1. Sebutkan teori apa yang dapat digunakan untuk menjelaskan terbentuknya warna (spektra)
dan kemagnetan pada senyawa kompleks dan jelaskan!
: Teori yang dapat digunakan adalah Teori Medan Kristal (CFT). Teori tersebut merupakan
model yang menjelaskan struktur elektronik dari senyawa logam transisi yang semuanya
dikategorikan sebagai kompleks koordinasi. Teori medan kristal menjelaskan sifat-sifat
magnetik, struktur spinel senyawa kompleks dari logam transisi, entalpi hidrasi, dan warna,
namum tidak ditujukan untuk menjelaskan ikatan kimia. Teori medan ligan terbentuk dari
teori medan kristal dengan teori orbital molekul, sehingga teori medan ligan lebih akurat
dan menjelaskan proses ikatan kimia pada senyawa kompleks transisi.
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi warna pada senyawa kompleks!
a) Bilang koordinasi logam
Jumlah pemisahan orbital d meningkat saat bilangan oksidasi logam meningkat.
Berdasarkan hal tersebut perubahan bilangan oksidasi mengubah warna cahaya yang
diserap dan juga warna yang dapat ditangkap oleh mata kita.
b) Koordinasi ion
Apabila ionnya oktahedral pemisahannya lebih besar daripada apabila ionnya
tetrahedral. Maka dari itu perubahan koordinat juga mempengaruhi perubahan warna.
Hal yang biasanya terjadi adalah ion akan mengubah koordinasi jika ligan juga
diberubah, sedangkan jika ligan diubah warna juga akan berubah.
c) Sifat ligan
Berbeda ligan berbeda juga efek pada energi orbital d ion pusat. Celah energi yang
besar ketika orbital d terpecah menjadi dua kelompok, celah besar dan celah kecil
disebabkan oleh beberapa ligan yang memiliki medan listrik yang kuat. Panjang
gelombang cahaya yang akan diserap ditentukan oleh ukuran celah.
Semankin banyak energi yng dibutuhkan untuk mempromosikan elektron dari
kelompok orbital yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, semakin besar pula
pemisahannya. Energi yang lebih besar berkaitan dengan panjang gelombang yang
lebih pendek, yang berarti seiring dengan pemisahan yang meningkat, cahaya yang
diserap cenderung akan bergeser dari ujung spektrum merah ke spektrum jingga,
kuning dan seterusnya.
3. Tentukan apakah senyawa berikut adalah paramagnetik? Jelaskan pilihan jawaban saudara
dan hitung momen magnetiknya! (NA Co= 27, Cr = 24)
a. [CoF6]3- b. [Cr(H2O)6]3+
c. Sebutkan valensi primer dan valensi sekundernya
Jawab:
a. [CoF6]3-
- Bersifat paramagnetik disebabkan karena ion [CoF6]3- terdapat 4 buah elektron
yang tidak berpasangan
3d6 sp3d2
↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
= √4(4 + 2)
= √4(6)
= √24
= 4,89 BM
= √3(3 + 2)
= √3(5)
= √15
= 3,87 BM
c. [Co(NH3)6]3+
Nama: hexamine cobalt (III) Ion
Valensi primer: 3+
Valensi sekunder: 6
d. [Fe(CN)6]3-
Nama: hexacyanidoferrate(III)
Valensi primer : 3-
Valensi sekunder : 6