Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR

“BUSANA KERJA DUEX PIACE”

Dosen pengampu:

Dra.Yasnidawati,M.Pd

Puspaneli,S.Pd.,M.Pd.T

Oleh:

MAR’ATUL ADIBAH

18077036

PRODI D3 TATA BUSANA

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Busana Kerja Duex
Piace”.Penyusunan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas akhir mahasiswa
yang mengikuti mata Busana Kerja.Serta agar pembaca dapat mengetahui
pengetahuan tentang pembuatan busana kerja duex piace.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak Terima Kasih atas Bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan ini.Dan harapan
kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengamalan bagi
para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,kami yakin


masih banyak kekurangan dalam laporan ini,oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Padang, Mei 2020

Penulis
BAB I

A.ALAT DAN BAHAN

1.Bahan Utama.
Bahan pokok merupakan material utama yang harus ada dalam pembuatan
busana,karena bahan ini dipakai untuk bagian luar busana.Bahan ini berasal dari
serat alam (wool) dan tahan panas.

2.Vuring Triotex
Vuring termasuk bahan tambahan dalam pembuatan busana,vuring
berguna untuk menyempurnakan penampilan suatu busana.
3.Jarum Pentul.
Jarum pentul merupakan pelengkap dalam menjahit busana. Digunakan
untuk menyematkan kertas pola pada rancangan bahan kain,menyatukan bagian-
bagian pola baju yang sudah dipotong dan lain sebagainya.

4.Pendedel
Berfungsi untuk membuka jahitan yang keliru dan untuk membuka
kembali tusuk jelujur serta membuka lubang kancing yang dibuat dengan mesin.
5.Sentimeter
Berfungsi untuk mengukur badan seseorang,mengukur bahan yang akan
dipotong dan lain sebagainya.

6.Kapur Jahit.
Berfungsi untuk memberi garis tanda pada kain. Bentuknya ada yang
berbentuk segitiga dan ada juga yang seperti pensil.

7.Rader.

Memberi tanda pada kain yang bertekstur tebal. Terbagi dua macam yaitu
rader polos dan rader bergerigi.
8.Gunting Benang.

Merupakan gunting khusus yang digunakan untuk menggunting benang atau


bagian-bagian yang sulit digunting dengan gunting besar.

9.Gunting Kertas.

Jenis gunting yang berfungsi untuk memotong semua kertas dalam


pembuatan pola.
10.Gunting Kain.

Jenis gunting yang didesain khusus untuk menggunting kain. Gunting kain
yang baik biasanya lebih berat dari gunting kertas.
BAB II

A.LANGKAH PEMBUATAN

1. Baju

 Langkah pertama yang di lakukan adalah mengukur badan model, setelah


mengukur badan model, selanjutnya membuat pola dengan menggunakan
ukuran si pemakai.
 Setelah membuat pola di kertas kacang, kemudian letakkan pola tersebut
di atas bahan atau kain,dan memberi tanda kampuh pada kain, setelah itu
rader pada bagian yang penting seperti tanda kupnat.
 Lalu gunting bahan menggunakan pola ukuran yang sesuai dengan si
pemakai.
 Jahit mulai dari kupnat baju depan dan belakang dan seterusnya jahit baju
sesuai teknik pembuatannya.
 Gunting bahan untuk membuat bibir kantong dan lidah kantong sesuai
ukuran kantong.
 Jahit pada kedua sisi depan kanan dan kiri baju.
 Setelah membuat kantong,lalu potong bahan untuk lapisan krah dan jahit.
 Lalu gunting vuring sesuai pola baju sebelumnya,lalu jahit seperti
pembuatan baju biasanya,hanya saja berbeda pada bagian bahu dan kerung
lengan, karena pada bagian itu vuring akan ditempel serta pada lapisan
krah disambungkan pula vuring
 Setelah membuat baju,jahit krah,lanjutn dengan menjahit lengan.
 Finishing,sum pinggiran baju,lalu gosok atau pres baju yang sudah siap
dan gantung dengan hanger.
2. Rok
 Langkah pertama yang di lakukan adalah mengukur badan model, setelah
mengukur badan model, selanjutnya membuat pola dengan menggunakan
ukuran si pemakai.
 Setelah membuat pola di kertas kacang, kemudian letakkan pola tersebut
di atas bahan atau kain,dan memberi tanda kampuh pada kain, setelah itu
rader pada bagian yang penting seperti tanda kupnat.
 Lalu gunting bahan menggunakan pola ukuran yang sesuai dengan si
pemakai.
 Jahit mulai dari kupnat baju depan dan belakang dan seterusnya jahit baju
sesuai teknik pembuatannya.
 Jahit kupnat kanan dan kiri bagian depan dan belakang.
 Jahit rok tengah belakang sampai batas yang ditentukan.
 Lalu jahit resleting ditengah belakang rok.
 Setelah resleting terpasang,lalu jahit sisi kanan dan kiri.
 Jahit vuring dengan teknik yang sama.
 Lalu siapkan bahan untuk ban pinggang,dan seterusnya jahit dengan
pinggang rok dan pinggang vuring juga.

B. RINCIAN BIAYA BUSANA KERJA DUEX PIACE.

Tabel 1
Rincian biaya

Nama Barang Volume Harga Bahan Jumlah


1.Bahan Wool Bon Bon Bon
2.Furing Hero 3M Rp 15.000 Rp 45.000
Triotex
3.Vaselin 1M Rp 18.000 Rp 18.000
4.Kancing 6 buah Rp 1.000 Rp 6.000
5.Resleting 1 buah Rp 2.000 Rp 2.000
6.Benang Jahit 1 Buah Rp 2.000 Rp 2.000
TOTAL Rp 73.000

C.HASIL BUSANA KERJA DUEX PIACE.


 Tampak Depan
 Tampak Samping
 Tampak Belakang
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari proses pembuatan busana kerja yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa pembuatan busana perlu untuk memperhatikan
setiap detailnya. Hal ini karena busana kerja ini akan digunakan oleh
pabrik-pabrik maupun perusahaan yang mempunyai standart yang telah
ada. Jadi secara tidak langsung busana kerja ini akan menunjang kualitas
produksi yang akan di hasilkan.
Busana ini didesain dengan pemberian 2 buah saku di bagian
bawah baju. Selain untuk mempercantik busana tersebut, penggunaan 2
saku tersebut juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda kecil yang
mungkin saja akan dibawa-bawa oleh karyawan.
Oleh karna itu busana kerja harus dibuat berdasarkan kenyamanan
dari karyawan yang akan menggunakannya. Sehingga hal-hal yang tidak di
inginkan akan dapat diminimalisir dalam suatu perusahaan. Dan pada
akhirnya target-target dari perusahaan dapat dijalankan dengan baik oleh
karyawan-karyawan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai