Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

“PENDIDIKAN PANCASILA”

Oleh :

AHMAD BUCHARI PARINDURI ( 7201142002 )

SOFIA FAHRA RIANDA ( 7201142001 )

PUTRI NURUL DAMAYANTI ( 7202442002 )

Dosen Pengampu :

JAMALUDI S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI- UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan Critical Journal Review untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Terwujudnya Critical Journal Review ini tidak dapat terlepas dari bimbingan dan dorongan serta
arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan
kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Jamaludin S.Pd, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
Critical Journal Review ini.

Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami
materi yang kami sajikan. Kami sadar bahwa dalam penulisan Critical Journal Review ini banyak
sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar
penulisan Critical Journal Review ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan
semoga Critical Journal Review ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti
tentang materi yang telah kami sajikan.

Medan, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BABI PENDAHULUAN.............................................................................................

Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................................

Tujuan CJR............................................................................................................

Manfaat CJR..........................................................................................................

Identitas Jurnal.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................

Identitas Jurnal.......................................................................................................

Ringkasan Jurnal....................................................................................................

BAB III PERBANDINGAN JURNAL......................................................................

Pembahasan Jurnal..................................................................................................

Kelebihan dan Kekurangan ....................................................................................

BAB IV PENUTUP...............................................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................................

3.2 Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Dalam Critikal Journal Review ini mahasiswa dituntut untuk mengkritisi beberapa
journal,dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh
mahasiswa yang melakukan critikal journal review ini, termasuk didalamnya mengerti akan
kelemahan dan keunggulan journal. Pembuatan tugas critikal journal review ini juga melatih,
menambah, serta menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu
karya yang ada berdasarkan faktual, sehingga terciplah mahasiswa-mahasiswa berkarakter logis.

1.2. Tujuan CJR

a. Untuk mengetahui apa saja yang dibahas didalam jurnal yang di review.
b. Untuk menyelesaikan tugas KKNI.

1.3. Manfaat CJR

a. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.


b. Dapat mengetahui bagamana jurnal yang baik dan benar.
c. Dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik dalam penulisan suatu jurnal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identitas Jurnal

2.1.1. Jurnal Utama


Judul Jurnal : Philosophy of Education in Indonesia: Theory and Thoughts of
Institutionalized State (PANCASILA)

Nama Pengarang : Dwi Siswoyo

Jenis Jurnal : Asian Social Science

Penerbit : Canadian Center of Science and Education

Volume : Vol. 9, No. 12

Tahun Terbit : 2015

ISSN : 1911-2017 DOI : http://dx.doi.org/10.5539/ass.v9n12p136

2.1.2. Jurnal Pembanding I

Judul Jurnal : Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia

Nama Pengarang : Ida Bagus Brata, Ida Bagus Nyoman Wartha

Jenis Jurnal : Jurnal Santiaji Pendidikan

Penerbit : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas mahasaraswati Denpasar

Volume : Volume 7, Nomor 1

Tahun Terbit : 2017

ISSN : 2087-9016

2.1.3.Jurnal Pembanding II

Judul Jurnal : Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah

Nama Pengarang : Ajat Sudrajat

Jenis Jurnal : Jurnal-jurnal Ilmu Sosial dan Humanora


Volume : Vol. 6, No. 1

Tahun Terbit : 2016 ISSN : 1907-6258 DOI : https://doi.org/10.21831/moz.v8i1.10763

3 2.2. Ringkasan Jurnal

2.2.1.Jurnal Utama

Abstrak

Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.

Pendahuluan

Dalam dekade terakhir, diamati di berbagai bidang termasuk pendidikan bahwa


pemikiran teknis telah menggantikan dasar dan pemikiran komprehensif. Selain itu, berbagai
upaya reformasi pendidikan nampaknya lebih cenderung tambal sulam dan parsial, disintegrasi,
tidak kokoh dibangun sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk
menerapkan Pendidikan nasional, khususnya dalam membina upaya reformasi pendidikan
nasional, perlu adanya acuan filosofis, yaitu konstruk filosofis Pendidikan Nasional Pancasila,
sebagai pemberi jalan mengetahui citra ideal masyarakat Indonesia yang dapat menjadi acuan
pencapaian pendidikan kebangsaan.

