Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teknik Energi, Vol.l , No.

2, Oktob€r 201I ISSN:2089-2527

EVALUASIKII\ERJABoILERUNIT2PLTU2BAIITEN-LABUAI\I
MENGGI]NAKAI\IMEToDALANGSI]NGDAITTIDAKLAI{GSUNG
. Mari-djo, Kholiq Hernawan datr, Bagus Dwi Nuftanto
Jurusan Thik Konversi Eneryi - Politetnik Negeri Bandurg
E-maiL mmaridjo@errail'com ; bagusenergi08@yahoo'co'id

AMah
Boilu pada sisten Penbangkit Listrik Tenaga IJap (PLTIJ) merupakan
konponv dama yang fangsinya sa'Bat
vital Kinqja boilo t:tusasnya iatn ii"^ao p"*ig y*g turuspLn) menqa*or
diwrhdikaukarena
;';;; rt;-*r""*^ii, "t"ii*i
tiii". Berdasarkan stqrrdo a*"iorryl 6ito di Z Ba en-Labuo, memiliLi
pada tahun 1994 yain sebesar
en iqtsi sebeso g3,I% pada o"ii'iiiii^, dan eftsietti hosil komkioning
7;;,;'";;; h;;'irQn*,. Berdosortu', hasit penguiian votg dilatukan wda talrun.2qt t densan
;;;:r';#
'
r;;;;ff ry-;D*-;ta elsierci noye' i\e:b az's'i uao"gt'*' dmgan netode tidak tangsung
tersebt nasih cuhry baik
;;T;si,oi% i"d, betit .iksi^wn. oorgon denikian efuiensi boilu

Kara hnci : PLTU, kirctia boiler' naode langsung netode tido* langsung

Boiler atau ketel uap yaitu suatu bejana

PENDAETILUAN tertutup dimana panas pembakaran dari bahan


bakar diserap oleh air sehingga air berubah
Energi listrik menrpalon eoergi yang selorang menjadi vaplsteam. Energi psnas yang
ini sangt aiUutuhlor oleh se'mua orang untuk digunakan tmtuk mengubah air menjadi uap
."n*uni dan menunjang kebutuhan hidup. didapatkan dari suatu sumber panas, seperti
Indoncsia sebagai nsgara berrkembang dengan bahan bakar (padat, cair, dan gas), energi
tckrologi dan ilmu pengctahuannya yang listrik, sisa proses kimiq dan energi nuklir.
semakin maju mau tidak mau kebutuhan
eoergi lisriknya juga meningkx, sdaneksn Boiler sebagai mlah satu komponen utama
ousa-pr."t p".Urogfit tenaga listrik yang ada dari pembangkit listrik tenaga uap yang
Lto* mampu me,menuhi kebutuhan berfungsi monghasilkan uap sebagai fluida
masyarakat secsra baik. Salah satu program kerja yang menggerakan turbin memiliki
pomerintah untrk memcnuhi kebutuhan energi perlengkapan utama sep€rti fitnacel rualt.g
iistrit tcrseUrt adalah dengan proses PPDE bakar dan steam drum yang memungkinkan
(Prognm Pcrcepatan Diversifikasi Enorgi) boiler dapat bekerja- Selain itu boiler juga
10.000MW. didukung oleh cerobong asap dengan sistem
tarikan asapnya sehingga ruang bakar dapat
PLTU 2 Bsnten-Inbuan 2rd00 MW dengm bekerja optimal. Perlengkapan lain seperti
bahan bal<r bdubffa ymg memiliki oilai pemanas uaP lanju! Pemantts udara

lolori r€ndth (4250 kalori) sesuai denEnn pembakaran, dan Pemanas awal air umpan
Derrturar RI Nomor 7l Tahun 2ffi6, boiler berguna untuk menaikan kinerja boiler
;*n p"L" salah saht pembangkit listrik yang s@ara umum.
dibongtm dalam rangka prograrn perc€pdan
tcrsebul Kine{a dari boiler akan menurun seinng
dengan semakin lamanya waktu operasi.
Sebagai stutu sisEm besar PLTU memiliki Kinerja boiler sePerti efisiensi dapat menurun
komponen dan sistem pendutung yang yang diakibatkan oleh buruknya proses
menrmlang KomPonen utama dari pembakaran, kotomya permukaan penukar
PLTU adalah boil€r, turbin uap, kondensor' panas, dan kurang baiknya operasi serta
ponpa, dan g€lrerator. Sedangksn Sistem perawatan. Untuk boiler yang baru sekalipun,
pendukrmg dari PLTU yaitu sistem aliran kinerja yang buruk dapat terjadi disebabkan
fluids, sistem aliran uap, sistem aliran udara' oleh rendahnya kualitas bahan bakar maupun
sisEm gas buaog dn stsem coal hotdling. kualitas air umpan.

84
Jurnal Tehik Energi, Vol. I , No.2, Oldober 20 I I ISSN:2089-2527

Oleh karena itu diperlukan metode 3. Tekanan kerja (kg/cm2) dan suhu Iewat
perhitungan kinerja boiler khususnya efisiensi panas fC), jika ada;
guna mengetahui baik alau buruk kinerja suatu 4. Suhu air umpan fC);
boiler, dan diketahui dari sisi mana kinerja 5. Jonis bahan bakar dan nilsi
panas kotor
tersebut menurun sehingga dapat ditentukan bahan bakar (GCV) (kkal&g balnn bakar)
peluang-peluang yang harus dilakukan mtuk
meningkatkan atau mengembalikan Dimana:
kinerjanya. t\,,e= Entalpi saam jenuh (klalAg
steam)
METODOLOGI a h-= Entalpi air umpan (kkal&g air)

Terdapat dua metode pengkajian efisiensi


boiler yang mengacu pada british standarq BS 4. I .l . I Metode tidak langsung
845:1987 dan USA standard ASME PTC +1
(UNEP/$Ury,pnsEg9fi 9i9!9ya$4.oIC) : M€tode tidak langsuogjug dikenal dengan
metode kehilangan panas. Efisiensi ini dapot
l. Metode langsung: energi yang didapat dihitung dengan mengurangkan bagian
dari fluida kerja (air dan uaP) kehilangan panas sebagai berikut
dibandingkan dengan eneryi Yang
(rl)= 100%-( ql + C2 +q3 + q4 + q5 + q6+q7)
terkandung dalam bahan bakar boiler' 12)
2. Metode tidak langsung:
efisiensi
merupakan perbedaan antara kehilangan
panas dan energi yang masuk. Dimana ( ql +q2+q3+q4+q5+q6+q7)
adalah kehitangan panas yang terjadi dalam
Efisiensi termis boiler didefinisikan sebagai boiler yang diakibatkan oleh:
"persen energi (panas) masuk yang digunakan
secara efektif pada sreaz yang dihasilkan" l. Gas cerobong yang kering
2. Penguapan air yang terbertuk karena Ilz
Metode lengsung dalam bahan bakar
3. Penguapan kadar air dalam bahan bskar
Dikenal juga sebagai 'metode input-output' 4. Adanya kadar ah datam udara pembkaran
karana dalam kenyataannya metode ini hanya 5. Bahao bakar yang tidak teftokar dalam
memerlukan keluaran/ outpul (tap) dan panas abuld,tttrn{ Jly ash
masulU input (bahan bakar) untuk menghitung
6. Bahan bakaa yang tidak terbakar dalam
abulrnwah / bottom ash
efisiensi.
7. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak
torhitung
Efisiensi ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Kehilangan yang diskiba*an oteh kadar air
dalam bahan bakar dan ymg disebabkan oleh
x roo
Panos Keluar
Efisiensi Boiler (4) = pffiffi IU pembakaran hidrogpn te,tgantrmg pada bahan
muap X (buap - hair) bakar tersebut, dan ti&k dapat dikendalikan
Efisiensi Boiler (rD = --tbb x cw- a] dalam perancangan-
x 100
Data yang diperlukan untuk perhitungan
Parameter yang digunakan untuk perhitungan efisiensi boiler dengan menggunakan metode
efisiensi boiler deng.n metode langsrmg tidak langsung adalah:
adalah:
l. Analisis ultimde balrart bakar (Hr, Or, S,
l. Jumlah steai, yarrE dihasilkan per jam C, kadar air, kadar abu)
(m*)(kdjam); 2. Persentase oksigen atau CO: dalam gas
2. Jumlah bahan bakar yang digunakan per buang
jam (mbb) (kgijam); 3. Suhu gas buang CC) (Tr)

85
Jurnal Telmik Energi, Vol.l , No.Z, Oktober 201I ISSN:2089-2527
\
4. Suhu ambien CC) GJ dan kelembaban (4.2) Penen kehilanagan panas karena
udara ftg/kg udara kering) penguapan air yang terbentuk karena adanya
5. GCV bahan bakar(kloYkg) H2 dalam bahan bakar (q2)
6. Persentase bahan yang tidak dapat terbakar
dalam abu ( untuk bahan bakar padat ) _ 9xH2 {584 + Cp Crf- Ta)}
7. GCy abu (kkaUkg) (untuk balran bakar GCV Bahan balor l7'l
padat)

Tahaptahap perhitungan efisiensi boiler Dimana:


menggunakan metode tidak langsung adalah
. H: = Persen Hz dalam I kg bahan bakar
sebagai berikut
. Cp =
panas jenis steam lewat jenuh /
stperheated steam (0,45 kkaYkg)
o Tf= Suhu gas tnung CC)
Tahap l: Menghiumg kebutrhan udara teoritis o ta = Suhu ambien fC)
o GCV = nilai kalor bahan bakar ftkaUkg)
(1113 !o + [345 x (n, -$)]+ 6,az
'9
100 ffu.r'*ur.O Pl (4.3) Peis€rl kehilangan Panas karena
peoguapan kadar air dalam bahan
bakar (q3)
Talrap 2: menghinrng persen kelebihan udara M{s84 + cp $f -
Ta)}
yang dipasok (EA) t8t
GCV Bahan bakar
Dimana:
%02 x100 . M = persen kadat air dalam I kg bahan bakar
- (zt-%oz) t4l
. Cp = panas jenis st€am lewal jenuh/
supefieated sEam (035 kkaYkg)
Tahap 3: Menghiumg massa udara sebenamya o Tf= Suhu gas buatg (oC)
yang dipasok (AAS) o Ta = Suhu ambien (oC)
o GCV = nilai kalor bahan bakar (kkaUkg)
=(,.fJ ts1
x ud@areorit sl ffo*u"o*1 (4.4) Persen kehilangan panas karena kadar
air dalam udara (q4)

AAS x factor kelembaban x Cp Cm - Ta)) x 100


Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan - GCV Bahan Bakar tel
panas

(4.1) Penentasc kehilangan paoas yang diaki- Dimana:


bd<an oleh gas buang yang kering (ql) . Cp = panas jenis steam lewat jenuh
srperheated steam (0,45 kkaVkg)
m x Cp x (Tf - ) x 100
Ta o Tf: Suhu gas buang (oC)
GCV Bahan bakar t61
o Ta = Suhu ambien (oC)
r GCV = nilai kalor bahan bakar (kkaVkg)

Dimana:
(4.5) Persen kehilangan panas karcna bahan
bakar yang tidak terbakar dalam abu
. D = rnassa 9s buang kering (kgikg bahan tettun!fly ash (q5)
balor)
. m = (massa hasil pembakaran kering /kg bahan
persen abu tertang x GCV abu t€rbang
bal@ + (massa N2 dalam massa udara
) _
posokan yurg sebenrnYa)
GCV Bahan bakar tl0l
x 100
o Cp = Panasjcnis gas buang (023 ldoykg)
o Tf= Suhu gas buaag (oC)
D lmana:
o Ta = Suhu ambien (oC)
o GCY = nilai kalor bahan bakar ftkaUkg)
o GCV = nilai kalor bahan bakar (kkaUkg) o GCV = nilai kalor abu ftkaVkg)

86
Jumal Telnik Energi, Vol.l , No.2, Olaober 2011 ISSN:2089-2527

(4.6) Persen kehilangan panas karena bahan 1(I)


bakar yang tidak terbakar dalam abu 97.5

bzsla}l/ bouom ash (q6\ I


7
95
925
90
E7.S 3
persen abu bawah x GCV abu bawah E5
=@ tl ll IE E2,5
80
x 100 n.5
1S

75 80 85 q' 95 tm
D mana 8.b.r Gd|.r.br (lQ
. GCV = nilai kalor bahan bakar ftkaVkg) Gambar. I Hubung;ur efisi€osi boilcr tcrt[dap b€,bsn
o GCV = nilai kalor abu ftkal,&g) gencmtor dengan Edodc larysmg

(4.7) Persen kehilangan panas karena Pada Tabel I dan Gambar I terlihat bahwa
radiasi dsn kehilangan lain yang tidak dengan menggunakan metode langsung ini
terhitung (q7) didapatloo efisiensi boiler unit 2 po& bebetr
75% (225 MW) addah sebess t4,847o; Pada
Kehilangan radiasi dan kooveksi aktual sulit beban 80% (240 MW) sebosar 86,25%;
dikaji sebab daya emisifitas permukaan yang Sedangkan pada b€ban 9@/o (270 MW)
beraneka ragam, kemiringan, pola aliran udara, sebesar 8604%; S€rta pads beban maksimum
dll. Pada boiler yang relatif kecil, dengn (300 MW) efisiensiqra sebesr 873%.
kapasias l0 MW, kehilangan radiasi dan yang Dengan demikian terlihat bahwa efisiensi
tak terhitung dapat mencapai I hingga 2 meningkat sesusi dengan p€ilingkatar
persen dari nilai kalor kotor bahan bakar, pembebanao dan selanjutnya konsm (stabil)
sementara pa& boiler 500 MW nilainya 0,2 pada beban 80P/o dan 900/0.
hingga I persen. Kehilangan panas dapat
diasumsikan secara tepat tergantung pada Dengan beftambahoya bebar makE jumlrh
kondisi permukaan. bahan bakar yang digunakan dm uap yrng
dihasilkan akan semakin besar. S€pcrti tediht
Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler pads Tabel l, konsumsi bshatr b6krr
(q) -- 100 %-( ql + q2 + q3 + q4 + q5 + q6 + meningkat dad 115.000 keljEm p6ds bcban
q7) lt2l
75%o mefiadi 153.000 kg/jam Pada b€bao
maksimum. Selain itu uap yang dihssilkan
HASIL DAN PEMBAHASAN juga meningkat dati 652.776 kgljam psds
bebao 75% menjadi 9fi).376 kg{an poda
Metode Lrngsung beban maksimum, Perbondingan antrs mrsu
uap yang dihasilkan terbadap junlah bohan
Berikut adalah data hasil perhitungan efisiensi balor png (hea rde) wakin
boiler dengan menggunakan metode langsung. bertambah dengqn semakin tinggin),a b€bao
(Gambar 2).
Tabel.l Efisiensi boiler dengan metode langsung

l^6di B€bctr (%) 5.00


No Sdlar
Delerip6i 15 t0 90 lm I
.3
5-75
I Efisiensi t4.84 8625 86,01 87,3
5.50
2 mbb kdian I t5(m I24000 l4lm0 151000

l k irm 652776 7t1513 815061 9d0376


I ts .25
5.00

Z 75 t5 95
Bcben Gcmr.toj lX)
Hubungan Efisiensi terhadap beban generator
diperlihatkan pada Gambar l. Gambar 2 Hubungan hcar rarc Boil€r tcrtsd4 Ssn
genetalor

87
Jurnd TctDik En€rgi, Vol.l ,No2, Oktober 201I ISSN:2089-2527

Metode Tidek Langsung Kehilangan panas karena kandungan air pada


bahan bakar yaitu sebessr 3,3o/o; Dan
Tabel 2 merupakm hasil perhitungan efisiensi kehilangan panas diakibatkan radiasi dan
dengan metode tidak langsung. kehilangan yang tak terhitung besarnya adalah
0,7%.
Tabel2 Efisiensi boiler dengan metode tidak
Perbrtrdingln efirienri boiler dengen deta
sd Lad/ Bcb@l (%)
dirain drl kombloning
N
Dlgtiip6i uan
o
75 &t 90 lut
1@
t Efisicn3i % 8t,53 81Jl 85,09 85.05
KchildrgEl !od!s
8e5
rtib.i gB buau % '| 736 6,81 6.8? Es0
Kcn ltgapars
37
;ts -4
ltitd lcoSDed Eao
ahrtogEtqm* E
3 % 39 392 3,91 3,9
klrtlr hidrogEo 7S 80 8590951@
&hol b.hrn Sct n Geilr.lD. (t6l
b*r D.b ehd ttTU 2 Eftnr|{rbF
I
IGhildSD poa
.kitqr laogreo 3y 3)3 332
4 3,33
rir rhlo bqbrn
bd(8 cambar.4 Perbddingan efisiensi boiler dengan
fihilasrp'ts6
rtibd lir tlrlln Y6 0,11 o,t1 0,I6 0,16 dara disain dan komisioning
5 uht
Cdbd rldirsi dtr
Berdasar*an hasil perhitungan efisiensi boiler
6 -Kchi@p-n
trhilru[ ldn yg
0,? OJ o,7 OJ
mit 2 PLTU 2 Banten-Labuan seperti pada
t*T.tnitrlg Gambar 4, besamya efisiensi boiler dengan
menggunakan metode langsung nilainya lebih
Gambar 3 menunjukao hubungan antara tinggi jika dibandingkan dengan metode tidak
cftiensi dan beban generator dengan netode langsung. Jika dibandingkan dengan data
tidak langsung. Pada Gambar tersebut, disain (93,1% pada beban maksimum),
efisiensi boiler dengaa menggunakan metode efisiensi boiler unit 2 PLTU Labuan masih
tidak langsung besarnya relatif sabil yaiar lebih reo&h dangan selisih sekitar 6% pada
sckitar E4,5% samPai 85% Pads bobao metoda langsung dan 8% pada metoda tidak
gmerstr 75% sampai 10(P/o. langsung. S€dangkan jika dibandinglan
dengan data komisioning pada tahun 1994
(872% pada beban maksimum), maka
efisiensi boiler ini masih mendekati data
* komisioning ters€but pada metoda langsung
# datr terjadi penurunan sekitar 2% pada metoda
tidak langsung.
lE

