Anda di halaman 1dari 9

Laporan Lengkap Praktikum Kimia dasar

Hari/Tanggal : Jumat, 04 Oktober 2019

Percobaan ke- : 2(dua)

Kelompok : 5 (lima)

Anggota : 1. Dewi R. Limbong

2. Grace Elisa

3. Putra Jaya Telaumbanua

4. Ratna Rouli Pardede

5. Wensiyana

Asisten Laboratorium

Endah Setiya Ningrum


I. TOPIK PERCOBAAN

Pembuatan larutan

II. TUJUAN PERCOBAAN

1. Membuat larutan dengan berbagai konsentrasi

2. Membuat larutan dengan pengenceran berbagai konsentrasi

3. Membuat larutan dengan pencampuran berbagai konsentrasi

III. DASAR TEORI

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan

dapat terjadi karena komponan larutan terdispersi menjadi atom atau

molekul-molekul atau lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat

berupa padat, cair atau gas. Namun lazimnya yang disebut larutan adalah

zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat terlarut.

Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang

disebut homogeny karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan.

Karena larutan adalah campuran molekul yang biasanya molekul-molekul

pelarut agak berjauhan dalam larutan bila dibandingkan dalam larutan

dalam larutan murni.

Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasintertentu sering

dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui

konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi. Standarisasi


sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang dadalam jumlah yang relative

besar disebut pelarut.

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogeny yang terdiri dari

dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan

disebut (zat) terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih

banyak daripada zat-zat lain dalam larutannya disebut pelarut atau solven.

Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam

konsentrasi larutan, sedangkan proses campuran zat terlarut dan pelarut

membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi

larutan selain molaritas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas

menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam liter larutan.

Rumus yang digunakan :

n
M=
v

Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan

volumenya dalam milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan

rumus.

n x 1000 g x 1000
m= X m=
ml Mr ml

dengan

M= molaritas (mol/liter)

n= mol zat terlarut (mol)

v= volume zat terlarut (gram)


g= massa zat terlarut (gram)

Mr= massa molekul relative zat terlarut

Cara membuat larutan aplikasinya banyak diterpkan dalam

kehidupan sehari-hari. mungkin anda pernah membuat air teh manis.

Untuk menghasilkan larutan yang sesuai dengan yang diharapkan tentu

anda harus bisa mencampurkan bahan-bahan dengan komposisi yang

sesuai. Keterampilan membuat larutan tentu sangat banyak manfaatnya

lebih di laboratorium maupun bidang industry.

1. Molaritas

Molaritas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g

pelarut. Molaritas tidak tergantung pada temperature dan

digunakan dalam bidang kimia fisika, teristimewa dalam sifat

koligatif.

2. Normalitas (N)

Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter

larutan ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi

yang dialami zat itu, karena satuan ini dipakai dalam penyetara zat

dalam reaksi
IV. ALAT DAN BAHAN

a. Alat (ditulis dalam tabel).Contoh:

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Gelas Kimia 50 ml 1
2 Labu Takar 100 ml 1
3 Pipet tetes 1
4 pengaduk 1

b. Bahan (ditulis dalam tabel). Contoh :

No Nama Bahan Satuan Jumlah


1 aquadest ml 50 ml
2 Padatan NaOH gram 2 gram
3
Ds ........................... ............... ...................

V. PROSEDUR KERJA

Ditulis dalam kalimat pasif. Contoh :

1. Siapkan kaca arloji

2. Hitung massa NaOH

3. 2 g NaOH ditimbang dengan tepat dan dilarutkan dalam 50 ml aquadest

4. Kemudian aduklah dengan pengaduk sampai zat tersebut larut dalam air

5. Masukan larutan dalam gelas kimia tersebut ke dalam labu ukur 100 ml

6. Tambahkan air 50 ml ke dalam labu ukur sampai tepat garis batas 100ml

7. Kocok labu ukur tersebut

8. Catat hasil massa pembuatan larutan tersebut


VI. DATA HASIL PENGAMATAN

NO LANGKAH PERCOBAAN HASIL PENGAMATAN


1. Menghitung volume HCl Vencer (l ) xMxMr
Vpekat=
pxk

HCl= 50 --> 0,05 l

0,05lx 0,1 x 36,5 0,05 x 365 x 10−2


V= =
1,19 x 0,37 1,19 x 0,37

0,1825
Volume HCl= =0,414 ml
0,4403
2. Menghitung massa NaOH
Massa = V (l) x M x Mr

= 0,05 l x 0,1 x 40 = 0,2 gr

4. Menimbang padatan Natrium


Massa = 0,2 gram
(NaOH)
Warna = Tidak Berwarna
5. Dilarutkan NaOH ke dalam 50

ml aquadest dengan konsentrasi


1. tercampur rata
6. 1M
2. volume berkurang
Cairan NaOH tersebut dikocok
3. NaOH mencair dan membentuk

larutan homogen

VII. PERHITUNGAN, PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN

a. PERHITUNGAN

Vencer (l ) xMxMr
Menghitung volemu HCl = Vpekat=
pxk
HCl= 50 --> 0,05 l

0,05lx 0,1 x 36,5 0,05 x 365 x 10−2


V= =
1,19 x 0,37 1,19 x 0,37

Menghitung massa NaOH = Massa = V (l) x M x Mr

= 0,05 l x 0,1 x 40 = 0,2 gr

b. PEMBAHASAN (MINIMAL 2 HALAMAN)

Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan

pertama pada pembuatan larutan NaOH yang sudah ditimbang dengan

tepat pada timbangan tersebut, kemudian larutan ke dalam gelas kimia

ditambahkan air 50 ml di aduk dengan pengaduk, setelah terlarut di

masukkan ke dalam labu ukur ditambahkan dengan air sebanyak 50 ml

sampai garis batas 100 ml dan di aduk kocok. Setelah diamati dan

dihitung jumlah massa NaOH.

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutannya dapat

terjadi karena komponen larutan terdispersi menjadi atom ataunmolekul-

molekul atau lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat,

cair atau gas. Namun lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair.

Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat terlarut.

VIII. KESIMPULAN

1. Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat

terjadi karena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-


molekul atau lain-lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat,

cair atau gas.

2. Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol

zat terlarut dalam suatu liter larutan

3. Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan,

sehingga konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan

air (pelarut).

4. Molaritas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut ke dalam g

pelarut.mmolaritas tidak tergantung pada temperature dan digunakan

dalam bidang kimia fisika teristimewa dalam sifat koligatif

5. Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter

larutan. Ekivalen zat dala, larutan bergantung pada jenis reaksi yang

dialami zat itu, karena satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam

reaksi.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti ( Terjemahan :

Sukmariah Maun, Kamiatu Anas, dan Tilda S.).

David. W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, Jakarta.


Harjadi, W. ilmu kimia analitik. Pt. Gramedia Pustaka, Jakarta

Kartini,M.Pd. 2012. Paduan Praktikum kimia dasar 1, Cirebon : IAIN Press

X. LAMPIRAN (5 Point)

Fotocopy Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai