Anda di halaman 1dari 10

Nama : Endri Setiawan Ali S

Nomor UKG : 201503112893

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Kombinatorika Dan Statistika
Judul Kegiatan Belajar 1. Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
(KB) 2. Teori peluang
3. Ukuran Pemusatan Data dan Penyebaran
4. Pembelajaran Kombinatorika dan Statistika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta MODUL 4 KOMBINATORIK DAN STATISTIKA
konsep (istilah
dan definisi) di
modul ini

KB. 1 Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi

A. Kaidah Pencacahan dan Penjabaran Binom Newton


1. Aturan Pengisian Tempat adalah Misalkan ada 𝑛 tempat
tersedia dengan π‘˜1 adalah banyaknya cara mengisi tempat
pertama, π‘˜2 adalah banyaknya cara mengisi tempat kedua,
dan seterusnya hingga π‘˜π‘› adalah banyaknya cara mengisi
tempat ke-𝑛. Maka banyaknya cara mengisi tempat adalah π‘˜1
Γ— π‘˜2 Γ— π‘˜3 Γ— … Γ— kn
2. Kaidah Perkalian Berlaku bagi penyusunan atau pemilihan
objek yang dilakukan beberapa tahap dan dilaksanakan
sekaligus. Pada setiap tahap dimungkinkan beberapa cara
(alternatif) penyusunan atau pemilihan.
3. Kaidah penjumlahan yaitu tindakan pemilihan atau
penyusunan yang dilakukan dalam beberapa tahap pemilihan
atau penyusunan yang tidak dilaksanakan sekaligus, akan
tetapi dilakukan berdasarkan salah satu tahap.

B. Permutasi
1. Notasi faktorial Untuk setiap bilangan
asli, didefinisikan :

2. Permutasi dari unsur – unsur yang berbeda


Permutasi obyek yang diambil dari obyek
berbeda, dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛 adalah yang didefinisikan
dengan :

3. Permutasi yang memuat beberapa unsur sama


Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k unsur yang
sama, m unsur yang sama dan p unsur yang sama dengan π‘˜ +
π‘š + 𝑝 ≀ 𝑛 ditentukan dengan rumus :

4. Permutasi siklis
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur tersebut dirumuskan
dengan :

C. Kombinasi
Suatu kombinasi unsur yang diambil dari unsur yang
tersedia (tiap unsur tersebut berbeda) adalah suatu pilihan dari
unsur tadi tanpa memperhatikan urutannya. Kata kunci yang
membedakan antara kombinasi dan permutasi adalah
memperhatikan atau tidak memperhatikan urutan. Banyaknya
kombinasi unsur yang diambil dari unsur yang tersedia
dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛 dirumuskan dengan:

1. Kombinasi dengan Pengulangan adalah memilih (π‘Ÿ βˆ’ 1)


tempat dari 𝑛 + π‘Ÿ βˆ’ 1 tempat yang tersedia. Banyaknya cara
adalah

2. Binom Newton
Jika (π‘Ž + 𝑏)𝑛 kita jabarkan akan didapat rumus sebagai
berikut :
(π‘Ž + 𝑏)𝑛 = π‘›πΆπ‘œ(π‘Ž)𝑛(𝑏)0 + 𝑛𝐢1(π‘Ž)𝑛 βˆ’ 1(𝑏)1 + 𝑛𝐢2(π‘Ž)𝑛 βˆ’ 2(𝑏)2 +
β‹…β‹…β‹…
+ 𝑛𝐢𝑛 βˆ’ 1(π‘Ž)1(𝑏)𝑛 βˆ’ 1 + 𝑛𝐢𝑛(π‘Ž)0(𝑏)𝑛 atau dapat juga
ditulis
(π‘Ž + 𝑏)𝑛 = π‘›πΆπ‘œ(π‘Ž)0(𝑏)𝑛 + 𝑛𝐢1(π‘Ž)1(𝑏)𝑛 βˆ’ 1 + 𝑛𝐢2(π‘Ž)2(𝑏)𝑛 βˆ’ 2 + β‹…β‹…
β‹… + 𝑛𝐢𝑛 βˆ’ 1(π‘Ž)𝑛 βˆ’ 1(𝑏)1 + 𝑛𝐢𝑛(π‘Ž)𝑛(𝑏)0

KB. 2 Teori Peluang

A. Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian


1. Percobaan adalah Setiap proses yang menghasilkan suatu
kejadian
2. Ruang sampel adalah Semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan
3. Titik sampel adalah setiap hasil dalam ruang sampel
B. Frekuensi Harapan
Frekuensi Harapan adalah suatu kejadian pada suatu percobaan
adalah hasil kali peluang dengan frekuensi percobaan A,
dinyatakan dengan rumus :

C. Kepastian dan kemustahilan


Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0 P 1, artinya :
jika P = 0 maka kejadian dari suatu peristiwa adalah mustahil
atau tidak pernah terjadi, dan jika P = 1 maka suatu peristiwa
pasti terjadi.

D. Komplemen dari suatu kejadian


Jika AC menyatakan komplemen dari kejadian A, maka : P(AC)
=1 – P(A)
E. Kejadian majemuk
Kejadian majemuk terjadi apabila ada kejadian atau percobaan
yang terjadi lebih dari satu kali sehingga menghasilkan kejadian
baru.
1. Prinsip inklusi Eksklusi (PIE) adalah bentuk paling umum
dari prinsip penambahan pada himpunan.
2. Peluang Kejadian yang Saling Lepas
Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari dua
kejadian itu
merupakan himpunan kosong. Himpunan A dan B dikatakan
dua kejadian yang
saling lepas, sebab A B = .
Berdasarkan teori himpunan , jika tidak saling lepas maka :
𝑃 (𝐴 𝐡) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐡) – 𝑃(𝐴 𝐡)
Karena 𝑃(𝐴 𝐡) = 0, maka :
𝑃 (𝐴 𝐡) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(B)

3. Peluang Bersyarat
Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S
dan P(A) 0, maka peluang bersyarat dari B yang
diberikan A didefinisikan sebagai :

P(B\A) = P(A B) / P(A) atau


P(A B) = P(A). P(B\A)

4. Kejadian Saling Bebas (Stokastik)


Jika dua keping mata uang yang homogen
dilantunkan bersama-sama, maka kejadian yang
mungkin adalah :
S = {(G1,G2), (G1,A2), (A1,G2), (A1,A2)} β†’ n(s) = 4.

Pada kejadian mata uang pertama muncul G1 dan mata uang

kedua muncul G2, maka P(G1) = dan P(G2) = . Kejadian G1


dan G2 adalah dua kejadian yang saling bebas. P(G1,G2) =

P(G1 G2) = P(G1) x P(G2) = x = . Secara umum, jika A


dan B merupakan dua kejadian yang saling bebas maka peluang
kejadian A dan B adalah :
P(A B) = P(A) x P(B)

KB. 3 Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran


A. Distribusi Frekuensi
Ada beberapa cara menyusun data, yaitu:

β–ͺ Distribusi Data adalah Susunan dari suatu data


β–ͺ Distribusi Frekuensi kuantitatif adalah penyusunan data
menurut besarnya (kuantitasnya).
β–ͺ Distribusi Frekuensi kualitatif adalah penyusunan data
menurut kualitasnya (kategorinya).
β–ͺ Runtun waktu (time series), yaitu penyusunan data menurut
waktu terjadinya.
β–ͺ Distribusi spasial, yaitu penyusunan data menurut tempat
geografisnya. Di sini hanya akan dibahas cara penyusunan
distribusi frekuensi kuantitatif dan pembuatan grafiknya

1. Penyusunan Distribusi Frekuensi


Cara menyusun distribusi frekuensi yaitu:
a) Tentukan banyak dan lebar inteval kelas
b) Interval-interval kelas tersebut diletakkan dalam suatu
kolom, diurutkan dari interval kelas terendah pada
kolom paling atas dan seterusnya
c) Data diperiksa dan dimasukkan ke dalam interval
kelas yang sesuai
2.Penggambaran Distribusi Frekuensi
a) Histogram
Untuk menggambar grafik distribusi frekuensi relatif,
cara adalah : interval kelas diletakkan pada sumbu X
dan frekuensi relatif diletakkan pada sumbu Y, dengan
frekuensi relatif interval kelas

b) Poligon
β–ͺ Cara menggambar Poligon :
β–ͺ Absis : titik tengah interval kelas
β–ͺ Ordinat : frekuensi interval kelas.
β–ͺ Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis lurus

c) Ogive
Grafik ini merupakan penghalusan poligon. Cara
menggambar distribusi kumulatif:
β–ͺ absis: batas interval kelas
β–ͺ ordinat: frekuensi interval kelas
β–ͺ Hubungkan antar titik-titik tersebut.

