C. Materi Kuliah :
Diatas sudah dibahas secara umum mengenai perkembangan arsitek pada garda
depan yang mempunyai style dan pandangan yang berbeda terhadap perkembangan
midernisasi. Sebenarnya bila dikaji lebih dalam lagi arsitektur modern mempunyai ciri
dan pandangan antara lain:
Mengenai bentuk ruang lebih menekankan pada fungsi dan kegunaan ruang.
Bentuk bangunan cenderung kubisme, geometris, asimetri dan bukan merupakan
masa.
Sederhana, teratur, seragam, bersih dan anti ornamen.
Konstruksi terekspose baik itu material struktur yang terfabrikasio maupun
konvensional.
Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal, asimetri dan teratur.
Tidak berhubungan dengan sejarah masa lalu, berdiri sendiri sesuai dengan
perkembangan iptek.
Bersifat universal karena adanya industrialisasi, ilmu pengetahuan, teknologi serta
manusianya yang universal.
1.2 Keberhasilan Arsitektur Modern
Arsitektur modern bukanlah sebuah hal yang sulit diterima dalam ajang perkembangan
kebudayaan didunia. Faham modernisme ini justru lebih luwes dalam memasuki kebudayaan
didunia, karena bersifat ortodox (mandiri) dan rasionalisme sehingga mudah diterima oleh
orang banyak. Sebuah keberhasilan dalam ilmu dan seni yang dicerminkan dari jaman
modern ini merupakan hasil representatif untuk memperkenalkan sebuah pandangan baru
yang muncul akibat perubahan dalam berbagai bidang dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh
yang mendukung tumbuh dan berkembangnya arsitektur modern antara lain:
Para arsitek pada abad XIX dan XX, memperkenalkan suatu paradigma yang baru
melalui pameran seni dan arsitektur.
Kelompok arsitektur muda dengan emosi dan egonya mendesain sesuatu yang baru.
Munculnya kritikus-kritikus yang mengkritik pengaruh akan sejarah masa lampau.
Pakar-pakar arsitek yang membuat propaganda dan membuat tulisan mengenai seni dan
arsitektur pada majalah yang beredar.
Munculnya para arsitek pendidik yang memberikan didikan secara formal, mendorong
kreatifitas dan menyebarluaskan suatu pemikiran yang baru.
Bangkitnya ke-egocentrisan manusia setelah perang dunia I dan II, dimana manusia
mencari suatu identitas yang ideal dan kebutuhan yang seragam menurut kesamaan
derajad dan kewajiban.
Arsitektur modern dapat memenuhi tuntutan pada negara-negara yang sedang
berkembang dalam hal pembentukan perkotaan, penggunaan material fabrikasi yang
semakin efisien.
Arsitektur modern yang ortodox tersebut kemudian mempunyai titik kejenuhan yang
kemudian menghantarkan kepada Arsitektur post modern. Memang tidak dapat dihindari
bahwa arsitektur modern memiliki suatu niali positif yaitu dalam mencairkan ketegangan
antara ‘Universal Civilization’ dan ‘Nasional culture’. Oleh Charles Janks gerakan arsitektur
ini dibagi dalam enam tradisi:
a. Tradisi logis (Lebih pada berfikir sistematis, mengikuti perkembangan teknologi dan
unsur alam)
b.Tradisi intuitif (Ungkapan kreatifitas dan emosi dalam diri manusia)
c. Tradisi aktivis (Karya arsitektur dapat memenuhi tuntutan masyarakat dan mampu
berkomunikasi dalam simbol-simbol ke bentuk bangunan)
d. Tradisi idealis (Keyakinan arsitek sebagai identitas diri dari hasil karyanya yang
diwujudkan dalam desain bentuk bangunan)
e. Tradisi self conscious (Mewujudkan suatu faham dan menerapkan pada bangunan)
f.Tradisi unself consious (Lebih pada peningkatan kondisi sosial-budaya masyarakat,
perwujudan karya lebih kepada pengembangan lingkungan tradisi)
Dari berbagai kritik tersebut kemudian timbulah sebuah pembaharuan yang lebih baik
dari perkembangan modern tersebut era ini dinamakan post modern. Dalam post modern ini
lebih mensintesis berbagai gerakan dan tradisi secara lebih majemuk, dekoratif, vernacular
dan lebih kearah pemaknaan suatu bangunan.
1.5 Lahirnya Arsitektur Post Modern
Dari perkembangan masyarakat, iptek, seni dan arsitektur yang telah dibahas diatas, dapat
disimpulkan bahwa perkembangan tersebut membawa manusia kepada tingkat pemikiran
yang lebih tinggi lagi. Pemikiran manusia akan sesuatu yang baru menimbulkan suatu daya
tangkap dan rangsangan yang diterima baik dengan akal sehat maupun dengan imajinasi.
Perubahan yang ditawarkan oleh modernisasi sempat membuat suatu perkembangan yang
besar didalam berbagai bidang. Lambat laun perubahan yang membawa suatu perkembangan
ini mengalami suatu krisis yang tidak bisa dielakkan lagi. Era modernisasi mulai diangap
tidak mampu menawarkan sesuatu yang berharga bagi manusia sehingga timbul berbagai
kritik terhadap aliran modernisme. Kritik yang dilontarkan tidak ditanggapi secara pasif
tetapi ditangapi dengan berbagai pembaharuan dari kekurangan arsitektur modern, karena hal
inilah arsitektur modern semakin pudar. Kelemahan arsitektur modern telah dibahas diatas,
jadi setiap desain yang dihasilkan dalam arsitektur modern dikupas dan dipaparkan sejauh
mana arsitektur modern mempunyai peranan yang berguna bagi masyarakatnya. Ternyata
arsitektur modern masih belum mencukupi kebutuhan masyarakatnya maka terjadilah suatu
perombakan kearah yang lebih baik, sehingga lahirnya arsitektur post modern. Aliran post
modern ialah suatu mutasi karena berusaha memasukkan nilai-nilai sejarah dan tradisional
kedalam bentuk bangunan. Post modern mulai muncul ketika arsitektur modern telah
mencapai klimaksnya, dan merupakan suatu perubahan yang baru dari arsitektur modern dan
internasinonal style.