“PENDIDIKAN PANCASILA”
Oleh :
Dosen Pengampu :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan Critical Journal Review untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Terwujudnya Critical Journal Review ini tidak dapat terlepas dari bimbingan dan dorongan serta
arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan
kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Jamaludin S.Pd, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
Critical Journal Review ini.
Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami
materi yang kami sajikan. Kami sadar bahwa dalam penulisan Critical Journal Review ini banyak
sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar
penulisan Critical Journal Review ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan
semoga Critical Journal Review ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti
tentang materi yang telah kami sajikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BABI PENDAHULUAN.............................................................................................
Tujuan CJR............................................................................................................
Manfaat CJR..........................................................................................................
Identitas Jurnal.....................................................................................................
Identitas Jurnal.......................................................................................................
Ringkasan Jurnal....................................................................................................
Pembahasan Jurnal..................................................................................................
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................
PENDAHULUAN
Dalam Critikal Journal Review ini mahasiswa dituntut untuk mengkritisi beberapa
journal,dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh
mahasiswa yang melakukan critikal journal review ini, termasuk didalamnya mengerti akan
kelemahan dan keunggulan journal. Pembuatan tugas critikal journal review ini juga melatih,
menambah, serta menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu
karya yang ada berdasarkan faktual, sehingga terciplah mahasiswa-mahasiswa berkarakter logis.
a. Untuk mengetahui apa saja yang dibahas didalam jurnal yang di review.
b. Untuk menyelesaikan tugas KKNI.
BAB II
PEMBAHASAN
ISSN : 2087-9016
2.1.3.Jurnal Pembanding II
2.2.1.Jurnal Utama
Abstrak
Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.
Pendahuluan
Antisipatif berarti tanggap terhadap apa yang akan datang untuk mengambil tindakan
progresif; reflektif, kontemplasi diri berarti menegakkan kejelasan intelektual dan tanggung
jawab moral; rejuvenative, artinya peremajaan iman, konsep dan implementasi falsafah
pendidikan nasional Pancasila.
Pernyataan masalah
Tujuan Studi
Tujuan dari penelitian ini adalah menyimpulkan Citra Ideal Manusia Indonesia dalam
Konstruksi Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, yaitu mengkonstruksi Filsafat Pendidikan
Nasional Indonesia yang diharapkan menjadi muara acuan dalam pembentukan Manusia
Indonesia. Konstruksi Filosofis Bangsa Pancasila Pendidikan akan dinamika upaya
pengembangan teori kerangka kontekstual, sistem pendidikan nasional dan praksis, serta sebagai
acuan penyelesaian masalah pendidikan nasional dari segi filosofis.
Metodologi
Urgensi Pancasila sebagai Falsafah Dasar Bangsa Indonesia Tanpa Negara Pancasila
Indonesia akan hancur tanpa ada rasa ikatan kebangsaan Indonesia dalam upaya untuk mencapai
tujuan dan cita-cita kebangsaan Indonesia dalam bingkai dinamis kehidupan damai yang tertib
antarbangsa.
Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dapat dikatakan mampu menentukan akar dari
kekokohan Sistem pendidikan nasional Indonesia. Dari akar inilah akan mengalir esensi
pendidikan nasional yang mampu membina dan langkah-langkah pendidikan akan memandu
perkembangan teori dan praksis kebangsaan, sehingga pendidikan terselenggara tidak ada bias
dan melahirkan insan Pancasila Indonesia. Namun ironisnya, hingga saat ini belum ada upaya
yang dilakukan pemerintah merumuskan konstruk falsafah pendidikan nasional (mengkonstruksi
falsafah pendidikan nasional Pancasila). Hiruk pikuk reformasi pendidikan yang dilakukan
hingga saat ini masih bersifat parsial, secara teknis bersifat “meminjam” dan reaktif, Kurang
menelaah terlebih dahulu akar permasalahan sehingga landasan pendidikan nasional penting
dalam masalah pendidikan nasional yang komprehensif tidak tersentuh.
Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila adalah pemikiran yang sistematis atau koheren
tentang pendidikan nasional. Sementara Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila dapat diartikan
sebagai seperangkat peraturan perundang-undangan pendidikan nasional tentang disusun atau
dibuat oleh orang atau badan yang berwenang, dan memiliki kekuatan mengikat untuk
pemeliharaan nasional pendidikan.
Kesimpulan
BAB III
PERBANDINGAN JURNAL
3.1.1.Jurnal Utama
Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.
3.1.2.Jurnal Pembanding I
Tulisan ini bertujuan mengkaji sejarah perumusan Pancasila menjadi azas dasar falsafah
negara dan pemersatu bangsa. Metode yang digunakan adalah studikepustakaan, yaitu rangkaian
kegiatan mencari, membaca, mencatat, menelaah laporan-laporan, dan bahan pustaka yang
memuat teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam mengungkapkan peristiwa masa
lampau. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia
bukanlah hadiah dari Belanda ataupun Jepang. Kemerdekaan diraih melalui perjuangan panjang
penuh liku-liku dengan pengorbanan harta benda, jiwa, dan raga. Pada 17-08-1945 merupakan
titik kulminasi perjuangan bangsa. Kemerdekaan secara de facto belum cukup, dukungan dan
pengakuan dunia internasional (de yure) sangat dibutuhkan. Salah satu syarat untuk diakui oleh
dunia internasional, bahwa negara merdeka itu wajib memiliki Dasar Negara dan UUD Negara.
Perumusan Pancasila sebagai calon Dasar Negara dimulai melalui sidang BPUPKI. Usulan calon
Dasar Negara telah disampaikan oleh tokoh-tokoh dihadapan sidang pertama BPUPKI. Pada
sidang kedua disampaikan hasil rumusan Pancasila oleh Panitia sembilan yang lazim dikenal
sebagai Piagam Jakarta. Susunan Pancasila, terutama sila pertama dalam Piagam Jakarta 8
diusulkan untuk diganti, sehingga menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. UUD 1945 dan
Pancasila disahkan oleh PPKI menjadi Dasar Negara, pemersatu, dan rumah bersama bangsa
Indonesia.
3.1.3.Jurnal Pembanding II
Pancasila, sebagai ideologi negara dalam kurun waktu 70 tahun, yang juga menjadi pilar
dalam berdemokrasi, ternyata telah memiliki rupa yang berbeda seiring dengan perubahan wajah
perpolitikan di negeri ini. Apakah ini merupakan pertanda bahwa bangsa ini memang sedang
belajar untuk mencari format yang tepat dalam berdemokrasi, tentu yang sesuai dengan jiwa
Pancasila. Seperti apakah wujud dari demokrasi yang berketuhanan, berkemanusiaan,
berkebijaksanaan, dan berkeadilan yang dapat mengikat kesatuan bangsa ini. Upaya mewujudkan
Demokrasi Pancasila yang ideal harus terus dilakukan dengan melakukan dekontruksi secara
berkelanjutan. Dekontruksi di sini tidak diartikan sebagai penghancuran, peniadaan, atau
pembubaran. Kontruksi memang berarti pembangunan, pendirian, dan sistemasi. Tetapi tidak
serta merta terminologi lawannya, dekonstruksi, mengatakan kebalikannya. Dekonstruksi yang
dimaksudkan adalah upaya untuk melakukan pembacaan ulang seluruh realitas. Karena
merupakan aktivitas membaca ulang, maka dekontruksi atas Demokrasi Pancasila, berarti
membaca seluruh realitas dari praktik demokrasi yang telah berlangsung di bumi Pancasila ini.
Struktur dari jurnal ini sudah bagus, yaitu terdapat abstrak yang sudah merangkum
keseluruhan isi jurnal, yaitu pendahuluan atau pengantar, metode penelitian, pembahasan, hasil
penelitian dan kesimpulan.
Pada bagian metode penelitian penulis menjelaskan dengan jelas metode penelitian
yang digunakan.
Hasil penelitian dan pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan
rinci.
Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian.
Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca.
Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian.
Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca
. pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan rinci.
Kesimpulan sudah jelas, singkat, dan padat. Serta sudah merefleksikan hasil penelitian
pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan rinci.
Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan yang telah dijelaskan atau dipaparkan di atas,
jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi segi materi, pembahasan, hasil,
penelitian, dan judul. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut bagus dan dapat dijadikan
referensi walaupun ada beberapa yang harus diperbaiki. Akan tetapi, jurnal tersenut tetap bagus
dan layak dijadikan sebagai bahan referensi.
4.2. Saran
Kami menyadari bahwa kajian review yang telah kami lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada
satupun manusia yang sempurna”. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan
dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat, Ajat. 2016. Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah. Jurnal-jurnal Ilmu
Sosial dan Humanora