Anda di halaman 1dari 38

PANDUAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring kemajuan tehnologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan,
unit penyelenggara publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam
melakukan perbaikan pelayanan.
Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum
memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan
masyarakat yang disampaikan melalui media masa dan jaringan sosial, sehingga
memberikan dampak buruk terhadap pelayanan pemerintah, yang menimbulkan
ketidak percayaan masyarakat.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik
adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan.
Mengingat jenis layanan publik sangat beragam dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda, maka survei kepuasan masyarakat dapat
menggunakan metode dan tehnik survei yang sesuai.
Selama ini survei kepuasan masyarakat menggunakan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasaan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah. Keputusan ini belum mengacu pada Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Perundangan. Oleh karena itu,
Keputusan Menteri tersebut, dipandang perlu disesuaikan dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

B. Tujuan
Peraturan ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai

Pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan


publik.

C. Sasaran
1. Mendorong partisipasi mesyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai
kinerja penyelenggara pelayanan.
2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
3. Mendorong penyelengara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam
menyelenggarakan pelayanan publik.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup survei kepuasan masyarakat dalam peraturan ini meliputi :
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan tehnis maupun administratif.
2. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayananyang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adlah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Biaya/Tarif
Biaya/tarif adlah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
masyarakat.
5. Produk Spesifik Jenis Pelayanan
Produk Spesifik Jenis Pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan
ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan pengalaman.
7. Prilaku Pelaksana
Prilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
8. Maklumat Pelayanan
Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesangguapan dan
kewajiban penyelenggaraan untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan
standar pelayanan.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
Hasil atas survei kepuasan masyarakat tidak harus disajikan dalam bentuk
skoring/angka absolut, tetapi dapat pula disajikan dalam bentuk kualitatif (baik
atau buruk). Hal yang menjadi perhatian utama hasil survei tersebut, adalah
harus ada saran perbaikan dari pemberi layanan yang disurvei terhadap
peningkatan kualitas layanan.
Hasil survei kepuasan masyarakat wajib diinformasikan kepada publik
termasuk metode survei. Penyampaian hasil survei kepuasan masyarakat dapat
disampaikan melalui media massa, website dan media sosial.
BAB II
PELAKSANAAN DAN TEHNIK SURVEI

A. Pelaksanaan
Pelaksnaan survei kepuasan masyarakat terhadap penyenggaraan
pelayanan publik dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil survei, yang mencakup langkah –
langkah, sebagai berikut :
1. Menyusun instrumen survei
2. Menentukan besara dan tehnik penarikan sampel
3. Menentukan responden
4. Mengolah hasil survei
5. Menyajikan dan malaporkan hasil
Tahapan penyelenggaraan survei kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik ini didasarkan pada metode dan tehnik yang
dapat dipertanggungjawabkan.

B. Tehnik Survei Kepuasan Masyarakat


Untuk melakukan survei dapat menggunakan tehnik survei, antara lain
1. Kuesioner dengan wawancara tatap muka
2. Mengukur secara berkala penyelenggaraan pelayanan yang telah
dilaksanakan pelayanan publik.
3. Sebagi bahan penetapan kebijakan yang diambil dan langkah perbaikan
pelayanan.
4. Diskusi kelompok terfokus
5. Wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam.

C. Hasil survei kepuasan masyarakat, dimaksudkan untuk :


1. Mengetahui kelemahan atau kekuatan dari masing masig unit penyelenggara
pelayanan publik.
2. Mengukur secara berkala penyelenggaraan pelayanan yang telah
dilaksanakan oleh unit pelayanan publik.
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan langkah
perbaikan pelayanan.
4. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki layanan. Masyarakat terlibat secara
aktif mengawasi pelaksnaan penyelenggaraan pelayanan publik.
BAB III
PENUTUP

Survei kepuasa masyarakat terhadap penyelenggaraan peayanan publik


dilakukan secara berkelanjutan sebagai dasar peningkatan kualitas dan inovasi
pelayanan publik serta kemungkinan replika inovasi pelayanan publik.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi

Ttd

AZWAR ABUBAKAR

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

ttd
HERMAN SURYATMAN
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARATU
Jl. Raya Kudang No.58 Sukaratu Tasikmalaya Kode Pos 46415
Telp. ( 0265) 7541866
E-mail : uptdpkmsukaratu@gmail.com

SURVEI UNTUK MEMPEROLEH MASUKAN DARI TOMA, LPM, DAN SASARAN


DALAM UPAYA PERBAIKAN KINERJA
UPT PUSKESMAS SUKARATU

PENDAHULUAN

Pelayanan di Puskesmas merupakan bagian integral dari suatu kinerja pelayanan

kesehatan. Profesi tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan lainnya sebagai

pemberi pelayanan jasa berada digaris terdepan dan merupakan komponen sangat

menentukan kualitas pelayanan. Disamping itu lingkungan atau keberadaan fasilitas

kesehatan dapat menentukan baik buruknya citra rumah sakit/Puskesmas. Menurut

Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada

pasal 2 disebutkan bahwa (1) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di

Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat

yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. mampu

menjangkau pelayanan kesehatan bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat

(Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat).

Hasil Riset Fasilitas Kesehatan (2014) diperoleh data bahwa Tempat-Tempat

Umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum yang digunakan untuk kegiatan

masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah/swasta. Diantara fasilitas umum

adalah fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit dan Puskesmas).

Menurut data Dinas kesehatan Kabupaten Tasikmalaya persentase tempat-tempat

umum seperti Puskesmas, sekolah yang memenuhi syarat kesehatan mencpai

mencapai 62,25% lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 73,71%.

Melihat dari syarat keberadaan fasilitas kesehatan atau bukti langsung (tangible) yang

bersih, aman dan nyaman akan menarik minat masyarakat untuk melakukan kunjungan
atau berobat ke fasilitas kesehatan tersebut (Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya,

2014).

