“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang HyangWidhi Wasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat” ini dengan tepat waktu dan tanpa
ada halangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dan
dapat menjadikan Makalah ini jauh dan lebih baik lagi.Kami mohon maaf atas kesalahan
maupun kekurangan di dalam penyusunan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 1
RUMUSAN MASALAH 1
TUJUAN PENULISAN 1
MANFAAT PENULISAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
PENGERTIAN PEMERDAYAAN MASYARAKAT 3
PENGERTIAN TAHAP-TAHAP PEMERDAYAAN MASYARAKAT 5
TAHAPAN PEMERDAYAAN MASYARAKAT 6
BAB III PENUTUP 11
KESIMPULAN 11
SARAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
SOAL 13
ii
TAHAP – TAHAP PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
OLEH :
D4 KEPERAWATAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri. Disisi lain salah satu kata kunci pdada saat ini yang sering didengungkan oleh
semua lapisan masyarakat adalah kata peningkatan sumber daya manusia. Kata tersebuta
mempunyai makna lebih spesifik lagi menyangkut bagaimana mengangkat kondisi
masyarakat yang ada menjadi lebih baik dimasa mendatang.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mentrasformasikan pertumbuhan
masyarakat sebagai kekuatan nyata masyarakat, untuk melindungi dan memperjuangkan
nila-nila- dan kepentingan didalam arena aspek-aspek kehidupan. Pemberdayaan
masyarakat mempunyai arti meningkatkan kemampuan atau meningkatkan kemandirian
masyarakat dan bukan hanya meliputi penguatan individu tetapi juga pranata-pranata
sosial
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian pemberdayaan masyarakat ?
2. Apakah pengertian tahap-tahap pemberdayaan masyarakat ?
3. Bagaimana tahapan pemberdayaan masyarakat ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian pemerdayaan masyarakat.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pemerdayaan masyarakat.
3. Untuk mengetahui tahapan pemberdayaan masyarakat.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoretis
Penulisan makalah ini dapat menambah kajian pustaka mengenai tahap-tahap
pemerdayaan masyarakat
2. Manfaat Praktis
Makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman awal bagi mahasiswa keperawatan atau
tenaga kesehatan (perawat) yang nantinya dapat dipraktikan di lingkungan masyarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Shardlow sebagaimana yang dikutip oleh Isbandi, melihat bahwa berbagai
pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu,
kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan
mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.
Dari dua definisi tentang pemberdayaan di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah proses yang direncanakan, dirancang,
kemudian diimplementasikan oleh negara sebagai fasilitator melalui aparat-aparatnya dengan
masyarakat sebagai pelaku sekaligus objek dari proses ini guna membantu menyelesaikan
segala bentuk permasalahan yang berada di lingkungan masyarakat melalui program-program
kerja kemudian memandirikan masyarakat agar bisa menyelesaikan permasalahan yang ada
di lingkungannya secara berkesinambungan. Sehingga masyarakat dapat mengatasi segala
bentuk permasalahan yang ada dengan baik secara mandiri untuk kemudian dapat
mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, baik dalam hal kesejahteraan, kualitas hidup,
dan lain-lain.
2
Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat merupakan proses
untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara
proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk
mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang.
Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan eksternal.
Tanpa mengecilkan arti dan peranan salah satu faktor, sebenarnya kedua faktor tersebut
saling berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dan dinamis. Faktor internal sangat
penting sebagai salah satu wujud self-organizing dari masyarakat namun kita juga perlu
memberikan perhatian pada faktor eksternalnya.
Seperti yang dilaporkan Deliveri (2004:1), proses pemberdayaan masyarakat
mestinya juga didampingi oleh suatu tim fasilitator yang bersifat multidisplin. Tim
pendamping ini merupakan salah satu external factor dalam pemberdayaan masyarakat.
Peran tim pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses
berjalan sampai masyarakat sudah mampu melanjutkan kegiatannnya secara mandiri. Dalam
operasionalnya inisiatif tim pemberdayaan masyarakat (PM) akan pelan-pelan dikurangi dan
akhirnya berhenti. Peran tim PM sebagai fasilitator akan dipenuhi oleh pengurus kelompok
atau pihak lain yang dianggap mampu oleh masyarakat.
Waktu pemunduran tim PM tergantung kesepakatan bersama yang telah ditetapkan
sejak awal program antara tim PM dan warga masyarakat. Berdasarkan beberapa pengalaman
dilaporkan bahwa pemunduran Tim PM dapat dilakukan minimal 3 tahun setelah proses
dimulai dengan tahap sosialisasi. Walaupun tim sudah mundur, anggotanya tetap berperan,
yaitu sebagai pensehat atau konsultan bila diperlukan oleh masyarakat.
4
Perluasan prasarana dan sarana seperti sistem irigasi, akses transportasi, listrik, hingga
bangunan sosial seperti sekolah dan layanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Ketersediaan lembaga-lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran terutama pada desa
tertinggal.
Meningkatkan kemandirian dan swadaya masyarakat untuk memajukan kehidupan
mereka menjadi lebih baik secara berkelanjutan.
5
buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya
menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindarkan jika posyandu kembali
diprogramkan secara menyeluruh.
Kegiatan posyandu lebih dikenal dengan sistem lima meja yang meliputi:
Meja 1 : pendaftaran
Meja 2 : penimbangan
Salah satu penyebab menurunnya jumlah posyandu adalah tidak sedikit jumlah
posyandu diberbagai daerah yang semula ada sudah tidak aktif lagi.
Pondok bersalin desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta masyarakat
dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan kesehatan ibu serta
kesehatan anak lainnya. Kegiatan pondok bersalin desa antara lain melakukan
pemeriksaan (ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita), memberikan
imunisasi, penyuluhan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak, serta
pelatihan dan pembinaan kepada kader dan mayarakat.
6
G. LANGKAH PEMERDAYAAN MASYARAKAT
1. Seleksi Lokasi/ Wilayah
Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga,
pihak-pihak terkait dan masyarakat. Penetapan kriteria penting agar pemilihan lokasi
dilakukan sebaik mungkin, sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat akan tercapai seperti
yang diharapkan.
Proses sosialisasi menjadi sangat penting karena akan menentukan minat atau
ketertarikan masyarakat untuk berpartisipasi (berperan dan terlibat) dalam program
pemberdayaan masyarakat yang dikomunikasikan.
7
1) Memprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah
2) Identifikasi alternatif pemecahan masalah yang terbaik
3) Identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk pemecahan masalah
4) Pengembangan rencana kegiatan serta pengorganisasian
pelaksanaannya
8
g. Politisasi, yang dalam arti terus-menerus memelihara dan meningkatkan posisi
tawar melalui kegiatan politik praktis
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam
mempelajari tentang Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendukung
Upaya-Upaya Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat. Dan harapan penulis makalah ini tidak
hanya berguna bagi penulis tetapi juga berguna bagi semua pembaca. Terakhir dari penulis
walaupun makalah ini kurang sempurna penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan di kemudian hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adedokun, O.M. C.W, Adeyamo, and E.O. Olorunsula. 2010. The Impact of Communication
on Community Development. J Communication
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
10
Adedokun, O.M. C.W, Adeyamo, and E.O. Olorunsula. 2010. The Impact of Communication
on Community Development. J Communication
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
11