Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN LATIHAN MRP

1. Master production schedule (MPS) produk A untuk 12 minggu ke depan ditunjukkan


sebagai berikut:
Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
e
A 10 150 150
0
Dengan struktur produk “A” ditunjukkan sebagai berikut:

B (2) C (1)

D (1) E (2)
G (1) F (1)

G (1) H (1)

Data lain:

Katerangan Item
A B C D E F G H
Lot sizing LFL LF 150 LFL POQ= POQ= LFL 250
L 2 2
Persediaan 50 125 75 125 100 150 150 -
Lead time (minggu) 1 1 2 1 2 2 2 1
Rencana - - - 50 - - 25 -
penerimaan
Catt:
POQ = 2 berarti pemesanan untuk kebutuhan selama 2 minggu produksi
LFL = lot for lot
Schedule penerimaan item D diterima pada minggu ke 2; schedule penerimaan item G
diterima pada minggu ke 1
Pertanyaan:
Dari data-data di atas, buatlah MRP untuk produk A, item B, C, D, dan G
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI:

 GR = GROSS REQUIREMENT  kebutuhan kotor sebelum dikurangi Net Requirement


 SR = SCHEDULE RECEIVED  order (pesanan) yang sudah dilakukan tetapi belum sampai dikirim
 ini akan menambah persediaan di tangan (on hand inventory)
 OH = ON HAND  persediaan yang ada di tangan (yang ada digudang)
 NR = NET REQUIREMENT  kebutuhan bersih material yang akan dipesan (diorder)
 POP = PLANNED ORDER RECEIVED  rencana order yang dilakukan sampai (selesai) kapan
 POR = PLANNED ORDER RELEASED  rencana melakukan (merelease) order (pesanan).

LOT SIZING:

Yaitu teknik menentukan besarnya order (pesanan) material yang akan dilakukan. Ada beberapa jenis
teknik lot sizing, yaitu:

 LFL (lot for lot)  besarnya order (pesanan) yang akan dilakukan SEJUMLAH kebutuhan bersih
(net requirement). Sehingga dengan teknik ini tidak ada order (pesanan) yang tersisa untuk
disimpan
 FO (fixed order quantity)  besarnya order (pesanan ) material yang akan dilakukan JUMLAH
TETAP (misal: 200; 300, dsb) untuk semua periode waktu pesanan
 POQ (period order quantity)  besarnya order (pesanan) dilakukan untukkebutuhan PERIODE
PRODUKSI tertentu (misal POQ=2 minggu artinya besarnya order sebesar kebutuhan porduksi 2
minggu ke depan; POQ=3 minggu berarti besarnya order sebesar kebutuhan produksi 3 minggu
kedepan).
 EOQ (economic order quantity)  besarnya order pesanan menggunakan rumus EOQ dasar

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN MRP:

1. Jangan lupa tuliskan pada atas tabel MRP untuk produk (komponen apa), teknik lot sizing yang
digunakan, dan lead time (tenggang waktu). Contoh: MRP “A”, LFL; lead time = 1 minggu
2. Membuat MRP dari level 0 (level tertinggi) yaitu MRP produk jadi. Dalam hal ini produk A
3. Tentukan kebuthan kotor (gross requirement) produk A dengan mengacu pada MPS (master
production schedule A).
4. Apakah ada schedule receipt (SR)? Jika ada ini akan menambah persediaan ditangan (on hand
inventory)
5. Tentukan net requirement (NR) yaitu  NR = gross reguirement (GR) dikurangi on hand
inventory (OH)
6. Tentukan besarnya POR (plan order release) dan kpaan dilakukan mengacu pada teknik lot sizing
yang digunakan dan lead time
PENYELESAIAN KASUS DIATAS:

MRP “A”; lot sizing= LFL’ lead time= 1 minggu ket: besar GR melihat MPS

PERIODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(minggu)

GR - - - 100 - - 15 - - - 15
0 0

SR

OH (50) 50 50 50 - - - - - - - - - - -

NR 50 15 15
0 0

POP 50 15 15
0 0

POR 50 150 150

NR = 100- 50 = 50

Mengacu pada kebutuhan bersih dan teknik LFL yang dipakai dan lead
time. Krn NR =50 dan lead time 1 minggu; maka rencana merelease order (POR) dilakukan sebesar NR
dan dilakukan pada 1 minggu sebelum dibutuhkan jadi POR dilakukan pada minggu ke 3 sejumlah 50
unit.

POP rencana POR yang dilakukan diterima kapan, yaitu sesuai lead time, jadi POP rencana order yang
dilakukan akan diterima saat minggu ke 4 (saat dibutuhkan).

MRP untuk produk A sudah selesai, langkah berikutnya adalah membuat MRP untuk komponen yang
persis yang ada pada lecel di bawah produk A (lihat pada struktur produk), dalam hal ini adlah MRP
untuk komponen B dan C.

 MRP kompone B  untuk menentukan besarnya GR komponen B mengacu pada POR produk
diatasnya (produk A) dan harap diperhatikan berapa kebutuhan B untuk membuat 1 unit A
( misal dr struktur produk  untukmembuat 1 unit A dibutuhkan 2 unit komponen B). Demikian
juga untuk menentukan GR komponen C

MRP komponen “B”, lot sizing LFL; lead time = 1 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - 100 - - 300 - - - 300 - - - -

SR - - - - - - - - - - - - - -

OH 125 125 25 25 25 - - - - - - - - -
(125)

NR 275 300

POP 275 300

POR 275 300

Catatan:

GR minggu ke 3 diperoleh dari: POR produk A minggu 3 dikalikan 2 = 50 x 2 = 100

GR minggu ke 6 diperoleh dari: POR produk A minggu 6 dikalikan 2 = 150 x 2 = 300

GR minggu ke 10 diperoleh dari: POR produk A minggu 10 dikalikan 2 = 150 x 2 = 300

MRP komponen “C”, lot sizing; FOQ = 150 unit, lead time = 2 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - 50 - - 150 - - - 150 - - - -

SR - - - - - - - - - - - - - -

OH (75) 75 75 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
NR 125 125

POP 150 150

POR 150 150

Catatan:

Cara mencari GR sama dengan mencari GR komponen B hanya dikalikan 1 karena untuk membuat 1 unit
A dibutuhkan 1 unit C.

Selanjutnya membuat MRP untuk komponen dibawah B dan C, yaitu komponen D; E ; dan F.
Untukkomponen G baru bisa dibuat jika MRP komponen D sudah selesai (karena komponen G
dibutuhkan untuk membuat komponen C dan D.

MRP komponen “D”. Lot sizing =LFL, lead time = 1 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - - - 275 - - - 300 - - - - -

SR - 50 - - - - - - - - - - - -

OH 125 175 175 175 - - - - - - - - - -


(125)

NR 100 300

POP 100 300

POR 100 300

Catatan:

Menentukan GR komponen D mengacu pada POR komponen B dan besarnya kebutuhan D untuk
membuat komponen B

Dari data, ada SR (rencana penerimaan) untuk komponen D sejumlah 50 unit pada minggu ke 2. SR ini
akan menambah OH pada minggu ke 2 sehingga OH menjadi 125+50=175
MRP Komponen “E”, lot sizing: POQ = 2 minggu; lead time 2 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - - - 550 - - - 600 - - - - -

SR - - - - - - - - - - - - - -

OH 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
(100)

NR 450 500

POP 550 600

POR 550 600

MRP komponen F, lot sizing POQ=2 minggu, lead time = 2 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - - 150 - - - 150 - - - - - -

SR - - - - - - - - - - - - - -

OH 150 150 150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(150)

NR 150

POP 150

POR 150

Catatan:
Untuk menentukan GR komponen F mengacu pada POR komponen C

MRP Komponen G, lot sizing+ LFL, lead time = 2 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - - 250 - - - 450 - - - - - -

SR 25

OH 175 175 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(150)

NR 75 450

POP 75 450

POR 75 450

Catatan:

Karena komponen G digunakan untuk membuat komponen C dan D,maka untuk menentukan GR
komponen G mengacu pada POR komponen C dan D dengan memperhatikan kebutuhan perunit C dan
D.

POR komponen C terjadipada minggu ke 4 (sebanyak 150) dan minggu ke 8 (sebanyak 150). Tiap 1 unit
C membutuhkan 1 unit G

POR komponen D terjadi pada minggu ke 4 (sebanyak 100) dan minggu ke 8 (sebanyak 300). Tiap i unit D
membutuhkan 1 unit G.

Sehingga GR untuk komponen G terjadi pada:

Minggu ke 4 sebanyak (150 x 1) + (100 x 1) = 250

Minggu ke 8 sebanyak ( 150 x 1) + ( 300 x 1) = 450


MRP komponen H, lot aizing FOQ = 250, lead time = 1 minggu

PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E

GR - - - 100 - - - 300 - - - - - -

SR

OH (0) 0 0 0 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

NR 100 150

POP 250 250

POR 250 250

Catatan:

Untuk menentukan GR komponen H mengacu pada POR komponen D (lihat struktur produk)

Anda mungkin juga menyukai