# 95
KESIMPT]LAN
7S 85
8.t.!GqI..tor lf)
Efisiensi boiler unit 2 PLTU 2 Banten-labuan
Gambor 3 Hubungan efisiensi boiler tedndap pada metode langsung lebih besar dibanding
beban genemtor dengan metode tidak langsung pada metode tidak langsung. Pada metode
langsung efisiensi boiler semakin meningkat
Kehilangan panas pada boiler paling besr dengan meningkatnya beban generator dan
diskibdlor oleh gas buang yaitu sekitar cenderung stabil mulai beban 80% sampai
6,81% - 7 37Yo; Kdrilangan panas paling kecil 100o/o. Efisiensi boiler dengan metode
diakibstkm oleh kandungan air pada udara langsung pada beban maksimum (300 MW)
pombakran yang besamya 0,16% ' 0,17%; adalah 87,3%. Sedangkan dengan metode
Kchilangan panaspng diakibatkan p€nguapan tidak langsung, efisiensi boiler relatif konstan
air yaog tcrbeotuk karena adanya hidrogen sekitar E4,5% pada beban mulai 75% sampai
psds bahan bokar adat h sekitar 3,9/o; beban 100%.

88
Jumal Telnik Energi, Vol.l , No.2, Oktober 201I ISSN:2089-2527

Jika dibandingkan dengao data disain (93,1%


pada beban maksimum), ofisiensi boiler masih
lebih rendah dengan selisih sekitar 6% pada
metoda langsung dan EPlo pada metoda tidak
langsung. Sedangkan jika dibandingkan
dengan data komisioning pada tahun 1994
(87,2o/o pada beban maksimum), maka
efisiensi boiler ini masih mendekati data
komisioning pa& metods langsung dan terjadi
penurunan sekitar 2o/o pada metoda tidak
langsung. Dengatr demikian secara
keseluruhan kondisi boiler unit 2 PLTU 2
Banten-Labuan masih dalam kondisi baik.

DAFTARPUSTAXA

"Fire Tube Boilef' tersedia:


www.taiiune.com./er/o/flre tube b...hef.ht
ml (17 Oktober 2010)
'Horizontal Boiler" temedia:
www.al kazemco.com/entpages/steam.ht
m (17 Oktober 2010)
*Water Tube Boiler" tenedia:
www.turbodradial.corn/oewJnee l.htn
GZ Oktober2010)
Dongfang Boiler Group Co.,LtA.2008. Boiler
Sp e s ifi c at i on. Zigong-Sichuan.
El-Wakil, M.M. 19t4. Power Pl@i
Teclmologt. Singapore: McCraw-Hill
Book Co. .

Maridjo. 2005. Pembangkit listrik Tenaga


Thermal (nodul). Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
Muin, Syamsir A. 1988. Pesau'at'Pesqwal
Kowersi Energi. Ja*arta: Rajawali Pers.
Rianlo, Bambang. 'Pengenalm Dasor Unit
Pembangkif.
UNEP. 2006. *Boiler and Thermic Fluid
Heatei'tersrd,ia:
www.enereyefficiencyasia. ore. (22 Juli
2010).

89

Anda mungkin juga menyukai