Anda di halaman 1dari 5

Tangisan Rakyat Saat Wabah Covid-19 Sebagai Penghambat Pertumbuhan

Ekonomi Di Era Rovolusi Industri 4.0 Tahun 2020 di Indonesia


Indonesia merupakan negara yang tengah dilanda musibah terkait adanya
virus corona. Menurut WHO virus corona adalah virus yang menginfeksi saluran
pernafasan, dan infeksi virus ini dinamai COVID-19. Hasil Riset yang di
dilakukan Kementrian Kesehatan Indonesia mengatakan virus ini berasal dari
Wuhan, terjadi pada tanggal 30 Desember 2019 yang meluap hingga ke penjuru
dunia yang membawa dampak pada sector pertumbuhan ekonomi. Sampai saat ini
terdapat 188 negara yang terserang virus corona termasuk Indonesia.
Virus ini tentu membuat bingungnya pemerintah dan pecahnya tangisan
masyarakat Indonesia yang notabenya merupakan negara berkembang yang akan
memulai langkah dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi di era
Revolusi Industri 4.0. Harapan-harapan seakan pupus karna banyaknya biaya yang
dikeluarkan pemerintah yang digunakan untuk penanganan COVID-19. Rakyat
tentu menangis akan pandemi ini, karna hampir semua elemen diberhentikan
untuk mencegah virus ini. Banyaknya pegawai yang dirumahkan, sekolah dan
universitas diliburkan, pedagang sepi pembeli, perusahaan mengalami gulung
tikar, inventasi terancam, sector perdagangan ekspor maupun import dibekukan,
pengguna gojek maupun grab sepi bagaikan rumah tanpa hunian yang membuat
tercekiknya pekerja jasa ini, bahkan sampai dilepaskannya 30 ribu narapidana
yang menyebabkan miningkatnya angka kriminalitas. Jika hal ini terus menerus
terjadi maka akan tergerusnya perekonomian Indonesia yang menyebabkan
rencana persiapan menghadapi Revolusi Industry 4.0 bernilai nol.
Bebarapa hal yang membuat lemahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia
ketika wabah ini menerjang adalah sector penunjang pariwisata menurun, data
dari BPS mencatat terdapat 7.69 % wisatawan mancanegara turun, sedangkan
pada wisatawan domestik turun hingga 3,1 % pada waktu yang bersamaan.
Dibarengi dengan penurunan bisnis hotel dan tiket pesawat maupan aspek lainnya.
Penerimaan sector pajak juga sangat mengalami penurunan akibat dari tidak
adanya aktivitas perdagangan global. Data Badan Pusat Statistika (BPS)
menginformasikan bahwa ekspor migas dan non-migas mengalami defisit. Hal ini
dikarenkan China sebagai eksportir minyak mentah terbesar sangatlah bergantung
pada kita, begitupun dengan negara kita yang juga bergantung pada bahan baku
produksi China lainnya seperti furniture, bahan baku plastic , bahan baku tekstil
dan komputer.
Pengaruh pada COVID-19 sangatlah besar dan berat, persiapan untuk
menghadapi pertumbuhan ekonomi di Revolusi Industry 4.0 bagaikan supir tanda
kendali. Untuk mengendalikan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tentu
membutuhkan persiapan awal lagi dan waktu yang lama. Modal besar yang
disiapkan untuk Pertumbuhan ekonomi yang dibarengi kemajuan teknologi

1
dengan memanfaatkan bidang transportsi, komunikasi, keuangan, pariwisata,
pendidikan dan lainnya menggunakan aplikasi berbasis internet sudah memiliki
dampak besar bagi mobilitas manusia, selain itu harga yang terjangkau dan
kemudahan akses menjadi kebahagiaan bagi pemakainya. Pemerintah Indonesia
sudah sangat antusias menyiapkan berbagai hal untuk menghadapi Rovolusi
Industri 4.0 dengan menyiapkan hal-hal seperti pelaksanaan pendidikan yang link
dan match antara sumber daya manusia dan kebutuhan zaman direvolusi industry,
membangun kemampuan industry nasioanal berbasis teknologi bersih, tenaga
listrik, biokimia dan energy terbarukan untuk mengakomodasi standar-standar
keberlanjutan. Pemerintah akan membangun infrastruktur digital nasional dengan
akan adanya internet berkecepatan tinggi dan kolaborasi dibidang teknologi digital
seperti security management, data center, cloud dan infrastruktur broadband.
Langkah persiapan pemerintah untuk mendukung investasi teknologi juga
diberikan dengan mendesain ulang rencana insentif adopsi teknologi. Komitmen
pemerintah Indonesia dalam pembanguan industry manufaktur berdaya saing
global melalui acuan Revolusi Industry 4.0 sudah dipertimbangkan. Selain
pembangunan skala besar telah disiapkan pemerintah juga telah menyiapkan
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM ) sebagai prioritas utama dalam
penentu keberhasilan tranformasi 4.0. secanggih apapun teknologi tidak akan bisa
dinegosiasi tanpa adanya bakat, inovasi dan ketrampilan manusia, terlebih dalam
bidang usaha pertumbuhan ekonomi. Dengan sumber daya yang berkualitas maka
produktivitas akan tinggi dan pertumbuhan ekonomi akan tercapai.
Dari persiapan diatas sudah sangatlah jelas bahwa Revolusi industry 4.0
akan membawa dampak perubahan besar bagi negara Indonesia. Tentu akan
banyak sekali pekerjaan lama yang hilang dan jutaan pekerjaan baru yang
muncul. Revolusi ini menerapkan konsep pada outomatisasi, dimana system
prosesnya akan menggunakan mesin dan manusialah sebagai pengatur
aplikasinya. Hal ini akan berdampak juga pada industry yang mengarahkan pada
efisiensi waktu, tenaga kerja dan biaya dapat ditekan untuk meningkatkan laba
industri. Pabrik-pabrik saat ini sudah menyiapkan Smart Factory, ini merupakan
istilah dalam pertukaran maupun pengambilan data yang dilakukan secara on time
saat dibutuhkan melalui jaringan internet. Sehingga proses pembukuan dan
produksi dapat dikoordinir oleh pihak yang bersangkutan dimanapun berada.
Menurut saya Revolusi industry 4.0 akan menuju proses industry kedalam
pengembangan dan perluasan inovasi baru dimana telah diciptakannya Internet Of
Thing yang dapat menjawab semua kebutuhan ketenagakerjaan saat ini. Persiapan
bagi masyarakat Indonesia adalah dengan mengoptimalkan kemampuan,
kreativitas dan bakatnya demi menghadapi pasar global terutama MEA yang
berjalan dengan kemajuan teknologi sekarang ini. Maka dari itu peluang Revolusi
Industri 4.0 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sangatlah diharapkan bagi
pemerintah maupun rakyat Indonesia.

2
Dalam persiapan Revolusi Industri 4.0 tentu saya sebagai mahasiswa dan
sebagian masyarakat juga akan menyambutnya dengan hangat karna banyak hal
yang berubah terutama dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang akan
menjadi lebih terarah dan maju di pasar local maupun global. Transformasi yang
positif bagi pertumbuhan ekonomi dimana semua peran dunia usaha dan
kaitannya seperti organisasi social dan pendidikan akan sangat membantu dalam
memudahkan jalan untuk memperkuat perekonomian yang lebih mandiri,
sehingga pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5%. Meningkatnya kemandirian
ekonomi dalam dunia usaha dapat memperkuat kewirausahaan untuk
pertumbuhan kearah mapan dan meninggalkan ketimpangan yang terjadi karna
tingkat kesejahteraan akan merata. Hal ini sudah saya rasakan bahwa sebagai
penduduk desa yang dahulu masih memiliki akses jalan yang sulit, sekarang sudah
memiliki jalanan aspal yang lebih baik digunakan dalam pengiriman barang dari
kota ke kota lain. Selain itu, hal yang saya rasakan dari Revolusi Industri 4.0
adalah kemudahan dalam otoritas jasa keuangan dan transportasi melalui system
aplikasi berbasis online, yaitu seperti penggunaan jasa layanan GO-JEK dan
GRAB. Aplikasi ini berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana
saat masyarakat mulai malas ataupun sibuk dengan kehidupannya, aplikasi
tersebut akan membantu kita dari berbagai hal mulai dari transportasi
mengunakan motor atau mobil, pelayanan makanan, jasa pelayanan pengiriman
barang sampai jasa keuangan. Bukan hanya costumer saja yang merasa puas
dengan aplikasi ini tapi seluruh perekonomian nasioanal seperti sebagian Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM ) dan Mitra Pengemudi yang terbantu akan
adanya aplikasi ini. Hal ini tentu akan membantu suatu permasalahan
pengangguran yang berkurang, sehingga perluasan kesempatan kerja ada, dan
peningkatan kesejahteraan keluarga pengemudi juga akan meningkat. Peningkatan
volume transaksi penjualan juga dirasakan oleh UMKM sehingga dapat
meningkatkan pasar di pertumbuhan ekonomi. Banyaknya aplikasi yang
diciptakan melalui smartphone akan mendorong inovasi pagi pelaku usaha untuk
menciptakan berbagai aspek dengan menggunakan sarana teknologi. Hal ini akan
menunjang pada pertumbuhan ekonomi yang mencapai proyeksi lebih dari 5% di
tahun 2020, hal tersebut dikatakan Bambang P.S.Brodjonegoro, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. Pembuktian dari
pernyataannya bisa dilihat dari peningkatan tenaga kerja bidang jasa melalui
online, pertumbuhan industri manufaktur yang dominan, adanya lapangan
pekerjaan dan surutnya pengangguran.
Tapi harapan-harapan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia seakan
lenyap saat terjadi wabah Covid-19 yang menyerang segala aspek. Pemerintah
tentu bingung akibat wabah yang memporak- porandakan pertumbahan ekonomi
kearah Revolusi Industri 4.0 yang terarah, sementara tangisan rakyat yang pecah
terutama kalangan bawah membuat penderitaan yang lebih parah dari krisis
ekonomi yang terjadi sebelumnya. Kementrian keuangan Sri Mulyani mengatakan

3
bahwa akibat pandemic ini tingkat pertumbuhan ekonomi turun 2,3 persen,
bahkan dalam skenarionya yang lebih buruk, bisa mencapai negatif 0,4 persen ini
adalah data dari pandangan BI, OJK, LPS.
Untuk itu perlunya suatu kebijakan dan aturan dari permasalahan COVID-
19, walaupun banyaknya hambatan yang merambat pada pertumbuhan ekonomi.
Permasalahan ini masih bisa diatasi dengan melibatkan kerjasama antara
pemerintah, dan masyarakat agar pertumbuhan ekonomi tidak mencapai
ketimpangan yang tinggi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Peran
pemerintah sebagai pemimpin negara adalah dengan menerapkan himbauan dan
aturan yang tegas pada masyarakat, selain itu pemerintah harus menimalisir
APBN pada kebutuhan yang seharusnya bisa ditunda, menerapkan kebijakan
fiscal dan moneter untuk pemulihan pertumbuhan ekonomi pasca COVID-19.
Sedangakan peran masyarakat sebagai penggerak ekonomi adalah dengan menaati
aturan dan tidak berperilaku konsumtif atau boros, karna jika masyarakat
berperilaku konsumtif pada kebutuhan sehari-harinya maka akan menimbulkan
kelangkaan dan terjadi inflasi.
Dalam melewati bencana ini tentu sangatlah sulit bagi negara Indonesia
karna masih belum memiliki pengalaman dan dana sebesar China dan Amerika
Serikat. Tentu pemerintah mengambil jalan lain dengan penghapusan UN yang
dananya digunakan penyembuhan COVID-19, peningkatan utang dan
pemotongan gaji staf-staf negara. Sebagai mahasiswa saya juga sangatlah prihatin
dengan kondisi ini, karna pembelajaran kuliah harus memalui system daring,
padahal menurut saya kegiatan tatap muka dengan dosen itu sangat penting
sebagai pembentukan karakter mahasiswanya. Memang dimasa sulit masyarakat
banyak yang menangis, tapi perlu diingat, ini juga merupakan hukum seleksi alam
karna kita sebagai manusia hanya bisa memperburuk alam semesta dari perbuatan
kita, seleksi alam yang saya maksud adalah barang siapa yang taat aturan untuk
tetap dirumah dan tanpa putus asa akan di kuatkan, jika yang tidak ingin
mengikuti aturan dan seenaknya keluar rumah bila terkena akan diobati karna
pemerintah sudah menyiapkan pengobatannya, tetapi hasilnya Tuhan yang akan
menentukan. Masyarakat tidak harus terus menerus mengeluh dan menangis karna
sudah banyak bantuan dana dari artis, youtuber, universitas dan aspek lainnya.
Untuk itu kita sama-sama berperang melawan wabah pembasmi pertumbuhan
ekonomi dinegara kita dengan menaati peraturan, menjaga kebersihan dan
meningkatkan doa agar maha kuasa dapat meringankan beban kita dari masalah
yang terjadi sekarang ini.

4
Kajian Teori
Fadilah, Nurul. 2019. “Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.” Journal of Digital Education,
Communication, and Arts Article History 2(2): 66–78.
Hadiwardoyo, Wibowo, Sekolah Tinggi, Ilmu Ekonomi, and Jawa Barat.
“KERUGIAN EKONOMI NASIONAL AKIBAT PANDEMI COVID-19.” :
83–92.
Hamdan, Hamdan. 2018. “Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada
Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi.” Jurnal Nusantara Aplikasi
Manajemen Bisnis 3(2): 1.
Industri, Revolusi, D A N Tantangan, and Perubahan Sosial. 2018. “Revolusi
Industri 4.0 Dan Tantangan Perubahan Sosial.” (5): 22–27.
Kusnandar, Adit. 2017. “Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0.” : 1–8.
Rizky, Narifha, and Farida Nurani. 2019. “Pembangunan Sumber Daya Manusia
Di Era Digital Dalam.” : 1–5.
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51720514
https://www.kompasiana.com/khoirunnisaa8685/5ced41c195760e0b7d440845/pe
ngaruh-revolusi-industri-4-0-pada-perekonomian-indonesia
https://sis.binus.ac.id/2019/08/08/langkah-pemerintah-dalam-menghadapi-
revolusi-industri-4-0/
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20200331104259-14-148681/covid-19-
gejolak-ekonomi-global-dan-fleksibilitas-apbn

Anda mungkin juga menyukai