Anda di halaman 1dari 39

Pelaksanaan Belanja

Satuan Kerja
Pemerintah Pusat

E-Learning
Pelaksanaan Anggaran
Satuan Kerja Pemerintah Pusat

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Pokok bahasan

1. Prinsip pembayaran belanja negara


2. Mekanisme pembayaran belanja negara
3. Pembayaran atas prestasi pekerjaan
4. Penyusunan dokumen tagihan belanja negara
Dasar Hukum

• UUD Tahun 1945.


• UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
• UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
• UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
• UU tentang APBN – diterbitkan setiap tahun
• PP No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 50
Tahun 2018.
• Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
• Permenkeu Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran
Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Permenkeu Nomor 178/PMK.05/2018 .

• Dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara, selanjutnya Menteri


Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan lainnya sebagai petunjuk teknis.
Pengertian Keuangan Negara
• Pendekatan Sisi OBYEK
• semua hak & kewajiban negara yg dapat dinilai dg uang, termasuk
kebijakan & kegiatan dalam bid. fiskal, moneter & pengel. kekayaan Keuangan Negara
1 negara yg dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun
berupa barang berhub. dg pelaks. hak & kewajiban tersebut.
adalah semua hak
dan kewajiban
negara yang dapat
• Pendekatan Sisi SUBYEK dinilai dengan
• seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, uang, serta segala
dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, PEMDA, Perusahaan sesuatu baik
2 Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dgn keuangan negara.
berupa uang
maupun berupa
barang yang dapat
• Pendekatan Sisi PROSES
dijadikan milik
• seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek
sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan negara berhubung
3 pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban. dengan
pelaksanaan hak
dan kewajiban
• Pendekatan Sisi TUJUAN tersebut.
• seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas
4 dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
Asas Kesatuan

Asas Universalitas
Lama
Asas Tahunan

Asas Spesialitas
Asas Keuangan
akuntabilitas berorientasi pada
Negara hasil;

profesionalitas;

Baru proporsionalitas;

keterbukaan dalam pengelolaan


keuangan negara;
pemeriksaan keuangan oleh badan
pemeriksa yang bebas dan mandiri
Asas Keuangan Negara (lama)
1 Asas kesatuan
• asas ini menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
disajikan dalam satu dokumen anggaran

2 Asas universalitas
• asas ini mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara
utuh dalam dokumen anggaran

3 Asas tahunan
• asas ini membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun tertentu

4 Asas spesialitas
• Asas ini mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara jelas
peruntukannya
Asas Perbendaharaan

1. UU APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan


penerimaan dan pengeluaran negara. (Untuk Pemda  Perda
APBD)
2. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat
pengeluaran atas beban APBN/APBD jika anggaran untuk membiayai
pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia.
3. Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya
yang sesuai dengan program pemerintah pusat, dibiayai dengan
APBN. (Untuk Pemda  Perda APBD)
4. Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak
dan/atau tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri
yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah.
5. Kelambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan
pelaksanaan APBN/APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda
dan/atau bunga.
Pejabat Perbendaharaan

Presiden
(CEO)

Pejabat Perbendaharaan
(UU No. 1 tahun 2004)
Menteri/Pim Menteri
Lembaga Keuangan
(PA – COO) (BUN – CFO)

Bendahara Bendahara
Penerimaan Pengeluaran
Pejabat Pengelola Keuangan Satker

PA

KPA . Bersifat
Kepala Kantor ex-officio

Pejabat Pejabat
Bendahara Bendahara
Pembuat Penanda- Pejabat Lainnya
Pengeluaran Penerimaan
Komitmen tangan SPM

BPP

Pejabat Lainnya : PPABP, Pejabat Pengadaan, PPHP, dan Petugas Akuntansi


Bagan Alir Mekanisme Pembayaran Tagihan
Pihak
Bendahara
Ketiga/Penerima PPK PPSPM KPPN
Pengeluaran
Hak

Perjanjian / 1 Perjanjian / 2 Perjanjian /


kontrak/kep kontrak/kep kontrak

Pencatatan

3
Tagihan Tagihan
SPM-LS SPM-LS

4a
4b
SPP-LS SPP-LS

SPBy SPBy

Rp. SP2D-LS
Pembuatan Komitmen

1. Bukti Pembelian
2. Kuitansi
Perjanjian/ 3. Surat Perintah Kerja
kontrak utk 4. Surat Perjanjian/
PBJ Kontrak
5. Surat Pesanan

Penetapan 1. Surat Keputusan


Keputusan 2. Surat Tugas
Penyelesaian Tagihan Melalui
Mekanisme Pembayaran LS
No Uraian Penyedia PPK PPSPM
Barang/Jasa
1 Mengajukan tagihan atas Kontrak/Bukti
penyelesaian Pekerjaan, Pendukung
disertai dengan bukti
pendukung
2 PPK melakukan pengujian
dan penelitian materil dan Uji
formal tagihan.
3 Dalam hal tagihan
SPP/Bukti
memenuhi syarat, PPK Pendukung
menerbitkan SPP
4 PPSPM melakukan
pengujian SPP dan bukti Uji
pendukung
5 Dalam hal SPP & bukti
Pendukung memenuhi syarat, SPM
PPSPM menerbitkan SPM
Pembayaran Tagihan melalui UP
No Uraian Pihak Ketiga/ PPK Bendahara
Penerima Uang Pengeluaran/
Muka Kerja BPP
1 a. Pihak ketiga mengajukan
tagihan disertai bukti Tagihan
pendukung; atau Pihak Ketiga
/Uang Muka
b. Penerima Uang Muka Kerja Kerja
mengajukan permintaan
Uang Muka Kerja disertai
bukti pendukung.
2 PPK menguji tagihan atas
UP,apabila memenuhi syarat Uji
maka diterbitkan Surat Perintah
Bayar (SPBy);
3 SPBy beserta bukti pendukung SPBy & Bukti
disampaikan kepada Bendahara Pendukung
Pengeluaran/BPP;
3 Bendahara Pengeluaran/BPP
melakukan pengujian; Uji
4 Setelah memenuhi syarat SPBy Bayar
dibayar oleh Bendahara
Mekanisme GUP
No Uraian PPSPM PPK Bendahara
Pengeluaran/
BPP
1 Bendahara Pengeluaran
Bukti
menyampaikan bukti pengeluran Pengeluaran
kepada PPK

2 Atas dasar bukti pengeluaran


tersebut, PPK melakukan Uji
pengujian apabila memenuhi
syarat menerbitkan SPP-GUP.
3 SPP-GUP beserta bukti SPP-GUP &
Bukti
pendukung disampaikan kepada
Pendukung
PPSPM
3 PPSPM melakukan pengujian
SPP-GUP dan bukti pendukung Uji

4 Dalam hal SPP-GUP dan bukti


Pendukuing memenuhi syarat,
SPM-GUP
PPSPM menerbitkan SPM-GUP
Metode Pembayaran

Metode LS Melalui UP

• Pembayaran langsung ke: • Pembayaran beban UP


• Bendahara Pengeluaran oleh BP untuk :
• Penerima hak lainnya • Kegiatan operasional
• Pegawai satker
• Penyedia B/J • Tidak bisa LS
• Nilai max Rp50juta per
kuitansi per penerima
kecuali honor & perjadin
Uang Persediaan (UP)

UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan


kepada BP untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satker
atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak
mungkin dilakukan melalui LS.

Pemberian UP diberikan paling banyak: Belanja


a. Rp100 juta untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan Barang
melalui UP s.d. Rp.2,4 miliar; Belanja
Modal
b. Rp200 juta untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan
melalui UP diatas Rp.2,4 miliar s.d. Rp6 miliar; atau Belanja
Lain-lain
c. Rp500 juta untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan
melalui UP diatas Rp6 miliar.

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker


dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP
Penggunaan UP

• UP digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan


operasional sehari-hari Satker dan membiayai
pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui
mekanisme Pembayaran LS.
• Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan
oleh Bendahara Pengeluaran/BPP kepada 1 (satu)
penerima/ penyedia barang/jasa paling banyak
sebesar Rp.50.000.000,(lima puluh juta rupiah)
kecuali untuk pembayaran honorarium dan
perjalanan dinas.
Proporsi UP

• Proporsi UP Tunai dan KKP sebesar 60%


dan 40 %
• Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan
dapat memberikan dispensasi
terhadap perubahan UP melampaui
besaran UP dan perubahan proporsi
UP
Pengelolaan UP

• Diajukan di awal tahun GUP • Diajukan apabila UP tidak


mencukupi untuk memenuhi
• Diajukan apabila UP telah kebutuhan kebutuhan
digunakan minimal 50% mendesak dan tidak dapat
ditunda
• Digunakan maksimal 1 bulan
• Dikelola terpisah dengan UP

UP TUP
Pembayaran Uang Muka Kerja

• Uang Muka dapat diberikan kepada


Penyedia Barang/Jasa untuk:
a. mobilisasi alat dan tenaga kerja;
b. pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok barang/material; dan/atau
c. persiapan teknis lain yang diperlukan
bagi pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa.
Besaran Uang Muka

• untuk Usaha Kecil - paling tinggi 30%


dari nilai Kontrak PBJ.
• untuk usaha non kecil dan Penyedia
Jasa Konsultansi - paling tinggi 20%
dari nilai PBJ
• untuk Kontrak Tahun Jamak, uang
muka dapat diberikan:
1) 20% dari Kontrak tahun pertama; atau
2) 15% dari nilai Kontrak.
Pengajuan Uang Muka

Penyedia PPK

• Rencana • menyetujui
Penggunaan Rencana
Uang Muka Penggunaan
• Jaminan Uang Muka
Uang Muka • Pembayaran
Uang Muka
Pembayaran Prestasi Pekerjaan

• Pembayaran prestasi pekerjaan dapat


diberikan dalam bentuk:
a. pembayaran bulanan;
b. pembayaran berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin); atau
c. pembayaran secara sekaligus setelah
penyelesaian pekerjaan.
Perhitungan Pembayaran Prestasi
Pekerjaan
• Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada
Penyedia B/J senilai prestasi pekerjaan yang
diterima setelah dikurangi :
– angsuran pengembalian Uang Muka
– denda apabila ada
– pajak.
• Pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan
senilai pekerjaan yang telah terpasang.
• PPK menahan sebagian pembayaran prestasi
pekerjaan sebagai uang retensi untuk Jaminan
Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan.
Pembayaran sebelum prestasi pekerjaan
diterima/terpasang

• Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi


pekerjaan diterima/terpasang untuk:
a. Pemberian Uang Muka kepada Penyedia B/J
dengan pemberian Jaminan Uang Muka;
b. Pengadaan B/J yang karena sifatnya dapat
dilakukan pembayaran terlebih dahulu, sebelum
Barang/Jasa diterima setelah Penyedia B/J
menyampaikan jaminan atas pembayaran yang
akan dilakukan;
c. Pembayaran peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan, namun belum terpasang.
Dokumen Kegiatan Swakelola

Surat Keputusan/Surat
Undangan
Surat Tugas/surat
keputusan pindah

Surat Perjalanan Dinas


Daftar penerima
pembayaran
Dokumen Kuitansi pembayaran
biaya perjalanan dinas tiket angkutan,
Perjalanan
Dinas Dokumen pendukung
boarding pass,
lainnya sesuai
ketentuan
bukti pembayaran
Daftar pengeluaran riil hotel/penginapan, dsb

transkrip hasil rapat,

Bukti pendukung notulen rapat, dan


dalam hal
rapat/seminar : laporan, serta surat undangan,

lampiran berupa ST peserta, dan

daftar hadir
SPBy

Kuitansi

Dokumen
Surat Tagihan
pengadaan bahan
Penyedia
rapat (konsumsi

Daftar Hadir
Peserta Rapat

SSP PPh Pasal 22


Dokumen Pengadaan Tanah
Daftar nominatif penerima pembayaran uang ganti
kerugian;
foto copy bukti kepemilikan tanah;

bukti pembayaran/kuitansi;

SPPT PBB tahun transaksi;


Pernyataan dari penjual bahwa tanah tersebut tidak dalam
sengketa dan tidak sedang dalam agunan;
Dokumen
Pengadaan Pernyataan dari Pengadilan Negeri ttg menerima uang
Tanah penitipan ganti kerugian, dalam hal tanah sengketa;

Surat Dirjen Perbendaharaan atau pejabat yang ditunjuk ttg


rekening Pengadilan Negeri yang menampung uang titipan
dalam hal tanah sengketa;
Berita acara pelepasan hak atas tanah atau penyerahan
tanah;

SSP PPh final atas pelepasan hak;

Surat pelepasan hak adat (bila diperlukan).


Dokumen Pengadaan Barang/Jasa

Bukti Pembelian
Kuitansi
Bukti perjanjian/kontrak SPK
Surat Perjanjian/Kontrak
Referensi Bank yang menunjukkan
nama dan no rekening penyedia Surat Pesanan

Berita Acara Penyelesaian


Pekerjaan;
Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan/Barang;
Dokumen Bukti penyelesaian pekerjaan
PBJ lainnya sesuai ketentuan;

Berita Acara Pembayaran;

Kuitansi yang ditandatangani


penyedia dan PPK
Faktur pajak beserta SSP yang
ditandatangani WP/BP;
Jaminan dari bank atau lembaga
keuangan lainnya
Pengujian Pembayaran Belanja
Barang Bagi rekanan/Pihak Ketiga
Pengujian yang dilakukan terkait pembayaran belanja barang kepada badan
hukum/rekanan/pihak ketiga pada prinsipnya meliputi:

1) Mekanisme Pembayaran untuk memastikan apakah belanja tersebut dapat


dibayar dengan mekanisme Uang Persediaan;

2) Kebenaran Pembebanan pada akun yang tepat;

3) Kelengkapan dokumen-dokumen atau bukti perikatan/bukti pembelian. dengan


dokumen yaitu:

a) Surat Perintah Bayar (SPBy);

b) Kuitansi/tanda bukti pembelian;

c) SSP yang telah dilegalisir KPA/Pejabat yg ditunjuk


Pembayaran Belanja Barang Kepada
PNS
1) Pembayaran Honor

Untuk pembayaran honor pada prinsipnya pengujian yang harus dilakukan adalah:

a) Ketersediaan dana dalam DIPA dan rincian dalam POK

b) Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya yang timbul akibat penerbitan surat
keputusan dimaksud dibebankan pada DIPA;

c) Daftar nominatif penerima honorarium yang memuat paling sedikit nama orang, besaran
honorarium, dan nomor rekening masing-masing penerima honorarium yang ditandatangani
oleh KPA/PPK dan Bendahara Pengeluaran;

d) SSP PPh Pasal 21 yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran.

• Pembayaran honor untuk non PNS ditampung dalam Belanja Jasa Profesi (akun
522115) yaitu Belanja untuk pembayaran jasa atas keahlian yang dimiliki dan diberikan
kepada Pegawai PNS dan non PNS sebagai nara sumber, pembicara,praktisi, pakar
dalam kegiatan di luar Direktorat atau Eselon I pegawai yang bersangkutan untuk
kepentingan dinas.
Tanda bukti perjanjian
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi
• Bukti pembelian;
• Kuitansi;
Bukti pembelian/
n/a n/a
Surat Perintah Kerja (SPK); dan
≤ 10 juta ≤ 10 juta
• pembayaran

• Surat perjanjian. n/a n/a


Kuitansi ≤ 50 juta ≤ 50 juta
• Surat Pesanan
Surat Perintah > 50 juta s.d > 50 juta s.d
≤ 200 juta ≤ 100 juta
Kerja (SPK) 200 juta 200 juta
(Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun
Surat perjanjian > 200 juta 2018
> 200tentang
juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa
Surat pesanan e-purchasing/pembelian Pemerintah)
melalui toko daring
Surat Perintah Bayar (SPBy)
Surat Perintah Bayar (SPBy)

• Pasal 51 PMK 190/2012: Bendahara


Pengeluaran/BPP melakukan
pembayaran atas UP berdasarkan
surat perintah bayar (SPBy) yang
disetujui dan ditandatangani oleh PPK
atas nama KPA;
• SPBy dilampiri dengan bukti
pengeluaran.
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai