Anda di halaman 1dari 49

MODUL I

PENGETAHUAN KE PALANG MERAHAN

TOPIK : GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH


INTERNASIONAL

Tujuan pembelajaran :

o Setelah pembelajaran, peserta diharapkan dapat memahami sejarah Palang


Merah Dan Bulan Sabit Merah Internasional.
o Peserta memahami ruang lingkup kegiatan Kepalang Merahan
o Peserta memahami Prinsip Prinsip Dasar Palang Merah Dan Tri Bakti PMR

Sasaran : Kelompok Remaja Sebaya

Waktu : 1 x 45 Menit

Media yang digunakan ; Perlengkapan Rolet Putar, Flip Cart, Spidol, Papan tulis.

Metode : Bermain Rolet Dan Diskusi


Proses :
 Ucapkan Salam Kepada peserta
 Membahas atau memperkenalkan materi (review)
secara umum singkat dan Jelas. (15Menit)

Aturan Main Media :


 Fasilitator membagi peserta menjadi sebanyak Lima kelompok ( dapat

juga disesuaikan dengan jumlah peserta), selanjutnya salah satu orang

didalam kelompok mewakili memutar Rolet dengan searah jarum jam.

 Setelah anak panah menunjukkan satu warna, peserta diberi pertanyaan

sesuai dengan pertanyaan yang ada pada warna tersebut.

 Tapi apabila Rolet berhenti di sisi atau tepat ditengah garis, maka

pemutaran Rolet diulangi sebanyak maksimal 3 kali dan apabila tetap

tidak berhenti pada satu titik warna yang ditunjukan oleh gambar anak

hal 1 dari 49
panah maka pemain digantikan dengan yang lain dalam kelompok yang

sama.

 Kemudian kelompok membacakan pertanyaan sekaligus mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang terpilih dari permainan Rolet.

(Keseluruhan Permainan Selama 15 Menit)

Kesimpulan / kunci Materi (15 menit)


 fasilitator membahas pertanyaan pertanyaan yang ada sesuai warna

secara keseluruhan.

 kemudian materi ditutup dengan mengucapkan salam perpisahan

Pembahasan :

1. Siapakah Pendiri Palang Merah Internasional dan Pada Tahun Berapakah


Didirikan Palang Merah Internasional ?

2. apa yang anda ketahui tentang aturan-aturan dalam peperangan dan hukum apa
yang mengaturnya ?

3. Jelaskan arti dari Kemanusiaan !

4. Jelaskan arti dari Kesamaan !

5. Jelaskan arti dari Kenetralan !

6. Jelaskan arti dari Kemandirian !

7. Jelaskan arti dari Kesukarelaan !

8. Jelaskan arti dari Kesatuan !

9. Jelaskan arti dari Kesemestaan !

10. apakah diperbolehkan dalam satu negara terdapat lebih dari satu perhimpunan
palang merah, jelaskan !
11. Lambang apakah ini dan sebutkan apa yang kalian ketahui tentang kegiatannya

hal 2 dari 49
12. Lambang apakah ini dan sebutkan apa yang kalian ketahui tentang kegiatannya

13. Siapakah Pendiri Palang Merah Internasional dan Pada Tahun Berapakah
Didirikan Palang Merah Internasional ?

14. Lambang apakah ini dan sebutkan apa yang kalian ketahui tentang kegiatannya

15. sebutkan fungsi lambang dari palang merah?

16. sebutkan contoh kegiatan yang terkait dengan berbakti pada masyarakat ?

17. sebutkan contoh kegiatan yang terkait dengan mempertinggi keterampilan


serta memelihara kebersihan dan kesehatan ?

18. sebutkan contoh kegiatan yang terkait dengan mempererat persahabatan


nasional dan internasional ?

hal 3 dari 49
KUNCI MATERI

Sejarah Palang Merah dan Bulan sabit Internasional

Jean Henry Dunant

Perang solverino
( 1859 )

Un Souvenir de Solverino KOMISI LIMA ICRC

(1862 ) ( 1862 )

Tokoh Pendiri  :
General Dufour, Dr. Louis Appia, Dr. Theodor Mounoir, Gustave Moynier, Jean Henry
Dunant

Dua gagasan dari buku Un Souvenir de Solverino yaitu :


membentuk organisasi sukarela yg disiapkan di masa damai untuk penolong
korban perang
membuat perjanjian internasional untuk melindungi korban perang

HUKUM PERIKEMANUSIAAN INTERNASIONAL

Definisi :
- Ketentuan ( Perjanjian dan kebiasaan Internasional )
- Mengatasi masalah kemanusiaan
- Pertikaian bersenjata internasional maupun non-internasional
- Membatasi hak-hak dari pihak yang terlibat
- Memberikan perlindungan pada korban
Istilah :
Hukum Prikemanusiaan Internasional, Hukum Humaniter Internasional, Hukum
Sengketa Bersenjata, Hukum Perang

HUKUM JENEWA
HUKUM DEN HAAG
Selama dan setelah Masa berlaku Selama permusuhan
pertempuran
Selama dan setelah Masa berlaku Selama permusuhan

hal 4 dari 49
pertempuran
Non- peserta tempur Diterapkan untuk Peserta tempur
Melindungi korban konflik Tujuan Mengatur hak dan peserta
bersenjata tempur

Konvensi Jenewa I :
Perbaikan keadaan anggota angkatan bersenjata yang terluka dan sakit di medan
pertemuan darat

Konvensi Jenewa II :
Perbaikan keadaan anggota angkatan bersenjata yang terluka, sakit, korban kapal
karam di laut

Konvensi Jenewa III :


Perlakuan terhadap tawanan perang

Konvensi Jenewa IV :
Perlindungan bagi penduduk sipil di masa perang

Protokol Tambahan I
Perlindungan korban pertikaian bersenjata internasional

Protokol Tambahan II
Perlindungan korban pertikaian bersenjata non internasional

ATURAN DASAR HPI


- Jadilah prajurit yang disiplin
- Batasilah serangan pada sasaran militer saja
- Jangan menghancurkan yang bukan sasaran anda
- Jangan menyerang musuh “ hors de combat “
- Kumpulkan dan rawat mereka yang cedera dan sakit
- Perlakukan pendudk sipil secara manusiawi
- Dilarang melakukan siksaan fisik dan mental
- Jangan menyandera
- Jangan melakukan balas dendam
- Hormati lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
- Hormati Harta benda orang lain diarang menjarah/ merampok
- Pelajari dan hormati peraturan HPI

hal 5 dari 49
PRINSIP DASAR
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

KEMANUSIAAN
“Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan
keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka didalam
pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah
menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abdai bagi
sesama manusia.”

KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau
pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai
dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.”
KENETRALAN
“Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, Gerakan ini tidak boleh
memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama, atau
ideologi.”

KEMANDIRIAN
“Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional disamping membantu
Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya,
harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-
prinsip Gerakan ini.”

KESUKARELAAN
Memberikan bantuan atas dasar kesukarelaan, tidak didorong dengan cara apapun oleh
keinginan untuk memperoleh keuntungan tertentu

KESATUAN
• Hanya boleh ada satu perhimpunan nasional di suatu negara
• Tidak ada diskriminasi dalam perekrutan anggota
• Melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayahnya

KESEMESTAAN
• Semua perhimpunan nasional mempunyai status yang setara
• Tanggung jawab dan kewajiban yang sama dalam membantu satu sama lain,
meliputi seluruh dunia

hal 6 dari 49
Komponen Gerakan

• International Committee of the Red Cross /ICRC (Komite Internasional Palang


Merah)
• International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies
(Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah)
• National Societies (Perhimpunan-Perhimpunan Nasional

Syarat-syarat Perhimpunan Nasional


:
- Didirakan di satu negara peserta Konvensi Jenewa
- Satu-satunya Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
Internasional di negaranya.
- Diakui oleh pemerintah negaranya
- Memakai nama Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
- Bersifat mandiri
- Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan di
seluruh wilayah negaranya.
- Menerima anggota tanpa membedakan ras, jenis kelamin, kelas,
agama atau pandangan politik.
- Menyetujui statuta gerakan
- Menghormati Prinsip-prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan
tugasnya sejalan dengan prinsip-prinsip HPI

Komite Internasional
Palang Merah (ICRC)

ORGANISASI
• Organisasi internasional swasta, netral dan mandiri, tidak di bawah PBB,
berkantor pusat di Jenewa, Swiss.
• Dewan Eksekutif terdiri dari 25 orang warga Swiss.

PERAN
• Institusi netral.
• Pelindung (guardian) asas dan pelaksana Konvensi Jenewa 1949.
• Memiliki Hak Prakarsa

hal 7 dari 49
DANA
Sumbangan dari negara peserta Konvensi Jenewa, Perhimpunan Nasional,
Sumbangan UE, sumbangan dari pihak lain.

KEGIATAN

BANTUAN
MEMULIHKAN hubungan
KUNJUNGAN
KELUARGA
TAHANAN
DISEMINASI

• Organisasi kemanusiaan terbesar di dunia


• Berdiri tahun 1919
• Beranggotakan 181 Perhimpunan Nasional
• Lebih dari 60 delegasi di dunia
“Meningkatkan derajat hidup masyarakat rentan dengan memobilisasi kekuatan
kemanusiaan”
Kesiap-
Tanggap
siagaan
Bencana
Bencana

Mempromosi
kan nilai
kemanusiaa
n dan prinsip
Kesehatan Pengemban
dan gan
pelayanan kapasitas
masyarakat organisasi

Palang Merah Indonesia (PMI)

Suatu perhimpunan sosial kemasyarakatan yang dibentuk masyarakat Indonesia dan


dalam melaksanakan tugasnya turut membantu Pemerintah dengan Sukarela di bidang
kemanusiaan yang bertujuan meringankan penderitaan sesama manusia apapun
sebabnya dgn tidak membedakan Agama, Bangsa, suku golongan, ras dan jenis
kelamin
dibentuk di Jakarta Tanggal 17 September 1945

hal 8 dari 49
Satu-satunya perhimpunan yang malaksanakan tugas Kepalangmerahan berdasarkan
Kep.Pres.o.25/1950 tanggal 16 Januari 1950 dan berstatus Sebagai Badan Hukum.

PMI diakui ICRC / KIPM


SE.Nomor : 392
Tanggal : 15 Juni 1950
PMI diakui FEDERASI PALANG MERAH / IFRC
Anggota : 68
Tanggal : 16 Oktober 1950

Tri Bakti PMR


1. Berbakti pada masyarakat
2. Mempertinggi keterampilan serta memelihara kebersihan dan kesehatan
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

hal 9 dari 49
MODUL II
PENGERTIAN DASAR TENTANG
KEBENCANAAN

TOPIK : PENGERTIAN HAZARD, VULNERABILITY, CAPACITY, RISK,


DISASTER,
DAN DAMPAK-DAMPAK BENCANA

Tujuan pembelajaran :

o Setelah pembelajaran, peserta diharapkan dapat memahami Pengertian dari


HAZARD, VULNERABILITY ,CAPACITY, RISK, DISASTER
o Peserta dapat memahami dampak-dampak bencana

Sasaran : Kelompok Remaja Sebaya

Waktu : 2 x 45 Menit

Media yang digunakan ; Perlengkapan Dart Disaster, Flip Cart, Spidol, Papan
tulis.

Metode : Bermain Dart Disaster dan Berdiskusi

Proses :
 Ucapkan Salam Kepada peserta
 Membahas atau memperkenalkan materi secara
umum singkat dan Jelas. (10 Menit)

Aturan Main :

 Fasilitator membagi peserta menjadi Lima kelompok ( dapat juga

disesuaikan dengan jumlah peserta), selanjutnya salah satu orang didalam

hal 10 dari 49
kelompok mewakili melemparkan anak panah ke Dart Disaster. Dengan

jarak kurang lebih tiga meter dari jarak sasaran Dart Disaster.

 Apabila anak panah tidak mengenai sasaran maka kembali diulangi,

melemparkan anak panah ke Dart Disaster sampai mengenai sasaran .

 Apabila anak panah mengenai sisi atau tepat ditengah garis maka

pelemparan anak panah diulangi sebanyak maksimal 3 kali dan apabila

tetap tidak mengenai sasaran maka digantikan dengan pemain yang lain

dalam kelompok itu juga. Hingga anak panah mengenai salah satu sasaran.

 Kemudian kelompok diberikan pertanyaan sesuai dengan zona yang

tertancap oleh anak panah, dan kelompok membacakan pertanyaan

sekaligus mendiskusikannya.

(Keseluruhan Permainan Selama 45 Menit)

Kesimpulan / kunci Materi (15 menit) :


 kemudian Materi ditutup dengan mengucapkan

salam perpisahan

Pembahasan :

1. Jelaskan pengertian dari Hazard / ancaman ?

2. Sebutkan contoh contoh Hazard!

3. Apa yang anda ketahui tantang Disaster / Bencana?

4. Jelaskan Pengertian dari Risk / resiko ?

5. Jelaskan pengertian dari Vurnalability / kerentanan ?

6. Jelaskan pengertian dari capacity/ Kapasitas!

7. Sebutkan contoh-contoh dari capacity!

8. Sebutkan dampak-dampak dari bencana !

hal 11 dari 49
KUNCI MATERI

APA ITU BENCANA

Contoh penggunaan istilah Hazard, Vulnerability dan Risk :


• Gunung Api adalah Hazard;
• Terdapat resiko (Risk) dari letusan gunung api;
• Desa kami sangat rentan/rawan (Vulnerable) karena kami tinggal dekat dengan
gunung api, oleh karena itu sangat beresiko (High-Risk) terhadap bencana;
• Terdapat ancaman apabila gunung api itu meletus dan menghancurkan desa kami;

Hazard/ Ancaman
Tingkat ancaman atau bahaya yang ada di suatu daerah. Contoh : tanah longsor, banjir,
gempa bumi, letusan gunung api, kebakaran, dll.

