Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

Disusun Oleh :

Nama : Chesa Annisatu Solekha


NIM : 1908010035
Kelas : Farmasi 2A

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada saya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kewarganegaraan
tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

Adapun makalah Pendidikan Kewarganegaraan tentang Wawasan Nusantara dan


Ketahanan Nasional ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam proses
pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu , kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi bahasa maupun dari segi - segi lainnya. Oleh karena itu saya menerima
semua saran dan kritikan sehingga saya dapat memperbaiki makalah Pendidikan Kewarganegaraan
ini.

Saya mengharapkan semoga atas hadirnya makalah ini, dapat bermanfaat terutama bagi saya
sendiri dan pembaca sehingga dapat memberikan pengetahuan lebih terhadap pembaca.

Senin, 9 maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Masalah dan Manfaat Penulisan...................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................................. 6

2.1 Wawasan Nusantara .................................................................................................. 6

2.1.1 Pengertian Wawasan Nusantara....................................................................... 6

2.1.2 Landasan Wawasan Nusantara......................................................................... 7

2.1.3 Unsur Wawasan Nusantara.............................................................................. 8

2.1.4 Hakekat Wawasan Nusantara......................................................................... 10

2.1.5 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara.................................... 10

2.2 Ketahanan Nasional.................................................................................................. 12

2.2.1 Pengertian Ketahanan Nasional...................................................................... 12

2.2.2 Asas Ketahanan Nasional............................................................................... 12

2.2.3 Keberhasilan Ketahanan Nasional.................................................................. 14

BAB III. PENUTUP................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 16

3.2 Saran......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dan
berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia
yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan
dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan
membentuk suatu bangsa.

Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi. Seperti layaknya sebuah organisasi, negara
memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota negara adalah warganya, tujuan negara biasanya
tercantum dalam pembukaan konstitusinya, sedang peraturannya dikenal sebagai hukum.
Bedanya dengan organisasi yang lain, negara berkuasa di atasindividu-individu dan di atas
organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu. Peraturan negara berhak mengatur seluruh
individu dan organisasi yang ada pada suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi
hanya berhak mengatur pihak - pihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat
memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi
dari sanksi yang bersifat lunak sampai sanksi yang bersifat kekerasan. Sepanjang sejarah manusia
hidup di atas permukaan bumi, manusia telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang
paling primitif yaitu negara kesukuan, negara kota, sampai Negara kerajaan, negara republik dan
negara demokrasi. Sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif negara yang diakui semua pihak. Ahli -
ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu negara. Secara sederhana bisa kita
katakan bahwa yang dimaksud dengan negara adalah organisasi yang menaungi semua pihak
dalam suatu wilayah tertentu.

Indonesia yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya mempunyai elemen, seperti
masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam pembangunan suatu Negara. Negara
mempunyai hak dan kewajiban bagiwarga negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga
mempunyai hak dan kewajiban terhadap Negaranya. Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut
yang seharusnya di pertanggungjawabkan oleh masing-masing elemen tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Makalah ini akan membahas sebagai berikut :

1.2.1 Wawasan Nusantara

a. Apa pengertian wawasan nusantara?

b. Apa yang menjadi landasan wawasan nusantara?

c. Apa saja unsur dasar wawasan nusantara?

d. Apa hakekat dalam wawasan nusantara?

e. Apa kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara?

1.2.2 Ketahanan Nasional

a. Apa pengertian ketahanan nasional?

b. Apa saja asas-asas dalam ketahanan nasional?

c. Apa keberhasilan dalam ketahanan nasional?

1.3 Tujuan Masalah dan Manfaat Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

b. Memaparkan mengenai wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara lebih jelas

c. Menambah wawasan mengenai wawasan nusantara dan ketahanan nasional bangsa Indonesia
1.3.2 Manfaat Penulisan

a. Mengetahui definisi dari wawasan nusantara

b. Mengetahui landasan wawasan nusantara

c. Mengetahui unsur wawasan nusantara

d. Mengetahui hakekat wawasan nusantara

e. Mengetahui kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara

f. Mengetahui definisi dari ketahanan nasional

g. Mengetahui asas-asas ketahanan nasional

h. Mengetahui keberhasilan ketahanan nasional


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Wawasan Nusantara

2.1.1 Pengertian Wawasan Nusantara

Secara Etimologi kata wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi, ditambahkan akhiran (an) bermakna cara pandang, cara tinjau
atau cara melihat. Dari kata wawas muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau
melihat. Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi, atau cara pandang
atau cara melihat. Selanjutnya kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara. Kata nusa artinya
pulau atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yakni Asia dan Australia dan dua samudera
yakni samudera Hindia dan samudera Pasifik.

Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar.

Menurut Prof.Dr. Wan Usman Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah air nya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.

Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Dengan demikian wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD
1945, yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan nasional.

2.1.2 Landasan Wawasan Nusantara

Landasan wawasan nusantara dapat di jabarkan menjadi berbagai landasan, yaitu :

1. Landasan Idiil
Pancasila adalah faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan sebagai landasan idiil
pada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan nusantara merupakan perwujudan
dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung paham
keseimbangan, keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada
terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Dengan kata lain, landasan idiil merupakan landasan dasar terwujudnya
wawasan nusantara.

2. Landasan Konstitusional

Kata konstitusional biasa berkaitan erat dengan perundang-undangan. Jadi, landasan wawasan
nusantara juga berlandaskan pada perundang-undangan. UUD 1945 yang merupakan landasan
konstitusi dasar negara, yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang
kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.

3. Landasan Visional.

Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa
indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar
tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan
dan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

• Memajukan kesejahteraan umum

• Mencerdaskan kehidupan bangsa

• Ikut melaksanakan ketertiban dunia

4. Ladasan Konsepsional

Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi nasional,
berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan. Agar dapat mengatasinya, basngsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan,
dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

5. Landasan Operasional.
GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara, yang dikukuhkan
MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.

2.1.3 Unsur Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Wadah (Contour)

a. Wujud Wilayah / Bentuk Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan
ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh
lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara
kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah
dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak
geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah
Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan
keamanan.

b. Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk
dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat
yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem
pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD
1945. Indonesia adalah Negara hukum (Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus
dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat,
kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.

2. Isi (Content)

Aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat
pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun
cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi wawasan nusantara
menyangkut dua hal, pertama yaitu realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, dan kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi, cita-cita
bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Rakyat Indonesia yang
berkehidupan kebangsaan yang bebas. Dan pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

3. Tata Laku (Conduct)

Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata laku
batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik
dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan
perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri
atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki
rasa bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang
tinggi dalm segala aspek kehidupan nasional.

2.1.4 Hakekat Wawasan Nusantara

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dimana cara pandang yang ada dalam
nusantara untuk mencapai keutuhan nasional. Jadi hakikat wawasan nusantara adalah dimana
sikap dan tidak kita menunjukkan bahwa kita adalah warga negara Indonesia yang memiliki peran
penting untuk memajukan Indonesia. Hal ini bisa mencegah perpecahan antar warga negara yang
sering menimbulkan masalah dalam negara. Oleh karena itu dengan berpedoman pada wawasan
nusantara kita bisa menjaga keutuhan bangsa dengan mendukung pembangunan nasional yang
sesuai dengan tujuan nasional. Kondisi ini diwujudkan untuk mencapai tujuan nasional yang
berhasil.

2.1.5 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

1. Kedudukan
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam
upaya mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai
beriku

Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.

· Undang-undang dasar 1945 sebagai konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan


konstitusional.

· Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Tujuan

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan
kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah.

· Ketahanan nasional sebagai konsepsi bangsa, berkedudukan sebagai landasan konsepsional

· GBHN sebagai kebijaksanaan dasar bangsa, berkedudukan sebagai landasan operasional

2.2 Ketahanan Nasional

2.2.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari
berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar
dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan,
keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa
dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak
sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan
ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut
dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.

Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya
terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.

Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun
dari luar.

2.2.2 Asas Ketahanan Nasional

Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan
Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan kemakmuran dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan
merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem
kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai
intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan
harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat
kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap
aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

3. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar

Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.

a. Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

b. Mawas ke Luar

Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional.

3. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong royong,


tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembangkan menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

2.2.3 Keberhasilan Ketahanan Nasional

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional
adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional
UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Utnuk mewujudkan keberhasilan ketahanan
nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu:

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik
secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa
Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya
kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta
peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan
nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari
pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya wawasan nusantara dan ketahanan nasional ini kita segenap bangsa Indonesia
dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk kemajuan negara indonesia dan
mempertahankan kedaulatan indonesia.

Wawasan Nusantara menjadi hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena akan
mampu menumbuhkan sikap nasionalisme tinggi terhadap bangsa dan Negara. Oleh karenanya,
Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalism tinggi di segala aspek kehidupan
rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional.

Di dalam Ketahanan Nasional, upaya untuk mencegah diri dari ancaman salah satunya dengan
meningkatkan pertahanan dan keamanan. Rakyat Indonesia sebagai suatu kesatuan dalam
mengupayakan pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan mengamankan negara
demi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Membangun TNI yang profesional serta
menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia,
terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

3.2 Saran

Dalam melaksanakan wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia, kita harus membangun rasa
persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain.
Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara
warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

Ketahanan Nasional Sangat penting untuk di pelajari, agar menimbulkan rasa cinta terhadap tanah
air Indonesia. Selainitu, pemerintah sebaiknya meningkatkan sistem politik dan strategi nasional
Indonesia agar bangsa ini dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Muchji, Achmad, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Gunadarma

Santoso, Budi, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sartini, dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma

Zubaidi, H. Achmad, dkk .2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Anda mungkin juga menyukai