Transformasi
Integrasi
2018
Laporan Keberlanjutan
2018 | Laporan Keberlanjutan
Adaptasi
Transformasi
Integrasi
Transformasi pada lini bisnis disesuaikan dari yang sebelumnya lima pilar manjadi
tujuh pilar. Segmen Operation & Maintenance pada lini Energy & Industrial Plant, kini
diubah masuk ke lini Rekayasa Konstruksi yang merupakan lini baru. Lini baru lainnya
yaitu PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang fokus pada segmen pekerjaan
high speed railway. Dari perubahan lini tersebut, WIKA juga menambah beberapa
fokus segmen pekerjaan. Oleh sebab itu, adaptasi sangat perlu dilakukan untuk
menjaga keamanan dan kualitas jasa yang diberikan. Untuk mendukung adaptasi,
khususnya bagi para karyawan, maka WIKA menyusun Career Management System,
yaitu sistem terintegrasi yang mengelola migrasi karir, pola karir, dan kebijakan karir.
Daftar Isi
IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 5
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA 6
Pendapatan
01 . TENTANG WIKA 11
Profil WIKA 12
bersih
Skala Perusahaan 21
Karakteristik Bisnis WIKA 24
Etika Bisnis dan Anti-Korupsi 25 Rp31.158,19 miliar
Penerapan Prinsip Pencegahan 27
Tata Laksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 27
28.410 m 3
2.632.298 kg CO eq 40.830
2
Sambutan
Direktur Utama [102-14]
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Taiwan. Dari kinerja usaha di tahun 2018 ini, WIKA
WIKA memahami bahwa harapan pemangku membukukan laba bersih sebesar Rp2,07 triliun,
kepentingan tidak lagi bertumpu pada sektor ekonomi melebihi target sebesar Rp2,03 triliun yang telah
semata. Adanya isu keberlanjutan yang semakin ditetapkan Perseroan di tahun 2018 dan meningkat
kuat, terutama pada tantangan untuk mengurangi 52,89% dibandingkan capaian laba bersih di tahun 2017.
pemanasan global akibat perubahan iklim, menjadikan
risiko pada semua sektor usaha meningkat. Kaitan Di sisi lain, WIKA memanfaatkan peluang menjadi salah
antara risiko lingkungan dan sosial yang berdampak satu pemain di pasar utang global dengan menggunakan
pada kinerja keuangan menjadi semakin kuat. Untuk itu, nilai tukar lokal. Di awal tahun 2018, WIKA menerbitkan
WIKA terus berupaya meningkatkan kesadaran semua Komodo Bonds di London Stock Exchange (LSE),
pemangku kepentingan, dari mitra kerja, vendor, owner, yakni obligasi global berdenominasi rupiah senilai
hingga end user untuk bersama melakukan proses Rp5,4 triliun. Komodo Bonds tersebut berhasil
rantai usaha dengan lebih ramah lingkungan. mencapai oversubscribed sebanyak 2,5 kali.
Peluang ini sangat berarti bagi WIKA dan WIKA
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mempertahankan kepercayaan investor
melalui Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan dengan memberikan kualitas jasa yang prima.
Konservasi Energi (EBTKE) menyampaikan bahwa
potensi penghematan energi yang dapat membantu Berhasil sebagai perusahaan di sektor konstruksi,
mengurangi pemanasan global, salah satunya berasal WIKA mulai beradaptasi melakukan transformasi
dari industri komersial, termasuk konstruksi. Industri bisnis, organisasi, dan budaya kerja, untuk
konstruksi diharapkan mulai mengembangkan bangunan menciptakan integrasi dan merespon perubahan
yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan yang terjadi. Transformasi pada lini bisnis disesuaikan
kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan dari yang sebelumnya lima pilar manjadi tujuh
infrastruktur. Menanggapi situasi ini, WIKA akan pilar. Segmen Operation & Maintenance pada lini
mendukung pembangunan konstruksi hijau (green Energy & Industrial Plant, kini berubah masuk ke lini
construction) dan bangunan hijau (green building) Construction Engineering yang merupakan lini baru.
yang mampu menurunkan konsumsi energi hingga 30% Lini baru lainnya yaitu segmen usaha Integrated
dibandingkan dengan gedung konvensional. WIKA Transportation System yang dikerjakan melalui
berharap konstribusi awal ini menjadi langkah bagi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Dari perubahan
dukungan pencapaian pembangunan berkelanjutan lini tersebut, WIKA juga menambah beberapa fokus
(Sustainable Development Goals/SDGs). segmen pekerjaan. Oleh sebab itu, adaptasi sangat
perlu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kualitas
Adaptasi, Transformasi, Integrasi jasa yang diberikan. Untuk mendukung adaptasi,
Tahun 2018 merupakan tahun tantangan bagi WIKA khususnya bagi para karyawan, maka WIKA menyusun
untuk mengerjakan banyak proyek Pemerintah. Selain Career Management System, yaitu sistem terintegrasi
itu, WIKA juga cukup banyak mengerjakan proyek yang mengelola migrasi karir, pola karir, dan kebijakan
dari negara lain, seperti Timor Leste, Malaysia, Filipina, karir.
Myanmar, Aljazair, Niger, Arab Saudi, Uni Emirat Arab,
Transformasi lainnya terdapat pada organ dan menghimbau kerja sama seluruh insan WIKA untuk
budaya perusahaan. Pada organ perusahaan, WIKA menjaga integrasi di seluruh lini pekerjaan. Kami
menambahkan direktorat baru yaitu Departemen percaya, bahwa integrasi pekerjaan yang terarah
Quality, Safety, Health and Environment (QSHE) sebagai akan mendukung proses bisnis yang efektif dan
bentuk komitmen perusahaan bahwa aspek safety selalu efisien, sehingga dapat menerapkan nilai dan strategi
menjadi hal yang utama bagi perusahaan. Selain itu, perusahaan yang mengarah pada Misi WIKA butir ke-3,
transformasi pada budaya WIKA direalisasikan melalui yaitu “Menjalankan praktik etika bisnis untuk menjadi
culture journey, yang melibatkan pimpinan Unit Kerja warga usaha yang baik dan memelihara keberlanjutan
sebagai Business Improvement Leader dan berperan perusahaan”.
sebagai role model untuk implementasi Agility, Caring,
Excellent (ACE). Capaian Kinerja WIKA
Kinerja keberlanjutan WIKA terdiri atas kinerja
Strategi Keberlanjutan ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja lingkungan. Dari sisi
Selanjutnya, WIKA juga menyiapkan strategi untuk ekonomi, WIKA berhasil mencatat pendapatan sebesar
investasi dan portofolio dengan cara memusatkan Rp31,16 triliun atau meningkat 19,03% dari tahun lalu.
investasi sektor properti melalui WIKA Realty, dan Dari pendapatan yang kami peroleh, WIKA berhasil
berkolaborasi dengan perusahaan infrastruktur membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,07
transportasi untuk Transit Oriented Development triliun, atau sebesar 52,89% dari realisasi tahun buku
(TOD) Kereta Cepat. Strategi WIKA untuk meraih 2017.
peluang bisnis ini dilakukan dengan mengakuisisi
lahan dan proyek yang memiliki potensi TOD. Selain WIKA memiliki komitmen untuk memberikan dampak
itu, WIKA Group juga akan mendapatkan banyak positif bagi seluruh pemangku kepentingan. Untuk
jumlah kontrak dari WIKA Realty untuk pembangunan itu nilai ekonomi yang diperoleh akan didistribusikan
properti di berbagai TOD yang dikelolanya. Dengan kepada pemangku kepentingan. Distribusi nilai ekonomi
adanya peluang ini, maka WIKA akan mengembangkan kepada pemerintah diwujudkan dalam pembayaran
berbagai TOD yang akan dijadikan recurring income. pajak. WIKA merupakan salah satu perusahaan yang
Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan bisnis perseroan membayar pajak kepada pemerintah dalam jumlah
sebagai kontraktor berbagai infrastruktur, baik yang besar di tahun 2018. Distribusi nilai ekonomi kepada
berbasis jalan maupun rel. pekerja diwujudkan dalam pembayaran imbal jasa,
fasilitas kesehatan, pensiun, serta pembiayaan untuk
Sejalan dengan strategi bisnis, WIKA juga akan pelatihan dan pendidikan. Selain itu, distribusi nilai
meneruskan rencana pembangunan perumahan yang ekonomi bagi masyarakat disalurkan melalui kegiatan
dapat terjangkau oleh masyarakat pra-sejahtera. tanggung jawab sosial (CSR) serta Program Kemitraan
Strategi pendanaan untuk membangun perumahan ini dan Bina Lingkungan (PKBL).
direncanakan akan diperoleh dari penerbitan instrumen
investasi seperti Real Estate Investment Trust (REITs)
dan sejenisnya. Untuk itu, jajaran pimpinan Perseroan
Dari sisi kinerja sosial, WIKA telah meningkatkan jumlah Tantangan dan Apresiasi
pekerja bersertifikasi. Di tahun 2018, WIKA memiliki Pengetahuan karyawan dan pekerja proyek dalam
1.599 pekerja yang memiliki sertifikasi pekerjaan. melakukan pekerjaan di lini bisnis baru WIKA menjadi
Dengan banyaknya pekerja yang memiliki sertifikasi perhatian manajemen di tahun 2018. Hal ini menjadi
pekerjaan, WIKA berharap mereka dapat lebih maksimal tantangan tersendiri dalam mengembangkan
dalam bekerja, serta meminimalkan kesalahan dan kompetensi, mendukung sertifikasi profesi, serta
kecelakaan kerja. memastikan karyawan dan pekerja proyek mengerti dan
paham tentang aspek QSHE. Untuk itu, WIKA mengajak
WIKA meningkatkan implementasi QSHE di lapangan semua insan WIKA agar berbenah dan menghadapi
yang tidak hanya berlaku bagi pekerja WIKA, namun tantangan ini dengan peluang untuk berkembang.
juga diberlakukan secara tegas kepada mitra kontrak
dan subkontraktor, bahkan kepada tamu yang meninjau Kami memberikan apresiasi kepada seluruh pemangku
proyek. WIKA selalu melakukan safety induction untuk kepentingan atas kerja sama yang telah terbangun
pekerja sebelum mulai bekerja, dan kepada semua selama ini. Ke depan, kami tetap mengharapkan
pengunjung yang datang meninjau proyek. dukungan dari para pemangku kepentingan agar
proses adaptasi, transformasi dan integrasi dapat
Atas upaya komitmen pada tanggung jawab QSHE, berjalan dengan baik. Sebuah proses yang tidak
WIKA mendapatkan apresiasi dari project owner, di hanya bertumpu pada kinerja ekonomi, namun juga
antaranya pencapaian 2.000.000 jam kerja selamat terintegrasi pada kinerja sosial dan lingkungan.
untuk Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera
Timur (P3FH), dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Terima kasih.
serta apresiasi pencapaian 1.000.000 jam kerja selamat
untuk proyek EPCC pengembangan dan modernisasi Jakarta, Maret 2019
pabrik gula Asembagus Situbondo, dari PTPN XI.
01
Tentang W I KA
Profil WIKA
Motto:
Spirit of Innovation
Visi:
Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang
Engineering, Procurement, & Construction (EPC)
dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.
Misi:
1 Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC dan
investasi untuk infrastruktur, gedung bertingkat, energi, industrial plant,
industri, realty dan property.
2. Memenuhi harapan pemangku kepentingan utama.
3. Menjalankan praktik etika bisnis untuk menjadi warga usaha yang baik dan
memelihara keberlanjutan perusahaan.
4. Ekspansi strategis ke luar negeri.
5. Mengimplementasikan “Best Practices” sistem manajemen terintegrasi.
Nilai-Nilai
Perusahaan
[102-16]
WIKA dikelola oleh jajaran Direksi yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Per 31 Desember
2018, WIKA memiliki tujuh orang Direktur dan tujuh orang Komisaris. Dewan Komisaris
dan Direksi dibantu oleh Komite, Sekretaris Perusahaan, organ perusahaan lainnya, serta
Struktur organisasi
pt Wijaya Karya (Persero) Tbk DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIAT
PERUSAHAAN
Departemen Departemen
Departemen Legal Perencanaan dan
Pengembangan Usaha Pengembangan Sistem
Asosiasi
seluruh karyawan yang terintegrasi dalam proses bisnis. Otoritas tertinggi dalam hal
pengambilan keputusan terkait topik ekonomi, sosial, dan lingkungan ada pada Direksi,
setelah mempertimbangkan informasi lain yang didapat dari organ terkait. [102-18]
SATUAN PENGAWASAN
INTERN
Departemen Sipil
Umum 3
WIKA Gedung
WIKA Realty
WIKA Industri
WIKA Bitumen
Konstruksi
CIVIL
INFRASTRUCTURE PROPERTY CONSTRUCTION EPC & POWER
ENERGY
& WATER DEVELOPMENT & HIGH RISE ENERGY
BUILDING
Steel construction:
- Erection
- Equipment
installation
Integrated
CONSTRUCTION
INDUSTRY Transportation
ENGINEERING
System
Precast concrete Granular asphalt Steel fabrication Operation & Civil construction
product maintenance:
Extraction Aluminium casting - Power plant Station design
Natural resources - Industrial
management Plastic injection equipment Transit Oriented
Development (TOD):
- Land procurement
TOD
- Detail master plan
- Development
selling & marketing
- Property
management
Oleh karena adanya penyesuaian yang signifikan pada WIKA juga memastikan bahwa kegiatan operasi telah
lini bisnis, WIKA harus beradaptasi dan mengatur sesuai dengan standar-standar dan prinsip yang diikuti,
strategi guna memperlancar kinerjanya. Adaptasi baik dari organisasi nasional maupun internasional.
dan penyesuaian banyak dilakukan pada pengelolaan Dengan demikian, WIKA semakin percaya diri dalam
human capital. Pengetahuan karyawan dan pekerja menghadapi persaingan bisnis. WIKA mengikuti dan
proyek dalam melakukan pekerjaan di lini bisnis mendukung beberapa prinsip dan inisiatif, di antaranya
baru WIKA menjadi perhatian manajemen di tahun dari International Organizational for Standardization
2018. Hal ini menjadi tantangan bagi WIKA dalam (ISO) untuk standar sistem manajemen, Occupational
mengembangkan kompetensi, mendukung sertifikasi Health and Safety Assessment Series (OHSAS) untuk
profesi, serta memastikan karyawan dan pekerja proyek standar sistem manajemen K3, International Financial
mengerti dan paham tentang aspek Keselamatan dan Reporting Standard (IFRS) untuk standar pelaporan
Kesehatan Kerja (K3). [102-10] keuangan, dan POJK No. 51/POJK.03/2017, serta Global
Sustainability Standard Board (GSSB) dari Global
Reporting Initiative (GRI) untuk standar pelaporan
laporan keberlanjutan. [102-12] [G4-CRE6, G4-CRE8]
ISO 9001: 2015 ISO 14001: 2015 ISO 14001: 2015 Sistem
Satuan Kerja Sistem Sistem Sistem Manajemen
No. SMK3
Penerima Manajemen Manajemen Manajemen Pengamanan
Mutu Lingkungan Lingkungan (SMP)
Oil & Gas and 4 Mei 2017 - 4 Mei 2017 - 15 Agustus 2018 -
4
Industry Plant 3 Mei 2020 3 Mei 2020 14 Agustus 2021
Pusat
Pengembangan
19 Juli 2016 -
5 Kualitas Insani N/A N/A N/A N/A
18 Juli 2019
PT WIJAYA KARYA
(Persero) Tbk
*) Telah dilakukan audit renewal, dan sedang dalam proses pembaruan di kepolisian
Dalam rangka memperluas hubungan bisnis, maka WIKA melibatkan diri dalam
beberapa asosiasi. Keikutsertaan pada asosiasi mempunyai arti strategis untuk
mengetahui perkembangan isu-isu terkini terkait perkembangan bisnis dan
peluangnya.
2 Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Anggota 31 Desember 2019
6 Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) Anggota 31 Desember 2019
8 Asosiasi Perusahaan Teknik Mekanikal & Elektrikal (APTEK) Anggota September 2019
Skala Perusahaan
Total kapitalisasi
*) Data tahun 2016 menggunakan data Laporan Audit Independen yang dinyatakan kembali
Aljazair
Uni Emirat
Arab (Dubai) Myanmar
Taiwan
Arab Filipina
Saudi
Niger
Malaysia
Indonesia
Timor
Leste
Hingga saat ini, WIKA berhasil menjangkau pasar lokal dan internasional di sepuluh negara, termasuk Indonesia.
Sepanjang tahun 2018, selain pasar Indonesia, WIKA juga beroperasi di sembilan negara lainnya, yang terdiri
dari Timor Leste, Malaysia, Filipina, Myanmar, Aljazair, Niger, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Taiwan. Di negara-
negara tersebut, WIKA menjual produk dan jasa sektor konstruksi kepada beberapa jenis pelanggan, di antaranya
pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat luas termasuk institusi pendidikan. [102-4, 102-6, 102-10]
WIKA menerapkan nilai-nilai dan strategi perusahaan Dalam etika bisnis yang diterapkan, WIKA juga
yang mengarah pada perilaku etis demi keberlanjutan menghindari persaingan/kompetisi yang tidak sehat
perusahaan. Penerapan ini sejalan dengan Misi WIKA dengan perusahaan pesaing demi terciptanya iklim
butir ke-3, yang menyebutkan bahwa “Menjalankan usaha yang kondusif. Banyaknya proyek Pemerintah
praktik etika bisnis untuk menjadi warga usaha yang yang dipercayakan kepada WIKA menunjukkan
baik dan memelihara keberlanjutan perusahaan”. kemampuan Perseroan dalam memberikan hasil
pekerjaan yang baik dan unggul.
Perseroan juga menetapkan standar etika kepada
seluruh insan WIKA, yang diwujudkan dalam sebuah
buku Kode Etik (Code of Conduct). Kode Etik
disosialisasikan kepada seluruh karyawan, baik organik
maupun non-organik. Kami juga mengomunikasikan
pentingnya perilaku etis melalui orientasi karyawan
baru dan melalui briefing.
Terkait dengan perilaku anti-korupsi, di tahun 2018 Pembentukan konsorsium BUMN untuk menangani
WIKA pernah memenuhi panggilan dari Komisi proyek-proyek besar dapat meningkatkan leverage
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas pengaduan BUMN, sehingga memiliki kapasitas lebih besar dalam
bahwa banyak proyek pemerintah yang masuk ke menggalang sumber pembiayaan. Sinergi dilakukan
BUMN. WIKA menyikapi hal tersebut dengan mengajak dengan menggarap berbagai proyek bersama. Sinergi
masyarakat memiliki persepsi yang sama, bahwa dalam pelaksanaan proyek bersama paling banyak yakni
kondisi tersebut justru memberikan dampak positif dalam pengerjaan berbagai proyek infrastruktur, baik
bagi pembangunan saat ini. Sinergi yang dilakukan jalan termasuk jalan tol, pelabuhan, bandara, maupun
sesama BUMN adalah hal yang sah, dan bahkan akan infrastruktur energi dan telekomunikasi. Sinergi juga
berdampak positif dan dapat menaikkan kinerja BUMN. dilakukan dengan sesama anak usaha BUMN untuk
Dengan bersinergi, kekuatan mereka menjadi lebih lingkup bisnis dalam skala yang lebih kecil, dan tidak
hebat, bahkan dalam skala tertentu dapat menandingi menutup kemungkinan, swasta juga terlibat dalam hal
perusahaan asing. Di sektor infrastruktur, modal dan ini.
pendanaan yang besar sangat dibutuhkan, maka sinergi
BUMN sangatlah perlu.
Bidang usaha WIKA bergerak pada jasa pekerjaan setempat untuk melakukan pembebasan lahan.
konstruksi, yang secara langsung berdampak pada Sebisa mungkin, WIKA menghindari praktik suap.
kualitas lingkungan seiring dengan perubahan Selanjutnya, WIKA juga memastikan bahwa sistem
peruntukan dan kondisi lahan. Oleh sebab itu, menjadi manajemen lingkungan telah diterapkan dalam proses
kewajiban kami untuk melakukan pencegahan agar pengerjaan proyek. Selain itu, WIKA juga memastikan
perubahan yang terjadi tidak menimbulkan dampak owner telah mempunyai dokumen-dokumen perizinan.
berkepanjangan berupa penurunan (degradasi) kualitas Kelengkapan dokumen tersebut mencakup dokumen
lingkungan. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL), dokumen Analisis
WIKA telah berupaya melakukan pencegahan dampak Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), yang semuanya
negatif operasional sesuai kemampuan perseroan. dikaji dalam suatu dokumen Analisis Mengenai Dampak
Sebelum melakukan pembangunan di suatu area, WIKA Lingkungan (AMDAL).
bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat
WIKA telah melaksanakan pemenuhan Tanggung Tugas dan tanggung jawab Biro CSR dan PKBL antara
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/Corporate lain:
Social Responsibility (CSR) dan PKBL setiap tahunnya 1. Menyalurkan dana program kemitraan;
di bawah tanggung jawab Biro CSR dan PKBL 2. Menyalurkan dana bina lingkungan;
yang berada di bawah Departemen Sekretariat 3.
Pembuatan Laporan PKBL di portal PKBL
Perusahaan. Laporan pelaksanaan TJSL dan PKBL Kementerian BUMN.
akan dipertanggungjawabkan kepada Direksi melalui
Direktur Keuangan.
02
Integrasi
untuk Menjaga
Kinerja Ekonomi
Untuk memastikan kelangsungan bisnis, WIKA mulai mengembangkan beberapa bisnis lain.
Bisnis properti menjadi salah satu rencana bisnis yang disiapkan WIKA, bekerja sama dengan
anak perusahaan, yaitu WIKA Realty.
Rencananya, WIKA akan membangun perumahan yang ini yakni dengan mengakuisisi lahan dan proyek yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dengan ekonomi memiliki potensi TOD. Selain itu, WIKA Group juga akan
menengah ke bawah. Strategi pendanaan untuk mendapatkan banyak jumlah kontrak dari WIKA Realty
membangun perumahan tersebut direncanakan akan untuk pembangunan properti di berbagai TOD yang
diperoleh dari penerbitan instrumen investasi seperti dikelolanya. Lebih lanjut, WIKA akan mengembangkan
REITs (Real Estate Investment Trust) dan sejenisnya. berbagai TOD yang akan dijadikan recurring income.
Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan bisnis perseroan
Selanjutnya, WIKA juga menyiapkan strategi untuk sebagai kontraktor berbagai infrastruktur baik yang
investasi dan portofolio dengan cara memusatkan berbasis jalan maupun rel.
investasi sektor properti melalui WIKA Realty, dan
berkolaborasi dengan perusahaan infrastruktur Peluang lainnya datang dari luar negeri. WIKA kini diberi
transportasi untuk Transit Oriented Development (TOD) kepercayaan yang besar untuk mengerjakan proyek-
Kereta Cepat. Strategi WIKA untuk meraih peluang bisnis proyek infrastrukturnya. WIKA dipercaya membangun
5.000 unit rumah di Aljazair, Kinman Bridge di Taiwan,
dan Istana Presiden di Niger. Selain proyek di tiga
negara tersebut, WIKA dipercaya untuk mengerjakan
proyek Konstruksi Smelter Timah di Nigeria, Perumahan
Bateen Al Samar di Dubai, Limbang Bridge di Malaysia,
Clarin Bridge di Filipina, Rehabilitasi Jalan Maubin
Myapon di Myanmar, dan lima proyek di Timor Leste.
Dalam mengerjakan proyek-proyek di luar negeri, WIKA
memiliki keunggulan pada keterampilan dan strategi
pembagian waktu kerja. WIKA menerapkan sistem
shifting, sehingga tidak ada kekosongan jam kerja. [201-
2]
Kinerja
Ekonomi WIKA
WIKA memanfaatkan peluang
menjadi salah satu pemain di Hingga akhir tahun 2018, WIKA telah
pasar utang global dengan meraih total kontrak baru senilai
nilai tukar lokal. Di awal tahun Rp50,56 triliun. Dengan capaian
tersebut, di akhir tahun WIKA mencatat
2018, WIKA menerbitkan
pendapatan bersih Perseroan tumbuh
Komodo Bonds di London 19%. Pertumbuhan tersebut juga
Stock Exchange (LSE), yakni ditopang oleh adanya peningkatan cash
obligasi global berdenominasi flow, karena banyak proyek besar yang
dikerjakan di awal tahun.
rupiah senilai Rp5,4 triliun setara
US$405 juta dengan kupon Kinerja ekonomi WIKA yang baik di tahun 2018
7,7 persen dan jangka waktu didukung oleh pengelolaan keuangan yang
dilakukan oleh manajemen melalui Departemen
tiga tahun. Komodo Bonds
Keuangan, serta pengambilan keputusan
tersebut berhasil mendapatkan yang tepat dari Direktur Keuangan WIKA. Di
dukungan dari investor global setiap tahunnya, WIKA menetapkan target
Key Performance Indicator (KPI) terkait kinerja
dan mencapai oversubscribed
keuangan dan dievaluasi di akhir tahun. Sepanjang
sebanyak 2,5 kali. Peluang ini tahun berjalan, WIKA akan berupaya memenuhi
sangat berarti bagi WIKA untuk komitmen dalam menghasilkan produk dan jasa
yang memenuhi harapan pembeli, serta mencapai
membuktikan kepada investor
target kinerja yang telah ditetapkan. [103-2, 103-3]
asing bahwa para investor telah
berinvestasi di perusahaan dan Perseroan memastikan integrasi proses pekerjaan
di Departemen Keuangan dan fungsi lainnya
mitra yang tepat. Rencananya,
telah berjalan dengan baik, guna memperlancar
WIKA akan menggunakan dana proses pembiayaan proyek hingga selesainya
hasil Komodo Bonds untuk proyek dan pembayaran diterima oleh WIKA. Di
tahun 2018 WIKA mencatat laba bersih sebesar
membiayai proyek investasi dan Rp2,07 triliun. [103-2, 103-3, 201-1]
infrastruktur di Indonesia.
Nilai Ekonomi yang DIPEROLEH dan Didistribusikan (Dalam Ribuan Rupiah) [102-48, 201-1]
Ditambah
Keterangan:
Kinerja ekonomi disampaikan secara konsolidasi sesuai dengan laporan keuangan yang diaudit, oleh karena itu tidak disampaikan berdasarkan
wilayah atau area, negara, regional, atau pasar.
*) Restatement
Kinerja ekonomi perseroan dipantau oleh Departemen oleh WIKA meskipun tidak ada bantuan finansial
Keuangan yang berada langsung di bawah Direktur dari Pemerintah di tahun 2018, bahkan laba WIKA
Keuangan. Semua sumber pendanaan untuk kegiatan meningkat signifikan mencapai 52,88% dibandingkan
operasi WIKA berasal dari pembiayaan mandiri. tahun sebelumnya. Hal tersebut berdampak positif bagi
Kinerja keuangan yang excellent tetap berhasil dicapai negara karena turut meningkat pula kontribusi WIKA,
Rp1.057.203.183
Bencana Alam
Rp8.314.697.868
Pendidikan dan Pelatihan
Rp368.615.800
Realisasi penyaluran dana Kesehatan
Bina Lingkungan untuk Rp1.851.363.420
tahun 2018 2018 Prasarana & Sarana Umum
Rp412.937.790
Rp18.090.387.493 Sarana Ibadah
Rp257.530.050
Pelestarian Lingkungan
Rp5.828.039.382
Sosial Lingkungan dalam Rangka
Pengentasan Kemiskinan
Distribusi nilai ekonomi bagi karyawan diwujudkan melalui imbal jasa di antaranya gaji, pemberian tunjangan, serta
insentif lainnya. Selain itu, distribusi nilai ekonomi juga dapat dirasakan melalui pelatihan dan pendidikan bagi
karyawan, serta melalui kegiatan dan fasilitas untuk menunjang keselamatan dan kesehatan pada karyawan di
tempat kerja juga bagi pekerja proyek.
WIKA telah memiliki mekanisme dalam menentukan imbal jasa pekerjaan bagi karyawan. Besaran pendapatan per
bulan yang diterima karyawan tetap dengan tingkat jabatan terendah masih lebih besar dari upah minimum yang
berlakukan oleh pemerintah pada masing-masing daerah. Imbal jasa karyawan tetap yang ditempatkan di kantor
pusat mencapai 116,5% dari UMP DKI Jakarta 2018.
Salah satu komponen dalam nilai ekonomi yang didistribusikan kepada pemangku kepentingan adalah pembiayaan
program pensiun. WIKA menjamin kesejahteraan karyawan di akhir masa baktinya dengan cara mengikutsertakan
karyawan organik dan karyawan terampil pada program pensiun. WIKA telah memiliki kebijakan terkait pembiayaan
pensiun bagi karyawannya. [201-3]
Keterangan: Setiap karyawan berkesempatan untuk diikutsertakan dalam lebih dari satu jenis program pensiun.
Pada tahun 2018, jumlah karyawan peserta Program Manfaat Pasti yang pensiun sebanyak 17 orang. Total manfaat
pensiun baik bulanan maupun sekaligus yang dibayarkan Dana Pensiun pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp15,15 miliar.
Praktik pengadaan merupakan salah satu bagian terpenting untuk mendukung terlaksananya
bisnis inti perusahaan. Seluruh proses pengadaan dikelola oleh WIKA melalui Biro Supply
Chain Management di Departemen Sinergi Bisnis.
Praktik pengadaaan yang tetap sesuai dengan prosedur Sehubungan dengan variasi jasa
merupakan bagian rantai sehingga mengurangi mitigasi yang WIKA sediakan, seperti
pasokan mencakup manajemen dalam proses pengadaan. e-SCM pada pekerjaan industrial plant,
kontrak kerja, manajemen juga dapat dijadikan media evaluasi seringkali WIKA harus menetapkan
pengadaan material dan jasa, pengadaan, baik untuk user syarat yang lebih tinggi pada
sistem pengadaan, logistik, dan pengadaan, manajemen, maupun proses pengadaan barang dan
kepatuhan. [102-9, 103-2] Direksi. [103-2, 103-3] jasa untuk menunjang pekerjaan
tersebut. Beberapa syarat khusus
Untuk mendukung semangat tersebut di antaranya:
sinergi di lingkungan WIKA, saat Proses pengadaan yang 1.
Penggunaan penyedia jasa
ini Perseroan telah memiliki web berlaku di WIKA harus yang memiliki SHE Level /CSMS
application yang mengintegrasikan melalui beberapa tahapan, di tinggi;
proses pengadaaan di WIKA antaranya: [103-3] 2. Penggunaan lisensor (penyedia
Pusat dan anak perusahaan yaitu 1. Pracualification Vendor; jasa khusus);
e-SCM. Untuk memudahkan user 2. Procurement Planning; 3. Penggunaan Approved
melaksanakan pengadaan, sistem 3. Purchase Request; Manufactured List (AML) yang
e-SCM juga berisi seluruh database 4. Bid Preparation; dimiliki oleh klien;
mitra kerja WIKA. Semua kebutuhan 5. Invitation; 4. Pada saat purchase request,
untuk melakukan pengadaan 6. Aanwidjzing; wajib ada dokumen sekurang-
tersedia lengkap dalam satu sistem. 7. Bid summision; kurangnya: Specification,
Aplikasi e-SCM juga terintegrasi 8. Bid opening; Drawing, Bill of Quantity, dan
dengan aplikasi eksisting WIKA 9. Evaluation; Data Sheet.
lainnya untuk mendukung lancarnya 10. Winner Recommendation;
proses pengadaan barang, mulai 11. Negotiation;
dari rencana pengadaan sampai 12. Award;
dengan closing pengadaan. Selain 13. Contract Initiation.
itu, e-SCM juga aplikasi yang user
friendly semakin memudahkan user
dalam proses pengadaan, namun
Adapun mitra yang bekerja sama dengan WIKA di sekitar lokasi pekerjaan (konstruksi) yang dijalankan
antaranya adalah subkontraktor dan pemasok yang perseroan, yang didirikan dan/atau berdomisili selama
menyediakan material, bahan, tenaga, alat, jasa sekurang-kurangnya tiga tahun. Nilai kontrak dari
konsultan, broker, lisensor, dan kontraktor spesialis. Jenis pengadaan barang dan jasa yang disediakan oleh
pemasok dibedakan menjadi pemasok lokal, pemasok pemasok lokal mencapai Rp22,65 triliun atau 97% dari
nasional, dan pemasok internasional. Pemasok lokal total seluruh nilai pengadaan barang dan jasa di tahun
adalah badan usaha yang berkedudukan di wilayah 2018. [103-3, 204-1]
Kepercayaan pelanggan tidak terlepas dari komitmen WIKA untuk selalu berupaya
memberikan produk dan jasa yang berkualitas dan sesuai dengan harapan pelanggan.
WIKA berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha dengan integritas dan profesional,
menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menghindari bentuk-bentuk
kecurangan (fraud), termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
WIKA telah menetapkan kebijakan untuk mencegah menengah, organ perusahaan (Komisaris, Direksi,
terjadinya korupsi, antara lain: [103-2] dan Pemegang Saham), mitra kerja, dan kontraktor
a.
Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan pada berbagai kesempatan. Bagi pekerja di lapangan,
Perseroan PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk sosialisasi anti korupsi dilaksanakan ketika management
Tahun 2017-2018, No. 06/DK/WIKA/2018 dan No. review yang disosialisasikan kepada seluruh manajer
SK.02.09/A.DIR.0742/2018; proyek per wilayah, kemudian manajer proyek akan
b. Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham meneruskan sosialisasi anti-korupsi di site masing-
Tahunan No. 39 tanggal 23 Maret 2017; masing. Media lainnya yang digunakan WIKA sebagai
c.
Surat Keputusan Direksi No. SK.02.09/A. alat sosialisasi anti-korupsi yakni melalui website WIKA
DIR.0637/2018 tentang Perubahan Panduan dan media sosial yang dimiliki WIKA. [103-3, 205-2]
Pelaksanaan Good Corporate Governance
Perusahaan PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk; Manajemen WIKA mengidentifikasi risiko korupsi
d.
Surat Keputusan Direksi No. SK.02.09/A. tertinggi ada pada fungsi/pekerjaan pengadaan barang
DIR.0639/2018 tentang Perubahan Code of Conduct; dan jasa, Hal tersebut karena rawan pada perolehan ijin
e. Surat Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No. dan terkait administrasi. Upaya WIKA lebih lanjut untuk
05/DK/WIKA/2018 dan SK.02.09/A.DIR.0639/2018 mencegah potensi korupsi di fungsi/pekerjaan tersebut
tentang Perubahan Board Manual PT WIJAYA KARYA yakni dengan melakukan sosialisasi anti-korupsi dan
(Persero) Tbk; menegakkan prinsip GCG di semua segi bisnis di WIKA.
f. Prosedur Pengaduan Pelanggaran Code of Conduct [205-1]
No. WIKA-LDS-PM.01.02;
g. Pedoman Penanganan Gratifikasi No. WIKA-LDS-
PM-01.01;
h. Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris tentang
Benturan Kepentingan.
Pelatihan anti-korupsi diberikan kepada insan WIKA tanpa terkecuali di seluruh jenjang jabatan. Berikut ini informasi
realisasi pelaksanaan pelatihan anti-korupsi yang disajikan berdasarkan level jabatan karyawan.
Manajer Bidang 1 16 16
Staf 2 24 12
Jumlah 5 64 12,8
WIKA memberikan sanksi/hukuman berupa peringatan lisan, peringatan tertulis, pemotongan gaji, penurunan
pangkat, pemberhentian dari jabatan hingga pemutusan hubungan kerja bagi pekerja yang terbukti melakukan
tindakan korupsi. Selain itu, WIKA melaksanakan mekanisme Whistleblowing System (WBS), dimana karyawan
dapat melaporkan kejadian tindakan penyelewengan atau pelanggaran pedoman perilaku sesuai dengan prosedur
yang ada (WIKA-LDS-PM-01.02 Tahun 2019). Hingga tahun 2018, penerimaan laporan WBS dilakukan melalui komite,
dan pelaporan dapat dilakukan melalui e-mail internal yang disediakan oleh WIKA. Di tahun 2018, WIKA melaporkan
tidak ada kasus whistleblowing, demikian juga tidak ada kasus korupsi yang terjadi. [103-3, 205-3]
03
Integrasi untuk
Memastikan
Keamanan dan
kualitas Pekerjaan
Pada tahun 2018 jumlah karyawan WIKA mengalami kenaikan. Jumlah karyawan
tetap WIKA yaitu sebanyak 2.595 orang yang terdiri atas 2.392 orang pria, dan
203 wanita.
Perwakilan Aljazair 30 1 11 1 2 0
Perwakilan Malaysia 8 0 1 0 6 0
Perwakilan Myanmar 1 0 1 0 2 0
WIKA menetapkan batas usia minimum karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan dan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku, yaitu minimum usia karyawan baru adalah 21 tahun. Perseroan
memastikan tidak ada karyawan di bawah umur di lingkungan kerja WIKA. Seluruh karyawan yang diterima
bekerja di WIKA telah melalui proses seleksi dan tidak ada pekerja paksa. Profil mengenai pekerja WIKA lebih
lengkap, yang dibagi menurut level jabatan, usia, dan tingkat pendidikan, dapat diakses pada Laporan Tahunan
2018 PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk yang dibuat terpisah dari laporan ini.
Insan WIKA memegang peran penting dalam kegiatan operasi di setiap lini perusahaan.
Seiring dengan ketatnya persaingan usaha, dan sumber daya manusia yang mampu bersaing,
maka WIKA berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas seluruh karyawan.
Pengembangan kompetensi dan WIKA telah memiliki fasilitas untuk teknis. Pekerja setingkat tukang,
kualitas karyawan dikelola oleh menunjang kegiatan pelatihan mandor, staf hingga kepala seksi
Biro Pusat Keunggulan WIKA yang dan pendidikan bagi karyawan. dibina dan dilatih di Wikapratama.
berada di bawah Departemen WIKA memaksimalkan fasilitas Di sisi lain, Wikasatrian Leadership
Human Capital, yang bertanggung Wikapratama Learning Centre Centre merupakan tempat
jawab kepada Direktur Human dan Wikastrian Leadership Centre. penyelenggaraan pelatihan
Capital dan Pengembangan Wikapratama Learning Centre dan pendidikan kepemimpinan.
Sistem. WIKA telah memiliki pusat merupakan tempat fasilitas Wikasatrian juga menjadi rujukan
pengembangan kompetensi bagi pelatihan dan pendidikan yang bagi banyak entitas bisnis lain
karyawan yang dibedakan sesuai ditujukan untuk mengembangkan untuk mengikutsertakan calon-
dengan level jabatan. [103-2] kompetensi maupun keahlian calon pemimpin mereka dalam
karyawan di semua tingkatan, baik penyelenggaraan pelatihan dan
WIKA berkomitmen untuk pelaksana teknis maupun non- pendidikan soft competency. [103-3]
memastikan setiap karyawan
mencapai potensi maksimal,
dengan strategi pengembangan
human capital yaitu penerapan
prinsip ’more for more’. Inti
dari strategi tersebut yaitu
implementasi dari kebijakan
pengharkatan dan peningkatan
kompetensi. Pengelolaan karyawan
dijalankan sesuai dengan kebijakan
human capital WIKA yang terdapat
dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan, Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) tahun 2018-2020,
serta merujuk pada UU RI No.
13/2013 tentang Ketenagakerjaan.
[103-2]
Karyawan WIKA dapat Realiasasi Pelatihan dan Pendidikan di 2018 [404-1, 404-2]
mengikuti lebih dari satu
jenis pelatihan setiap Jumlah Jam Jam Pelatihan
Jenis Jumlah
Pelatihan & & Pendidikan
tahunnya. Untuk mendukung Pelatihan & Peserta
Pendidikan per Peserta
penyelenggaraan pelatihan Pendidikan (a)
(b) (b) : (a)
dan pendidikan, WIKA telah
mengeluarkan dana sebesar
Soft Skill 920 2.277 2,48
Rp13,92 miliar selama tahun
2018. Managerial 1.007 1.021 1,01
Dukungan WIKA terhadap Rata-Rata Jam Pelatihan Karyawan Berdasarkan Gender [404-1]
peningkatan kompetensi
karyawan dilakukan secara adil. Jam Jam Pelatihan Per
Jumlah
Gender Pelatihan KARYAWAN
Pelatihan yang disediakan oleh (a)
(b) (b) : (a)
WIKA juga diberikan untuk
karyawan kontrak dan pekerja.
Perempuan 441 1.967 4,46
Setiap karyawan tetap, karyawan
kontrak, dan pekerja, baik pria Laki-laki 2.330 14.427 6,19
maupun wanita memiliki hak yang
sama untuk mengembangkan diri. Jumlah 2.771 16.394 5,92
Jam Pelatihan
Jumlah Jam Pelatihan
Level jabatan Per KARYAWAN
(a) (b)
(b) : (a)
Bagi karyawan yang memasuki masa purnabakti, mereka ataupun lainnya. Selain itu, peserta juga mendapat
akan diberi pembekalan khusus. Pembekalan tersebut bekal bagaimana mengatur keuangan keluarga setelah
berupa pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun) yang pensiun lalu aktivitas-aktivitas apa yang dapat dilakukan
berguna sebagai bekal untuk para karyawan WIKA seperti wirusaha atau lainnya. Sepanjang tahun 2018,
yang akan memasuki masa purnabakti. Dalam pelatihan tercatat terdapat sebanyak 29 orang yang memasuki
MPP peserta diajak untuk lebih mengetahui mengenai masa purnabakti, dan seluruhnya telah diikutsertakan
manfaat pensiun baik secara psikologis, kesehatan, dalam pelatihan MPP (Masa Persiapan Pensiun). [404-2]
Penilaian Kinerja
Demosi 0 0 2 0 0 0
Level Jabatan
Rotasi & Rotasi & Rotasi &
Promosi Promosi Promosi
Mutasi Mutasi Mutasi
Direksi 1 0 0 0 1 0
General Manager 5 3 5 4 4 2
Manajer Divisi 2 2 8 11 3 4
Manager proyek 29 41 47 46 15 23
Keterangan:
• Data promosi: Data yang disajikan dalam tabel adalah jumlah karyawan yang telah dipromosi untuk menempati jabatan tersebut.
• Data rotasi dan mutasi: Data yang disajikan dalam tabel adalah jumlah karyawan yang telah dirotasikan dan dimutasikan.
Karyawan Bersertifikasi
Sertifikasi Pekerjaan
pekerjaan.
176
Non 79
Teknik 42
Untuk dapat memenuhi komitmen tersebut, WIKA
mengupayakan peningkatan jumlah karyawan yang Teknik
96
45
memiliki sertifikasi pekerjaan. Harapannya, karyawan yang Profesi 82
tersertifikasi dapat lebih maksimal dalam pekerjaannya dan
826
dapat meminimalkan kesalahan dan kecelakaan kerja. Teknik 567
Tukang 280
WIKA mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku di sektor konstruksi. WIKA
menjalankan kegiatan konstruksi dengan berpedoman pada kebijakan WIKA-KON-PM-02.07
tentang Prosedur Proses Pelaksanaan Konstruksi. Dalam rangka memperlancar pekerjaan
dan keamanan di lokasi proyek, WIKA menggunakan peralatan yang telah tersertifikasi.
Penggunaan alat bersertifikasi dilakukan untuk memiliki Surat Ijin Operasi (SIO). Seluruh proyek yang
memastikan bahwa alat berat yang akan dioperasikan dikerjakan oleh WIKA telah menggunakan alat berat
memenuhi standar keselamatan dan aman untuk yang dilengkapi dengan SIA dan SIO. Untuk peralatan
digunakan. WIKA mewajibkan karyawan dan pekerja lainnya, mandor proyek akan memeriksa pemenuhan
proyek untuk memeriksa Surat Ijin Alat (SIA) bagi standar-standar keselamatannya sebelum dioperasikan
setiap alat berat yang akan dioperasikan. Di samping setiap harinya. [G4-CRE6]
itu, WIKA juga mewajibkan operator alat berat telah
Kepedulian WIKA
pada Work-Life
Balance
Ruang lingkup sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di WIKA sudah
mencakup pengelolaan dampak operasional terhadap lingkungan atau safety, health, &
environment (SHE).
Departemen SHE WIKA bertanggung jawab langsung yang berlaku secara internasional. WIKA mengikuti
kepada Direktur Quality, Health, Safety, Environment standar OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen K3
(QHSE) untuk memastikan seluruh insan WIKA yang kemudian di tahun 2018 diperbaharui menjadi
mempraktikan SHE di lingkungan kerja dan mencapai ISO 45001:2018, dan saat ini WIKA sedang menjalankan
target zero fatality. Pada praktiknya, Manajer SHE di proses untuk mendapatkan sertifikasi ISO 45001.
setiap Departemen Operasi membawahi personil SHE Implementasi K3 tidak hanya berlaku bagi karyawan
yang ada di Departemen Operasi dan yang berada internal WIKA, namun juga diberlakukan secara tegas
di lokasi proyek untuk mengimplementasikan SHE. kepada pekerja dari mitra kontrak dan subkontraktor,
Manajer SHE merupakan kepanjangan tangan dari bahkan kepada tamu yang meninjau proyek. [103-2, 403-1]
Departemen SHE. [103-2, 403-1]
Dalam Kebijakan SHE, WIKA berkomitmen untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
Sistem Manajemen SHE kerja, serta kerusakan lingkungan untuk mencapai
sasaran zero fatality. Setiap tahunnya, WIKA membuat
Penerapan SHE dilaksanakan berdasarkan Kebijakan target-target terkait SHE. Dalam kebijakan tersebut
Sistem Manajemen Safety, Health, & Environment (SHE) juga terdapat komitmen WIKA untuk meningkatkan
WIKA yang telah diperbaharui tanggal 8 Mei 2018. kompetensi seluruh karyawan serta keterlibatan mitra
Selain itu, penerapan SHE juga telah mengikuti standar dalam implementasi SHE. [403-1]
2 SHE
b. Frequency rate
Dalam pencegahan kecelakaan di lingkungan kerja Selain itu, untuk mempertahankan profesionalitas kerja,
WIKA, pimpinan melalui Kebijakan Stop Work Action WIKA tidak akan memberikan toleransi karyawan dan
(SWA) memberikan wewenang penuh kepada setiap mitra kerja yang memiliki, menyimpan, mengkonsumsi
karyawan, dan pekerja mitra dengan cara: dan/atau mengedarkan minuman beralkohol dan/atau
• Menghentikan pekerjaan, jika menemukan tindakan/ obat-obat terlarang di semua lingkungan unit kerja
kondisi yang berbahaya atau bekerja tidak sesuai WIKA. Kebijakan tersebut tertuang pada Kebijakan
dengan peraturan yang berlaku; Larangan Menggunakan Minuman Beralkohol &
• Berbagi pengalaman SWA yang dilakukan atau Obat-obat Terlarang. Untuk menjamin hal tersebut,
diterimanya dalam safety meeting. perusahaan melakukan pemeriksaan secara acak.
Pelanggaran terhadap hal tersebut akan dikenakan
sanksi atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan
dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Lebih lanjut, komitmen WIKA untuk melindungi segenap pekerja telah dikembangkan dalam suatu rangkaian peta
jalan/roadmap.
2023
2022
2021
2020
2019 Technologies & Standards
• Competitive advantages/
Technologies & Standards added values
• Engineering • SHE World Class
Improvements
SHE Organization &
• Tools & Equipment
Leadership
Improvement
• Strengthen SHE Organization • Safety Concerns
• Visible Leadership/Personal
Accountability (KPI)
• Alligned Performance
Commitment & External View
Potensi bahaya dan insiden kecelakaan kerja tidak Fasilitas Kesehatan Kerja [403-3, 403-6, 403-10]
dapat dihindari, namun dapat diminimalkan. Oleh
sebab itu, WIKA selalu berupaya untuk mengelola dan WIKA mewajibkan seluruh kantor dan proyek dilengkapi
mengimplementasikan SHE untuk mewujudkan zero dengan akses kesehatan. Fasilitas kesehatan yang
fatality. WIKA juga menghargai hak asasi manusia, mudah dijangkau dan berkualitas juga menjadi salah
salah satunya terkait jika ada pekerja yang meminta bentuk tanggung jawab sosial WIKA terhadap pekerja.
untuk dipindahtugaskan dari satu area kerja atau jenis Untuk pekerja di lokasi proyek, WIKA mewajibkan
pekerjaan karena adanya risiko pekerjaan yang tinggi. seluruh proyek untuk memfasilitasi pemeriksaan
kesehatan berupa pengadaan klinik dan dokter,
serta bekerja sama dengan rumah sakit setempat
untuk penanganan dini. Di setiap tempat kerja WIKA
juga dilengkapi Kotak Penanganan Pertama yang di
dalamnya terdapat obat luar sebagai pertolongan
pertama yang terjadi pada kecelakaan.
Komunikasi terkait SHE rutin dapat mengungkapkan masalah Tugas utama P2K3L adalah
dilakukan dengan tujuan untuk SHE, dengan harapan semua memastikan tempat kerja yang
meningkatkan pentingnya permasalahan SHE di lingkungan aman dan sehat untuk semua
keselamatan kerja baik bagi kerja WIKA dapat terselesaikan. orang, menyelesaikan masalah K3L
diri sendiri, orang lain, serta yang ada. Di setiap proyek terdapat
terciptanya lingkungan kerja Untuk mengawasi implementasi organisasi P2K3L yang diketuai
yang aman. Di lokasi proyek, SHE di seluruh area kerja, WIKA oleh Manajer Proyek, memiliki
komunikasi SHE terbangun melalui memiliki organisasi pembina SHE Sekretaris yang adalah karyawan
SHE induction, SHE morning talk, yakni Panitia Pembina Keselamatan, yang memiliki sertifikait ahli K3, dan
toolbox meeting, SHE meeting, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan beranggotakan Kasie semua fungsi
safety alert, SHE culture, dan SHE (P2K3L). Perumusan P2K3L dan perwakilan subkontraktor.
sharing. SHE meeting dilakukan melibatkan karyawan. Di kantor Organisasi P2K3L melakukan
setiap bulan oleh organisasi P2K3, pusat, organisasi P2K3L diketuai pertemuan setiap bulan untuk
SHE morning talk di setiap hari saat oleh Direktur Utama, memiliki mengkomunikasikan program dan
sebelum melakukan pekerjaan, Sekretaris yang adalah karyawan target K3L, serta menyelesaikan
dan toolbox meeting pada saat yang memiliki sertifikat ahli K3, permasalahan K3L yang ada.
sebelum memulai pekerjaan dan beranggotakan GM setiap Laporan kerja P2K3L dilaporkan
spesifik. Dari program-program departemen, serta perwakilan dari kepada Dinas Ketenagakerjaan
tersebut, komunikasi berjalan dua Serikat Pekerja. setempat setiap tiga bulan sekali.
arah dengan, setiap karyawan
WIKA membekali karyawan dengan pelatihan terkait K3. WIKA memiliki program pelatihan K3 yang wajib dan
spesifik bagi karyawan yang sesuai dengan pekerjaannya. Di sisi lain, WIKA juga memperlengkapi pekerja proyek
dengan pelatihan terkait K3 sesuai dengan risiko pada proyek yang dikerjakan. Pelatihan tersebut antara lain, proyek
tanggap darurat, pekerja di ketinggian, risiko tinggi, dan first aid.
Implementasi SHE tidak hanya berlaku bagi insan metode dan perhitungan sesuai dengan Permenaker
WIKA, namun juga diberlakukan secara tegas kepada RI No. Per-03/MEN/1998, di antaranya menghitung
mitra kontrak dan subkontraktor, bahkan kepada tamu jam kerja selamat, rasio frekuensi kecelakaan, dan rasio
yang meninjau proyek. WIKA selalu melakukan safety keparahan.
induction pekerja sebelum mulai bekerja, maupun
kepada pemangku kepentingan yang datang untuk WIKA menemukan bahwa di sepanjang tahun 2018,
meninjau proyek. Komitmen terhadap implementasi terdapat lima penyebab kecelakaan yang paling
SHE juga ditegaskan dalam bentuk pakta integritas banyak terjadi, yaitu disebabkan oleh benda kerja,
yang wajib dipatuhi dan ditandatangani oleh seluruh permukaan lantai kerja, mesin, perkakas, dan pesawat
mitra maupun subkontraktor WIKA. angkut. Untuk meminimalkan bahaya yang terjadi di
lingkungan WIKA, rutin dilakukan pengukuran bahaya
Dalam laporan ini, WIKA menyajikan catatan insiden dan guna menurunkan risiko kecelakaan di proyek dengan
tingkat kecelakaan kerja mencakup seluruh karyawan menggunakan pengukuran Root Cause Analysis (RCA).
dan pekerja mitra di bawah naungan WIKA, di antaranya Dari pengukuran RCA, maka akan dapat diketahui
karyawan organik dan terampil, karyawan kontrak, tingkat keparahan potensi bahaya yang terjadi dan
pekerja subkontraktor, dan mitra kerja. WIKA mencatat dapat dilakukan pengendalian bahaya sesuai dengan
dan melaporkan kecekalaan kerja menggunakan potensi bahaya tersebut.
INDONESIA
Ringan 13 10 25
Berat 0 0 0
LUAR NEGERI
Ringan 0 1 10
Berat 0 0 0
Keterangan:
Non Lost Time Injury (NLTI): Kecelakaan yang tidak menyebabkan kehilangan hari kerja, pekerja yang mengalami kecelakaan (P3K) dapat
langsung kembali bekerja pada hari itu juga.
Kecelakaan ringan: Kecelakaan yang mengakibatkan pekerja kehilangan 1 hari kerja.
Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB): Kecelakaan yang megakibatkan pekerja kehilangan 2 sampai 35 hari kerja.
Kecelakaan Berat: Kecelakaan yang menyebabkan pekerja kehilangan hari kerja lebih dari 35 hari kerja atau pekerja mengalami cacat tetap.
INDONESIA
LUAR NEGERI
Keterangan:
Data severity rate dan tingkat kekerapan tidak dapat dipisahkan berdasarkan WIKA, mitra kerja dan subkontaktor, hal ini berkaitan dengan
kebijakan Perusahaan.
Pada bisnis konstruksi, aspek K3 merupakan hal Di samping itu, untuk memastikan karyawan WIKA
yang penting untuk dipenuhi. Pemenuhan K3 yang aman saat bekerja sama dengan pihak eksternal,
excellence akan meningkatkan kepercayaan pelanggan WIKA menjamin keselamatan karyawan dengan
untuk menggunakan jasa WIKA. Komitmen WIKA memperhatikan skala perusahaan yang bekerja
terhadap K3 jelas tertuang dalam Kebijakan SHE WIKA. sama dengan WIKA. WIKA berkomitmen untuk
Dalam upaya mencapai zero fatality, WIKA mewajibkan mengutamakan K3 bagi seluruh karyawan tetap,
adanya petugas Safety Officer dengan perbandingan bahkan saat WIKA menjadi vendor dalam proyek lain.
1:50 orang pekerja di setiap proyek. Pada proyek berskala kecil, WIKA ikut berperan dalam
menjamin keselamatan bagi seluruh karyawan yang
menjadi bagian dalam proyek tersebut.
04
Tanggung Jawab
Sosial dan
Lingkungan
WIKA menyadari bahwa menjalankan bisnis di bidang konstruksi secara tidak langsung akan
merubah bentang alam, dan peruntukkan lahan. WIKA memastikan bahwa seluruh proyek
yang dikerjakan telah melalui proses yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
Sebelum pembangunan proyek dimulai, pada tahap WIKA terus berupaya melakukan pembangunan
perencanaan WIKA selalu memastikan bahwa pemilik proyek dengan berwawasan lingkungan, dan patuh
proyek telah mempunyai dokumen-dokumen perizinan. pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Dokumen-dokumen harus dilengkapi di antaranya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan WIKA juga telah menerapkan sistem manajemen
(AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL), lingkungan berbasis ISO 14001:2015. Penerapan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). tersebut telah berjalan dengan baik, dan di tahun 2018
WIKA tidak mendapatkan laporan, sanksi ataupun
denda terkait dengan ketidakpatuhan terhadap hukum
dan peraturan lingkungan.
Proses konstruksi secara tidak WIKA ini telah mendukung Tujuan dan Beracun (B3) ataupun non-B3,
langsung turut berkontribusi pada 7: Energi Bersih dan Terjangkau, WIKA tidak mengelolanya secara
pengeluaran emisi karbon yang Tujuan 9: Industri Inovasi dan langsung. Namun demikian, sudah
berdampak pada polusi udara Infrastruktur, dan Tujuan 13: ada kesepakatan dengan owner
dan pemanasan global. WIKA Penanganan Perubahan Iklim dari terkait pengelolaan limbah. Limbah
sadar dan peduli akan pentingnya SDGs. tersebut akan diangkut dan dikelola
memerangi pemanasan global oleh pihak ketiga yang disewa oleh
ini dan mendukung SDG. Sejalan Mobilitas peralatan berat pada owner dan atau oleh owner sendiri
dengan komitmen ini, WIKA melalui proses konstruksi banyak seperti pada beberapa proyek milik
kegiatan produksinya akan terus menyumbang emisi karbon, serta PERTAMINA.
berupaya membangun konstruksi akan meningkatkan pencemaran
yang ramah lingkungan. udara dan debu. Salah satu Dalam pelaksanaannya, WIKA
inisiatif WIKA dalam mengelola berupaya untuk meminimalkan
Salah satu produk WIKA yang dampak negatif dari pengerjaan dampak kepada pemukiman
mendukung kelestarian lingkungan proyek yakni dengan melakukan dan lingkungan tempat tinggal
adalah membangun konstruksi penyiraman pada area proyek masyarakat. Sepanjang tahun 2018,
hijau (green construction), dan setiap hari. Air yang digunakan WIKA tidak melakukan kegiatan
bangunan hijau (green building). untuk menyiram adalah air hujan relokasi masyarakat terkait dengan
Pada prosesnya, pembangunan yang tertampung dan sebagian air proyek-proyek yang dijalankan.
akan mengutamakan penggunaan dari PT AETRA. Demikian juga, tidak ada proyek
material yang ramah lingkungan, yang dilaksanakan di lokasi
mengurangi penggunaan kayu, WIKA juga memperhatikan dengan tingkat keanekaragaman
serta menurunkan konsumsi energi pengelolaan dampak dari limbah hayati tinggi, maupun kawasan
hingga 30% dibandingkan dengan proyek, seperti limbah cair yaitu konservasi. [G4-CRE7]
gedung konvensional. Konsep air larian bekas konstruksi yang
mekanikal yang diterapkan juga bercampur dengan tanah. WIKA
mengacu pada desain ramah juga patuh pada semua peraturan
lingkungan (green building), lingkungan, misalnya membuat
dengan menerapkan sistem instalasi pengolahan air limbah
transportasi vertikal, lift, dan pada proyek yang sedang dibangun.
eskalator yang hemat energi. Untuk limbah padat baik yang
Secara tidak langsung, kegiatan mengandung Bahan Berbahaya
WIKA menyediakan media untuk Dalam setiap pengerjaan proyek, WIKA selalu berupaya untuk
menyalurkan keluhan maupun mencapai kualitas maksimal, dan tanggung jawab untuk
pengaduan dari masyarakat terkait keberlanjutan. Bagi WIKA, tanggung jawab untuk keberlanjutan
dampak negatif lingkungan yang mencakup komitmen untuk dapat memberi value dan dampak
diakibatkan oleh pengerjaan proyek- positif di manapun proyek berada.
proyek WIKA. Semua laporan
pengaduan maupun keluhan dari WIKA memiliki kebijakan yakni di setiap pengerjaan proyek
masyarakat akan dicatat dalam form diwajibkan untuk melaksanakan CSR bagi lingkungan dan
Catatan Peluang Perbaikan (CPP) dan masyarakat di sekitar masing-masing proyek. CSR di tingkat
Permintaan Tindakan Korektif dan proyek dikelola oleh pekerja di lokasi proyek, kemudian wajib
Preventif (PTKP). Laporan CPP & PTKP dilaporkan ke WIKA pusat.
harus diketahui oleh penanggung
jawab proyek dan verifikator. Berikut ini adalah beberapa kegiatan CSR yang telah berjalan di
lokasi proyek-proyek WIKA:
Seluruh keluhan maupun pengaduan
yang masuk, akan dievaluasi dan CSR PLTMG BIMA 50MW
diawasi oleh pihak internal dan Proyek PLTMG BIMA 50MW berada di wilayah Kabupaten Sumbawa,
eksternal agar berjalan efektif. WIKA WIKA melakukan kegiatan CSR di beberapa desa/keluarahan yang
memiliki target penyelesaian untuk tersebar di wilayah tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan, antara
semua temuan keluhan yang masuk lain WIKA Mengajar, pemberian bahan bangunan, pembagian
yakni paling lama dua bulan. Keluhan toren air, pembagian sembako, pembagian hewan qurban, serta
wajib disampaikan kepada Departemen bantuan kepada korban gempa.
Representative (DR), Manajer Divisi
dan General Manager ditembuskan CSR RUSUNAWA PENGADEGAN
kepada Manajemen Representative CSR di proyek Rumah Susun yang berlokasi Kelurahan Pengadegan,
(MR) maksimal tiga jam setelah Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, dipelopori oleh Deny Magni
keluhan diterima. Sundara selaku Manajer Proyek. Melalui CSR, WIKA dapat berperan
aktif dalam membantu memberdayakan lingkungan sekitar
proyek. Program yang dilaksanakan di lokasi proyek tersebut yakni
penanaman hidroponik, pembuatan mural, serta usaha pencucian
mobil.
Pembangunan rangka hidroponik dilakukan secara Penyelenggaraan CSR di lokasi proyek diarahkan pada
bertahap, karena pembuatannya dilakukan di rumah pembekalan keahlian masyarakat sekitar. Harapannya,
penduduk dan di kantor Kelurahan Pengadegan. Bahan- setelah proyek selesai dan WIKA meninggalkan
bahan yang digunakan untuk membangun rangka wilayah tersebut, masyarakat di sekitar proyek dapat
hidroponik yaitu dari pipa-pipa yang tidak terpakai lagi menggunakan keahliannya sebagai bekal mata
di proyek. Keberhasilan program salah satunya ditandai pencaharian dan menghidupi keluarganya. Secara
dengan tumbuh suburnya tanaman hidroponik, yang tidak langsung, WIKA turut mendukung Tujuan 1
kemudian berdampak pada perubahan lingkungan di Tanpa Kemiskinan, dan Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan
Pengadegan. Daerah tersebut semakin rindang dan Pertumbuhan Ekonomi dari SDGs.
dipenuhi oleh sayur-mayur organik. Warga pun dapat
menjual hasil kebun mereka untuk mendapatkan
penghasilan tambahan.
WIKA berkomitmen untuk memberikan dampak positif berupa nilai-nilai sosial melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR) dan PKBL. Kegiatan CSR yang dilakukan WIKA
diarahkan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
WIKA Mengajar
miliar.
Upaya WIKA untuk mengelola limbah kantor masih dibantu oleh Konsumsi Energi di
Kantor Pusat (Listrik dari PLN)
jasa pihak ketiga untuk mengelolanya. Namun demikian, WIKA
sudah menyediakan tempat sampah yang memisahkan sampah 2018 2.363.007 kWh
organik dan anorganik.
2017 2.345.989 kWh
05
Tentang Laporan
Keberlanjutan
Profil Laporan
Keberlanjutan
Laporan Keberlanjutan 2018 PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk atau WIKA berisi informasi
kinerja keberlanjutan, yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam
kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2018 atau dalam periode tahunan. Laporan ini
merupakan kesinambungan dari Laporan Keberlanjutan 2017, yang telah diterbitkan pada
bulan April 2018. [102-50, 102-51, 102-52]
Pedoman yang digunakan oleh WIKA dalam menyusun Sejak tahun 2015, Laporan Keberlanjutan WIKA telah
laporan ini, yaitu Standar Global Reporting Initiative diverifikasi melalui proses assurance oleh pihak ketiga
(GRI) yang mengacu pada opsi ‘core’. Penyajian informasi dan merupakan Perusahaan EPC pertama dan satu-
dalam laporan ini juga merujuk pada pengungkapan satunya hingga saat ini yang menyertakan laporan
sektor konstruksi dan real estate (Construction and Real independent assurance statement. WIKA menggunakan
Estate/CRE) yang dikeluarkan oleh Global Reporting jasa pihak independen pada proses assurance dan
Initiative (GRI) versi 4 (G4). Sebagai perusahaan publik dipastikan tidak ada konflik kepentingan dengan
yang patuh pada peraturan yang berlaku di Indonesia, Perseroan. Kegiatan pembuatan Laporan Keberlanjutan
Laporan Keberlanjutan 2018 WIKA juga berpedoman WIKA hingga proses assurance dipantau oleh Sekretaris
pada POJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Perusahaan WIKA dan dilakukan oleh Departemen
Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Sekretariat Perusahaan. Untuk laporan keberlanjutan
Emiten, dan Perusahaan Publik. [102-54] tahun 2018, proses assurance dilaksanakan pada
tanggal 12 dan 13 Maret 2019 oleh pihak independen,
bertempat di WIKA Tower 2, Jakarta. [102-56]
Kantor Pusat
[102-3, 102-53] WIKA TOWER 2
Kontak Terkait Laporan: JL. D.I. Panjaitan Kav. 10
Jakarta 13340 - Indonesia
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Telp. +6221-80679200
Puspita Anggraeni Fax. +6221-22893830
Sekretaris Perusahaan Email: CSR@wikamail.id
Situs web: http://www.wika.co.id
Tahapan pertama pada pembuatan laporan Keterlibatan pemangku kepentingan dalam memberikan
keberlanjutan yakni diskusi untuk membahas isu-isu kritik, saran, dan masukan sangat diperlukan untuk
yang berpengaruh signifikan bagi bisnis WIKA selama menentukan topik material. Hal tersebut berkaitan
tahun 2018, serta menentukan topik material. Topik dengan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasi
material ditentukan melalui proses diskusi antara WIKA, dan respons WIKA terhadap dampaknya kepada
pihak internal yang diwakili oleh masing-masing pemangku kepentingan. Atas saran semua input yang
dari Departemen SHE, Departemen HC, Departemen disampaikan oleh pihak independen selaku assuror
Finance, Biro IR, Sekretariat Perusahaan dan pihak laporan, maka WIKA meresponnya melalui informasi
eksternal diwakili oleh akademisi dan pengamat laporan secara umum yang disampaikan dalam laporan ini.
keberlanjutan. Diskusi berlangsung di WIKA Tower lt. 2
pada 17 Desember 2018. [102-46] WIKA menentukan pemangku kepentingan utama
berdasarkan tingkat kedekatan (proximity) dan tingkat
Dalam menentukan isi laporan, WIKA juga kepentingan (level of interest). Secara internal, hubungan
mempertimbangkan pencapaian tahun 2018, peristiwa dibangun melalui berbagai saluran komunikasi untuk
penting yang terjadi, harapan untuk 2019, serta berinteraksi, seperti melalui surat elektronik dan rapat
kebutuhan pemangku kepentingan. Hal tersebut berkala. Secara eksternal, WIKA terlibat dengan klien
seluruhnya menjadi dasar analisis topik material dan pemangku kepentingan lainnya melalui kegiatan
Laporan Keberlanjutan WIKA tahun 2018. WIKA proyek sehari-hari, serta di berbagai keanggotaan dan
menggali kebutuhan pemangku kepentingan melalui asosiasi industri. Dari hubungan yang sudah terbangun,
interaksi dan hubungan yang terbangun. WIKA berupaya mengidentifikasi dan menjawab isu dan
topik utama masing-masing pemangku kepentingan.
[102-42, 102-43]
Topik utama dan kebutuhan kreditur mencakup kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk
memperoleh kredit, laporan keuangan perusahaan, serta kejelasan sumber dana untuk membayar
kredit. Dari kebutuhan tersebut, WIKA merespons dengan cara memberikan dokumen yang
diperlukan untuk mendukung kelancaran proses kredit, memberikan informasi lain yang diperlukan,
serta melakukan kewajiban selalu debitur sesuai ketentuan hukum yang berlaku. [102-44]
Pendekatan terhadap regulator dan keterlibatannya dengan WIKA berlangsung pada saat
terjadi pertemuan antara kedua belah pihak untuk membahas pemenuhan perusahaan terhadap
peraturan yang berlaku. Pertemuan dilakukan minimal satu bulan sekali. [102-43]
Topik utama dan kebutuhan regulator mencakup pemenuhan persyarakatan sesuai peraturan yang
berlaku, serta informasi yang dibutuhkan dan relevan dengan kegiatan perusahaan. Dari kebutuhan
tersebut, WIKA merespons dengan cara melakukan kegiatan PKBL dan melaporkannya, membuat
laporan tahunan dan laporan keberlanjutan kemudian melaporkannya kepada Kementerian BUMN,
OJK, dan pihak berkepentingan lainnya. Selain itu, WIKA juga memberikan input sesuai dengan
kapasitas WIKA sebagai BUMN. [102-44]
Topik utama dan kebutuhan pemegang saham mencakup informasi kinerja tahunan WIKA, besarnya
pendapatan yang diperoleh, laba/rugi perusahaan, kinerja keberlanjutan, serta infromasi terkait
perubahan struktur manajemen. Dari kebutuhan tersebut, WIKA merespons dengan cara membuat
laporan tahunan, laporan keberlanjutan, laporan PKBL, serta laporan keuangan. [102-44]
Topik utama dan kebutuhan karyawan mencakup pemenuhan hak-hak normatif karyawan,
perlindungan kerja, jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kebebasan berserikat,
pendidikan dan pelatihan, serta jenjang karir. Dari kebutuhan tersebut, WIKA merespon dengan cara
membentuk forum bipartit dan tripartit, mendukung pembentukan dan kegiatan Serikat Pekerja,
menyediakan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi pekerja dan penerapan standar K3, menyediakan
fasilitas kesehatan, rutin mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, dan melakukan evaluasi
kerja untuk menentukan jenjang karir karyawan. [102-44]
Topik utama dan kebutuhan mitra kerja mencakup pemenuhan hak atas pekerjaan yang dilakukan,
jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), perolehan kontrak, evaluasi penyedia jasa dan
pemasok, serta informasi terkait kebijakan pengadaan barang dan jasa dari Biro Supply Chain
Management. Dari kebutuhan tersebut, WIKA merespons dengan cara memberikan informasi yang
jelas pada saat proses tender berlangsung, dan melakukan kerja sama sesuai kontrak yang disepakati
dengan mitra. [102-44]
Topik utama dan kebutuhan pemberi kerja mencakup laporan pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian
pekerjaan tepat waktu dan tepat anggaran, serta jaminan kualitas produk dan jasa sesuai dengan
kontrak yang disepakati. Dari kebutuhan tersebut, WIKA merespon dengan cara menyampaikan
laporan perkembangan pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak, mengkaji kontrak kerja, menyediakan
produk dan jasa sesuai ISO 9001: 2015, memberikan masa pemeliharaan atas produk, dan melakukan
survei kepuasan. [102-44]
Topik utama dan kebutuhan masyarakat mencakup kondisi lingkungan tempat tinggal mereka,
terutama yang berdekatan dengan lokasi proyek WIKA, serta mata pencaharian. Dari kebutuhan
tersebut, WIKA merespons dengan cara konsisten melakukan kegiatan PKBL, melakukan kegiatan
CSR untuk masyarakat di sekitar lokasi proyek, dan berupaya untuk meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan dari adanya pembangunan proyek. [102-44]
Topik material yang terpilih untuk disampaikan dalam Laporan Keberlanjutan 2018 WIKA terdiri atas Kinerja
Ekonomi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pelatihan dan Pendidikan, Praktik Pengadaan, dan Anti-korupsi.
Terdapat perubahan topik material dari laporan sebelumnya, demikian juga batasannya. [102-47, 102-49]
Topik Topik
Penjelasan
Material 2017 Material 2018
Kinerja Ekonomi Kinerja Ekonomi Pengungkapan topik ‘kinerja ekonomi’ akan lebih difokuskan pada
dan Perubahan kinerja keuangan di tahun 2018. Di sisi lain, implikasi keuangan yang
Iklim disebabkan oleh bencana alam maupun dampak dari perubahan iklim
akan disampaikan dalam laporan ini, namun bukan sebagai topik
material.
Keamanan Kemanan dan intergritas konstruksi merupakan topik yang penting
dan Integritas bagi WIKA dan merupakan standar kualitas produk. Implementasinya
Konstruksi terus dilakukan di setiap pembangunan proyek di setiap tahun. Namun
demikian, di tahun 2018 topik tersebut tidak menjadi prioritas untuk
disampaikan secara mendalam.
Keselamatan Keselamatan Topik ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)’ merupakan topik yang
dan Kesehatan dan Kesehatan sangat penting untuk diungkapkan kembali di tahun 2018, seiring
Kerja (K3) Kerja (K3) dengan isu kecelakaan kerja di tahun 2018 yang banyak dialami oleh
perusahaan konstruksi di Indonesia, dan upaya WIKA dalam mengelola
K3.
Pelatihan dan Pelatihan dan Topik ‘pelatihan dan pendidikan’ masih menjadi topik yang penting
Pendidikan Pendidikan bagi WIKA untuk disampaikan di tahun 2018, mengingat adanya
pengembangan lini bisnis sehingga perlu adanya pengembangan
kompetensi pekerja agar dapat mengikuti perkembangan bisnis
perusahaan.
Dampak Informasi mengenai dampak ekonomi tidak langsung disampaikan
Ekonomi Tidak pada bab sosial kemasyarakatan, namun tidak menjadi topik material di
Langsung tahun 2018.
Dampak Informasi mengenai dampak ekonomi tidak langsung disampaikan
Ekonomi Tidak pada bab sosial kemasyarakatan, namun tidak menjadi topik material di
Langsung tahun 2018.
Praktik Banyaknya kontrak yang diperoleh di tahun 2018, berdampak pada
Pengadaan penyediaan barang dan jasa untuk memperlancar kegiatan operasi.
Oleh sebab itu, topik ‘praktik pengadaan’ menjadi perhatian dan
dianggap penting untuk dilaporkan.
Anti-Korupsi Selama ini WIKA telah melakukan upaya-upaya untuk mencegah
terjadinya korupsi, dan berhasil menciptakan lingkungan kerja yang
bersih. Atas berbagai upaya yang telah dilakukan, maka menganggap
bahwa topik anti-korupsi penting untuk disampaikan.
HIGH
Kinerja Ekonomi 1
Anti-Korupsi 5
Keputusan Pemangku Kepentingan
Praktik Pengadaan
Pendidikan dan Pelatihan
LOW
KINERJA PRAKTIK
EKONOMI PENGADAAN
Dari topik-topik material yang telah terpilih, WIKA mengidentifikasi dampaknya baik positif maupun negatif
terhadap pemangku kepentingan. Lebih lanjut, WIKA juga melakukan upaya untuk mengelola dampak tersebut.
[102-46, 102-47]
BATASAN
Topik
Material Keterlibatan WIKA atas Dampak yang
IDENTIFIKASI Terjadinya Dampak
Terjadi
Sepanjang proses pembuatan laporan, WIKA mengikuti prinsip-prinsip penentuan isi laporan dan kualitas laporan,
yakni:
Seluruh data dan informasi berasal dari kantor pusat informasi keuangan berasal dari laporan keuangan
WIKA di Jakarta yang meliputi Pusat Manajemen konsolidasi yang mencakup WIKA sebagai induk, dan
dan Departemen Operasi. Khusus untuk laporan tujuh entitas anak yang terdiri atas WIKA Beton, WIKA
keberlanjutan, WIKA tidak menyertakan informasi dan Industri Konstruksi, WIKA Bitumen, WIKA Gedung,
data dari entitas anak, pemasok, maupun entitas lain WIKA Rekayasa Konstruksi, WIKA Realty, dan WIKA
di luar perusahaan induk. Namun demikian, data dan Serang Panimbang. [102-45]
Pengecualian
Sesuai dengan industrinya, dalam Laporan Keberlanjutan 1. Intensitas energi gedung [G4-CRE1], data belum
WIKA juga disampaikan informasi dan data-data yang tersedia;
diminta dalam GRI G4 Pengungkapan Sektor Konstruksi 2. Intensitas air gedung [G4-CRE2], data belum tersedia;
dan Real Estate (Construction and Real Estate/CRE). 3. Intensitas emisi GRK gedung [G4-CRE3], data belum
Namun demikian pada pengungkapan suplemen sektor tersedia;
konstruksi dan real estate (Construction and Real 4. Intensitas emisi GRK dari kegiatan konstruksi baru
Estate/CRE), WIKA belum dapat memenuhi permintaan dan pembangunan ulang [G4-CRE4], data belum
pada beberapa pengungkapan antara lain: tersedia;
5. Remediasi tanah dan atau remediasi lahan yang
sudah ada [G4-CRE5], pengungkapan tidak relevan.
3.c.1
102-7 Skala organisasi 21, 22
3.c.2
1
102-14 Pernyataan dari pembuat keputusan senior 6 4.a
4.c
5.d.1
102-40 Daftar kelompok pemangku kepentingan 78-81
5.d.2
102-53 Kontak 76 -
Topik Material
Kinerja Ekonomi
Praktik Pengadaan
Anti-korupsi
Referensi POJK
Referensi POJK
Data belum
6.e.4 Emisi
tersedia
Jumlah dan persentase produk dan jasa yang sudah Data belum
6.f.2
dievaluasi keamanannya bagi pelanggan tersedia
6.f Dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari
6.f.3 Tidak relevan
produk dan/atau jasa dan proses distribusi
6.f.4 Jumlah produk yang ditarik kembali dan alasannya Tidak relevan
Adaptation
Transformation
Integration
Transformation in business lines was adjusted from the previous five pillars to seven
pillars. ‘Operation & Maintenance’ segment that had previously been included in ‘Energy
& Industrial Plant’ line was adjusted to be a segment under a new line called Construction
Engineering. Another new line was PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), focusing on
the high speed railway work segment. In accordance with the changes in business lines,
WIKA also added several work segment focuses. Therefore, adaptation is very necessary
to maintain the security and quality of services provided. With a view to supporting
the adaptation, especially for the employees, WIKA has compiled Career Management
System, an integrated system that manages career promotion, career patterns, and
career policies.
Other transformations deal with corporate organization and culture. Whitin the
organizational structure, WIKA added new directorate. On April 24, 2018 the Ministry
of SOE as major Shareholder assigns WIKA to add Director of Quality, Health, Safety,
and Environment in the Board of Directors. The transformation in WIKA’s culture will
be realized through a culture journey involving every leader of Work Unit serving as
Business Improvement Leader and a role model for the implementation of Agility-
Caring-Excellent (ACE).
In line with the workplace adaptation and transformation within the work environment,
WIKA also attempts to improve integration in all lines of work. Integration with established
targets will contribute to the effectiveness and efficiency of business process.
Table of Content
SUMMARY OF SUSTAINABILITY PERFORMANCE 97
GREETING FROM THE PRESIDENT DIRECTOR 98
Summary of Sustainability
Performance
Net income for the Fund distributed to Fund obtained
current year community from Komodo Bond
issuance
28,410 m 3
2,632,298 kg CO eq 40,830
2
Greeting From
The President Director [102-14]
Promoting Sustainable Development and Taiwan. From the business performance in 2018,
WIKA understands that the expectations of stakeholders WIKA recorded a net profit IDR2.07 trilion, or above the
are no longer based solely on the economic sector. target of IDR2.03 trillion which is set by the Company
Stronger demand on sustainability issue, especially for fiscal year 2018, and increased 52.89% compared
in the challenges of reducing global warming due with net profit for previous year.
to climate change, has increased risk in all business
sectors. The relation between environmental and social On the other hand, WIKA took advantage of the
risks that have an impact on financial performance opportunity to become one of the players in the
becomes stronger. For this reason, WIKA continues global bond market with local exchange rates. At the
to increase the awareness of all stakeholders, from beginning of 2018, WIKA issued the Komodo Bonds
business partners, vendors, owners, to end users in (global bonds denominated in Indonesian rupiahs
order to jointly conduct business chain processes in a worth IDR5.4 trillion) on the London Stock Exchange
more eco-friendly manner. (LSE). The Komodo Bonds reached oversubscribed of
2.5 times. This opportunity is worth a lot, so WIKA will
The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) maintain investors’ trust by providing excellent service
through the Director General of New Renewable quality.
Energy and Energy Conservation (EBTKE) said that
the potential for energy savings can help reduce global Successful as a company in the construction sector,
warming, one of which comes from the commercial WIKA started to adapt in transforming its business,
industry, including construction. The construction organization, and work culture, to create integration
industry is expected to start developing eco-friendly and respond to ongoing changes. Transformation
buildings as well as to improve people’s welfare on business lines was conducted by extending the
through infrastructure development. In response to previous five pillars to seven pillars. The ‘Operation &
this situation, WIKA will support the development Maintenance’ segment of the Energy & Industrial Plant
of green construction and green buildings that can line was merged into a new line called the ‘Construction
reduce energy consumption by up to 30% compared to Engineering’ line. Another new line was the ‘Integrated
conventional buildings. Hopefully, this contribution will Transportation System‘ segment carried out through
be the first step towards supporting the achievement of PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Based on
sustainable development goals (SDGs). these changes, WIKA also added several work segment
focuses. Therefore, adaptation is very necessary to
Adaptation, Transformation, Integration maintain the security and integrity of services provided.
The year of 2018 was challenging for WIKA in working To support adaptation, especially for employees, WIKA
on many governmental projects. In addition, WIKA also develops Career Management System, which is an
worked on projects from other countries, such as Timor integrated system that manages career migration,
Leste, Malaysia, the Philippines, Myanmar, Algeria, Niger, career patterns, and career policies.