Perkembangan Filsafat Pendidikan Nasional Indonesia yaitu Filsafat Nasional Pancasila


Pendidikan diharapkan berperan sebagai sumber teori dan praktik nasional yang kontekstual dan
dinamis pendidikan di Indonesia.

Antisipatif berarti tanggap terhadap apa yang akan datang untuk mengambil tindakan
progresif; reflektif, kontemplasi diri berarti menegakkan kejelasan intelektual dan tanggung
jawab moral; rejuvenative, artinya peremajaan iman, konsep dan implementasi falsafah
pendidikan nasional Pancasila.
Pernyataan masalah

Pandangan Pancasila tentang kenyataan, manusia, pengetahuan dan nilai mengandung


makna bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembang potensi siswa untuk menjadi manusia
yang beriman, berbudi luhur, sehat, berilmu, kretif dan menjadi warga negara yang demokratis
dan akuntabel. Demikianlah sistem filsafat, teori, pengajaran, praktik Pendidikan nasional
pancasila harus diatur sedemikian rupa sehingga menjadi kebijakan tunggal untuk menyelesaikan
permasalahan bangsa pendidikan, dan membangun citra ideal manusia Indonesia.

Tujuan Studi

Tujuan dari penelitian ini adalah menyimpulkan Citra Ideal Manusia Indonesia dalam
Konstruksi Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, yaitu mengkonstruksi Filsafat Pendidikan
Nasional Indonesia yang diharapkan menjadi muara acuan dalam pembentukan Manusia
Indonesia. Konstruksi Filosofis Bangsa Pancasila Pendidikan akan dinamika upaya
pengembangan teori kerangka kontekstual, sistem pendidikan nasional dan praksis, serta sebagai
acuan penyelesaian masalah pendidikan nasional dari segi filosofis.

Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah hermeneutika dialektika. Analisis data


penelitian ini digunakan pendekatan dialektika hermeneutik (Gbr. Madison, 1988: 29-30) yang
unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: (1). Koherensi, (2) pemahaman, (3) penetrasi, (4)
akurasi, (5) kelayakan, (6) kontekstualisasi, (7) sintesis, dan (6) Bernada.

Hasil dan Diskusi

 Urgensi Pancasila sebagai Falsafah Dasar Bangsa Indonesia Tanpa Negara Pancasila
Indonesia akan hancur tanpa ada rasa ikatan kebangsaan Indonesia dalam upaya untuk mencapai
tujuan dan cita-cita kebangsaan Indonesia dalam bingkai dinamis kehidupan damai yang tertib
antarbangsa.

 Kemanusiaan Indonesia Ideal Hakikat citra manusia Indonesia Pancasila dapat


ditemukan dan ada tercermin dari tampilan gambar di atas; dapat dirumuskan sebagai berikut,
yaitu:

 Pertama, Kesatuan Harmoni Terorganisir Tubuh Dinamis (Fisik) -Jiwa (Spiritual)

 Memiliki Sifat Moral (Susila) Kemanusiaan

 Memiliki Kemampuan atau Keahlian

 Memiliki Kepribadian Indonesia.

 Kedudukan Filsafat Pendidikan Nasional


Pancasila Kedudukan filsafat pendidikan nasional, teori pendidikan kebangsaan, dan
pengajaran pendidikan nasional praktik pendidikan masing-masing kebangsaan dalam pandangan
hierarki yang berbeda dari tingkat kedalaman, bergerak dari kebanyakan dalam filosofi
pendidikan nasional yaitu, agak kurang dari itu yaitu teori pendidikan nasional, dan terutama
kurang dalam pendidikan nasional dan pengajaran praktek pendidikan nasional yang baru.

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dapat dikatakan mampu menentukan akar dari
kekokohan Sistem pendidikan nasional Indonesia. Dari akar inilah akan mengalir esensi
pendidikan nasional yang mampu membina dan langkah-langkah pendidikan akan memandu
perkembangan teori dan praksis kebangsaan, sehingga pendidikan terselenggara tidak ada bias
dan melahirkan insan Pancasila Indonesia. Namun ironisnya, hingga saat ini belum ada upaya
yang dilakukan pemerintah merumuskan konstruk falsafah pendidikan nasional (mengkonstruksi
falsafah pendidikan nasional Pancasila). Hiruk pikuk reformasi pendidikan yang dilakukan
hingga saat ini masih bersifat parsial, secara teknis bersifat “meminjam” dan reaktif, Kurang
menelaah terlebih dahulu akar permasalahan sehingga landasan pendidikan nasional penting
dalam masalah pendidikan nasional yang komprehensif tidak tersentuh.

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila adalah pemikiran yang sistematis atau koheren
tentang pendidikan nasional. Sementara Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila dapat diartikan
sebagai seperangkat peraturan perundang-undangan pendidikan nasional tentang disusun atau
dibuat oleh orang atau badan yang berwenang, dan memiliki kekuatan mengikat untuk
pemeliharaan nasional pendidikan.

Implikasi dan Rekomendasi

Hasil penelitian membuktikan bahwa falsafah pendidikan nasional Pancasila sebagai


landasan bagi pendidikan pelaksanaan, perluasan, dan peningkatan sistem pendidikan nasional.
Warga negara Indonesia adalah diharapkan mengadopsi skala nilai-nilai Pancasila, khususnya di
bidang pendidikan. Pendidik memiliki peran untuk menjadi contoh yang baik agar siswa dan
peserta didik mampu berkembang menjadi individu yang memiliki kebebasan dan kesempatan
untuk belajar mandiri. Selain itu, pengadopsian nilai-nilai Pancasila juga dapat digunakan dalam
metode pengajaran. Pendidikan metode yang digunakan guru dengan mempertimbangkan tujuan
pendidikan yang ingin dicapai dan aktif berpusat pada siswa belajar.

Kesimpulan

Kesimpulannya, bangsa Indonesia harus selalu berjuang terus dalam melakukan


revitalisasi, reinovasi, rekonstruksi, dan mewujudkan kembali Pancasila dalam masyarakat,
bangsa dan negara. Citra ideal bangsa Indonesia adalah Pancasila, manusia berperilaku religius,
humanis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi keadilan dalam dinamika harmoni yang
terorganisir, kesatuan jasmani rohani yang sehat, sebagai manusia yang bermoral, serta
kemampuan / keterampilan dan kepribadian orang Indonesia yang mampu menerapkan dan
mengembangkan kehidupan yang tertib dan damai dalam pertemuan dan interaksi satu sama lain
dan dunia. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, Filsafat Pendidikan Nasional
Pancasila, sebagai landasan dan basis sumber daya pendidikan nasional Indonesia, dalam
menciptakan citra bangsa Indonesia yang ideal orang-orang.

BAB III

PERBANDINGAN JURNAL

3.1. Pembahasan Jurnal

3.1.1.Jurnal Utama

Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.

3.1.2.Jurnal Pembanding I

Tulisan ini bertujuan mengkaji sejarah perumusan Pancasila menjadi azas dasar falsafah
negara dan pemersatu bangsa. Metode yang digunakan adalah studikepustakaan, yaitu rangkaian
kegiatan mencari, membaca, mencatat, menelaah laporan-laporan, dan bahan pustaka yang
memuat teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam mengungkapkan peristiwa masa
lampau. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia
bukanlah hadiah dari Belanda ataupun Jepang. Kemerdekaan diraih melalui perjuangan panjang
penuh liku-liku dengan pengorbanan harta benda, jiwa, dan raga. Pada 17-08-1945 merupakan
titik kulminasi perjuangan bangsa. Kemerdekaan secara de facto belum cukup, dukungan dan
pengakuan dunia internasional (de yure) sangat dibutuhkan. Salah satu syarat untuk diakui oleh
dunia internasional, bahwa negara merdeka itu wajib memiliki Dasar Negara dan UUD Negara.
Perumusan Pancasila sebagai calon Dasar Negara dimulai melalui sidang BPUPKI. Usulan calon
Dasar Negara telah disampaikan oleh tokoh-tokoh dihadapan sidang pertama BPUPKI. Pada
sidang kedua disampaikan hasil rumusan Pancasila oleh Panitia sembilan yang lazim dikenal
sebagai Piagam Jakarta. Susunan Pancasila, terutama sila pertama dalam Piagam Jakarta 8
diusulkan untuk diganti, sehingga menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. UUD 1945 dan
Pancasila disahkan oleh PPKI menjadi Dasar Negara, pemersatu, dan rumah bersama bangsa
Indonesia.

