Anda di halaman 1dari 16

TATA KELOLA PEMERINTAH YANG

BAIK DAN BERSIH

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Aprilia Putri . A PO.71.24.3.20.001


2. Maulidia Larashati PO.71.24.3.20.002
3. Eki Widuri PO.71.24.3.20.003
4. Amalia Agustin PO.71.24.3.20.004
5. Monica Sandra PO.71.24.3.20.005
6. Rama Wulandari PO.71.24.3.20.006
7. Intan Putri Zahra PO.71.24.3.20.007
8. Deitra Alifia PO.71.24.3.20.008
9. Pipin Lestari PO.71.24.3.20.009
10. Fanny Sarahmadini PO.71.24.3.20.010

Dosen Pembimbing : Khairunisya,S.Kep.,M.Kes

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM


AKADEMI KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita atas kehadirat Allah swt, karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan Tugas “Tata Kelola Pemerintah Yang
Baik Dan Bersih” disusun guna memenuhi tugas dosen pada Mata Kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi di Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi D-III
Kebidanan Muara Enim. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “Tata Kelola Pemerintah Yang Baik
Dan Bersih”
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu
Khairunisya,S.Kep.,M.Kes
Selaku Dosen Mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Muara Enim, 4 Juni 2021

Penyusun

                

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5

1.3 Tujuan.............................................................................................................5

BAB II TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK.................................6

2.1 Pengertian Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.................................6

2.2 Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.......................................7

2.3 Pilar-Pilar Tata Kelola Pemerintahan yang Baik..................................9

2.4 Karakteristik Dasar Tata Kelola Pemerintahan yang Baik...............10

2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan yang baik........................................................11

2.6 Kepemerintahan yang Bersih (Clean Governance).............................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................15

3.1 Kesimpulan...................................................................................................15

3.3 Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia saat ini mengalami krisis ekonomi yang mencakup di segala
bidang yang diantaranya disebabkan oleh tata pemmerintahan yang tidak dikelola
dengan baik. Kita dapat menyaksikan pelanggaran kasus-kasus Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN).serat penyalahgunaan jabatan pemerintahan, penegakan
hukum yang beklum berjalan dengan sebagaimana mestinya. Hukum tumpul
keatas dan tajam kebawah serta kualitas pelayanan masyarakat yang buruk
mempersulit masyarakat kalangan bawah yang memnyebabkan berkurangnya rasa
kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan. Tata kelola pemerintahan yang baik
merupakan landasan yang  harus diambil dalam kebijaksaan pemulihan ekonomi,
sosial maupun politik.
Kita dapat menyaksikan pelanggaran kasus-kasus korupsi, kolusi, dan
nepotisme serta penyalahgunaan jabatan pemerintahan. Penegakan hukum yang
belum berjalan dengan sebagaimana mestinya, hukum tumpul ke atas dan tajam
ke bawah, dan kualitas pelayanan masyarakat yang buruk seolah-olah
mempersulit atau memberatkan masyarakat kalangan bawah yang menyebabkan
berkurangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Tata kelola pemerintahan
yang baik merupakan landasan yang harus diambil dalam kebijakan pemulihan
ekonomi, sosial, maupun politik. Dalam perkembangan globalisasi maupun
demokrasi menuntut peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan.
Pemerintah, yang sebelumnya memegang kuat kendali pemerintahan cepat atau
lambat mengalami pergeseran peran dari posisi mengatur segala kebijakan ke
posisi sebagai fasilitator. Dan sebaliknya masyarakat yang sebelumnya sebagai
penerima manfaat, harus mulai menyadari kedudukannya sebagai pemilik
kepentingan yang juga harus berfungsi sebagai pelaku.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari tata kelola pemerintahan yang baik ?
2. Apa saja prinsip tata kelola pemerintahan yang baik ?
3. Siapa saja pilar dari tata kelola pemerintahan yang baik ?
4. Bagaimana karakteristik dasar tata kelola pemerintahan yang baik?
5. Apa saja ciri-ciri tata kelola pemerintahan yang baik ?
6. Apakah kepemerintahan yang bersih ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tata kelola pemerintahan yang baik.
2. Untuk mengetahui prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
3. Untuk mengetahui pilar dari tata kelola pemerintahan yang baik.
4. Untuk mengetahui karakteristik dasar tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri tata kelola pemerintahan yang baik.
6. Untuk mengetahui kepemerintahan yang bersih.

5
BAB II
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

2.1 Pengertian Tata Kelola Pemerintahan yang Baik


Bangsa Indonesia menghadapi gelombang besar pada masa reformasi
dalam upaya menghadapi tantangan tersebut perlu dikembangkan komitmen yang
tinggi untuk menerapkan nilai luhur dan prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance). Dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara,
sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.
Kata good pada good governance bermakna: pertama, berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara. Kedua, keberdayaan masyarakat.
Ketiga, pemerintahan yang bekerja sesuai dengan hukum Negara. Sementara kata
governance pada good governance bermakna: pertama, penyelenggaraan
pemerintah. Kedua, aktivitas pemerintah melalui fasilitas publik.
Berikut ini merupakan empat pengertian good governance, yaitu:
1. Good governance
merupakan kinerja suatu lembaga, misalnya kinerja pemerintahan suatu
Negara, perusahaan atau organisasi masyarakat yang memenuhi
prasyarat-prasyarat tertentu. Pengertian ini merujuk pada arti kata asli
governing yang berarti mengarahkan atau mengendalikan bahkan
mempengaruhi masalah publik suatu Negara.
2. Good governance
merupakan penerjemahan konkret dari demokrasi dengan meniscayakan
civic culture sebagai penopang keberlanjutan demokrasi itu sendiri.
3. Good governance
merupakan pengelolaan pemerintahan yang baik
4. Good governance diartikan aslinya atau tidak diterjemahkan karena
memandang luasnya dimensi good governance yang tidak bisa direduksi
hanya menjadi pemerintahan semata .
Secara umum good governance memiliki pengertian akan segala hal yang
terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan,

6
mengendalikan dan mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai paradigma pengelolaan lembaga
Negara tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud secara maksimal, jika
ditopang oleh dua unsur yang saling berkaitan yaitu Negara dengan masyarakat
yang ada di dalamnya.Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
tata kelola pemerintah yang baik adalah  suatu sistem atau susunan kinerja
pemerintah yang bekerja sesuai hukum Negara dan berorientasi pada kepentingan
masyarakat, bangsa, dan Negara.

2.2 Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik


Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam tata kelola pemerintahan
yang baik. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Partisipasi
Setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban untuk berpartisipasi.
Partisipasi tersebut dapat diilakukan secara langsung atau melalui institusi seperti
DPR, LSM dan sebagainya. Partisipasi yang diberikan dapat berupa buah pikiran
dana, tenaga atau bentuk lainnya yang bermanfaat. Semua masyarakat mempunyai
suara dalam pengambilan keputusan. Syarat utama warga Negara disebut
berpartisipasi dalam kegiatan berbangsa dan bernegara, yaitu: pertama, ada rasa
kesukarelaan. Kedua, ada keterlibatan secara emosiaonal. Ketiga, memperoleh
manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari keterlibatannya.
2. Penegakan hukum
Good governance diselenggarakan dalam rangka demokratisasi kehidupan.
Salah satu syarat kehidupan berdemokrasi adalah adanya penegakan hukum yang
adil dan tidak pandang bulu. Ytanpa penegakan hukum, orang akan secara bebas.
Berupaya mencapai tujuannya sendiri tanpa mengindahkan kepentingan orang lain
dengan menghalalkan segala cara.  Oleh katrena itu, langkah awal penciptaan
good governance adalah membangun sistem hukum yang sehat, baik sistem
pemerintahanhanya maupun sumberdaya manusia yang menjalankan sistemnya.