B.Ukuran Pemusatan
Dari sekumpulan data adalah nilai tunggal yang representatif
bagi keseluruhan nilai data atau dapat menggambarkan distribusi
data itu, khususnya dalam hal letaknya (lokasinya)
1. Mean dan Mean Terbobot
a) Mean data tidak dikelompokkan
Mean dari sekumpulan observasi adalah jumlah semua
observasi dibagi banyak observasi. Jika suatu sampel
berukuran n dengan elemen x1, x2, ..., xn maka mean
sampel adalah

Misal v1, v2, ... , vk adalah himpunan k nilai dan w1, w2,
..., wk bobot yang diberikan kepada mereka maka mean
terbobot adalah
𝑀1 𝑣1 + 𝑀1 𝑣2 + β‹― + 𝑀1 π‘£π‘˜
𝑣̅ =
𝑀1 + 𝑀2 + β‹― + π‘€π‘˜

= =

b) Mean Data dikelompokkan


Data dikelompokkan adalah sekumpulan data yang telah
disederhanakan dalam bentuk distribusi frekuensi. Harga
mean yang diperoleh merupakan harga pendekatan,
dengan anggapan bahwa nilai yang terletak pada suatu
interval kelas sama dengan harga titik tengahnya. Mean
yang diperoleh merupakan mean terbobot dengan nilai
bobotnya sama dengan nilai frekuensinya. Mean dari
data yang dikelompokkan adalah:

2. Median
Median dari sekumpulan data adalah nilai yang berada di
tengah dari sekumpulan data itu setelah diurutkan menurut
besarnya . Interval median adalah interval dimana median
itu berada, diperoleh dengan menghitung harga yang nomor
ke-n/2 menurut urutan frekuensinya dari atas ke bawah
(dari bawah ke atas).
a) Median data yang tidak dikelompokkan
Jika banyaknya data ganjil maka :

Md =
Jika banyaknya data genap :

Md =
b) Median Data yang dikelompokkan
Rumus untuk menghitung median adalah

Median = Md =Lmd+
Dengan : Lmd :
batas bawah interval median
n : banyak data
F : jumlah frekuensi interval-interval sebelum interval
median
fmd : frekuensi interval median
c : lebar interval

Interval median adalah interval dimana median itu


berada, diperoleh dengan menghitung harga yang nomor
ke-n/2 menurut urutan frekuensinya dari atas ke bawah
(dari bawah ke atas).
3. Kuartil
Kuartil dari sekumpulan data adalah nilai-nilai yang
membagi empat secara sama dari sekumpulan data itu
setelah diurutkan menurut besarnya.
a) Data tidak dikelompokkan
b) Data dikelompokkan

Kuartil I : K1 = LK1+

Kuartil II : K2 =Median = Md = Lmd+

Kuartil III : K3 = LK3+

Dengan LK1 : batas bawah interval kuartil I


Lmd : batas bawah interval median
LK3 : batas bawah interval kuartil III
n : banyak data
F : jumlah frekuensi interval-interval sebelum interval
Kuartil
fK1 : frekuensi interval Kuartil I
fmd : frekuensi interval median
fK3 : frekuensi interval Kuartil III
c : lebar interval
Interval Kuartil adalah interval dimana Kuartil itu berada.

4. Modus
Modus dari sekumpulan data adalah nilai yang sering
muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi
dalam kumpulan data itu.
a) Data tidak dikelompokkan
b) Data dikelompokkan

Modus = Lmo +
dengan
Lmo : batas bawah interval modus
a : beda frekuensi antara interval modus dengan interval
sebelumnya
b : beda frekuensi antara interval modus dengan interval
sesudahnya.
c : lebar interval Interval modus
Interval modus adalah interval yang mempunyai
frekuensi tertinggi.
C. Ukuran Penyebaran Data
1. Jangkauan adalah selisih data terbesar dan terkecil
2. Deviasi rata-rata adalah harga rata-rata penyimpangan tiap
data terhadap meannya. Besar perbedaaan antara data dan
meannya adalah harga mutlaknya.
1. Data tidak dikelompokkan

dr =
2. Data dikelompokkan
Deviasi rata-rata untuk data yang dikelompokkan, dihitung
dengan rumus :

dr =

3. Variansi dan Deviasi Standar


Variansi sampel didefinisikan sebagai jumlah kuadrat deviasi
terhadap mean sampel dibagi 𝑛 – 1
Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai akar positif dari
variansi sampel
a) Data tidak dikelompokkan

atau

Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai akar


positif dari variansi sampel, yaitu : s =
b) Data dikelompokkan

atau

KB. 4 Pembelajaran Kombinatorik dan Statistika

A. Istilah Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan


Metakognitif untuk Tingkat SMA/MA/SMALB/ Paket C
1. Faktual
Faktual adalah pengetahuan teknis dan spesifik,detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni,dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara,kawasan regional, dan
internasional.
2. Konseptual
Konseptual adalah terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori,
prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan
terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
3. Prosedural
Prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis,
spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional. sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional.
4. Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks,
kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
B. Arti 4C (Communication, Collaborative, Critical Thinking,
Dan Creativity)
Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving, dan Creativity and Innovation) merupakan kemampuan
sesungguhnya ingin dituju sesuai dengan kondisi abad 21.
1. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah
informasi baik secara lisan maupun tulisan.
2. Collaborative (kolaborasi)
Kolaborasi adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja
sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain;
menempatkan empati pada tempatnya; menghormati
perspektif berbeda.
3. Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah)
Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan
untuk memahami sebuah masalah yang rumit,
mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain,
sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan
menemukan solusi dari suatu permasalahan.
4. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi)
Kreativitas dan inovasi adalah kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan
gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan
responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Kreativitas
juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menciptakan penggabungan baru.

C. Problem Based Learning (PBL)


Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran
yang menghadapkan siswa pada masalah nyata sehingga
diharapkan siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
menumbuhkembangkan inkuiri dan keterampilan tingkat tinggi,
memandirikan siswa, serta meningkatkan kepercayaan dirinya.
Sintak dari PBL adalah:
1) Orientasi siswa kepada Masalah
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta
memamerkannya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
D. Discovery Learning (DL)
Model discovery merupakan pembelajaran yang menekankan
pada pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur
atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui
keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sintak dari
Discovery Learning adalah:
1) Stimulation
2) Problem statement
3) Data collection
4) Data processing
5) Verification
6) Generalization
E. Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning adalah sebuah model atau pendekatan
pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks (Trianto,
2014), dengan sintak:
1) Penentuan penugasan proyek
2) Menyusun rencana proyek
3) Menyusun jadwal
4) Monitoring
5) Menguji hasil
6) Evaluasi pengalaman
F. Literasi
Literasi atau melek matematis didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang individu merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan
matematika dalam berbagai konteks.
G. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah Program
pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan
dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM).
1) Religius
Sikap religius mencerminkan keberimanan dan ketakwaan
kepada Tuhanyang Maha Esa.
2) Integritas
Integritas artinya selalu berupaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang bisa dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3) Mandiri
Mandiri artinya tidak bergantung pada orang lain dan
menggunakan tenaga, pikiran, dan waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
4) Nasionalis
Nasionalis berarti menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
5) Gotong Royong
Gotong royong menerminkan tindakan mengahargai kerja
sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.

2 Daftar materi 1. Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi


yang sulit 2. Peluang
dipahami di 3. Ukuran Pemusatan Data dan Penyebaran
modul ini
3 Daftar materi 1. Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
yang sering 2. Peluang
mengalami 3. Ukuran Pemusatan Data dan Penyebaran
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai