Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN AUDIT STANDAR TANPA PENGECUALIAN DAN LAPORAN TENTANG PENGENDALIAN

INTERNAL ATAS PELAPORAN KEUANGAN MENURUT STANDAR AUDITING PCAOB

Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian untuk Perusahaan Publik

Laporan audit standar tanpa pengecualian untuk perusahaan publik meliputi 3 paragraf. Judul
laporan, alamat, nama kantor akuntan publik,dan tanggal laporan audit serupa dengan entitas non-
publik. Ketiga paragrafnya adalah sebagai berikut :

1. Paragraf Pendahuluan, menunjukkan bahwa audit telah dilaksanakan serta laporan


keuangan telah diaudit. Juga menunjukkan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen dan tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat tentang laporan
keuangan.
2. Paragraf Ruang Lingkup, menunjukkan bahwaaudit dirancang untukmemberikan
kepastianyang layak bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material dan
audit dilakukan atas dasar pengujian.
3. Paragraf Pendapat, menyatakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit. Paragraf
pendapat dinyatakan sebagai suatu pendapat saja bukan sebagai pernyataan yang mutlak atau
sebagai jaminan.

Laporan Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan

PCAOB Auditing Standard 5 mewajibkan audit atas pengendalian internal dipadukan dengan laporan
keuangan. Namun auditor dapat memilih untuk menerbitkan laporan terpisah seperti laporan
terpisah tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan atau laporan gabungan tentang
laporan keuangan dan pengendalian internal. Laporan terpisah lebih umum dipakai dan meliputi
unsur-unsur berikut :

1. Paragraf Pendahuluan
Berisi tentang pernyataan audior yang menyatakan bahwa auditor telah melakukan
audit,dan menyatakan tanggung jawab auditor dan tanggung jawab manajemen

2. Paragraf Ruang Lingkup


Berisi tentang pernyataan auditor bahwa mereka melaksanakan audit dengan dasar atau
bukti yang memadai untuk memberikan pendapat.

3. Paragraf Definisi
Berisi tentang definisi dari pengendalian internal perusahaan atas pelaporan keuangan

4. Paragraf Keterbatasan yang Melekat


Berisi tentang keterbatasan auditor saat melakukan audit.

5. Paragraf Pendapat
Berisi tentang pendapat auditor tentang pengendalian internal perusahaan klien.

6. Paragraf Referensi Silang


Berisi tentang pernyataan auditor bahwa mereka mengaudit sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.

Laporan terpisah menyajikan pendapat wajar tanpa pengecualian tentang efektivitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan yang disusun sesuai PCAOB.

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN

Kondisi yang Memerlukan Penyimpangan

1. Ruang Lingkup Audit Dibatasi


Dikatakan ruang lingkup dibatasi karena auditor tidak dapat mengumpulkan bukti audit yang
mencukupi untuk menyimpulkan apakah laporan keuangantelah disajikan sesuai dengan
kerangka kerja pelaporan keuangan yang tepat. Ada 2 penyebab pembatasan ruang lingkup,
yaitu pembatasan oleh klien dan kondisi yang berada diluar kendali klien atau auditor.
Contohnya : Penolakan manajemen utnuk mengizinkan auditor mengkonfirmasikan piutang
yang material ataupemeriksaan fisik persediaan.
2. Laporan Keuangan Disusun Tidak Sesuai dengan Prinsip Akuntasni yang Berlaku Umum
Laporan keuangan yang dibuat menyimpang dari standar akuntansi yang berlaku umum.
3. Auditor Tidak Independen
Auditor memiliki keterikatan atau keberpihakan kepada salah satu pihak sehingga laporan
keuangan yang diaudit mungkin diragukan kebenarannya.

Jenis Laporan yang Diterbitkan apabila Kondisi diatas Terjadi

1. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)


Diterbitkan apabila terjadi pembatasan ruang lingkup audit atau kelalaian uttk memenuhi
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan mengandung salah saji yang material.
2. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
Diterbitkan apabila mengandung salah saji yang sangat material dan laporan keuangan disajikan
tidak sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3. Menolak memberikan pendapat
Diterbitkan apabila terjadi pembatasan ruang lingkup, auditor tidak independen dan
mengandung salah saji yang sangat material.
MATERIALITAS

Materialitas adalah salah saji informasi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya dapat
mengakibatkan perubahan atas suatu keputusan yang diambil oleh pemakai informasi.

Tingkat Materialitas

1. Tidak Material
Dikatakan tidak material apabila ada salah saji dalam laporan keuangan tetapi cenderung tidak
mempengaruhi keputusan pemakai laporan. Oleh karena itu pendapat wajar tanpa
pengecualian dapat diterbitkan
2. Material
Dikatakan material apabila dalam laporan keuangan terdapat salah saji akan mempengaruhi
keputusan para pemakai laporasn tersebut, tetapi laporan keuangan tetap disajikan secara
wajar. Pendapat yang diterbitkan adalah pendapat wajar dengan pengecualian.
3. Sangat Material
Tingkat materialitas tertinggi terjadi apabilapemakai pemakai mungkin akan membuat
keputusan yang tidak benar jika mereka mengandalkan laporan keuangan secara keseluruhan.
Apabila tingkat materialitas tetinggi terjadi maka auditor harus menolak memberikan pendapat
atau memberikan pendapat tidak wajar.

Anda mungkin juga menyukai