Anda di halaman 1dari 2

Namaku Yulinda Hadiananingtyas, aku lahir di Mojokerto pada tanggal 7 Juli 2004.

Ayahku
bernama Suhadi dan ibuku bernama Rini Retnoningtyas. Aku adalah anak kedua dari ayahku
dan aku anak ketiga dari ibuku. Sejak aku berusia 3 tahun orang tuaku bercerai dan aku
belum mengerti tentang apa itu perceraian , akhirnya aku di asuh oleh ibuku. Ketika usiaku 5
tahun aku bersekolah di RA Al-Abror Trowulan. Aku di ajari belajar membaca, menulis, dan
mewarnai. Hari hari yg sangat menyenangkan belajar dan mempunyai banyak teman , Aku
tidak begitu mengingat yang terjadi saat itu .Meskipun orang tuaku bercerai aku tidak
kehilangan kasih sayang, karena aku mempunyai 2 kakak dari ibu yaitu kakak Rikha dan
Rizal. Mereka sangat menyayangiku. Aku melanjutkan belajar di SDN Jatipasar 1 yg ada di
wilayah Trowulan dan kebetulan letak sekolahan tak jauh dari rumahku. Setiap hari aku
berangkat sekolah bersama teman-teman dengan jalan kaki.
Saat aku masih bersekolah di tingkat SD aku sering mengikuti lomba seperti cerdas cermat
,gerak jalan, berkemah ,dan melukis. Aku sangat senang mengikuti banyak lomba karena aku
mendapat pengalaman menyenangkan dan tak terlupakan. Hari hari ku tidak selalu
menyenangkan ,terkadang aku juga sering mendapat bully dan ejekan karena aku tidak
mempunyai ayah. Walaupun ayah sudah tidak menafkahi aku ,ibuku selalu sayang kepadaku.
Ibu bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanku agar aku tidak sedih
dengan kehilangan sosok ayah. Pada waktu itu aku suka sekali bermain dan menonton televisi
serial kartun kesukaanku ,walaupun aku suka bermain dan menonton televisi aku tetap
mendapatkan peringkat pada waktu ujian, Ibu sangat heran dengan pencapaianku saat itu
karena aku tidak pernah belajar ataupun membaca buku. Pada saat aku kelas 3 SD Ibu
menikah lagi dengan seorang pria yang bernama Sugeng Prayitno , Setelah ibu menikah aku
sangat senang karena aku mempunyai seorang ayah lagi , “Keluarga bahagia” itu yang ada
dipikiranku pada masa itu. Setelah Ibu menikah kami sekeluarga pindah ke rumah baru yang
ada di pinggir jalan raya yang cukup dekat dengan rumah sebelumnya. Ibu beralih profesi
menjadi penjual nasi bungkus dan gorengan dan ayahku hanya membantu pekerjaan rumah
ibu seperti mencuci piring ,menyapu dan mencuci baju karena pada saat itu aku masih kecil
dan hanya tau bermain dan menonton televisi. Dirumah baru itu aku tidak mempunyai teman
karena tidak ada anak seumuranku di deretan rumah yang berada di pinggir jalan raya itu.
Setiap harinya aku menghabiskan waktu ku dengan menonton televisi dan bermain masak
masak an di kebun sebelah rumah. Aku dulu sering sekali di rumah sendirian karena ayah dan
ibu bekerja menjual nasi. Disaat itu aku sering sekali melihat hantu yang ada dirumah itu,
mulai dari nenek nenek ,hantu pirang ,perempuan gepeng ,pocong dan hantu anak kecil yang
menjadi temanku dulu. Ketika aku menceritakan apa yang aku lihat ibu tidak percaya dan
menganggap aku hanya berhalusinasi saja. Aku mulai terbiasa dengan apa yang aku lihat saat
itu dan membiarkannya seperti tidak melihat apa apa. Hari demi hari telah berlalu dan aku
sudah kelas 5 ,disaat kelas 5 sd ayah dan ibu sering sekali bertengkar ,ketika mereka
bertengkar aku selalu diminta untuk masuk ke kamar dan menutup pintunya ,agar aku tidak
mendengar pertengkaran mereka. Akhirnya mereka bercerai, aku sangat sedih karena
