PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat, baik anak –
anak, remaja, ibu hamil maupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, yaitu karena
perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan kelainan hemolitik.
Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Secara fisik penderita anemia tampak pucat, lemah, dan hasil lab di dapatkan penurunan
kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dari rentan normal.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
sistem hematologi yaitu anemia.
C. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian anemia.
b. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab anemia.
c. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala anemia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Anemia
Anemia di definisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di
bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Behrman E Richard, IKA Nelson:
1680).Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah SDM, kualitas
Hb, dan volume packed red blood cell (hematokrit)
per 100 ml darah (Syilvia A. Price.2006). Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendah
nya hitung sel darah dan kadar hematocrit dibawah normal Anemia bukan merupakan
penyakit, melainkan merupakan pencerminan ke adaan suatu penyakit (gangguan)
fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan Hb untuk
mengangkut oksigen ke jaringan.
B. Etiologi
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper
D. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel
darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi
dalam fagositik atau dalam sistem retikulo endotelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai
hasil sampigan dari proses tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki
aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka
hemoglobin akan muncul dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas
hemoglobin plasma, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin.
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal seperti anoksia organ terget karena
berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah ke jaringan dan mekanisme
kompensasi tubuh terhadap anemia. Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulklan gejala
yang disebut syndrome anemia.
E. Komplikasi
Menurut Handayani & Andi tahun 2008, adanya komplikasi anemia, yaitu :
a. Gagal jantung
b. Kematian akibat infeksi dan perdarahan apabila sel-sel lain ikut terkena.
c. Hipoksia
d. Iskemia
e. Episode trombosis
f. Stroke
g. Gagal ginjal
h. Priapismus
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Anemia aplastik
1) Sel darah
2) Laju endap darah
3) Faal hemostatik
4) Sumsum tulang
b. Anemia defisiensi besi
1) Kadar Hb dan indeks eritrosit
2) Kadar serum besi
G. Penatalaksanaan
Jenis-jenis terapi yang dapat diberikan adalah:
1.Terapi gawat darurat
Pada kasus anemia dengan payah jantung atau ancaman payah jantung, maka
harus segera diberikan terapi darurat dengan transfusi sel darah merah dimampatkan
(PRC) untuk mencegah perburukan payah jantung tersebut.
2.Terapi kauzal
Terapi kauzal merupakan terapi untuk mengobati penyakit dasar yang menjadi
penyebab anemia. Misalnya anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh infeksi cacing
tambang harus diberikan obat anti cacing tambang.
3. Terapi empiria
Terapi yang terpaksa diberikan sebelum diagnosis dapat dipastikan, jika terapi ini
berhasil, berarti diagnosis dapat dilakukan. Terapi ini hanya dilakukan jika tidak tersedia
fasilitas diagnosis yang mencukupi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dx.Medis : Anemia
No.MR : 15 91 59
I. BIODATA
A. Identitas Klien
Umur :1 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Bangsa : Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Status perkawinan :-
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn”s”
Umur : 30 Tahun
Status : Nikah
Alamat : Bengkel
Hubungan dengan klien : Ibu
1. Keluhan utama
Pada tanggal 27 februari 2015 pukul 19.15 Wita klien dibawah kerumah sakit
oleh keluarga melalui IGD dengan keluhan muntah darah sejak 2 minggu, badan
terasa lemah, dan pusing. Kemudian pukul 14.00 Wita klien dipindahkan keruang
ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti
sekarang
Di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami
keterangan :
= laki-laki = perempuan = garis keturunan
= tinggal dalam 1 rumah = pasien = garis pernikahan
GI : Kakek dan nenek klien meninggal dan keluarga tidak mengetahui penyebab
utamanya.
GII : : ayah dan ibu klien tidak pernah mengalami penyakit yg sama dengan
pasien
GIII: klien berada digenerasi ke III , klien anak kedua dari dua bersaudara dan
sekarang dirawat di ruangan dahlia dengan diagnose Anemia.
6. Riwayat pre natal, natal, dan post natal
a) Pre natal
b) Natal
c) Post natal
a) Fisik
- Lingkar kepala : 63 cm
- Lingkar lengan : 33 cm
b) Tahap perkembangan psikoseksual
c) Tahap Bahasa
d) Motoric kasar
Anak bisa meraba dan mengepalkan tangan, belum bisa miring dan
menangis.
e) Motoric halus
g) Sosialisasi
h) Riwayat imunisasi
Menurut keterangan dari orang tua pasien sudah mendapatkan BCG 1x,
HB 2x
8. Psikologi keluarga
Keluarga selalu menanyakan kondisi klien dan apakah klie bisa kembali normal.
Keluarga yang lain selalu memberikan dorongan moral supaya orang tua klien
tabah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
disertai Doa.
1. Kebutuhan respirasi
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami gangguan
2. Kebutuhan nutrisi
Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan nafsu makan klien normal, frekuensi
makan 3x sehari dengan bubur.
Saat Sakit : Ibu klien mengatakan napsu makan klien berkurang, dan habis ½
dari porsi yang disediakan rumah sakit.
3. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien, BAB 1-2x/ hari dengan feses
berwarna kuning kecoklatan, konsistensi lembek berbentuk dan bau khas feses.
BAK 4-6 kali sehari dengan urine berwana kuning jernih dan bau khas urine.
Saat Sakit : Ibu klien mengatakan, klien BAB 1x sehari dengan konsistensi
lembek berbentuk, warna kuning kecoklatan, bau khas feses. Klien mengatakan
buang air kecil 3-5 kali sehari, warna kuning jernih, serta bau khas urine.
4. Aktivitas
Klien belum mampu melakukan aktivitas apa-apa, klien hanya digendong oleh
ibunya.
1. Pemeriksaan Umum.
Keadaan Umum :Lemah
Kesadaran :Compos Mentis
2. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 20 x/menit
Suhu : 37,°C
Respirasi : 24 x/menit
3. Pemeriksaan H Antropometri
Lingkar dada : 46,5 cm
Lingkar lengan atas : 16 cm
Berat badan saat ini :9 kg
Lingkar kepala : 63 cm
Lingkar lengan : 33 cm
4. ead To Toes
a) Kepala dan Rambut.
Inspeksi : Bentuk bulat, tidak terdapat lesi pada kulit, rambut hitam rata,
tidak berketombe.
Palpasi : Tidak terdapat hematum, tidak ada nyeri.
b) Mata
Inspeksi : Simetris, penglihstsn normal, konjungtiva pucat, sklera putih
c) Hidung.
Inspeksi : Tidak ada penumpukan sekret, tidak ada polip.
d) Gigi dan Mulut
Inspeksi : Gigi belum lengkap, mukosa mulut
lembab, bibir tidak pecah, lidah bersih.
e) Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen, tidak terdapat sekret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
f) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis.
g) Dada
Inspeksi : Tidak ada tarikan dinding dada,
Palpasi :Pergerakan dada normal, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Suara sonor dan tidak ada penumpukan cairan pada paru.
Auskultasi : Denyut jantung teratur, tidak ada wheezing, tidak ada ronki
h) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada distensi abdomen
Auskultasi : Terdengar bising usus 18 x/menit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
i) Genetalia
Inspeksi : Tidak terpasang kateter.
j) Ekstremitas atas.
Inspeksi :Sebelah kiri terpasang infus RL 20 tts permenit,
kedua lengan terasa lemah, tidak terdapat oedema, CRT < 2 detik
k) Ekstremitas bawah
Inspeksi :tidak terdapat luka dan gangguan pada ekstremitas bawah.
Diagnosa Keperawatan
Analisa data
Implementasi
Tanggal Jam No.Dx Implementasi Respon Hasil
Senin 14.30 I 1.Kaji riwayat nutrisi, 1. Klien mampu menghabiskan
29-02- termasuk makanan yang ½ dari porsi yang disediakan
2015 disukai RS
EVALUASI
Hari/tanggal No.Dx Catatan Perkembangan
Selasa I S : ibu klien mengatakan napsu
29-02-2015 makan klien masih berkurang
O : - Klien tampak lemah
- porsi habis ½ dari yang
disediakan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai
2. Observasi dan catat masukan
makanan klien
3. timbang berat badan setiap hari
4. Berikan makan sedikit dengan
frekuensi sering dan atau makan
diantara waktu makan
5. Motivasi dan bantu hygiene
mulut yang baik sebelumdan sesudah
makan
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk rencana diet.
7. Kolaborasi; pantau hasil
pemeriksaan laboratorium
Selasa II S : Ibu Klien mengatakan klien bisa
menggerakkan tangannya dengan
maksimal
O : - Aktivitas masih dibantu
keluarga
- Keadaan umum sudah mulai rileks
- Nadi : 100x/menit
- Suhu : 36 °C
- Respirasi : 22 x/menit
A : Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Rabu III S : - ibu klien mengatakan sudah tidak
02-03-2015 merasa cemas
- ibu Klien sudah mengerti mengenai
penyakitnya dan tindakan perawatan
yang diberikan
O : - Klien tidak terlihat tegang lagi
- Klien terlihat santai
A : Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pada bagian ini penulis akan menyimpulkan hal-hal yang ditemukan pada kasus Anemia pada
klien An. “I” yang dirawat di ruang Dahlia RSUP NTB. Adapun kesimpunnya sebagai berikur:
1. Anemia merupakan penyakit pyang banyak diderita oleh masyarakat pada semua
golongan semua umur, dari anak-anak sampai orang tua. Penyebabnya sangat beragam, dari
yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai kelainan
hemolitik.
2. Tanda dan gejala yang umum ditemukan adalah klien mengalami lemah, letih, malaise,
kehilangan produktivitas, dan penurunan semangat kerja ditemukan pada tinjauan kasus.
3. Klien dengan Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
4. pada pasien dengan anemia berat dapat diberikan transfusi darah sesuai dengan
golongan dan kebutuhannya.
B.Saran
Dalam melaksanakan pengkajian hendaknya memandang klien secara keseluruhan berupa
kebutuhan Bio.Fsiko.Sosial Spiritual dan juga harus secara menyeluruh dengan melibatkan
kleuarga, sehingga didapatkan data yang tepat dan akurat.
1. Penulis menyarankan agar perawat di ruangan meningkatkan kemampuannya dalam hal
pengkajian agar didapatkan data-data yang akurat guna menegakkan diagnosa keperawatan
yang sesuai dengan kondisi klien.
2. Perawat ruagan perlu terus belajar dalam menyusun diagnosa keperawatan yang sesuai
dengan konsep teori, sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat lebih berkualitas dan
professional. Bagi mahasiswa perawat perlu meningkatkan kemampuan dan melakukan analisa
data guna mendapatkan diagnosa keperawatan yang akurat.
3. Dalam menyusun rencana asuhan keperawatan perlu disesuaikan dengan kondisi klien dan
fasilitas pendukung yang ada di rumah sakit
4. Pihak rumah sakit hendaknya perlu mempertimbangkan pengadaan alat diagnostik yang
belum tersedia di rumah sakit untuk menegakkan diagnosa, memonitor kemajuan pengobatan
dan perawatan guna meningkatakn kompetensi perawat dimasa yang akan datag.
5. Institusi pendidikan atau rumah sakit perlu membuat suatu format baku penyusunan
SOAP/SOAPIER sehingga indikasi keberhasilan suatu asuhan keperawatan dapat
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
6. Jakarta: EGC
Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC