Oleh :
NIM 174010059
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Oleh :
NIM : 174010059
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian Dosen Pembimbing
Universitas Wahid Hasyim Semarang
Lutfi Aris Sasongko., S.TP., M.Si. Hilmi Arija Fachriyan, S.Pi., M.Si
(NPP : 06.02.1.0074) (NPP : 06.15.1.0317)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Budidaya Ikan Air Payau dan Laut Karimunjawa. Pelaksanaan dan penyelesaian
laporan praktek kerja lapangan ini, tidak lepas dari dukungan, bimbingan,
semangat dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur kehadiran Allah SWT, penulis
1. Bapak Hilmi Arija Fachriyan, S.pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
3. Bapak Fachrul, Mas Uli, Mas Taufik, Mas Amin, Mas Wiwit, selaku
4. Bapak Kaslan dan Ibu Siti Nurjannah selaku orang tua dari saudara
iii
5. Bapak dan Ibuku tersayang yang telah mendidik, merawat, membesarkan,
memberi bantuan moral dan material serta jasa dan kebaikan mereka yang
Semarang.
Laporan telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini, untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan Praktik Kerja Lapangan
ini.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1.........................................................................................................
Latar Belakang................................................................................ 1
1.2.........................................................................................................
Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3.........................................................................................................
Tujuan............................................................................................. 3
1.4.........................................................................................................
Manfaat........................................................................................... 3
2.1. Klasifikasi...................................................................................... 4
v
3.2. Metode Pelaksanaan.................................................................... 10
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 31
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 31
5.2. Saran............................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 33
LAMPIRAN....................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa ikan kerapu merupakan salah satu jenis
ikan yang laris dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, saat ini
Indonesia akan mendapati bahwa ada banyak negara di luar sana yang
menginginkan untuk impor ikan ini, alhasil ikan ini diekspor ke negara
Ikan kerapu juga memiliki banyak jenis. Setiap jenis sudah pasti akan
untuk mengenali variasi dan masing-masing ciri-ciri tersebut. Hal ini akan
berpengaruh dari harga penjual dan bibit dari ikan tersebut. Bahkan, ikan ini
juga tidak hanya ditemukan di wilayah perairan Indonesia saja, kerapu juga
1
2
jika dikonsumsi secara teratur juga mampu mengurangi resiko penyakit jantung
coroner karena ikan kerapu ini mengandung omega 3 (salah satu lemak tak
jenuh yang sangat baik bagi tubuh). Selain itu ikan kerapu cantang juga
sangat besar karena didukung oleh potensi perairan kita yang cukup luas baik
perairan laut, payau, maupun perairan tawar. Adapun sifat-sifat biologi yang
sifat yang dapat mentolerir perubahan salinitas (euryhaline), selain itu ikan ini
mampu tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat apabila dipelihara
ekspor yang sangat menarik yang selama ini belum dimanfaatkan secara
penuh.
karang.
3
lahan sebesar 10.000 m² dan luas bangunan sebesar 150 m². Karena lahan
yang cukup luas juga sangat dekat dengan laut merupakan lokasi yang tepat
untuk budidaya ikan air laut dan fasilitas yang cukup lengkap, maka dari itu
berikut :
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dari rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.4. Manfaat
cantang khususnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi
menjadi:
Kelas : Chondrichthyes
Ordo : Percomorphi
Divisi : Perciformes
Famili : Serranidae
Genus : Epinephelus
Kelas : Chondrichthyes
Ordo : Percomorphi
Divisi : Perciformes
Famili : Serranidae
Genus : Epinephelus
5
6
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Subkelas : Ellasmobranchii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Serranidae
Genus : Epinephelus
mendapatkan strain baru yang mewarisi sifat-sifat genetik dan morfologis dari
6
7
Penetapan Pusat Pengembangan Induk dan Bibit Ikan (Udang, Nila, Rumput
Laut dan Kerapu), sedangkan BBAP Situbondo dalam hal ini sebagai anggota
benih ikan kerapu varietas baru berupa ikan hibrida yang unggul.
dan kerapu kertang jantan telah menghasilkan satu varietas baru yang secara
partumbuhannya lebih baik daripada ikan kerapu macan dan kerapu kertang
itu sendiri.
antara kerapu macan dengan kerapu kertang. Kerapu macan memiliki bentuk
7
8
kemerahan. Pada garis rusuknya terdapat 110 - 114 buah sisik.dan gepeng
Mulutnya kerapu cantang lebar serong ke atas, rahang bawah dan atas
dilengkapi gigi-gigi yang berderet dua baris, ujungnya lancip dan kuat.
Sementara itu, ujung luar bagian depan dari gigi baris luar adalah gigi-gigi
yang besar. Badan kerapu macan ditutupi oleh sisik kecil yang mengilap dan
Tabel 2.1. Morfologi dan Anatomi Kerapu Macan, Cantang dan Ketang
lebar badannya
8
9
(samar-samar)
3 Bintik hitam melebar Bintik hitam juga banyak Bintik hitam juga
individu
4 Sirip punggung Sirip punggung semakin Sirip punggung
menyatu yang terdiri yang terdiri atas 11 jari- menyatu yang terdiri
atas 11 jari-jari keras jari keras dan 15 jari-jari atas 11 jari-jari keras
dan 14 jari-jari lunak, lunak, sirip pectoral terdiri dan 15 jari-jari lunak,
sirip pectoral terdiri atas 17 jari-jari lunak, sirip sirip pectoral terdiri
atas 16 jari-jari lunak, ventral terdiri dari 1 jari- atas 17 jari-jari lunak,
sirip ventral terdiri jari keras dan 5 jari-jari sirip ventral terdiri dari
dari 1 jari-jari keras lunak, sirip anal terdiri 1 jari-jari keras dan 5
dan 5 jari-jari lunak, dari 2 jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak, sirip anal
sirip anal terdiri dari 2 jari-jari lunak, sedangkan terdiri dari 2 jari-jari
jari-jari keras dan 9 sirip caudal terdiri atas 13 keras dan 8 jari-jari
9
10
lebih panjang dari superior (bibir bawah lebih lebih panjang dari bibir
sehingga popular juga dengan sebutan kerapu karang. parameter kualitas air
°C, salinitas antara 30 - 33 ‰, kandungan oksigen terlarut lebih besar dari 3,5
10
11
(piscivorous).
oleh ikan-ikanan. Jenis udang-udangan yang banyak dijumpai dalam isi perut
(mugil sp.), jenaha (lutjanus sp.), sotong (sepia sp.), gurita (octopus sp.), dan
cumi-cumi (loligo sp.) dalam jumlah kecil. Karena itu, kandungan protein
11
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
Februari-25 Februari 2020 di Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Payau
kegiatan budidaya ikan kerapu di Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air
a. Observasi
12
13
b. Wawancara
c. Tindakan
yang ada di Balai Perbenihan Dan Budidaya Ikan Air Payau Dan Laut
d. Pencatatan
e. Dokumentasi
budidaya, panen dan pasca panen tanaman melon serta kegiatan yang
f. Kajian pustaka
Budidaya ikan Kerapu merupakan salah satu jenis usaha yang masih
Praktik Kerja Lapangan yang saya laksanakan pada tanggal 7 februari s.d. 25
februari 2020, Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Payau dan Laut
Sayangnya ketika kegiatan dilaksanakan umur ikan belum sampai siap panen.
Ikan kerapu cantang merupakan jenis ikan yang hidup di media air
jaring apung. Lokasi yang bisa dipilih untuk melakukan budidaya ikan
Pilih lokasi yang tenang dengan arus air tidak terlalu bergelombang dan
kerapu adalah batu yang berpasir karena dengan lokasi seperti itu ikan
15
16
menempel pada tubuh ikan dengan cara mengesekkan tubuhnya pada batu
atau pasir. Selain itu ada juga bak penampungan air laut yang berfungsi
budidaya ikan kerapu cantang adalah jaring. Jaring yang baik untuk
melakukan budidaya ikan kerapu cantang ini yaitu jaring dengan bahan
pemeliharaan benih adalah 5000 liter. Dinding dan dasar bak dicat dengan
warna biru muda. Setiap sudut bak dibuat agak melengkung dengan
Gambar 4.1. Bak penampungan air laut Gambar 4.2. Bak pemeliharaan benih
dengan cara dinding dan dasar bak, selang aerasi batu aerasi, serta pipa
saringan outlet dicuci dan disikat sehigga lumut yang menempel hilang,
kemudian bak dibilas hingga bersih. Setelah itu bak dan peralatan yang
sudah dicuci disiram dengan clorin sebanyak 50 ppm dan dibiarkan selama
1 hari kemudian setelah itu bak dan peralatan dicuci dengan deterjen dan
di bilas lagi dengan air tawar sehingga bau clorin hilang dan dikeringkan.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukaan oleh (Subyakto dan Cahyaningsih.
