Anda di halaman 1dari 7

JURNAL EDUCATION BUILDING

Volume 2, Nomor 2, Desember 2016: 14-20, ISSN : 2477-4898

KAJIAN MENTAL IMAGE MAHASISWA ARSITEKTUR TERHADAP


ARSITEKTUR DENGAN METODE PENDEKATAN SEMIOTIK

Rina Saraswaty , Aulia Muflih Nasution1


1Dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
(rinasaraswaty@yahoo.co.id)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman seseorang tentang arsitektur
dengan membaca tanda yang terdapat pada suatu objek arsitektur. Sebagai mahasiswa baru jurusan
teknik Arsitektur tahun 2015, dapat disejajarkan dengan masyarakat awam yang belum mendapatkan
pendidikan arsitektur sehingga pemahaman tentang arsitektur masih beragam. Dengan demikian
akan diperoleh indikator materi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman
mahasiswa sehingga akan diperoleh faktor-faktor perangsang ketekunan menjalani pendidikan
arsitektur. Perbedaan tingkat pemahaman terhadap arsitektur tersebut dipengaruhi oleh latar
belakang sosial, ekonomi dan lingkungan atau budaya yang berbeda. Karya arsitektur yang dijadikan
obyek pengamatan pada penelitian ini adalah rumah tinggal karena rumah tinggal merupakan obyek
arsitektur yang umum dan paling mudah untuk dikenal dan dibaca. Sebab informasi yang
disampaikan mengenai apakah “dia” sebenarnya dan apa yang “dia” lakukan dapat membuat
pengamat mengetahui makna sebenarnya. Untuk membaca tanda sebagai pemahaman arsitektur
dapat dilakukan melalui metode pendekatan, yaitu melalui metode semiotika. Dimana melalui
metode pendekatan ini si pengamat dapat melakukan cara melihat tanda baik untuk disusun maupun
dibaca sebagai suatu bahasa. Luaran dari penelitian ini berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan di
Jurnal Lokal ISSN. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman pendidikan arsitektur
khususnya di perguruan tinggi didalam membuat kebijakan penyusunan kurikulum dan silabus
materi perkuliahan agar diperoleh suatu kebijakan kurikulum yang tepat dan berbobot bagi sistem
pendidikan dasar arsitektur serta pengayaan materi mata kuliah Pengantar Arsitektur. Dengan
demikian, mahasiswa yang menjalani pendidikan arsitektur dapat memahami arsitektur dengan
maksimal dan mudah untuk mengaplikasikan di lapangan.

Kata Kunci : arsitektur, kurikulum, mahasiswa arsitektur, mental image, rumah tinggal, ,semiotika

ABSTRACT
This study aims to find out how far one's understanding of architecture by reading the signs contained in an
architectural object. As a freshman majoring in engineering Architecture 2015, can be equated with ordinary
people who have not received an architectural education so that his understanding of architecture is still diverse.
Thus will be obtained indicator of learning materials that can be adjusted to the level of understanding of
students that will be obtained factors stimulating perseverance undergo architectural education. Differences in
levels of understanding of the architecture is influenced by the social, economic and cultural environments or
different. Works of architecture that made the object of observation in this study is housing because the residence
is the object of a common architecture and known and easiest to read. For information submitted regarding
whether "he" is and what "she" can do to make the observer to know the true meaning.
To read the sign as an architectural understanding can be done through a method of approach, namely through
the semiotic method. Where through this approach the observer can see the way a good sign for prepared and read
as a language.Outcomes of this research is a scientific article published in the Journal ISSN Local. The results of
this study are expected to guide architectural education, especially in college in making policy curriculum and
syllabus of lecture material in order to obtain a proper curriculum policy and weighted for the basic education
system architectures as well as material enrichment courses Introduction to Architecture. Thus, students who
undergo architectural education can understand the architecture with up and easy to apply in the field.
Keywords: architecture, curriculum, student of architecture, mental image, houses,, semiotic

14
Rina Saraswaty -Aulia Muflih Nasution

1. Pendahuluan untuk mendapat pengetahuan tentang


Di pendididikan tinggi, arsitektur arsitektur yang sebenarnya.
merupakan salah satu disiplin ilmu yang Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
dipelajari secara khusus seperti disiplin ilmu 1. Menginventarisasi elemen elemen bangunan
lainnya. Secara umum, pemahaman dan rumah tinggal yang memiliki potensi untuk
penafsiran arsitektur dapat dilakukan oleh dapat dijadikan penanda sebagai identitas.
semua orang dan yang paling mudah 2. mendapatkan metide pemenfaatan elemen-
dilakukan adalah dengan melihat bentuk suatu elemen bangunan rumah tinggal sebagai
obyek. Pemahaman tentang arsitektur identitas dalam proses perencanaan
dipengaruhi oleh ruang lingkup arsitektur, bangunan.
secara fisik menentukan pendapat tentang 3. Untuk melihat tingkat pemahaman
arsitektur. Ini dipengaruhi oleh kerangka sosial, mahasiswa sebagai masyarakat awam
ekonomi dan budaya serta masyarakat terhadap elemen rumah tinggal yang
setempat dimana obyek berada. dikenal sebagai penanda untuk
Pemahaman dan pengenalan tanda menginterpretasikan arsitektur sebelum
arsitektur merupakan salah satu ilmu dasar menjalani pendidikan arsitektur sehingga
dalam pendidikan arsitektur yang lebih dikenal diperoleh faktor-faktor perangsang
dengan nama semiotika. Pengenalan tanda dari ketekunan menjalani pendidikan arsitektur
suatu bangunan sebagai komunikasi didalam melalui peta mental.
arsitektur paling mudah dilakukan terhadap Dari penelaahan yang dilakukan pada
fasade bangunan. Karena fasade bangunan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi
merupakan bagian yang sifatnya berinteraksi informasi yang dapat dijadikan sebagai
langsung secara visual kepada manusia sebagai pedoman didalam menyusun kurikulum dan
pengamat dan juga bersifat paling komunikatif. silabus materi perkuliahan pada pendidikan
Penandaan dapat dilakukan dengan arsitektur khususnya di pendidikan tinggi
melihat dan membaca elemen yang mudah sehingga akan diperoleh suatu kebijakan
dikenal pada bagian obyek tersebut sehingga kurikulum yang tepat bagi sistem pendidikan
obyek tersebut mudah untuk dipetakan dan arsitektur sesuai kebutuhan dan metode
diingat. pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa sesuai
“Penandaan didalam arsitektur dilakukan dengan dengan tingkat kemampuan dan pemahaman
membaca elemen-elemen arsitektural, dan elemen mereka terhadap arsitektur.
arsitektural secara fisikal pada bangunan dapat Dari hasil pemaparan diatas, maka
diberi nama, seperti kolom, lantai dan arch. Dengan penelitian ini dapat mengambil rumusan
demikian, objek dapat diingat oleh pengguna untuk masalah sebagai berikut:dengan membaca
membentuk atau menciptakan karakter tempat”. elemen bangunan rumah tinggal yang
(Jonathan A. Hale, terjemahan, 2002 :13) dijadikan sebagai penanda dapat membentuk
Obyek penelitian ini adalah bangunan persepsi atau image mahasiswa tentang
rumah tinggal sebagai obyek arsitektur yang pengertian arsitektur sehingga dapat
paling mudah dan umum dikenal oleh membantu mereka dalam mempelajari
masyarakat awam. Rumah sebagai tempat arsitektur di pendidikan tinggi.
bernaung merupakan hasil proses perancangan
yang dari dulu hingga kini terus mengalami 2. Kajian Teori
perkembangan didalam memenuhi kebutuhan 2.1 Pengertian Image
akan ruang untuk beraktifitas. Sebagai salah Image berasal dari bahasa Inggris yang
satu karya arsitektur, rumah memiliki wujud berarti gambaran; bayangan. Image arsitektur
yang merupakan hasil konfigurasi tertentu. terbentuk karena adanya pengamatan langsung
Permukaan bentuk memiliki karakter yang terhadap suatu obyek arsitektur melalui suatu
terbentuk dari elemen pembentuknya. Karakter proses penghayatan dan tersimpan didalam
ini memberikan bobot visual terhadap rumah ingatan. Beberapa pengertian tentang image,
dan juga yang akan membedakan rumah antara lain menurut:
dengan lingkungannya.
Masyarakat umum yang dilibatkan pada a. Kevin Lynch; dalam The Image Of The
penelitian ini adalah mahasiswa baru arsitektur City
ITM angkatan 2015, karena mereka belum Image merupakan suatu citra yang
menjalani pendidikan arsitektur secara khusus tersimpan dalan ingatan yang kemudian

Educational Building, Vol. 2. No.2 Desember 2016 15


Kajian Mental Image Mahasiswa Arsitektur Terhadap
Arsitektur dengan Metode Pendekatan Semiotik

akan mempengaruhi perilaku. Dimana citra 2. Struktur, artinya orang dapat melihat pola
ini terbentuk dari obyek-obyek arsitektur hubungan antar obyek, hubungan subyek-
yang merupakan bahan informasi untuk obyek atau yang mencakup pola hubungan
dipersepsikan, diingat dan digunakan. antara elemen satu dengan yang lainnya
Suatu individu mengalami reaksi terhadap pada kawasan yang dapat dipahami dan
lingkungan fisik bangunan dan perkotaan yang dikenali oleh pengamat.
mereka lihat dan reaksi tersebut menjadi 3. Makna, merupakan pemahaman arti oleh
pengalaman berupa image terhadap bangunan pengamat terhadap dua komponen
dan lingkungan yang tersimpan didalam tersebut diatas.
ingatan. Obyek-obyek arsitektur merupakan Menurut Lynch, bahwa pembangunan
bahan-bahan informasi yang siap untuk kota hendaknya berorientasi kepada penataan
dipersepsikan, diingat dan digunakan. yang mudah “dibaca” (higly legible). Dimana
Kevin Lynch, seorang tokoh peneliti penelitiannya mengarah kepada
perkotaan melakukan penelitian berdasarkan pengidentifikasian elemen-elemen struktur
pemetaan kognitif sejumlah penduduk dari fisik yang membuat kota memberikan kesan.
perkotaan tersebut. Pada penelitiannya Kesimpulannya, terdapat lima kategori elemen
tersebut, Lynch meminta kepada para yang digunakan orang untuk menyusun
penduduk untuk menjelaskan kepadanya suatu kesadaran atas image kawasan dan merupakan
gambaran mental terhadap kota mereka. Kevin unsur dasar sebuah image kawasan secara
Lynch telah menelusuri pengamat dengan hasil keseluruhan, yaitu paths, edges, district, nodes,
bahwa image yang terjadi karena adanya dan landmarks.
penangkapan atribut-atribut kota yang Semua elemen ini berfungsi bersama
langsung “dibaca” oleh pengamat. Berbagai dalam suatu kawasan yang sama. Dengan
jawaban yang diberikan oleh pengamat rata- memiliki kelima elemen tersebut beserta
rata agak sama dan sering jauh berbeda dengan campurannya, tidak berarti bahwa sebuah kota
realitas di dalam kawasan. Misalnya, sketsa- langsung mempunyai image yang baik. Karena
sketsa yang dibuat orang dengan tim peneliti itu, perlu diperhatikan kualitas formulasi
sering jauh berbeda dengan peta kota yang kelima elemen tersebut dengan yang lain.
sebenarnya. Ia mengamati, bahwa masalah itu Metode Kevin Lynch ini akan
terutama tidak disebabkan oleh ketidakbiasaan digunakan sebagai metode pendekatan
orang untuk menggambar sketsa, namun didalam mengamati elemen-elemen pembentuk
karena adanya kesulitan untuk mengingat fasade rumah tinggal yang mengalami
keadaan tempatnya. perubahan dan dijadikan penanda setelah
Lynch mengamati, bahwa di beberapa menjalani pendidikan arsitektur.
kota dan berbagai kawasan lainnya, masalah
tersebut lebih sedikit dialami orang. Di dalam b. David Stea; Pemetaan Kognitif
penelitian ini telah diteliti dari mana perbedaan Image yaitu satu upaya pemahaman
itu berasal dan mengapa di berbagai kota orang terhadap suatu tempat atau obyek melalui
memiliki gambaran mental yang lebih kuat suatu peta mental. Istilah peta mental disini
terhadap kawasannya daripada tempat yang adalah suatu proses yang memungkinkan
lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, Lynch untuk mengumpulkan, mengorganisasikan,
(1960:8 dalam 2005:17) menemukan, bahwa menyimpan dalam ingatan, memanggil dan
image suatu kawasan yang tergambar dari peta menguraikan kembali informasi tentang lokasi
mental seseorang berkaitan dengan tiga maupun tanda-tanda tentang suatu obyek
komponen, yaitu: melalui pengamatan langsung, dari seseorang
1. Identitas, artinya orang dapat memahami yang pernah mendengar langsung maupun
gambaran mental suatu obyek (identifikasi dari informasi yang dibayangkan. Image dapat
obyek-obyek, perbedaan antara obyek, menjadi sesuatu yang terbaik sebagai tanda
perihal yang dapat diketahui) atau dengan penunjuk.
pengertian lain merupakan obyek atau Dengan demikian dapat dilihat, bahwa
elemen yang memiliki karakter dan image secara umum sering dihubungkan
kekhasan sebagai jatidiri yang dapat dengan citra, pandangan, pemahaman,
membedakannya dengan obyek lainnya pendapat, perilaku dan persepsi.

Educational Building, Vol. 2. No.2 Desember 2016 16


Rina Saraswaty -Aulia Muflih Nasution

yang melatar belakangi konsep


2.2 Seimotika Dalam Arsitektur perwujudan hasil karya arsitektur.
Semiotik dalam arsitektur mulai  Form of content (signified) adalah segenap
disinggung pada tahun 1937 oleh Mukarovsky, himpunan konsep-konsep perencanaan
yang mempertanyakan fungsi dalam arsitektur dan perancangan arsitektur yang akan
estetiknya. Namun semiotik secara eksplisit ditransformasikan ke dalam wujud/karya
masuk dalam bahasan arsitektur menurut arsitektur.
Charles Jencks dimulai di Italia pada akhir  Form of expression (signifier) adalah form of
tahun lima puluhan abad ini pada saat timbul content yang diekspresikan ke dalam
krisis makna di Eropa. bentuk fisik bangunan baik secara utuh
Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari maupun komponennya.
tanda-tanda (JP, Bonta, 1979:26) dan istilah  Substance of expression adalah makna yang
semiotika sering diidentikkan dengan suatu muncul dibalik form of expression wujud
gaya bahasa untuk mempermudah komunikasi arsitektur.
didalam arsitektur. Semiotika lebih condong Pada penelitian ini, teori yang
kepada pendekatan kualitatif. Dan semiotika digunakan didalam membaca elemen fisik
dapat diterapkan pada arsitektur karena fasade bangunan rumah tinggal yang dijadikan
adanya anggapan bahwa arsitektur merupakan sebagai obyek adalah teori yang digunakan
bahasa yang memiliki kompleksitas tanda yang oleh Charles Jencks. Dimana bentuk, ruang,
disusun menurut aturan tertentu dengan permukaan dan volume yang memiliki
analisa makna sering dipusatkan pada makna suprasegmental dapat berperan sebagai
eksplisit yang bersifat sebagai makna tetap. penanda sedangkan gagasan, fungsi dan
Semiotika sebagai kajian sistem tanda- aktifitas berperan sebagai petanda.
tanda dipakai dalam uraian arsitektur semula Hal ini dilakukan karena pembacaan
untuk menanggapi krisis makna yang terhadap elemen pembentuk dan campurannya
dirasakan oleh beberapa pakar arsitektur hanya pada bagian fasade bangunan saja yang
Eropa. Para arsitek semiotik membedakan dapat dikatakan sebagai bidang ekspresi
dirinya dengan yang lainnya melalui (penanda).
pemakaian tanda. Penandaan dari elemen-
elemen juga dapat mempermudah proses 3. Metode Penelitian
visual pengamat terhadap suatu obyek 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
arsitektur, begitu juga didalam proses untuk Pembangunan rumah sebagai sarana
mengingatnya kembali. Penglihatan dan tempat tinggal, mulai dari tipe yang kecil
ingatan ini akan berkembang menjadi sebuah hingga besar, rumah tipe sederhana hingga
image tersendiri dari tiap-tiap individu mewah saat ini sangat dibutuhkan oleh
terhadap apa yang diamatinya. masyarakat khususnya masyarakat kota Medan
Charles Jencks memaparkan bahwa sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia.
tanda arsitektur memiliki bidang ekspresi atau Sejalan dengan itu, banyak perusahaan yang
penanda dan bidang isi atau petanda. bergerak dibidang pengembangan perumahan
Pemaparannya ini berdasarkan pada model (developer) saling berlomba membangun
semiotika yang dikemukakan oleh Saussure, komplek-komplek perumahan mulai pada
Hjemslev dan Umberto Eco. Dimana bentuk, lahan di tengah kota hingga di pinggiran kota.
ruang, permukaan dan volume yang memiliki Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
suprasegmental seperti warna, tekstur, penduduk akan perumahan.
kepadatan dan lainnya dapat berperan sebagai Pembangunan perumahan di kota
penanda sedangkan gagasan-gagasan yang Medan sangat pesat terjadi antara tahun 1990-
tidak terlalu rumit, seperti ikon, makna 1996 sebelum krisis ekonomi melanda
tertentu, makna estetis, ide arsitektur, konsep Indonesia. Setelah itu, pembangunan
ruang, keyakinan/kepercayaan masyarakat, perumahan dapat dikatakan hampir tidak ada
fungsi, aktifitas dan lainnya dapat dianggap terjadi. Namun, sejak awal tahun 2003 hingga
sebagai petanda (Gunawan Tjahjono, dalam sekarang, pembangunan perumahan mulai
prosiding Seminar Semiotik, 1992:6) kembali bangkit secara perlahan-lahan.
 Substance of content (signified) adalah Pada penelitian ini obyek pengamatan
segenap nilai-nilai, ide-ide dan filosofi dilakukan pada rumah tinggal yang berada di

Educational Building, Vol. 2. No.2 Desember 2016 17


Kajian Mental Image Mahasiswa Arsitektur Terhadap
Arsitektur dengan Metode Pendekatan Semiotik

kawasan komplek Perumahan Taman Setiabudi Perkembangan pembangunan


Indah, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan perumahan di Taman Setiabudi Indah dengan
Medan Sunggal, Kota Medan dengan tahapan-tahapan sesuai dengan arah
perkembangan dan pembebasan lahan dan
mengambil salah satu bangunan rumah tinggal
pematangan tanah. Adapun tipe rumah yang
sebagai obyek pengamatan. Dipilihnya lokasi
terbangun demikian bervariasi, berupa tipe
ini sebagai tempat penelitian karena komplek kecil T-36 sampai T-70. tipe menengah T-70
perumahan ini dianggap memenuhi standar sampai T-100 dan tipe besar T-100 sampai T-
perumahan yang baik 1000. Tabel berikut menunjukkan tahapan
pembangunan rumah di Taman Setiabudi
Indah.
Tabel 1. Tahapan Pembangunan Rumah
Tinggal di Taman Setiabudi Indah
(unit)

TIPE
THP I THP II THP III
RUMAH
36-40 136 - -

45-49 48 - -

Gambar 1. Peta lokasi penelitian Perumahan 50-59 222 86 -


Taman Setiabudi Indah
60-69 124 126 -
Perumahan Taman Setiabudi Indah 70-79 664 190 -
merupakan kawasan perumahan yang
termasuk perumahan elit pertama di kota 80-99 185 16 -
Medan. Perumahan Setiabudi Indah terletak di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan 100-149 446 60 -
Sunggal Kota Medan. Saat ini kawasan Taman 150-179 145 26 -
Setiabudi Indah terdiri atas tiga sub bagian,
yaitu Kawasan Taman Setiabudi Indah I, 180-199 11 27 -
Taman Setiabudi Indah II dan Bukit Hijau
200-350 58 44 43
Regency.
Pembangunan perumahan ini 400-600 8 - 3
dilaksanakan secara bertahap, dimana tahap
800-1000 - - 1
pertama dilaksanakan pada tahun 1984 dengan
JUMLAH 2047 575 47
luas lahan perumahan seluas 46 hektar
kemudian tahun 1985 bertambah menjadi 60 Sumber : Divisi Pengelola Perumahan Taman
hektar. Pada tahun 1987, perumahan ini Setiabudi Indah (2009)
mencapai luas 160 hektar dan disebut sebagai
Bila melihat kepada rencana perkembangan
Taman Setiabudi I dan Kawasan Eksklusif
Perumahan Taman Setiabudi Indah, dapat
Bukit Hijau Regency (BHR). Tahap selanjutnya
dilihat bahwa perencanaan kawasan ini sudah
adalah pembangunan Taman Setiabudi Indah II
memperhitungkan segala kemungkinan yang
seluas 40 hektar, sehingga jumlah luas
timbul akibat adanya perumahan ini terutama
keseluruhan untuk kawasan Taman Setiabudi
terhadap lingkungan sekitarnya. Perumahan
Indah ini mencapai 200 hektar dengan jumlah
Taman Setiabudi Indah dapat dikatakan sudah
rumah terbangun dan dihuni sekitar 3000 unit
memperhitungkan gejala perkembangan
dan jumlah penghuni sekitar 15.000 jiwa.
kegiatan disekitar perumahan terutama pada
Kawasan ini merupakan kawasan real estate
gejala social masyarakat antara lain dengan
dengan sarana dan prasarana yang cukup
memperhatikan perkembangan daerah sekitar
lengkap sehingga dapat dikatakan sebagai kota
sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial antara
satelit dalam skala kecil dengan fasilitas
penghuni yang ada di dalam kawasan maupun
layaknya suatu kota mandiri.
penghuni yang berada di sekitar kawasan.

Educational Building, Vol. 2. No.2 Desember 2016 18


Rina Saraswaty -Aulia Muflih Nasution

Hal tersebut ditandai dengan adanya campurannya yang muncul dari hasil
keterkaitan antara fasilitas perumahan dan pengamatan terhadap obyek kasus. Seperti
pemukiman dengan fasilitas lingkungan metode pendekatan yang dilakukan oleh Kevin
dimana masyarakat sekitar dibebaskan untuk Lynch, maka pengamatan dilakukan secara
dapat menikmati secara bebas fasilitas umum langsung dengan pengidentifikasian terhadap
yang menyangkut kepentingan masyarakat elemen fisik pada fasade suatu rumah tinggal
banyak. Selain itu, pihak pengelola juga yang dapat dijadikan penanda. Dari hasil
memperhatikan interaksi hubungan sirkulasi pengamatan tersebut, maka elemen yang
antara kawasan dengan daerah sekitar dimana muncul adalah bentuk yang mencakup pada
terdapat koneksitas sirkulasi antara perumahan bentuk atap dan bangunan, atap, dinding,
dengan lingkungan. jendela dan pintu dengan elemen
Dari tingkat kepadatan, komplek campurannya, seperti warna, gaya bangunan,
perumahan ini dapat dikatakan cukup padat ornamen dan bahan yang digunakan. Pada
pada saat ini, karena orang lebih memutuskan pengamatan ini, pengamat memberikan
untuk bertempat tinggal di perumahan ini. Hal penilaian lebih dari satu elemen.
tersebut disebabkan karena Perumahan Taman Dari hasil kuesioner, dapat dilihat
Setiabudi Indah dilengkapi dengan fasilitas bahwa elemen yang sering muncul dari hasil
yang cukup memadai, seperti open space yang pengamatan yang dilakukan adalah elemen
luas, pusat perbelanjaan, poliklinik, golf drive, campuran berupa atap, bentuk dan pintu yang
fasilitas ibadah dan lain sebagainya. digunakan dengan komentar yang masih
Adapun bangunan rumah tinggal yang bersifat umum dan tidak spesifik. Hal ini
dijadikan sebagai objek pengamatan adalah disebabkan karena belum adanya pengetahuan
sebagai berikut: mereka tentang arsitektur yang diperoleh
secara khusus melalui pendidikan.
Adapun elemen yang dianggap
menarik dan dapat dikategorikan sebagai
penanda dari rumah tinggal dengan ketentuan
apabila dikomentari lebih dari setengah dari
jumlah pengamat (≥1/2 n). Elemen-elemen
tersebut adalah:
1. Bentuk
Elemen ini secara umum juga merupakan
hal yang paling menarik bagi pengamat
untuk dikomentari sebagai penanda dari
rumah tinggal. Walaupun bentuk ini belum
tentu disukai oleh pengamat lainnya
sebagai suatu elemen yang menarik.
Bentuk disini merupakan penampilan
Gambar 2. Objek pengamatan estetika bangunan secara fisik.
2. Atap dan bahan
4. Hasil dan Pembahasan
Atap merupakan elemen juga banyak
4.1 Image Arsitektur Sebelum Berpendidikan
Image sebelum berpendidikan yang dikomentari dari rumah tinggal. Elemen ini
dimaksud disini adalah pendapat atau merupakan suatu elemen yang dianggap
komentar mahasiswa arsitektur sebelum menarik dan dapat dijadikan sebagai penanda
mendapat pendidikan formal dalam bidang untuk mengenali rumah tinggal. Atap yang
ilmu arsitektur, dimana mereka dianggap sama dikomentari disini semata-mata merupakan
dengan masyarakat awam pada umumnya.
bentuk visual Yang ditampilkannya bukan
Pada penelitian ini,sampel yang digunakan
adalah mahasiswa program studi arsitektur dari kekhasan dari atap tersebut. Sedangkan
angkatan 2015 yang baru memasuki bahan yang digunakan secara umum
pendidikan tinggi di Institut Teknologi Medan. merupakan bahan yang kebanyakan
Image yang diberikan pada fisik fasade digunakan pada bangunan lainnya dan
bangunan adalah terhadap elemen-elemen umum dijumpai.
pembentuk fasade rumah tinggal dan

Educational Building, Vol. 2. No.2 Desember 2016 19


Kajian Mental Image Mahasiswa Arsitektur Terhadap
Arsitektur dengan Metode Pendekatan Semiotik

Pintu dan jendela Elemen Pembentuk Citra Kawasan


Kedua elemen ini merupakan elemen fisik Perumahan, Tesis, Program Magister
yang menarik untuk dikomentari sebagai Teknik Arsitektur, Universitas
penanda rumah tinggal disamping ketiga Sumatera Utara, 2004
elemen diatas. Bentuk pintu dan jendela Bechtel B. Robert, et.al:
dikomentari dari bentuk, hiasan dan bahan Methods In Environmental And Behavioral
yang digunakan. Research, Van Nostrand, Reinhold
Company, New York, 1987
Bonta, JP:
KESIMPULAN Notes For A Theory Of Meaning In
Dari pembahasan diatas, dapat diambil Design, dalam Sign, Symbol And
kesimpulan bahwa: Architecture, John Willey & Sons, 1980
1. Pemahaman seseorang terhadap arsitektur Broadbent,Geoffrey, et.al:
berbeda dipengaruhi oleh latar belakang Sign, symbol And Architecture, John
keluarga, pendidikan, sosial dan budaya Willey & Sons, Inc., 1980
orang tersebut. Groat, Linda, et.al:
2. Seseorang dapat memahami “apa itu Architectural Research Methods, John
Arsitektur” dapat dilakukan dengan Willey & Sons, Inc., 2002
membaca “tanda” yang terdapat pada Halle, A. Jonathan:
objek yang dilihatnya. Building Ideas, An Introduction To
3. Pembacaan tanda dapat dilakukan dengan Architecture Theory, terjemahan oleh Ir.
pendekatan semiotika yaitu suatu ilmu M. Nawawiy Loebis, M.Phill, PhD.,
yang mempelajari tentang tanda dan handout Mata Kuliah Filsafat Arsitektur.
petanda yang diperoleh melalui Jencks, Charles:
pendidikan arsitektur. The Arsitectural Sign, dalam Sign,
Symbol And Architecture, John Willey
SARAN & Sons, 1980
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih Prosiding:
maksimal dalam tingkat pemahaman Seleksi Kumpulan Makalah, Seminar
mahasiswa terhadap arsitektur pada Semiotik, Jakarta, 21-22 Desember 1992
penelitian ini sebaiknya jumlah responden Laurens, Marcella Joyce:
lebih banyak lagi (minimal 100 responden) Arsitektur Dan Perilaku Manusia, PT.
untuk lebih memaksimalkan tingkat Grasindo, Jakarta, 2004
rigiditas data. Lynch, Kevin:
2. Perlu adanya penyesuaian materi dasar The Image Of The City, The MIT Press,
pendidikan berdasarkan latar belakang London, 1960
mahasiswa yang baru memasuki Moleong, Lexy:
pendidikan arsitektur agar mahasiswa Metodologi Penelitian Kualitatif, PT.
dapat mengikuti perkuliahan arsitektur Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000
secara maksimal.
3. Perlu adanya peninjauan ulang kurikulum
pada pendidikan arsitektur secara berkala
guna penyesuaian terhadap tingkat
kebutuhan pengetahuan terhadap
arsitektur yang sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA
Amos, Rapoport:
House, Form And Culture, Prentice-Hall
International, Inc., London, 1969
Aryanto, Achmad:

Educational Building, Vol. 2. No.2 Desember 2016 20

Anda mungkin juga menyukai