Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KELOMPOK 1

MAKALAH
“SEJARAH MIKROBIOLOGI”

DISUSUN OLEH :

1. ILMA NAIM JAUHAROH 2015041001


2. LUTHFIAH RAHMA DEWI 2015041003
3. REFI SALSABILLA 2015041005
4. IRMADIAH 2015041007
5. ZAHRA CHOIRUNISA 2015041009

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami ucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kiranya tak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikannya.
Terima kasih kami haturkan kepada keluarga serta teman-teman yang senantiasa membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Tanpa adanya bantuan tersebut kami kiranya tidak akan mampu menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini berjudul Sejarah Mikrobiologi yang kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi Industri yang di emban oleh Bu Panca Nugrahini F , S.T., MT. Di dalam makalah ini terdapat materi
mengenai Definisi Mikrobiologi, Perkembangan Mikrobiologi dan juga Mikrobiologi Keteknikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk menjadikan makalah ini lebih baik lagi. Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandar Lampung, 05 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................................................................... 1
1.1. Kompetensi Umum...............................................................................................................................................1
1.2. Kompetensi Khusus...............................................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................................................... 1
2.1.Definisi Mikrobiologi..................................................................................................................................................1
2.2 Perkembangan Mikrobiologi..................................................................................................................................4
2.2.1 Perkembangan Mikrobiologi Sebelum abat ke – 20..................................................................................................4
2.2.1.1 Penemuan mikroskop.............................................................................................................................................4
2.2.1.2 Teori Abiogenesis..................................................................................................................................................5
2.2.1.3  Teori Biogenesis...................................................................................................................................................6
2.2.1.4. Francesco Redi......................................................................................................................................................7
2.2.1.5 Lazzaro Spallanzani...............................................................................................................................................7
2.2.1.6 Louis Pasteur.........................................................................................................................................................8
2.2.2 Perkembangan Mikrobiologi Abat ke – 20.............................................................................................................10
2.2.3 Peran Mikroorganisme dalam transformasi bahan organic.....................................................................................12
2.3 Mikrobiologi Keteknikan.....................................................................................................................................15
2.3.1 Tinjauan mikrobiologi keteknikan :........................................................................................................................15
2.3.2 Perkembangan Teknik Laboratorium...............................................................................................................18
2.3.3 Perkembangan Cabang Ilmu Mikrobiologi.............................................................................................................18
Dr. Ali Demirci................................................................................................................................................................ 21
BAB III................................................................................................................................................................................ 22
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................................................... 22
3.2. Saran......................................................................................................................................................................... 22

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kompetensi Umum


Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, harapan kami mahasiswa mampu memahami sejarah mikrobiologi
dan penerapannya dalam industri.

1.2. Kompetensi Khusus


Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, harapan kami :

-Mahasiswa dapat mengetahui definisi mikrobiologi

-Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan mikrobiologi

-Mahasiswa mengetahui gambaran mikrobiologi keteknikan.

2
BAB II

ISI

2.1.Definisi Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah  salah satu cabang dari disiplin ilmu biologi yang mengkaji makhluk hidup (organisme) berukuran
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Objek kajiannya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan,
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

Mikrobiologi setara dengan zoologi dan botani, karena ruang lingkup mikrobia mencakup berbagai macam mikrobia dan
aspek-aspek biologi, di antaranya fisiologi mikrobia, ekologi mikrobia, sistematika mikrobia, dan mikrobiologi
lingkungan. Dalam dunia medis, mikrobiologi merupakan penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi dalam struktur
atau fungsi tubuh, serta timbulnya perubahan berupa adanya gejala di dalam tubuh.

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya


adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya
tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis
Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat vaksin rabies. Perkembangan biologi yang pesat
pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting
lain: biokimia.

Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu. Jadi
mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari organisme hidup yang kecil yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop. Organisme yang dipelajari dalam mikrobiologi yaitu mikroorganisme, yang meliputi bakteri,
virus, jamur, protozoa. Cabang ilmu mikrobiologi ada yang didasarkan pada kelompok mikroba yang dipelajari,
seperti bakteriologi, virologi dan mikologi.

Mikrobiologi dibagi menjadi dua bidang besar, yaitu:

a.Mikrobiologi dasar

Bidang mikrobiologi dasar mempelajari berbagai struktur fisik dan reaksi kimia mikroorganisme. Banyak proses
biokimia pada mikroorganisme juga terjadi pada organisme multiseluler, sehingga mikroorganisme dapat menjadi
model dalam mempelajari proses biokimia dan genetik pada organisme lainnya. Hal ini juga didukung oleh
kemampuan reproduksi mikroorganisme yang tinggi.

b. Mikrobiologi terapan

Bidang mikrobiologi terapan mempelajari penggunaan ilmu mikrobiologi dalam memecahkan masalah praktis
dalam kedokteran, pertanian dan industri. Berbagai penyakit infektif pada manusia, hewan dan tumbuhan,
disebabkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme juga berperan penting dalam menentukan kesuburan tanah.
Dalam bidang industri, mikroorganisme berperan dalam produksi antibiotik dan protein. Sebagai bagian dari
ekosistem, mikroorganisme juga banyak berperan dalam siklus energi dan kondisi lingkungan.

1
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan
mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi
yang terpenting dan mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan pengertian-
pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting.

Secara etimologi, kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, kata “mikros” artinya kecil, dan “bios” artinya hidup
serta “logos” artinya ilmu. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai makhluk hidup berukuran kecil yang
tidak bisa dilihat secara kasat mata biasa namun membutuhkan suatu benda untuk bisa melihatnya yang kita kenal sebagai
mikroskop dengan mencakup bakteri, viro (virus) dan miko (jamur).

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat
berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan
hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).

Microbiology adalah cabang biologi yang mempelajari mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan makhluk
hidup yang sangat kecil dan sangat penting dalam memelihara keseimbangan ekologi dan keseimbangan ekosistem
di bumi. Beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan, baik terhadap manusia
ataupun hewan. Oleh karena itu untuk mengetahui segala sesuatu tentang mikroorganisme perlu adanya cabang
ilmu mikrobiologi.

Mikrobiologi merupakan ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya ialah semua makhluk
(hidup) yang perlu dilihar dengan memakai mikroskop, khususnya pada bakteri, alga mikroskopik, fungi, Archaea, dan
protozoa. Virus juga sering dimasukan walau sebenarnya tidak sepenuhnya bisa dianggap sebagai makhluk hidup.

Penerapan mikrobiologi dimasa kini masuk diberbagai bidang serta tidak bisa dipisahkan dari cabang lainnya sebab
diperlukan juga dalam bidang farmasi, pertanian, kedokteran, ilmuj gizi, teknik kimia, hingga astropologi serta aekeologi.

2
Mikrobiologi, studi tentang mikroorganisme, atau mikroba, kelompok beragam yang umumnya berukuran kecil,
bentuk kehidupan sederhana yang meliputi bakteri, archaea, alga, jamur, protozoa, dan virus. Bidang ini berkaitan
dengan struktur, fungsi, dan klasifikasi organisme tersebut dan dengan cara-cara baik untuk mengeksploitasi
maupun mengendalikan aktivitas mereka.

Mikrobiologi adalah studi tentang mikroorganisme, yang merupakan organisme mikroskopis uniseluler atau kluster
sel. Ini termasuk eukariota seperti jamur dan protista dan prokariota seperti bakteri dan alga tertentu. Virus juga
disertakan. Mikrobiologi dibagi lagi menjadi beberapa divisi antara lain bakteriologi, virologi, mikologi,
parasitologi dan lain-lain. Seorang ilmuwan yang mengkhususkan diri dalam bidang mikrobiologi disebut ahli
mikrobiologi.

Mikrobiologi dibedakan menjadi beberapa subdisiplin, antara lain:


Fisiologi mikroba: Studi tentang bagaimana sel mikroba berfungsi secara biokimia. Meliputi studi tentang
pertumbuhan mikroba, metabolisme mikroba dan struktur sel mikroba.

Genetika mikroba: Studi tentang bagaimana gen diatur dan diatur dalam mikroba dalam kaitannya dengan fungsi
selulernya. Berkaitan erat dengan bidang biologi molekuler.

Mikrobiologi Molekuler: Studi tentang biologi molekuler dan genomik mikroorganisme.

Mikrobiologi medis: Studi tentang peran mikroba dalam penyakit manusia. Meliputi studi tentang patogenesis dan
epidemiologi mikroba dan terkait dengan studi tentang patologi penyakit dan imunologi.

Mikrobiologi hewan: Studi tentang peran mikroba dalam kedokteran hewan atau taksonomi hewan.

Mikrobiologi lingkungan: Studi tentang fungsi dan keanekaragaman mikroba di lingkungan alaminya. Meliputi
studi tentang ekologi mikroba, siklus hara yang dimediasi secara mikroba, geomikrobiologi, keanekaragaman
mikroba dan bioremediasi. Karakterisasi habitat bakteri utama seperti rhizosfer dan filosfer.

Mikrobiologi evolusioner: Studi tentang evolusi mikroba. Termasuk studi tentang sistematika dan taksonomi
bakteri.

Mikrobiologi industri: Eksploitasi mikroba untuk digunakan dalam proses industri. Contohnya termasuk
fermentasi industri dan pengolahan air limbah. Terkait erat dengan industri bioteknologi. Bidang ini juga mencakup
pembuatan bir, aplikasi penting dari mikrobiologi.

Aeromikrobiologi: Studi tentang mikroorganisme di udara.

Mikrobiologi Makanan: Studi tentang mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan makanan.

Mikrobiologi farmasi: studi tentang mikroorganisme yang menyebabkan kontaminasi farmasi dan tumpahan.

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme mikroskopis, seperti bakteri, jamur, dan protista. Ini juga
mencakup studi tentang virus, yang secara teknis tidak diklasifikasikan sebagai organisme hidup tetapi mengandung
materi genetik. Penelitian mikrobiologi mencakup semua aspek mikroorganisme ini seperti perilaku, evolusi,
ekologi, biokimia, dan fisiologi, serta patologi penyakit yang ditimbulkannya.

3
2.2 Perkembangan Mikrobiologi

2.2.1 Perkembangan Mikrobiologi Sebelum abat ke – 20

2.2.1.1 Penemuan mikroskop


Pada tahun 1664 Robert Hooke berhasil menggambarkan struktur kapang menggunakan mikroskop temuannya .
Namun Antonie van Leeuwenhoek dari Belanda dianggap sebagai orang yang pertama kali dapat melihat
mikroorganisme secara detail pada tahun 1682. Menggunakan mikroskop temuannya dengan lensa pembesaran
300kali, Leeuwenhoek mengamati air hujan, air laut, dan air vas. Leeuwenhoek menyebut makhluk yang dilihatnya
sebagai animalcule (hewan kecil) dan melaporkannya keRoyal Society of London pada tahun 1684.

Gambar di atas merupakan ilustrasi gambar mikroskop yang digunakan olehRobert Hooke

4
A B

Mikroskop yang dibuat Antonie van Leeuwenhoek (A) dan gambar yangdibuatnya (B). Gambar sederhana yang
dibuat Leeuwenhoek sudah menunjukkan bentukbakteri: batang dan bulat

2.2.1.2 Teori Abiogenesis


Aristoteles pada tahun 384 – 322 SM menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara
spontan. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang muncul secara
tiba-tiba pada daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan bahwa larva lalat tersebut berasal dari daging yang
busuk.

Anggapan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan
sendirinya atau spontan (“generatio spontaneous”) yang lebih dikenal dengan teori “Abiogenesis” menjadi cikal
bakal perkembangan mikrobiologi.

Anggapan tersebut mendapat tantangan dari para ahli biologi. Tokoh yang mempertahankan teori abiogenesis
adalah John Needham (1713-1781), John Needham melakukan percobaan dengan mengisi beberapa labu tertutup
dengan kaldu daging, kemudian dipanaskan tetapi tidak sampai mendidih. Selanjutnya labu tersebut ditutup dan
disimpan pada suhu kamar. Setelah beberapa hari, ternyata semua labu menjadi keruh yang menunjukkan bahwa di
dalam labu sudah berisi mikrobia.

Berdasarkan hasil percobaannya, Needham menyimpulkan bahwa mikrobia yang menyebabkan kekeruhan dalam
labu berasal dari kaldu daging yang disiapkan. Berdasarkan percoban tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan
berasal dari benda mati. Jadi, menurut paham generation spontanea, semua kehidupan berasal dari benda tak hidup
secara spontan, seperti: ikan dan katak berasal dari lumpur, cacing berasal dari tanah, belatung terbentuk dari
daging yang membusuk, tikus berasal dari sekam dan kain kotor.

5
“Akhir tahun 1600, banyak orang percaya mengenai teori generatio spontanea pada hewan. Bahkan seorang
doktor saat itu, Jan Baptist Van Helmont, membuat resep untuk membuat tikus, yaitu dengan melempar biji-bijian
dan kain lusuh ke sudut ruangan.” (Sumber: Heath Biology, 1985)

Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari jerami yang membusuk.
Akan tetapi, Leeuwenhoek menolak pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari
udara. Para penganut abiogenesis tersebut menarik kesimpulan sebenarnya terdapat kelemahan, yaitu belum mampu
melihat benda yang sangat kecil (bakteri, kista, ataupun telur cacing) yang terbawa dalam materi percobaan yang
digunakan. Hal ini karena pada zaman Aristoteles belum ditemukan mikroskop.

Walaupun ada kelemahan pada percobaan, tetapi cara berpikir dalam mencari jawaban mengenai asal usul
kehidupan di bumi ini sudah mengacu pada pola metode ilmiah. Tidak semua orang puas dengan teori yang
dikemukakan oleh para penganut paham abiogenesis. Oleh karena itu, ada orang yang mulai menyelidiki asal-usul
makhluk hidup melalui berbagai percobaan. Walaupun bertahan beratus-ratus tahun, teori Abiogenesis akhirnya
goyah dengan adanya penelitian tokoh-tokoh yang tidak puas dengan paham Abiogenesis.

2.2.1.3  Teori Biogenesis


Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Tokoh pendukung
teori ini antara lain Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Teori generatio spontanea/abiogenesis dibantah oleh Francesco Redi melalui penelitiannya padatahun 1668. Redi
menggunakan daging yang disimpan pada 3 wadah dengan cara penutupanyang berbeda: tanpa tutup, tertutup rapat
dan tutup tidak rapat.

Munculnya larva lalat padadaging pada wadah yang tidak tertutup membuktikan bahwa larva berasal dari telur
yangdiletakkan oleh lalat, bukan hasil dari generatio spontanea. Lalat tidak dapat meletakkan telurpada wadah yang
tidak terbuka, sehingga larva tidak ditemukan. Prosesmunculnya makhluk hidup dari makhluk hidup lainnya seperti
pada percobaan Redi disebut biogenesis. Namun demikian, telur lalat hanya dapat dilihat menggunakan alat bantu
seperti mikroskop.

6
2.2.1.4. Francesco Redi

Francesco Redi melakukan penelitian menggunakan 8 tabung yang dibagi menjadi 2 bagian. Empat
tabung masing-masing diisi dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu, dan daging. Keempat tabung
dibiarkan terbuka. Empat tabung yang lain diperlakukan sama dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung
ditutup rapat.
Setelah beberapa hari pada tabung yang terbuka terdapat larva yang akan menjadi lalat. Berdasarkan
hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari daging, tetapi berasal dari telur
lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi larva.
Penelitian ini ditentang oleh penganut teori Abiogenesis karena pada tabung yang tertutup rapat, udara
dan zat hidup tidak dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan.
Bantahan itu mendapat tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun tutup
diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk dan ternyata dalam daging tidak terdapat larva.

2.2.1.5 Lazzaro Spallanzani


Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765 melakukan percobaan untuk menyanggah kesimpulan yang dikemukakan oleh
Nedham. Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan memanaskan 2 tabung kaldu sehingga semua
organisme yang ada di dalam kaldu terbunuh. Setelah didinginkan kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu tabung
dibiarkan terbuka dan satu tabung yang lain ditutup. Ternyata pada tabung yang terbuka terdapat organisme,
sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme.

Percobaan Spallanzani ini pada prinsipnya sama dengan


percobaan Redi, tetapi bahan yang digunakan adalah air kaldu.

7
Labu 1 : diisi 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15º C dan dibiarkan terbuka.
Labu 2 : diisi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat dengan sumbat gabus, lalu dipanaskan dan pada daerah
pertemuan gabus dengan mulut labu dapat diolesi lilin agar lebih rapat.

Kedua labu itu ditempatkan di tempat terbuka dan didinginkan. Setelah beberapa hari kemudian, hasil percobaan
menunjukkan bahwa.

Labu 1 : terjadi perubahan, air kaldu menjadi keruh dan berbau tidak enak, serta banyak mengandung mikroba.

Labu 2 : tidak ada perubahan sama sekali, air tetap jernih dan tanpa mikroba. Tetapi, bila dibiarkan terbuka lebih
lama terdapat banyak mikroba.

Dengan mikroskop tampak bahwa pada kaldu yang berasal dan labu 1 dan labu 2 terdapat mikroorganisme.
Spallanzani menyimpulkan bahwa timbulnya kehidupan hanya mungkin jika telah ada kehidupan sebelumnya. Jadi,
mikroorganisme tersebut telah ada dan tersebar di udara.

Pendukung abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Spallanzani, sebab udara di Perlukan
untuk berlakunya generation spontanea. Sedangkan, paham biogenesis beranggapan bahwa udara itu merupakan
sumber kontaminasi.

2.2.1.6 Louis Pasteur


Orang yang memperkuat teori Biogenesis dan menumbangkan teori Abiogenesis hingga tak tersanggahkan lagi 
adalah Louis Pasteur (1822 - 1895) seorang ahli biokimia berkebangsaan Perancis. Pasteur melakukan percobaan
penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan Spallanzani.

Louis Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu leher angsa. Pertama-tama kaldu direbus hingga mendidih,
kemudian didiamkan. Setelah beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. Adanya
leher angsa memungkinkan udara dapat masuk ke dalam tabung, tetapi mikroorganisme udara akan terhambat
masuk karena adanya uap air pada pipa leher.

Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukaan pipa, air kaldu tersebut akan
terkontaminasi oleh mikroorganisme udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air kaldu akan keruh karena terdapat

mikroorganisme. Kesimpulan percobaan Pasteur adalah mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal dari
8
cairan (benda tak hidup), melainkan dari mikroorganisme yang terdapat di udara. Mikroorganisme yang ada di
udara masuk ke dalam labu bersama-sama dengan debu.

Hasil:

1. Air kaldu yang terdapat di dalam labu yang tidak berbentuk leher angsa, mengandung mikroorganisme.
2. Adapun labu yang berbentuk leher angsa dan berhubungan dengan udara luar, tidak terdapat mikroorganisme.

Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka muncullah teori baru yaitu teori Biogenesis yang
menyatakanbahwa:
a. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo
b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo
c. Setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya = omne vivum ex vivo

Pada tahun 1950, Pasteur diminta membantu industri anggur Perancis, yang memilikimasalah kualitas minuman
anggur yang tidak sama. Menurut Pasteur, beberapamikroorganisme dapat terlibat dalam pembuatan anggur yang
kadang-kadang menghasilkanasam laktat, bukan etanol. Adanya asam laktat dalam minuman anggur menurunkan
kualitasproduksi.

Untuk mengatasinya, Pasteur memanaskan sari buah anggur dengan suhu 50– 60C dengan tujuan membunuh
mikroorganisme yang tidak dikehendaki. Setelah itu baru ditambahkan minuman anggur yang mengandung
mikroorganisme tertentu, sehingga kualitasminuman anggur menjadi terjaga. Proses pemanasan serupa digunakan
oleh industri makananmodern sekarang ini, dan dikenal dengan pasteurisasi. Teknik pengendalian
mikroorganismelainnya baik pada bahan maupun proses tertentu berkembang terus dan dikenal dengan sterilisasi

  A B

Fermentasi karbohidrat dari jagung menghasilkan minuman bir (A) Proses pasteurisasi susu di industri modern (B)

9
Penelitian Louis Pasteur selanjutnya berkembang pada peranan mikroorganisme padabidang kedokteran, dengan
dikembangkannya vaksin antraks, kolera dan rabies. Penemuanini memberikan dasar bagi pemahaman teori yang
muncul kemudian, yaitu bahwa penyakitdapat disebabkan oleh mikroorganisme tertentu

2.2.2 Perkembangan Mikrobiologi Abat ke – 20


Teori yang menyebutkan bahwa mikroorganisme dapat menimbulkan penyakitdirumuskan setelah berbagai
penelitian yang dilakukan oleh Robert Koch (1843 – 1910). Koch mempelajari bahwa penyakit antraks, penyakit
pada hewan yang dapat menular padamanusia, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Koch menemukan bakteri B. Anthracis selalu ada pada darah hewan yang menunjukkan gejala penyakit antraks.
Selanjutnya jikadarah hewan yang menderita antraks diinjeksikan ke tubuh hewan lain yang sehat, makahewan
tersebut akan menderita antraks. Koch juga berhasil mengembangbiakan bakteri Banthracis di luar tubuh hewan
dengan menggunakan cairan nutrisi. Berdasarkan berbagaihasil penelitiannya, Robert Koch merumuskan
postulat Koch, untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tertentu merupakan penyebab penyakit tertentu, sebagai
berikut

1.Mikroorganisme selalu ditemukan pada tubuh semua penderita penyakit dan tidakditemukan pada tubuh yang
sehat.

2.Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi dari orang yang terinfeksi dan ditumbuhkandalam biakan murni.

3.Jika mikroorganisme dari biakan murni tersebut diinokulasikan ke tubuh yang sehat,maka menimbulkan gejala
penyakit yang sama.

4.Jika mikroorganisme itu diisolasi lagi dari hewan yang diinfeksi secara percobaan, makamenunjukkan ciri serupa
dengan mikroorganisme yang pertama kali diperoleh dari penderita.

10
Pada abad ke-20 lapangan bidang mikrobiologi berkembang secara cepat menjadi dua arah, yaitu dasar dan
terapan. Pada bidang terapan kemajuan praktis yang dibuat Koch mengarah pada meluasnya perkembangan dalam
bidang kedokteran dan imunologi. Ditemukannya beberapa bakteri patogen baru pada awal abad ke-20, ditemukan
prinsip bahwa patogen tersebut dapat menginfeksi tubuh dan selanjutnya tahan terhadap sistem kekebalan tubuh.
Hal ini terjadi akibat penggunaan berbagai antibiotik yang jumlah takaranya tidak tepat, sehingga menyebabkan
terbentuknya roses kekebalan pada bakteri patogen.

Pada akhir abad ke-20, aplikasi mikrobiologi terutama dalam bidang pertanian mengalami kemajuan yang pesat,
dengan ditemukannya pengetahuan proses dasar mikroba dalam tanah yang bermanfaat dan berbahaya bagi
pertumbuhan tanaman, seperti ditemukannya bakteri pengikat nitrogen bebas dari udara yang bermanfaat dalam
upaya peningkatan kesuburan tanah. Disamping itu ditemukan berbagai mikroorganisme patogen yang
menyebabkan penyakit pada berbagai tanaman, sehingga dapat teridentifikasi carapencegahannya.

Penelitian mengenai mikrobiologi terapan dalam bidang kedokteran dan industri mengarah pada peran penggunaan
mikroba dalam pembentukan antibiotik dan industri kimia. Hal ini terjadi setelah Perang Dunia I , dan mengarah
pada bidang mikrobiologi industri.

Selanjutnya disiplin mikrobiologi juga menjadi dasar untuk penelitian proses mikroba dalam air seperti; sungai,
danau, laut. Bidang ini dibahas khusus pada suatu studi yang dikelompokkan ke dalam bidang mikrobiologi
lingkungan akuatik. Salah satu cabang mikrobiologi akuatik, mengembangkan proses yang menyediakan air yang
aman untuk dikonsumsi manusia. Pengendalian limbah khususnya limbah domestik, membutuhkan perlengkapan
proses rekayasa skala besar untuk pengolahan limbah yang sebagian besar menggunakan mikroba.

Bidang mikrobiologi sanitasi, tidak hanya membutuhkan ahli biologi tetapi juga insinyur yang mampu merancang
proses berskala besar. Mikrobiologi air minum bertugas untuk menyediakan air minum yang bebas mikroba
patogen dan menghilangkan bakteri 1 yang berbahaya dalam sumber air tersebut. Akhir abad ke-20 semua subdivisi
mikrobiologi terapan dalam bidang tersebut dimasukkan dalam ekologi mikroba.

Awal pertengahan abad ke-20, penemuan terpentingyaitu penemuan bakteri baru dan klasifikasinya (taxonomi
bakteri). Klasifikasi bakteri membutuhkan penelitian tentang nutrisi yang dibutuhkan dan produk yang
dihasilkannya, bidang fisiologi bakteri, dimana salah satu bagiannya melibatkan studi struktur fisik dan kimia
bakteri, yang dibicarakan dalam sitologi bakteri.

Perkembangan penting lainnya dalam bidang fisiologi bakteri adalah studienzim yang dihasilkan oleh bakteri dan
reaksi kimia yang dihasilkannya. Sedangkan genetika bakteri melibatkan studi tentang hereditas dan variasi bakteri
selama pertumbuhan dan perkembangannya.

Perkembangan penting lainnya melibatkan studi virus, terutama setelah ditemukannya alat bantu mikroskop
elektron yang dapat melihat mikroba sampai detail. Meskipun virus ditemukan pada akhir abad ke-19, tapi hal
tersebut belum berkembang sampai diketahui sifat virus sebenarnya pada pertengahan abad ke- 20. Penelitian
melibatkan virus yang menginfeksi bakteri (bakteriofaga). Perkembangan lain, bahwa infeksi virus analog terhadap
transfer genetik dan hubungan timbal-balik antara virus dengan elemen genetik lain yang merupakan awal
penelitian bakteriofaga.

Pengetahuan kita mengenai proses dasar fisiologi, biokimia, genetika bakteri memberi kemajuan, menyebabkan kita
dapat memanipulasi materi genetik sel, menggunaka bakteri sebagai alat penelitian, juga memungkinkan untuk
menggabungkan bahan genetik dari sumber asing ke bakteri, mengendalikan replikasi, dan karakteristiknya, hal ini
mengarah pada bioteknologi.

Meskipun pada awalnya bioteknologi muncul sebagai penelitian dasar, jika hal ini digunakan untuk kesejahteraan
manusia membutuhkan aplikasi dari prinsip fisiologi dan mikrobiologi industri, sebagai contoh bagaimana
memajukan ilmu dasar dan terapan secara bersama-sama? Pertama dilakukan pengurutan asam nukleat dan
menggunakannya sebagai alat, untuk mempelajari hubungan filogenetik antara sesama organisme prokariot yang
mengarah pada konsep baru revolusioner pada bidang klasifikasi biologi, sehingga sejarah evolusi dapat dipahami.
(Pelczar,Michael.J). 1988
11
Seperti ilmu pengetahuan lainnya, sejarah mempelajari mikrobiologi pun diawali oleh rasa ingin tahu manusia untuk
mengenal sifat dan aktivitas mikroorganisme. Pada mulanya mikroorganisme tidak dianggap perlu untuk dipelajari, karena
ukurannya yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, namun pada akhir abad ke-19, penemuan
Pasteur, Koch, dan Lister mengubah pendapat tersebut. Pada masa itulah manusia baru menyadari betapa pentingnya
pengetahuan tentang mikroorganisme, sehingga keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
banyak dipelajari.

