelas. Suatu ketika, seorang siswa berteriak di dalam
kelas. Maka sang guru langsung memberikan hukuman kepada siswa tersebut. Dari hukuman itu,
siswa tadi akan merubah sikapnya untuk tidak berteriak lagi. Juga demikian, kepada siswa yang
tekun mengikuti pelajaran di dalam kelas, maka sang guru memberikan kepada mereka semacam
hadiah atau penghargaan. Jika sistem ini berjalan dalam jangka waktu tertentu, maka keadaan siswa
tadi pasti akan konvergen untuk mengambil sikap yang baik di dalam kelas.

Expentacy Theory merupakan teori yang paling baik dipandang menjelaskan motivasi seseorang
dalam kehidupan organisasinya, walaupun teori motivasi memiliki kelemahan dan kelebihan.
Kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan
harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil
itu bagi orang yang bersangkutan.

Teori ini memiliki 3 variabel yang mendukungnya daya tarik, hubungan antara prestasi kerja dengan
imbalan serta hubungan antara usaha dan prestasi kerja.
Daya tarik yaitu sepenting apa hasil atau imbalan yang diperoleh dalam penyelesaian tugasnya.
Artinya, sejauh mana hasil yang diperoleh dalam bentuk imbalan memainkan peranan dalam
pemuasan kebutuhannya.

Prestasi kerja dan imbalan yaitu tingkat keyakinan seseorang tentang hubungan antara pencapaian
tingkat prestasi kerjanya dengan pencapaian hasil tertentu.

Usaha dan prestasi kerja ialah persepsi seseorang tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu akan
menjurus kepada prestasi kerja.

Teori harapan berkata apabila seseorang memiliki keinginan untuk menghasilkan sesuatu pada
waktu tertentu tergantung pada tujuan khusus orang yang bersangkutan dan pada persepsi orang
tersebut tentang nilai suatu prestasi.

Agency Theory mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal
dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham
untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham.Konsep teori agensi adalah hubungan atau
kontrak antara prinsipal dan agen.

Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk
pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal kepada agen. Pada perusahaan yang
modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai prinsipal dan CEO sebagai agen
mereka. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan
prinsipal. Teori agensi mengasumsikan bahwa CEO (agen) memiliki lebih banyak informasi daripada
prinsipal. Hal ini dikarenakan prinsipal tidak dapat mengamati kegiatan yang dilakukan agen secara
terus-menerus dan berkala. Karena prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja
agen, maka prinsipal tidak pernah dapat merasa pasti bagaimana usaha agen memberikan kontribusi
pada hasil aktual perusahaan. Situasi inilah yang disebut asimetri informasi. Konflik inilah yang
kemudian dapat memicu biaya agensi.

Anda mungkin juga menyukai