Pendahuluan
a. Latarbelakang Masalah
Suatu kegiatan usaha industri pertambangan selalu saja dianggap sebagai industri
yang merusak alam. Hal ini sebenarnya karena banyak dari pelaku industri pertambangan
yang tidak melakukan reklamasi lahan bekas area pertambangan maupun lokasi sekitar
tambang yang terkena imbas dari industri pertambangan.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan dalam mereklamasi lahan area tambang
. salah satunya adalah reklamasi area pengendapan pasir sisa tambang (sirsat) seperti yang
dilakukan oleh PT Freeport Indonesia.
b. Rumusan Masalah
1
Bab II
1. KARAKTERISTIK SIRSAT
Pasir halus dari batuan alam yang berasal dari proses mineralisasi batuan bijih.
Ukuran partikel : > 175μ - < 38 μ – kasar sampai sangat halus.
Entisol – belum terjadi pengembangan profil kecuali horizon A.
2
2. PENDEKATAN REKLAMASI
3. KONSEP REKLAMASI
Type 1: SIRSAT medium s/d kasar, drainase baik, sangat rendah kandungan nutrisi-
cocok untuk kawasan hutan dan agro-forestry.
Type 2: SIRSATmedium s/d halus, drainase cukup baik, kandungan nutrisi rendah –
cocok untuk lahan pertanian diikuti dengan pengembangan tanah .
Type 3: campuran SIRSAT medium, halus dan sangat halus, drainase buruk,
tergenang, nutrisi rendah sampai dengan moderat-suksesi alam terjadi dengan cepat.
Part settled down in estuary and coast s/d moderat–suksesi alami terjadi dengan cepat
formed mud banks and deltas.
3
Tahapan Suksesi secara umum:
4
Produktivitas biomasa tinggi, pengembangan kesuburan tanah berjalan dengan cepat.
Herbs→ Shrubs→ Tree plant & sago seedlings→ Sapling-Pole→ Young forest of: • Mix
swamp • Pandanus • Sago
Pada tahap awal didominasi oleh herba yg sangat toleran dg genangan: Scirpodendron
sp,Hanguana sp.
Sangat basah dan hampir selalu tergenang.
Pada tahun 2002 diidentifikasi sebanyak 264 spesies tanaman dari 73 famili.
Pada tahun 2005 diidentifikasi sebanyak 506 spesies tanaman yang terdiri dari 36
jenis paku-pakuan (pteridophyta) dan 470 tumbuhan berbiji (100 monokotil & 370
dikotil).
5. VEGETASI REKLAMASI
126 spesies tanaman telah berhasil ditanam atau dibudidayakan pada lahan SIRSAT.
Tanaman yg diuji meliputi:
Legume cover crops.
5
Tanaman lokal: Matoa, Casuarina, Sagu.
Tanaman cepat tumbuh: Gamal, Turi, Kaliandra, Sengon, etc.
Tanaman pertanian.
Tumbuh sangat baik pada SIRSAT Tipe 1 tanpa penambahan bahan organik.
Rerata laju pertumbuhan: tinggi 3.1 m/thn dan diameter 3.9 cm/thn.
Di Indonesia rerata tinggi 1.8 -2.1m/thn dan diameter 1.6 – 2.0 cm/thn.
Matoa:
Tumbuh sangat baik pada SIRSAT Tipe 1 dengan penambahan bahan organik.
Rerata pertumbuhan tinggi 0 85 thn dan diameter 2 3 laju 0.85 m/2.3 cm/thn.
Di hutan alam sekitar 3 m/thn, tetapi umumnya sekitar 0.12 m/thn.
6
Sagu:
Tumbuh sangat baik pada SIRSAT Tipe 2 dengan penambahan bahan organik.
Rerata laju pertumbuhan tinggi 2 m/year, dan mencapai tinggi 11 – 12 m dalam kurun
5 tahun.
Pertumbuhan memasuki tahap pembentukan batang.
Tidak ada perbedaan laju pertumbuhan di antara cultivar yang ditanam.
7
6. KANDUNGAN LOGAM DALAM JARINGAN TANAMAN
8
Bab III
KESIMPULAN