Uts Pak Cum Fixs
Uts Pak Cum Fixs
Uts Pak Cum Fixs
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat !
Pada dasarnya maksud dan tujuan mempelajari perkembangan peserta didik itu
sendiri agar nantinya akan berperan dalam pembentukan karakter peserta didik. Tidak
hanya itu tetapi juga harus memahami dan peka terhadap masalah yang dihadapi peserta
didik. Dalam hal ini juga ditekankan untuk memahami pada usia berapa peserta didik
mampu berfikir abstrak. Selain itu juga harus mampu memahami setiap tingkah laku
peserta baik dari segi positif maupun negatif dan mampu memahami setiap kondisi
psikologi peserta didik. Hal ini perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap
proses belajarnya nanti.
Dengan hal ini, dapat membantu dalam mengambil tindakan saat menghadapi
peserta didiknya seperti cara memahami, serta menyelesaikan masalah- masalah yang
sering timbul pada peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas nanti. Dalam hal ini
juga di jelaskan mengenai prinsip- prinsip perkembangan peserta didik baik dalam segi
pertumbuhan maupun perkembangannya. Dijelaskan juga beberapa hal dalam proses atau
tahap untuk mengetahui faktor perkembangan dan penghambat peserta didik dengan cara
meninjau dari faktor lingkungan, faktor keluarga, maupun faktor sosial dari peserta didik.
Kurangnya pengetahuan mengenai perkembangan peserta didik akan menyulitkan
saat mengajar di kelas nanti, karena salah satu hal yang akan terjadi adalah adanya
ketidaksesuain dalam penyampaian materi dengan kemampuan berfikir dan tingkat
pemahaman peserta didik dalam menangkap pelajaran yang diberikan.
2. Jelaskan fase-fase /tahap-tahap perkembangan peserta didik menurut para ahli !
Jawab :
Fase Perkembangan
Fase 1 : 0 – 15 th Pertumbuhan biologis progresif; anak di rumah; hidup
berpusat pada kepentingan yang sempit, sekolah, keluarga
Fase 2 : 16 – 27 Pertumbuhan biologis lanjut, kedewasaan seksual;
th perluasan aktivitas, penentuan diri; meninggalkan keluarga,
memasuki kegiatan independen dan relasi personal
Fase 3 : 28 – 47 Stabilitas biologis; periode puncak; periode yang lebih baik
th dari pekerjaan profesional dan kreatif; banyak hubungan
personal dan social
Fase 4 : 48 – 62 Kehilangan fungsi produktif, penurunan
th kemampuan;penurunan dalam aktivitas;kehilangan
personal, keluarga, ekonomi; transisi ke fase ini ditandai
oleh krisis psikologis; periode instrospeksi
3. Bagaimana karakteristik perkembangan fisik, psikis, dan sosial peserta didik usia
SD?
Jawab :
A. Aspek Fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor
genetik yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini dimulai dari masa
pembuahan sel telur oleh sel jantan. Unsur-unsur di dalam struktur genetik
inilahyang memprogramkan tumbuhnya sel tubuh pada manusia. Gen inilah yang
menentukan warna rambut, kulit, ukuran tubuh, jenis kelamin, kemampuan
intelektual, serta emosi (Atkinson, 1991). Potensi genetik inilah yang akan
berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk individu tersebut tumbuh
dan berkembang.
Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua
orangtuanya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor penyimpangan
yaitu : dari segi fisik, seperti keadaan gizi yang buruk pada ibu hamil, dipengaruhi
berbagai jenis obat-obatan yang berbahaya, rokok, alkohol, serta zat-zat kimia
dapat merugikan janin. Dari segi psikologis, pembentukan sel-sel tubuh juga
dipengaruhi oleh keadaan psikologis selama kehamilan. Emosi Ibu yang tidak
stabil atau stres yang berat dapat menumbuhkan kelainan pada janin, seperti
penyakit dan cacat fisik maupun psikologis. Untuk lebih rinci dapat dicermati
penjelasan berikut ini;
B. Aspek Psikis
Aspek psikis ini berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam)
terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan. Kemampuan
untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak bayi dilahirkan.
Gejala pertama perilaku pada aspek ini dapat dilihat dari keterangsangan
umum terhadap suatu stimulasi yang kuat. Misalnya bila bayi merasa senang,
maka ia akan menghentak-hentakkan kakinya. Sebaliknya bila ia tidak senang,
maka bayi bereaksi dengan cara menangis.
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai,
merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk lainnya.
Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan
orang-orang di sekitarnya. Psikis yang berkembang akan sesuai dengan impuls
emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang,
mereka akan belajar untuk menyayangi.
C. Aspek Sosial
Perkembangan social menurut Erik Erikson, perkembangan sosial yang
tepat pada masa remaja membutuhkan pemecahan tantangan utama ego-identitas
vs difusi peran. Untuk menyelesaikan krisis kehidupan ini, remaja harus
membentuk identitas ego, perasaan kuat tentang "siapa saya dan apa yang saya
perjuangkan," atau mereka mungkin mengalami difusi peran (lari dari satu
aktivitas ke aktivitas lain), dengan kemungkinan peningkatan menyerah pada
tekanan teman sebaya.
Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja yang menonjol dari perkembangan
sosial masa remaja yakni sebagai berikut (Ali dan Asrori, 2014: 91-92):
1. Berkembangnya suatu kesadaran mengenai kesunyian dan dorongan
akan pergaulan
Ini sering kali menyebabkan remaja memiliki solidaritas yang amat tinggi
dan kuat dengan kelompok sebayanya, jauh melebihi dengan kelompok lain
bahkan dengan orang tuanya sekalipun..
2. Adanya upaya memilih nilai-nilai social
Ini menyebabkan remaja senantiasa mencari nilai-nilai yang dapat
dijadikan pegangan. Dengan demikian jika tidak menemukannya cenderung
menciptakan nilai-nilai khas kelompok mereka sendiri.
3. Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis
Remaja umumnya berusaha keras memiliki teman dekat dari lawan
jenisnya atau disebut dengan istilah mulai mengenal pacaran.
4. Mulai cenderung memilih karier tertentu
Kecendenderungan ini pada tahap remaja masih berada pada tahap
pencarian kariernya
Lawrence Kohlberg (1958-1976, 1986) adalah salah satu psikolog yang sangat
berjasa dalam penelitian tentang penalaran moral. Kohlberg meneliti perkembangan
moral melalui disertasi doktornya tahun 1958 dengan judul: The Development of Modes
of Thinking and Choice in the Year 10 to 16. Ia tertarik meneliti perkembangan moral
setelah terinspirasi hasil pemikiran Jean Piaget dan kegamumannya atas reaksi anak-
anak.
Kohlberg mengemukakan bahwa ketika dilahirkan, anak belum membawa aspek
moral. Ia menekankan bahwa cara berpikir tentang moral berkembang menurut tahapan
tertentu. Ketertarikan Kohlberg pada isu moral dipicu hasil penelitian Piaget (1932).
Tahapan seperti dimaksudkan Kohlberg bersifat universal. Tahapan ini dimatangkan
Kohlberg setelah ia melakukan penelitian selama 20 tahun dengan mewawancarai
sejumlah anak.Adapun tahapan perkembangan moral menurut Kohlberg terdiri atas 3 tiga
tahap dan masing-masing tahap terinci menjadi 2 tahap sehingga menjadi 6
tahap.Adapun tahapan perkembangan moral Kohlberg tersaji pada gambar berikut:
3. Orientasi keserasian
interpersonal dan konformitas
Tahap 2 (anak baik)
Standar moral ditetapkan orang
lebih dewasa Konvensional 4. orientasi otoritas dan
pemeliharaan aturan sosial
6. Jelaskan tentang teori Kecerdasan Ganda dari Howard Gardner, dan bagaimana
pendapat Saudara mengenai hal tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah?
Jawab :
Howard Gardner atau Antony Wilker adalah tokoh pendidikan dan psikologi terkenal
yang mencetuskan teori tentang kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Ia
berkebangsaan Amerika yang lahir dengan nama lengkap Howard Earl Gardner pada tanggal
11 Juli 1943 di Scranton, Pennsilvania. Ia adalah co-director pada project Zero, sebuah
kelompok penelitian (riset) di Havard School Graduate School of Education.
Teori tentang Kecerdasan Majemuk ini bergema sangat kuat di kalangan pendidik karena
menawarkan model untuk bertindak sesuai dengan keyakinan bahwa semua anak memiliki
kelebihan. Garner dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences
tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu
masalah suatu menciptakan suatu (produk) yang bernilai dalam suatu budaya. Pada mulanya
Howard Gardner menyatakan ada tujuh jenis kecerdasan, yaitu :
1. Kecerdasan Bahasa atau linguistik: terdiri dari kemampuan untuk berpikir dalam kata-
kata, dan meggunakan bahasa untuk mengungkapkan dan mengapresiasi makna yang
komplek. Pekerjaan yang sesuai bidang ini: penulis, penyair, jurnalis, pembicara,penyiar
warta berita dll.
2. Kecerdasan Logika matematika: kemampuan untuk menghitung, mengukur,
mempertimbangkan dalil atau rumus, hipotesis dan menyelesaikan operasi matematik
yang kompleks. Ilmuan, ahli matematika, akuntan, ahli mesin dan programmer computer,
semua menunjukkan kecerdasan matematik yang kuat.
3. Kecerdasan Intrapersonal: merujuk pada kemampuan untuk membangun anggapan yang
tepat pada seseorang dan untuk menggunakan sejenis pengetahuan dalam merencakan
dan mengarahkan hidup seseorang. Beberapa orang yang menunjukkan kecerdasan ini
adalah teolog, psikolog, filsuf.
4. Kecerdasan interpersonal: kemampuan untuk memahami orang dan membina hubungan
yang efektif dengan orang lain. Kecerdasan ini ditunjukkan oleh guru, para pekerja sosial,
actor, atau politisi.
5. Kecerdasan Musik atau musikal: kepekaan terhadap titinada, melodi, irama dan nada.
Orang yang menunjukan kecerdasan ini adalah komposer, dirigen, musisi, krtikus,
pengarang musik, bahkan pendengar musik.
6. Kecerdasan Visual dan Kecerdasan Spasial: kemampuan untuk mengindera dunia secara
akurat dan menciptakan kembali atau mengubah aspek-aspek dunia tersebut. Kecerdasan
ini seperti yang tampak pada keahlian pelaut, pilot, pemahat, pelukis dan arsitek.
7. Kecerdasan kinestetik: kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan trampil dan
memegang objek dengan cakap. Kecerdasan ini ditunjukkan oleh para atlet, penari, ahli
bedah, masyarakat pengrajin.