Anda di halaman 1dari 7

KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN SISWA KBTK

ISLAM SAKHA DI MASA PANDEMI COVID19

A. Latar Belakang Masalah


Berawal dari munculnya virus jenis baru di kota Wuhan, China, yang bernama Corona
Virus (COVID-19) pada akhir tahun 2019. Dimana berita ini membuat gempar seluruh dunia,
karena melihat gejalanya yang sangat parah seperti banyaknya orang tiba-tiba jatuh
tergeletak tanpa sebab. Hari terus berjalan namun kondisi disana tidak kunjung membaik,
melainkan terlihat semakin parah, hingga akhirnya Covid-19 menyebar ke seluruh dunia,
termasuk negara Indonesia. Disinilah awal mula perubahan besar terjadi di Indonesia.
Semenjak Pandemi Covid-19 menyebar di berbagai daerah, semuanya telah berubah dari
peraturan, perekonomian, bidang kesehatan, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Oleh
karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
mengeluarkan kebijakan pendidikan baru di masa Pandemi Covid-19 adalah Pembelajaran
dilakukan secara daring atau online (tidak bertatap muka). Kebijakan pembelajaran daring
diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia tidak terkecuali, demi mengurangi penyebaran
Covid-19 dengan tidak berinteraksi secara langsung. Tentunya tidak mudah untuk
menerapkan sistem baru ini yang terkesan mendadak karena situasi yang tidak terduga. Siap
tidak siap, baik guru maupun peserta didik dituntut untuk cepat beradaptasi dengan situasi
dan kondisi ini.
Pembelajaran daring memiliki arti proses pembelajaran bergantung pada teknologi yang
tersedia. Disinilah titik dari masalah yang muncul pada saat penerapan pembelajaran daring.
Diantaranya keterbatasan teknologi, dimana tidak semua peserta didik mampu untuk
membeli teknologi yang dibutuhkan, mengakibatkan beberapa peserta didik tidak dapat
mengakses atau mengikuti kelas online yang diselenggarakan. Hilangnya motivasi belajar
peserta didik, dikarenakan metode pembelajaran yang monoton hanya berkomunikasi di
salah satu platform video conference melalui laptop atau smartphone. Selain itu, masih
banyak lagi masalah-masalah yang terjadi diantaranya adalah: 1). Kurangnya wawasan
penggunaan teknologi baik guru, peserta didik, maupun orang tua, 2). Minimnya akses
internet dan keterbatasan sinyal, 3). Berkurangnya waktu komunikasi antara guru, peserta
didik, dan orang tua, 4). Pembelajaran cenderung beralih pada tugas online, 5). Minimnya
penyerapan materi pelajaran karena serba terbatas.
Namun, ada juga sisi positif dari perubahan sistem pendidikan menjadi pembelajaran
daring, yaitu pendidikan Indonesia menjadi selangkah lebih maju dengan memanfaatkan
teknologi-teknologi yang ada disekitar. Diharapkan pada masa pandemi Covid-19 seluruh
masyarakat menjadi lebih “melek teknologi” atau mengikuti perkembangan teknologi, karena
semuanya beralih serba online. Maka dari itu, penerapan pembelajaran daring memerlukan
dukungan dari pihak sekitar peserta didik. Orang tua memainkan peran yang besar di masa
pandemi ini, tidak semata hanya pihak sekolah saja yang memiliki tanggung jawab. Bisa
dibilang orang tua ikut berkontribusi/bekerjasama dengan pihak sekolah dalam membimbing
peserta didik di situasi saat ini.
Seperti sekolah KBTK Islam SAKHA telah menerapkan pembelajaran daring sesuai
dengan kebijakan pemerintah. Dari kelas beralih pada video conferencing, seperti Zoom,
Google Meet, dan sebagainya. Tentunya dibutuhkan kontribusi orang tua pada hal ini,
dikarenakan usia peserta didik yang masih dini, sehingga memerlukan bimbingan orang tua
dalam mengakses teknologi. Tanggung jawab orang tua semakin besar disini, dikarenakan
level peserta didik yang masih dini yang berarti masih minim pengetahuan teknologi. Mau
tidak mau peran orang tua menjadi ganda, selain bekerja, diwaktu yang sama orang tua harus
memonitor perkembangan pendidikan anak-anak. Namun nyatanya banyak orang tua peserta
didik yang tidak sadar akan peran tersebut, melainkan cenderung memasrahkan proses
perkembangan belajar peserta didik sepenuhnya pada pihak sekolah. Inilah waktu yang tepat
untuk menyadarkan para orang tua, baik pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran
daring, bukan berarti orang tua sepenuhnya melepaskan tanggung jawab pendidikan pada
sekolah. Melainkan ikut tindak adil dalam mengawasi perkembangan pendidikan peseta
didik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, selanjutnya rumusan masalah yang akan diteliti
adalah:
1. Bagaimana kontribusi orang tua dalam memajukan pendidikan siswa KBTK Islam
SAKHA di masa pandemi Covid-19?
2. Bagaimana dampak dari kontribusi orang tua sebagai pendamping belajar siswa
KBTK Islam SAKHA di masa pandemi Covid-19?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Tujuan Penelitian:
1. Untuk memperoleh informasi mengenai kontribusi orang tua dalam memajukan
pendidikan siswa KBTK Islam SAKHA di masa pandemi Covid-19.
2. Untuk memperoleh informasi mengenai dampak dari kontribusi orang tua sebagai
pendamping belajar siswa KBTK Islam SAKHA di masa pandemi Covid-19.
Kegunaan Penelitian:
1. Bagi Pemerintah
Sebagai masukan bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk mempertimbangkan
kebijaksanaannya dalam rangka menciptakan kondisi yang stabil agar orang tua dapat
berkontribusi lebih dalam memajukan pendidikan siswa.
2. Bagi Orangtua
Sebagai gambaran pada orang tua mengenai pola peran mendidik secara baik dan
benar dalam usaha memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
3. Bagi Peneliti
Untuk memperluas wawasan tentang pola peran mendidik siswa dan meningkatkan
kemampuan mengajar sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan siswa.

D. Tinjauan Pustaka
1. Kontribusi
Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu, Contribute, Contribution maknanya
adalah keikutsertaan, keterlibatan diri maupun sumbangan. Memiliki arti lain bahwa
kontribusi dapat berupa materi dan tindakan. Ibarat merelakan diri berkerjasama
dengan pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai
tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian
memberikan dampak baik positif maupun negative terhadap pihak lain. Sebagai
contoh, seseorang ikut bergabung dalam kegiatan kerja bakti sehingga menciptakan
lingkungan yang bersih dan nyaman antar tetangga (Anne Ahaira, 2012).
Berdasarkan pengertian kontribusi diatas maka dapat diartikan bahwa kontribusi
orang tua dalam memajukan pendidikan siswa adalah keterlibatan yang dilakukan
oleh orang tua melalui pendampingan proses belajar siswa dalam rangka memajukan
kualitas pendidikan siswa.
2. Pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peseta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Samino
(2010 : 37) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang
dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta
didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik kedewasaan jasmani, rohani maupun
social.
Trahati (2015 : 11) menyatakan bahwa pendidikan adalah kegiatan yang
dilakukan manusia secara sadar dan terprogram guna membangun personalitas yang
baik dan mengembangkan kemampuan atau bakat yang ada pada diri individu
manusia agar mencapai tujuan atau target tertentu dalam menjalani hidup.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha manusia
yang terprogram untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan melalui proses
pembelajaran guna mengembembangkan potensi diri.
Mutu pendidikan harus sejalan dengan teknologi yang terus berkembang dari
zaman ke zaman. Memajukan pendidikan adalah salah satu tujuan nasional bangsa
Indonesia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia memegang peran yang penting
dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kemajuan pendidikan. Upaya yang
telah dilakukan pemerintah dalam rangka memajukan pendidikan Indonesia ialah
meningkatkan sarana pendidikan, membangun fasilitas umum yang dibutuhkan di
sekolah-sekolah seperti perpustakaan dan laboratorium, meningkatkan kualitas
pendidik dengan pelatihan.
E. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan studi kasus. Studi kasus yakni suatu penelitian untuk menyelidiki dan
memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan
berbagai macam informasi, kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar
masalah yang diteliti dapat terselesaikan. Studi kasus berpusat pada satu kasus atau
fenomena saja.
Data yang diperoleh dari studi kasus dapat menggambarkan ilustrasi mengenai
penemuan-penemuan yang diteliti. Dengan demikian, menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus sebagai metode yang paling tepat dalam
melakukan penelitian.
2. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan yang diperoleh
dari menggali informasi dari informan, serta dokumen atau sumber tertulis sebagai
data tambahan. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1). Tenaga Pengajar KBTK
Islam SAKHA, 2). Orangtua peserta didik KBTK Islam SAKHA, 3). Peserta didik
KBTK Islam SAKHA.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini ialah:
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
Observasi, pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang
akan diteliti. Pengamatan dilakukan dengan terjun langsung ke lokasi, namun hanya
mengamati dari jauh tanpa ikut serta dalam kegiatan yang akan diteliti.
Wawancara, pengumpulan data dengan terjun langsung ke lokasi, mendatangi
tempat dimana informan berada dan berinteraksi secara langsung dengan informan.
Hal ini dilakukan dengan alasan agar peneliti mendapatkan respon langsung dari
informan dalam masalah kontribusi orang tua dalam memajukan pendidikan siswa.
Dokumentasi, sebagai bahan pelengkap pengumpulan data dari dua teknik
observasi dan wawancara. Dengan menganalisis kembali hasil dokumentasi sebagai
bukti memperkuat hasil dari observasi dan wawancara.
4. Instrumen Pengumpul Data
Instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Dimana peneliti sendiri yang mengumpulkan data observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Dengan
mempersiapkan draft observasi dan wawancara, serta smartphone atau kamera untuk
mengambil dokumentasi.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah teknik yang bermacam-macam
(triangulasi) dan dilakukan terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan dta berlangsung dan seteah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Aktivitas dalam analisis data yaitu: a). Reduksi Data, merangkum dan memilah
hal-hal yang pokok, serta fokus pada hal yang penting. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan data terkait kontribusi orang tua dalam memajukan pendidikan siswa
KBTK Islam SAKHA di masa pandemic Covid-19. Maka dimulai dari tahap proses
belajar peserta didik, pendampingan pada saat proses belajar peserta didik, lalu data
tentang dampak yang dihasilkan dari kontribusi orang tua pada saat proses belajar
peserta didik, b). Penyajian Data, selanjutnya tahap penyajian data yaitu mengubah
penyajian data menjadi teks naratif. Dimana data dinarasikan menjadi fokus
penelitian, yaitu tentang kontribusi orang tua dalam memajukan pendidikan siswa
KBTK Islam SAKHA di masa pandemi Covid-19, c). Verifikasi, yaitu langkah akhir
dari tahap analisis data. Berarti membuat kesimpulan dengan temuan data baru yang
belum pernah ada. Dengan cara menghubungkan temuan data dan dianalisis dengan
teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

F. Daftar Pustaka

Ahira, Anne. 2012. Pengertian Kontribusi.Bandung : Kencana

Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional.

Samino. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media


Trahati, Melia Rimadhani. 2015. “Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di
Sekolah Dasar Negeri Tritih Wetan 05 Jeruklegi Cilacap”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai