3.5 Tahap Pembuatan Katalis - Catatan
3.5 Tahap Pembuatan Katalis - Catatan
Lapisan atas yaitu endapan, lapisan atas yaitu filtrat nya, lalu
filtratnya dibuang. Pake pompa vacuum.
Pengeringan Katalis
Pengeringan (drying) dilakukan dengan tujuan untuk
menghilangkan air dari katalis atau dari hidrogel yang dibuat.
Kondisi pengeringan harus dijaga dengan hati-hati jika
menginginkan porositas katalis tetap tinggi.
Proses pengeringan dapat dilakukan di dalam sebuah oven pada
suhu tertentu (misalnya 110oC) selama waktu tertentu (misalnya
satu malam). Pada proses pengeringan, mula-mula terjadi
penguapan air di luar permukaan partikel katalis (constant rate).
Laju pengeringan adalah konstan, sedangkan perpindahan massa
air dikendalikan oleh suhu, kelembaban, laju alir udara kering,
dan ukuran filtrat. Proses ini berlangsung terus hingga kadar air
berkurang hingga 50%.
Selanjutnya laju pengeringan berada pada fasa falling rate,
dimana laju penguapan air dikendalikan oleh proses difusi air
atau kapiler dari dalam pori-pori ke permukaan katalis. Semakin
besar porositasnya maka semakin besar luas permukaannya,
sehingga gugus aktifnya semakin banyak maka reaksinya akan
semakin sempurna..
Jika penguapan terjadi tetapi penghilangan air dihambat oleh
adanya air yang terjebak di dalam pori yang lebih kecil, maka
akan terbentuk tekanan internal karena uap air yang terbentuk
sehingga struktur katalis bisa rusak dengan kehilangan sejumlah
volume pori dan luas permukaan katalis. Katalisnya jadi rusak.
Oleh karena itu, gradien suhu yang tinggi harus dihindari pada
waktu proses pengeringan katalis, terutama untuk katalis dengan
pori-pori yang sangat kecil. Kalau suhu pengeringan terlalu
tinggi, itu juga bisa buat katalisnya rusak.
Pengeringan vacuum akan lebih baik dilakukan jika
menginginkan struktur katalis yang baik.
Proses pengeringan katalis menjadi sangat penting agar
komponen aktif terkristalkan di permukaan pori. Jika
pengeringan ini gagal, maka konsentrasi komponen aktif
menjadi tidak merata di seluruh bagian pori.
Jika laju pengeringan terlalu lambat, penguapan terjadi hanya di
bagian meniscus dari pori. Deposisi garam terjadi tetapi
terkonsentrasi di bagian dalam pori. Pada akhir proses
kristalisasi, komponen aktif terdeposisi di bagian dalam dari pori
atau di bagian tengah partikel katalis.
Namun jika pengeringan terlalu cepat, maka akan terjadi gradien
suhu yang signifikan antara bagian permukaan pori dan di
bagian dalam pori. Akibatnya komponen aktif akan
terdeposisi di bagian ujung pori atau tidak rata.
Kalsinasi Katalis
Beberapa fenomena terjadi pada waktu proses kalsinasi, antara
lain:
– Penghilangan air terikat (secara kimia), molekul air, CO2 dan
molekul-molekul volatil lainnya. Karena ada air yang ga bisa
diilangin lewat oven, makanya dikalsinasi.
– Perubahan distribusi ukuran pori
– Timbulnya fase atau situs aktif (aktivasi)
– Pengkondisian permukaan katalis
– Stabilisasi sifat-sifat mekanik
Oleh karena itu, tahap kalsinasi katalis SANGAT PENTING
dalam keberhasilan pembuatan katalis (perhatikan suhu
kalsinasi)
Kalsinasi dapat dilakukan di dalam sebuah box furnace yang
dapat dikendalikan kenaikan suhunya.
Furnace ini sebaiknya mempunyai kemampuan pemanasan
hingga 1100oC.
Proses kalsinasi dapat dilakukan tanpa atau dengan pengaliran
udara.
Dikalsinasi pada suhu 800oC selama 3 jam sehingga terbentuk
katalis CaO-ZnO
ZnCO3 + CaCO3 → ZnO-CaO + CO2
ZnO-CaO sangat rapuh, kalua dicetak jadi pellet bakalan ancur,
makanya ditambahin K2O.
Impregnasi Katalis
Koloid
Sistem koloid terdiri
dari:
– Partikel
berukuran 30 –
10.000 disebut
partikel koloid
– Medium yang mendispersikan partikel disebut fasa kontinyu
atau medium disperse
Partikel koloid dapat berupa padatan, cairan, dan gas atau
molekul
Partikel dapat berupa satu molekul atau kumpulan beberapa
molekul (agregat molekul)
Medium disperse dapat berupa padat, cair, maupun gas
Sol adalah koloid bermedium cair atau gas
Aerosol, medium gas, partikel cair/padat. Contoh : asap rokok,
kabut
Emulsi, medium cair, partikel cair
Suspense koloid, medium cair, partikel padat
Busa : gas terdispersi dalam padatan (batu apung) atau cairan
(busa sabun)
Gel
Gel adalah sistem koloid yang setengah kaku
Gel inorganic biasanya terdiri dari air yang terperangkap dalam
jaringan tiga dimensi kristal sangat lembut (kecil)
Kristal-kristal saling berikatan dengan gaya Van der Waals, ikatan
hydrogen, atau kovalen
Air teradsorp pada kristal dan terlingkupi oleh kristal
Beberapa gel dapat dikeringkan menghasilkan padatan yang sangat
berpori disebut xerogel (xero (latin) : kering)
Contoh : larutan sodium silikat diasamkan akan membentuk gel
asam silicic yang terdiri dari jaringan tiga dimensi ikatan Si-O ;
jika gel ini dikeringkan akan diperoleh xerogel SiO 2 yang sangat
berpori dan sering disebut silika gel (sebenarnya silika xerogel)