ILMU NEGARA

(3 sks)

Oleh : Deli Waryenti

PEMBAGIAN MATERI :
I. PENDAHULUAN
A. PERISTILAHAN dan BATASAN
B. HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN
ILMU LAINNYA
C. TEORI-TEORI TENTANG NEGARA dari
zaman KUNO sampai zaman MODERN
II. TEORI-TEORI LAINNYA :
A. TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN
B. TEORI TENTANG KLASIFIKASI NEGARA
C. TEORI TENTANG TUJUAN DAN FUNGSI
NEGARA
D. TEORI HUBUNGAN ANTAR NEGARA
E. TEORI SUPREMASI HUKUM DALAM NEGARA
BUKU/BAHAN BACAAN :
1. Samidjo, Ilmu Negara, Armico, Bandung;
2. Moh. Kusnardi dan Bintan Saragih, Ilmu Negara, Gaya
Media pratama, Jakarta;
3. Soehino, Ilmu Negara, Liberty, Yogjakarta;
4. Syahran Basah, llmu Negara, Ichtiar Baru, Jakarta;
5. Ni’matul Huda, Ilmu Negara, Raja Grafindo, Jakarta;
6. Muhammad Junaidi, Ilmu Negara Sebuah Konstruksi
Ideal negara Hukum, Setara Press, Malang;
7. Dan buku-buku lain yang berjudul Ilmu Negara.
 I. PENDAHULUAN

A. PERISTILAHAN dan BATASAN

1. PERISTILAHAN :
a. STAATSLEER (Belanda), STAATSLEHRE
(Jerman), Theorie d’etat (Perancis)
b. THEORY OF STATE, POLITICAL SCIENCE
(Inggris, Amerika)
Pengertian ILMU :
ILMU -----→ Logika----→ sistematis ---→ teruji
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah usaha-
usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia mengenai
berbagai kondisi yang terjadi di sekitar manusia.
Ilmu merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Pengertian NEGARA :
1. Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang memonopoli penggunaan
kekuatan fisik yang sah pada suatu wilayah tertentu.
2. John Locke
Negara merupakan suatu badan atau juga organisasi yang
dihasilkan dari perjanjian masyarakat.
3. Roger F. Soleau
Negara merupakan suatu sarana atau wewenang yang mengatur
serta mengendalikan berbagai masalah yang sifatnya umum di
dalam kehidupan masyarakat.
4. Roger H. Soltou
Negara merupakan suatu alat yang memiliki wewenang
mengatur sekaligus mengendalikan segala persoalan bersama
atas nama masyarakat.
5. Miriam Budiardjo
Negara ialah sebuah wilayah yang penduduknya itu dipimpin
oleh adanya pejabat-pejabat dengan melalui kekuasaan yang
sah dan sudah berhasil mengatur rakyatnya itu untuk patuh
terhadap suatu peraturan perundang-undangan.
6. Prof. Soenarko
Negara ialah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari
masyarakat yang memiliki atau mempunyai wilayah tertentu,
tempat kekuasaan negara yang kedaulatannya itu berlaku
sepenuhnya.
7. Van Apeldoorn
Negara adalah suatu wilayah tertentu yang di dalamnya diam
suatu bangsa di bawah kekuasaan tertinggi.
8. Logeman
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang dengan
kekuasaannya bertujuan mengatur serta menyelanggarakan
tata masyarakat.
9. Plato
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan manusia dan
merupakan sarana untuk tercapainya tujuan bersama.
10. Kranwer
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik
militer, ekonomi, politik, sosial maupun budaya diatur oleh pemerintah
yang berada di wilayah negara tersebut.

11. Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa,
hingga akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan
kesenangan dan kehormatan bersama.

12. Karl Marx

Negara adalah alat kelas yang berkuasa untuk menindas atau
mengeksploitasi kelas yang lainnya.
Jadi Ilmu negara adalah :
Menurut Kranenburg, Ilmu Negara adalah ilmu tentang negara, dimana
diadakan penyelidikan tentang sifat hakekat, struktur, bentuk, asal
mula, ciri-ciri serta seluruh persoalan di sekitar negara.
Ilmu negara adalah ilmu yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok
dan sendi-sendi pokok dari negara dan hukum negara pada
umumnya. Pengertian menitik beratkan pada suatu pengetahuan,
sedangkan sendi menitik beratkan pada suatu asas atau kebenaran.
Ilmu negara mempelajari negara secara umum, mengenai asal-usulnya,
wujudnya, lenyapnya, perkembangannya dan jenis-jenisnya.
2. BATASAN :
ILMU NEGARA hanya mempelajari :
a. Teori2 tentang negara dari para ahli,
b. Tidak mempelajari bagaimana teori tersebut diterapkan
c. Menunjukkan contoh2 negara.
Bapak Ilmu Negara : Georg Jellineck
Karena : 1. menyusun teori2 ttg NEGARA;
2. membedakan ILMU NEGARA atas :
a. ILMU NEGARA umum
b. ILMU NEGARA khusus
ILMU NEGARA--→ ilmu ttg negara--→teori2
1. Awal mula negara;
2. Tujuan negara;
3. Fungsi negara;
4. Bentuk negara;
5. Legitimasi negara;
6. Klasifikasi negara;
7. Hubungan antar negara;
8. Lenyapnya negara;
9. Dsb.
B. HUBUNGAN ILMU NEGARA
DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA
1. ILMU POLITIK;
2. ILMU KENEGARAAN;
3. HUKUM TATA NEGARA;
4. HUKUM INTERNASIONAL;
5. FILSAFAT HUKUM
II. TEORI-TEORI TENTANG NEGARA
A. Teori tentang asal mula negara :
Dibagi berdasarkan periode WAKTU/ZAMAN :
1. ZAMAN KUNO : YUNANI KUNO dan ROMAWI KUNO
2. ZAMAN PERTENGAHAN (ROMAWI) terdiri atas :
a. PERTENGAHAN I (abad 4-12M);
b. PERTENGAHAN II (abad 12-15M);
c. RENAISANS (abad 16M-17);
d. Kembalinya aliran Hukum Alam 1 (abad 17) dan 2
(abad 18);
3. ZAMAN MODERN, terdiri dari :
a. Teori kekuatan (abad 19) ;
b. Teori positivisme (abad 20)
c. Teori Modern (abad 20 sampai sekarang).
1. ZAMAN KUNO, terdiri dari :
a. YUNANI KUNO :
Teori tentang lahirnya negara, fungsi negara,
hakekat negara, tujuan negara dan bentuk negara
1) Pemikirnya : Socrates, Plato, Aristoteles
dan Epicurus.
2) Teori yang berkembang :
Teori Perjanjian Masyarakat dan Teori
Hukum Alam
3) Paham/aliran lainnya : idealisme,
kolektivisme, atomisme, hukum alam.
 SOCRATES (470-399 SM)
a) Asal mula negara :
TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT :
a. Dalam mendirikan negara
b. Dalam memilih pemimpin
c. Dalam membuat aturan
b) Tidak meninggalkan tulisan
c) Memperkenalkan istilah "theoria" sebagai
pengetahuan
 PLATO(428-347 SM)

a) PELOPOR Aliran Hukum Alam berdasarkan

KODRAT MANUSIA, sehingga Manusia dibagi
atas 3 golongan (pemikir, pekerja dan penjaga
keamanan).
b) PENGANUT ALIRAN IDEALISME
 ARISTOTELES (384-322 SM)
1. PENGEMBANG ALIRAN HUKUM ALAM dengan
istilah ZOON POLITICON
2. PENGANUT TEORI COLLECTIVISME/REALISME
3. Asal mula negara :
individu---keluarga---kelompok---desa---kota---
negara
 EPICURUS (341-270 SM)

1. PENGANUT TEORI
ATOOMISME/INDIVIDUALISME
2. MENGIKUTI TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT
3. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN INDIVIDU
B. Teori-teori tentang bentuk negara :
1. Plato :
ARISTOKRASI, TIMOKRASI, OLIGARKI, DEMOKRASI,
ANARKI, TIRANI, MONARKI
2. Aristoteles :
- MONARKI dan TIRANI (One man rule),
- ARISTOKRASI dan OLIGARKI (few men rule),
- REPUBLIK KONSTITUSIONAL dan DEMOKRASI
(many men/people rule)
C. Teori-teori tentang Hakekat dan Tujuan negara :
1. Plato :
HAKEKAT NEGARA : menjaga persatuan dan kesatuan
TUJUAN NEGARA : mencapai idea
2. Aristoteles :
HAKEKAT NEGARA : KESATUAN/ORGANISME
TUJUAN NEGARA :KEBAIKAN/KEBAHAGIAAN NEGARA
3. Epicurus :
TUJUAN NEGARA : KEBAHAGIAAN INDIVIDU
2. ROMAWI KUNO :
Disebut sebagai ZAMAN KEGELAPAN 1 (DARK AGE 1),
karena KUATNYA IMPERIUM ROMAWI yang berakibat :
a. Ilmu pengetahuan/teori tidak berkembang;
b. Praktek ketatanegaraan berkembang sangat pesat yg
masih kita temukan sampai saat ini seperti :
1)Bentuk pemerintahan Monarki (absolut),
2) Sistem perwakilan (bangsawan dan rakyat biasa),
3) Pembagian pemerintah pusat dan propinsi,
4) Istilah ius gentium,
5) Yurisprudensi,
6) Pembagian hukum publik dan privat,
7)Sistem penjajahan,
8)Pemilu,
9) Golongan minoritas mengalahkan golongan
mayoritas,
10)Peran Paus dalam pemerintahan (setelah
runtuhnya Romawi kuno)
 Para ahli di zaman Romawi kuno
a. POLYBIUS mengeluarkan CYCLUS THEORIE,
yaitu : Monarki, Tirani, Aristokrasi, Oligarki,
Demokrasi dan Okhlokrasi
b. Cicero, ubi sociatas ibi ius
3. ZAMAN PERTENGAHAN (ROMAWI), terdiri dari :
a. ZAMAN PERTENGAHAN I (abad 4-12), disebut
ZAMAN KEGELAPAN 2 ---→ agama (Kristen).
1) TEORI BULAN DAN MATAHARI atau TEORI 2
PEDANG
2) Masyarakat LEGIST dan CANONIST .
Pemikirnya : AGUSTINUS (354-430)
PAUS LEBIH KUAT DARI PADA RAJA
b. ZAMAN PERTENGAHAN 2 (abad 12-15).
Pemikirnya:
1) THOMAS AQUINAS ( 1225-1274), terkenal karena :
- Membagi hukum atas 4, yaitu :Lex Aeterna, lex
Divina, lex Naturalis, dan lex Positivis.
- Menganut aliran HUKUM ALAM (agama+logika)
- Bentuk negara : MONARKI dan TIRANI, ARISTOKRASI
dan OLIGARKI, POLITEIA dan DEMOKRASI

PAUS dan RAJA SEIMBANG

2) MARSILIUS (1270-1343) ---→ teori PERJANJIAN
MASYARAKAT /PACTUM SUBJECTIONIS :
CONSESSIO dan TRANSLATIO
DEFENSOR PACIS-----→ DASAR NEGARA, HUBUNGAN
NEGARA DAN GEREJA. NEGARA LEBIH DULU ADA DARI
PADA GEREJA, sehingga
RAJA LEBIH KUAT DARI
PADA PAUS
4. ZAMAN RENAISANS (RENAISSANCE)
abad 16
RENAISANS= PEMBAHARUAN/KELAHIRAN KEMBALI
Pemikirnya :
a. NICCOLO MACHIAVELI (1469-1527)
IL PRINCIPE (sang raja)----→RAJA
BOLEH
BERTINDAK SE-WENANG2 DEMI
KETERTIBAN DAN KEAMANAN
b. JEAN BODIN (1530-1596)
TEORI KEDAULATAN (TUNGGAL, ASLI,
ABADI dan TIDAK DAPAT DIBAGI)

JEAN BODIN= BAPAK

KEDAULATAN NEGARA
c. KAUM MONARKOMAKEN (penentang kekuasaan
raja yang absolut/ajaran MACHIAVELLI) yaitu :
HOTMAN, BUCHANAN, BRUTUS, BELLARMIN,
MARIANA, SUAREZ, ALTHUSIUS yang
berpendapat bahwa :
1) raja tidak boleh se-wenang2,
2) raja yang demikian dapat diturunkan atau
dibunuh
3) raja harus menghormati negara lain (cikal bakal
hukum internasional)
5. ZAMAN BANGKITNYA KEMBALI ALIRAN HUKUM
ALAM DAN TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT
/TEORI ASAL MULA NEGARA (abad 16-18)
Pemikirnya :
a. GROTIUS/HUGO DE GROOT (1583-1645);
- SEKULARISASI HUKUM ALAM--→LOGIKA
- HUKUM INTERNASIONAL,
GROTIUS/HUGO DE GROOT =
BAPAK HUKUM INTERNASIONAL
b. BENECDITUS SPINOZA (1632-1677)
MANUSIA=RASIO/LOGIKA+NAFSU
TUGAS NEGARA----KEAMANAN dan
KETERTIBAN
MANUSIA+RASIO=TUNDUK PADA NEGARA---
→ KEAMANAN dan KETERTIBAN
c. MONTESQUIEU (1688-1755)
ESPRIT DE LOIS-----→ TRIAS POLITIKA :
badan eksekutif, legislatif dan yudikatif
d. THOMAS HOBBES (1588-1679)
-BELLUM OMNIUM CONTRA OMNES karena
-HOMO HOMINI LUPUS
- COMPETITION, DEFENTIO dan GLORIA
-PACTUM SUBJECTIONIS
e. JOHN LOCKE (1632-1704)
PERJANJIAN MASYARAKAT :
a. PACTUM UNIONIS
b. PACTUM SUBJECTIONIS
c. Trias politika : eksekutif, legislatif dan federatif
PERJANJIAN MASYARAKAT----→rakyat menyerahkan
hak2nya kepada negara, kecuali HAK KODRAT/HAK
ASASI MANUSIA
JOHN LOCKE= BAPAK HAK ASASI
MANUSIA
f. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778)
PERJANJIAN MASYARAKAT (LE CONTRACT
SOCIAL)----→KEPENTINGAN
RAKYAT/KEDAULATAN RAKYAT
JJ ROUSSEAU=BAPAK KEDAULATAN
RAKYAT
g. IMMANUEL KANT (1724-1804)
HUKUM ALAM : RASIO+AGAMA/TUHAN
Perkembangan aliran HUKUM ALAM:
a. ZAMAN KUNO (Plato dan Aristoteles) : KODRAT
MANUSIA
b. ZAMAN PERTENGAHAN (Thomas Aquinas) :LOGIKA
MANUSIA/naluri+ AJARAN AGAMA
c. ZAMAN KEBANGKITAN HUKUM ALAM :
- Grotius : LOGIKA MANUSIA SAJA (SEKULER)
- Immanuel Kant : RASIO+AGAMA/TUHAN
5. ZAMAN MODERN (abad 19-sekarang)
TEORI TENTANG ASAL MULA NEGARA
a. TEORI KEKUATAN (abad 19)
Orang yg KUAT=BERKUASA
KUAT : ekonomi, fisik, otak
Pemikirnya : OPPENHEIM, KARL MAX,
HAROLD J LASKI, LEON DUGUIT
Lahirnya garis keturunan PATRIARCHAAT
dan MATRIARCHAAT
Unsur utama : FAKTOR EKONOMI
b. TEORI POSITIVISME (abad 20)
POSITIF=KENYATAAN=HUKUM------→HUKUM
POSITIF
Pemikir utama : HANS KELSEN (1881-1973)
TEORI STUFFENBAU/PIRAMIDA dan teori
Hukum Murni
c. TEORI MODERN (abad 20-sekarang)
Pemikirnya :
1) Prof. Mr. R. KRANENBURG (1880-1956)
a) BANGSA (Etnis)---→MASYARAKAT--→NEGARA
b) Bentuk negara :
- berdasarkan pemusatan kekuasaan(monarki
absolut, oligarki absolut dan demokrasi
absolut)
- berdasarkan teori Montesquieu
(presidensil dan parlementer)
- berdasarkan waktu ( negara kuno dan modern)
2) Prof. LOGEMANN (1892-1969)
BANGSA/RAKYAT----→ NEGARA
RAKYAT= SUKU (ASLI) + PENDATANG
NEGARA=ALAT PEMERSATU

UTS
 III. TEORI-TEORI LAINNYA
A. TEORI TENTANG LEGITIMASI NEGARA/TEORI
KEDAULATAN
1. TEORI KEDAULATAN TUHAN/GOD
SOUVEREINITEIT (PAHAM KETUHANAN)
-BERKEMBANG PADA ZAMAN PERTENGAHAN
-DIPENGARUHI AJARAN AGAMA (KRISTEN)
-DIPELOPORI OLEH : AGUSTINUS,
THOMAS AQUINAS,
MARSILIUS
2. TEORI KEDAULATAN NEGARA/STAATS
SOUVEREINITEIT:
- BERKEMBANG DI ZAMAN RENAISANS
- DIPELOPORI OLEH JEAN BODIN DAN
GEORG JELLINECK
- NEGARA ADALAH KEKUASAAN
TERTINGGI
4. TEORI KEDAULATAN HUKUM (RECHT
SOUVEREINITEIT
- BERKEMBANG DI ZAMAN MODERN
- DIPELOPORI OLEH HANS KELSEN
- HUKUM ADALAH KEKUASAAN
TERTINGGI, BAHKAN NEGARA PUN
HARUS MEMATUHI HUKUM
 5. TEORI KEDAULATAN RAKYAT (VOLK
SOUVEREINITEIT)
- BERKEMBANG DI ZAMAN MODERN
- DIPELOPORI JJ ROUSSEAU DAN
IMMANUEL KANT
-DIPENGARUHI AJARAN HUKUM ALAM
HUKUM ALAM---INDIVIDU---MASYARAKAT----
RAJA/NEGARA
B. TEORI TENTANG KLASIFIKASI NEGARA
1. BENTUK NEGARA :
UNSUR PENENTU : STRUKTUR PEMERINTAHAN,
TUNGGAL ATAU JAMAK
2. BENTUK PEMERINTAHAN :
UNSUR PENENTU : BADAN YANG MENGEPALAI
NEGARA, RAJA ATAU PRESIDEN
3. SISTEM PEMERINTAHAN :
UNSUR PENENTU : BADAN YANG MENJALANKAN
PEMERINTAHAN, PRESIDEN ATAU PARLEMEN
1. BENTUK NEGARA ;
a. LEON DUGUIT :
1) UNITY (negara kesatuan);
2) UNITED (negara serikat);
3) UNION (serikat negara).
b. KRANENBURG :
1) negara kuno (polis di yunani, provincia di
Romawi dan feodal di Eropa)
2) negara modern (unity, united, union dan
commonwealth)
BENTUK NEGARA LAINNYA :
a. Negara di bawah perlindungan (negara
vassal/protektorat, negara mandaat/
negara perwalian dan negara
kondominium)
b. Negara netral
2. BENTUK PEMERINTAHAN :
a. ZAMAN KUNO :
1) PLATO : ARISTOKRASI, TIMOKRASI, OLIGARKI,
DEMOKRASI, ANARKI, TIRANI, MONARKI
2) ARISTOTELES : MONARKI, TIRANI, ARISTOKRASI,
OLIGARKI, REPUBLIK KONST, DEMOKRASI
3) POLYBIUS : MONARKI, TIRANI, ARISTOKRASI, OLIGARKI,
DEMOKRASI, OKHLOKRASI
b. ZAMAN PERTENGAHAN DAN RENAISANS :
1) THOMAS AQUINAS : MONARKI, TIRANI, ARISTOKRASI,
OLIGARKI, POLITEIA, DEMOKRASI
 2) NICCOLO MACHIAVELI : MONARKI DAN REPUBLIK
3) LEON DUGUIT : MONARKI DAN REPUBLIK

FAKTOR PENENTU : CARA PENGANGKATAN KEPALA NEGARA

MONARKI : 1. KETURUNAN/PEWARISAN
2. BERGELAR RAJA/RATU, KAISAR, SULTAN, TSAR,
SYAH, PANGERAN
3. TIDAK ADA MASA JABATAN
REPUBLIK : 1. MELALUI PROSES PEMILU
2. BERGELAR PRESIDEN
3. ADA MASA JABATAN
c. ZAMAN MODERN :
1) HANS KELSEN (POSITIVISME) :
a) Berdasarkan ruang lingkup peraturan :
HETERONOM DAN OTONOM
b) Berdasarkan sifat/isi peraturan :
TOTALITER dan LIBERAL
HETERONOM------→TOTALITER
OTONOM-----------→LIBERAL
2) G. JELLINECK : WAHL MONARKI, REPUBLIK
3) O.KOELLREUTER: AUTORITARENFUHRERSTAAT
4) S.D LEACOCK : DESPOTIS dan DEMOKRATIS
5) H.N SINHA : DESPOTIS, DEMOKRATIS dan ANTI
DEMOKRATIS/TOTALITER
6) L.V BALLARD : DIKTATOR, ARISTOKRASI dan
KESEJAHTERAAN/DEMOKRASI
7) HAROLD J LASKI : OTOKRASI/TIRANI, DEMOKRASI
8) MAC IVER : MONARKI, DEMOKRASI
3. SISTEM PEMERINTAHAN :
MONTESQUIEU----→TRIAS POLITIKA,
DENGAN 2 BADAN UTAMA YAITU EKSEKUTIF
DAN LEGISLATIF.
a. SISTEM PRESIDENSIL
b. SISTEM PARLEMENTER
c. SISTEM REFERENDUM
d. Sistem campuran
SISTEM PRESIDENSIL :
a. KEKUASAAN DIPEGANG BADAN EKSEKUTIF/
PRESIDEN
b. KEPALA NEGARA MERANGKAP KEPALA
PEMERINTAHAN
c. Kepala negara adalah presiden
d. Bentuk pemerintahan adalah Republik
e. Badan legislatif terdiri dari 1 kamar atau 2
kamar
PRAKTEK SISTEM PRESIDENSIL TERBAGI ATAS :
a. PEMBAGIAN KEKUASAAN, contoh : RI
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
SALING MENCAMPURI
b. PEMISAHAN KEKUASAAN, contoh : AS

EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF

TIDAK SALING BERHUBUNGAN
SISTEM PARLEMENTER :
a. KEKUASAAN DI TANGAN BADAN LEGISLATIF/
PARLEMEN
b. PARLEMEN TERDIRI DARI DUA KAMAR (BADAN).
Contoh : Inggris, dengan House of Lords dan
House of Commons (partai)
c. Partai pemenang pemilu menunjuk anggotanya
untuk menjadi MENTERI di DEWAN
MENTERI/KABINET yang diketuai PERDANA
MENTERI sebagai BADAN EKSEKUTIF
c. KEPALA NEGARA SEBAGAI LAMBANG, DAN KEPALA
PEMERINTAHAN ADALAH PERDANA MENTERI
d. KEPALA NEGARA BERHAK MEMBUBARKAN PARLEMEN DAN
KABINET
e. ADA PEMISAHAN JABATAN KEPALA NEGARA DENGAN
KEPALA PEMERINTAHAN
f. Bentuk pemerintahan bisa REPUBLIK bisa MONARKI

LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF

SALING MENGAWASI
SISTEM REFERENDUM :
a. KEKUASAAN DIPEGANG BADAN LEGISLATIF
b. BADAN LEGISLATIF=BUNDERVERSAMLUNG,
(NATIONALRAT DAN STANDERAT)
c. BADAN EKSEKUTIF = BUNDESRAT= 7 ORANG
d. ANGGOTA BUNDESRAT DIPILIH OLEH
BUNDERVERSAMLUNG
e. BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK. Contoh : SWISS
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
SALING BEKERJASAMA
SISTEM CAMPURAN :
a. CAMPURAN ANTARA SISTEM PRESIDENSIL DAN
PARLEMENTER
b. JABATAN KEPALA NEGARA DAN KEPALA
PEMERINTAHAN DIPISAH
c. KEPALA NEGARA MENGURUS URUSAN LUAR NEGERI
DAN KEPALA PEMERINTAHAN MENGURUS URUSAN
DALAM NEGERI
d. PEMERINTAHAN BERBENTUK REPUBLIK
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF SAMA KUAT
C. TEORI-TEORI TENTANG TUJUAN DAN FUNGSI
NEGARA
1. ZAMAN KUNO :
a. Plato : mencapai IDEA yaitu persatuan
b. Aristoteles : kebahagiaan bersama
c. Epicurus : kebahagiaan individu
2. ZAMAN PERTENGAHAN DAN RENAISANS:
a. Thomas Aquinas : mencapai kemuliaan abadi sesudah
mati
b. Marsilius : menjaga perdamaian
c. Niccolo Machiaveli : menjaga keamanan dan ketertiban
d. Benecditus de Spinoza : menjaga perdamaian dan
keamanan
e. John Locke : menjamin hak-hak rakyat
f. Jeremy Bentham : the greatest happiness for the great
numbers
g. Dante Aleghierre : menciptakan perdamaian dunia
3. ZAMAN MODERN :
a. Masyarakat abad 19 :
1) perdamaian dan ketenteraman
2) pertahanan negara
3) penguatan pemerintahan
b. Masyarakat abad 20 :
1) kesejahteraan rakyat di segala bidang
2) pemanfaatan sumber daya alam
c. Kaum Sosialisme dan komunisme (Karl Marx dan
Frederich Engel) :
1) Kebahagiaan yang merata pada semua
rakyat
2) menjamin lapangan pekerjaan bagi rakyat
3) penghormatan terhadap HAM
d. Kaum Kapitalis dan liberalisme : Menjamin
kebahagiaan rakyat melalui aspek ekonomi
e. Teori Individualisme : menjaga perdamaian dan
ketertiban individu (teori ini mengarah kepada negara
liberal)
D. TEORI HUBUNGAN ANTAR NEGARA
1. Zaman kuno : Aristoteles----zoon politicon;
Teori Hukum Alam sebagai landasan lahirnya hubungan
antar negara;
2. Zaman Pertengahan : Thomas Aquinas---penggunaan
agama dan akal pada manusia;
3. Zaman Renaisans : Grotius, penggunaan akal pada
manusia.
4. Zaman modern : Roscoe Pound---Law as social
engineering (negara dan hukum sebagai penjaga
kepentingan manusia dan masyarakat)
E. TEORI SUPREMASI HUKUM DALAM NEGARA
1. Teori Sibernetika (Talcott Parsons) : ada 4
undur dalam suatu negara : ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan hukum merupakan
bagian dari budaya.
2. Teori supremasi hukum :
a. Thomas aquinas, UU adalah kesimpulan ajaran
Tuhan dan rasio manusia;
b. Cicero, UU adalah penggerak masyarakat;
c. Henry b. Mayo, hukum penggerak demokrasi yang
menjamin terlaksananya :
1) penyelesaian perselisihan dg jalan
damai/pengadilan;
2) pemilu yang damai;
3) berkurangnya tindak pidana;
4) mengakui keberagaman di masyarakat;
5) terselenggaranya perubahan di masyarakat dg aman;
6) menjamin tegaknya keadilan;
7) kebebasan berpendapat