“keluarga bahagia” yang aku pikirkan telah hancur. Setelah perceraian itu aku dan ibu pindah
ke rumah dulu lagi dan melanjutkan sekolah seperti biasa. Pada waktu itu aku mengalami
penurunan nilai dan peringkat sehingga aku lulus dengan nilai yang menurutku kurang baik
akan tetapi aku bisa masuk ke sekolah yang aku inginkan ,aku sangat bersyukur karena aku
masih bisa diterima di sekolah itu. Pada waktu SMP Aku tidak begitu mempunyai banyak
teman , beruntungnya aku satu kelas dengan sahabatku Sd yang bernama Silfa. Kebanyakan
anak dikelasku hanya mendekati aku untuk mendapatkan contekan tugas dan ulangan. Di
SMP aku mengikuti lomba perkemahan yang diadakan di wonosalam , di perkemahan itu
banyak anak yang kerasukan karena menyalakan dupa dan minum minum an keras sehingga
membuat penunggu yang ada di tempat itu marah , aku tidak menyangka bahwa anak SMP
bisa melakukan hal yang menurutku aneh itu. Pada waktu aku kelas 8 Ibu meninggal tepat
pada hari ulang tahunku karena sakit kanker serviks yang dideritanya ,aku sangat sedih dan
hanya bisa menangis karena aku belum bisa membalas kebaikan Ibu selama ini , akhirnya aku
diasuh oleh kakakku yang bernama Rikha , meskipun ibu meninggal ayah tidak pernah
menafkahi dan menemui aku , hingga sampai sekarang aku tidak pernah mengingat
wajahnya. Setelah aku lulus SMP aku pindah ke SMK karena rumah kakakku berada disana ,
Akhirnya aku didaftarkan kakakku di SMKN 1 Jetis agar aku sekolah tidak terlalu jauh dari
rumah , pada waktu hari pertama masa orientasi siswa aku tidak mempunyai teman sama
sekali karena aku pindahan dari Trowulan ,tapi pada hari kedua aku menganal anak yang
bernama Zuqnia yang menjadi teman sebangku ku , Hari hari berjalan dan aku sudah
mengenal semua teman yang ada di kelasku, SMKN 1 Jetis sangat disiplin sekali terlihat dari
apel pagi dan kegiata kegiatan seperti pengambilan baret ,pengambilan involet dan organisasi
yang ada di SMK itu. Pada waktu pengambilan baret dan involet aku sangat pegal dan capek
sekali karena berjalan jauh dan memikul tas yang berat. Tapi setelahnya aku sangat senang
karena bisa memakai baret ungu setiap apel pagi dan upacara setiap hari . Di SMKN 1 Jetis
aku mempunya banyak teman dibandingkan dengan SMP ku dulu. Aku sangat senang sekali
bisa memiliki teman yang baik. Mereka sangat peduli denganku dan tidak hanya mendekatiku
untuk mendapatkan contekan seperti di SMP ku dulu. Akan tetapi saat kenaikan kelas 11
Virus yang bernama Corona Virus disease (Covid) muncul, akhirnya sekolah diliburkan 2
minggu tapi sampai saat ini Sekolah belum juga tatap muka , Aku sangat bosan dengan
sekolah Online( daring) ini karena tidak bisa bertemu teman temanku. Walaupun aku bosan
aku juga senang karena dapat mengerjakan tugas dari rumah.
Walaupun kamu mengalami kehidupan yang tidak menyenangkan jangan bersedih dan jangan
menyerah dengan kehidupan yang kamu alami ,karena setiap kejadian pasti ada hikmah yang
dapat diambil dari kejadian yang kita alami , dan jangan pernah berani membentak atau
menyakiti hati orang tua kita karena jika kamu sudah kehilangan sosok orang tua ,kamu pasti
akan bersedih dan menyesalinya. Aku sangat bangga kepada ibuku karena selalu berjuang
untuk menyekolahkanku ,untuk ayahku semoga kelak kamu mendapatkan balasan di akhirat
nanti karena sudah menelantarkan anak. Untuk anak anak broken home sepertiku ayo jangan
menyerah dan pasrah ,ayo semangat meraih impianmu ,buktikan kalau kamu bisa

Anda mungkin juga menyukai