3.1.3.Jurnal Pembanding II

Pancasila, sebagai ideologi negara dalam kurun waktu 70 tahun, yang juga menjadi pilar
dalam berdemokrasi, ternyata telah memiliki rupa yang berbeda seiring dengan perubahan wajah
perpolitikan di negeri ini. Apakah ini merupakan pertanda bahwa bangsa ini memang sedang
belajar untuk mencari format yang tepat dalam berdemokrasi, tentu yang sesuai dengan jiwa
Pancasila. Seperti apakah wujud dari demokrasi yang berketuhanan, berkemanusiaan,
berkebijaksanaan, dan berkeadilan yang dapat mengikat kesatuan bangsa ini. Upaya mewujudkan
Demokrasi Pancasila yang ideal harus terus dilakukan dengan melakukan dekontruksi secara
berkelanjutan. Dekontruksi di sini tidak diartikan sebagai penghancuran, peniadaan, atau
pembubaran. Kontruksi memang berarti pembangunan, pendirian, dan sistemasi. Tetapi tidak
serta merta terminologi lawannya, dekonstruksi, mengatakan kebalikannya. Dekonstruksi yang
dimaksudkan adalah upaya untuk melakukan pembacaan ulang seluruh realitas. Karena
merupakan aktivitas membaca ulang, maka dekontruksi atas Demokrasi Pancasila, berarti
membaca seluruh realitas dari praktik demokrasi yang telah berlangsung di bumi Pancasila ini.

3.2.Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Jurnal Utama

 Struktur dari jurnal ini sudah bagus, yaitu terdapat abstrak yang sudah merangkum
keseluruhan isi jurnal, yaitu pendahuluan atau pengantar, metode penelitian, pembahasan, hasil
penelitian dan kesimpulan.

 Pada bagian metode penelitian penulis menjelaskan dengan jelas metode penelitian
yang digunakan.

 Hasil penelitian dan pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan
rinci.

 Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian.

 Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca.

Kekurangan Jurnal Utama

 Tidak memiliki kekurangan yang berarti.

Kelebihan Jurnal Pembanding I

 Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian.

 Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca

.  pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan rinci.

Kekurangan Jurnal Pembanding I

 Tidak memiliki kekurangan yang berarti.


Kelebihan Jurnal Pembanding II

 Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian

 pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan rinci.

 Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca

Kekurangan Jurnal Pembanding II

.  Bacaan terlalu monoton

 Tidak memiliki kekurangan yang berarti

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan yang telah dijelaskan atau dipaparkan di atas,
jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi segi materi, pembahasan, hasil,
penelitian, dan judul. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut bagus dan dapat dijadikan
referensi walaupun ada beberapa yang harus diperbaiki. Akan tetapi, jurnal tersenut tetap bagus
dan layak dijadikan sebagai bahan referensi.

4.2. Saran

Kami menyadari bahwa kajian review yang telah kami lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada
satupun manusia yang sempurna”. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan
dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin

DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi. 2013. Philosophy of Education in Indonesia: Theory and Thoughts of


Institutionalized State (PANCASILA). Asian Social Science: Canadian Center of Science and
Education.
Bagus, Ida. 2017. Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal
Santiaji Pendidikan: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas mahasaraswati
Denpasar.

Sudrajat, Ajat. 2016. Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah. Jurnal-jurnal Ilmu
Sosial dan Humanora

Anda mungkin juga menyukai