Jawaban Lat MRP
Jawaban Lat MRP
B (2) C (1)
D (1) E (2)
G (1) F (1)
G (1) H (1)
Data lain:
Katerangan Item
A B C D E F G H
Lot sizing LFL LF 150 LFL POQ= POQ= LFL 250
L 2 2
Persediaan 50 125 75 125 100 150 150 -
Lead time (minggu) 1 1 2 1 2 2 2 1
Rencana - - - 50 - - 25 -
penerimaan
Catt:
POQ = 2 berarti pemesanan untuk kebutuhan selama 2 minggu produksi
LFL = lot for lot
Schedule penerimaan item D diterima pada minggu ke 2; schedule penerimaan item G
diterima pada minggu ke 1
Pertanyaan:
Dari data-data di atas, buatlah MRP untuk produk A, item B, C, D, dan G
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI:
LOT SIZING:
Yaitu teknik menentukan besarnya order (pesanan) material yang akan dilakukan. Ada beberapa jenis
teknik lot sizing, yaitu:
LFL (lot for lot) besarnya order (pesanan) yang akan dilakukan SEJUMLAH kebutuhan bersih
(net requirement). Sehingga dengan teknik ini tidak ada order (pesanan) yang tersisa untuk
disimpan
FO (fixed order quantity) besarnya order (pesanan ) material yang akan dilakukan JUMLAH
TETAP (misal: 200; 300, dsb) untuk semua periode waktu pesanan
POQ (period order quantity) besarnya order (pesanan) dilakukan untukkebutuhan PERIODE
PRODUKSI tertentu (misal POQ=2 minggu artinya besarnya order sebesar kebutuhan porduksi 2
minggu ke depan; POQ=3 minggu berarti besarnya order sebesar kebutuhan produksi 3 minggu
kedepan).
EOQ (economic order quantity) besarnya order pesanan menggunakan rumus EOQ dasar
1. Jangan lupa tuliskan pada atas tabel MRP untuk produk (komponen apa), teknik lot sizing yang
digunakan, dan lead time (tenggang waktu). Contoh: MRP “A”, LFL; lead time = 1 minggu
2. Membuat MRP dari level 0 (level tertinggi) yaitu MRP produk jadi. Dalam hal ini produk A
3. Tentukan kebuthan kotor (gross requirement) produk A dengan mengacu pada MPS (master
production schedule A).
4. Apakah ada schedule receipt (SR)? Jika ada ini akan menambah persediaan ditangan (on hand
inventory)
5. Tentukan net requirement (NR) yaitu NR = gross reguirement (GR) dikurangi on hand
inventory (OH)
6. Tentukan besarnya POR (plan order release) dan kpaan dilakukan mengacu pada teknik lot sizing
yang digunakan dan lead time
PENYELESAIAN KASUS DIATAS:
MRP “A”; lot sizing= LFL’ lead time= 1 minggu ket: besar GR melihat MPS
PERIODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(minggu)
GR - - - 100 - - 15 - - - 15
0 0
SR
OH (50) 50 50 50 - - - - - - - - - - -
NR 50 15 15
0 0
POP 50 15 15
0 0
NR = 100- 50 = 50
Mengacu pada kebutuhan bersih dan teknik LFL yang dipakai dan lead
time. Krn NR =50 dan lead time 1 minggu; maka rencana merelease order (POR) dilakukan sebesar NR
dan dilakukan pada 1 minggu sebelum dibutuhkan jadi POR dilakukan pada minggu ke 3 sejumlah 50
unit.
POP rencana POR yang dilakukan diterima kapan, yaitu sesuai lead time, jadi POP rencana order yang
dilakukan akan diterima saat minggu ke 4 (saat dibutuhkan).
MRP untuk produk A sudah selesai, langkah berikutnya adalah membuat MRP untuk komponen yang
persis yang ada pada lecel di bawah produk A (lihat pada struktur produk), dalam hal ini adlah MRP
untuk komponen B dan C.
MRP kompone B untuk menentukan besarnya GR komponen B mengacu pada POR produk
diatasnya (produk A) dan harap diperhatikan berapa kebutuhan B untuk membuat 1 unit A
( misal dr struktur produk untukmembuat 1 unit A dibutuhkan 2 unit komponen B). Demikian
juga untuk menentukan GR komponen C
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
SR - - - - - - - - - - - - - -
OH 125 125 25 25 25 - - - - - - - - -
(125)
NR 275 300
Catatan:
MRP komponen “C”, lot sizing; FOQ = 150 unit, lead time = 2 minggu
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
GR - - 50 - - 150 - - - 150 - - - -
SR - - - - - - - - - - - - - -
OH (75) 75 75 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
NR 125 125
Catatan:
Cara mencari GR sama dengan mencari GR komponen B hanya dikalikan 1 karena untuk membuat 1 unit
A dibutuhkan 1 unit C.
Selanjutnya membuat MRP untuk komponen dibawah B dan C, yaitu komponen D; E ; dan F.
Untukkomponen G baru bisa dibuat jika MRP komponen D sudah selesai (karena komponen G
dibutuhkan untuk membuat komponen C dan D.
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
GR - - - - 275 - - - 300 - - - - -
SR - 50 - - - - - - - - - - - -
NR 100 300
Catatan:
Menentukan GR komponen D mengacu pada POR komponen B dan besarnya kebutuhan D untuk
membuat komponen B
Dari data, ada SR (rencana penerimaan) untuk komponen D sejumlah 50 unit pada minggu ke 2. SR ini
akan menambah OH pada minggu ke 2 sehingga OH menjadi 125+50=175
MRP Komponen “E”, lot sizing: POQ = 2 minggu; lead time 2 minggu
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
GR - - - - 550 - - - 600 - - - - -
SR - - - - - - - - - - - - - -
OH 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
(100)
NR 450 500
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
GR - - - 150 - - - 150 - - - - - -
SR - - - - - - - - - - - - - -
NR 150
POP 150
POR 150
Catatan:
Untuk menentukan GR komponen F mengacu pada POR komponen C
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
GR - - - 250 - - - 450 - - - - - -
SR 25
NR 75 450
POP 75 450
POR 75 450
Catatan:
Karena komponen G digunakan untuk membuat komponen C dan D,maka untuk menentukan GR
komponen G mengacu pada POR komponen C dan D dengan memperhatikan kebutuhan perunit C dan
D.
POR komponen C terjadipada minggu ke 4 (sebanyak 150) dan minggu ke 8 (sebanyak 150). Tiap 1 unit
C membutuhkan 1 unit G
POR komponen D terjadi pada minggu ke 4 (sebanyak 100) dan minggu ke 8 (sebanyak 300). Tiap i unit D
membutuhkan 1 unit G.
PERIOD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E
GR - - - 100 - - - 300 - - - - - -
SR
OH (0) 0 0 0 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
NR 100 150
Catatan:
Untuk menentukan GR komponen H mengacu pada POR komponen D (lihat struktur produk)