Kabupaten Tasikmalaya memiliki 40 Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya,

dari jumlah Puskesmas tersebut terdapat beberapa Puskesmas dengan pencapaian

kunjungan pasien yang cukup tinggi seperti Puskesmas Sukaratu dimana pada periode

Januari sampai dengan Juni 2018 kunjungan rawat jalan mencapai 2.073 orang.

Puskesmas Sukaratu merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten

Tasikmalaya yang terletak di Jln. Raya Kudang No 58 Tasikmalaya dengan rata-rata

kunjungan per bulan mencapai 1200 kunjungan

Melihat dari data kunjungan pasien yang merupakan indikasi kepuasan pasien

atau memiliki persepsi yang baik terhadap keberadaan Puskesmas Sukaratu baik

kondisi lingkungan, persepsi terhadap cara berkomunikasi maupun kinerja petugas

kesehatan. Persepsi merupakan proses mengenal atau menilai suatu keadaan atau

objek yang menggunakan indra dan kesadaran dari individu (Pieter, 2010). Menurut

Parasuraman (1998) dalam Setiawan (2011) Indikator kepuasan pelanggan dapat dilihat

dari bukti langsung, daya tanggap, kehandalan, empati, dan jaminan. Faktor tersebut

sering menjadi aspek yang dikeluhkan oleh masyarakat terhadap pelayanan kepada

pasien.

Surbei kepuasan ini bertujuan untuk menilai dan memperoleh masukan dari tokoh

masayrakat, lembaga swadaya masyarakat terkait dengan pelayanan dalam setiap

program di Puskesmas Sukaratu. Survei ini menggunakan data jenis kuantitatif karena

data-data yang telah diperoleh, diolah dan dianalisis berupa angka atau jumlah.

Sedangkan metode yang telah digunakan adalah deskriptif karena survei ini

menggambarkan kepuasan sasaran terhadap mutu pelayanan di Puskesmas Sukaratu

Tahun 2018.

Sasaran dalam survei ini adalah pasien yang berkunjung untuk berobat ke

Puskesmas Sukaratu periode Januari sampai dengan Juni 2018 kunjungan rawat jalan

mencapai 2.073 orang Teknik pengambilan sasaran menggunakan rumus sampel size

Slovin sebagai berikut


N
n=
1+ N ( d 2 )
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d = Tingkat kepercayaan 0,1
2073
n=
1+2073 ( 0 . 12 )

2073
n=
1+20, 73

2073
n=
21. 73

n = 95.4 dibulatkan menjadi 95 orang

Survei dilaksanakan di Puskesmas Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya kepada

95 orang yang telah melakukan kunjungan ke Puskesmas periode Januari. Survei

tersebut dilakukan melalui kunjungan rumah. Sebelum pengumpulan data, terlebih

dahulu peneliti menentukan kriteria penelitian pada setiap pasien yang sudah

dilakukan pemeriksaan. Dari hasil survei kepada 2073 orang pasien yang

berkunjung ke Puskesmas Sukaratu sebanyak 95 orang dapat dijadikan sampel

karena memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Setelah ditetapkan sampel, selanjutnya petugas survei memberikan informasi

tentang maksud dan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil survei , pasien bersedia

menjadi Pasien yang ditandai dengan membubuhkan tanda tangan pada surat

pernyataan.

Instrumen yang digunakan dalam survei ini ini adalah kuesioner perbaikan

kinerja upaya kesehatan masayrakat di Puskesmas Sukaratu dengan komposisi

pertanyaan bagian I berisi identitas Pasien dan pada bagian II pertanyaan kegiatan

di Puskesmas Sukaratu. Pilihan jawaban yang diberikan terdiri dari 2 jika Puas skor

1, dan Tidak Puas diberi nilai 0. Selanjtunya data yang terkumpul dianalisis secara

deskripif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.


Jadwal pelaksanaan kegiatan :

No Kegiatan Bulan juni 2018 minggu ke


I II III IV
1 Mempersiapkan instrumen V
2 Menetapkan responden, lokasi, dan waktu V

pengumpulan data
3 Mendistribusikan instrumen V
4 Menerima instrumen masukan V
5 Menandatangani penyerahan instrumen V
6 Merekap hasil survei V
7 Menganalisa hasil survei V
8 Menyusun rencana kerja V
9 Dokumentasi kegiatan V

HASIL SURVEI

A. Karakteristik Sasaran Survei

1. Umur Pasien

Tabel 1
Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur di Puskesmas Sukaratu

Karakteristi Standar
k N Min Mak Rata-rata CI 95%
deviasi
Umur 95 25 72 51.84 8.922 50.0 53.6
2 6

Usia Pasien paling muda adalah 25 tahun, paling tua berusia 72 tahun. Rata-rata

usia Pasien yaitu 51.8 tahun dengan standar deviasi 8.9 tahun. Dari hasil

estimasi interval diyakini 95% umur Pasien berada pada rentang 50.02 sampai

53.66 tahun.

2. Jenis kelamin

Tabel 5.2
Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 44 46.3
Perempuan 51 53.7
Total 95 100.0
Jenis kelamin Pasien perempuan sebanyak 51 orang (53,7%) dan laki-laki

sebanyak 44 orang (46,3%).


3. Pendidikan

Tabel 3
Karakteristik Pasien Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
SD 9 9.5
SMP 37 38.9
SMA 36 37.9
PT 13 13.7
Total 95 100.0
Sebagian besar pendidikan Pasien adalah dari SMP yaitu 37 orang (38.9%), dan

paling sedikit dari SD yaitu 9 orang (9.5%).

4. Pekerjaan

Tabel 4
Karakteristik Pasien Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Tidak bekerja 31 32.6
Buruh 19 20.0
Tani 8 8.4
Wiraswasta 26 27.4
Karyawan 11 11.6
Total 95 100.0
Sebagian besar Pasien tidak bekerja yaitu 31 orang (32.6%), dan paling sedikit

sebagai tani yaitu 8 orang (8.4%).

B. Hasil survei

Kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Sukaratu diperoleh

melalui kuesiner perbaikan kinerja upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas

Sukaratu yang telah dibakukan. Berikut ini adalah kepuasan sasaran survei pada

program di Puskemas Sukaratu:

Tabel 5
Distribusi frekuensi pengetahuan dan kepuasan sasaran terhadap Progam UKM
Puskesmas Sukaratu

Tidak
Tahu Tidak tahu Puas Jml
No Kegiatan Puas
N % n % n % n % n %
8 90.
1 Program Gizi 93 97.9 2 2.1 6 5 9 9.5 95 100
91.
2 Kesling 92 96.8 3 3.2 8 8.4 87 6 95 100
Tidak
Tahu Tidak tahu Puas Jml
No Kegiatan Puas
N % n % n % n % n %
Promosi 8 89. 10.
3 Kesehatan 89 93.7 6 6.3 5 5 10 5 95 100
8 86. 13.
4 Pelayanan KIA 87 91.6 8 8.4 2 3 13 7 95 100
1 16. 83.
5 Posbindu PTM 85 89.5 10 10.5 6 8 79 2 95 100
8 87. 12.
6 Surveilans 87 91.6 8 8.4 3 4 12 6 95 100
8 86. 13.
7 TB-Kusta 85 89.5 10 10.5 2 3 13 7 95 100
7 77. 22.
8 Malaria 75 78.9 20 21.1 4 9 21 1 95 100
9 97.
9 Imunisasi 88 92.6 7 7.4 3 9 2 2.1 95 100
8 92.
10 ISPA 92 96.8 3 3.2 8 6 7 7.4 95 100
8 91.
11 Diare 89 93.7 6 6.3 7 6 8 8.4 95 100
Demam berdarah 8 92.
12 (DBD) 92 96.8 3 3.2 8 6 7 7.4 95 100
4 50. 49.
13 Perkesmas 57 60.0 38 40.0 8 5 47 5 95 100
4 47. 52.
14 Kesehatan Jiwa 48 50.5 47 49.5 5 4 50 6 95 100
Kesehatan lanjut 9 96.
15 usia 95 100 0 0.0 2 8 3 3.2 95 100
7 73. 26.
16 UKS/UKGS 72 75.8 23 24.2 0 7 25 3 95 100
5 55. 44.
17 Kesehatan indera 67 70.5 28 29.5 3 8 42 2 95 100
Kesehatan 3 38. 61.
18 tradisional 41 43.2 54 56.8 7 9 58 1 95 100
Cacingan/Filariasi 8 87. 12.
19 s 87 91.6 8 8.4 3 4 12 6 95 100
8 85. 14.
20 Kesehatan kerja 85 89.5 10 10.5 1 3 14 7 95 100
Kesehatan olah 5 55. 44.
21 raga 57 60.0 38 40.0 3 8 42 2 95 100
4 49. 50.
22 HIV/AIDS 48 50.5 47 49.5 7 5 48 5 95 100
4 44. 55.
22 Kesehtan haji 54 56.8 41 43.2 2 2 53 8 95 100
8 87. 12.
23 Hepatitis 87 91.6 8 8.4 3 4 12 6 95 100

Data pada tabel diatas menunjukkan penyebaran setiap program di Puskesmas

Sukaratu pada umumnya dapat diketahui oleh masyarakat. Namun terdapat

beberapa kegiatan Puskesmas yang masih belum dikenal masyarakat seperti pada

program Kesehatan jiwa yaitu sebesar 49.5%, kemudian program Kesehatan


Tradisional sebanyak 56.8% responden menyatakan tidak tahu. Selanjutnya pada

indikator kepuasan sasaran setip program diketahui bahwa memang terdapat

beberapa program dimana lebih dari setengahnya sasaran menyatakan tidak puas

yaitu pada program Kesehatan Lingkungan (91.6%), Posbindu PTM (83.2%).

DISKUSI HASIL SURVEI

1. Umur

Hasil survei didapatkan usia Pasien paling muda adalah 25 tahun, paling

tua berusia 72 tahun. Rata-rata usia Pasien yaitu 51.8 tahun dengan standar

deviasi 8.9 tahun. Dari hasil estimasi interval diyakini 95% umur Pasien berada

pada rentang 50.02 sampai 53.66 tahun. Data tersebut menunjukkan usia

berhubungan dengan usia kerja, kekuatan fisik, kecerdasan intelektual dan

emosional. Kemampuan seorang dalam berfikir kritis dalam melakukan suatu

tindakan dan penilaian terhadap pelayanan dengan banyaknya kasus dan

pengalaman yang diperoleh.

Menurut Makhfudli (2009), usia tua lebih puas terhadap pelayanan

kesehatan yang diterima dibandingkan usia muda. Hal ini dikarenakan pasien

lebih tua cenderung lebih menerima dibandingkan dengan pasien yang lebih

muda, dokter dan perawat lebih respon dan perhatian terhadap pasien yang lebih

tua.

Mardini juga berpendapat bahwa semakin bertambah usia seseorang akan

semakin bijaksana dalam menanggapi permasalahan sehingga kekurangan-

kekurangan selama berobat bisa dimaklumi. Selain itu ada faktor sosial budaya

yang mengungkapkan sebagai orang timur harus menghormati dan sopan

kepada orang yang lebih tua, maka dari itu dokter dan perawat akan lebih

menghargai dan menghormati orang tua sehingga lebih perhatian dalam

memberikan pelayanan kesehatan. Lumenta (2009) menyatakan bahwa usia

lebih tua akan merasa lebih puas dibandingkan dengan usia muda.

Pasien yang berusia muda lebih banyak memiliki tuntutan dan harapan

terhadap pelayanan kesehatan, cenderung mengeluh dan mengkritik. Pasien


yang berusia muda cenderung lebih tidak sabaran dan berharap dapat cepat

dilayani saat berobat. Pasien yang berusia lebih tua pada umumnya lebih

bijaksana, lebih mampu memahami situasi dan kondisi yang terjadi, lebih mampu

bersabar dan tidak memiliki tuntutan maupun harapan yang tinggi terhadap

pelayanan yang diberikan. Petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan

yang sama kepada para pasien yang berobat di Puskesmas Sukaratu secara

merata tanpa membeda-bedakan usia.

2. Jenis kelamin

Hasil survei menunjukkan bahwa jenis kelamin Pasien perempuan

sebanyak 51 orang (53,7%) dan laki-laki sebanyak 44 orang (46,3%). Adanya

perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi pandangan terhadap pelayanan

yang diberikan. Artinya kepuasan yang diterima oleh pasien akan dirasakan

apabila Pasien memiliki penilaian yang baik terhadap pelayanan. Penilaian

tersebut dapat berbeda dari setiap individu termasuk perbedaan jenis kelamin.

Menurut Gunarsa (2008) jenis kelamin memiliki pengaruh pada pandangan

terhadap jasa yang diberikan. Perempuan lebih banyak melihat penampilan

secara detail, sementara laki-laki tidak mengindahkan hal tersebut. Cara

mengelola hubungan untuk kaum laki-laki, mereka cenderung lebih acuh dengan

hal yang dikemukakan oleh perempuan, karena itu mereka dianggap lebih

fleksible dibandingkan perempuan.

Dalam suatu keluarga, seorang pria yang menjadi kepala keluarga

cenderung melindungi atau intervensi, dan memberikan rasa aman bagi

keluarganya. Pria juga cenderung lebih mempengaruhi wanita dalam

memberikan pendapat atau pertimbangan untuk melakukan sesuatu. Pria lebih

banyak menuntut dan berharap terhadap kemampuan pelayanan kesehatan

dasar dan cenderung mengkritik daripada wanita.

3. Pendidikan

Hasil survei didapatkan sebagian besar pendidikan Pasien adalah dari

SMP yaitu 37 orang (38.9%), dan paling sedikit dari SD yaitu 9 orang (9.5%).
Data tersebut menujukkan sebagian besar pendidikan pasien yang berkunjung ke

Puskesmas termasuk dalam pendidikan rendah sehingga dengan rendahnya

pendidikan akan mempengaruhi pada penilaian pelayanan kesehatan.

Tingkat penerimaan terhadap suatu pelayanan kesehatan ditentukan oleh

tingkat pendidikan. Pasien yang berpendidikan rendah dapat merasakan

kepuasan dalam pelayanan, sebaliknya Pasien yang berpendidikan tinggi tidak

merasa puas terhadap pelayanan. Menurut Rohmah (2010) pendidikan yang

dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir,

dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat

mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima

perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih

rendah.

Pasien dengan pendidikan tinggi maka akan cenderung untuk

mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa tentang

pelayanan yang baik dan berkualitas. Semakin banyak informasi yang masuk

semakin baik pula penilaian pelayanan kesehatan. Menurut Siagian (2006)

bahwa peningkatan pendidikan seseorang akan meningkatkan keinginan

meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya. Ketrampilan di sini yang

dimaksud adalah ketrampilan menilai suatu pelayanan. Jadi dengan pendidikan

pasien yang rendah, maka pasien tidak mempunyai banyak kemampuan untuk

memilih atau membandingkan pelayanan yang berkualitas.

Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak

berarti mutlak merasakan kepuasan, karena kepuasan itu sendiri merupakan

persepsi multidimensional terkait dengan pelayanan. Menurut Setiawan (2011)

kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara pelayanan yang diterima terhadap hasil yang

diharapkan.

4. Pekerjaan
Hasil survei didapatkan bahwa sebagian besar Pasien tidak bekerja yaitu

31 orang (32.6%), dan paling sedikit sebagai tani yaitu 8 orang (8.4%). Data

tersebut menunjukkan dari hasil temuan dilapangan mengenai pekerjaan pasien

yang berkunjung ke Puskesmas Sukaratu tidak ditemukan adanya yang bekerja

sebagai PNS, POLRI/TNI. Menurut analisis peneliti, hal tersebut dapat dipahami

bahwa Pegawai Negeri Sipil merupakan pasien yang memiliki kartu Asuransi

Kesehatan (Askes) yang telah dibiayai oleh pemerintah. Keputusan pengobatan

penyakit atau pemeriksaan kesehatan pada peserta Askes lebih cenderung pada

fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi atau fasilitas kesehatan yang

sudah bekerja sama dengan PT.Askes.

Data lain menunjukkan bahwa terdapat pasien yang bekerja di luar rumah

seperti karyawan perusahaan, buruh pabrik, dengan demikian Pasien yang

bekerja memiliki ruang lingkup yang luas dalam berhubungan sosial, sehingga

Pasien yang bekerja memperoleh pengalaman dan informasi dari lingkungan

kerjanya yang pada akhirnya dapat menilai baik atau buruknya pelayanan

keperawatan di Puskesmas.

5. Kepuasan Sasaran Survei

Hasil survei didapatkan penyebaran pengetahuan responden pada setiap

program di Puskesmas Sukaratu pada umumnya dapat diketahui oleh

masyarakat. Beberapa kegiatan Puskesmas yang masih belum dikenal

masyarakat seperti pada program Kesehatan Lingkungan (91.6%), kemudian

program Posbindu PTM (83.2%), responden menyatakan tidak puas.

Melihat dari hasil survei tersebut mengindikasikan bahwa program-program

tersebut belum sampai kepada seluruh masyarakat. Artinya masyarakat tidak

tahu bahwa di Puskesmas melayani pada penderita jiwa, melayani program

kesehatan tradisional atau komplementer. Hal ini mengindikasikan promosi

kesehatan di Puskesmas Sukaratu belum optimal. Tingkat pengetahuan dan

kesadaran masyarakat di puskesmas Sukaratu masih kurang terhadap

kesehatan lingkungan dan kesehatan lansia.


Data lain dari hasil survei ditemukan pada indikator kepuasan sasaran setip

program diketahui bahwa memang terdapat beberapa program dimana lebih dari

setengahnya sasaran menyatakan tidak puas yaitu pada program Kesehatan

Lingkungan (91.6%), Posbindu PTM (83.2%), kesehatan haji (55.8%).

Melihat dari data tersebut, dapat dikemukakan bawha kepuasan responden

dalam pelayanan empat program tersebut masih rendah. Hal ini diasumsikan

karena memang masyarakat yang memanfaatkan pelayanan tersebut masih

rendah. Seperti dari hasil penelusuran data kunjungan kesehatan lansia dan

pengetahuan tentang kesehatan lingkungan sangat rendah.

REKOMENDASI

Petugas kesehatan di Puskesmas dapat meningkatkan kepedulian dan perhatian

pribadi pada pasien sehingga hubungan pasien dengan petugas dapat tercipta secara

baik karena pasien merasa sangat diperhatikan.

Sebaiknya pihak Puskesmas melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan

guna memenuhi kepuasan pasien baik dalam dimensi kepuasan di Puskesmas

Sukaratu disamping perlu peningkatan promosi kesehatan pada setiap progam ada.

PANDUAN
SURVEI UNTUK MEMPEROLEH MASUKAN DARI TOKOH

MASYARAKAT, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN

ATAU SASARAN

UPT PUSKESMAS SUKARATU

KABUPATEN TASIKMALAYA

TAHUN 2018
PANDUAN SURVEI UNTUK MEMPEROLEH MASUKAN DARI TOKOH MASYARAKAT,

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN ATAU SASARAN DALAM UPAYA

PERBAIKAN KINERJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam melaksanakan kegiatan sebagai penyelenggara upaya kesehatan

masyarakat tingkat pertama di wilyah kerjannya, salah satu wewenang

puskesmas sesuai permenkes no 75 tahun 2014 pasal 6 adalah

melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan pelayanan yang diberikan. Masalah

kesehatan serta kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan

dan program upaya kesehatan masyarakat di identifikasi sebagai salah

satu dasar perencanaan program dan kegiatan upaya kesehatan

masyarakat di puskesmas

Identifikasi tersebut dilakukan melalui metode antara lain :

1. Penyebaran kuisioner untuk perbaikan mutu dan kinerja yang diperoleh

dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau

sasaran.

2. Diskusi dan penyampaian informasi tentang masukan perbaikan mutu

dan kinerja UPT Puskesmas Sukaratu pada kegiatan lokakarya mini

lintas sektor dan tokoh masyarakat.

Untuk menjamin perbaikan mutu dan peningkatan kinerja dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan di UPT Puskesmas Sukaratu maka

perlu adanya pemberdayaan sasaran dalam perbaikan kinerja dengan

memberikan masukan yang diperoleh dari survei


B. Tujuan

Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada

perbaikan, maka melalui masukan dari tokoh masyarakat, lembaga

swadaya masyarakat dan atau sasaran diharapkan berperan serta dalam

upaya perbaikan mutu dan kinerja. Kegiatan pemberdayaan pengguna

dan masyarakat tidak hanya terbatas pada kegiatan pelaksanaan upaya

puskesmas, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu.

1. Tujuan umum

Mengetahui masukan dari dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran tentang perbaikan kinerja program dan

kegiatan di UPT Pusksmas Sukaratu.

2. Tujuan khusus

Mengetahui jenis pelayanan dan kegiatan program yang diharapkan

mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran.

C. Sasaran

Sasaran panduan ini adalah petugas UPT Puskesmas Sukaratu sebagai

pelaksana pengambilan data melalui survei untuk memperoleh masukan

dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran.

D. Ruang lingkup

Ruang lingkup kinerja UPT Puskesmas Sukaratu meliputi penilaian pencapaian

hasil pelaksanaan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.

Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah

ditetapkan dan kegiatan uapaya kesehatan pengembanagn dalam rangka

penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan

masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk

mewujudkan SDGs melanjutkan konsep pembangunan millenium development

goals.
E. Batasan operasional

Survei untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran adalah kegiatan pengumpulan dan pengkajian

informasi dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau

sasaran untuk perbaikan tingkat keberhasilan program secara keseluruhan

dengan periode tertentu.


BAB II

PENGORGANISASIAN DAN JADWAL KEGIATAN

A. Ketenagaan

Pengorganisasian tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan survei

yaitu :

1. Tim perencanaan survei, bertugas untuk :

- Menyusun rencana survei

- Membuat, menyusun dan menggandakan kuisioner

- Mendistribusikan kuisioner pada jejaring puskesmas

- Menganalisa data dan menyusun laporan hasil survei

2. Tim pelaksana survei, meliputi :

Petugas pada masing masing jejaring puskesmas yang bertugas untuk

memberikan survei kepada tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran.

B. Fasilitas dan kelengkapan

Dalam pelaksanaan survei diperlukan kelengkapan sebagai berikut :

- Instrumen

- Alat tulis

- Laptop/notebook

- Dokumentasi foto

C. Jadwal kegiatan

Survei untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran yang dilaksanan sekali dalam setahun.


BAB III

TATA LAKSANA SURVEI

Survei untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran terhadap kegiatan program dan layanan di UPT

Puskesmas Sukaratu yang dilakukan sekali dalam setahun dibawah tanggung jawab tim

survei manajemen mutu puskesmas. Dilakukan penentuan dan pembuatan instrumen

berupa kuisioner mengenai masukan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat

dan atau sasaran terhadap pelayanan dan kegiatan program. Pengumpulan data

kuisioner, analisis dan evaluasi data kuisioner perbaikan kinerja terhadap pelayanan

kegiatn program UPT Puskesmas Sukaratu.

Lokakarya mini lintas sektor sebagai forum untuk menyampaikan masukan dari

tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran terhadap program

dan kegiatan upaya kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Sukaratu.

1. Pelaksana survei

a. Metode survei

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan survei adalah dengan

wawancara dan sasaran dibantu petugas dalam pengisian kuisioner.

b. Instrumen survei

Instrumen survei berupa kuisioner survei untuk memperoleh masukan dari

tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran untuk

perbaikan kinerja.
c. Penentuan besar sampel

Besar sampel tiap tahun yang diambil dalam pelaksanaan survei adalah

dengan menggunakan metode slovin yaitu dengan rumus :

N
n=
1+ N ( d 2 )
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d = Tingkat kepercayaan 0,1

Jumlah populasi di Puskesmas Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya adalah

pasien yang berkunjung untuk berobat ke Puskesmas Sukaratu periode

Januari sampai dengan Juni 2018 kunjungan rawat jalan mencapai 2.073

orang, maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh jumlah sampel

yang dibutuhkan sebanyak 95 orang.

d. Lokasi pengambilan data

Survei tersebut dilakukan di 8 desa di wilayah puskesmas Sukaratu melalui

kunjungan rumah. Sebelum pengumpulan data, terlebih dahulu peneliti

menentukan kriteria penelitian pada setiap pasien yang sudah dilakukan

pemeriksaan.

e. Tehnik pengambilan data

Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berii daftar

tentang kegiatan program UPT Puskesmas Sukaratu. Kuisioner

didistribusikan ke tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau

sasaran.

Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

- Responden mengisi kuisioner (jika mampu) dan setelah selesai

langsung dikumpulkan kepada petugas.


- Dalam hal responden yang tidak dapat mengisi sendiri, petugas

membantu pengisisan dengan melakukan wawancara dan

responden memilih jawaban yang sesuai.

f. Analisa dan penyajian data

Data yang terkumpul kemudian di entri pada software yang sudah ada

kemudian diolah sebagai berikut :

- Data karakteristik reponden disajikamn dalam bentuk distribusi

frekwensi menggunakan tabel atau grafik

- Data pendapat responden terhadap unsur-insur pelayanan di

puskesmas dilakukan tabulasi dan scoring kemudian dimasukan

dalam form unsur U1 sampai dengan U9

- Pada akhir nanttinya akan keluar hasil rata-rata indeks masukan

dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau

sasaran.

2. Langkah-langkah survei

Prosedur operasional survei untuk mendapatkan masukan dari tokoh

masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran ditampilkan

dalam bagan berikut :

Menentukan jadwal survei

Pemberitahuan kepada
kepala desa

Pelaksanaan survei

Analisa dan penyajian data

Membuat laporan hasil survei


BAB IV

LOGISTIK

Logistik kebutuhan survei kepuasan masyarakat antara lain :

- Kuisioner

- Alat tulis

- Laptop/notebook
BAB V

KESELAMATAN KERJA PETUGAS SURVEI

Dalam melaksanakn survei untuk mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat,

lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran, petugas UPT Puskesmas Sukaratu

memperhatikan keselamatan kerja meliputi :

- Senantiasa mengkomunikasikan maksud dan tujuan survei dan

pemilihan responden

- Pengambilan sampel atas persetjuan responden

- Pengambilan data dilakukan saat petugas tidak sedang melakukan

tindakan atau sedang melakukan tugas yang beresiko terjadi

kesalahan
BAB VI

PENGENDALIAN MUTU

Sasaran mutu pelaksanaan survei untuk mendapatkan masukan dari tokoh

masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran yang ditetapkan, dipantau

dan dievaluasi oleh tim mutu UPT Puskesmas Sukaratu. Pencapaian sasaran mutu

dibahas dalam rapet tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada kepala UPT

Puskesmas Sukaratu.
BAB VII

PENUTUP

Survei untuk mendapatkan masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat dan atau sasaran pada akhirnya akan digunakan ebagai acuan perbaikan

pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan UPT Puskesmas Sukaratu.


PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARATU
Jl. Raya Kudang No. 58 Sukaratu Tasikmalaya Kode Pos 46415
Telp. (0265) 7541866
E-mail : uptdpkmsukaratu@gmail.com

Nomor : 800/008/PKM/2018 Sukaratu, 26 Februari 2018


Sifat : Biasa Kepada
Lampiran : - Yth. camat, danramil, kapolsek,
Hal : Undangan survei masukan dari tokoh agama, tokoh masyarakat
masyarakat Di
sukaratu

Sehubungan dengan persiapan akreditasi Puskesmas Sukaratu, maka dengan


ini kami mengundang Seluruh Staf Puskesmas Sukaratu untuk hadir pada pertemuan
survei masukan dari masyarakat yang akan dilaksanakan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Mei 2018
Pukul : 12.00 WIB s/d selesai
Tempat : UPT Puskesmas Sukaratu
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima
kasih.

Kepala UPT Puskesmas Sukaratu

Asep Nugraha, SKM, S.Kep, M.Si


NIP. 19700210 199303 1 009

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya


2. Arsip
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARATU
Jl. Raya Kudang No. 58 Sukaratu Tasikmalaya Kode Pos 46415
Telp. (0265) 7541866
E-mail : uptdpkmsukaratu@gmail.com

DAFTAR HADIR PESERTA

Acara : Survei masukan dari masyarakat

Waktu : 8 Mei 2018 jam 08.00 WIB

No Nama Tanda Tangan

1 Cucu nurdin
2 Choworik
3 Uron
4 Ade lia
5 Dodi kasmudin
6 Agus sudrajat
7 Yudi sutiana
8 Nunung
9 Adang
10 Mamat ruhimat
11 Hidayat
12 Enok cahyati
13 Asep sutiana
14 Dadan
15 Utep
16 Yayat
17 Wiwin
18 Suhendar
19 u. hasanah
20 Oon
21 Durodiati
22 Ipah
23 Meti
24 Nining
25 Entin
26 Yuyun
27 Tita
28 Cucu
29 Elis
30 Ida
31 Encus
32 Yuli
33 Yemti
34 Ucu
35 Ela
36 Elah
37 Hj. Titin
38 Hj. Yayat
39 Iin
40 Entin
41 Rina
42 reni
Kepala UPT Puskesmas Sukaratu

Asep Nugraha, SKM, S.Kep, M.Si


NIP. 19700210 199303 1 009
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARATU
Jl. Raya Kudang No. 58 Sukaratu Tasikmalaya Kode Pos 46415
Telp. (0265) 7541866
E-mail : uptdpkmsukaratu@gmail.com

DAFTAR HADIR PESERTA

Acara : Survei masukan dari masyarakat

Waktu : 8 Mei 2018 jam 12.00 WIB

No Nama Alamat Jabatan Tanda Tangan

1 H.Asep Nugraha SKM,S.Kep.,M.Si PKM Sukaratu Ka. PKM


2 H. Apip Farida S.Kep.,M.Si PKM Sukaratu Ka. TU
3 dr Ruth Setyawati PKM Sukaratu Dokter
4 drg.Andri Bastian,SIP PKM Sukaratu Dokter Gigi
5 dr Irma Amalia sari PKM Sukaratu Dokter umum
6 Hj. Ani Sumartini,S.St PKM Sukaratu Bidan coordinator
7 Asep Fajar Sidik,SIP PKM Sukaratu Bendahara BOK
8 Rudiat PKM Sukaratu Bendahara JKN
9 Windy Taurussalam,AMK PKM Sukaratu Ka. Perawat
10 Hj. Yati Suryati PKM Sukaratu Bidan Puskesmas
11 Oyoh PKM Sukaratu Petugas Gizi
12 H. Jajang Suhara,S.Kep.,Ners PKM Sukaratu Ka.Pustu Sukamahi
13 H. Budiarto,S.Kep PKM Sukaratu Ka.Pustu Tawangbanteng
14 H.Uus Kustiana PKM Sukaratu Ka. Pustu
15 Deden Deni.M,SKM PKM Sukaratu Pet.Surveilant
16 Asep Saepudin,AMK PKM Sukaratu Perawat
17 Ela Ratna.D,AmKeb PKM Sukaratu Bidan Puskesmas
18 Beti Setiamaryam, AmKeb PKM Sukaratu Bidan Puskesmas
19 Erna Ratnasari,AmKeb PKM Sukaratu Bidan Puskesmas
20 Yossa Eryk Nuraeni, AmKeb PKM Sukaratu Bidan Puskesmas
21 Adyta Agnesterana, AmKeb PKM Sukaratu Bidan Puskesmas
22 Nuriah PKM Sukaratu Adm Puskesmas
23 Nursaidah PKM Sukaratu Bend. Operasional
24 Vindri Vitriasari, AmKeb PKM Sukaratu Bides Sukaratu
25 Enok Cahyati, STr.Keb PKM Sukaratu Bides Sukamahi
26 Hj. Cucu Hernati, AmKeb PKM Sukaratu Bides Sukagalih
27 Yanti Suharyanti, STr.Keb PKM Sukaratu Bides Indrajaya
28 Indah Maolidah, AmKeb PKM Sukaratu Bides Sinagar
29 Sri Intang Sari, AmKeb PKM Sukaratu Bides Linggajati
30 Fahima Limatahu, AmKeb PKM Sukaratu Bides Tawangbanteng
31 Dede Hadiana, AmKeb PKM Sukaratu Bides Gunungsari
32 Dede Eros Rosidah,AMd.Far PKM Sukaratu Petugas Obat
33 Roni Irawan,Amk PKM Sukaratu Perawat
34 Kartika Dewi, AMk PKM Sukaratu Perawat
35 Ai Nursaidah, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
36 Angga Surya Gustina,SKM PKM Sukaratu Perawat
37 Yosep Kemal.R,S.Kep.,Ners PKM Sukaratu Perawat
38 Erlin Siti Maesaroh PKM Sukaratu Pet. Pendaftaran
39 Seni Perina Sari,SKM PKM Sukaratu Pet. Gizi
40 Lismawati, S.St PKM Sukaratu Bidan
41 Nita Nurmala, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
42 Weti Meilansari, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
43 Sinta Purnamasari, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
44 Ratna Sri Rahayu, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
45 Veni Agnesia, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
46 Melinda Rahayu, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
47 Fungki Ranata Sari, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
48 Novi Melianti, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
49 Mimin Aminah, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
50 Nia Febriana, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
51 Lies Siti Saadah, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
52 Zahra Azmalunnisa, AmKeb PKM Sukaratu Bidan
53 Jajang Husni Mubarok,S.Kep.,Ners PKM Sukaratu Perawat
54 Aang Saeful Milah, S.Kep PKM Sukaratu Perawat
55 Novi Listiani,S.Kep.,Ners PKM Sukaratu Perawat
56 Mutiara Widiasari,SE PKM Sukaratu Akuntansi
57 Gelldy Hapidah,AMd.Kep PKM Sukaratu Perawat
58 Riska Ristianti,AMd.AK PKM Sukaratu Analis
59 Rena Puspitasari,AMd.Kep PKM Sukaratu Perawat
60 Aneng Nurjanah,AMd.Gz PKM Sukaratu Pelaksana gizi
61 Riden Rindiani,AMk PKM Sukaratu Perawat
62 Nuryanti Agustin,AMd.Kep PKM Sukaratu Perawat
63 Rian Andrianto,S.Farm,Apt PKM Sukaratu Apoteker

Kepala UPT Puskesmas Sukaratu

Asep Nugraha, SKM, S.Kep, M.Si


NIP. 19700210 199303 1 009
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARATU
Jl. Raya Kudang No. 58 Sukaratu Tasikmalaya Kode Pos 46415
Telp. (0265) 7541866
E-mail : uptdpkmsukaratu@gmail.com

NOTULEN

Nama pertemuan : Survei masukan dari masyarakat

Hari/Tanggal : 8 Mei 2018

Tempat : UPT Puskesmas Sukaratu

PIMPINAN PERTEMUAN

Pemateri : Ka.Puskesmas, WMM,

Notulen : Hj. Cucu Hernati,AmKeb

1. Kata pembukaan : a. Acara dibuka dengan bacaan basmallah

b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

c. Doa

d. Sambutan Ka. Puskesmas

2. Pembahasan :
Membahas sosialisasi, visi, misi UPT puskesmas Sukaratu.
Visi UPT puskesmas Sukaratu adalah tercapainya masyarakat sukaratu yang
sehat, mandiri dan berkeadilan. Misi UPT puskesmas Sukaratu :
a. Menggerakan pembangunan maryarakat yang berwawasan kesehatan
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
c. Meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
lingkungan

Motto dari UPT puskesmas Sukaratu adalah SIGAP melayani masyarakat,


Dengan tata nilai SIGAP adalah Sinergis, Inovatif, Gotongroyong, Amanah,
Profesionalisme.
Pemerataan tentang akreditasi FKTP dari perwakilan saksi mutu dinas kesehatan
kabupaten Tasikmalaya yang menjelaskan bahwa akreditasi adalah kebutuhan
dan merupakan pembuktian bahwa puskesmas sudah berorientasi pada kinerja
mutu, dan kepuasan pelanggan.
Materi dari WMM tentang akreditasi FKTP :

Akreditasi adalah kebutuhan dan merupakan pembuktian bahwa puskesmas


sudah berorientasi pada kinerja mutu, dan kepuasan pelanggan.
Tujuan survei akreditasi adalah memotret puskesmas dalam melaksanakan
akreditasi, melihat penerapan mutu dan keselamatan pasien dari puskesmas.
Melihat sejauh mana koordinasi puskesmas dengan lintas sector dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Adapun mekanisme survei akreditasi adalah :


- Telaah dokumen
- Observasi/peninjauan pelayanan/system sarana Gedung/jejaring
- Wawancara pimpinan dan lintas sektoral
- Klasifikasi dan masukan

Tahapan akreditasi :
- Pendampingan pra akreditasi
- Penilaian pra akreditasi
- Survei akreditasi
- Penetapan akreditasi
- Pendampingan pasca akreditasi

Kemudian dilaksanakan penggalangan komitmen oleh seluruh peserta yang hadir


antar lintas sectoral. Adapun komitmen yang disepakati :

BISMILLAHIROHMANIRROHIM

Kami karyawan karyawati UPT puskesmas Sukaratu berkomitmen untuk :


1. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja
2. Selalu belajar dan berubah menuju kebaikan
3. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku
4. Melaksanakan tugas dan pelayanan dengan disertai tata nilai sinergis,
inovatif, gotongroyong, amanah, profesionalismeserta santun, bersih,
empati dengan menjungjung tinggi kejujuran, kedisiplinan, tanggungjawab
dan kerjasama Tim.
5. Melibatkan sasaran dan kerjasama lintas sectoral dalam upaya kesehatan
6. Melaksanakan monitoringdan eavaluasi serta kesinambungan untuk
menjaga mutu pelayanan
7. Melaksanakn pencatatan dan pelaporan yang bermutu dan tepat waktu
DISKUSI :

1. Pa Tasimun ( perwakilan Polsek Sukaratu)


Apa keuntungan dari puskesmas yang sudah terakreditasi serta apa
kerugiannya ?
Jawaban : keuntungan FKTP yang terakreditasi diantaranya memberikan
keunggulan kompetitif, menjamin pelayanan kesehatan primer yang
berkualitas, meningkatkan Pendidikan pada staf, meningkatkan pengelolaan
resiko, membangun dan meningkatkan kerja tim dan staf, meningkatkan
realibilitas dalam pelayanan ketertiban pendokumentasian dan konsistensi
dalam bekerja dan keamanan dalam bekerja, mengacu pada manfaat
tersebutsaat ini maka ada dorongan kuat agar puskesmas tidak akan memiliki
credential link dalam system rujukan BPJS. Melihat dari besarnya sisi manfaat
dari FKTP yang terakreditasi maka tidak ada kerugian yang didapatkan.

2. Pa Apip ( perwakilan kecamatan )


Seberapa besar peran lintas sectoral terhadap keberhasilan FKTP yang akan
melaksanakan akreditasi ?
Jawaban : sangat besar sekali karena kebanyakan program banyak
berhubungan dengan masyarakat. Kegiatan tersebut perlu dukungan dari
lintas sektoral.
3. Bu Yati ( perwakilan kader )
Bagaimana alur pelayanan bila FKTP sudah terakreditasi ?
Jawaban : alur pelayanan dilakukan dengan system baik itu umum, KIA,gizi,
atau gigi kemuadian ke apotik lalu kekasir. Setelah itu pasien pulang.

3. Kesimpulan :
- Visi, misi UPT puskesmas Sukaratu
- Akreditasi Puskesmas
- Penggalangan komitmen lintas sektoral
- Diskusi Tanyajawab
- doa
4. Penutupan

Kepala UPT Puskesmas Sukaratu

Asep Nugraha, SKM, S.Kep, M.Si


NIP. 19700210 199303 1 009
PENGGALANGAN KOMITMEN LINTAS SEKTORAL
DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYAN
DI UPT PUSKESMAS SUKARATU
TANGGAL 27 FEBRUARI 2018

FOTO SKENE

Anda mungkin juga menyukai