PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
1
terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi, sekitar
akibat dari adanya penyakit lain. Tipe ini lebih jarang terjadi,hanya
2
diperoleh dari Dinas Kesehatan Bima Tahun 2019 sebesar 7.684
Panji pada tahun 2019, tentang hubungan status nutrisi dan gaya
antara status nutrisi dan gaya hidup terhadap tekanan darah pada
“.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2020.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2020.
D. Manfaat penelitian
1. Teoritis
4
2. Praktis
a. Bagi responden
b. Bagi peneliti
c. Bagi perawat
kejadian hipertensi.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP TEORI
keadaan positif.
6
Menurut Watson 2003,yang termasuk gaya hidup
adalah:
2) Aktifitas fisik/Olahraga
4) Tidak merokok
7
2) Tujuan Gaya Hidup Sehat
mental.
8
kita, tentunya ini akan menghemat biaya, karena bila kita
a) Pola Makan
9
b) Kebiasaan Istirahat
d) Aktifitas Fisik
10
ke dalam pengobatan non farmakologis. Aktivitas fisik
11
kita. Serta kandungan nutrisi, oksigen dalam air baik
kehidupannya:
12
a) Dapat tidur dengan nyenyak
baik
h) percaya diri
sehat
d) Mudah stres
g) Kurang konsentrasi
13
d) Jauhi rokok
Dinar,2011).
14
ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara
Dinar,2011).
15
Seorang dikatakan mempunyai tekanan darah rendah
Dinar, 2011).
darah yaitu:
1) Faktor internal
a) Usia
b) Olahraga
16
Meningkatnya curah jantung karena olahraga
hipotalamus.
17
Sekresi adrenalin ini yang membuat tubuh siap,
d) Obesitas
e) Merokok
18
Rokok mempunyai pengaruh terhadap
f) Konsumsi alkohol
g) Minum kopi
2) Faktor eksternal
19
a) Kebisingan
b) Tekanan panas
20
Tekanan panas (heat stress)adalah beban
2011).
c) Masa kerja
d) Beban kerja
21
dimana digunakan sebagai tempat kerja,
melakukan pekerjaan.
3. Konsep Hipertensi
a. Pengertian hipertensi
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
RI,2014).
pengukur tekanan darah baik yang berupa alat cuff air raksa
(Pudiastuti,2013).
b. Etiologi hipertensi
22
Berdasarkan etiologinya,hipertensi dibagi menjadi
2) Hipertensi sekunder
c. Patofisiologi
23
1) System saraf simpatis yang berlebihan dengan stimulasi
24
dengan memengaruhi tegangan vasomotor dan
d. Klasifikasi hipertensi
25
Klasifikasi hipertensi berdasarkan peningkatan tekanan
e. Manifestasi klinis
2) Sering gelisah.
3) Wajah merah.
5) Mudah marah.
6) Telinga berdengung.
7) Sukar tidur.
8) Sesak napas.
10)Mudah lelah.
11)Mata berkunang-kunang.
26
12)Mimisan ( keluar darah dari hidung).
kategori yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang
dapat diubah.
a) Genetik
b) Usia
27
usia, takanan darah tinggi juga dapat terjadi pada usia
c) Jenis kelamin
Casey, 2006)
a) Obesitas
28
masing. Peningkatan tekanan darah di atas nilai
berikut:
IMT = -------------------------------
b) Alkohol
29
Orang yang gemar mengonsumsi alkohol
30
darah menjadi naik. Kelebihan natrium dalam
Pusparani, 2016).
31
e) Kurang olahraga
32
beraktifitas fisik dapat menurunkan sekitar 6,5%
2008).
f) Kebiasaan Merokok
g) Minum kopi
33
kafein, dimana dalam satu cangkir tersebut
mmHg.
h) Stress
g. Komplikasi
1) Penyakit jantung
2) Stroke
34
3) Ginjal
4) Mata
h. Pengobatan Hipertensi
1) Pengobatan farmakologi
a) Diuretika
b) Vasodilator
c) Antagonis kalsium
d) Penghambat ACE
2) Pengobatan nonfarmakologi
35
b) Membatasi asupan garam tidak lebih dari 6 gram/hari.
2013).
detiknya.
36
sebaiknya membatasi asupan etanol sekitar satu ons
B. Kerangka Konsep
Gaya hidup:
1. Aktifitas fisik
2. Pola makan
3. Kebiasaan istirahat
4. Kebiasaan merokok
37
Gaya hidup:
1. Gaya hidup tidak
sehat
2. Gaya hidup sehat
Gambar 2. 1KerangkaKonsep
Keterangan :
: Yang diteliti
: Yang tidakditeliti
D. Hipotesa Penelitian
38
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
1. Populasi
39
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
Kec.Wawo.
3. Sampling
penelitian semuanya.
40
D. VariabelPenelitian
E. Definisi Operasional
(Notoatmodjo, 2012).
41
Tabel 3.1 Definisi operasional Hubungan gaya hidup dengan tingkat
tekanan darah pada keluarga.
Skala
No Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
1. Gaya Pola hidup seseorang 1. Aktivitasfisik Kuisioner Ordinal Ya : 2
hidup di dunia yang 2. Pola makan Tidak : 1
diekspresikan dalam 3. Kebiasaan Dengan kategori:
istirahat
aktifitas, minat dan 1. Gaya
4. Kebiasaan
opininya hiduptidaksehat :
merokok
17-25
2. Gaya hidupsehat :
26-34
42
menjawab tidak diberi nilai 2. Setelah itu peniliti melakukan
penskoran untuk gaya hidup tidaksehat skor 17-25 dan gaya hidup
Kecamatan Wawo
43
a. Peneliti memberikan penjelasan dan tujuan penelitian kepada
pengolahan data.
1. Pengelolahan Data
a. Editing Data
jawaban.
44
tahun), diberi kode 2 pada umur dewasa akhir (36-45
jika normal.
c. Entry
serius.
2. Analisa Data
a. Analisa univariat
45
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan
b. Analisa bivariat
H. Etika Penelitian
46
Kepada subyek atau pasien yang berbekam yang mempunyai
4. Confidentialy (Kerahasiaan)
penelitian ini.
47
I. Alur Penelitian
Total Sampling
48
BAB IV
Dalam bab ini menguraikan dan menganalisis hasil penelitian yang sudah
A. HASIL PENELITIAN
1. DATA UMUM
Kecamatan Wawo
beradadibagianselatanpusat Kota
perkebunan
49
Desa Kombo merupakan pemekaran dari Desa Raba pada
50
b. Karakteristik responden
analisis univariat.
dan pekerjaan.
51
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan di Desa Kombo
Kecamatan WawoTahun 2020.
Karakteristik Frekuensi Presentase
(n) (%)
Jenis kelamin
Laki-laki 26 86,7%
Perempuan 4 13,3%
Total 30 100%
Pendidikan
SD 3 10,0%
SMP 8 26,7%
SMA 16 53,3%
SI 3 10,0%
Total 30 100%
Pekerjaan
IRT 4 13,3%
PNS 3 10,0%
Petani 22 73,3%
Wiraswasta 1 3,3%
Total 30 100%
Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa responden terbanyak
52
2. DATA KHUSUS
Uraian tentang variabel gaya hidup dan tekanan darah
analisisi univariat.
berikut:
sebagai berikut:
53
Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa respondenyang tekanan
(66,7%).
54
9 responden (30,0%). Hasil uji statistik Rank spearman
55
B. PEMBAHASAN
Kec.WawoTahun 2020.
Wawo
gaya hidup responden dalam kriteria baik atau gaya hidup sehat
aktivitas fisik, pekerjaan, stres, dan pola makan yang tidak teratur.
56
hidup sehat juga kita tidak hanya mendapatkan kesehatan jasmani
Kecamatan Wawo
57
serta istirahat yang cukup. Sedangkan yang mengalami tekanan
penyakit keturunan.
fisik, gaya hidup dan juga beban kerja berperan penting dalam
dan biasanya usia >45 tahun. Hal ini disebabkan karena tekanan
58
perempuan. Laki-laki sering mengalami tanda-tanda hipertensi
59
tekanan darah pada keluarga di Desa Kombo Kecamatan Wawo
Tahun 2020.
oleh kebiasaan gaya hidup, karena semakin baik pola hidup sehat
setiap hari dengan prekuensi 3-5 kali per minggu akan membantu
nabati), sayur dan buah. Pola makan tidak baik akan menimbulkan
kondisi fisiologis dan psikologis tubuh (Potter & Perry, 2010). Tidur
60
merupakan hal yang penting dan berkontribusi terhadap status
jantung berdetak 10-12 kali lebih lambat dalam setiap menit atau
60-120 lebih sedikit dalam setiap jam (Potter & Perry, 2010).
61
BAB V
A. KESIMPULAN
62
tekanan darah nilai r = -0.926 yang berarti tingkat hubungan sangat
B. SARAN
1. Masyarakat
2. Peneliti
harapkan juga penelitian ini dapat menjadi data awal bagi peneliti
3. Puskesmas Wawo
63
memberikan penyuluhan tentang pentingnya pola hidup sehat,
5. Peneliti selanjutnya
64
DAFTAR PUSTAKA
Anam, khairil,dkk.2016.Gaya Hidup Sebagai Faktor Resiko Hipertensi
Pada Masyarakat Pesisir Pantai.
Anggara, F. H. D., & Prayitno, N. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan tekanan darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat
tahun 2012. Jurnal ilmiah kesehatan, 5(1), 20-25
Amin,dkk.2015.Aplikasi Auhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis
Medis Nanda Nic-Noc.Jogjakarta:Medi Action.
Arikunto (2013) dalam nursalam, 2013. Konsep penerapan metode
penelitian ilmu.
Casey, A dan Benson, H. 2006. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT
Bhuanha Ilmu Populer.
Guyton A.C. and J.E. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edesi 9.
Jakarta: EGC. 2008.
Hanafi, A. 2016. “Gambaran Gaya Hidup Penderita Hipertensi di
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang”. Skripsi. Semarang:
fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.
Hartanto, Dinar. 2011. Hubungan Kebisingan Dengan Tekanan Darah
Pada Karyawan Unit Compressor PT. Indo Acidamata Tbk. Kemiei,
Kebakkramat Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran
sebelas maret.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. (diakses 19 Desember 2016).
Kemenkes RI.2014.Infodation Hipertensi.jakarta. Kementrian Kesehatan
RI.(Diakses 19 desember 2016).
Lisnawati. 2006. “Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup”. (Diakss 19 April
2017)
Merdianti,retty,dkk.2019.Hubungan Status Nutrisi Dan Gaya Hidup
Terhadap Tekanan Darah Pada Remaja Di Kelurahan Lidah Kulon
Kota Surabaya.
Marliani dan Tantan, S, 2007, 100 Question & Answer Hipertensi, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Maryunani,Anik.2018.Perilaku Hidup bersih dan Sehat
(PHBS).Jakarta:CV.Trans Info Media.
Nursalam (2013). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
65
Notoatmodjo, S. 2012. Metode penelitian kesehatan. Jakarta :PT. Rineka
Cipta
Palmer, A dan Williams, B. 2007. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:
Erlangga
Potter,P.A,& Perry,A.G.(2010).Fundamental of Nursing. Edisi 4. Jakarta:
Salemba Medika
Pudiastuti, R.D. 2013. Penyakit-Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Pusparani, I.D. 2016. “Gambaran Gaya Hidup pada Penderita Hipertensi
di Puskesmas Ciangsana Kecamatan Gunung Putrid Kabupaten
Bogor”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
UIN Syararif
Puspitorini, Myra Hipertensi Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah
Tinggi, (Cetakan 3). Yogyakarta: Image Press. 2009.
Rikes Kesehatan Dasar ( RIKESDAS ). Pedoman Pewawancara Petugas
Pengumpul Data. Jakarta : Badan Litbangkes, Depkes RI. 2018.
Rohaendi. Hipertensi. 2008. Diambil tanggal 16 september 2009 dari
http://dimasmis.blogspot.com/html.
Romauli. 2014. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Kejadian Hipertensi Di
RSUD Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi.
Sakinah. Media Muslim Muda. Solo.Alfata. 2002.
Sama’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan
Kerja( HIPERKIES). Jakarta: Sagung Seto
Sediaoetama A., 2006. Ilmu Gizi, Dian Rakyat. Jakarta Timur.
Stefhany, E. 2012. “Hubungan Pola Makan, Gaya Hidup, dan Indeks
Massa Tubuh Dengan Hipertensi pada Pra Lansia dan Lansia di
Posbindu Kelurahan Depok Jaya Tahun 2012”. Skripsi. Depok:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sutanto. Awas 7 penyakit degeneratif. Yogyakarta: paradigma indonesia.
2009.
Susilo, Yekti Dan Wulandari Ari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.
Yogyakarta : Andi
Tarkawa, dkk 2010 dalam Hartanto Dinar 2011. Ergonomi untuk
keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas. Surakarta : UNIBA
PRESS
Watson, 2003, Perawatan Pada Lansia, Jakarta: EGC
66
World Health Organization, 2013. Hypertension . Diakses 15/09/2018 jam
11.30 Wita
67
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN GAYA HIDUP
I. Identitas Responden
1. Nomor :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan Responden :
68
7 Apakah anda akan mengindari makan diluar
rumah ( cepat saji )?
Keterangan :
1. Pertanyaan positif
a. Ya : 2
b. Tidak : 1
2. Pertanyaan negatif
a. Ya :1
b. Tidak : 2
Lampiran 2
69
PENGUKURAN OBSERVASI TEKANAN DARAH
70
Lampiran 3
PENJELASAN PENELITIAN
Kami menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif atau
merugikan Bapak / Ibu. Bila selama penelitian ini, Bapak / Ibu merasakan
ketidaknyamanan maka Bapak / Ibu berhak untuk berhenti dari penelitian.
Kami akan berusaha menjaga hak-hak Bapak / Ibu sebagai respoonden dari
kerahasiaan selama penelitian berlangsung dan peneliti menghargai
keinginan responden untuk tidak meneruskan dalam penelitian, kapan saja
saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini kelak akan dimanfaatkan
sebagai masukan bagi pelayanan dan instansi terkait dalam meningkatkan
kualitas pelayanan dibidang keperawatan.
Bima…..……………2020
Peneliti
71
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Bima…………………...2020
(.........................................)
72
73
74
75
Lampiran 8
Master Tabel Karakteristik Responden
Keterangan :
Lampiran 9
76
Hasil Analisa SPSS
1. ANALISIS UNIVARIAT
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 39.73 1.514
95% Confidence Lower Bound 36.64
Interval for Mean
Upper Bound 42.83
5% Trimmed Mean 39.93
Median 43.50
Variance 68.754
Std. Deviation 8.292
Minimum 26
Maximum 50
Range 24
Interquartile Range 16
Skewness -.532 .427
Kurtosis -1.276 .833
Umur
77
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26 2 6.7 6.7 6.7
27 2 6.7 6.7 13.3
28 2 6.7 6.7 20.0
30 1 3.3 3.3 23.3
31 1 3.3 3.3 26.7
34 1 3.3 3.3 30.0
36 1 3.3 3.3 33.3
37 1 3.3 3.3 36.7
38 1 3.3 3.3 40.0
39 1 3.3 3.3 43.3
43 2 6.7 6.7 50.0
44 3 10.0 10.0 60.0
45 2 6.7 6.7 66.7
46 3 10.0 10.0 76.7
47 2 6.7 6.7 83.3
48 2 6.7 6.7 90.0
49 1 3.3 3.3 93.3
50 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
78
JENISKELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 26 86.7 86.7 86.7
PEREMPUAN 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 3 10.0 10.0 10.0
SMP 8 26.7 26.7 36.7
SMA 16 53.3 53.3 90.0
SI 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 4 13.3 13.3 13.3
PNS 3 10.0 10.0 23.3
PETANI 22 73.3 73.3 96.7
WIRASWASTA 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Descriptives
Statistic Std. Error
Gaya hidup Mean 1.70 .085
Lower Bound 1.53
79
95% Confidence Upper Bound
1.87
Interval for Mean
5% Trimmed Mean 1.72
Median 2.00
Variance .217
Std. Deviation .466
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.920 .427
Kurtosis -1.242 .833
Gaya hidup
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Gaya hidup tidak
9 30.0 30.0 30.0
sehat
Gaya hidup sehat
21 70.0 70.0 100.0
Total
30 100.0 100.0
80
Descriptives
Statistic Std. Error
Tingkat tekanan Mean 2.33 .088
darah 95% Confidence Lower Bound 2.15
Interval for Mean
Upper Bound 2.51
5% Trimmed Mean 2.31
Median 2.00
Variance .230
Std. Deviation .479
Minimum 2
Maximum 3
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness .745 .427
Kurtosis -1.554 .833
81
Tingkat tekanan darah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak
10 33.3 33.3 33.3
normal
Normal 20 66.7 66.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
82
2. ANALISIS BIVARIAT
Correlations
Tingkat tekanan
Gaya hidup darah
Spearman's Gaya hidup Correlation Coefficient 1.000 -.926**
rho Sig. (2-tailed) . .000
N 30 30
**
Tingkat tekanan darah Correlation Coefficient -.926 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 10
LEMBAR KONSULTASI
83
84
85
86
87
88
Lampiran 11
DOKUMENTASI
89
90