Robert Koch dan beberapa ahli mikrobiologi lainnya mengembangkan banyak teknik dalam ilmu mikrobiologi yang
berdampak sangat besar terhadap perkembangan mikrobiologi. Salah satu contoh teknik yang sampai saat ini masih
banyak digunakan adalah teknik untuk menumbuhkan mikroorganisme sehingga dalam mempelajari mikrobiologi lebih
ditekankan pada teknik-teknik yang digunakan daripada subjek yang ditelaahnya. Mikroskop merupakan peralatan yang
mendukung pengembangan teknik tersebut.

2.2.3 Peran Mikroorganisme dalam transformasi bahan organic

Berbagai bahan yang ditumbuhi mikroorganisme akan mengalami perubahan susunan kimia. Perubahan susunan kimia
yang terjadi dikenal sebagai fermentasi (pengkhamiran) dan pembusukan (putrefaction). Fermentasi merupakan proses
pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang hasil akhirnya alkohol atau asam organik, misalnya terjadi
pada bahan yang mengandung karbohidrat.

Pembusukan merupakan proses peruraian yang menghasilkan bau busuk, seperti pada peruraian bahan yang mengandung
protein. Pada tahun 1837, C. Latour, Th. Schwanndon, dan F. Kutzing secara terpisah menemukan bahwa pada zat gula
yang mengalami fermentasi alkohol selalu dijumpai adanya khamir, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan gula
menjadi alkohol dan CO2 merupakan fungsi fisiologis dari sel khamir tersebut. Teori biologis ini ditentang oleh J.
Berzelius, J. Liebig, dan F. Wahler. Mereka berpendapat bahwa fermentasi dan pembusukan merupakan reaksi kimia
biasa. Hal ini dapat dibuktikan pada tahun 1812 telah berhasil disintesis senyawa organik urea dari senyawa anorganik.
Pasteur banyak meneliti tentang proses fermentasi (1875-1876). Suatu saat perusahaan pembuat anggur dari gula bit,
menghasilkan anggur yang masam.

Berdasarkan pengamatannya secara mikroskopis, sebagian dari sel khamir diganti kedudukannya oleh sel lain yang
berbentuk bulat dan batang dengan ukuran sel lebih kecil. Adanya sel-sel yang lebih kecil ini ternyata mengakibatkan
sebagian besar proses fermentasi alkohol tersebut didesak oleh proses fermentasi lain, yaitu fermentasi asam laktat.
Berdasarkan kenyataan ini, selanjutnya dibuktikan bahwa setiap proses fermentasi tertentu disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme tertentu pula, yang spesifik untuk proses fermentasi tersebut. Sebagai contoh fermentasi alkohol oleh
khamir, fermentasi asam laktat oleh bakteri Lactobacillus, dan fermentasi asam sitrat oleh jamur Aspergillus.

1. Penemuan Kehidupan Anaerob

Selama meneliti fermentasi asam butirat, Pasteur menemukan adanya proses kehidupan yang tidak membutuhkan udara.
Pasteur menunjukkan bahwa jika udara dihembuskan ke dalam bejana fermentasi butirat, proses fermentasi menjadi
terhambat, bahkan dapat terhenti sama sekali. Atas dasar pengamatan tersebut muncullah 2 istilah kehidupan
mikroorganisme, yaitu (1) kehidupan anaerob, untuk mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen, dan (2) kehidupan
aerob, untuk mikroorganisme yang memerlukan oksigen.

Secara fisiologis adanya fermentasi dapat digunakan untuk mengetahui beberapa hal. Oksigen umumnya diperlukan
mikroorganisme sebagai agensia untuk mengoksidasi senyawa organik menjadi CO 2. Reaksi oksidasi tersebut dikenal
sebagai “respirasi aerob”, yang menghasilkan tenaga untuk kehidupan jasad dan pertumbuhannya. Mikroorganisme lain
dapat memperoleh tenaga dengan jalan memecahkan senyawa organik secara fermentasi anaerob, tanpa memerlukan
oksigen. Beberapa jenis mikroorganisme bersifat obligat anaerob atau anaerob sempurna. Jenis lain bersifat fakultatif
anaerob, yaitu mempunyai dua mekanisme untuk mendapatkan energi. Apabila ada oksigen, energi diperoleh secara
respirasi aerob, apabila tidak ada oksigen energi diperoleh secara fermentasi anaerob. Pasteur mendapatkan bahwa
respirasi aerob adalah proses yang efisien untuk menghasilkan energi.
12
2. Penemuan Enzim

Menurut Pasteur, proses fermentasi merupakan proses vital bagi kehidupan mikroorganisme. Pendapat tersebut ditentang
oleh Bernard (1875), bahwa khamir dapat memecah gula menjadi alkohol dan CO 2 karena mengandung katalisator
biologis dalam selnya.

Katalisator biologis tersebut dapat diekstrak sebagai larutan tetap yang dapat menunjukkan kemampuan fermentasi,
sehingga fermentasi dapat dibuat sebagai proses yang tidak vital lagi (tanpa sel).

Pada tahun 1897, Buchner mampu membuktikan gagasan Bernard, yaitu pada saat menggerus sel khamir dengan pasir
dan ditambahkan sejumlah besar gula, terlihat dari campuran tersebut dibebaskan CO 2 dan sedikit alkohol. Penemuan
tersebut membuka jalan ke perkembangan biokimia modern. Pada akhirnya dapat diketahui bahwa pembentukan alkohol
dari gula oleh khamir, merupakan hasil urutan beberapa reaksi kimia, yang masing-masing dikatalisir oleh biokatalisator
spesifik atau dikenal sebagai enzim.

1. Mikroorganisme Penyebab Penyakit


Pasteur menggunakan istilah khusus untuk mengatakan kerusakan pada minuman anggur oleh mikroorganisme,
disebutnya sebagai penyakit Bir. Pasteur juga menduga kuat tentang adanya peran mikroorganisme dalam
penyebab timbulnya penyakit pada jasad tingkat tinggi. Hal ini terbukti dengan ditemukannya jamur penyebab
penyakit pada tanaman gandum (1813), tanaman kentang (1845), penyakit pada ulat sutera, dan pada kulit manusia.

Pada tahun 1850 diketahui bahwa dalam darah hewan yang terkena penyakit antraks terdapat bakteri berbentuk
batang. Davaine (1863-1868) membuktikan bahwa bakteri tersebut hanya terdapat pada hewan sakit, melalui
penularan buatan dengan menggunakan darah hewan sakit yang diinfeksikan pada hewan sehat sehingga kemudian
hewan sehat terjangkit penyakit yang sama. Pembuktian bahwa antraks disebabkan oleh bakteri juga dilakukan oleh
Robert Koch (1876), sampai ditemukannya postulat Koch ya
ng merupakan langkah-langkah untuk pembuktian bahwa suatu mikroorganisme merupakan penyebab penyakit .
Postulat Koch dalam bentuk umum adalah sebagai berikut.

1. Suatu mikroorganisme yang diduga sebagai penyebab penyakit harus ada pada setiap tingkatan penyakit.
2. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi dari jasad yang sakit dan ditumbuhkan dalam bentuk biakan murni.
3. Apabila biakan murni tersebut disuntikkan pada hewan sehat dan peka, maka akan dapat menimbulkan penyakit
yang sama.
4. Mikroorganisme dapat diisolasi kembali dari jasad yang telah dijadikan sakit tersebut. 

13
2. Konsepsi Biakan Murni

Dalam penelitian tentang mikroorganisme yang mungkin menjadi penyebab berbagai penyakit, Koch dan rekan-
rekannya mengembangkan beberapa prosedur laboratorium yang mempunyai dampak luar biasa terhadap
perkembangan mikrobiologi.
Hal ini mencakup prosedur untuk mewarnai bakteri agar mudah memeriksanya (mudah dapat diamati) dan teknik
untuk membiakkan (menumbuhkan) mikroba di laboratorium. Media adalah substansi yang memenuhi kebutuhan
nutrisi mikroorganisme, dan senyawa dari alga yang disebut agar dapat membuat media menjadi padat.

Richard J.Petri (1852 – 1921) membuat piringan kaca bertutup untuk menempatkan media agar alat tersebut
selanjutnya disebut Petri dish yang masih digunakan sampai sekarang . Pada tahun 1892, dengan menggunakan
teknik biakan murni Koch dan anggotanya menemukan agen-agen penyebab typus, dipteri, tetanus, pneumonia dan
lain sebagainya.
Koch mengenalkan penggunaan binatang model untuk penyakit manusia dengan cara menginjeksikan bakteri ke
dalam menit, kelinci, babi atau domba. Ia bahkan menempelkan kamera pada mikroskopnya untuk mengambil
gambar dan menggunakannya sebagai bukti untuk menghilangkan keraguan. 

3.   Penemuan Virus
Iwanowsky melalui eksperimennya menemukan adanya kemampuan filtrat bebas bakteri (cairan yang telah
disaring dengan saringan bakteri) berasal dari ekstrak tanaman tembakau terkena penyakit mozaik, ternyata
masih tetap dapat menimbulkan infeksi pada tanaman tembakau yang sehat.
Berdasarkan kenyataan tersebut dapat diketahui adanya jasad hidup yang memiliki ukuran jauh lebih kecil
daripada bakteri (submikroskopik) karena mampu lolos dari saringan bakteri, dan jasad tersebut dikenal
sebagai virus. Pembuktian penyakit yang disebabkan oleh virus, dapat digunakan postulat River (1937),
sebagai berikut.
1. Virus harus berada di dalam sel inang.
2. Filtrat bahan yang terinfeksi tidak mengandung bakteri atau mikroorganisme lain yang dapat ditumbuhkan di
dalam media buatan.
3. Filtrat dapat menimbulkan penyakit pada jasad yang peka.
4. Filtrat yang sama dan berasal dari hospes peka tersebut harus dapat menimbulkan kembali penyakit yang sama.

14
2.3 Mikrobiologi Keteknikan

Mikrobiologi adalah dasar ilmu kehidupan studi tentang mikroba sangat penting dalam pemahaman kita saat ini tentang
proses biologis dasar, evolusi, dan fungsi biosfer dan telah berkontribusi pada berbagai bidang teknik. Mikroba memiliki
kemampuan luar biasa untuk tumbuh dalam kondisi ekstrem, tumbuh lambat atau cepat, dan siap bertukar DNA. Mereka
penting untuk kehidupan seperti yang kita ketahui, tetapi juga bisa menjadi agen penyakit.

Mereka berperan penting dalam membentuk lingkungan, dalam evolusi, dan dalam bioteknologi modern. Mereka setuju
dengan hampir semua pendekatan modern dalam sains dan teknik. Mereka menyediakan laboratorium rekayasa alam
untuk menciptakan kemampuan baru bagi industri (misalnya, farmasi, bahan kimia, energi), dan merupakan dasar dari
upaya perintis dalam biologi sintetik - yaitu membangun kehidupan dari bagian-bagian komponennya.Studi mikroba yang
efektif dan aplikasinya menuntut berbagai pendekatan interdisipliner yang melintasi semua skala organisasi biologis, dari
molekul hingga ekosistem yang luas. Apa Itu Mikrobiologi keteknikan ?

Mikrobiologi keteknikan adalah, ilmu mencakup bidang-bidang seperti bioteknologi, teknik kimia, dan pengembangan
bahan bakar alternatif untuk mempelajari peran mikroba dalam tumbuhan, bakteri, dan mesin.

2.3.1 Tinjauan mikrobiologi keteknikan :

Mikrobiologi keteknikan menggabungkan beberapa aspek yaitu, biologi molekuler, imunologi dan teknik kimia.
Seorang insinyur biologi bekerja dalam aspek biologi, kimia dan rekayasa bioteknologi, memanipulasi mikroba dan
mengembangkan penggunaan baru untuk bakteri dan ragi. Seorang insinyur biologi dapat bekerja dalam produksi
biofuel dan produk lain yang dibuat dari sumber daya terbarukan. Bidang bioteknologi, teknik kimia, farmasi,
diagnostik dan pengembangan alat kesehatan juga mempekerjakan insinyur mikroba.
Fakta Penting Tentang mikribiologi keteknikan

Rata-rata gaji (2018) $ 88,550( Teknik Biologi)

Prospek kerja (2016-2026) 7% (Teknik Biologi)

Pendidikan yang Diperlukan Sarjana

Pekerjaan Serupa Analis makanan dan teknologi, teknik


validasi, dan teknik material

Bioteknologi
Bioteknologi adalah teknologi yang berbasis pada biologi dan dapat diterapkan pada bidang pertanian, ilmu pangan
dan kedokteran. Seorang insinyur mikroba dapat bekerja dalam penelitian dan pembuatan biofuel, misalnya.

Teknik Kimia
Teknik kimia menggunakan kimia terapan untuk mendorong pengembangan desain dan konstruksi mesin dan
pabrik yang akan melakukan reaksi kimia. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah atau membuat produk
yang bermanfaat. Seorang insinyur mikroba juga dapat bekerja dengan insinyur kimia untuk mengembangkan
sumber energi alternatif menggunakan bakteri dalam teknologi seperti sel bahan bakar mikroba.

Farmasi
15
Di industri farmasi, seorang insinyur mikroba bekerja untuk mengembangkan serum dan obat-obatan untuk
melawan penyakit seperti malaria. Obat rekombinan saat ini menggunakan ragi dan strain bakteri untuk
menghasilkan insulin dan hormon pertumbuhan manusia. Penelitian rekayasa mikroba yang sedang berlangsung
berupaya mengembangkan obat lain dengan mikroba.

Diagnostik
Di cabang diagnostik rekayasa mikroba, seorang insinyur mikroba bekerja dengan identifikasi bakteri tingkat
spesies yang dapat berbahaya bagi manusia atau lingkungan. Seorang insinyur mikroba mungkin bekerja dalam
lingkungan manufaktur untuk mengidentifikasi bakteri atau agen lain yang berbahaya bagi pekerja.

Industri Alat Kesehatan


Dalam industri perangkat medis, insinyur mikroba bekerja untuk memastikan bahwa perangkat medis tidak
terkontaminasi. Mereka juga mengerjakan strategi penahanan untuk bakteri dan virus di udara.

Beberapa mikroba penting yang berperan terhadap mikrobiologi industri :

no Jenis mikroba Nama mikroba Produk yang dihasilkan

Asam cuka,
1 Acetobacteraceti, Nata de pina,
Bakteri Acetobacterxylinum, nata decoco,
Bacillus sp, Rekayasa
Bividobacterium sp, genetic (lingkungan,
Lactobacillus sp, dll Probiotik,Yogurt,dll

Asam sitrat
2 Jamur Aspergillus niger Pembuatan
Rhyzopus oryzae tempe(perbaikannilai gizi)
Neurospora sitophila Pembuatan oncom
Monascus purpureus (betakaroten)
Penicillium, dll Pewarna alami dan angkak
(membantu kesehatan)
Antibiotic, dll

3 Yis (Kapang) Saccharomyces Alcohol, wine, bir,


cereviceae pengembangrotiPembuatan
Saccharomyces kecap (pembentukan aroma),
Roxi dll

4 Virus Virus polio Vaksin polio


Virus rabies Vaksin rabies, dll

5 Alga Chalorella Makanan kesehatan , dll

16
Mikrobiologi Industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikrobia sebagai komponen untuk industri atau mengikut
sertakan mikrobia dalam prosesnya. Mikrobia dalam industtri mengasilkan beberapa macam produk, diantaranya zat
kimia, seperti asam organik, gliserol dan alkohol. Selain itu juga antibiotik, zat tumbuh, enzim, makanan dan minuman,
pengawet dan sebagainya.

Dalam suatu proses fermentasi hal yang sangat penting adalah media fermentasi. Karena segala proses metabolisme
tergantung bahan (medium) yang tersedia. Terdapat banyak sumber nutrisi yang harus dipenuhi dalam membentuk media
suatu fermentasi adalah sumber karbon yang terdiri dari molasses, pati, sulphite waste liquor, selulosa, whey, hidrokarbon,
minyak dan lemak.

Penyakit disebabkan oleh kuman(germ theory of desease)Teori yang menyebutkan bahwa mikroorganisme dapat
menimbulkan penyakit dirumuskan setelah berbagai penelitian yang dilakukan oleh Robert Koch (1843 –1910). Koch
mempelajari bahwa penyakit antraks, penyakit pada hewan yang dapat menular pada manusia, disebabkan oleh bakteri
Bacillus anthracis.
Koch menemukan bakteri B. anthracisselalu ada pada darah hewan yang menunjukkan gejala penyakit antraks.
Selanjutnya jika darah hewan yang menderita antraks diinjeksikan ke tubuh hewan lain yang sehat, maka hewan tersebut
akan menderita antraks. Koch juga berhasil mengembangbiakan bakteri B anthracisdi luar tubuh hewan dengan
menggunakan cairan nutrisi. Berdasarkan berbagai hasil penelitiannya, Robert Koch merumuskan postulat Koch, untuk
membuktikan bahwa

4 mikroorganisme tertentu merupakan penyebab penyakit tertentu, sebagai berikut:

1. Mikroorganisme selalu ditemukan pada tubuh semua penderita penyakit dantidak ditemukan pada tubuh yang
sehat

2. Mikroorganisme tersebutdapatdiisolasi dari orang yang terinfeksi dan ditumbuhkan dalam biakan murni

3.Jika mikroorganisme dari biakan murni tersebut diinokulasikan ke tubuh yang sehat, maka menimbulkan gejala
penyakityang sama

4.Jika mikroorganisme itu diisolasi lagi dari hewan yang diinfeksi secara percobaan, maka menunjukkan ciri serupa
dengan mikroorganisme yang pertama kali diperoleh dari penderita

17
2.3.2 Perkembangan Teknik Laboratorium

Penemuan berbagai jenis mikroorganisme selanjutnya dimungkinkan sejalan dengan berbagai penemuan teknik
laboratorium mikrobiologi. Para penemu dan teknik penting itu antara lain ialah:

a) Paul Ehrlich (1854 -1915), menemukan teknik mewarnai sel bakteri, untuk identifikasi

b) Richard J. Petri (1852 –1951), menemukan cawan bertutup untuk memelihara biakan dalam medium agar(Gambar
1.9.)

c) Martinus Beijerinck(1851 -1931), menemukan medium diperkaya (enrichment medium) untuk isolasi mikroorganisme
dari air dan tanah, yang jumlahnya sangat sedikitd.Serge Winogradsky(1856 –1953), menemukan proses metabolisme
tertentu yang dapat dilakukan oleh bakteri yang diisolasinya

2.3.3 Perkembangan Cabang Ilmu Mikrobiologi

Pada abad 20, perkembangan mikrobiologi berjalan dengan sangat pesat dan terpisah menjadi dua bidang besar, yaitu
mikrobiologi dasar dan mikrobiologi terapan. Dalam bidang mikrobiologi terapan postulat Koch mendorong pada
berkembangnya ilmu mikrobiologi kedokterandan immunologi, dengan ditemukannya berbagai jenis mikoorganisme
patogen dan diketahuinya mekanisme penularan serta kekebalan sebagai respon tubuh terhadap infeksi.

Mikrobiologi pertanian berkembang sebagai kelanjutkan berbagai penemuan Beijerinck dan Winogradsky yang banyak
mempelajari jenis dan prose mikroorganisme tanah dan air, baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi
pertumbuhan tanaman. Setelah berakhirnya perang dunia II, berkembang pula mikrobiologi industri, yang mengarah pada
penemuan dan pemanfaatan mikroorganisme yang memiliki kemampuan menghasilkan antibiotik dan komoditi kimia
lainnya.

18
Mikrobiologiperairan merupakan cabang mikrobiologi yang mempelajari cara mendapatkan air yang aman dikonsumsi
dan pengolahan limbah, sementara ekologi mikrobialmempelajari keanekaragaman jenis dan aktivitas mikroorganisme di
alam.

Bidang mikrobiologi dasar terus berkembang menjadi berbagai ilmu lainnya, terutama berkaitan dengan prinsip dasar dan
fungsi berbagai jenis mikroorganisme. Sistematik mikrobialbanyak mempelajari penemuan dan klasifikasi berbagai jenis
mikroorganisme, sementara fisiologi mikrobiallebih banyak mempelajari nutrisi yang diperlukan dan hasil metabolisme
mikroorganisme.
Biokimia mikrobialberkembang sejalan dengan meningkatnya pemahaman mengenai struktur dan sifat kimia
mikroorganisme (sitologi) dan diketahuinya berbagai jenis enzim dan reaksi yang dapat dilakukan
mikroorganisme.Perkembangan mikrobiologi dasar meningkat dengan sangatpesat pada pertengahan abad 20 dengan
berkembangya cabang genetika bakterialyang mempelajari variasi dan penurunan sifat pada bakteri.

Pemahaman mengenai struktur DNA, RNA dan sintesis protein pada bakteri mendorong berkembangnya ilmu biologi
molekular.Pada saat yang sama, para ahli mulai memahami cara hidup virus, termasuk virus yang menginfeksi bakteri
yang disebut bakteriofag.Setelah tahun 1970, pengetahuan mengenai proses dasar pada bakteri yang meliputi fisiologi,
biokimia dan genetik sudah mencapai tahap ketika para ilmuwan dapat melakukan manipulasi materi genetik suatu sel,
dengan bakteri sebagai objek penelitian. Perkembangan ini mendorong munculnya cabang ilmu bioteknologi, yang banyak
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

19
Klasifikasi Mikrobiologi

1. Bakteria)
a. Ciri-ciri bakteri
Komponen utama genom bakteri adalah sebuah molekul DNA sirkular untai-ganda atau yang sering kita sebut
sebagai kromosom bakteri. Selain kromosom, banyak bekteri juga memiliki plasmid, lingkaran-lingkaran
DNA yang jauh lebih kecil lagi Ada beberapa bentuk dasar sel bakteri, yaitu bulat (coccus),batang atau
silinder (bacillus),dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar.

b. Klasifikasi bakteri
Berdasarkan taksonomi bakteri, organisme prokariotik dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu
eubakteriyang merupakan bakteri sejati dan archaea.Kelompok bakteri terdiri atas semua organisme
prokariotik patogen dan nonpatogen yang terdapat di daratan dan perairan, serta organisme prokariotik yang
bersifat fotoautotrof. Spesies bakteri dapat dibedakan berdasarkan morfologi (bentuk), komposisi kimia,
kebutuhan nutrisi, aktivitas biokimia dan sumber energi.

c. Cara hidup bakteri


Bakteri bereproduksi dengan cara membelah diri secara biner, yang didahului oleh replikasi kromosom
bakteri. Dari satu titik awal replikasi, penggandaan DNA berlangsung dalam dua arah di sekeliling kromosom
sirkular. Bakteri dapat berproliferasi sangat cepat apabila lingkungannya cocok, baik di habitat alami atau di
kultur di laboratorium. Karena pembelahan merupakan proses aseksual-produksiketurunan dari 1 induk
tunggal-sebagian besar bakteri di dalam koloni identik secara genetis dengan sel induknya

20
Profesor Teknik Pertanian dan Biologi Dr. Ali Demirci melakukan penelitian di bidang teknik mikrobiologi termasuk
bidang minatnya di bidang teknik keamanan pangan dan fermentasi / bioprosesing.

Dr. Ali Demirci

Profesor Teknik Pertanian dan Biologi


Rekayasa Bioproses dan Keamanan Pangan

Bidang minat Dr. Demirci meliputi:

1. Rekayasa Keamanan Pangan: inaktivasi mikroorganisme patogen dan pembusuk dengan menggunakan teknologi
pemrosesan non-termal baru seperti air pengoksidasi elektrolisis (EO), sinar UV berdenyut, ozon, iradiasi, tekanan
hidrostatik tinggi, dan karbon dioksida super kritis.
2. Fermentasi / Bioprocessing: biokonversi komoditas mentah dan limbah pertanian menjadi produk bernilai tambah;
bioenergi / biofuel; pengembangan regangan; bioreaktor baru; pemrosesan hilir.Ali Demirci, Ph.D.

Bidang keahlian :

1. Rekayasa Bioproses / Fermentasi: Biokonversi komoditas mentah dan limbah pertanian menjadi produk bernilai
tambah termasuk bioenergi / biofuel, enzim mikroba, asam organik, polisakarida, agen antimikroba; pengoptimalan;
bioreaktor baru; pemrosesan hilir.

2. Rekayasa Pangan / Keamanan Pangan: inaktivasi mikroorganisme patogen dan pembusuk dengan menggunakan
teknologi pemrosesan non-termal baru termasuk sinar UV berdenyut, air pengoksidasi yang dielektrolisis, dan ozon.

21
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme dan untuk memahaminya perlu
didukung beberapa ilmu dasar seperti ilmu fisika, kimia, dan biokimia. Mikrobiologi telah mengalami perkembangan yang
pesat menjadi beragam ilmu, antara lain virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, dan
mikrobiologi industri. Perkembangan mikrobiologi meliputi: Periode pertama, sekitar tahun 1675 dimulai dengan
terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme melalui pengamatan Leeuwenhoek. Periode ke dua, pertentangan atau
konflik generatio spontanea sampai dipatahkannya konsep abiogenesis. Pada periode ke tiga, ditemukannya penyakit dan
fermentasi sehingga dihasilkan postulat Koch dan postulat River, yang digunakan sampai sekarang. Konsep penting:
Mikrobiologi mempelajari tentang mikroorganisme kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

3.2. Saran
Sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu tentunya kita sangat banyak belum menemukan hal-hal yang berkaitan
dengan pembahasan di makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharap kita semua tidak puas dengan materi
ini saja, marilah kita mencoba mencari lagi dan menguak ilmu ini agar kita tidak termasuk orang-orang yang mudah
heran dengan sesuatu pembelajaran kimia.
Tapi jangan takut dan jangan khawatir karna sesulit apapun materi ketika kita terima. Jika kita sudah terbiasa
mendengarkan ataupun mempelajari materi tersebut pasti ada yang masuk di memori kita walaupun sedikit.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29580936/Perkemb_Mikro

https://www.halodoc.com/kesehatan/mikrobiologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrobiologi

http://b_yusriana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42795/1PerkembMikro.pdf

http://www.faperta.ugm.ac.id/mikrobiologi/pages/faq/faq1.php

https://pelayananpublik.id/2019/08/27/mikrobiologi-pengertian-sejarah-tujuan-dan-manfaatnya/

http://eprints.ums.ac.id/38852/2/BAB%20I.pdf

https://www.gurupendidikan.co.id/mikrobiologi/

https://www.britannica.com/science/microbiology

https://www.caister.com/highveld/microbiology/micro.html

https://biologydictionary.net/microbiology/

https://learn.org/articles/What_is_Microbial_Engineering.html

Alacamo, l.E. (1984). Fundamental of Microbiology 2nd.

Adison - Wesley Publishing Company, Inc.

Bonang, G dan Koeswardono, E.S. (1982).

Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik. Jakarta: Gramedia.

Gupte, S. (1990). Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Binarupa Aksara.

http://inspireteacher.blogspot.com/2011/04/ftp-unim-mikrobiologi-umum-
sejarah.html

23

Anda mungkin juga menyukai