Kingdom of Saudi Arabia, the United Arab Emirates,
Other transformations are within the company organs efficient business process. In the end, such process can
and corporate culture. In the company organs, WIKA implement corporate values and strategies which lead
added a new directorate namely Quality, Safety, to WIKA’s 3rd Mission, namely “Implementing business
Health, & Environment (QSHE) Department as a ethics to promote good corporate citizen and company
Company’s commitment related to the safety priority. sustainability”.
The transformation within WIKA’s culture is realized
through a culture journey, involving the leaders of WIKA’s Performance Achievement
each Work Unit as Business Improvement Leaders and WIKA’s sustainability performance consists of economic
role models for the implementation of Agility-Caring- performance, social performance, and environmental
Excellent (ACE). performance. From an economic standpoint, WIKA
managed to record revenues of IDR31.16 trillion or
Sustainability Strategies increased 19.03% from the previous year. From the
Furthermore, WIKA also prepares a strategy for obtained revenue, WIKA has managed to book a
investments and portfolios by centralizing investment current year’s profit of IDR2.07 trillion or increased
in the property sector through WIKA Realty, and 52.89% from previous year.
collaborating with transportation infrastructure
companies for Transit Oriented Development (TOD) of WIKA is committed to providing positive impacts on all
Fast Trains. WIKA’s strategy to achieve this business stakeholders. For this reason, the generated economic
opportunity is done by acquiring land and projects that value is distributed to stakeholders. The distribution of
have potential for TOD. In addition, WIKA Group will economic value to the government is realized in tax
also get a large number of contracts from WIKA Realty payment. WIKA is one of the large tax-payer companies
to build property at various TOD spots it manages. With in 2018. The distribution of economic value to workers is
such opportunity, WIKA will develop various TOD spots realized in payments for salary, health facilities, pension,
into sources of recurring income. This activity is carried and funding for education and training. In addition,
out in line with the Company’s business as a contractor the economic value for the community is distributed
for various infrastructure, both road –based and rail- through corporate social responsibility (CSR) activities
based. as well as partnership and community development
programs (PKBL).
In line with the business strategy, WIKA will also
continue to actualize the plan of affordable housing
for the poor. The funding to build this housing will be
obtained from the issuance of investment instruments
such as Real Estate Investment Trusts (REITs) and
the like. For this reason, the Board of Directors of the
Company invites all WIKA families to build cooperation
and maintain integration in all lines of work. We believe
that directed work integration will support effective and
From social performance aspect, WIKA has increased Challenges and Appreciations
the number of certified employees. There were 1,599 WIKA’s management put a great concern on the
certified employees in 2018. Since a lot of employees are knowledge of employees and project workers in
certified, WIKA hopes that they can get more leverage carrying out their works at WIKA’s new business lines in
in their work and minimize errors and accidents at 2018. It was a particular challenge for the Company to
workplace. build capacity, support occupational certification, and
ensure that employees and project workers understand
WIKA improves the QSHE implementation in the project and comprehend the QSHE aspect. For this reason,
site. It does not only apply to WIKA’s employees, but also WIKA invites all WIKA families to be ready and face
strictly applies to contract partners and subcontractors, these challenges with opportunities to develop.
even to guests reviewing the project. WIKA always
conducts safety induction for project workers before We give appreciation to all stakeholders for the
starting work, and for all visitors who come to review cooperation that has been built so far. In the future,
the project. we still expect support from stakeholders so that the
process of adaptation, transformation, and integration
For its commitment to the QSHE responsibility, WIKA can run well. A process that is not only based on
received appreciation from the project owners. The economic performance, but also integrated into social
achievement of 2,000,000 safe man-hours during and environmental performances.
the construction of the East Halmahera ferronickel
plant project (P3FH) was given by PT Aneka Tambang Thank you.
(Persero) Tbk. Meanwhile, WIKA was also appreciated
by PTPN XI for achieving 1,000,000 safe man- Jakarta, March 2019
hours during EPCC project for the development and
modernization of the Assembagoes sugar factory in
Situbondo. Tumiyana
President Director
In terms of environmental performance, WIKA has
implemented best operating practices by fulfilling
environmental permit documents before working
on the construction process. WIKA also carries out
its operations in compliance with the Environmental
Management System based on ISO 14001:2004. We
ensure that all construction processes are carried out in
accordance with safety and security standards so as to
minimize the negative impacts on the environment and
the communities around the project.
01
About W I KA
WIKA’s Profile
Motto:
Spirit of Innovation
Vision:
To be one of the best integrated Engineering,
Procurement, and Construction (EPC) and
Investment Company in South East Asia.
Mission:
1. Providing excellent and integrated products and services in EPC and
investment for infrastructure, building, energy, industrial plant, industry, realty
and property.
2. Fulfill key stakeholder’s expectation.
3. Implementing business ethics to promote good corporate citizen and company
sustainability.
4. Strategic overseas expansion.
5. Implementing “Best Practices” of integrated management system.
Corporate
Value [102-16]
Organization Structure
pt Wijaya Karya (Persero) Tbk PRESIDENT DIRECTOR
CORPORATE SECRETARY
Associate
business process. The highest authority in terms of decision making related to economic,
social, and environmental topics is at the Board of Directors after considering other
information obtained from relevant organs. [102-18]
General Civil 3
Department
WIKA Gedung
WIKA Realty
WIKA Industri
WIKA Bitumen
Konstruksi
CIVIL
PROPERTY CONSTRUCTION EPC & POWER
ENERGY INFRA & WATER
DEVELOPMENT & HIGH RISE ENERGY
BUILDING
Steel construction:
- Erection
- Equipment
installation
Integrated
CONSTRUCTION
INDUSTRY Transportation
ENGINEERING
System
Precast concrete Granular asphalt Steel fabrication Operation & Civil construction
product maintenance:
Extraction Aluminium casting - Power plant Station design
Natural resources - Industrial
management Plastic injection equipment Transit Oriented
Development (TOD):
- Land procurement
TOD
- Detail master plan
- Development
selling & marketing
- Property
management
Due to significant adjustments to the business lines, WIKA also ensures that operating activities be in
WIKA must adapt and manage strategies to facilitate its accordance with the standards and principles followed,
performance. Adaptation and adjustments were mostly either from national organization or international
made in the management of human capital. In 2018, organization. Therefore, WIKA becomes more
management was very concerned about the knowledge confident in facing business competition. WIKA joins
of employees and project workers in completing their and supports several principles and initiatives including
works in WIKA’s new business lines. Such concern is standards of management system proposed by the
a challenge for WIKA in building capacity, supporting International Organizational for Standardization (ISO),
professional certification, and ensuring that employees standards of OHS management system provided by
and project workers understand and comprehend the Occupational Health and Safety Assessment Series
Occupational Health & Safety (OHS) aspect. [102-10] (OHSAS), standards of financial reporting issued by the
International Financial Reporting Standards (IFRS), as
well as standards of sustainability reporting according
to the Regulation of Financial Service Authority (POJK)
No.51/POJK.03/2017 and Global Sustainability Standard
Board (GSSB) from the Global Reporting Initiative
(GRI). [102-12] [G4-CRE6, G4-CRE8]
OHSAS 18001:
2007
ISO 9001: 2015 ISO 14001: 2015 Security
Occupational
Recipient Quality Environmental Management
No. Health SMK3
Working Unit Management Management System
& Safety
System System (SMP)
Assessment
System
Energy Plant May 4, 2017 – May 4, 2017 – August 15, 2018 – July 30,
2
Business Lines May 3, 2020 May 3, 2020 August 14, 2021 June 19, 2014- 2018 –
Infrastructure May 4, 2017 – May 4, 2017 – August 15, 2018 – June 19, 2017*) July 29,
3 2021
Business Lines May 3, 2020 May 3, 2020 August 14, 2021
Oil & Gas and May 4, 2017 – May 4, 2017 – August 15, 2018 –
4
Industry Plant May 3, 2020 May 3, 2020 August 14, 2021
Centre for
Human Quality
July 19, 2016 –
5 Development N/A N/A N/A N/A
July 18, 2019
PT WIJAYA KARYA
(Persero) Tbk
Membership
No. Name of Association Validity Period
Status
4 Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) Member December 31, 2019
6 Indonesian National Committee on Large Dams (KNI-BB) Member December 31, 2019
Company Scale
Total capitalization
Algeria
United Arab
Emirates Myanmar
Taiwan
Kingdom of Philippines
Saudi Arabia
Niger
Malaysia
Indonesia
Timor
Leste
Until present time, WIKA has managed to reach local and international markets in ten countries including Indonesia.
Throughout 2018, in addition to domestic market of Indonesia, WIKA also operated in nine other countries, including
Timor Leste, Malaysia, the Philippines, Myanmar, Algeria, Niger, Kingdom of Saudi Arabia, the United Arab Emirates,
and Taiwan. In such countries, WIKA sold products and services of the construction sector to several types of
customers, such as the government, private companies, and the wider community including educational institutions.
[102-4, 102-6, 102-10]
Within WIKA’s work environment, we strive to maintain the highest standards of ethical
behavior in business practices. We believe that running a business with ethics will increase
customer trust and protect corporate reputation.
WIKA applies corporate values and strategies which In the applied business ethics, WIKA also avoids
lead to ethical behavior for the sake of corporate unhealthy competition with competitors in order to
sustainability. Such implementation is in line with create conducive business climate. The Company’s
WIKA’s 3rd mission, which states that “Implementing capacity to deliver quality and excellent works is
business ethics to promote good corporate citizen and demonstrated by the number of projects entrusted by
company sustainability”. the Government to WIKA.
Regarding anti-corruption behaviour, WIKA was The establishment of BUMN consortium to handle
summoned by the Business Competition Supervisory megaprojects could increase the leverage of BUMN,
Commission (KPPU) in 2018 because of a grievance so they have greater capacity in collecting sources of
claiming that a large number of government projects fund. The synergy is performed by working together for
had been given to State-Owned Enterprises (SOEs). project completion. Most of joint projects are conducted
WIKA responds to such complaint by inviting people in the completion of various infrastructure projects, such
to have the same perception that such condition will as roads including toll road, harbours, airports, as well
bring positive impacts to the current development. as infrasructures for energy and telecommunication. In
Synergy among state-owned enterprises is legal, and it addition, synergy is also performed among subsidiaries
indeed will contribute positively as well as improve their at smaller scale of business which may also open the
performances. Synergy makes them greater and more opportunity for private companies to join.
powerful; even, in a certain scale they could provide
challenge to foreign companies. It is important for
state-owned enterprises to create a synergy because
infrastructure sector requires an enormous number of
funding and investment.
WIKA’s business sector is engaged in construction to complete land acquisition. WIKA strives to avoid
work services, which directly affect the quality of bribery practices as far as possible. Moreover, WIKA
the environment along with changes in land use also ensures that the environmental management
and conditions. Therefore, it is our duty to perform system has been implemented within the process of
preventive actions so that the changes that occur do not project completion. In addition, WIKA also ensures
cause a prolonged impact in the form of degradation in that the owner has prepared licensing documents.
the quality of the environment. The documents include Environmental Management
Plan (RKL), Environmental Monitoring Plan (RPL), and
WIKA has attempted to prevent negative impacts Environmental Impact Analysis (ANDAL) which are
of its operations according to the Company’s ability. reviewed in a single document of Environmental Impact
Before starting construction project in an area, WIKA Assessment (AMDAL).
cooperates with the government and local community
Governance of Corporate
Social Responsibility [102-18]
WIKA has carried out the fulfillment of social The duties and responsibilities of the CSR & PKBL
and environmental responsibilities (PKBL) and Bureau include:
corporate social responsibility (CSR) every year 1. Distributing fund for partnership program;
under the responsibility of the CSR & PKBL Bureau 2. Distributing fund for community development;
supervised by the Corporate Secretariat. The CSR 3. Preparing PKBL Report on the official website
& PKBL implementation report will be delivered for for PKBL of the Ministry of State-Owned
accountability to the Board of Directors through the Enterprises.
Director of Finance.
02
Integration
To Maintain
Economic
Performance
To ensure business continuity, WIKA starts developing several other businesses. Property is
one of business plans WIKA has prepared, cooperating with its subsidiary, WIKA Realty.
WIKA plans to build affordable housing for middle- of Fast Trains. WIKA’s strategy to grab this business
lower income people. The funding strategy for this opportunity is by acquiring land and projects potential
business plan is by issuing investment instruments such for TOD. In addition, WIKA Group will also gain a lot
as REITs (Real Estate Investment Trust) and the like. of contract turnovers from WIKA Realty for property
development in various spots of TOD it manages.
Moreover, WIKA also prepares a strategy for Furthermore, WIKA will develop these various spots of
investments and portfolios by centralizing investment TOD and use them as recurring income. This practice
in the property sector through WIKA Realty, and is performed in line with the Company’s business as a
collaborating with transportation infrastructure contractor for various infrastructure projects both on a
companies for Transit Oriented Development (TOD) road-basis and railway-basis.
WIKA’s
Economic
WIKA seizes the opportunity Performance
to become one of the players
in the global obligation market
Until the end of 2018, WIKA has gained
with local exchange rates.
a total new contract worth
At the beginning of 2018 IDR50.56 trillion. With such
WIKA issued Komodo Bonds, achievement, at the end of the year
global bonds denominated in WIKA recorded a growth in the
Indonesian Rupiah (IDR) worth Company’s net revenues for 19%. The
growth was also supported by an
IDR5.4 trillion or equivalent to
increase in cash flow because a lot of
USD405 million with coupons large projects were carried out at the
of 7.7 percent and a period beginning of the year.
of three years, on the London
Stock Exchange (LSE). The WIKA’s good economic performance in 2018
was supported by financial management carried
Komodo Bonds managed
out by management through the Department
to get endorsement from of Finance and the right decision making from
global investors and reached WIKA’s Director of Finance. Every year, WIKA sets
oversubscribed status for 2.5 the target for Key Performance Indicator (KPI)
regarding financial performance, which will then
times. Such opportunity is very
be evaluated at the end of the year. Throughout
important for WIKA to prove to the year, WIKA will strive to fulfill its commitment
foreign investors that they have to creating products and services that meet the
expectations of customers, as well as achieving
invested in the right companies
performance targets defined. [103-2, 103-3]
and partners. WIKA will use
the proceeds from Komodo The Company ensures the integration of work
Bonds to finance investment processes in Finance Department and other
functions has been running well in order to
and infrastructure projects in
facilitate the project financing process until the
Indonesia. completion of the project and payments received
by WIKA. In 2018, WIKA recorded a net profit
amounted to IDR2.07 trillion. [103-2, 103-3, 201-1]
Generated and Distributed Economic Value (In IDR Thousand) [102-48, 201-1]
Addition
Note:
Economic performance was disclosed in consolidation, pursuant to the audited financial statements; thus it was not disclosed based on region,
area, country, or product.
*) Restatement
The company’s economic performance is monitored by there was no financial assistance from the Government
Finance Department which is directly under the Director in 2018; even, WIKA’s profit increased significantly
of Finance. All funding sources for WIKA’s operations to reach 52.88% compared to the previous year. This
are from self-financing. Excellent financial performance achievement has a positive impact on the country
was still successfully achieved by WIKA even though because it means that WIKA improved its contribution
IDR1,057,203,183
Natural Disaster
IDR8,314,697,868
Training and Education
IDR368,615,800
Realization of Community Health
Development Funds for the IDR1,851,363,420
year 2018 amounted to 2018 Public Utility
IDR412,937,790
IDR18,090,387,493 Religious Facility
IDR257,530,050
Nature Conservation
IDR5,828,039,382
Proverty Allevation
The distribution of economic value for employees is realized through remuneration, including salaries, allowances,
and other incentives. Besides, the distribution of economic values is also carried out through training and education
for employees, as well as through activities and facilities to support safety and health for employees and project
workers in the workplace.
WIKA has a mechanism in determining remuneration for employees. The amount of monthly income received by
a permanent employee with the lowest position level is still greater than the minimum wage imposed by the local
government in each region. Meanwhile, remuneration for a permanent employee working at the head office reached
116.5% of the provincial minimum wage (UMP) of Jakarta Special Region in 2018.
One component in the distribution of economic value to stakeholders is the funding for pension program. WIKA
guarantees employee welfare at the end of their serving period by including organic employees and skilled
employees in the pension program. WIKA has established a policy related to pension fund for its employees. [201-3]
WIKA also includes employees in the Old Age Insurance Program (JHT)
organized by BPJS of Employment. Employees who are included in the
JHT Program must pay monthly contribution. The expense is shared by
employees and the Company in accordance with applicable regulations,
namely 3.7% of fixed pay borne by the Company and 2% of fixed pay
borne by employee. Contribution paid for the Defined Benefit Pension
Program consists of 19.2% of Retirement Basic Income (PhDP) borne by
the Company and 5% of PhDP at employee expense. For the Defined
Contribution Pension Program, the Company must allocate 12.5% of
PhDP, while the employee must pay 5% of PhDP. [201-3]
Note: Each employee has an opportunity to be included in more than one type of pension program.
In 2018, the total employees who are the pacticipant in the Defined Benefit Pension Program recorded seventeen
among them was retired. The total benefit of pension (monthly and lumpsum) paid by the Pension Fund in 2018
was IDR15.15 billion.
Procurement practice which process), but still in accordance with Regarding the variety of services
belongs to the supply chain includes procedures (reducing mitigation WIKA provides, such as in
work contract management, in the procurement process). This industrial plant work, WIKA must
material and service procurement application can also serve as a often set higher requirement in
management, procurement system, media for procurement evaluation, the process of procurement of
logistics and compliance. [102-9, 103- either by users, management, or goods and services to support
2] the Board of Directors. [103-2, 103-3] such work. Some of these specific
requirements include:
With a view to supporting the spirit 1. Use of service providers with
of synergy in WIKA environment, Procurement process high level of SHE/CSMS;
the Company currently manages applicable in WIKA must be 2. Use of licensors (special service
a web application called e-SCM, carried out through several providers);
which integrates the procurement stages as follows: [103-3] 3. Use of Approved Manufactured
process in WIKA Parent Company 1. Pracualification Vendor; List (AML) owned by the client;
and its subsidiaries. To make it easier 2. Procurement Planning; 4. At the time of purchase request,
for users to carry out procurement, 3. Purchase Request; there must be at least documents
the e-SCM system also contains the 4. Bid Preparation; consisting of Specification,
entire database of WIKA’s partners. 5. Invitation; Drawing, Bill of Quantity, and
Furthermore, all requirements 6. Aanwidjzing; Data Sheet.
for carrying out procurement are 7. Bid summision;
available in one system. The e-SCM 8. Bid opening;
application is also integrated with 9. Evaluation;
other existing WIKA applications to 10. Winner Recommendation;
support the smooth procurement 11. Negotiation;
process, starting from procurement 12. Award;
planning to procurement closing. 13. Contract Initiation.
In addition, e-SCM is also a user-
friendly application (making it
easier for users in the procurement
Business partners cooperating with WIKA include work site (construction) run by the company, which
subcontractors and suppliers providing raw materials, is established and / or domiciled for at least three
materials, workers, tools, consulting services, brokers, years. The contract value of the procurement of goods
licensors, and specialist contractors. Types of suppliers and services provided by local suppliers reached
are divided into local suppliers, domestic suppliers, and IDR222.65 trillion or 97% of the total value of
international suppliers. Local suppliers are business procurement of goods and services in 2018. [103-3, 204-1]
entities that are domiciled in the area around the
Type of
Work Contract Work Contract
Suppliers Number of Number of
Value Value
Suppliers Suppliers
(IDR billion) (IDR billion)
Customer trust is inseparable from WIKA’s commitment to providing quality products and
services that meet customer expectations.
WIKA has established policies to prevent corruption, (Commisioners, Directors, and Shareholders), business
including: [103-2] partners, and contractors on various occasions.
a. Guidelines for Handling Conflict of Interest at PT Information dissemination on anti-corruption for field
WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Year 2017-2018 No. 06/ workers is carried out during management review
DK/WIKA/2018 and No. SK.02.09/A.DIR.0742/2018; attended by project manager of each region who will
b. Minutes of Annual General Meeting of Shareholders forward the anti-corruption campaign to each site.
No. 39 dated 23 Maret 2017; Besides, WIKA also employs other media in raising
c. Decree of the Board of Directors No. SK.02.09/A. awareness on anti-corruption such as the company
DIR.0637/2018 concerning Changes in Guidelines for official website and social media. [103-3, 205-2]
the Implementation of Good Corporate Governance
at PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk; WIKA’s management identifies that the highest risk
d. Decree of the Board of Directors No. SK.02.09/A. of corruption lies on goods and services procurement
DIR.0639/2018 concerning Changes in Code of function/work because this function is prone to
Conduct; administration process to obtain license. WIKA takes
e. Decree of the Board of Commissioners and the Board further efforts to prevent potential corruption at the
of Directors No. 05/DK/WIKA/2018 and SK.02.09/A. function/work by conducting anti-corruption campaign
DIR.0639/2018 concerning Changes in Board Manual and enforcing GCG principle in all WIKA business lines.
of PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk; [205-1]
Anti-corruption training is given to WIKA personnels without exception at all levels of position. The following
information on the implementation of anti-corruption training is presented based on the level of position of
employees.
Section Manager 1 16 16
Supervisor 2 24 12
Staff 2 24 12
Total 5 64 12.8
WIKA imposes sanction/punishment in the form of verbal admonition, written notice, salary deduction, demotion,
dismissal from office, and termination of employment to employees who have been proven to commit acts of
corruption. Besides, WIKA implements the Whistle-Blowing System (WBS) mechanism in which employees are able
to inform any incident of deviation or violation to code of conduct according to prevailing procedure (WIKA-LDS-
PM-01.02/2019). Until the end of 2018, WBS report is submitted through the committee via internal e-mail provided
by WIKA. Neither whistleblowing case nor corruption case were reported in 2018. [103-3, 205-3]
03
Integration to
Ensure Work
Security and
Quality
Besides, WIKA also hired contract employees Nonetheless, the number of WIKA’s male
(partnering workers at project construction employees is far greater than the number
sites). of female employees because of the type of
construction work that tends to be associated
WIKA upholds human rights including with men.
gender equality and does not discriminate
race, ethnicity, or religion in the recruitment All permanent employees have been covered
process. It is also applied in the process of and protected by a Collective Labor Agreement
capacity building, performance evaluation, (CLA). The applicable Collective Labor
and promotion of employee’s position level. Agreement (or also known in Indonesia as PKB)
The policy is carried out to support Goal between WIKA and its employees is the CLA
5 of the SDGs, namely ‘Gender Equality’. for 2018-2020, which has been ratified by the
Indonesian Ministry of Manpower. [102-41]
Timor Leste
42 1 2 40 392 24
Representative
WIKA sets the minimum age limit for employees in accordance with the Manpower Act and the applicable Collective
Labor Agreement (CLA), stating that the minimum age of new employees is 21 years old. The Company ensures
there is no child worker in WIKA’s working environment. All employees hired by WIKA have undergone a selection
process and there is no forced worker. The more complete profile of WIKA’s employees based on positional level,
age, and educational level can be accessed in the 2018 Annual Report of PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk, separated
from this report.
WIKA’s Personnels play an important role in the operations of each line of the Company.
In line with the tight business competition which demands the competitiveness of human
resources, WIKA is committed to improving the competence and quality of all employees.
Capacity building for employees WIKA has owned facilities to support at the artisan level, project
is managed by WIKA’s Central education and training events for superintendents, staffs, and section
of Excellence Bureau under the its employees. WIKA maximizes the heads are trained and developed
Human Capital Department, Wikapratama Learning Centre and in Wikapratama. On the other
which is responsible to the the Wikastrian Leadership Centre. hand, the Wikasatrian Leadership
Director of Human Capital and The Wikapratama Learning Centre Centre is a venue for leadership
System Development. WIKA has is an education and training facility education and training. Wikasatrian
established a skill development for developing the competence also becomes a reference for many
center for employees with and expertise of employees at all other business entities to send their
diferentiation according to their levels, both technical and non- future leaders to learn and improve
level of position. [103-2] technical employees. Workers soft competency. [103-3]
Wikasatrian Number of
modules:
Number of
Participants:
Type of
Participants:
Leadership
Centre 60 1,060 Direksi, BOD-1
(Senior Management), BOD-2
(Middle Management), dan
BOD-3 (Junior Management)
Wikapratama Number of
modules:
Number of
Participants:
Type of
Participants:
Learning
Centre 47 1,711 BOD-4 (Supervisor) &
BOD-5 (Staf)
WIKA’s employees may Realization of Education and Training in 2018 [404-1, 404-2]
participate in more than one
type of training each year. To total Hours Training
Type of Total
of Education Hours per
support the implementation Education & Participants
& Training Participant
of education and training, Training (a)
(b) (b) : (a)
WIKA has spent a total fund
amounting to IDR13.92 billion
Soft Skill 920 2,277 2.48
in 2018.
Managerial 1,007 1,021 1.01
WIKA’s support for employee Average Training Hours of Employee by Gender [404-1]
capacity building is carried out
in a fair treatment. All training Training Training Hours per
Total
Gender Hours Employee
programs organized by WIKA (a)
(b) (b) : (a)
are also provided for contract
workers/employees. Both male
Women 441 1,967 4.46
and female employees have the
equal right for self development. Men 2,330 14,427 6.19
Training Hours
Total Training Hours
Positional Level per Employee
(a) (b)
(b) : (a)
For employees entering the retirement period, the and others. In addition, participants also learn how to
Company provides a special workshop. The workshop manage family finance after they are retired as well
is called MPP training of Pre-retirement Period which as what activities can be done such as starting an
is useful as a provision for WIKA’s employees who entrepreneurship or others. Throughout 2018, there
will enter the retirement period. In the MPP training, were 29 people entering the retirement period, and all
participants will know more about the benefits of of them were included in the MPP training. [404-2]
retirement from the aspects of psychological, health,
Performance Assessment
Demotion 0 0 2 0 0 0
Directors 1 0 0 0 1 0
General Manager 5 3 5 4 4 2
Division Manager 2 2 8 11 3 4
Bureau/Country Manager 10 50 13 24 15 8
Section Manager 9 26 25 19 14 9
Project Manager 29 41 47 46 15 23
Construction Manager 55 37 23 42 14 16
Notes:
• Promotion: The data shows total employees which being promoted to occupy the position written on the table row.
• Transfer: The data shows total employees which being transferred from every position level.
Certified Employess
Occupational Certification
integrity.
176
Non- 79
technical 42
In order to fulfill this commitment, WIKA strives to
96
increase the number of employees who have occupational
Professional 45
certification. It is expected that certified employees can 82
WIKA complies with applicable regulation and policy in construction sector. WIKA operates
construction activities based on Company Policy WIKA-KON-PM-02.07 concerning Procedure
for Construction Implementation Process. In order to ease operation and security at project
site, WIKA uses certified equipments.
The use of certified equipments is implemented to obtain Operating License (SIO). All projects undertaken
ensure that the heavy machineries to be operated meet by WIKA have used heavy machineries equipped
safety standards and are safe to operate. WIKA requires with SIA and SIO. For other equipments, the project
employees and project workers to check Equipment superintendent will check compliance with safety
License (SIA) of each machine to be operated. Besides, standards before daily operations. [G4-CRE6]
WIKA also requires operatorsof heavy machineries to
WIKA’s Concern
on Work-Life
Balance
Implementation of Safety,
Health, & Environment (SHE)
The scope of the occupational health and safety management (OHS) system at WIKA has
included the management of operational impacts on the environment or safety, health &
environment (SHE).
The SHE Department is directly responsible to the May 8, 2018. In addition, the implementation of SHE
Director of Human Capital and System Development has also followed internationally applicable standards.
to ensure the SHE implementation in the work WIKA refers to OHSAS 18001 for OHS Management
environment and the achievement of zero fatality System which is later updated into ISO 45001:2018 in
target by all WIKA’s personnels. In practice, the SHE 2018. At present time, WIKA is undergoing process to
Manager in each Operations Department supervises obtain ISO 45001 certificate. OHS implementation is
SHE personnels in the Operations Department and not only strictly applied for WIKA’s internal employees,
those at the project location to implement SHE. The but also for contract partners and subcontractors, even
SHE manager is an extension of SHE Department. [103-2, to guests visiting the project. [103-2, 403-1]
403-1]
2 SHE
b. Frequency rate
In preventing accidents in WIKA work environment, With a view to maintaining professionalism, WIKA will
leaders through the Stop Work Action Policy (SWA) not tolerate employees and partners who own, keep,
give full authority to every employee and partnering consume and / or distribute alcoholic drinks and /
worker to: or illegal drugs in all WIKA work units. The policy is
• Stop work, if finding dangerous action/condition stipulated on Prohibition of Consuming Alcoholic Drinks
or working not in accordance with applicable & Illegal Drugs. To enforce such policy, the Company
regulations; conducts random checks. Violations of this matter will
• Share SWA experience that he/she had in safety be subject to sanctions or termination of employment
meetings. and reported to the authorities.
Furthermore, WIKA’s commitment to protect all employees has been developed in a series of road map.
Roadmap of WIKA’s
SHE Management System
2023
2022
2021
2020
2019 Technologies & Standards
• Competitive advantages/
Technologies & Standards added values
• Engineering • SHE World Class
Improvements
SHE Organization &
• Tools & Equipment
Leadership
Improvement
• Strengthen SHE Organization • Safety Concerns
• Visible Leadership/Personal
Accountability (KPI)
• Alligned Performance
Commitment & External View
In line with the roadmap that has been set, WIKA will approve the personal
KPI containing SHE aspect for each employee in 2019. WIKA also makes some
improvement to the SHE system and automation of all working papers in
2020. With all commitments and efforts carried out, the Company expects to
realize its mission to become a company with a world-class SHE Management
System in 2023.
Identification of Hazards,
Occupational Risk Assessment, and
Investigation of Incident [403-2]
Regular communication related can disclose SHE problems at WIKA The main task of P2K3L is to ensure
to SHE is carried out with a view work environment to be resolved. a safe and healthy workplace for
to increasing the importance everyone and solve the existing HSE
of work safety for oneself and To supervise the implementation of problems. The similar committee
others, as well as to creating a SHE in the entire work areas, WIKA in each project is chaired by the
safe work environment. At the has established the Managing Project Manager, assisted by
project site, SHE communication is Committee on Occupational secretary with an OHS expert
built through SHE induction, SHE Health & Safety and Environment certificate, and consists of all head
morning talk, toolbox meeting, SHE (P2K3L) of which formulation of functions and representatives
meeting, safety alert, SHE culture, involving employees. At the Head of subcontractors. The organ
and SHE sharing. SHE meeting Office, the Committee is chaired holds meetings every month to
is held monthly by the P2K3 by the President Director, assisted communicate HSE programs and
organization, SHE morning talk is by Secretary with an OHS expert targets and resolve existing HSE
conducted daily before working, certificate, and consists of general problems. The committee submits
and toolbox meeting is carried out managers of each department, as its performance report to the
right before starting specific work. well as representatives from labor local Manpower Office every three
These programs enable a two-way unions. months.
communication, so each employee
WIKA organizes OHS trainings for employees. WIKA has compulsory and specific OHS training programs for
employees suitable to their duties. On the other hand, WIKA also provides project workers with relevant OHS
training programs according to project risks, such as emergency unit, workers at height, and first aid.
SHE implementation is not only applicable to accidents using method and calculation in accordance
WIKA employees, but also to contract partners and with the Regulation of Indonesian Minister of Manpower
subcontractors, even to guests observing the project. No.Per-03/MEN/1998, such as calculating safe working
WIKA always conducts induction safety for employees hours, accident frequency ratio, and severity ratio.
before starting work, as well as for stakeholders
observing the project. The commitment to SHE WIKA found that throughout 2018, there were five most
implementation is also enforced in the form of an common causes of accidents, namely project debris,
integrity pact that must be obeyed and signed by all floor surface of work area, machinery, equipment, and
WIKA’s partners and subcontractors. transporting tools. In order to minimize the danger
occurring in WIKA environment, Root Cause Analysis
In this report, WIKA presents records of accident (RCA) is conducted regularly. Based on RCA result, the
and severity rate covering all employees under the severity rate of potential hazards can be identified and
responsibility of WIKA, including organic employees, risk mitigation action of such potential hazard can be
contract employees, subcontractor employees, and taken.
partners. WIKA records and reports occupational
Number of Accident
INDONESIA
NTLI 164 0 0
Minor 13 10 25
Temporary Absence 24 54 0
Serious 0 0 0
Overseas
NTLI 4 0 0
Minor 0 1 10
Temporary Absence 0 0 0
Serious 0 0 0
Note:
Non Lost Time Injury (NLTI): Occupational injury does not result in working day loss; injured employees are able to return for work at the same day.
Minor injury: Occupational injury causes employees to miss 1 working day.
Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB): Occupational injury causes employees to miss 2-35 working days
Serious injury: Occupational injury causes employees to miss more than 35 working days or suffer from permanent physical defect
INDONESIA
Overseas
Note:
Data concerning severity rate and frequency rate is based on combination of WIKA, business partners, and subcontractors and cannot be
separated due to Company policy.
In the construction business, OHS aspect is an important Besides, with a view to employee safety while working
thing to fulfill. Fulfilling OHS excellence will increase with external parties, WIKA takes into account the
customer trust of employing WIKA’s services. WIKA’s company scale of the company which work together
commitment to OHS is clearly stated in WIKA’s SHE with WIKA. WIKA committed to prioritize OHS for
Policy. In order to achieve zero fatality, WIKA requires all permanent employees, even when WIKA working
Safety Officers with a ratio of 1:50 employees for each together with vendor in other project. In big scale
project. project, WIKA takes a part in guarantee the safety and
security of all employees which carry out the projects.
04
Social and
Environmental
Responsibilities
WIKA is included in
the 2018 SRI KEHATI
Index for 25 Companies.
This achievement
demonstrates WIKA’s
commitment as a
company that will
continue improving its
economic performance
while still considering
environmental
sustainability.
WIKA realizes that running a business in the construction sector will indirectly change the
landscape and land use. WIKA ensures that all projects carried out have gone through
processes that are in accordance with the applicable rules and regulations.
Before the construction of the project begins, at the WIKA continues to strive to build projects with an
planning stage WIKA always ensures that the project environmental perspective and in compliance with
owner already has licensing documents. Documents Law No.32/2009 concerning Environmental Protection
that must be completed include Environmental Impact and Management. WIKA has also implemented an
Assessment (AMDAL), Environmental Management environmental management system based on ISO
Efforts (UKL), and Environmental Monitoring Efforts 14001:2015. The implementation has been running well,
(UPL). and WIKA did not receive any reports, sanctions, or
fines regarding non-compliance with environmental
laws and regulations in 2018.
The construction process gives indirectly supported SDGs Goal construction. WIKA does not
indirect contribution to carbon 7 (Affordable and Clean Energy), manage solid waste containing or
emissions which leads to air SDGs Goal 9 (Industry, Innovation not containing hazardous and toxic
pollution and global warming. and Infrastructure), and SDGs Goal substances (B3) independently.
WIKA is aware and puts a great 13 (Climate Action). However, there has been an
concern on the importance of agreement with the project owner
fighting against global warming Mobility of heavy machineries regarding waste management.
and suporting Sustainable during the construction process The waste will be transported and
Development Goals (SDGs). In line contributes a lot to carbon managed by third parties hired by
with this commitment, WIKA will emissions, so it will increase air the owner and / or by the owner
keep trying to build eco-friendly pollution and dust. One of WIKA’s itself as in some projects owned by
construction through its production initiatives in managing the negative PERTAMINA.
activities. impacts of project completion
process is by watering the project During its operations, WIKA seeks to
One of WIKA’s efforts for supporting area every day. The water is mainly minimize the impact on settlements
environmental sustainability is sourced from collected rainwater, and the environment where people
to build green construction and while the remaining is supplied live. Throughout 2018, WIKA did
green buildings. In the process, by PT AETRA (private water not carry out community relocation
the construction will prioritize company). activities related to the projects
eco-friendly material use, wood implemented. Likewise, no project
reduction, and energy consumption WIKA also pays attention to was implemented at location with a
reduction by up to 30% compared the environmental impact high level of biodiversity nor within
to conventional buildings. The management of project waste, a conservation area. [G4-CRE7]
mechanical concept applied also such as liquid waste (used water
refers to green building design by from the construction mixed with
applying energy-saving devices soil). WIKA also complies with
of vertical transportation systems, all environmental regulations, for
elevators, and escalators. Such example making a wastewater
practices performed by WIKA have treatment plant on a project under
WIKA provides media to deliver In every project, WIKA always strives to achieve maximum quality
complaint and grievance from and responsibility for sustainability. For WIKA, responsibility for
the public regarding the negative sustainability includes a commitment to providing values and
environmental impacts caused by positive impacts wherever the project is located.
the completion of WIKA projects. All
complaints and grievance reports WIKA has a company policy that every project implemented must
from the public will be recorded in two carry out CSR activities for the surrounding environment and local
forms: Correction Opportunity Note community. CSR practice at project level is organized by employees
(CPP) and Corrective & Preventive at project site which then must be reported to WIKA Head Office.
Action Request (PTKP). The CPP-
PTKP report must be acknowledged by Some of the CSR activities that have been running at WIKA project
person in charge of the project and its sites are given as follows:
verifier.
The hydroponic frame construction done gradually, The CSR implementation at project site is directed
because of it’s made in people’s home and Pengadegan to equipping local community with practical skills.
Kelurahan office. The material used for hydroponic Hopefully, they are still able to use those practical skills
frame is made from construction pipes remaining from to work and make a living for the family even though
the project. Hydroponic plant fertility became a sign the project is completed and WIKA has left the project
of program‘s success, which then bring change to the site. It means that WIKA participates in supporting Goal
Pengadengan environment. Now, Pengadengan area 1 (No Poverty) and Goal 8 (Decent Work & Economic
looked more shady and filled with organic vegetable Growth) of SDGs.
plants. Moreover, the peoples can generate additional
income from selling the vegetables.
WIKA is committed to providing a positive impact in the form of social values through the
implementation of corporate social responsibility (CSR) and PKBL. The CSR activities carried
out by WIKA are directed to supporting the Sustainable Development Goals.
WIKA Efforts in
Preserving the
Environment
05
About the
Sustainability
Report
Sustainability Report
Profile
The 2018 Sustainability Report of PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk or WIKA contains
information on sustainability performance, covering economic, social and environmental
aspects in the period of January 1 to December 31, 2018. This report is the continuity of the
2017 Sustainability Report, which was published in April 2018. [102-50, 102-51, 102-52]
In compiling this report, WIKA applies guidelines Since 2015, WIKA Sustainability Report has been verified
of the Global Reporting Initiative Standards (GRI) through a third party assurance process. Until present
which refers to the ‘core’ option. The presentation of time, WIKA is the first and the only EPC company
information in this report also refers to the disclosure that includes an independent assurance statement.
of the construction and real estate (CRE) sector issued WIKA employs the service of an independent party
by the Global Reporting Initiative (GRI) version 4. at the assurance process with a view to ensuring that
As a public company that complies with applicable there is no conflict of interest with the Company. From
regulations in Indonesia, the 2018 WIKA Sustainability the reporting until the assurance process of WIKA
Report also refers to the Regulation of Financial Service Sustainability Report, all activities are monitored by
Authority (POJK) No.51/POJK.03/2017 concerning the Corporate Secretary and conducted by the the
Implementation of Financial Sustainability for Financial Corporate Secretariat. For the 2018 Sustainability
Service Institutions, Issuers and Public Companies. [102- Report, the assurance process was held on March 12-13,
54] 2019 by independent party at WIKA Tower 2, Jakarta.
[102-56]
Head Office
[102-3, 102-53] WIKA TOWER 2
Contact person: JL. D.I. Panjaitan Kav. 10
Jakarta 13340 - Indonesia
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Phone. +6221-80679200
Puspita Anggraeni Fax. +6221-22893830
Corporate Secretary Email: CSR@wikamail.id
Website: http://www.wika.co.id
The first stage in preparing a sustainability report is In defining material topics, stakeholder involvement
discussing issues with significant effects on WIKA’s is needed for providing criticism, suggestions, and
business during 2018, as well as defining material topics. feedbacks. This process is related to the impact
Material topics are determined through a discussion caused by WIKA operations and WIKA response to
process between internal parties (represented by SHE such impact on stakeholders. Given all feedbacks from
Department, HC Department, Finance Department, an independent party as the report assuror, WIKA
IR Bureau, and Corporate Secretariat) and external responds through general information disclosure of this
parties (represented by academics and observers of report.
sustainability report). The discussion took place at
WIKA Tower 2 on December 17, 2018. [102-46] WIKA determines key stakeholders based on level of
proximity and level of interest. Internally, relationships
In defining report content, WIKA also considered the are built through various communication channels
achievement of 2018, significant events that occured, to interact, such as emails and regular meetings.
expectations for 2019, and the needs of stakeholders. Externally, WIKA engages with clients and other
Those considerations became the basis of material stakeholders through daily project activities, as well
topic analysis of the 2018 WIKA Sustainability Report. as in various membership and industrial associations.
WIKA explores the needs of stakeholders through the From the relationships that have been built, WIKA
interactions and relationships that have been built. seeks to identify and answer the key issues and topics
of each stakeholder. [102-42, 102-43]
The main topics and needs of creditors include the completeness of documents required
to obtain loan, company financial statements, as well as clarity of sources of funds for loan
payment. From these needs, WIKA responded by providing documents needed to support the
smooth running of the credit process, providing other necessary information, and carrying
out obligations as debtors in accordance with applicable legal provisions. [102-44]
Approach to regulator and its involvement with WIKA’s business take place during meetings
between both parties to discuss the company’s fulfillment of applicable regulations. Meetings are
held at least once a month. [102-43]
The main topics and needs of regulator include compliance with provisions in accordance with
applicable regulations, as well as information required and relevant to company activities. From these
needs, WIKA responded by conducting PKBL activities and reporting them, making annual report
and sustainability report and then submitting the reports to the Ministry of BUMN, OJK, and other
related parties. In addition, WIKA also provides feedbacks in accordance with WIKA’s capacity as a
BUMN. [102-44]
The key topics and needs of shareholders include information on WIKA’s annual performance,
the amount of earned revenue, company profit/loss, sustainability performance, and information
related to changes in management structure. From these needs, WIKA responded by making annual
report, sustainability report, PKBL reports, and financial statements. [102-44]
Approach to employees and their involvement with WIKA’s business take place
while performing daily works, during meetings related to work if needed, and
during meetings for CLA discussion conducted every two years. [102-43]
The key topics and needs of employees include fulfillment of employees’ normative rights, work
protection, occupational health and safety insurance, freedom of association, education and training,
and career paths. From these needs, WIKA responded by establishing a bipartite and tripartite forum,
supporting the formation and activities of worker union, providing personal protective equipment
(PPE) for workers and implementing OHS standards, providing health facilities, regularly conducting
education and training activities, and conducting work evaluations to determine the career path of
employees. [102-44]
Approach to partners and their involvement with WIKA’s business take place
during meetings to discuss tenders, work negotiation in accordance with the
schedule set at each job offer (more than one meeting within a year). [102-43]
The main topics and needs of work partners include the fulfillment of the rights over works
carried out, occupational health and safety insurance, contracts obtained, evaluating service
providers and suppliers, as well as information regarding goods and services procurement
policies from the Bureau of Supply Chain Management. From these needs, WIKA responded
by providing clear information when the tender process took place, and cooperating with
partners according to the contract agreed. [102-44]
The main topics and needs of project owners include project implementation report, project
completion in a timely manner and with a reasonable budget, as well as products and services quality
assurance in accordance with the agreed contract. From these needs, WIKA responded by submitting
a report on the progress of project implementation in accordance with the contract, reviewing the
work contract, providing products and services according to ISO 9001:2015, providing maintenance
period for the products, and conducting a satisfaction survey. [102-44]
Approach to the community and its involvement with WIKA’s business take
place during the implementation of CSR programs (at least once a year or
according to needs). In addition, WIKA also builds relationships with the community
through PKBL activities which are carried out at least twice a year. [102-43]
The main topics and needs of the community include the livelihoods and the conditions of living
environment, especially those living nearby WIKA project sites. From these needs, WIKA responded
by consistently conducting PKBL activities, conducting CSR activities for communities around the
project location, and striving to minimize the negative impacts on the environment caused by the
project construction. [102-44]
The selected material topics which are presented in the 2018 WIKA Sustainability Report consist of Economic
Performance, Occupational Health and Safety (OHS), Education and Training, Procurement Practice, and Anti-
corruption. There are changes in material topics and boundaries compared to the previous reports. [102-47, 102-49]
Material Material
Description
Topic of 2017 Topic of 2018
Economic Economic The disclosure of ‘economic performance’ as one material topic will
performance performance focus on financial performance throughout 2018. On the other hand,
and climate financial implication resulted from natural disasters as well as climate
change change will be disclosed in this report, but not as one of material topics.
Security and Security and integrity of construction is a one of significant topic
integrity of for WIKA and part of product quality standard. In every projects
construction completion, WIKA always implemented this aspect. Neverteless, in 2018
this topic was not a priority to be disclosed in this report.
Occupational Occupational ‘Occupational health & safety (OHS)’ is a significant topic to be
health & safety health & safety disclosed again in 2018 due to a lot of occupational accident issues in
(OHS) (OHS) Indonesian construction companies throughout 2018 and WIKA efforts
in handling OHS.
Education and Education and ‘Education and training’ still becomes a significant topic to be disclosed
training training by WIKA in 2018 due to the development of business line which
required the capacity building of workers in order to follow corporate
business development.
Indirect Information concerning indirect economic impact was disclosed in
economic a chapter of 2017 SR discussing social and societal performance.
impact However, this topic is no longer material in 2018 SR.
Project Information concerning project environment impact was disclosed in a
environment chapter of 2017 SR discussing operation impact toward environment.
impact However, this topic is no longer material in 2018 SR.
Procurement The increasing number of contract gained in 2018 resulted in the
practice procurement of goods and service to facilitate operating activities.
Therefore, ‘procurement practice’ is material and significant to disclose.
Anti-corruption WIKA has been conducting various efforts to prevent corruption and
create a clean working environment. For this reason, the disclosure of
‘anti-corruption’ topic is significant.
HIGH
Economic performance 1
Procurement practices
Training and education
Decision Making
LOW
Economic performance is
the company’s foundation in Procurement practice supports the smooth operation
running its business. of providing goods and services that contribute to the
achievement of the company’s economic targets.
ECONOMIC PROCUREMENT
PERFORMANCE PRACTICE
Based on selected material topics, WIKA identified the impacts (both positive and negative) on stakeholders.
Furthermore, WIKA also made several efforts to manage those impacts. [102-46, 102-47]
Material Boundaries
Topic Identification of Impacts Company Involvement
Throughout the process of preparing report, WIKA followed the principles of defining report content and report
quality, namely:
All data and information were sourced from WIKA Head information were sourced from consolidated financial
Office in Jakarta including the Management Center and statements covering PT WIKA as the parent company,
the Operations Department. Especially for sustainability and its seven subsidiaries consisting of WIKA Beton,
report, WIKA does not include information and data WIKA Industri Konstruksi, WIKA Bitumen, WIKA
from subsidiaries, suppliers and other entities outside Gedung, WIKA Rekayasa Konstruksi, WIKA Realty, and
the parent company. However, financial data and WIKA Serang Panimbang. [102-45]
Disclaimer
In accordance with the industry, WIKA Sustainability 1. Energy intensity of building [G4-CRE1], data is not
Report also presents information and data demanded in available;
GRI G4 Disclosures for the Construction and Real Estate 2. Water intensity of building [G4-CRE2], data is not
(CRE) Sector. Nevertheless, regarding the disclosure of available;
supplements for CRE sector, WIKA has not been able 3. GHG emission intensity of building [G4-CRE3], data is
to fulfill the demand for several disclosures including: not available;
4. GHG emissions intensity of new construction and
reconstruction activities [G4-CRE4], data is not
available;
5. Land remediation and/or existing land remediation
[G4-CRE5], disclosure is irrelevan.
3.c.1
102-7 Scale of the organization 113
3.c.2
1
102-14 Statement from senior decision-maker 98 4.a
4.c
5.d.1
102-40 List of stakeholder groups 170-173
5.d.2
Material Topics
Economic Performance
2.a.2
201-1 Direct economic value generated and distributed 123, 124
2.a.3
GRI 201:
Economic 201-2 Financial implications due to climate change 122 -
Performance Defined benefit plan obligations and other
2016 201-3 125, 126 -
retirement plans
Praktik Pengadaan
GRI 204:
Procurement 204-1 Proportion of spending on local suppliers 128 -
Practices 2016
Anti-korupsi
POJK References
5.c Company procedures in controlling the risk of sustainability 116, 131, 149, 154
POJK References
Feedback Form
We would like to ask all stakeholders to kindly provide feedback after reading this Sustainability
Report by sending email or this form by fax/mail.
Kami mohon kesediaan para pemangku kepentingan untuk memberikan umpan balik setelah membaca
Laporan Keberlanjutan ini dengan mengirim email atau mengirim formulir ini melalui fax/pos.