0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan dan diagnosa keperawatan pasien yang mengalami nyeri dada akibat iskemia miokard. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan kecemasan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jantung. Rencana keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi jantung, dan mencegah perburukan gangguan sirkulasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan dan diagnosa keperawatan pasien yang mengalami nyeri dada akibat iskemia miokard. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan kecemasan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jantung. Rencana keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi jantung, dan mencegah perburukan gangguan sirkulasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan dan diagnosa keperawatan pasien yang mengalami nyeri dada akibat iskemia miokard. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan kecemasan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jantung. Rencana keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi jantung, dan mencegah perburukan gangguan sirkulasi
Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik: Diagnose keperawatan Rencana Keperawatan
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner. NIC 1 keperawatan yang perlu dikaji adalah: Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen Observasi karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan rasa Aktivitas/istirahat: miokard dengan kebutuhan tubuh. nyeri dada tersebut. Gejala: Kecemasan b/d ancaman/perubahan kesehatan-status sosio- - Kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur ekonomi; ancaman kematian. Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas selama ada Riwayat pola hidup menetap, jadual olahraga tak teratur (Risiko tinggi) Penurunan curah jantung b/d perubahan serangan dan istirahat. Tanda: frekuensi, irama dan konduksi listrik jantung; penurunan Takikardia, dispnea pada istirahat/kerja preload/peningkatan tahanan vaskuler sistemik; Bantu klien melakukan tehnik relaksasi, mis nafas dalam, Sirkulasi: infark/diskinetik miokard, kerusakan struktuaral seperti perilaku distraksi, visualisasi, atau bimbingan imajinasi. Gejala: aneurisma ventrikel dan kerusakan septum. - Riwayat IM sebelumnya, penyakit arteri koroner, GJK, (Risiko tinggi) Perubahan perfusi jaringan b/d Pertahankan Olsigenasi dengan bikanul contohnya ( 2-4 L/ masalah TD, DM. penurunan/sumbatan aliran darah koroner. menit ) Tanda: (Risiko tinggi) Kelebihan volume cairan b/d penurunan perfusi TD dapat normal atau naik/turun; perubahan postural dicatat dari ginjal; peningkatan natrium/retensi air; peningkatan tekanan Monitor tanda-tanda vital ( Nadi & tekanan darah ) tiap dua tidur sampai duduk/berdiri. hidrostatik atau penurunan protein plasma. jam. Nadi dapat normal; penuh/tak kuat atau lemah/kuat kualitasnya Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran dengan pengisian kapiler lambat; tidak teratur (disritmia) darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian analgetik. mungkin terjadi. membran alveolar- kapiler ( atelektasis , kolaps jalan nafas/ NIC 2 BJ ekstra (S3/S4) mungkin menunjukkan gagal alveolar edema paru/efusi, sekresi berlebihan / perdarahan jantung/penurunan kontraktilitas atau komplian ventrikel aktif ) Pertahankan tirah baring selama fase akut Murmur bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot Kaji dan laporkan adanya tanda – tanda penurunan COP, TD papilar. Friksi; dicurigai perikarditis Monitor haluaran urin Irama jantung dapat teratur atau tak teratur. Kaji dan pantau TTV tiap jam Edema, DVJ, edema perifer, anasarka, krekels mungkin ada ASKEP AMI dengan gagal jantung/ventrikel. Kaji dan pantau EKG tiap hari Pucat atau sianosis pada kulit, kuku dan membran mukosa. Berikan oksigen sesuai kebutuhan Integritas ego: Gejala: Tujuan dan criteria hasil : Auskultasi pernafasan dan jantung tiap jam sesuai indikasi Menyangkal gejala penting. NOC 1: Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan selama di Pertahankan cairan parenteral dan obat-obatan sesuai advis Takut mati, perasaan ajal sudah dekat Marah pada penyakit/perawatan yang ‘tak perlu’ RS Berikan makanan sesuai diitnya Kuatir tentang keluarga, pekerjaan dan keuangan. Kriteria Hasil: Hindari valsava manuver, mengejan ( gunakan laxan ) Tanda: Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata Nyeri dada berkurang misalnya dari skala 3 ke 2, atau dari 2 ke 1 NIC 3 Gelisah, marah, perilaku menyerang ekpresi wajah rileks / tenang, tak tegang Monitor Frekuensi dan irama jantung Fokus pada diri sendiri/nyeri. Eliminasi: tidak gelisah Observasi perubahan status mental Tanda: nadi 60-100 x / menit, Observasi warna dan suhu kulit / membran mukosa Bunyi usus normal atau menurun Makanan/cairan: TD 120/ 80 mmHg Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya Gejala: NOC 2 : Curah jantung membaik / stabil setelah dilakukan tindakan Kolaborasi : Berikan cairan IV l sesuai indikasi Mual, kehilangan napsu makan, bersendawa, nyeri ulu hati/terbakar. keperawatan selama di RS Pantau Pemeriksaan diagnostik / dan laboratorium mis EKG, Tanda: Kriteria Hasil : elektrolit , GDA( Pa O 2, Pa CO2 dan saturasi O2 ). Dan Penurunan turgor kulit, kulit kering/berkeringat Muntah, Tidak ada edema Pemberian oksigen Perubahan berat badan Tidak ada disritmia NIC 4 Hygiene: Gejala/tanda: Haluaran urin normal Ukur masukan / haluaran, catat penurunan , pengeluaran, sifat Kesulitan melakukan perawatan diri. TTV dalam batas normal konsentrasi, hitung keseimbangan cairan Observasi adanya oedema dependen Timbang BB tiap hari Neurosensori: NOC 3 : Gangguan perfusi jaringan berkurang / tidak meluas selama Pertahankan masukan total caiaran 2000 ml/24 jam dalam Gejala: Pusing, kepala berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk/istirahat) dilakukan tindakan perawatan di RS. toleransi kardiovaskuler Tanda: Kriteria Hasil: Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, berikan diuetik. Perubahan mental Kelemahan Daerah perifer hangat NIC 5 Nyeri/ketidaknyamanan: Gejala: tak sianosis Catat frekuensi & kedalaman pernafasan, penggunaan otot Nyeri dada yang timbul mendadak (dapat/tidak berhubungan dengan aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin. gambaran EKG tak menunjukan perluasan infark Bantu pernafasan Lokasi nyeri tipikal pada dada anterior, substernal, prekordial, dapat RR 16-24 x/ menit Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan / tidak adanya menyebar ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher. tak terdapat clubbing finger bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan misal krakles, ronki Kualitas nyeri ‘crushing’, menusuk, berat, menetap, tertekan, , seperti dapat dilihat. kapiler refill 3-5 detik dll. Instensitas nyeri biasanya 10 pada skala 1-10, mungkin nadi 60-100x / menit Lakukan tindakan untuk memperbaiki / mempertahankan jalan pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami. Catatan: nyeri mungkin tak ada pada pasien pasca operasi, TD 120/80 mmHg nafas misalnya , batuk, penghisapan lendir dll. dengan DM, hipertensi dan lansia. NOC 4 : Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama Tinggikan kepala / tempat tidur sesuai kebutuhan / toleransi Tanda: Wajah meringis, perubahan postur tubuh. dilakukan tindakan keperawatan selama di RS pasien Menangis, merintih, meregang, menggeliat. Kriteria Hasil : Kaji toleransi aktifitas misalnya keluhan kelemahan/ kelelahan Menarik diri, kehilangan kontak mata Respon otonom: perubahan frekuensi/irama jantung, TD, tekanan darah dalam batas normal selama kerja atau tanda vital berubah. pernapasan, warna kulit/kelembaban, kesadaran. tak ada distensi vena perifer/ vena dan edema dependen NIC 6 Pernapasan: Gejala: paru bersih Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan TD selama dan Dispnea dengan/tanpa kerja, dispnea nokturnal berat badan ideal ( BB idealTB –100 ± 10 %) sesudah aktifitas Batuk produktif/tidak produktif Riwayat merokok, penyakit pernapasan kronis NOC 5 : Oksigenasi dengan GDA dalam rentang normal (pa O 2 < 80 Tingkatkan istirahat ( di tempat tidur ) Tanda: mmHg, pa Co2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg ) setelah dilakukan Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori Peningkatan frekuensi pernapasan Pucat/sianosis tindakan keperawtan selama di RS. yang tidak berat. Bunyi napas bersih atau krekels, wheezing Kriteria hasil : Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas, Sputum bersih, merah muda kental Interaksi sosial: Tidak sesak nafas contoh bengun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan Gejala: tidak gelisah istirahat selam 1 jam setelah mkan. Stress saat ini (kerja, keuangan, keluarga) Kesulitan koping dengan stessor yang ada (penyakit, GDA dalam batas Normal ( pa O 2 < 80 mmHg, pa Co 2 > 45 mmHg dan Kaji ulang tanda gangguan yang menunjukan tidak toleran hospitalisasi) Saturasi < 80 mmHg ) terhadap aktifitas atau memerlukan pelaporan pada dokter. Gejala: Kesulitan istirahat dengan tenang, respon emosi meningkat NOC 6 : Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan NIC 7 Menarik diri dari keluarga tindakan keperawatan selama di RS Kaji tanda dan respon verbal serta non verbal terhadap
Penyuluhan/pembelajaran: Kriteria Hasil : ansietas
Gejala: klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai kemampuan klien Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman Riwayat keluarga penyakit jantung/IM, DM, Stroke, Hipertensi, Penyakit Vaskuler Perifer frekuensi jantung 60-100 x/ menit Ajarkan tehnik relaksasi Riwayat penggunaan tembakau TD 120-80 mmHg Minimalkan rangsang yang membuat stress NOC 7 : cemas hilang / berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan Diskusikan dan orientasikan klien dengan lingkungan selama di RS dan peralatan Kriteria Hasil : Berikan sentuhan pada klien dan ajak kllien Klien tampak rileks berbincang-bincang dengan suasana tenang Klien dapat beristirahat Berikan support mental TTV dalam batas normal Kolaborasi pemberian sedatif sesuai indikasi Pengertian Etiologi Manifestasi klinis Infark miokardium mengacu pada proses c. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang TRIAS AMI : Nyeri dada disebabkan oleh 3 faktor : rusaknya jaringan jantung akibat suplai Sesak nafas darah yang tidak adekuat sehingga aliran - Faktor pembuluh darah : EKG : ST elevasi darah koroner berkurang. (Brunner & Aterosklerosis.
Sudarth, 2002) Spasme
ACUTE MIOCARD Infark miocard akut adalah nekrosis INFARK Arteritis
miocard akibat aliran darah ke otot jantung - Faktor sirkulasi :
terganggu. (Suyono, 1999) Hipotensi
Stenosos aurta
Factor risiko Penatalaksanaan insufisiensi
a. faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah : Pemeriksaan penunjang 1. Rawat ICCU, puasa 8 1. EKG - Faktor darah : - usia lebih dari 40 tahun jam 2. Enzim Jantung 2. Tirah baring, posisi Anemia - jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan 3. Elektrolit. semi fowler. Hipoksemia pada wanita meningkat setelah menopause 4. Sel darah putih - hereditas 5. Kecepatan sedimentasi 3. Monitor EKG polisitemia - Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam. 6. Kimia 4. Infus D5% 10 – 12 d. Curah jantung yang meningkat : b. Faktor resiko yang dapat diubah : 7. GDA tetes/ menit - Aktifitas berlebihan 8. Kolesterol atau Trigliserida serum 5. Oksigen 2 – 4 lt/menit - Mayor : 9. Foto dada 6. Analgesik : morphin 5 - Emosi hiperlipidemia 10. Ekokardiogram mg atau petidin 25 – 50 - Makan terlalu banyak hipertensi 11. Pemeriksaan pencitraan nuklir Merokok mg - hypertiroidisme 12. Pencitraan darah jantung (MUGA) Diabetes 7. Obat sedatif : diazepam e. Kebutuhan oksigen miocard meningkat 13. Angiografi koroner Obesitas 2 – 5 mg 14. Digital subtraksion angiografi (PSA) pada : Diet tinggi lemak jenuh, kalori 15. Nuklear Magnetic Resonance (NMR) 8. Bowel care : laksadin - Kerusakan miocard - Minor: 16. Tes stress olah raga 9. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus - Hypertropimiocard Inaktifitas fisik Pola kepribadian tipe A (emosional, 10.Diet rendah kalori dan - Hypertensi diastolic agresif, ambisius, kompetitif). mudah dicerna
Stress psikologis berlebihan. 11.Psikoterapi untuk