Vulnerability/ Kerentanan
Tingkat kerentanan yang ada dan setiap saat diprediksi menjadi pendukung terjadinya
bencana

Capacity/ Kapasitas
Kemampuan yang dimiliki untuk memperkecil/mengurangi dampak bencana. Contoh:
jembatan, sekolah, rumah sakit, balai banjar, jalan raya, SDM, dll.

Risk/ Resiko
Kemungkinan dampak yang merugikan, diakibatkan oleh Hazard dan atau Vulnerabelity

Disaster/ Bencana
Kerusakan yang serius akibat penomena alam luar biasa dan atau disebabkan oleh ulah
manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian materiil, dan rusaknya
lingkungan dimana dampaknya melampaui kemampuan masyarakat setempat untuk
mengatasinya sehingga membutuhkan bantuan dari luar

DAMPAK- DAMPAK BENCANA

1. Gempa Bumi
- Kerusakan fisik
- Jatuhnya korban jiwa dan material

hal 12 dari 49
- Rusaknya sistem air
2. Letusan Gunung Berapi
- Korban keracunan gas atau luka
- Air tekontaminasi bahan kimia
- Kerusakan hasil panen
- Kerusakan struktur
3. Tanah Longsor
- Kerusakan fisik
- Rusaknya hasil pertanian dan hutan
- Banyaknya korban tertimbun
4. Banjir
- Kerusakan fisik karena hanyut ataupun hancur
- Korban meninggal, tenggelam atau luka serius
- Air tanah dan sumur terkontaminasi
- Munculnya penyakit Diare, Malaria, ataupun Infeksi
- Persediaan makanan dan hasil pertanian mungkin rusak.
5. Konflik
- Stabilitas keamanan terganggu
- Jatuhnya korban
- Kerusakan bangunan

Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa dampak bencana a.l adanya korban,
kerugian materiil,kerusakan lingkungan, gangguan mental, serta keruasakan
infrastruktur, dll.

hal 13 dari 49
MODUL III
JENIS DAN KARAKTERISTIK BENCANA
TOPIK 1 : JENIS BENCANA

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah pembahasan ini peserta diharapkan dapat :

o Mengetahui jenis-jenis kejadian bencana

o Mengelompokkan bencana menurut jenisnya

WAKTU : 1 x 45”

SASARAN : Kelompok remaja sebaya

Media yang digunakan : Form jenis bencana, kertas, papan flip chart, spidol,

kertas potong, double tip

METODE : Diskusi

PROSES PEMBELAJARAN :

 Mengucapkan salam pada peserta

 Mengulas kembali modul sebelumnya, dan ucapkan “sebelumnya kita

telah membahas mengenai pengertian bencana, sekarang kita coba

untuk mengelompokkan bencana-bencana tersebut menurut jenisnya “

 Bagikan kepada setiap peserta kertas potong, minta setiap peserta

menuliskan pada kertas tersebut contoh bencana

 Buat dua kolom pada flipchart yang menunjukan jenis bencana

menurut waktu kejadiannya dan penyebabnya

hal 14 dari 49
 Setelah usai menulis contoh bencana, minta peserta untuk

menempelkan kertas tersebut pada form yang tersedia sesuai dengan

bencana yang ada

 Bahas bersama jawaban tersebut

 Berikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami oleh mereka

 Minta tanggapan seluruh peserta, (bila tidak ada ) minta kesepakatan

 Tutup pembahasan dengan ucapan terimakasih

CONTOH FORM JENIS-JENIS BENCANA

PENYEBAB ALAM MANUSIA INTERAKSI RAGU-RAGU

ALAM DAN
WAKTU MANUSIA
SUDDEN

ONSET

SLOW ONSET

hal 15 dari 49
MODUL III
JENIS DAN KARAKTERISTIK BENCANA
TOPIK 2 : KARAKTERISTIK BENCANA

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah pembahasan ini peserta diharapkan dapat :

o Mengetahui dan menjelaskan karakteristik bencana

o Memahami karakteristik bencana

WAKTU : 2 x 45”

SASARAN : Kelompok remaja sebaya

Media yang digunakan : Kartu Domino, kertas, papan flip chart, spidol, bola-bola

kertas bencana

METODE : Bermain domino, Tanya jawab,Diskusi

PROSES PEMBELAJARAN :

 Ucapkan salam kepada seluruh peserta

 Ucapkan “ sebelumnya kita telah membahas dan menyepakati tentang jenis-jenis

bencana, sekarang kita akan coba membahas tentang karakteristiknya.”

 Peserta dibagi menjadi 6 kelompok, kemudian dijelaskan kepada mereka aturan

permainannya :

a. Pada setiap kelompok dibagikan 6 kartu Domino

b. Dalam satu kartu terdapat 2 bagian yaitu tentang jenis dan karakteristik

bencana

hal 16 dari 49
c. Dimana dalam kartu tersebut jenis bencana belum tentu sebagai

karakteristiknya, sehingga peserta harus menyesuaikan pasangan antara

jenis bencana dengan karakteristiknya secara tepat ( layaknya bermain

domino ).

d. Minta semua peserta membentuk lingkaran dan berkelompok sesuai

kelompok yang sudah terbentuk. Kelompok yang memiliki kartu dengan

kode 1.A berhak memulai permainan diikuti kelompok lain searah jarum

jam. Setiap kelompok mengeluarkan kartu yang dimiliki dengan

mencocokan dengan kartu yang telah dikeluarkan lawan sebelumnya.

Tetapi sebelum memasangkan kartu, kelompok yang bersangkutan harus

menyebutkan bencana atau karakteristik yang akan dipasangkan terlebih

dahulu.

e. Setelah permainan selesai, kelompok yang kalah ( memiliki kartu sisa/

yang terakhir ) diberi hukuman dengan berdiri di tengah-tengah

kelompok yang lain untuk dilempari bola-bola kertas yang telah

disediakan ( kelompok yang kalah diumpamakan sebagai kelompok yang

terkena bencana )

** Apabila jumlah kartu yang sisa adalah sama antar kelompok,

maka kelompok yang kalah adalah kelompok yang memiliki point

paling besar ( point merupakan jumlah angka yang terdapat pada

kartu bagian bencana )

f. Ulangi beberapa kali permainan

g. Setelah itu minta semua peserta atau kelompok untuk memperhatikan

susunan kartu-kartu yang telah tersusun. Minta setiap kelompok

menyebutkan karakteristik dari setiap bencana secara bergantian

h. Catat semua jawaban di papan flipchart

i. Bahas bersama jawaban tersebut

 Berikan kesempatan kepada mereka untuk menanyakan hal-hal yang belum

dipahami

hal 17 dari 49
 Minta tanggapan dari peserta, ( bila tidak ada ) minta kesepakatan

 Tutup pembahasan dengan mengucapkan terima kasih

KUNCI MATERI

I. JENIS-JENIS BENCANA

A. Kejadian Bencana Berdasarkan Waktu

 Sudden Onset ( terjadi secara tiba-tiba ) tidak ada petanda awal, tidak

ada waktu untuk bersiap-siap menghadapinya, misal : gempa bumi,

tsunami.

 Slow Onset ( terjadi secara perlahan ) terdapat pertanda awal, kemudian

menjadi situasi darurat, dan terakhir menjadi situasi darurat, dan

terakhir menjadi bencana misal : kekeringan, banjir, perselisihan sosial.

B. Berdasarkan Penyebabnya :

 ALAM, contohnya :

- Gempa

- Gunung Meletus

- Kekeringa

- Badai

 MANUSIA, contohnya :

- Perang

hal 18 dari 49
- Konflik sosial / Kerusuhan

- Pesawat jatuh, Kapal tenggelam

 INTERAKSI ALAM DAN MANUSIA, contohnya :

- Banjir

- Tanah Longsor

- Kebakaran

II. KARAKTERISTIK BENCANA

GEMPA LETUSAN BANJIR TANAH KEKERINGAN KONFLIK

BUMI GUNUNG LONGSOR

API
- Permukaa - Hujan - Kenaikan - Bergesernya - Air dan - Tidak

n yang Abu air penopang bumi kelembaban dapat

bergeser Awan - Hujan - Berkurangnya berkurang menerima

- Hentakan panas terus- unsure-unsur - Curah hujan pendapat

- Getaran - Lahar menerus pengikat rendah orang lain

- Gas - Badai tanah - Tanaman- - Tingkat

beracun pasang - Retakan pada tanaman mati emosional

- Kecepatan tebing tinggi

air - Adanya

rasa

permusuh

an

hal 19 dari 49
MODUL IV
UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA
TOPIK : UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA

Tujuan pembelajaran:
Setelah pembahasan ini peserta diharapkan dapat :

o Mengetahui dan memahami upaya- upaya kesiapsiagaan bencana

o Mengetahui tujuan upaya- upaya kesiapsiagaan bencana

o Menyebutkan upaya- upaya kesiapsiagaan bencana

Sasaran : Kelompok remaja sebaya

Waktu : 2 x 45”

Media yang digunakan : kartu identitas, kertas, papan flip chart, spidol, kain,

skenario, tali rafia, kayu pemancang, kentongan, brosur bencana

Metode : Role Play out door, tanya jawab

Proses pembelajaran :

 Mengucapakan salam pada peserta

 Mengulas kembali modul sebelumnya, dan ucapkan “ saat ini kita akan

mencoba memainkan tentang upaya- upaya kesiapsiagaan bencana “

 Minta 10 perwakilan peserta untuk memainkan Role Play Kesiapsiagaan

Bencana

hal 20 dari 49
 Jelaskan terlebih dahulu tentang peran dari masing- masing peserta,

serta jalan ceritanya diluar ruangan, dan berikan mereka peran sesuai

ketentuan yang ada yaitu:

1. Narator 1 orang

2. Kepala Sekolah 1 orang

3. Waker 1 orang

4. Siswa 3 orang

5. PMR 3 orang

6. Air 2 orang

==========

10 orang

Jalan Cerita

Sekolah “Apes” merupakan salah satu sekolah unggulan yang berlokasi di

pinggir sungai besar. Hampir setiap tahun sekolah “Apes” terkena banjir.

Kepala sekolah “Apes” saat ini adalah kepala sekolah yang baru beberapa

bulan menjabat.

i. Pada suatu hari kepala sekolah “Apes” tersebut mengumpulkan seluruh siswanya

untuk mengajak kerja bakti membersihkan areal sekolah serta melakukan

penghijauan di sekitar sungai dan sekolah.

( Siswa dan PMR : berkumpul di lapangan , Kepala Sekolah : beri

pengumuman untuk kerja bakti di areal yang telah ditentukan dan

kemudian mengarahkannya)

ii. Siswa pun mulai melakukan kerja bakti membersihkan areal sekolah serta

melakukan penghijauan di daerah antara sekolah dan sungai. Di saat bersamaan

anggota PMR sekolah “A” membagikan brosur mengenai bencana kepada seluruh

siswa sekolah.

hal 21 dari 49
( Siswa : lakukan aktifitas kerja bakti dan penghijauan, PMR : sebarkan

brosur ke seluruh siswa dan yang lain )

iii. Setelah kerja bakti selesai, seluruh siswa kembali melanjutkan kegiatan

belajarnya di dalam kelasnya masing-masing, tapi masih juga ada yang

beristirahat di taman sekolah

( Siswa dan PMR : lakukan kegiatan belajar di dalam kelas dan salah

satu siswa bersantai di taman )

iv. Bersamaan dengan itu, hujan yang sangat deras menguyur.

( Air: goyang- goyangkan kainnya layaknya aliran sungai ditambah

suara- suara gemuruh dan berusaha melewati areal penghijauan namun

hanya berapa langkah saja )

v. Saat proses belajar sedang berlangsung, satpam sekolah “A” datang tergopoh-

gopoh menghadap kepala sekolah melaporkan tanda-tanda datangnya banjir. Hal

ini ia lihat dari air sungai yang mulai meluap.

( Satpam : ekspresi agak kaget karena melihat air sungai yang meluap,

kemudian pada saat melapor ke kepala sekolah sedikit gugup )

vi. Kepala sekolah kemudian memerintahkan satpam untuk mengawasi dan

memerintahkan jika terjadi banjir segera membunyikan tanda peringatan dini

(EWS) kepada seluruh anggota sekolah.

( Satpam : segera kembali ketempat banjir, Kepala sekolah :

mengumumkan dan mengkoordinir seluruh siswa agar lari ke lantai atas )

vii. Akhirnya banjir tejadi,

( AIR : goyangankan kainnya lebih keras, suara gemuruhnya juga lebih

keras dan sudah melewati areal penghijauan dan memasuki arel sekolah,

dan seolah- olah hampir menghanyutkan siswa yang ada di taman tadi

Kepala Sekolah : perintahkan dengan dengan nada tinggi kemudian ikut

berlari menuju kelas dan memerintahkan para siswa untuk beranjak ke

lantai 2 dan menyertainya pula PMR dan Siswa: berlarian menuju lantai

2)

hal 22 dari 49
viii. Seluruh anggota segera bergegas menyelamatkan diri ke tempat yang lebih

aman /tempat yang lebih tinggi. ( Kepala Sekolah, Siswa, Satpam : ribut )

ix. Ternyata sekolah “A” hanya terkena sedikit imbas dari banjir sehingga tidak

banyak kerugian yang diderita dari bencana banjir tersebut, hanya saja siswa

yang ada di taman tersebut agak sedikit terkejut dengan peristiwa tadi,

karena dia tidak mendengar adanya tanda peringatan, sehingga ia harus

berusaha dengan keras untuk dapat mnyelamatkan diri dari banjir.

Namun tidak terdapat korban jiwa, hanya saja siswa yang ada di taman

tersebut agak sedikit terkejut dengan peristiwa tadi, karena dia tidak mendengar

adanya tanda peringatan.

 Setelah selesai melakukan role play, ajak seluruh peserta untuk

bertepuk tangan bersama.

 Selanjutnya, tanyakan kepada para peserta yang tidak ikut bermain

“apa yang dapat disimpulkan dari role play tersebut”. Catat jawaban

dari para peserta.

 Tanyakan pula kepada para peserta yang memainkan role play tantang

kapasitasnya sebagai tokoh yang diperankan. Catat pula jawaban-

jawaban tersebut.

 Berdasarkan jawaban-jawaban tersebut, tanyakan kepada para

peserta, apa pengertian dari upaya kesiapsiagaan bencana serta

tujuannya.

 Catat jawaban-jawaban para peserta. Bila belum ada jawaban yang

sesuai dengan kunci materi, pancing terus jawaban dari para peserta.

Bila sudah, simpulkan dan minta kesepakatannya.

 Selanjutnya, tanyakan kepada para peserta mengenai upaya-upaya

untuk kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana lainnya. Catat

jawaban-jawaban tersebut dan simpulkan.

hal 23 dari 49
 Katakan “Semua upaya kesiapsiagaan terhadap bencana sebaiknya

harus dilakukan dari diri kita sendiri dan dilakukan mulai sekarang

juga, siapkah teman-teman sekalian untuk melakukan upaya-upaya

tersebut”.

 Diperkirakan jawaban seluruh peserta adalah “SIAP”. Minta peserta

untuk bertepuk tangan atas kesiapan tersebut.

 Jelaskan kembali tentang topik pembahasan sesuai kunci materi.

 Beri kesempatan kepada para peserta untuk bertanya bila dirasa ada

yang tidak jelas.

 Tutup pembahasan dan ucapkan terimakasih atas peran serta mereka

dalam pembahasan modul ini.

hal 24 dari 49
KUNCI MATERI

KESIMPULAN ROLE PLAY

Upaya-upaya kesiapsiagaan yang terdapat dalam cerita :

 Adanya upaya pembersihan areal sekolah

 Penghijauan diareal sekolah dan sungai

 Adanya pelatihan anak-anak PMR

 Adanya penyebaran brosur oleh anak-anak PMR

 Belum diefektifkannya EWS ( early warning sistem ) yang merupakan

sebuah sistem peringatan dini yang berorientasi pada upaya

penanggulangan bencana serta pengurangan resiko di masa datang

 Sumber-sumber peringatan dini :

1. Badan meteorologi dan Geofisika

2. Depkes ( untuk wabah penyakit )

3. Tanda-tanda alamiah

4. Media masa

5. Data satelit via internet

6. Di masyarakat jika terjadi bencana biasanya menggunakan :

kentongan, sirine

Pengertian Upaya Kesiapsiagaan Bencana

 Berbagai tindakan untuk mengurangi tingkat resiko bencana yang

meliputi upaya pencegahan, pengurangan resiko dampak bencana

terhadap kelompok rentan, dan upaya kesiapan untuk tanggap darurat.

Tujuan Kesiapsiagaan Bencana

 Meningkatkan effisiensi dan efektifitas dalam mekanisme tanggap

darurat baik ditingkat masyarakat maupun ditingkat institusi yang

berkompeten diantaranya meliputi membentuk sistim peringatan dini

hal 25 dari 49
(Early Warning System), menyusun rencana evakuasi dan lain-lain

tindakan untuk mengurangi tingkat resiko korban jiwa dan kerusakan

phisik lainnya.

 Memperkuat kesiapsiagaan bencana ditingkat masyarakat, termasuk

diantaranya adalah pelatihan warga di lokasi bencana , mempersiapkan

sumber-sumber daya setempat untuk tanggap darurat bencana.

 Membantu masyarakat dalam rangka mengatasi resiko yang mereka

hadapi sehari-hari dan\atau situasi darurat bencana misal :

kesehatan, pertolongan bencana, air dan sanitasi

 Upaya- upaya Kesiapsiagaan :

1. Banjir

- Deteksi banjir dan sistem penyadaran

- Pendidikan dan partisipasi masyarakat

- Pengembangan rencana manajemen banjir

2. Gempa bumi

- Mencermati informasi peringatan dini dan kesiapsiagaan gempa

bumi

3. Letusan gunung berapi

- Pemantauan aktifitas gunung berapi

- Pengembangan kedaruratan gunung berapi

- Pelatihan dan partisipasi masyarakat

2. Tanah Longsor

- Pendidikan

- Sistem monitoring ( pemantauan ), peringatan dan evakuasi

3. Kekeringan

- Sistem peringatan dini tentang kelaparan dan kekeringan

hal 26 dari 49
MODUL V

UPAYA PENGURANGAN RESIKO


TOPIK : UPAYA PENGURANGAN RESIKO

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah pembelajaran topik ini, pembelajar diharapkan mampu :

o Memahami Upaya Pengurangan Resiko Bencana

o Mampu Mengklasipikasikan Upaya Pengurangan Resiko

SASARAN : Kelompok remaja sebaya

WAKTU : 2 x 45”

Media yang digunakan : Flipchart, Kartu Bergambar, kotak, spidol

METODE : diskusi,bermain sambil belajar,tanya jawab

PROSES PEMBELAJARAN

 Pengucapan salam kepada peserta

 Katakan “ Sebelumnya telah kita bahas tentang jenis dan karakteristik bencana

“ ulas sedikit tentang materi sebelumnya

 Katakan “ dari semua jenis bencana beserta contoh bencana, tentunya terdapat

upaya-upaya untuk mengurangi resikonya. Sekarang kita bersama akan mencoba

membahasnya bersama “.

hal 27 dari 49
 Bagi peserta menjadi 6 kelompok, minta kepada perwakilan kelompok untuk

mengambil kartu bergambar yang menunjukkan contoh bencana, namakan setiap

kelompok sesuai dengan nama kartu bencana yang dipegang.

 Bagikan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan dan menganalisa maksud

dari kelima gambar tersebut.

