3. Teori Stewardship
Teori stewardship menggambarkan situasi para manajemen yang tidak termotivasi
oleh tujuan-tujuan individu dan kepentingan pribadi tetapi lebih ditujukan pada sasaran
hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi atau lebih mementingkan kepentingan
pricipal.
Fenomena Teori Stewardship
● PT Bank Lippo Tbk, terindikasi melakukan pelaporan keuangan ganda
tahun 2002 dan PT Bank Century yang terindikasi memanipulasi berbagai
transaksi fiktif tahun 2008. Akibatnya laba/rugi PT Bank Century Tbk
mengalami penurunan sangat drastis. Terjadinya berbagai kasus
penyajian laporan keuangan yang tidak semestinya ini mengakibatkan laba yang
dilaporkan diterapkannya Good Corporate Governance(GCG). Good Corporate
Governance(GCG) merupakan sitem tata kelola perusahaan yang digunakan
untuk meminimalisir tindakan manajemen laba oleh perusahaan.
● Laporan audit per 31 Desember 2001, laporan keuangan Kimia Farma menyajikan
laba bersih yang diperoleh sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit
oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Audit ulang yang dilakukan per 3
Oktober 2002, dalam laporan keuangan yang baru laba bersih yang disajikan
hanya Rp 99,56 miliar yaitu lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar dari laba bersih
laporan sebelumnya (Parsaroan, 2009).
Penelitian yang menggunakan teori stedwardship
● Nurochman, A., & Solikhah, B. (2015). Pengaruh good corporate governance,
tingkat hutang dan ukuran perusahaan terhadap persistensi laba. Accounting
Analysis Journal, 4(4).
● Dewi, N. K. H. S., & Putra, I. M. P. D. (2016). Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance Pada Integritas Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 15(3), 2269-2296.
● Suharyani, R., Ulum, I., & Jati, A. W. (2019). Pengaruh Tekanan Stakeholder dan
Corporate Governance Terhadap Kualitas Sustainability Report. Jurnal Akademi
Akuntansi, 2(1).
● Putri, D. F. (2018). STUDI TENTANG ANALISA STAKEHOLDER DALAM
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI
KOTA MADIUN (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
6. Signalling Theory
Pencetus signalling theory adalah Spence yang sebelumnya telah melakukan
penelitian dengan judul Job Market Signalling pada tahun 1973. Menurutnya, asimetris
informasi terjadi pada pasar ketenagakerjaan. Menurut Spence (1973), pihak pengirim
(pemilik informasi) yang memberikan suatu isyarat atau sinyal berupa informasi yang
mencerminkan kondisi suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak penerima (investor).
Teori signal atau signalling theory melandasi mengenai pengungkapan sukarela.
Teori signal menerangkan mengenai bagaimana perusahaan seharusnya memberikan
sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal tersebut dapat berupa penyampaian
informasi laporan keuangan kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal yang
disampaikan berupa informasi yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk dapat
merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal yang disampaikan dapat berupa informasi atau
promosi lain yang dapat menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada
perusahaan lain.