Bentuk Usaha Dan Kaidahnya Kel 2
Bentuk Usaha Dan Kaidahnya Kel 2
DI SUSUN OLEH :
Puji syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan kepada kami dalam menyelesaikan tugas penulisan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa rahmat-Nya berupa pengetahuan, kita
tidak dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
Suatu Badan usaha yang merupakan kesatuan yudiris, teknis dan ekonomis
yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Usaha bisa didirikan oleh individu
ataupun sebuah perkumpulan orang tertentu dengan tujuan untuk
memperdagangkan suatu hal yang diperizinkan undang-undang yang berlaku.
2
Perusahaan adalah sebuah bentuk usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha, bersifat tetap dan terus menerus ketika sudah berdiri,
bekerja dan sudah berkedudukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia yang mana tujuannya adalah memperoleh keuntungan.
c. Berdasarkan jumlah pemiliknya perusahaan dibedakan menjadi :
1. Perusahaan Perseorangan, adalah seorang individu yang mendirikan
dan memiliki sebuah perusahaan swasta yang bukan berbadan
hukum, dan bisa berbentuk perusahaan dagang, jasa dan industri.
2. Perusahaan Persekutuan bukan badan hukum, adalah beberapa orang
pengusaha yang bekerja sama mendirikan perusahaan swasta. Serta
mempunyai sebuah perjanjian diantara pihak yang bekerjasama
untuk mencari keuntungan.
d. Perusahaan Berdasarkan Status Hukumnya
Berdasarkan bentuknya perusahaan terdapat menjadi dua jenis,
perusahaan yang berstatus badan hukum berupa perseroan terbatas (PT)
dan perusahaa yang tidak berbadan hukum yang berupa perusahaan
dagang, persekutuan firma dan persekutuan komanditer (CV). Dalam
kamus hukum versi Bahasa Indonesia, badan hukum diartikan sebagai
perkumpulan yang mana pendiriannya memakai akta auntentik yang
diperlakukan sebagai individu oleh hukum. Sebagai subjek hukum,
kewenangan pada hukum adalah melakukan perbuatan hukum sama
halnya orann, namun terbatas pada bidang hukum harta kekayaan.
2.2 FIRMA
Persekutuan Firma didirikan oleh dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha dengan kemampuan yang sama, dan
memiliki anggota tidak terbatas, jadi laba ataupun kerugian dan resiko dari
3
badan usaha bisa ditanggung secara bersama-sama. Masing-masing anggota
firma akan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai dengan akta yang tercantum
dalam pendirian perusahaan.
a. Ciri-ciri Firma :
1. Tidak terbatasnya resikio dan tanggung jawab pendiri
2. Dalam kegiatan usahanya memakai nama bersama
3. Biasanya antara anggota sekutu firma sudah saling mengenal dan
percaya
b. Pendirian Firma :
Dalam pasal 22 KUHD mengemukakan bahwa firma harus didirikan
dengan menggunakan akta autetik. Tapi akta tersebut tidak dapat
dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga. Firma tersebut tinggal
Berdasarkan pasal 23 dan 28 KUHD mengemukakan bahwa setelah akta
pendiriian telah terbuat maka wajib didaftarkan pada panitera Pengadillan
Negeri bertempat.setelah itu akta pendirian harus diumumkan dalam
berita, sedangkan selama akta belum didaftarkan maka firma dianggap
sebagai persekutuan umum yang menjalankan macam-macam usaha.
Firma didirikan dengan waktu yang tidak terbatas dan semua anggota
memiliki wewenang untuk menandatangani surat firma sesuai pasal 29
KUHD.
c. Tanggung Jawab Ekstren Perusahaan Firma :
1. Perikatan yang dilakukan anggota sekutu diberi hak untuk bertindak
keluar mewakili persekutuan menjadi tanggung jawab semua sekutu
firma yang bersifat kekayaan pribadinya. Untuk itu semua perikatan
yang dibuat, meskipun yang membuat perikatan sekutu lain, termasuk
perikatan yang timbul karna merupakan perbuatan melawan hukum,
jika salah satu sekutu dapat melunasi kewajibannya pada pihak tiga
maka dapat membebaskan sekutu lainnya.
2. Perikatan yang yang dilakukan anggota sekutu yang tidak berhak
mewakili firma bertindak keluar akan menjadi tanggung jawab pribadi
sekutu yang sedang bersangkutan
4
d. Kelebihan Firma :
1. Tidak memerlukan akte, jadi pendiriaanya relatif mudah.
2. Semua keputusannya diambil bersama-sama, karna kemampuan
manajemen usaha lebih besar dari pembagian kerja.
3. Mudahnya dalam memperluas usahanya, karena jumlah modalnya
yang besar
e. Kekurangan Firma :
1. Tidak menentunya kelangsungan hidup perusahaan
2. Jika mengalami kerugian maka harus ditanggung jawab bersama
padahal kerugian disebabkan oleh satu pihak
3. Pemilik memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas, karna bersifar
harta pribadi
f. Berakhirnya persekutuan Firma :
1. Adanya kehendak dari seorang atau anggota sekutu
2. Meninggalnya salah satu sekutu dan dinyatakan pailit
3. Sudah lewatnya waktu persekutuan perdata tersebut didirikan
Merupakan sebuah persekutuan yang didirikan oleh dua orang atua lebih.
untuk mencapai tujuan bersama dengan keterlibatannya yang berbeda-beda.
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa CV merupakan suatu bentuk badan
usaha bisnis untuk Pendirian CV. Bentuk khusus dari persekutuan firma
adalah persekutuan perdata. Oleh sebab itu, prosedur pendirian CV sama
dengan persekutuan firma, yaitu pembuatan akta pendirian oleh notaris.
5
mengenai urusan operasional perusahaan. Sampai batas modal
yang ditanamkan, sekutu pasif bertanggung jawab atas semua
risiko yang terjadi.
1. Sekutu aktif atau sekutu komplementer
Hak dan kewajibannya:
a) Kewajiban mengurus CV.
b) Adanya kewajiban memasukkan uang ataupun kekayaan lain untuk
CV.
c) Menerima pembagian keuntungan.
2. Sekutu pasif atau sekutu komanditer
Hak dan kewajibannya:
a) Memiliki kewajiban kepada CV untuk menyerahkan uang atau
kekayaan lainya.
b) Dilarang melakukan pengurusan walaupun dengan menggunakan
surat kuasa.
c) Mendapatkan pembagian keuntungan.
b. Menurut Purwosutjipto, ada 3 macam CV yaitu:
1) CV diam-diam
Merupakan CV yang belom menyatakan sebagai CV kepada pihak
ketiga.
2) CV terang-terangan
Merupakan CV yang menyatakan sebagai CV kepada pihak ketiga
secara terang-terangan.
3) CV dengan saham
Merupakan CV terang-terangan dimana modal terdiri dari saham-
saham. Sama dengan CV terang-terangan, namun bedanya yaitu
pembentukan modalnya dengan cara mengeluarkan saham.
c. Kelebihan:
a) Membutuhkan modal yang lebih besar.
b) Dikarenakan CV cukup populer di Indonesia, untuk itu lebih
mudah mendapatkan tambahan dana.
6
c) Memiliki kemampuan manajemen yang lebih besar.
d) Dibandingkan dengan perseroan terbatas (PT), mendirikannya
relatif lebih mudah.
d. Kelemahan:
a) Sebagian dari anggota di CV memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas.
b) Tidak dapat ditentukan kelangsungan hidupnya.
c) Apabila modal sudah ditanamkan sulit untuk ditarik kembali,
utamanya bagi sekutu pimpinan.
e. Berakhirnya CV
Disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Lamanya waktu untuk mendirikan CV.
2. Musnahnya barang atau sudah berakhirnya usaha yang menjadi tugas
pokok CV didirikan.
3. Keinginan dari seseorang atau beberapa orang sekutu.
4. Meninggal dunia salah seorang sekutu.
2.4 Koperasi
7
tujuan utama dari koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya. Kepentingan
anggotanya yang diutamakan. Artinya adalah menitikberatkan anggotanya
bukan individu.
a. Kelebihan Koperasi :
1. Meningkatkan laba untuk kepentingan anggota merupakan tujan
dari prinsip pengelolaan. Contohnya koperasi pertanian yang
mendirikan sebuah pabrik penggilingan padi. Tujuannya adalah
laba/Sisa hasil Usaha yang diterima oleh koperasi akan dibagi
untuk anggotanya.
2. Dalam koperasi yang berperan sebagai konsumen dan produsen
adalah anggota koperasinya sendiri. Untuk itu agar dapat berjalan
lancar, anggotanya harus memiliki dua peran, anggota harus aktif
dalam menyimpan dan melakukan pinjaman di koperasi.
3. Dasar sukarela, orang yang ada dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota atas dasar sukarela.
b. Kekurangan koperasi :
1. Modalnya terbatas. Kemungkinan untuk koperasi yang baru saja
berdiri akan mengalami sedikit kesulitan modal untuk bisa
berkembang.
2. Lemahnya daya saing, jika dibandingkan dengan badan usaha
besar lainnya.
3. Anggota yang memiliki kesadaran rendah dalam berkoperasi.
Contohnya, anggota yang tidak menyetorkan iuran wajib kepada
koperasi.
4. SDM yang ada terkadang kurang mempunyai keahlian sehingga
kurangnya kerjasama diantara pengurus, pengawas, dan
anggotanya.
8
c. Contoh Koperasi :
1. Koperasi jasa, adalah yang memberikan anggotanya fungsi pelayanan
jasa tertentu. Seperti, jasa asuransi, angkutan, pelatihan dan
pendidikan, dan lainnya.
2. Koperasi produksi adalah koperasi yang melakukan usaha
menghasilkan barang. Contohnya seperti, pakaian jadi, bahan
makanan, dan berupa hasil kerajinan.
3. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan barang untuk
semua anggotanya. Contohnya, bahan makanan, pakaian, alat tulis dan
berupa peralatan rumah tangga.
4. Koperasi unit desa (KUD) merupakan koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Kegiatannya terutama berkaitan dengan
pertanian atau perikanan. Usaha KUD antara lain: mendistribusikan
sarana produksi pertanian. Seperti, bibit tanaman, pupuk, obat
pemberantas hama, dan alat-alat pertanian.
5. Koperasi sekolah merupakan koperasi yang beranggotakan warga
sekolah. Biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah.
Contohnya, alat tulis menulis, makananan, dan lainnya.
6. Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang anggotanya adalah
masyarakat baik sebagai produsen barang maupun konsumen. Usaha
koperasi ini adalah menghimpun dana dan menyediakan
modal/pinjaman untuk anggotanya. Dapat dianggap pula sebagai
koperasi jasa. Contohnya : Mitra Artha Sejahtera, Bina Usaha
Makmur, Koperindo, dan lainnya.
9
wilayah Sumatera Barat. Hal ini disampaikan Bulog untuk menyusul
Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
terhadap Direktur Utama CV SB Xaveriandy Sutanto (XSS) dan istrinya
Memi, yang diduga mencoba menyuap Rp100 juta ke Ketua Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman terkait pemberian jatah
distribusi 3 ribu ton gula impor. Bulog yang mendapatkan izin impor
gula untuk kemudian diteruskan ke masyarakat melalui Operasi Pasar
(OP) dan melalui kantor cabang resmi Bulog dan mitra Bulog, seperti
salah satunya CV SB. Agar verifikasi terstruktur terhadap mitra Bulog,
sebenarnya klasifikasinya juga sudah mendalam seperti profil
perusahaan, kemampuan jaringan, dan komitmen mitra untuk menjaga
harga gula. Akan tetapi hal tersebut masih belum adanya pihak yang
dapat mengontrol dengan benar. Bulog akan mendukung tindak lanjut
kasus dugaan suap kuota gula impor ini kepada KPK. Ketua Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf melihat kebijakan
impor gula kerap menjadi celah rawan bagi pelaku usaha untuk
melakukan korupsi,dan mengatakan bahwa pola pemberian kuota yang
diduga sarat korupsi. Hal ini memberikan insentif bagi calon pemegang
kuota impor untuk menyuap dalam jumlah sangat besar.
Dari kasus suap yang terjadi diatas kelompok kami mempunyai suatu
solusi atau upaya pencegahan kasus suap, yaitu dengan adanya kerja
sama pihak pemerintah, pihak yang berwajib dan perusahaan intern
untuk selalu melakukan kontrol dan melaksanakan pengecekan berulang-
ulang agar tidak adanya rawan kasus suap dan korupsi. Untuk mitra
Bulog seharusya menerapkan pengetatan aturan kerjasama dan izin
usaha.
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Silondae, A.,A. (2011). Pokok – Pokok Hukum Bisnis. Salemba Empat: Jakarta
://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20160919150406-92-159414/diduga-menyuap-
bulog-ancam-cabut-izin-distribusi-gula-cv-sb
12