 Setelah selesai, minta peserta untuk mempresentasikannya

 Simpulkan semua hasil diskusi

 Jelaskan semua hasil bahasan sesuai kunci materi

 Tutup pembahasan dengan mengucapkan terima kasih

hal 28 dari 49
KUNCI MATERI

Upaya-upaya pengurangan resiko pada bencana:

1. GEMPA :

 Konstruksi bangunan kokoh

 Mengusulkan relokasi gedung sekolah yang berada pada jalur gempa

 Ketika terjadi gempa lari keluar gedung dan pergi ke tanah lapang

 Hindari menara-menara tinggi atau bangunan bertingkat

 Siapkan bel peringatan jika terjadi

2. BANJIR :

 Tidak membuang sampah ke sungai

 Membantu membuat senderan atau tembok penahan air

 Jangan menebang kayu sembarangan di hutan

 Membersihkan got-got

 Hindari bertempat tinggal di DAS ( Daerah Aliran Sungai )

 Membantu membuat bendungan

 Menyiapkan selalu pelampung

Waspada pada setiap hujan yang terus-menerus

3. TANAH LONGSOR :

 Ikut serta dalam reboisasi daerah yang gundul

 Jangan menebang pohon secara liar

 Jangan berada atau tinggal di bawah tebing

 Mematuhi aturan tentang penggunaan lahan

 Memasang poster larangan menebang pohon secara liar

hal 29 dari 49
4. GUNUNG MELETUS :

 Membantu mebuat aliran lahar

 Pakai masker dan kaca mata ketika terjadi hujan abu

 Hindari aktifitas pendakian gunung berapi

 Mencermati gejala-gejala awal letusan

5. KEBAKARAN :

 Penyediaan alat pemadam api sederhana

 Waspada terhadap konsleting listrik

 Waspada terhadap penggunaan kompor, dupa, dll

 Penyediaan Hydran air di sekolah

 Pengaturan jarak antar gedung

6. KONFLIK :

 Membentuk wadah untuk penyaluran minat dan bakat di sekolah

 Hindari minum minuman keras

 Adanya sarana dialog atau komunikasi di sekolah

 Menampung semua aspirasi siswa

 Memupuk rasa solidaritas dan persaudaraan antar sekolah

 Menaati aturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah maupunyang

terdapat di lingkungan sekitarnya

hal 30 dari 49
MODUL VI
STRUKTUR ORGANISASI DALAM
PENANGANAN BENCANA

TOPIK : STRUKTUR ORGANISASI DALAM PENANGANAN


BENCANA

Tujuan pembelajaran :

o Setelah pembelajaran, peserta diharapkan dapat memahami Struktur


Organisasi yang dipakai dalam penanganan bencana.
o struktur organisasi ini nantinya dapat dipakai untuk mempermudah dalam
penanganan bencana

Sasaran : Kelompok Remaja Sebaya

Waktu : 2 x 45 Menit

Media yang digunakan : Kertas Dam, Gantungan nama personil

Metode : Bermain Dam sambil belajar


Proses  :
 Ucapkan Salam Kepada peserta
 Membahas atau memperkenalkan materi secara
umum singkat dan Jelas. (30 Menit)

Aturan Main Media :


 Kolom dam terbuat dari kertas dan disusun berupa kotak kotak atau

Kolom

 Fasilitator membagi peserta menjadi Lima orang dalam satu kelompok

hal 31 dari 49
 Masing masing kelompok mengutus perwakilan satu orang untuk

mengenakan label nama yang sudah ditentukan

 Tunjuk satu orang komandan dari masing2 kelompok

 Perwakilan dari peserta yang berjumlah lima orang dibedakan menjadi 2

dan 3 orang yang kemudian mereka saling berhadapan melalui satu garis

sejajar.

 Peserta kemudian mencoba berpindah tempat dengan cara hanya sekali

untuk berjalan/melangkah sampai akhirnya peserta berpindah tempat.

(Keseluruhan Permainan Selama 50 Menit)

 Setelah semua selesai, berikan kesimpulan kepada peserta dengan

menjelaskan tentang sistem organisasi PMI dalam penanggulangan

bencana

 Kemudian ucapkan terima kasih dan tepuk tangan bersama peserta

sebagai penutup.

hal 32 dari 49
KUNCI MATERI

KESIMPULAN PERMAINAN :

 Saling adanya sebuah koordinasi antara Pmi Pusat, Daerah, dan Cabang

Serta Satgana

 Struktur organisasi PMI

STRUKTUR ORGANISASI PMI DALAM PB

BAKORNAS PBP
ICRC PMI PUSAT
FEDERASI DIVISI PB
BADAN INTERNASIONAL

SATKORLAK PBP PMI DAERAH 30 PMI Daerah


BIDANG PB (15 rawan bencana)

PMI CABANG 300+ PMI Cabang,


SATLAK PBP SEKSI PB (50 rawan bencana)

TIM SATGANA

hal 33 dari 49
PMI PUSAT PMI DAERAH PMI CABANG

Penetapan Kebijaksanaan Penjabaran Kebijakan Umum Penjabaran Juklak PB


Umum PB PMI tingkat dalam bentuk Strategi Daerah menjadi Rencana Operasi,
Nasional; atau Petunjuk Pelaksanaan PB Petunjuk atau Prosedur
tingkat Propinsi; Tetap Operasional PB PMI
(Protap/SOP) tingkat
Kabupaten/Kota;

• Menetapkan fokus • Menjabarkan fokus • Menyiapkan dan


peranan dan tugas PMI peranan dan tugas PMI sesuai membina kemampuan nyata
sesuai dengan tahapan dengan situasi dan kondisi Organisasi, Tim Satgana,
siklus bencana; khas Propinsi; penyiapan sarana operasional
• Menetapkan sistim, • Mengkoordinir serta sistim dan prosedur
prosedur dan tatacara sumber-sumber daya Daerah mobilisasinya;
mobilisasi sumber-sumber untuk membantu PC yang • Membina kerjasama
daya PMI; dilanda bencana; dengan berbagai pihak terkait
• Penyediaan sumber • Membina kapasitas setempat;
daya untuk pembangunan logistik lini kedua, • Menyelenggarakan
tingkat kesiapsiagaan dan menyelenggarakan Pelatihan, kegiatan rutin kesiapsiagaan
kapasitas tanggap monitor kesiapsiagaan PMI yang sewaktu-waktu dapat
darurat; Cabang; ditingkatkan menjadi aksi
tanggap darurat bencana

hal 34 dari 49
hal 35 dari 49
KOSON G

KOSON G

PM I
PU SAT 1

PM I
PUSAT 2

PM I
DAERAH 1

PM I
DAERAH 2

PM I
CABANG 1

PM I
CABANG 2

KOSON G

SATGANA
1

SATGANA
2

SATGANA
3

SATGANA
4

KOSON G

KOSON G

hal 36 dari 49
Cara menempatkan orang dalam permainan dam:

1. posisikan orang yang memakai label PMI Pusat 1 dan 2 pada kotak Satgana 1
dan kotak Satgana 2
2. posisikan orang yang memakai label PMI Daerah 1 dan 2 pada kotak Satgana 3
dan kotak Satgana 4
3. posisikan orang yang memakai label PMI Cabang 1 dan 2 pada kotak kosong
dibelakang satgana 4
4. posisikan orang yang memakai label Satgana 1 dan 2 pada kotak kosong
dibelakang PMI Pusat
5. posisikan orang yang memakai label Satgana 3 dan 4 pada kotak PMI Pusat 1
dan Kotak PMI Pusat 2

Kunci materi dam 15 kotak :

1. Pindahkan personil Satgana 4 ke kotak PMI Daerah 2 diikuti oleh Satgana 3,


Satgana 2 dan Satgana 1 di belakangnya secara berturut-turut.
2. Pindahkan personil PMI Pusat 1 ke kotak PMI Cabang 2 diikuti PMI Pusat 2, PMI
Daerah 1, PMI Daerah 2, PMI Cabang 1 dan PMI Cabang 2 dibelakangnya secara
berturut turut.
3. Pindahkan personil satgana 4 ke kotak PMI Cabang 1
4. Pindahkan personil PMI Pusat 1 ke kotak PMI Daerah 2
5. Pindahkan personil PMI Pusat 2 ke kotak PMI Cabang 2
6. Pindahkan personil Satgana 4 ke kotak kosong
7. Pindahkan personil Satgana 3 ke kotak PMI Cabang1
8. Pindahkan personil Satgana 2 ke kotak PMI Daerah 1
9. Pindahkan personil PMI Pusat1 ke kotak PMI Pusat 2
10. Pindahkan personil PMI Pusat2 ke ke kotak PMI Daerah 2
11. Pindahkan personil PMI Daerah 1 ke kotak PMI Cabang 2
12. Pindahkan personil PMI Daerah 2 ke kotak PMI Satgana 1
13. Pindahkan personil Satgana 4 ke kotak Satgana 2
14. Pindahkan personil Satgana 3 ke kotak Kosong
15. Pindahkan personil Satgana 2 ke kotak PMI Cabang 2
16. Pindahkan personil Satgana 1 ke kotak PMI Daerah 1
17. Pindahkan personil PMI Pusat1 ke kotak PMI Pusat 1
18. Pindahkan personil PMI Pusat2 ke kotak PMI Pusat 2
19. Pindahkan personil PMI Daerah 1 ke kotak PMI Daerah 2
20.Pindahkan personil PMI Daerah 2 ke kotak PMI Cabang 2
21. Pindahkan personil PMI Cabang 1 ke kotak Satgana 1
22.Pindahkan personil PMI Cabang 2 ke kotak Satgana 3
23.Pindahkan personil Satgana 4 ke kotak Satgana 4

hal 37 dari 49
24.Pindahkan personil Satgana 3 ke kotak Satgana 2
25.Pindahkan personil Satgana 2 ke kotak Kosong
26.Pindahkan personil Satgana 1 ke kotak PMI Cabang 1
27.Pindahkan personil PMI Daerah 1 ke kotak PMI Daerah 1
28.Pindahkan personil PMI Daerah 2 ke kotak PMI Daerah 2
29.Pindahkan personil PMI Cabang 1 ke kotak PMI Cabang 2
30.Pindahkan personil PMI Cabang 2 ke kotak Satgana 1
31. Pindahkan personil Satgana 3 ke kotak Satgana 3
32.Pindahkan personil Satgana 2 ke kotak Satgana 2
33.Pindahkan personil PMI Cabang 1 ke kotak PMI Cabang 1
34.Pindahkan personil PMI Cabang 2 ke kotak PMI Cabang 2
35.Pindahkan personil Satgana 1 ke kotak Satgana 1

PMI PMI PMI KOSONG SATGANA SATGANA


PUSAT DAERAH CABANG 1 2

Cara menempatkan orang dalam permainan dam:

1. Posisikan orang yang memakai label SATGANA 1 pada kotak PMI PUSAT.
2. Posisikan orang yang memakai label SATGANA 2 pada kotak PMI DAERAH.
3. Posisikan orang yang memakai label PMI PUSAT pada kotak KOSONG.
4. Posisikan orang yang memakai label PMI DAERAH pada kotak SATGANA 1.
5. Posisikan orang yang memakai label PMI CABANG pada kotak SATGANA 2.

Kunci materi dam 6 kotak :


1. Pindahkan personil SATGANA 2 ke kotak PMI CABANG.
2. Pindahkan personil PMI PUSAT ke kotak PMI DAERAH.
3. Pindahkan personil PMI DAERAH ke kotak KOSONG.
4. Pindahkan personil SATGANA 2 ke kotak SATGANA 1.
5. Pindahkan personil SATGANA 1 ke kotak PMI CABANG.
6. Pindahkan personil PMI PUSAT ke kotak PMI PUSAT.
7. Pindahkan personil PMI DAERAH ke kotak PMI DAERAH.
8. Pindahkan personil PMI CABANG ke kotak KOSONG.
9. Pindahkan personil SATGANA 2 ke kotak SATGANA 2.
10. Pindahkan personil SATGANA 1 ke kotak SATGANA 1.
11. Pindahkan personil PMI CABANG ke kotak PMI CABANG.

hal 38 dari 49
MODUL VII
PERAN PMI DALAM PENANGGULANGAN
BENCANA

TOPIK : PERAN PMI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

Tujuan pembelajaran :

o Setelah pembelajaran, peserta diharapkan dapat memahami Peran Palang


Merah Indonesia dalam penanggulangan bencana
o Peserta juga diharapkan dapat memahami rangkaian proses dalam
penaggualangan bencana

Sasaran : Kelompok Remaja Sebaya

Waktu : 2 x 45 Menit

Media yang digunakan : Monopoli

Metode : Bermain monopoli sambil diskusi


Proses :
 Ucapkan Salam Kepada peserta
 Membahas atau memperkenalkan materi (review)
secara umum singkat dan Jelas. (10Menit)

Aturan Main Media :


 Fasilitator membagi peserta menjadi 4 (empat ) kelompok Kemudian

kemudian masing masing kelompok menunjuk satu orang untuk bermain

monopoli.

 Fasilitator menjelaskan aturan main monopoli , adapun aturannya sebagai

berikut :

o Setiap pemain mendapatkan satu bidak

hal 39 dari 49
o Untuk menentukan yang pertama jalan dari posisi start , masing

masing pemain melempar dadu dan yang mendapat nilai terkecil

akan mulai paling pertama

o Fasilitator berperan sebagai donatur dalam permainan monopoli ini

o Peserta pertama melempar dadu dan melangkah dari start sesuai

dengan jumlah yang ditunjukkan oleh mata dadu yang sudah

dilempar pemai , ambillah kartu yang ada ditengah permainan

sesuai dengan warna yang ada pada posisi bidak.

o Peserta membaca petunjuk yang ada dibelakang kartu dan

melakukan perintahnya tersebut

o Selanjutnya dilanjutkan oleh pemain yang lain sampai dengan

mencapai titik start kembali.

o Permainan tersebut dapat dilakukan berulang-ulang layaknya

permainan monopoli yang biasa dimainkan.

o (Keseluruhan Permainan Selama 50 Menit)

Kesimpulan / kunci Materi (15 menit)

o Sebagai penutup ucapkan terima kasih

hal 40 dari 49
KUNCI MATERI

BENCAN
A

Program2 Ops. Relief


Mitigasi dan Pemenuhan
Kesiapsiagaan kebutuhan dasar

Pembangunan Normalisasi
Analisis kapasitas Kehidupan
dan kerentanan Perbaikan
sarana

KEGIATAN PMI

1. Sebelum bencana

a. Pembinaan SDM (Pengurus, Staff, KSR, TSR dan SATGANA)

b. Membangun kesiapsiagaan ditingkat masyarakat (CBDP,CBFA,

CBRR)

c. Melengkapi peralatan standar

hal 41 dari 49
d. Pengembangan gudang ditingkat PMI Cabang rawan bencana dan

tingkat Regional.

e. Uji coba PROTAP (Simulasi)

f. Membangun komunikasi dengan Lintas sektoral terkait, SATLAK

dan SATKORLAK.

g. Terus-menerus meelaksanakan program sosialisasi dan desiminasi

h. Membangun Emergency Center

2. Saat Bencana (Tanggap Darurat

a. Evakuasi

b. Pemenuhan Kebutuhan dasar korban bencana.

* Pangan

* Shelter

* Pelayanan kesehatan

* WATSAN

c. Distribusi relief

3. Setelah Bencana/Rehabilitasi dan Rekontruksi.

a. Pelayanan Sosial

b. TMS (Pencarian keluarga yang hilang)

c. Psychology Support

d. Pembangunan Infrastruktur bekerjasama dengan lintas

sektoral/donor.

e. Pengembangan proyek padat karya

hal 42 dari 49
Sifat bantuan PMI

1. Diutamakan pada fase tanggap darurat

2. Ditujukan kepada masyarakat yang paling memerlukan.

3. Bantuan untuk jangka panjang harus bersifat mendidik.

4. Memperhatikan Panca Tepat (Tepat waktu, tepat tempat, tepat

sasaran, tepat kualitas dan tepat kuantitas)

hal 43 dari 49
MODUL VIII
PERAN SISWA ATAU REMAJA DALAM
KESIAPSIAGAAN

TOPIK : PERAN SISWA ATAU REMAJA DALAM KESIAPSIAGAAN

Tujuan pembelajaran :

o Setelah pembelajaran, peserta diharapkan dapat menyebutkan peran


siswa/remaja dalam kesiapsiagaan bencana sesuai dengan Tri Bhakti
PMR
o Peserta juga diharapkan dapat mengaplikasikannya apabila terjadi suatu
bencana

Sasaran : Kelompok Remaja Sebaya

Waktu : 1 x 45 Menit
Media yang digunakan : Gambar tempel, Flip chart, spidol

Metode : Games tempel, Diskusi, Tanya jawab

Proses :
 Ucapkan salam pada peserta

 Ucapkan kepada peserta “modul sebelumnya yang telah kita bahas

adalah tentang upaya-upaya dalam kesiapsiagaan bencana”, dan coba

tanyakan kembali tentang upaya-upaya tersebut

 Dari semua upaya-upaya tersebut tentunya tidak semua dapat

dilakukan , sekarang kita coba untuk dapat melihat apa yang dapat

mereka lakukan sebagai seorang remaja

 Kemudian peserta dibagi menjadi 3 kelompok


hal 44 dari 49
 Minta perwakilan kelompok untuk menempel gambar yang telah

dibagikan secara acak diatas media temple

 Setelah gambar tersusun minta salah satu peerta untuk menjelaskan

maksud gambar tersebut dikaitkan dengan Tri Bhakti PMR

 Setelah semua gambar dijelaskan maksudnya, minta para peserta

lainnya untukmenyebutkan upaya-upaya lainnya yang dapat dilakukan

 Catat semua jawaban di flip chart

 Setelah tidak ada lagi jawaban dari peserta, ajak semua bertepuk

tangan bersama atas jawaban-jawaban yang telah didapat

 Bahas kelmbali sesuai kunci materi

 Tutup pembahasan dengan mengucapkan terima kasih

hal 45 dari 49
KUNCI MATERI

PERAN REMAJA DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA :

 Melaksanakan KIE pengembangan kesiapsiagaan PMI di lingkungan

keluarga dan lingkungan sekolah ( teman sebaya )

 Terlibat dalam program mitigasi sebagai wujud nyata Tri Bhakti

PMR

Terlibat dalam kegiatan similasi

PERAN REMAJA DALAM TANGGAP DARURAT

 Membantu kegiatan administrasi Posko

 Membantu kegiatan DU

 Membantu kegiatan pendistribusian

 dll

CONTOH KEGIATAN Tri Bhakti PMR


Berbakti pada Mempertinggi Mempererat
masyarakat ketrampilan dan persahabatan nasional
memeliharan dan internasional
kebersihan dan
kesehatan
1) Dapat 1) Menjadi Pelatih 1) Menjalin
menyanyikan lagu Remaja Sebaya persahabatan
Mars PMI dan 2) Dapat menjaga dengan anggota
Bakti Remaja kebersihan, PMR dari PMI
2) Dapat kesehatan diri dan Daerah, PM/BSM,
membuat bagan keluarga, serta atau organisasi
struktur kerindangan remaja lain:
organisasi PMR lingkungan  Saling
3) Tahu 3) Mengenal oabt- berkunjung untuk
alamat PMI obatan ringan dan latihan bersama

hal 46 dari 49
Cabang, PMI manfaatnya  Saling berkirim
Daerah serta 4) Dapat melakukan surat atau album
Markas Pusat PMI pertolongan persahabatan
4) Tahu pertama kepada  Berkirim hasil
susunan pengurus keluarga, dan teman kerajinan daerah,
PMI Cabang dan sebayanya informasi
PMI Daerah serta 5) Dapat melakukan pariwisata
PMI Pusat perawatan keluarga
5) Tahu di rumah
kegiatan dan 6) Mengikuti
tanda pengenal kegiatan kesehatan
PMR remaja
6) Tahu 7) Dapat melakukan
tempat kegiatan
puskesmas, rumah kesiapsiagaan
sakit, bidan, dan bencana untuk diri
dokter sendiri, keluarga,
dilingkungannya dan masyarakat
7) Tahu 8) Melaksanakan
cara menghubungi kegiatan pelayanan
tenaga kesehatan kesehatan di
dilingkungannya sekolah
8) Menengo
k teman yang
sakit
9) Membant
u orang tua
menyelesaikan
pekerjaan rumah
10) Tahu
alamat rumah
sendiri
11) Tahu
cara menjaga
kebersihan
lingkungan
12) Pernah
ikut gotong
royong ,
membersihkan
tempat ibadah,
sekolah, rumah
sakit, puskesmas

hal 47 dari 49
dan lingkungan
tempat tinggalnya
13) Pernah
menyumbang
tenaga/materi
kepada korban
bencana
14) Melaksan
akan kegiatan
bakti masyarakat,
misal sosialisasi
pencegahan
penyakit/bencana
dilingkungan
sekolah dan
keluarga
15) Melaksan
akan lomba
lingkungan sekolah
sehat
16) Melaksan
akan kunjungan
sosial
17) Membant
u tugas-tugas
UTDC dalam
kegiatan
sosialisasi dan
motivasi donor
darah siswa
18) Menjadi
donor darah siswa
19) Membant
u kegiatan
posyandu
diwilayahnya
20) Melaksan
akan kegiatan
bakti masyarakat,
misal sosialisasi
pencegahan
penyakit/bencana
dilingkungan

hal 48 dari 49
sekolah, keluarga,
dan masyarakat

hal 49 dari 49

Anda mungkin juga menyukai