Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum dalam jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Pendidik danTenaga Kependidikan, Standar sarana dan Prasaran, Standar
Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Dua dari kedelapan
Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SMK Maarif 1 Sendangagung mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama dalam mengembangkan kurikulum di
SMK Maarif 1 Sendangagung.
1. Kondisi Ideal
2. Kondisi Nyata
Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maarif 1
Sendangagung sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
menyusun dan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) K-13.
G. Profil Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan
kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Cakupan
kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan Permendikbud RI Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta
didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut.
Dimensi Kualifikasi
Memiliki (melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi) pengetahuan prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
Pengetahuan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian (pada bidang kerja spesifik) sesuai bakat dan
minatnya
Memiliki (melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan) perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia (jujur, santun,
peduli, disiplin, demokratis, patriotic), percaya diri, dan
Sikap
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Memiliki (melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta) kemampuan pikir
dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
Keterampilan
konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri (pada bidang kerja spesifik) sesuai
dengan bakat dan minatnya
K OMPETENSI RINCIAN
UNIT K OMPETENSI
INTI :
Kompetensi sikap spiritual (KI 1) dan Kompetensi sikap sosial (KI 2) tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampumelaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
BAB II
Struktur dan Muatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
satuan pendidikan”. Pengembangan KTSP harus mengacu pada Visi SMK Maarif 1
Sendangagung, yaitu: “Mencetak pribadi Islami yang unggul, berilmu, dan bertakwa”.
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
Bahasa Inggris dan bahasa asing 3 3 3 3 4 4
6 lainnya
JUMLAH A 19 19 15 15 15 15
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2 2 2 - -
Kesehatan
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
21
Kompetensi sikap spiritual (KI 1) dan Kompetensi sikap sosial (KI 2) tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampumelaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
KELAS XII
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan
mengamalkan ajaran agama kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
yang dianutnya 1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Menghayati dan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
mengamalkan perilaku jujur, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
disiplin, tanggungjawab, 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
peduli (gotong royong, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
kerjasama, toleran, damai), Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
santun, responsif dan pro- berbangsa dan bernegara.
aktif dan menunjukkan sikap 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
sebagai bagian dari solusi pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
atas berbagai permasalahan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai
dalam berinteraksi secara aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial
efektif dengan lingkungan budaya, pertahanan dan keamanan, serta hukum.
sosial dan alam serta dalam 2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama
menempatkan diri sebagai dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat,
cerminan bangsa dalam berbangsa, dan bernegara..
pergaulan dunia. 2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni
keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah mufakat dalam
kehidupan sehari-hari dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM
menganalisis pengetahuan dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM
faktual, konseptual, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
prosedural berdasarkan rasa kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
ingintahunya tentang ilmu bernegara.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2 Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam
budaya, dan humaniora Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
dengan wawasan Republik Indonesia Tahun 1945
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
kenegaraan, dan peradaban dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
terkait penyebab fenomena Indonesia Tahun 1945.
dan kejadian, serta 3.4 Memahami hubungan struktural dan fungsional
menerapkan pengetahuan pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-
prosedural pada bidang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
kajian yang spesifik sesuai 1945.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
39
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
42
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama dan
mengamalkan ajaran agama kepercayaan yang dianut dalam kehidupan
yang dianutnya berbangsa dan bernegara.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.3 Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4 Menghargai karakter berakhlak mulia dalam
memperkuat komitmen negara kesatuan.
2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai
mengamalkan perilaku jujur, pandangan hidup dan ideologi nasional dalam
disiplin, tanggungjawab, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
peduli (gotong royong, bernegara.
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Mengamalkan kesadaran berkonstitusi berdasarkan
santun, responsif dan pro- pemahaman latar belakang, proses perumusan dan
aktif dan menunjukkan sikap pengesahan, serta perkembangan aktualisasi
sebagai bagian dari solusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
atas berbagai permasalahan Tahun 1945
dalam berinteraksi secara 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
efektif dengan lingkungan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
sosial dan alam serta dalam Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan
menempatkan diri sebagai berbangsa dan bernegara
cerminan bangsa dalam 2.4 Mengamalkan tanggungjawab warga negara untuk
pergaulan dunia mengatasi ancaman terhadap negara
2.5 Mengamalkan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat, dan
integrasi nasional dalam konteks NKRI.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM
menganalisis dan secara argumentatif dan saling keterhubungan
mengevaluasi pengetahuan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-
faktual, konseptual, sila Pancasila
prosedural, dan metakognitif 3.2 Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang mengatur
berdasarkan rasa ingin tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan kehakiman
tahunya tentang ilmu 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan kekuasaan
pengetahuan, teknologi, seni, negara di pusat dan daerah berdasarkan Undang-
budaya, dan humaniora Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
43
c) Bahasa Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan,
dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,
prosedur kompleks, dan negosiasi
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks
anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,
prosedur kompleks, dan negosiasi
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,
mengamalkan perilaku jujur, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa
disiplin, tanggungjawab, Indonesia untuk membuat anekdot mengenai
peduli (gotong royong, permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan
kerjasama, toleran, damai), publik
santun, responsif dan pro- 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
aktif dan menunjukkan sikap jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
sebagai bagian dari solusi Indonesia untuk melaporkan hasil observasi
atas berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan
dalam berinteraksi secara disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia
efektif dengan lingkungan untuk menunjukkan tahapan dan langkah yang
sosial dan alam serta dalam telah ditentukan
menempatkan diri sebagai 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
cerminan bangsa dalam santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
pergaulan dunia. untuk bernegosiasi dalam perundingan
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
tanggung jawab dalam penggunaan bahasa
Indonesia untuk memaparkan pendapat mengenai
konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan
publik
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot,
menganalisis pengetahuan eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur
faktual, konseptual, kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan
prosedural berdasarkan rasa maupun tulisan
ingintahunya tentang ilmu 3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil
pengetahuan, teknologi, seni, observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik
budaya, dan humaniora melalui lisan maupun tulisan
dengan wawasan 3.3 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi,
kemanusiaan, kebangsaan, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
45
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan
tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis melalui
cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi
kompleks, dan ulasan/reviu film/drama
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
35
KELAS XII
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan
mengamalkan ajaran agama kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
yang dianutnya 1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Menghayati dan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
mengamalkan perilaku jujur, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
disiplin, tanggungjawab, 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
peduli (gotong royong, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
kerjasama, toleran, damai), Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
santun, responsif dan pro- berbangsa dan bernegara.
aktif dan menunjukkan sikap 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
sebagai bagian dari solusi pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
atas berbagai permasalahan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai
dalam berinteraksi secara aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial
efektif dengan lingkungan budaya, pertahanan dan keamanan, serta hukum.
sosial dan alam serta dalam 2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama
menempatkan diri sebagai dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat,
cerminan bangsa dalam berbangsa, dan bernegara..
pergaulan dunia. 2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni
keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah mufakat dalam
kehidupan sehari-hari dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM
menganalisis pengetahuan dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM
faktual, konseptual, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
prosedural berdasarkan rasa kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
ingintahunya tentang ilmu bernegara.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2 Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam
budaya, dan humaniora Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
dengan wawasan Republik Indonesia Tahun 1945
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
kenegaraan, dan peradaban dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
terkait penyebab fenomena Indonesia Tahun 1945.
dan kejadian, serta 3.4 Memahami hubungan struktural dan fungsional
menerapkan pengetahuan pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-
prosedural pada bidang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
kajian yang spesifik sesuai 1945.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
39
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
40
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama dan
mengamalkan ajaran agama kepercayaan yang dianut dalam kehidupan
yang dianutnya berbangsa dan bernegara.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.3 Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4 Menghargai karakter berakhlak mulia dalam
memperkuat komitmen negara kesatuan.
2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai
mengamalkan perilaku jujur, pandangan hidup dan ideologi nasional dalam
disiplin, tanggungjawab, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
peduli (gotong royong, bernegara.
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Mengamalkan kesadaran berkonstitusi berdasarkan
santun, responsif dan pro- pemahaman latar belakang, proses perumusan dan
aktif dan menunjukkan sikap pengesahan, serta perkembangan aktualisasi
sebagai bagian dari solusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
atas berbagai permasalahan Tahun 1945
dalam berinteraksi secara 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
efektif dengan lingkungan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
sosial dan alam serta dalam Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan
menempatkan diri sebagai berbangsa dan bernegara
cerminan bangsa dalam 2.4 Mengamalkan tanggungjawab warga negara untuk
pergaulan dunia mengatasi ancaman terhadap negara
2.5 Mengamalkan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat, dan
integrasi nasional dalam konteks NKRI.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM
menganalisis dan secara argumentatif dan saling keterhubungan
mengevaluasi pengetahuan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-
faktual, konseptual, sila Pancasila
prosedural, dan metakognitif 3.2 Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang mengatur
berdasarkan rasa ingin tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan kehakiman
tahunya tentang ilmu 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan kekuasaan
pengetahuan, teknologi, seni, negara di pusat dan daerah berdasarkan Undang-
budaya, dan humaniora Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
43
c) Bahasa Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan,
dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,
prosedur kompleks, dan negosiasi
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks
anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,
prosedur kompleks, dan negosiasi
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,
mengamalkan perilaku jujur, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa
disiplin, tanggungjawab, Indonesia untuk membuat anekdot mengenai
peduli (gotong royong, permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan
kerjasama, toleran, damai), publik
santun, responsif dan pro- 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
aktif dan menunjukkan sikap jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
sebagai bagian dari solusi Indonesia untuk melaporkan hasil observasi
atas berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan
dalam berinteraksi secara disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia
efektif dengan lingkungan untuk menunjukkan tahapan dan langkah yang
sosial dan alam serta dalam telah ditentukan
menempatkan diri sebagai 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
cerminan bangsa dalam santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
pergaulan dunia. untuk bernegosiasi dalam perundingan
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
tanggung jawab dalam penggunaan bahasa
Indonesia untuk memaparkan pendapat mengenai
konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan
publik
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot,
menganalisis pengetahuan eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur
faktual, konseptual, kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan
prosedural berdasarkan rasa maupun tulisan
ingintahunya tentang ilmu 3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil
pengetahuan, teknologi, seni, observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik
budaya, dan humaniora melalui lisan maupun tulisan
dengan wawasan 3.3 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi,
kemanusiaan, kebangsaan, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
45
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan
tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis melalui
cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi
kompleks, dan ulasan/reviu film/drama
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
46
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan
tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks
cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan
cerita fiksi dalam novel
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, responsif dan santun
mengamalkan perilaku jujur, dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
disiplin, tanggungjawab, menyampaikan cerita sejarah tentang tokoh-tokoh
peduli (gotong royong, nasional dan internasional
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli,
santun, responsif dan pro- dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
aktif dan menunjukkan sikap untuk memahami dan menyampaikan berita
sebagai bagian dari solusi 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan
atas berbagai permasalahan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia
dalam berinteraksi secara untuk memahami dan menyampaikan penjelasan
efektif dengan lingkungan dan ajakan
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
menempatkan diri sebagai santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
cerminan bangsa dalam untuk memaparkan editorial/opinin tentang
pergaulan dunia konflik sosial, politik, ekonomi, kebijakan publik,
dan lingkungan hidup
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
48
d) Matematika
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
49
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
mengamalkan ajaran agama dianutnya
yang dianutnya
2. Menghayati dan 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan
mengamalkan perilaku jujur, bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya
disiplin, tanggungjawab, diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
peduli (gotong royong, berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi
kerjasama, toleran, damai), menyelesaikan masalah.
santun, responsif dan pro- 2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku
aktif dan menunjukkan sikap jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan
sebagai bagian dari solusi disiplin dalam melakukan tugas belajar
atas berbagai permasalahan matematika.
dalam berinteraksi secara 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin
efektif dengan lingkungan tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan
menganalisis pengetahuan pertidaksamaan linear dua variabel dan
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
53
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
mengamalkan ajaran agama dianutnya
yang dianutnya
2. Menghayati dan 2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerjasama,
mengamalkan perilaku jujur, sikap kritis dan cermat dalam bekerja
disiplin, tanggungjawab, menyelesaikan masalah kontekstual.
peduli (gotong royong, 2.2 Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu,
kerjasama, toleran, damai), motivasi internal, rasa senang dan tertarik dan
santun, responsif dan pro- percaya diri dalam melakukan kegiatan belajar
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
57
e) Sejarah Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agamanya.
yang dianutnya 1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam
toleransi antar umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli
mengamalkan perilaku jujur, terhadap berbagai hasil budaya pada zaman
disiplin, tanggungjawab, praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.
peduli (gotong royong, 2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai,
kerjasama, toleran, damai), responsif dan pro aktif yang ditunjukkan oleh
santun, responsif dan pro- tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan
aktif dan menunjukkan sikap lingkungannya.
sebagai bagian dari solusi 2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam
atas berbagai permasalahan mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
dalam berinteraksi secara sejarah.
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami dan menerapkan konsep berpikir
menganalisis pengetahuan kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu
faktual, konseptual, dalam sejarah.
prosedural berdasarkan rasa 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada
ingintahunya tentang ilmu zaman praaksara.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa
budaya, dan humaniora Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan
dengan wawasan Melanesoid).
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya
kenegaraan, dan peradaban Praaksara Indonesia termasuk yang berada di
terkait penyebab fenomena lingkungan terdekat.
dan kejadian, serta 3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
59
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
mengamalkan ajaran agama Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
yang dianutnya international yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
2. Menghayati dan 2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
mengamalkan perilaku jujur, melaksanakan komunikasi interpersonal dengan
disiplin, tanggungjawab, guru dan teman.
peduli (gotong royong, 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri,
kerjasama, toleran, damai), dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
santun, responsif dan pro- komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
aktif dan menunjukkan sikap 2.3. Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli,
sebagai bagian dari solusi kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan
atas berbagai permasalahan komunikasi fungsional.
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
menganalisis pengetahuan kebahasaan pada ungkapan memberi saran dan
faktual, konseptual, tawaran, serta responnya, sesuai dengan konteks
prosedural, dan metakognitif penggunaannya.
berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
tahunya tentang ilmu kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan
pengetahuan, teknologi, seni, tentang pendapat dan pikiran, sesuai dengan
budaya, dan humaniora konteks penggunaannya.
dengan wawasan 3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kemanusiaan, kebangsaan, kebahasaan pada ungkapan harapan dan doa
kenegaraan, dan peradaban bersayap (extended), serta responnya, sesuai
terkait penyebab fenomena dengan konteks penggunaannya.
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
menerapkan pengetahuan kebahasaan dari teks undangan resmi, sesuai
prosedural pada bidang dengan konteks penggunaannya.
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dengan bakat dan minatnya kebahasaan dari teks surat pribadi, sesuai dengan
untuk memecahkan masalah konteks penggunaannya.
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks prosedur berbentuk manual
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
64
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
mengamalkan ajaran agama Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
yang dianutnya international yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
66
2. MUATAN KEWILAYAHAN
a) SENI RUPA
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
mengamalkan ajaran agama serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai
yang dianutnya bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab,
mengamalkan perilaku jujur, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
disiplin, tanggung jawab, 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
peduli, (gotong royong, dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
kerjasama, toleran, damai), 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli
santun, responsif dan terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai
proaktif, dan menunjukkan karya seni dan pembuatnya
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
69
SENI MUSIK
SENI TARI
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak
mengamalkan ajaran agama dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang
yang dianutnya tidak ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus
dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur
kepada sang Pencipta.
2. Menghayati dan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
mengamalkan perilaku jujur, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
disiplin, tanggungjawab, kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
peduli (gotong royong, sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan
kerjasama, toleran, damai), prasarana pembelajaran.
santun, responsif dan pro- 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual
aktif dan menunjukkan sikap dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
sebagai bagian dari solusi 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam
atas berbagai permasalahan melakukan berbagai aktivitas fisik.
dalam berinteraksi secara 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam
efektif dengan lingkungan penggunaan peralatan dan kesempatan.
sosial dan alam serta dalam 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
menempatkan diri sebagai 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
cerminan bangsa dalam permainan.
pergaulan dunia. 2.8 Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih
makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-
obatan, dan kebersihanan alat reproduksi.
3. Memahami ,menerapkan, 3.2 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
menganalisis pengetahuan gerak salah satu permainan bola besar untuk
faktual, konseptual, menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
prosedural berdasarkan rasa 3.3 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
ingintahunya tentang ilmu permainan bola kecil untuk menghasilkan
pengetahuan, teknologi, seni, koordinasi gerak yang baik.
budaya, dan humaniora 3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
dengan wawasan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat
kemanusiaan, kebangsaan, dan lempar) untuk menghasilkan koordinasi gerak
kenegaraan, dan peradaban yang baik.
terkait penyebab fenomena 3.5 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
dan kejadian, serta olahraga beladiri untuk menghasilkan koordinasi
menerapkan pengetahuan gerak yang baik.
prosedural pada bidang 3.6 Menganalisis konsep latihan,pengukuran, dan
kajian yang spesifik sesuai hasilpengembangan komponen kebugaran jasmani.
dengan bakat dan minatnya 3.7 Menganalisis dua jenis rangkaian keterampilan
untuk memecahkan masalah senam. lantai untuk menghasilkan koordinasi gerak
yang baik.
3.8 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk
menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.9 Menganalisis keterampilan tiga gaya renang yang
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
74
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak
mengamalkan ajaran agama dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang
yang dianutnya tidak ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus
dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur
kepada sang Pencipta.
2. Menghayati dan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
mengamalkan perilaku jujur, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
disiplin, tanggungjawab, kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
peduli (gotong royong, sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan
kerjasama, toleran, damai), prasarana pembelajaran.
santun, responsif dan pro- 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual
aktif dan menunjukkan sikap dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
sebagai bagian dari solusi 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam
atas berbagai permasalahan melakukan berbagai aktivitas fisik.
dalam berinteraksi secara 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam
efektif dengan lingkungan penggunaan peralatan dan kesempatan.
sosial dan alam serta dalam 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
menempatkan diri sebagai 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
cerminan bangsa dalam permainan.
pergaulan dunia 2.8 Memiliki perilaku hidup sehat untuk tidak
merokok, mengkonsumsi alkohol dan
narkoba/psikotropika, serta menghindari perilaku
seks bebas, dan HIV/AIDS.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
menganalisis pengetahuan gerak salah satu permainan bola besar serta
faktual, konseptual, menyusun rencana perbaikan.
prosedural, dan metakognitif 3.2 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
berdasarkan rasa ingin gerak salah satu permainan bola kecil serta
tahunya tentang ilmu menyusun rencana perbaikan.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
budaya, dan humaniora gerak salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari,
dengan wawasan lompat, dan lempar) serta menyusun rencana
kemanusiaan, kebangsaan, perbaikan.
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan bayangan
terkait penyebab fenomena (shadow fighting) olahraga beladiri.
dan kejadian, serta 3.5 Menganalisis konsep pengukuran komponen
menerapkan pengetahuan kebugaran jasmani terkait kesehatan dan
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
76
3. MUATAN KEJURUAN
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
2. EKONOMI BISNIS
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
3. ADMINISTRASI UMUM
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
81
3.8 Mengidentifikasikan fasilitas dan 4.8 Menggambar tata letak fasilitas dan
lingkungan kantor serta penataannya lingkungan kantor
4.IPA
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
82
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
ngan mbanganlingkungankerja
3.6. Menganalisislimbah di 4.6. Melakukanpenangananlimbah di
lingkungansekitar lingkungansekitar
3.7. Menganalisispolusi di lingkungan 4.7. Memecahkanmasalahdampakpolusiterh
sekitar adapkesehatanmanusia dan lingkungan
3.8. Mengevaluasi AMDAL 4.8. Melakukankajiantentang AMDAL pada
lingkungansekitar
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
ipengolah angka
2. KORESPONDENSI
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
86
3. KEARSIPAN
KELAS X
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
3.3 Menerapkan tata cara mengindeks 4.3 Mengindeks arsip se-suai dengan
arsip se-suai dengan peraturan peraturan
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
KELAS XII
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
3.1 Memahami per-aturan pemerintah (PP) 4.1 Menyajikan per-aturan pemerintah tentang
tentang kete-nagakerjaan ketenaga-kerjaan
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
92
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
KELAS XII
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
pengawasan langsung.
3.10 Memahami ruang lingkup dana kas 4.10 Mengelompok-kan ruang lingkup dana
kecil kas kecil
3.11 Menerapkan persiapan pengelolaan 4.11 Mempersiapkan pengelolaan kas kecil
kas kecil
3.12 Menerapkan pengelolaan
4.12 Mengelola operasional harian kas keci
operasional harian kas keci
3.13 Menerapkan pelaporan aktivitas 4.13 Melaporkan aktivitas kas kecil
kas kecil
3.14 Menerapkan pembuatan laporan 4.14 Membuat laporan dana kas kecil metode
dana kas kecil metode imprest impres
3.15 Menerapkan pembuatan laporan 4.15 Membuat laporan dana kas kecil dengan
dana kas kecil dengan Metode Fluktuasi Metode Fluktuasi
3.16 Menerapkan pengoperasian 4.16 Mengoperasi-kan aplikasi dana kas kecil
aplikasi dana kas kecil
3.17 Menerapkan penyimpanan 4.17 Melaksanakan penyimpanan dokumen
dokumen pengelolaan dana kas kecil pengelolaan dana kas kecil
3.18 Mengevaluasi pengelolaan dana 4.18 Membuat laporan pengelolaan dana kas
kas kecil keci
KELAS XI
KOMPETENSI INTI1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,peduli (gotong
royong,kerjasama,toleran,damai),santun,responsifdan pro-aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsad alam pergaulan dunia
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung
(indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpesertadidik lebih lanjut
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
96
5. Fleksibel: Jenis muatan lokal yang dipilih dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel
sesuai dengan kondisidan karakteristik SMK Maarif 1 Sendangagung
Materi muatan lokal ini sangat sesuai dengan karakteristik daerah Madura
khususnya Kabupaten Lampung Tengah, dimana Lampung Tengah merupakan daerah
yang memiliki banyak Pondok Pesantren dan mayoritas memiliki akreditas tinggi terhadap
agama Islam. Dengan mendalami bahasa Arab akan mencetak sikap, sopan santun dengan
menggunakan tingkatan bahasa. Sehingga materi muatan lokal tersebut akan
mengintregasikan nilai-nilai pendidikan karakter.
Muatan lokal di SMK Maarif 1 Sendangagung mencakup pembelajaran bahasa
Arab dengan alokasi waktu 1 jam, Pendidikan Anti Korupsi 1 jam dan Ke Nu an dengan
2 jam pelajaran.
a) Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian
Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan
lingkungannya sedemikian rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya
menjadi makin baik.Pendidikan pada hakekatnya bukan hanya menjadi tanggung
jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat.
Mengenai pendidikan di sekolah, maka proses pendidikannya tertuang dalam
satuan pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan kurikulum.
Selanjutnya, kegiatan pendidikan yang didasarkan pada penjatahan waktu
bagi masing-masing mata pelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum
sekolah lebih kita kenal dengan sebutan kurikuler. Sedangkan kegiatan yang di
selenggarakan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau
diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawaan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.
disebut Kegiatan Ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
dilakukan oleh para peserta didik sekolah atau universitas, di luar jam belajar
kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari
5) Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang beragam dan majemuk agar pergerakan menjadi kontekstual dan
membumi.
6) Kecakapan Abad 21; gerakan penumbuhan karakter merupakan usaha
mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk hidup pada abad 21, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi
(communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja
sama dalam pembelajaran (collaborative learning).
7) Adil dan Inklusif; penumbuhan dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan
prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan
perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
8) Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik; Gerakan dikembangkan dan
dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan
biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan
keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9) Terukur; gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar dapat dimati dan
diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas
sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas
pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati
dan diukur secara objektif; mengembangkan programprogram penguatan nilai-
nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan
mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku
kepentingan pendidikan.
Pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek
intektual saja melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik peserta didik, atau
dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Upaya ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia dan mutu
pendidikan. Untuk melaksanakan hal ini, maka semua jenjang lembaga pendidikan
formal (sekolah) mempunyai tugas untuk melaksanakan hal ini termasuk SMK
Maarif 1 Sendangagung.
handal dalam melakukan apa yang dikatakan dan akan melakukannya. Berani
melakukan hal yang benar, membangun reputasi yang baik, patuh terhadap
norma-norma yang berlaku di sekolah dan di masyarakat.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, menggunakan sopan santun, menggunakan
bahasa yang baik, mempertimbangkan perasaan orang lain. Tidak mengancam,
memukul atau menyakiti orang lain. Bersikap damai dengan kemarahan, hinaan
dan perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Selalu melakukan yang terbaik, menggunakan kontrol diri dan disiplin. Berpikir
sebelum bertindak, mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas
pilihan yang telah diambil.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, mengambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka,
mendengarkan orang lain. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain dengan
cara yang tidak baik dan tidak menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian, mengungkapkan
rasa syukur, maafkan orang lain, dan membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama,
melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati
hukum dan aturan, menghormati otoritas, dan melindungi lingkungan hidup.
Isi pendidikan karakter adalah nilai-nilai dalam bentuk pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dalam
rangka membentuk karakter peserta didik. Delapan belas nilai-nilai dalam
pendidikan karakter menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
120
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan yang ada.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku semangat bekerja dengan etos kerja
tinggi.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
121
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya agar berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati perbedaan dan keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri, melainkan pendidikan yang
terintegrasi secara total oleh seluruh komponen sekolah.
1) Pendidik (Guru)
Pemberian materi pendidikan karakter yang berupa norma-norma dan
kearifan lokal tidak dapat diajarkan secara paksa, melainkan melalui bimbingan
secara persuasif dan terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan
pada peserta didik yang menjadi penyebab tidak dapat tersampaikannya materi
moral yang diberikan. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memahami, merasakan, menimbang situasi serta tanggung jawab pada
dirinya.Pemberian kesempatan semacam ini, akan memberikan kesan yang lebih
mengena pada diri peserta didik. Dengan demikian, penyampaian nilai moral dan
kearifan lokan akan lebih bermanfaat dan dapat diwujudkan secara nyata.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
122
Guru di SMK terbagi menjadi tiga golongan, yaitu guru mata pelajaran kelompok
A (Muatan Nasional), guru mata pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) dan
guru mata pelajaran kelompok C (Muatan Kejuruan). Dikarenakan sifat muatan
materi yang berbeda, maka diperlukan metode yang berbeda pula dalam
penyampaian materi pendidikan karakter tersebut.
a) Guru Mata Pelajaran Kelompok A
Mata pelajaran kelompok A merupakan mata pelajaran muatan nasional
yang bersifat menanamkan dan mengambangkan nilai-nilai secara konstruktif yang
berlaku secara nasional. Pengembangan metode pembelajaran yang dapat dilakukan
oleh pendidik adalah:
(1) Memberikan keteladanan kepada siwa dengan pribadi yang baik.
(2) Mengingatkan peserta kepada agar ingat bahwa mereka adalah makhluk Tuhan
YME (kembali kepada fitrah). Hal ini dilakukan untuk membangun pengertian
yang mendalam bahwa manusia hidup di dunia ini dengan aturanTuhan, tidak
boleh hidup dengan seenaknya.
(3) Membangun motivasi yang kuat pada diri peserta didik.
5. Fleksibel: Jenis muatan lokal yang dipilih dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel
sesuai dengan kondisidan karakteristik SMK Maarif 1 Sendangagung
Materi muatan lokal ini sangat sesuai dengan karakteristik daerah Madura
khususnya Kabupaten Lampung Tengah, dimana Lampung Tengah merupakan daerah
yang memiliki banyak Pondok Pesantren dan mayoritas memiliki akreditas tinggi terhadap
agama Islam. Dengan mendalami bahasa Arab akan mencetak sikap, sopan santun dengan
menggunakan tingkatan bahasa. Sehingga materi muatan lokal tersebut akan
mengintregasikan nilai-nilai pendidikan karakter.
Muatan lokal di SMK Maarif 1 Sendangagung mencakup pembelajaran bahasa
Arab dengan alokasi waktu 1 jam, Pendidikan Anti Korupsi 1 jam dan Ke Nu an dengan
2 jam pelajaran.
a) Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian
Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan
lingkungannya sedemikian rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya
menjadi makin baik.Pendidikan pada hakekatnya bukan hanya menjadi tanggung
jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat.
Mengenai pendidikan di sekolah, maka proses pendidikannya tertuang dalam
satuan pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan kurikulum.
Selanjutnya, kegiatan pendidikan yang didasarkan pada penjatahan waktu
bagi masing-masing mata pelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum
sekolah lebih kita kenal dengan sebutan kurikuler. Sedangkan kegiatan yang di
selenggarakan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau
diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawaan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.
disebut Kegiatan Ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
dilakukan oleh para peserta didik sekolah atau universitas, di luar jam belajar
kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari
5) Kearifan Lokal, gerakan bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara
yang beragam dan majemuk agar pergerakan menjadi kontekstual dan
membumi.
6) Kecakapan Abad 21; gerakan penumbuhan karakter merupakan usaha
mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk hidup pada abad 21, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi
(communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja
sama dalam pembelajaran (collaborative learning).
7) Adil dan Inklusif; penumbuhan dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan
prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan
perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
8) Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik; Gerakan dikembangkan dan
dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan
biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan
keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9) Terukur; gerakan dikembangkan dan dilaksanakan agar dapat dimati dan
diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas
sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas
pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati
dan diukur secara objektif; mengembangkan programprogram penguatan nilai-
nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan
mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku
kepentingan pendidikan.
Pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek
intektual saja melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik peserta didik, atau
dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Upaya ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia dan mutu
pendidikan. Untuk melaksanakan hal ini, maka semua jenjang lembaga pendidikan
formal (sekolah) mempunyai tugas untuk melaksanakan hal ini termasuk SMK
Maarif 1 Sendangagung.
handal dalam melakukan apa yang dikatakan dan akan melakukannya. Berani
melakukan hal yang benar, membangun reputasi yang baik, patuh terhadap
norma-norma yang berlaku di sekolah dan di masyarakat.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, menggunakan sopan santun, menggunakan
bahasa yang baik, mempertimbangkan perasaan orang lain. Tidak mengancam,
memukul atau menyakiti orang lain. Bersikap damai dengan kemarahan, hinaan
dan perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Selalu melakukan yang terbaik, menggunakan kontrol diri dan disiplin. Berpikir
sebelum bertindak, mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas
pilihan yang telah diambil.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, mengambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka,
mendengarkan orang lain. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain dengan
cara yang tidak baik dan tidak menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian, mengungkapkan
rasa syukur, maafkan orang lain, dan membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama,
melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati
hukum dan aturan, menghormati otoritas, dan melindungi lingkungan hidup.
Isi pendidikan karakter adalah nilai-nilai dalam bentuk pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dalam
rangka membentuk karakter peserta didik. Delapan belas nilai-nilai dalam
pendidikan karakter menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
120
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan yang ada.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku semangat bekerja dengan etos kerja
tinggi.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
121
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya agar berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati perbedaan dan keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri, melainkan pendidikan yang
terintegrasi secara total oleh seluruh komponen sekolah.
1) Pendidik (Guru)
Pemberian materi pendidikan karakter yang berupa norma-norma dan
kearifan lokal tidak dapat diajarkan secara paksa, melainkan melalui bimbingan
secara persuasif dan terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan
pada peserta didik yang menjadi penyebab tidak dapat tersampaikannya materi
moral yang diberikan. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memahami, merasakan, menimbang situasi serta tanggung jawab pada
dirinya.Pemberian kesempatan semacam ini, akan memberikan kesan yang lebih
mengena pada diri peserta didik. Dengan demikian, penyampaian nilai moral dan
kearifan lokan akan lebih bermanfaat dan dapat diwujudkan secara nyata.
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
122
Guru di SMK terbagi menjadi tiga golongan, yaitu guru mata pelajaran kelompok
A (Muatan Nasional), guru mata pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) dan
guru mata pelajaran kelompok C (Muatan Kejuruan). Dikarenakan sifat muatan
materi yang berbeda, maka diperlukan metode yang berbeda pula dalam
penyampaian materi pendidikan karakter tersebut.
a) Guru Mata Pelajaran Kelompok A
Mata pelajaran kelompok A merupakan mata pelajaran muatan nasional
yang bersifat menanamkan dan mengambangkan nilai-nilai secara konstruktif yang
berlaku secara nasional. Pengembangan metode pembelajaran yang dapat dilakukan
oleh pendidik adalah:
(1) Memberikan keteladanan kepada siwa dengan pribadi yang baik.
(2) Mengingatkan peserta kepada agar ingat bahwa mereka adalah makhluk Tuhan
YME (kembali kepada fitrah). Hal ini dilakukan untuk membangun pengertian
yang mendalam bahwa manusia hidup di dunia ini dengan aturanTuhan, tidak
boleh hidup dengan seenaknya.
(3) Membangun motivasi yang kuat pada diri peserta didik.
Mata pelajaran kejuruan, terdiri dari mata pelajaran teori dan praktik. Oleh
karena itu, pendidik harus dapat memilah dalam memberikan metode penyampaian
kepribadian pada peserta didik. Adapun metode yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
1) Memberikan teladan yang baik pada peserta didik
2) Memberikan kepada para peserta didik untuk berlatih dan bekerja secara tim selama
melaksanakan praktik.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menarik kesimpulan atas
pelajaran yang telah diberikan.
d) Peserta Didik (Peserta didik)
1) Mentaati peraturan yang ada. Peraturan tersebut adalah peraturan tata tertib peserta
didik di sekolah, tata tertib peserta didik di kelas, tata tertib peserta didik di luar
sekolah, serta tata tertib lain yang dibuat oleh sekolah.
e) Sekolah
1) Memberlakukan norma-norma di sekolah,
2) Memberikan kearifan lokal kepada peserta didik lewat kegiatan intra dan
ekstrakulikuler,
c). Literasi
Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan
memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi
memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan,
pengetahuan tentang genre dan kultural.Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris literacy
berasal dari bahasa Latin literatus, yang berarti "a learned person" atau orang yang
belajar. Dalam bahasa Latin juga dikenal dengan istilah littera (huruf) yang artinya
melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang
menyertainya.Serbuan teknologi informasi yang semakin gencar, dalam dunia
pendidikan menggunakan istilah multiliterasi. Literasi dianggap merupakan inti
kemampuan dan modal utama bagi peserta didik maupun generasi muda dalam belajar
dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Pembelajaran literasi yang bermutu
adalah kunci dari keberhasilan peserta didik di masa depan. Untuk itu dibutuhkan
pembelajaran literasi yang bermutu pada semua mata pelajaran oleh semua guru yang
dianggap sebagai guru literasi (teachers of literacy).
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
125
akademis (terkait dengan mata pelajaran). Pada tingkatan yang lebih tinggi, peserta
didik membuat karya tulis ilmiah sesuai dengan kompetensi keahliannya yang
menggunakan berbagai referensi yang harus dibaca. Semakin banyak referensi yang
dibaca akan semakin memperluas khazanah berfikir peserta didik dalam
mengembangkan konsep dan idenya. Pembuatan karya tulis ini bisa dalam bentuk
penugasaan dari masing-masing guru mata pelajaran atau berupa lomba karya tulis
oleh sekolah atau mengikuti lomba karya tulis di luar sekolah.
Kegiatan literasi pembelajaran di SMK MAARIF 1 SENDANGAGUNG
dilakukan dengan memberi tugas pad siswa untuk membuat makalah, laporan, atau
karya ilmiah
d) Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau
orang dewasa. Bantuan tersebut berupaarahan, nasihat, saran, serta kritik membangun
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri dengan memanfaatkan potensi individu dan sarana yang ada. Bimbingan
diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai
informasi tentang dirinya sendiri untuk menyesuaikan dan mengembangkan potensi
diri berdasarkan norma-norma yang berlaku, sehingga pengembangan diri berlangsung
secara optimal dan tidak terjadi pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang yaitu konselor dan konseli. Melalui hubungan itu dengan konselor dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar
dansituasi pengembangan potensi diri secara optimal pada konseli. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-
kebutuhan yang akan datang. Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara
seorang konselor yang terlatih dengan konseli. Hubungan ini biasanya bersifat
individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
129
orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya.
Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan
yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya secara optimal.
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli atau semua
peserta didik. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli
atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria
maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan
yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari
pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada
perseorangan (individual).
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli
bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu
untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti
bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan
bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada
konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan
dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan
pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang
menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk
membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan,
dan peluang untuk berkembang.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bersama. Bimbingan bukan
hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala
sekolah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai
teamwork yang bekerja secara sistematis dan sinergis.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan
pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
143
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 75 75 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 75 75 75 75 - -
Kesehatan
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
79 79
1 Simulasi dan Komunikasi Digital
2 Ekonomi Bisnis 79 79
3 Administrasi Umum 79 79
4 IPA 79 79
C2. DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 79 79
2 Korepondensi 79 79
3 Kearsipan 79 79
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN
6
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 79 79 79 79
G. Mekanisme Penilaian
Penilaian di SMK Maarif 1 Sendangagung mengacu pada Pedoman Penilaian
PSMK Tahun 2017. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, Ulangan Harian, penilaian tengah
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
144
semester, penilaian akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah.
Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh sekolah dengan membentuk
panitia pelaksana khusus. Soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester
disusun secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel.
Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan oleh
sekolah dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat
kesukaran soal yang diujikan.
Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan
jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik dalam bentuk
raport setelah digabung dengan nilai harian dan nilai tengah semester..
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
Kegiatan remidial dilaksanakan samapai peserta didik dinyatakan tuntas.
5. Pengelolaan soal: pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur tetapi dengan pengawasan
langsung dari pemerintah pusat.
H. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas peserta didik SMK Maarif 1 Sendangagung ditetapkan dengan
meng-gunakan kriteria sebagai berikut:
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
c. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
d. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
e. Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan berkategori BAIK maka peserta didik dapat naik kelas
f. Persentase kehadiran selama satu tahun minimal 85%
I. Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Maarif 1 Sendangagung ditetapkan
berdasarkan:
o Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
o Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019
o Pedoman Penyelenggaraan UKK Th 2018/2019 Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
o Rapat Dewan Guru.
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Maarif 1 Sendangagung adalah
sebagai berikut:
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli,
atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran
dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
1. Tanggal 13 s/d 06 Juli 2020 adalah proses Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB)
2. Tanggal 08 Juli 2020 adalah proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru
3. Tanggal 09 Juli 2020 adalah pengumuman Peserta Didik Baru yang diterima
4. Tanggal 10 s/d 13 Juli 2020 adalah daftar ulang Peserta Didik Baru
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
ditetapkan sebanyak 46 minggu untuk setiap tahun pelajaran.
Dalam kegiatan tengah semester ganjil dilaksanakan setelah 9 minggu proseses
pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan ujian tengah semester ganjil dan kegiatan
tengah semester genap dilaksanakan setelah 9 minggu proses pembelajaran
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
139
F. Ketuntasan Belajar
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM ditetapkan diawal tahun ajaran
oleh SMK Maarif 1 Sendangagung berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran
di SMK Maarif 1 Sendangagung yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan
utama penetapan KKM.Kriteria ketuntasan minimal (KKM) diperlukan guru untuk
mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas oleh peserta didik, sehingga
pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Penentuan
kriteria ketuntasan minimal ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui
musyawarah oleh satuan pendidikan (sekolah).
Fungsi KKM bagi guru atau pendidik dan siswa atau peserta didik adalah:
1. Sebagai acuan bagi seorang guru atau pendidik untuk menilai kompetensi peserta
didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran di SMK Maarif 1 Sendangagung
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan KD – nya
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat.
Guru atau pendidik di SMK Maarif 1 Sendangagung sepakat bahwa penentuan
KKM berorientasi pada dua hal pokok, yaitu:
1. Obyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang dikelola dan menjadi
tanggung jawab guru, yaitu: Kemampuan rata-rata Peserta Didik, Tingkat kerumitan
Materi Pembelajaran, dan Fasilitas Belajar;
2. Subyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang bertindak sebagai
manajer dalam pembelajaran, yaitu menentukan cara pengelolaan pembelajaran agar
berlangsung dengan optimal, meliputi: Penggunaan Model Pembelajaran yang
efektif, Penyajian Media Pembelajaran yang mempermudah dan memperjelas materi
pembelajaran, dan Kreativitas Guru yang bisa memanfaatkan fasilitas dan sumber
belajar secara optimal. Secara garis besar KKM di SMK Maarif 1 Sendangagung
ditentukan berdasarkan:
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
152
(𝑨 + 𝑩 + 𝑪)
𝑲𝑲𝑴 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟗
(𝟐 + 𝟐 + 𝟐)
𝑲𝑲𝑴 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟗
𝑲𝑲𝑴 = 𝟔𝟔, 𝟕 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒃𝒖𝒍𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝟔𝟕
Dengan mengacu pada perhitungan diatas Kriteria Ketuntasan Minimal untuk masing
–masing mata pelajaran kelompok normatif dan adaptif pada SMK Maarif 1
Sendangagung adalah sebagai berikut
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Pancasila dan 75 75 75
2 Kewarganegaraan 75 75 75
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75 75 75
5 Sejarah Indonesia 75 75 75 75 75 75
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
143
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 75 75 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 75 75 75 75 - -
Kesehatan
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
79 79
1 Simulasi dan Komunikasi Digital
2 Ekonomi Bisnis 79 79
3 Administrasi Umum 79 79
4 IPA 79 79
C2. DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 79 79
2 Korepondensi 79 79
3 Kearsipan 79 79
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN
6
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 79 79 79 79
G. Mekanisme Penilaian
Penilaian di SMK Maarif 1 Sendangagung mengacu pada Pedoman Penilaian
PSMK Tahun 2017. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, Ulangan Harian, penilaian tengah
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
144
semester, penilaian akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah.
Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh sekolah dengan membentuk
panitia pelaksana khusus. Soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester
disusun secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel.
Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan oleh
sekolah dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat
kesukaran soal yang diujikan.
Ulangan akhir semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan
jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
Hasil ulangan akhir semester diinformasikan kepada peserta didik dalam bentuk
raport setelah digabung dengan nilai harian dan nilai tengah semester..
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
Kegiatan remidial dilaksanakan samapai peserta didik dinyatakan tuntas.
5. Pengelolaan soal: pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur tetapi dengan pengawasan
langsung dari pemerintah pusat.
H. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas peserta didik SMK Maarif 1 Sendangagung ditetapkan dengan
meng-gunakan kriteria sebagai berikut:
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
c. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
d. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
e. Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan berkategori BAIK maka peserta didik dapat naik kelas
f. Persentase kehadiran selama satu tahun minimal 85%
I. Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Maarif 1 Sendangagung ditetapkan
berdasarkan:
o Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
o Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019
o Pedoman Penyelenggaraan UKK Th 2018/2019 Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
o Rapat Dewan Guru.
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Maarif 1 Sendangagung adalah
sebagai berikut:
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli,
atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran
dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
1. Tanggal 13 s/d 06 Juli 2020 adalah proses Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB)
2. Tanggal 08 Juli 2020 adalah proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru
3. Tanggal 09 Juli 2020 adalah pengumuman Peserta Didik Baru yang diterima
4. Tanggal 10 s/d 13 Juli 2020 adalah daftar ulang Peserta Didik Baru
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
ditetapkan sebanyak 46 minggu untuk setiap tahun pelajaran.
Dalam kegiatan tengah semester ganjil dilaksanakan setelah 9 minggu proseses
pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan ujian tengah semester ganjil dan kegiatan
tengah semester genap dilaksanakan setelah 9 minggu proses pembelajaran
KTSP KURIKULUM 13 OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG
152
BAB IV
PENUTUP