Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

SALURAN TRANSMISI

JOB 3
MENENTUKAN KAPASITANSI LINE

3.1 Tujuan
1. Memahami prinsip kerja Rangkaian Kapasitansi Line.
2. Menunjukkan persyaratan - persyaratan yang berlaku pada kapasitansi
line.
3. Menghitung besarnya nilai sebuah kapasitas kapasitansi.
4. Mengetahui output dari Kapasitansi line.

3.2 Alat dan Bahan


1. Komputer
2. UniTrain-I SO4204-9A "Quadripoles dan filter"
3. RLC jembatan pengukuran SO4203-9Q
4. Pulse Generator
5. Transmisi Coaksial SO4201-9Q
6. Multimeter
7. Kabel Power Secukupnya

3.3 Dasar Teori

Perhitungan tersebut juga dapat dilakukan secara langsung berdasarkan


pengaturan dari seri-terhubung jembatan Wien pada frekuensi menggunakan
persamaan berikut:
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

Selama pengukuran dalam kisaran tertentu, yang ditambakan kuadrat ternyata


menjadi kecil dibandingkan dengan 1:

Oleh karena itu dapat totalnya dapat diabaikan. Dalam pendekatan ini:

Dengan diberikan garis panjang ℓ, konstanta melintang kemudian dapat diwakili


dengan cara biasa :

Penyeimbangan Nol diagonal jembatan (channel A) bergantian


menggunakan potensiometer R1 dan R2. Pada prinsipnya, menyeimbangkan
mungkin dalam mode XY dan XT jika rekomendasi dari bab tentang amplitudo
dan balancing fase diamati.Karena sinyal sinusoidal dari Uni Train-I yang
dihasilkan secara digital, mereka mengandung komponen switching-operasi
frekuensi yang sangat tinggi di samping komponen direct- tegangan dalam
mVrange.
Sejak jembatan balancing tidak dapat dicapai untuk komponen frekuensi
tinggi tersebut, mereka tetap sebagai jenis noise selama nol balancing. Cobalah
untuk menemukan keseimbangan nol untuk gelombang fundamental.

3.4 Langkah Percobaan


Dalam percobaan ini, kita akan menentukan kabel koaksial kapasitansi dan
melintang konduktansi, dan menggunakan hasilnya untuk memastikan konstanta
melintang sesuai (kapasitansi dan konduktansi per satuan panjang).
Mengatur percobaan seperti yang ditunjukkan di bawah ini :
 Hubungkan saluran 60m untuk pengukuran jack X17 dan meninggalkan
akhir garis terbuka.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

 Hubungkan ANALOG OUT S dan _|_ ke osiloskop channel B, dan melalui


kabel koaksial pendek untuk jembatan socket X9 BNC.
 Mengukur diagonal (jembatan) tegangan melalui trafo pada saluran
osiloskop A. Untuk melakukannya, menghubungkan soket X10 / T ke
BNC masukan A pada UniTrain-I U interface.
 UniTrain jembatan pengukuran impedansi universal dapat dikonfigurasi
ulang sebagai jembatan Wien dengan cara switch beralih. Untuk tujuan ini,
menggunakan skema yang ditunjukkan berikutnya.

Switch Posisi Meaning


ST1 Atas dengan transformer
ST2 Kiri R1 = R1.1 + R1.2
ST3 Kiri R2 = R2.1 + R2.2
ST4 Bawah Tanpa transformer
ST5 Tengah Tanpa C1
ST6 Atas C = C3
ST7 Bawah Tanpa C2

Mulai generator fungsi melalui menu "sumber Instrumen / Voltage", atau dengan
mengklik icon di bawah.

Mulai oscilloscope dan mengaturnya seperti yang ditunjukkan berikutnya


Instrument: Oscilloscope
Time base: 50 µs / div
Channel A: 1 V / div AC
Channel B: 5 V / div AC
Trigger: Channel B or off
Mode: XT or XY
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

Nol menyeimbangkan diagonal jembatan (channel A) bergantian


menggunakan potensiometer R1 dan R2. Pada prinsipnya, menyeimbangkan
mungkin dalam mode XY dan XT, asalkan modus XY osiloskop ini diatur
sehingga tepat satu periode sinyal pengukuran ditampilkan dalam modus
XT.Sebuah diagram sirkuit ekuivalen paralel lebih cocok untuk indikasi yang
jelas dari konstanta melintang garis ini.

Kapasitansi dan konduksi pada 60m


f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Cp/nF Gcp/uF Cp’[pF/m] Gcp’[uS/m]
60 2 500 50
50 2 350 100

40 5 200 150

30 5 100 500

Kapasitansi dan konduksi pada 40m


f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Cp/nF Gcp/uF Cp’[pF/m] Gcp’[uS/m]
60 2 100 500
50 2 250 350

40 5 450 250

30 5 650 150

Kapasitansi dan konduksi pada 20m


f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Cp/nF Gcp/uF Cp’[pF/m] Gcp’[uS/m]
60 2 400 500
50 2 250 250

40 5 350 350

30 5 450 450

3.5 Data Percobaan


LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

Kapasitansi dan konduktansi pada 60m


f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Cp/nF Gcp/uF
60 2 500 50 10,935.10-16 3549,5
50 2 350 100 3,54.10-16 3550,86
40 5 200 150 14,086.10-17 1893
30 5 100 500 1,126.10-17 1774,7

f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Output

60 2 500 50

50 2 350 100

40 5 200 150

30 5 100 500

Kapasitansi dan konduktansi pada 40m


LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Cp/nF Gcp/uF

60 2 100 500 2,817.10-18 1884


50 2 250 350 20,7.10-18 8627,15
40 5 450 250 11,41.10-12 7098,75
30 5 650 150 8,14.10-16 3460,6

f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Output

60 2 100 500

50 2 250 350

40 5 450 250

30 5 650 150

Kapasitansi dan konduktansi pada 20m


LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Cp/nF Gcp/uF

60 2 400 500 28,16.10-13 28394


50 2 250 250 4,06.10-17 6162,21
40 5 350 350 4,515.10-17 7729,75
30 5 450 450 6,255.10-17 7187,53

f / KHz us/DIV R1/Ohm R2/Ohm Output

60 2 400 500

50 2 250 250

40 5 350 350

30 5 450 450

3.6 Data Perhitungan


LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

Dik :
C = 10 nF = 10-2 µF
𝑅3 = 100 Ω
𝜔 = 2𝜋𝑓

Panjang saluran 60m


1.

2.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

3.

4.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

Panjang saluran 40m


1.

2.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

3.

4.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

Panjang saluran 20m


1.

2.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

3.

4.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

3.7 Analisa
Pada percobaan ini yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja rangkaian
kapasitansi line dan mengetahui nilai output dari kapasitansi line. Dalam
percobaan ini kita akan mengukur kabel koaksial longitudinal konstanta Cp dan
Gcp. Menghubungkan tiga segmen 20m kabel koaksial berturut-turut untuk
membentuk garis 60m. sirkuit pendek akhir kabel ini. Masukkan kabel start ke
BNC titik pengukuran X17 di RLC pengukuran jembatan SO4103-9Q.
Hubungkan generator keluaran ANALOG OUT dari UniTrain-I antarmuka ke
saluran osiloskop B, dan jembatan X9 BNC jack melalui kabel koaksial.
Mengukur tegangan diagonal (tegangan jembatan) dengan saluran osiloskop A.
Untuk melakukannya, hubungkan jack X10 melalui kabel koaksial untuk masukan
A dari UniTrain-I interface.
Pertama-tama mengkonfigurasi RLC mengukur Kapasitansi seperti yang
ditunjukkan tabel pada langkah percobaan dan mengatur generator fungsi melalui
menu "sumber Instrumen / Voltage", seperti yang ditunjukkan pada langkah
percobaan. Aturlah nilai potensiometer awalnya dengan R1 dan R2 seperti pada
tabel line 60m, 40m dan 20m. Kemudian kita akan mengukur Kapasitansi dan
konduktansi pada frekuensi yang tercantum dalam tabel dan masukkan nilai yang
diperoleh bersama dengan pengaturan pengukuran resistor dan konstanta dihitung
dalam tabel. Ada tiga panjang line atau panjang saluran yang dipakai didalam
percobaan kali ini yaitu 60m, 40m, dan 20m sebagai pembeda dalam perhitungan
yang akan didapatkan, tetapi jika time/Div dan Volt/Div nya kita atur maka bisa
saja mendapatkan hasil sinyal gelombang yang lebih rapat.
Pada data yang telah didapatkan jika semakin besar nilai R dan
frekuesnsinya maka jarak antar gelombangnya akan rapat. Di dalam hasil
pengkuran yang telah didapatkan akan menghasilkan perhitungan yang berbeda-
beda pada tiap line nya. Semakin panjang line dan besar frekuensi maka semakin
besar nilai Cp nya. Begitupun sebaliknya jika semakin pendek line dan kecil
frekuensi maka semakin kecil nilai Cp nya.
LAPORAN PRAKTIKUM
SALURAN TRANSMISI

3.8 Simpulan dan Saran


A. Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Nilai R dan frekuensi akan memengaruhi gelombang keluaran yang akan
dihasilkan.
2. Jika semakin besar nilai R dan frekuensinya, maka jarak antar
gelombangnya akan rapat, begitupun sebaliknya jika semakin kecil nilai R
dan frekuensinya maka jarak antar gelombang akan renggang.
3. Panjang line akan memengaruhi hasil pengukuran yang didapatkan.
4. Semakin panjang line dan besar frekuensi maka semakin besar nilai Cp
nya, begitupun sebaliknya jika semakin pendek line dan kecil frekuensi
maka semakin kecil nilai Cp nya.

B. Saran
1. Sebaiknya melakukan pengecekan terlebih dahulu pada alat yang akan
digunakan dan pastikan alat dalam keadaan baik
2. Sebaiknya memahami dasar teori dan langkah percobaan terlebih dahulu
sebelum melakukan percobaan.
3. Jika ada kendala dalam melakukan praktikum, sebaiknya tanyakan pada
instruktur.

Palembang, 5 Juli 2021


Instruktur Praktikan

Asriyadi, S.T M.T. Mutia Annisa Utari

Anda mungkin juga menyukai