DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah yang berjudul
“Analisis Timbang Pasien”.
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
“Manajemen Keperawatan”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana
pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Keakuratan data yang diberikan saat
timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan
keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan
dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena
tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan.
Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan
pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tujuan Umum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
b. Tujuan Khusus:
2
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien
3. Menyampaikan hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya Timbang terima (handover) memiliki
tujuan untuk mengakurasi,mereliabilisasi komunikasi tentang tugas perpindahan
informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan dalam keselamatan dan
keefektifan dalam bekerja.
Timbang terima (handover) memiliki 2 fungsi utama yaitu:
a) Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan perasaan
perawat.
b) Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan
dan tindakan keperawatan.
3
1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab.
Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan
pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran
informasi yang memungkin adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift
sebelumnya kepada perawat shift yang dating.
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan
tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan
untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien
langsung.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan pergantian shift atau operan
jaga, diantaranya (Nursalam, 2002):
4
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat yang
berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
Identitas klien dan diagnosa medis.
Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
Intervensi kolaborasi dan dependen.
Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya,
misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya,
persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara
rutin.
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas Penyampaian pada saat
timbang terima secara singkat dan jelas
f. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
g. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat. (Nursalam, 2002)
1. Timbang terima dengan metode tradisional Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Kassesan dan Jagoo (2005) di sebutkan bahwa operan jaga (handover) yang masih
tradisional adalah:
a) Dilakukan hanya di meja perawat.
b) Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan munculnya
pertanyaan atau diskusi.
c) Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum.
d) Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses
informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status kesehatannya tidak up to date.
5
2. Timbang terima dengan metode bedside handover
Menurut Kassean dan Jagoo (2005) handover yang dilakukan sekarang sudah
menggunakan model bedside handover yaitu handover yang dilakukan di samping
tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga pasien secara langsung
untuk mendapatkan feedback. Secara umum materi yang disampaikan dalam proses
operan jaga baik secara tradisional maupun bedside handover tidak jauh berbeda, hanya
pada handover memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
a) Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan terkait kondisi
penyakitnya secara up to date.
b) Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan perawat.
c) Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara
khusus. Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang kerahasiaan pasien
jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau
persepsi medis yang lain.
- Analisis Video
Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini, kegiatan timbang terima terdapat
pada durasi 11.50 yang didalam kegiatannya mencakup :
1. Persiapan : perawat shift pagi dan shift siang dalam keadaan siap untuk
melakukan overran,perawat shift siang sudah mempersiapkan buku catatan.
2. Perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara
komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien.
3. Agar lebih jelas perawat shift pagi melakukan overran ke perawat shift siang
dengan mendatangi ke ruamgan pasien.
4. Menjelaskan diagnose pasien,membahas tindakan yang sudah dilaksanakan.
- Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini,kegiatan pre conference terdapat
pada durasi 01.20 yang didalam kegiatan mencakup :
1. Pre conference dimulai dengan kepala ruangan yang membuka conference
dengan salam. Terdapat 1 katim dan 2 perawat pelaksana. Pelaksanaan pre
conference dilakukan di ruangan khusus,atau terpisah dari ruangan lain. Hal ini
sesuai dengan ketentuan yang ada.
2. Karu kemudian memberi tahu tentang pasien-pasien yang ada di ruangan
perawatan. Dalam hal ini karu memberi tahu kondisi pasien yang ada di setiap
ruangan.
3. Setelah itu,karu kemudian membagi tugas setiap orang. Dengan menetapkan
satu katim dan dua orang perawat pelaksana.
- Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini, kegiatan post conference terdapat
pada durasi 14.13 yang didalam kegiatan mencakup :
1. Didalam video tampak karu,katim dan seluruh perawat pelaksana menyiapkan
rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Didalam video masing-masing perawat pelaksana mendiskusikan mengenai
hasil temuan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Masing-masing perawat pelaksana mendiskusikan mengenai pasien yang
menjadi tanggung jawabnya meliputi data-data pasien.
7
4. Terlihat masing-masing perawat pelaksana menyampaikan hasil asuhan
keperawatan yang diderita klien.
5. Terlihat masing-masing perawat pelaksana menyampaikan rencana tindakan
selanjutnya pada pasien.
6. Katim 2 menyimpulkan hasil post conference.
7. Tampak setelah kegiatan pasca ronde,karu,katim beserta timnya menutup
kegiatan post conference.
- Pada video yang memiliki total durasi 17.02 ini, kegiatan ronde terdapat pada durasi
02.51 yang didalam kegiatan mencakup:
1. Didalam video tampak karu,katim dan seluruh perawat pelaksana melakukan
ronde untuk langsung menilai kebenaran dari suatu masalah,intervensi
keperawatan serta, tindakan yang rasional pada klien dengan langsung
mendatangi klien serta melibatkannya secara langsung dengan menjelaskan
keadaan dan data Kesehatan klien tersebut.
2. Pada kegiatan itu juga memperlihatkan karu dan timnya yang tidak lupa
menyapa pasien dan mengenalkan para anggota tim kepada klien dan keluarga
klien.
3. Karu dan tim juga tidak lupa untuk meningkatkan validitas data kepada pasien.
4. Karu dan anggota terlihat mendiskusikan masalah keperawatan yang diderita
klien yang merupakan fokus kegiatan dan tampak saling menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien
dengan memberi alasan ilmiah tentang tindakan yang akan diambil itu untuk
dilakukan. Serta menilai kemampuan justifikasi setiap mengunjungi klien-
klien mereka dalam kegiatan ronde pada video.
5. Tampak setelah kegiatan pasca ronde, karu,katim, beserta timnya Kembali ke
ruangan rapat untuk melanjutkan diskusi hasil temuan tentang kondisi pasien
dan tindakan yang akan dilakukan pada klien tersebut serta menerapkan
tindakan yang perlu dilakukan itu.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam,2002). Tujuan umum timbang terima adalah
mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting. Sedangkan
tujuan khususnya diantaranya ialah menyampaikan kondisi dan keadaan pasien dan
menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya. Manfaat timbang terima bagi perawat
diantaranya adalah meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat,menjalin suatu
hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat. manfaat bagi klien adalah klien
mendapatkan pelayanan Kesehatan yang optimal. Dan bagi Rumah Sakit adalah
meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif. Tiga tahapan dalam
timbang terima yaitu : persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan
tanggung jawab,pertukaran shift jaga dan pengecekan ulang informasi oleh perawat yang
datang tentang tanggung jawab dan tugas yang dilimpahkan.
9
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat, diharapkan lebih dapat melaksanakan dengan baik pada
laporan timbang terima seperti hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan PP
sore sebagai dokumentasi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.tips/download/bab-2-tinjauan-pustaka-klien-timbang-terima-merupakan-
kegiat.html#:~:text=Timbang%20terima%20merupakan%20komunikasi%20yang,pasien
%20pada%20asuhan%20keperawatan%20sebelumnya.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/145/jtptunimus-gdl-anitanuurl-7231-3-babii.pdf
http://repository.unjaya.ac.id/2271/8/ANDI%20PRAYITNO_2213122_pisah.pdf
10