(2002)).
Bak yang sudah siap kemudian diisi air. Air yang di alirkan ke
dinetralisir tio sulfat sebanyak 5 ppm selama 15-30 menit. Pengisian air ke
18
sangat perlu diperhatikan karena air merupakan salah satu faktor yang dpat
kualitas air juga bertujuan untuk mencegah ikan agar tidak terinfeksi yang
kualitas air.
Penyiponan
optimal maka bak diusahakan dalam keadaan bersih, oleh karena itu
adalah salah satu upaya untuk menjaga ait agar tetap stabil.
Pergantian Air
saja mengenai ikan dan bagian dalam bak. Semprotkan air secukupnya
jangan terlalu kencang karena dapat membuat ikan stress, bahkan sisik
20
ikan mengelupas. kemudian air tawar dan kotoran yang ada pada bak
pH 8,3 pH meter
Sumber : BBAP Situbondo (2013)
C. Pemberian Pakan
cm hanya diberi pakan pelet EP, dimana ukuran pelet yang menyesuaikan
ukuran mulut ikan. Pemberian pakan pada benih ikan diberikan sebanyak
3 kali sehari. Adapun jadwal pemebrian pakan adalah pada pukul 09.00 ,
tubuh ikan sehingga dapat tumbuh secara normal, di samping itu dapat
berpengaruh terhadap kinerja ikan, warna tubuh menjadi lebih cerah dan
E. Grading Benih
secara rutin dilakukan. Hal ini dilakukan agar setiap bak pembesaran
benih hanya diisi ikan yang berukuran sama, bila ada perbedaan ukuran
maka ikan yang lebih kecil akan kalah bersaing dengan ikan yang lebih
usia kerapu cantang yang siap tebar di KJA adalah ikan yang berusia 1
bulan setelah pendederan, yaitu panjang ikan sudah mencapai 15-20 cm.
Untuk kepadatan tebar setiap petak KJA adalah 200-250 ekor ikan.
makan sebanyak 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Adapun
susahnya mendapatkan ikan rucah sebagai pakan dan harga pakan yang
harus memesannya terlebih dahulu dari nelayan yang berasal dari Jepara,
kemudian ikan rucah itu dikirimkan menggunakan kapal bisa juga nelayan
yang menjadikan kendala dan harga pakan mahal. Akibatnya ikan kerapu
hanya diberi pakan dengan menyesuaikan stok pakan. Jika stok pakan
banyak maka ikan kerapu akan diberi makan 2 kali sehari, tetapi jika stok
gelombang lepas air laut. Selain itu tujuan mencuci ikan menggunakan air
menggunakan air tawar adalah menangkap ikan dari KJA lalu dimasukkan
ke dalam ember yang sudah terisi air tawar. Masukkan 10-20 ekor ikan
setiap ember, kemudian pegang ikan satu persatu lalu cek pada seluruh
tubuh ikan. Usap dan bersihkan sisik ikan dari arah kepala hingga ekor,
25
karena jika terbalik akan membuat sisik ikan terkelupas dan akibatnya
daya tahan tubuh ikan melemah yang membuat ikan mudah mati. Ikan
Budidaya tidak akan lepas dari kendala berupa hama dan penyakit.
budi daya kerapu akan terganggu apabila ikan diserang hama dan penyakit
karena kegagalan dan kerugian yang akan didapat. Jadi, alangkah baiknya
untuk mengetahui dahulu hama dan penyakit yang biasa ditemui pada budi
daya kerapu.
4.2.1 Ancaman
1. Kompetitor (pesaing)
oksigen, dan ruang gerak. Organisme pesaing bisa berupa alga, kerang-
kerangan, tertitip, dan lumut yang semuanya biasa menempel pada jaring.
tambak.
27
mikian, sirkulasi oksigen dan sinar matahari tidak akan terhalang oleh
mata jaring berukuran 2 inci dibutuhkan waktu ganti sekitar 3-4 minggu..
2. Predator (pemangsa)
peliharaan. Pemangsa kerapu biasanya berupa ikan hiu dan jenis burung
seperti camar dan pelican. Namun, untuk predator seperti itu hiu biasanya
tidak akan menyerang jika memang lokasi budi daya bukan merupakan
daerah teritorial hiu. Bisa pula dengan membuat jaring rangkap supaya
ruang gerak ikan buas bisa dipersulit sehingga tidak bisa menembus
jarring.
lingkungan budi daya juga harus dilakukan untuk mencegah hama tersebut
masuk.
3. Pencuri
dengan mengontrol area lahan secara kontinu dan dijaga secara bergantian.
Buatlah rumah jaga di areal budi daya sehingga keamanan selalu terjaga.
4.2.2. Penyakit
gangguan fungsi atau struktur dari tubuh, baik langsung atau tidak
membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit. Gejala klinis
ikan yang tidak sehat antara lain nafsu makan hilang dan tingkah laku
tidak normal. Tingkah laku yang tidak normal ini di antaranya ikan diam
perubahan warna tubuh, sirip, dan ekor; badan kurus dan perut
keputihan. Sementara itu, indikasi ikan tidak sehat secara internal (di
limpa, usus) yang berwarna pucat, terdapat cairan pada rongga perut,
A. Penyakit non-infeksi
sebagai berikut:
1. Curah hujan
salinitas ekstrim yang disebabkan oleh curah hujan. Curah hujan yang
tertutup oleh lumpur dari endapan sedimentasi. Curah hujan juga dapat
2. Parameter air
pH, dan oksigen terlarut. Apabila semua faktor ini tidak terkondisikan
dari upwelling (arus balik).
30
3. Kondisi pakan
tepat waktu dan tidak berlebihan. Namun, jika pakan yang diberikan
B. Penyakit Infeksi
oleh protozoa dan penyakit. Semuanya bisa menginfeksi ikan serta menular.
a.) Protozoa
sirip, sisik mudah lepas, ikan menjadi lesu, peningkatan produksi lender,
b.) Parasit
1. Flatworm (Platyhelmynthes)
Ciri-ciri dari kerapu yang terserang parasit ini adalah warna tubuh
jenis ini menyerang organ dalam seperti usus, gonad (kantung telur),
serta insang.
selera makan ikan menurun, insang rusak dan berwarna cokelat, serta
100-125 butir. Parasit ini biasa menyerang kerapu yang bobotnya >50
sering menempel pada insang dan kulit dengan kerusakan yang serius.
dan insang. Ikan yang terserang parasit ini akan mengalami kerusakan
di kedua organ tersebut. Insang menjadi pucat serta sisik kerapu akan
terkelupas.
32
baik bakteri atau jamur. Mata yang terserang akan menjadi putih
1. Serangan protozoa
green 0,15 ppm.
d. Jika gejala terlalu parah, dapat direndam dengan air tawar selama 10-
15 menit.
2. Serangan parasite
selama 1 jam.
dan dapat dicegah dengan merendam ikan ke dalam air tawar selama 15
menit.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktik kerja Lapangan di Balai perbenihan dan Budidaya Ikan Air
Ikan Air Payau dan Laut Karimunjawa dimulai dari persiapan alat dan
itu diberi pakan 3-4 kali sehari. Grading dilakukan 14 hari setelah benih
pada pagi dan sore hari dengan menggunakan pakan ikan rucah.
2. Kendala yang terdapat saat budidaya ikan kerapu cantang adalah susah
mendapatkan stok pakan. Kendala lain adalah hama dan penyakit yang
menggangu proses budidaya dan pertumbuhan ikan antara lain ikan yang
bersarang pada insang ikan, dan cacing yang menepel pada tubuh ikan.
34
35
5.2 Saran
Budidaya Ikan Air Payau Dan Laut Karimunjawa, saran yang dapat penulis
maksimal.
c) Penambahan tenaga kerja tetap oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan
Choo Wei Jiet, Nadirah M, 2018, Teknik Budidaya Kerapu Cantang Pada
keramba Jaring Apung di BBAP Situbondo Jawa Timur, Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan Vol: 10. No. 2 98-103
Fadhilyatud diniyyah, Choo Wei Jiet, 2018, jurnal ilmiah Perikanan Dan Kelautan
Vol: 10. No. 2
http://www.oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_ix(1)3-10.pdf (akses 23
Februari 2020
Ghufron M, H.K. Kordi, 2011, Buku Pintar Budidaya Ikan Air Laut Ekonomis,
LILY PUBLISHER, Yogyakarta.
36
LAMPIRAN
PProses Grading
Kerapu Cantang Usia 5 bulan