Anda di halaman 1dari 3

A.

STUNTING
1. Pengertian
Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam rentang yang cukup waktu lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam
kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun.
Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di
masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik
dan kognitif yang optimal. Anak stunting mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih
rendah dibandingkan rata – rata IQ anak normal (Kemenkes RI, 2018).
Bagi UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59
bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga
(stunting kronis), hal ini diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang
dikeluarkan oleh WHO.
Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan
penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal. Hal ini dapat mempengaruhi
kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk.
Selain itu, efek jangka panjang yang disebabkan oleh stunting dan kondisi lain terkait
kurang gizi, acap kali dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi,
obesitas dan kematian akibat infeksi.
2. Penyebab Stunting
Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang
karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
a. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
b. Retardasi pertumbuhan intrauterine
c. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
d. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
e. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa
asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi
di masa lalu seorang.
3. Gejala Stunting
a. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
b. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
c. Berat badan rendah untuk anak seusianya
d. Pertumbuhan tulang tertunda
4. Mencegah Stunting dan Penanganan Stunting
Diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, mencegah Stunting tentu dapat dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai.
Dampak Stunting umumnya terjadi karena diakibatkan oleh kurangnya asupan nutrisi
pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai
anak berusia 2 tahun.
Jika pada rentang waktu ini, gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan
memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek
meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi
kognitif, dan gangguan sistem pembakaran. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi
obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan
osteoporosis.
Oleh karena itu, upaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin. Pada usia 1.000
hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu
hamil. Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik
juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam kandungannya.
Lebih lanjut, pada saat bayi telah lahir, penelitian untuk mencegah Stunting
menunjukkan bahwa, konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan
berat badan anak di atas 6 bulan.
Anak yang mendapat asupan protein 15 persen dari total asupan kalori yang dibutuhkan
terbukti memiliki badan lebih tinggi dibanding anak dengan asupan protein 7,5 persen
dari total asupan kalori.
Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg
berat badan. Sementara anak usia 1 – 3 tahun membutuhkan protein harian sebesar
1,05 g/kg berat badan. Jadi, pastikan si kecil mendapat asupan protein yang cukup sejak
ia pertama kali mencicipi makanan padat pertamanya.
Stunting pada anak dapat dicegah melalui beberapa cara penting, seperti:
a. Pola makan
Istilah 'Isi Piringku' dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan
buah, sementara setengahnya lagi diiisi dengan sumber protein (nabati atau hewani)
dengan porsi yang lebih banyak dibandingkan karbohidrat.
b.Pola asuh
Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik
dalam memberi makan bayi dan balita. Untuk mencegah stunting, pola asuh yang baik
dapat diterapkan mulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja,
hingga para calon ibu untuk memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat
hamil.
c. Sanitasi dan akses air bersih
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, akses sanitasi, dan air bersih, memiliki
peran dalam pembentukan stunting. Selain itu, kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir perlu diterapkan untuk menjaga tubuh dari berbagai faktor penyebab
stunting.

5. Diagnosis Stunting
Stunting sendiri akan mulai nampak ketika bayi berusia dua tahun (TNP2K, 2017).
Stunting didefinisikan sebagai keadaan dimana status gizi pada anak menurut TB/U
mempunyai hasil Zscore - 3,0 SD s/d < -2,0 SD (pendek) dan Zscore <-3,0 SD (sangat
pendek). Hasil pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) didapatkan dengan mengurangi
Nilai Individual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang
bersangkutan, setelah itu hasilnya akan dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujuk (NSBR).
Jika tinggi badan lebih kecil dari nilai median, maka NSBR didapatkan dengan cara
mengurangi median dengan – 1 SD. Jika tinggi badan lebih besar dari pada median,
maka NSBR didapatkan dengan cara mengurangi + 1 SD dengan median, berikut ini
rumus yang bisa digunakan :
Z-Score = (NIS-NMBR)/NSBR

Keterangan :
NIS : Nilai Individual Subjek (Tinggi badan anak)
NMBR: Nilai Median Baku Rujukan
NSBR : Nilai Simpang Baku Rujuk

https://promkes.kemkes.go.id/?p=1490
https://promkes.kemkes.go.id/?p=1490

Anda mungkin juga menyukai