7
3. Transparansi
Salah satu karakteristik good govewrnance adalah tranparansi
(keterbukaan) keterbukaan mencakup aktivitas yang menyangkut kepentingan
publik, dari proses pengambilan keputusan, penggunaan dana-dana publik dan
sebagainya. Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang diambil oleh pemerintah. Dengan adanya transparansi maka pemerintahan
meningkatkan kinerjanya sebagai tolak ukur dan informasi bagi masyarakat.
4. Daya tanggap
Setiap komponen yang terlibat dalam proses pembangunan good
governance harus memiliki dsaya tanggap terhadap keinginan atau keluhan para
pemegang saham. Upaya peningkatan daya tanggap tersebut, terutama ditujukan
pada sektor publik yang selama ini cenderung tertutup, arogan serta berorientasi
pada kekuasaan. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
yang diiberikan oleh sektor publik, secara periodik perlu dilakukan survei untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen.
5. Berorientasi pada konsensus
Dalam good governance, pengambilan keputusan atau pemecahan masalah
bersama lebih diutamakan berdasarkan konsensus, yang dilanjutkan dengan
kesediaan untuk konsisten melaksanakan konsensus, yang telah diputuskan
bersama. Prinsip ini menyatakan bahwa keputusan apapun yang dilakukan harus
melalui konsensus.
6. Keadilan
Melalui prinsip good governance, setiap warga Negara memiliki
kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan. Akan tetapi, karena
kemampuan masing-masing warga Negara berbeda-beda, sektor publik harus
memainkan peranan agar kesejahteraan dan keadilan dapat berjalan seiring jalan.
7. Efektif dan efisiensi
Agar mampu berkompetensi secara sehat good governance harus
mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam segala kegiatan. Tekanan perlunya
efektivitas dan efisiensi terutama ditujukan pada sektor publik karena sector ini

8
menjalankan aktifitasnya secara monopolistik. Tanpa efektif, tidak akan ada
efisiensi.
8. Akuntabilitas
Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap
masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka.
Tanggung jawab tidak hanya diberikan pada atasan saja namun juga pada
masyarakat luas.
9. Visi strategis
Dalam era yang berubah secara dinamis ini, setiap domain dalam good
governance harus memiliki visi yang strategis. Tanpa visi yang semacam itu,
suatu bangsa dan Negara akan mengalami ketertinggalan.

2.3 Pilar-Pilar Tata Kelola Pemerintahan yang Baik


Ada tiga pilar tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance
yaitu sebagai berikut:
a. Negara atau pemerintahan berperan dalam mengarahkan, memfasilitasi kegiatan
pembangunan, memberikan peluang lebih banyak kepada masyarakat dan swasta
dalam pembangunan dan sebagainya. Negara atau pemerintahan berfungsi dalam
hal:
1. Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang stabil.
2. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan.
3. Menyediakan layanan publik yang efektif dan bertanggungjawab.
4. Melindungi lingkungan hidup.
5. Mengurus standar kesehatan dan keselamatan publik.
b. Sektor swasta atau dunia usaha berperan sebagai pelaku utama dalam
pembangunan, menjadikan usaha sektor non pertanian sebagai penggerak
pertumbuhan ekonomi wilayah, pelaku utama dalam menciptakan lapangan kerja
dan sebagainya. Sektor swasta berfungsi dalam hal:
1. Menjalankan industri.
2. Menciptakan lapangan kerja
3. Menyediakan tambahan penghasilan bagi karyawan

9
4. Meningkatkkan standar hidup masyarakat
5. Memelihara lingkungan hidup
c. Masyarakat sebagai pemeran utama dalam proses pembangunan, perlu
pengembangan dan penguatan kelembagaan agar mampu mandiri. Masyarakat
berfungsi dalam hal:
1. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi.
2. Mempengaruhi kebijakan publik.
3. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah.
4. Mengembangkan SDM
5. Sarana komunikasi antar anggota masyarakat pada Negara berkembang
yang sektor swasta dan sektor masyarakatnya relatif belum maju.

2.4 Karakteristik Dasar Tata Kelola Pemerintahan yang Baik


Untuk mengetahui karakteristik dasar pemerintahan yang baik dan bersih
maka ada tiga karakteristik dasar, yaitu sebagai berikut:
1. Diakuinya seamangat pluralisme. Pluralisme merupakan suatuyang
kodrati dan telah menjadi kaidah yang abadi.  Pluralisme bertujuan
mencerdaskan umat melalui perbedaan dan merupakan sumber dan
motivator terwujudnya kreativitas.
2. Tingginya sikap toleransi, baik terhadap saudara sesama agama maupun
terhadap umat agam lain. Secara sederhana toleransi berarti sikap suka
mendengar dan  menghargai pendapat atau pendirian orang lain.
3. Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi merupakan pilihan bersama-
sama untuk membangun dan memperjuangkan kehidupan masyarakat yang
semakin sejahtera.
Masyarakat madani mempunyai ciri-ciri ketakwaan yang tinggi kepada
Tuhan, hidup berdasarkan sains dan teknologi, berpendidikan tunggi,
mengamalkan nilai hidup modern dan progresif, mengamalkan nilai
kewarganegaraan, ahklak dan moral yang baik. Dengan memiliki ciri-ciri tersebut
diharapkan masyarakat madani dapat turut berpartisipasi dalam

10
pengimplementasian karakteristik-karakteristik dasar tata kelola pemerintahan
yang baik.

2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan yang baik
Setelah kita mengetahui prinsip-prinsip dari tata kelola pemerintahan yang
baik maka kita juga akan mengetahui ciri-ciri pemerintahan yang baik.
Pemerintahan yang baik adalah apabila telah tercapainya prinsip-prinsip dari tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance). Berikut merupakan ciri-ciri
pemerintahan yang baik:
1. Partisipasi warga Negara yang tinggi. Pemerintahan yang baik yaitu
apabila tingginya peran serta warga Negara dalam setiap pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Negara.
2. Hukum yang ditegakkan oleh Negara. Negara dengan tata kelola
pemerintahan yang baik harus menegakkan hukum dengan adil tanpa
memandang bulu.
3. Baiknya transparansi penyelenggaraan Negara. Keterbukaan informasi di
pemerintahan merupakan faktor keberhasilan dalam mencapai pemerintahan
yang baik (good governance).
4. Daya tanggap dan respon yang baik dari aparatur Negara. Semua lembaga
membutuhkan respond dan daya tanggap yang baik dari aparatur Negara
dalam pelaksanaan urusan mereka yang berkaitan dengan Negara. Jika
aparatur Negara tidak memberikan respon atau memiliki daya tanggap yang
baik maka akan dapat menghambat kemajuan suatu Negara.
5. Terjalinnya musyawarah untuk mufakat. Setiap keputusan yang diambil
untuk memecahkan masalah harus lah berdasarkan hasil musyawarah atau
keputusan bersama.
6. Keadilan yang terlaksana dengan baik. Setiap warga Negara memiliki
perlakuan sama baik di mata hukum tanpa memandang jabatan, kedudukan,
ras, agama dan sebagainya.

11
7. Kinerja pemerintah yang efektif dan efisien. Agar dapat memberikan
pelayanan  yang baik dan mampu bersaing dengan dunia internasional,
pemerintah harus memiliki kinerja yang efekjtif dan efisien.
8. Pertanggungjawaban pemerintah yang jelas. Dalam melaksanakan
tugasnya pemerintah harus rutin memberikan laporan
pertanggungjawabannya untuk selanjutnya dapat dievaluasi oleh rakyat atau
DPR.
9. Memiliki visi pembangunan yang strategis dan luas. Tujuan
pembangunan harus dipertimbangkan secara matang dan mendalam dan
matang serta mempertim,bangkan aspek kemajuan zaman dalam
menentukan tujuan pembangunan tersebut.

2.6 Kepemerintahan yang Bersih (Clean Governance)


Kepemerintahan yang bersih (clean governance) adalah pemerintahan
yang jujur, transparan dan terbuka terhadap publik. Untuk menemukan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa tergantung padsa beberapa hal yaitu, 1)
pelaku-pelaku dari pemerintahan, kelembagaan yang dipergunakan oleh pelaku-
pelakupemerintaha, 3) pertimbangan kekuasaan, 4) kepemimpinan yang berahklak
dan berwawasan.
Berikut merupakan penjelasan mengenai kepemerintahan yang bersih (clean
governance).
1. Pengertian clean governance
Clean governance berarti pemerintahan yang bersih yaitu model
pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab.
Pemerintahan yang bersih yaitu pemerintah yang terbuka terhadap publik dan
bebas dari permasalahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Pemerintahan
yang bersih akan membuat rakyat nya percaya terhadap pemerintahan sehingga
tidak ada saling curiga anatar rakyat kepda pemerintah.
2. Prinsip-prinsip clean governance
Untuk melaksanakan tujuan Negara maka Negara harus menerapkan
prinsip-prinsip clean governance dalam sistem pemerintahannya. Ada beberapa

12
prinsip dalam clean governance yaitu, Partisipasi, Penegakan hukum, Transparan,
Responsif atau daya tanggap, orientasi kesepakatan, keadilan, efektif dan efisiensi,
akuntabilitas dan visi yang strategis.
3. Unsur-unsur clean governance
Dalam tata kelola pemerintahan yang bersih terdapat bebrapa unsur yang
mendukung yaitu sebagai berikut:
a. Sumber daya manusia (SDM)
Setiap pengangkatan aparatur negara, termasuk penempatan dan
pengangkatan dalam jabatan harus dipenuhi beberapa kriteria pokok, yaitu:
1. Bermoral dan berakhlak yang ditandai dengan kebersihan akidah, akhlak,
tujuan hidup, harta dan pergaulan sosial.
2. Berpengetahuan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya.
3. Menata jumlah dan struktur kepegawaian publik sesuai dengan kebutuhan
dan memberikan peluang setiap pegawai untruk mengembangkan potensinya,
sehingga mereka dapat mencapai karir berkelanjutan.

b. Kelembagaan pemerintah
Pemberdayaan kelembagaan pemerintah baik pusat maupun daerah adalah
berupaya untuk membuat mekanisme kerja dan pelayanan terutama berhubungan
langsung dengan masyarakat diupayakan sederhana, cepat, nmurah sehingga
masyarakat mendapatkan kepuasan, yang akhirnya mereka mau melakukan apa
yang menjadi kewajiban mereka.
c. Perimbangan kekuasaan
Perimbangan kekuasaan lebih banyak mengarah pada terjadinya check and
balances,  namun juga mengarah pada perimbangan kekuasaan antara pemrintahan
pusat an pemerintahan daerah. Oleh karena itu majna mendasar pemerintahan
adalah pelayanan masyarakat sehingga mereka dapat memberikan layanan sesuai
dengan apa yang menjadi kebutuhan, masalah dan aspirasi rakyat yang dilayani.

13
d. Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam mewujudkan good governance adalah
kepemimpinan yang bersih, berwawasan, demokratis, resfonsif dan responsible.
Kepemimpinan dalam mewujudkan pemerintahan yang baik adalah
kepemimpinan yang memenuhi syarat berahklak bersih dan tidak cacat moral.
Pemimpin yang berakhlak dan bermoral ditandai dengan kebersihan akidah,
akhlak, tujuan hidup, harta dan bersih pergaulan sosial.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tata kelola pemerintah yang baik (good governance) adalah  suatu sistem
atau susunan kinerja pemerintah yang bekerja sesuai hukum Negara dan
berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara. Ada beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam tata kelola pemerintahan yang baik yaitu
partisipasi, penegakan hukum, tranparansi, daya tanggap, berorientasi pada
konsensus, keadilan, efektif dan efisiensi, akuntabilitas dan visi strategis.
Ada tiga pilar tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance yaitu
Negara, sektor swasta dan masyarakat. Ada tiga karakteristik dasar pemerintahan
yang baik maka yaitu, pluralisme yang tinggi, Tingginya sikap toleransi dan
tegaknya prinsip demokrasi. Ciri-ciri  Pemerintahan yang baik adalah apabila
telah tercapainya prinsip-prinsip dari tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance). Kepemerintahan yang bersih (clean governance) adalah
pemerintahan yang jujur transparan dan terbuka terhadap publik. Untuk
menemukan pemerintahan yang bersih dan berwibawa tergantung pada beberapa
hal yaitu, 1) pelaku-pelaku dari pemerintahan, kelembagaan yang dipergunakan
oleh pelaku-pelakupemerintaha, 3) pertimbangan kekuasaan, 4) kepemimpinan
yang berahklak dan berwawasan.

3.3 Saran
Sesuai kesimpulan di atas penulis menyarankan kita sebagai rakyat
Indonesia turut ikut serta membantu pemerintah untuk mencapai tujuan, yaitu
menjadikan Negara kita menjadi Negara yang kepemerintahannya baik dan bersih.
Hal yang dapat dilakukan kita sebagai masyarakat adalah turut ikut serta dalam
demokrasi, bertoleransi terhadap orang lain, berahklak, bermoral dan lain
sebagainya. Agar Indonesia dapat mencapai tujuannya dengan cepat karena
adanya kerjasama yang baik antara pemerintahan dan rakyatnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://mayalianamy.blogspot.com/2019/02/makalah-tentang-tata-
kelola.html?m=1

https://doc.lalacomputer.com/makalah-tata-kelola-pemerintahan-yang-baik/

16

Anda mungkin juga menyukai