Jawaban :
Pengertian obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang
berpiutang. Singkat kata obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan mendapat
keuntungan berupa bunga nantinya. Dalam obligasi berisi tanggal jatuh tempo pembayaran utang
dan bunganya. Bunga dalam obligasi disebut kupon. Kupon wajib diberikan oleh penerbit
obligasi terhadap pemegang obligasi.Di Indonesia, tempo atau jangka waktu obligasi lamanya 1
hingga 10 tahun. Jadi, obligasi termasuk dalam surat utang jangka menengah panjang. Obligasi
terdaftar dalam Bursa Efek, seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat.
Selain negara, obligasi juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.
Jenis-jenis obligasi
1. Obligasi Korporasi. Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta.
2. Obligasi Pemerintah. Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini diterbitkan setiap 1 tahun sekali dengan nama
Obligasi Negara Ritel (ORI). Pertama diterbitkan Agustus 2006.
3. Obligasi Daerah. Obligasi daerah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan
pembangunan
Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi menjadi dua jenis yang berbeda yakni.
1. Obligasi Konvensional. Merupakan obligasi atau surat utang dengan nominal yang sangat
besar yakni kurang lebih 1 milyar rupiah per slotnya.
2. Obligasi Ritel. Obligasi ritel adalah surat utang yang mempunyai nominal yang kecil,
contohnya 1 juta rupiah
Berdasarkan pembayaran bunganya, terdapat 4 jenis obligasi yang penting untuk diketahui.
1. Obligasi Kupon. Merupakan surat utang yang secara berkala memberikan bunga kepada
pihak investornya. Kupon ini berisikan suatu nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak sebelumnya.
2. Zero Coupon Bond. Adalah surat utang tanpa bunga dan tidak harus dibayarkan secara
berkala. Pihak investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto
dan harga awal surat utang saat diperjualbelikan. Obligasi jenis ini memiliki jangka
waktu tempo mulai dari 1 - 10 tahun.
3. Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap. Jenis obligasi ini memiliki penawaran obligasi
dengan tingkat suku bunga yang bernilai tetap hingga waktu jatuh tempo surat utang
tersebut tiba.
4. Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang. Kupon yang ditawarkan oleh jenis
obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung dengan indeks pasar uang. Pada obligasi ini,
terdapat kupon batas minimal di dalamnya yang berarti kupon yang pertama ditetapkan
akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu jatuh tempo.
Dan berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi ke dalam beberapa jenis di bawah ini.
1. Obligasi Konvensional. Merupakan surat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak untuk
mendapatkan pinjaman yang nantinya digunakan sebagai tambahan modal, yakni dengan
memberikan imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
2. Obligasi Syariah. Surat utang jenis ini diterbitkan dengan tujuan memberikan imbal hasil
berupa uang sewa yang perhitungannya diukur sesuai dengan prinsip syariah Islam dan
tanpa mengandung unsur riba. Pada obligasi syariah, imbal hasil akan dibayarkan secara
berkala dalam kurun waktu atau periode yang telah ditentukan.
Nilai Obligasi. Nilai obligasi atau per value obligasi merupakan jumlah uang yang
dipinjam oleh perusahaan dan dilunasi sebelum jatuh tempo. Obligasi yang dikeluarkan
oleh suatu pihak harus memberikan informasi jelas seputar jumlah uang yang dibutuhkan
atau jumlah emisi obligasi yang ditentukan berdasarkan performa perusahaan, arus kas
yang dimiliki, serta seberapa besar kebutuhan perusahaan itu sendiri.
Tanggal Jatuh Tempo. Tanggal jatuh tempo ditentukan berdasarkan kapan obligasi
diterbitkan, dan biasanya memiliki jangka waktu bisa dari 1 - 10 tahun. Namun, para
investor umumnya memilih waktu jatuh tempo 5 tahun atau jangka waktu yang lebih
pendek karena dinilai memiliki risiko yang lebih rendah.
Principal dan Coupon Rate. Principal rate adalah jumlah uang yang berkaitan dengan par
value, redemption value, dan maturity value. Nominal tersebut dikeluarkan oleh pihak
penerbit obligasi dan diberikan kepada pihak yang menerima obligasi saat waktu jatuh
tempo. Sementara, coupon rate atau tingkat kupon adalah bunga yang wajib dibayarkan
oleh penerbit obligasi setiap tahunnya kepada pemegang obligasi.
Waktu Pembayaran. Kupon atau tingkatan bunga obligasi harus dibayarkan oleh penerbit
secara berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya, yakni bisa per
semester, per tiga semester, per triwulan, dan lain sebagainya.
Pasar Obligasi
Obligasi merupakan efek yang bisa diperdagangkan. Untuk melakukan transaksi obligasi, kamu
bisa melakukannya di dua pasar obligasi yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Berikut ulasan
singkatnya!
Pasar primer merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah
satu persyaratan transaksi di pasar primer yang ditetapkan ketentuan Pasar Modal adalah
obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam
hal ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sapto Raharjo
Sapto Raharjo menjelaskan bahwa pengertian saham adalah sebuah surat berharga yang berisi
bukti kepemilikan ataupun penyertaan dari seorang atau instansi perusahaan.
Swadidji Widoatmodjo
Swadidji Widoatmodjo menjelaskan bahwa pengertian saham adalah surat berharga yang
diterbitkan oleh pemilik perusahaan perseroan terbatas atau emiten.
Nofie Iman
Nofie Iman berpendapat bahwa pengertian saham adalah surat berharga yang didalamnya
mampu memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun memiliki risiko yang juga tinggi.
Kedua ahli ekonomi diatas menerangkan bahwa pengertian saham adalah surat bukti atau
tanda bukti kepemilikan individu atau instansi pada suatu perusahaan perseroan terbatas.
Saham tersebut memiliki bentuk lembaran surat berharga yang berisi bahwa pemilik dari surat
berharga tersebut adalah pemilik perusahaan yang mengeluarkan surat berharga
Jenis-Jenis Saham
A. Jenis Saham Berdasarkan Kemampuannya
ika diperhatikan berdasarkan segi kemampuan dalam hak tagih dan juga klaimnya, maka saham
bisa dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu:
1. Saham Biasa
Pengertian saham biasa atau common stocks adalah suatu saham yang bisa diklaim
berdasarkan dari keuntungan dan kerugian yang ada pada suatu perusahaan. Apabila prosedur
likuidasi dilakukan, maka para pemegang saham biasa akan memiliki prioritas terakhir dalam
hal pembagian dividen dari penjualan aset suatu perusahaan.
Setiap pemegang saham mempunyai hak suara yang sama dalam hal memilih dewan
komisaris.
Setiap hak pemegang saham akan diprioritaskan saat perusahaan akan mengeluarkan
saham baru.
Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab yang sifatnya terbatas, yakin sebesar
nilai saham yang sudah disetorkannya.
Pengertian saham preferen atau preferred stock suatu saham yang mana nilai pembagian
labanya tergolong tetap, dan saat perusahaan menderita kerugian, maka para pemegang
saham preferen tersebut akan diberikan prioritas utama dalam hal pembagian hasil penjualan
aset perusahaan.
Memiliki beberapa tingkatan yang bisa diterbitkan dengan bentuk karakteristik yang
juga berbeda.
Adanya tagihan atas suatu pendapatan dan aktiva, serta memiliki prioritas yang tinggi
dalam hal pembagian nilai dividen.
Saham preferen juga bisa ditukarkan dengan saham biasanya dengan adanya
kesepakatan yang terjalin antara perusahaan dengan pemilik saham.
2. Income Stocks
Pengertian saham pendapatan atau Income stocks adalah jenis saham yang mampu
memberikan dividen yang besar, namun tetap diiringi dengan risiko yang besar juga. Sehingga,
diperlukan strategi yang ampuh dalam mengelola jenis saham ini.
3. Growth Stocks
Pengertian saham berkembang atau growth stocks adalah saham yang mempunyai tingkat
perkembangan yang lebih cepat daripada jenis sahal lain yang sama di bidangnya. Dalam kurun
waktu satu hari, jenis saham ini bisa meningkat atau menurun beberapa kali.
4. Speculative Stocks
Pengertian saham spekulatif atau speculative stocks adalah jenis saham yang biasa atau sering
diperjualbelikan di bursa efek karena didalamnya terkandung potensi dividen yang besar di
masa depan.
5. Cyclical Stocks
Pengertian saham cyclical atau cyclical stocks adalah jenis saham yang sangat rentan terkena
tren ekonomi. Saham ini bersifat fluktuatif, dan fluktuasi di dalamnya tergolong sangat cepat.
Jenis saham ini adalah jenis saham yang berasal dari perusahaan kecil, namun lebih tahan
banting, karena cenderung tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang naik turun, terlebih
lagi dengan adanya resesi.
7. Defensive Stocks
Defensive stocks adalah jenis saham yang tidak terpengaruh dengan adanya kondisi resesi.
Umumnya, saham ini berasal dari perusahaan yang bergerak pada industri harian manusia yang
daya belinya cenderung stabil di setiap harinya.
Hal tersebut tentu berbeda dengan mereka yang menggunakan saham sebagai instrumen
investasi jangka panjang, karena mereka akan lebih rutin membeli ataupun menabung uangnya
untuk membeli saham.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat dua keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor
yang melakukan investasi saham, yakni:
Capital Gain, adalah profit yang didapatkan dari adanya selisih harga jual saham yang
lebih tinggi daripada harga belinya. Setiap investor saham nantinya akan memperoleh
keuntungan sesuai dengan besaran nilai saham yang sudah disetorkannya.
Dividen, adalah nilai keuntungan yang didapatkan dari hasil pembagian dividen tunai
dari suatu emiten. Dividen adalah pendapatan tambahan yang bisa diraih oleh investor
jika mereka membeli saham dari emiten yang memiliki performa pendapatan yang
bagus.
1. Risiko Likuidasi
Risiko ini bisa saja terjadi ketika emiten tersebut bangkrut atau likuidasi para pemilik saham
mempunyai hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan sesudah kewajiban dari emiten tersebut
terbayar. Bahkan para pemilik saham pun beresiko tidak memperoleh apapun saat aktiva tidak
tersisa setelah pihak emiten membayar kewajibannya.
Risiko ini bisa saja terjadi saat pihak emiten lebih memiliki keuntungan yang didapat
perusahaan digunakan untuk menambah modal operasi, atau melakukan ekspansi bisnis,
sehingga emiten tersebut tidak membagikan keuntungannya berupa dividen kepada pemilik
saham.
Risiko ini juga bisa saja terjadi saat harga beli saham ternyata lebih besar daripada harga
jualnya, sehingga para pemilik saham akan kehilangan nilai modalnya.
4. Saham Delisting dari Bursa
Terdapat beberapa alasan yang membuat suatu saham dihapus dari catatan bursa, hingga
saham tersebut sudah tidak lagi bisa diperjual belikan. Hal tersebut tentunya akan membuat
emiten dan juga para pemilik saham menderita kerugian besar.
Profit yang didapatkan dari perusahaan saat performanya ternyata bagus nantinya akan
disisakan untuk pemegang saham. Lantas bagaimana cara pembagiannya?
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari perkembangan nilai aset dan modal.
Contoh sederhananya, katakanlah saham itu adalah sertifikat tanah dan tanah itu sendiri adalah
perusahaan. Sewaktu-waktu, harga tanah tersebut ternyata meningkat dan Anda menjual tanah
tersebut.
Nah, selisih harga beli dan harga jual dari tanah tersebutlah yang kita sebut dengan capital gain.
Dividen
Dividen adalah laba yang didapatkan dari performa emiten. Mari kita kembali pada contoh
kasus di atas. Katakanlah tanah tersebut Anda jadikan sebagai lokasi parkir, maka pemasukan
dari sewa parkir tersebut sebagiannya akan masuk ke kantong saku Anda, dan sebagian lainnya
bisa Anda bagikan pada keluarga Anda.
Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan
perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu tahun sekali, terkadang perusahaan
juga menggunakan keduanya.
Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga para stakeholder dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan evaluasi dan cara
pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah atau
memerlukan perubahan.
Mengingat pentingnya hal itu, maka laporan ini harus dibuat dengan tepat, cermat dan
diperlukan pertanggungjawaban yang diserahkan secara mutlak kepada orang berkompeten
dibidangnya, seperti seorang akuntan.
Dia yang harus mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya dengan detail di depan para
stakeholder yang biasanya ini dilakukan pada saat evaluasi kinerja keuangan tahunan.
Jika melihat dari penjelasan di atas tentu bisa ditarik kesimpulan kalau pengertian laporan
keuangan adalah laporan yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Yang mana laporan tersebut harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sebagai
pembahasan evaluasi untuk perkembangan usaha ke depan.