Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS TIMBANG TERIMA PASIEN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing : Amiruddin, S.Kep., Ners., M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

NO. NAMA NIM


1. Afrianto 201447203
2. Ananda Mutiara Putri 201447207
3. Widya 201447235
4. Yunia Fajriyanti 201447238

PRODI D III KEPERAWATAN BELITUNG

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah yang berjudul
“Analisis Timbang Pasien”.

Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
“Manajemen Keperawatan”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana
pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan


ketidaksempurnaan baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena itu
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang.

Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi


penulis dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tanjungpandan ,11 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

2.1 Pengertian Timbang Terima..........................................................................................2

2.2 Tujuan dan Manfaat Timbang Terima...........................................................................2

2.3 Tahapan dan Langkah-langkah Timbang Terima..........................................................3

2.4 Prosedur dan Metode Dalam Timbang Terima.............................................................4

2.5 Analisis Video Timbang Terima Pasien........................................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9

3.2 Saran..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan


peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima merupakan
teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan
dengan keadaan klien.

Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Keakuratan data yang diberikan saat
timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan
keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan
dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena
tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan.
Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan
pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian timbang terima?


2. Apa tujuan dan manfaat timbang terima?
3. Bagaimana tahapan dan langkah-langkah dalam timbang terima?
4. Bagaimana prosedur dan metode dalam timbang terima?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian timbang terima


2. Mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat timbang terima
3. Mengetahui dan memahami tahapan dan langkah-langkah dalam timbang terima
4. Mengetahui dan memahami prosedur dan metode dalam timbang terima

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Timbang Terima

Timbang terima merupakan suatu sistem komunikasi yang bertujuan mentransfer


informasi yang essensial bagi perawatan klien secara aman dan holistik (Riegel, 1985).
Dengan demikian tersedianya kontinuitas yang lebih baik dari pelayanan keperawatan antara
perawat yang satu dengan lainnya. Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa
istilah itu diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage.
Handover adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat
pada pergantian shift jaga. Friesen (2008), menyebutkan tentang definisi dari handover
adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama
perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan,
klarifikasi dan konformasi tentang pasien. Handoffs juga meliputi mekanisme transfer
informasi yang dilakukan, tanggungjawab utama dan kewenangan perawat dari perawat
sebelumnya ke perawat yang akan melanjutnya perawatan.

Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah suatu cara dalam


menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Handover adalah
waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggungjawab tentang pasien dari perawat
yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi
yang akurat tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang
akan terjadi dan antisipasinya. Timbang terima sering disebut dengan operan atau over hand.
Operan adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Harus dilakukan seefektif mungkin dengan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat,
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. .

2.2 Tujuan dan Manfaat Timbang Terima

a. Tujuan Umum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
b. Tujuan Khusus:

2
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien
3. Menyampaikan hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya Timbang terima (handover) memiliki
tujuan untuk mengakurasi,mereliabilisasi komunikasi tentang tugas perpindahan
informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan dalam keselamatan dan
keefektifan dalam bekerja.
Timbang terima (handover) memiliki 2 fungsi utama yaitu:
a) Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan perasaan
perawat.
b) Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan
dan tindakan keperawatan.

Manfaat Timbang Terima

 Manfaat bagi perawat :


1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat
3. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
4. Peningkatan pemahaman pelaksanaan timbang terima pasien
5. Terhindar dari kekeliruan pemberian tindakan keperawatan
6. Menimbulkan rasa aman
7. Meningkatkan percaya diri/bangga

 Manfaat bagi pasien :


- Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap,
sehingga klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
 Manfaat bagi Rumah sakit:
- Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.

2.3 Tahapan dan Langkah-langkah dalam Timbang Terima


 Tahapan dan Bentuk Pelaksanaan timbang terima/Operan:
Menurut Lardner et.all (1996, dalam http://ckjnersmanajer.blogspot.com, 2009),
operan memiliki 3 tahapan yaitu:

3
1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab.
Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan
pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran
informasi yang memungkin adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift
sebelumnya kepada perawat shift yang dating.
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan
tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan
untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien
langsung.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan pergantian shift atau operan
jaga, diantaranya (Nursalam, 2002):

1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.


2. Shift yang akan menyerahkan perlu menyiapkan hal-hal yang akan disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada perawat penanggung jawab shift selanjutnya
meliputi:
a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima laporan
d. Penyampaian timbang terima diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-
buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung melihat
keadaan pasien.

2.4 Prosedur dan Metode dalam Timbang Terima


1. Persiapan
a. Kedua kelompok dalam keadaan siap.
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan Dalam penerapannya, dilakukan timbang terima kepada masing-masing
penanggung jawab:
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,

4
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat yang
berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
 Identitas klien dan diagnosa medis.
 Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
 Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
 Intervensi kolaborasi dan dependen.
 Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya,
misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya,
persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara
rutin.
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas Penyampaian pada saat
timbang terima secara singkat dan jelas
f. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
g. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat. (Nursalam, 2002)

Metode dalam Timbang Terima

1. Timbang terima dengan metode tradisional Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Kassesan dan Jagoo (2005) di sebutkan bahwa operan jaga (handover) yang masih
tradisional adalah:
a) Dilakukan hanya di meja perawat.
b) Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan munculnya
pertanyaan atau diskusi.
c) Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum.
d) Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses
informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status kesehatannya tidak up to date.

5
2. Timbang terima dengan metode bedside handover
Menurut Kassean dan Jagoo (2005) handover yang dilakukan sekarang sudah
menggunakan model bedside handover yaitu handover yang dilakukan di samping
tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga pasien secara langsung
untuk mendapatkan feedback. Secara umum materi yang disampaikan dalam proses
operan jaga baik secara tradisional maupun bedside handover tidak jauh berbeda, hanya
pada handover memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
a) Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan terkait kondisi
penyakitnya secara up to date.
b) Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan perawat.
c) Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara
khusus. Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang kerahasiaan pasien
jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau
persepsi medis yang lain.

 Timbang terima memiliki beberapa metode pelaksanaan diantaranya:


1) Menggunakan Tape recorder Melakukan perekaman data tentang pasien kemudian
diperdengarkan kembali saat perawat jaga selanjutnya telah datang. Metode itu berupa
one way communication.
2) Menggunakan komunikasi Oral atau spoken Melakukan pertukaran informasi dengan
berdiskusi.
3) Menggunakan komunikasi tertulis –written Melakukan pertukaran informasi dengan
melihat pada medical record saja atau media tertulis lain. Berbagai metode yang
digunakan tersebut masih relevan untuk dilakukan bahkan beberapa rumah sakit
menggunakan ketiga metode untuk dikombinasi.

2.5 Analisis Video Timbang Terima Pasien


A. Link Video Timbang Terima Pasien
https://youtu.be/qtuZ5tB9UM0
B. Analisis Video Timbang Terima
- Timbang Terima (Secara Teoritis)
Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien, yang bertujuan untuk menyampaikan kondisi atau
6
keadaan secara umum klien,menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.

- Analisis Video
Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini, kegiatan timbang terima terdapat
pada durasi 11.50 yang didalam kegiatannya mencakup :
1. Persiapan : perawat shift pagi dan shift siang dalam keadaan siap untuk
melakukan overran,perawat shift siang sudah mempersiapkan buku catatan.
2. Perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara
komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien.
3. Agar lebih jelas perawat shift pagi melakukan overran ke perawat shift siang
dengan mendatangi ke ruamgan pasien.
4. Menjelaskan diagnose pasien,membahas tindakan yang sudah dilaksanakan.

- Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini,kegiatan pre conference terdapat
pada durasi 01.20 yang didalam kegiatan mencakup :
1. Pre conference dimulai dengan kepala ruangan yang membuka conference
dengan salam. Terdapat 1 katim dan 2 perawat pelaksana. Pelaksanaan pre
conference dilakukan di ruangan khusus,atau terpisah dari ruangan lain. Hal ini
sesuai dengan ketentuan yang ada.
2. Karu kemudian memberi tahu tentang pasien-pasien yang ada di ruangan
perawatan. Dalam hal ini karu memberi tahu kondisi pasien yang ada di setiap
ruangan.
3. Setelah itu,karu kemudian membagi tugas setiap orang. Dengan menetapkan
satu katim dan dua orang perawat pelaksana.

- Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini, kegiatan post conference terdapat
pada durasi 14.13 yang didalam kegiatan mencakup :
1. Didalam video tampak karu,katim dan seluruh perawat pelaksana menyiapkan
rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Didalam video masing-masing perawat pelaksana mendiskusikan mengenai
hasil temuan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Masing-masing perawat pelaksana mendiskusikan mengenai pasien yang
menjadi tanggung jawabnya meliputi data-data pasien.

7
4. Terlihat masing-masing perawat pelaksana menyampaikan hasil asuhan
keperawatan yang diderita klien.
5. Terlihat masing-masing perawat pelaksana menyampaikan rencana tindakan
selanjutnya pada pasien.
6. Katim 2 menyimpulkan hasil post conference.
7. Tampak setelah kegiatan pasca ronde,karu,katim beserta timnya menutup
kegiatan post conference.

- Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini, kegiatan ronde terdapat pada durasi
02.51 yang didalam kegiatan mencakup:
1. Didalam video tampak karu,katim dan seluruh perawat pelaksana melakukan
ronde untuk langsung menilai kebenaran dari suatu masalah,intervensi
keperawatan serta, tindakan yang rasional pada klien dengan langsung
mendatangi klien serta melibatkannya secara langsung dengan menjelaskan
keadaan dan data Kesehatan klien tersebut.
2. Pada kegiatan itu juga memperlihatkan karu dan timnya yang tidak lupa
menyapa pasien dan mengenalkan para anggota tim kepada klien dan keluarga
klien.
3. Karu dan tim juga tidak lupa untuk meningkatkan validitas data kepada pasien.
4. Karu dan anggota terlihat mendiskusikan masalah keperawatan yang diderita
klien yang merupakan fokus kegiatan dan tampak saling menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien
dengan memberi alasan ilmiah tentang tindakan yang akan diambil itu untuk
dilakukan. Serta menilai kemampuan justifikasi setiap mengunjungi klien-
klien mereka dalam kegiatan ronde pada video.
5. Tampak setelah kegiatan pasca ronde, karu,katim, beserta timnya Kembali ke
ruangan rapat untuk melanjutkan diskusi hasil temuan tentang kondisi pasien
dan tindakan yang akan dilakukan pada klien tersebut serta menerapkan
tindakan yang perlu dilakukan itu.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam,2002). Tujuan umum timbang terima adalah
mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting. Sedangkan
tujuan khususnya diantaranya ialah menyampaikan kondisi dan keadaan pasien dan
menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya. Manfaat timbang terima bagi perawat
diantaranya adalah meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat,menjalin suatu
hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat. manfaat bagi klien adalah klien
mendapatkan pelayanan Kesehatan yang optimal. Dan bagi Rumah Sakit adalah
meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif. Tiga tahapan dalam
timbang terima yaitu : persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan
tanggung jawab,pertukaran shift jaga dan pengecekan ulang informasi oleh perawat yang
datang tentang tanggung jawab dan tugas yang dilimpahkan.

9
3.2 Saran

Sebagai seorang perawat, diharapkan lebih dapat melaksanakan dengan baik pada
laporan timbang terima seperti hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan PP
sore sebagai dokumentasi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

https://adoc.tips/download/bab-2-tinjauan-pustaka-klien-timbang-terima-merupakan-
kegiat.html#:~:text=Timbang%20terima%20merupakan%20komunikasi%20yang,pasien
%20pada%20asuhan%20keperawatan%20sebelumnya.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/145/jtptunimus-gdl-anitanuurl-7231-3-babii.pdf

http://repository.unjaya.ac.id/2271/8/ANDI%20PRAYITNO_2213122_pisah.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai