Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

 
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat, baik anak –
anak, remaja, ibu hamil maupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, yaitu karena
perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan kelainan hemolitik.
Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Secara fisik penderita anemia tampak pucat, lemah, dan hasil lab di dapatkan penurunan
kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dari rentan normal.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
sistem hematologi yaitu anemia.
C. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian anemia.
b. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab anemia.
c. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala anemia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Anemia
Anemia di definisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di
bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Behrman E Richard, IKA Nelson:
1680).Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah SDM, kualitas
Hb, dan volume packed red blood cell (hematokrit)
per 100 ml darah (Syilvia A. Price.2006). Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendah
nya hitung sel darah dan kadar hematocrit dibawah normal Anemia bukan merupakan
penyakit, melainkan  merupakan  pencerminan ke adaan suatu penyakit (gangguan)
fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan Hb untuk
mengangkut oksigen ke jaringan.
B. Etiologi
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper

Menurut Badan POM (2011), Penyebab anemia yaitu:


1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat,
vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
2. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena
anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak
memiliki cukup persediaan zat besi.
3. Kehamilan Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi
dan vitamin untuk pertumbuhannya.
4. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran
pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan anemia.
5. Obat-obatan tertentu. jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, anti
infl amasi, dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi
dan vitamin (antasid, pil KB, antiarthritis, dll).
6. Operasi pengambilan Beberapa sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini
dapat menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
7. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada
kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia
karena mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
8. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang, malaria, atau
disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
C. Manifestasi Klinis
Karena system organ dapat terkena, maka pada anemia dapatmenimbulkan
manifestasi klinis yang luas tergantung pada kecepatantimbulnya anemia, usia,
mekanisme kompensasi, tingakat aktivitasnya,keadaan penyakit yang mendasarinya dan
beratnya anemia. Secara umumgejala anemia adalah :
a. Hb menurun (< 10 g/dL), thrombosis / trombositopenia, pansitopenia 
b. Penurunan BB, kelemahan
c. Takikardi, TD menurun, penurunan kapiler lambat, ekstremitas dingin, palpitasi, kulit
pucat.
d. Mudah lelah, sering istirahat, nafas pendek, proses menghisap yang buruk (bayi).
e. Sakit kepala, pusing, kunang -kunang, peka rangsang.

D. Patofisiologi

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel
darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi
dalam fagositik atau dalam sistem retikulo endotelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai
hasil sampigan dari proses tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki
aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka
hemoglobin akan muncul dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas
hemoglobin plasma, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin.
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal seperti anoksia organ terget karena
berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah ke jaringan dan mekanisme
kompensasi tubuh terhadap anemia. Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulklan gejala
yang disebut syndrome anemia.

E. Komplikasi
Menurut Handayani & Andi tahun 2008, adanya komplikasi anemia, yaitu :
a. Gagal jantung
b. Kematian akibat infeksi dan perdarahan apabila sel-sel lain ikut terkena.
c. Hipoksia
d. Iskemia
e. Episode trombosis
f. Stroke
g. Gagal ginjal
h. Priapismus
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Anemia aplastik
1) Sel darah
2) Laju endap darah
3) Faal hemostatik
4) Sumsum tulang
b. Anemia defisiensi besi
1) Kadar Hb dan indeks eritrosit
2)  Kadar serum besi
G. Penatalaksanaan
Jenis-jenis terapi yang dapat diberikan adalah:
1.Terapi gawat darurat
Pada kasus anemia dengan payah jantung atau ancaman payah jantung, maka
harus segera diberikan terapi darurat dengan transfusi sel darah merah dimampatkan
(PRC) untuk mencegah perburukan payah jantung tersebut.
2.Terapi kauzal
Terapi kauzal merupakan terapi untuk mengobati penyakit dasar yang menjadi
penyebab anemia. Misalnya anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh infeksi cacing
tambang harus diberikan obat anti cacing tambang.
3. Terapi empiria
Terapi yang terpaksa diberikan sebelum diagnosis dapat dipastikan, jika terapi ini
berhasil, berarti diagnosis dapat dilakukan. Terapi ini hanya dilakukan jika tidak tersedia
fasilitas diagnosis yang mencukupi.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal masuk : 27 februari 2015

Jam masuk : pukul 19.15 Wita

Ruang / kelas : Dahlia

Tanggal pengkajian : 29 februari 2015

Jam pengkajian : 15.30 Wita

Dx.Medis : Anemia

No.MR : 15 91 59

I. BIODATA

A. Identitas Klien

Nama klien : An.”I”

Umur :1 tahun
Jenis kelamin : laki-laki

Agama : islam

Bangsa : Indonesia

Pendidikan :-

Pekerjaan :-

Status perkawinan :-

Alamat : Bengkel, labu api

B. Penanggung Jawab

Nama : Tn”s”

Umur : 30 Tahun

Status : Nikah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Bengkel
Hubungan dengan klien : Ibu

II. Riwayat Keperawatan

1. Keluhan utama

Badan terasa lemah

2. Keluhan saat dikaji

Badan terasa lemah dan pusing

3. Riwayat penyakit sekarang

Pada tanggal 27 februari 2015 pukul 19.15 Wita klien dibawah kerumah sakit

oleh keluarga melalui IGD dengan keluhan muntah darah sejak 2 minggu, badan

terasa lemah, dan pusing. Kemudian pukul 14.00 Wita klien dipindahkan keruang

Dahlia untuk mendapatkan perawatan lanjut.


4. Riwayat penyakit dahulu

ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti

sekarang

5. Riwayat penyakit keluarga

Di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami

oleh klien saat ini, ataupun penyakit lain yang berbahaya


GENOGRAM

keterangan :
= laki-laki = perempuan = garis keturunan
= tinggal dalam 1 rumah = pasien = garis pernikahan

GI : Kakek dan nenek klien meninggal dan keluarga tidak mengetahui penyebab

utamanya.

GII : : ayah dan ibu klien tidak pernah mengalami penyakit yg sama dengan
pasien
GIII: klien berada digenerasi ke III , klien anak kedua dari dua bersaudara dan
sekarang dirawat di ruangan dahlia dengan diagnose Anemia.
6. Riwayat pre natal, natal, dan post natal

a) Pre natal

Ibu klien rutin saat posyandu dan tidak ada kelainan

b) Natal

Ibu klien mengatakan bahwa ia melahirkan dengan lahhir spontan di

puskesmas, berat badan lahir: 4300 gr, tidak ada komplikasi.

c) Post natal

Pada saat lahir klien langsung menangis

7. Riwayat tumbuh kembang

a) Fisik

- Lingkar kepala : 63 cm

- Lingkar lengan : 33 cm
b) Tahap perkembangan psikoseksual

Klien tampak belum percaya dengan orang tuanya.

c) Tahap Bahasa

Klien mampu membentuk komunikasi yang efektif melalui Gerakan-

gerakan aktif karena kondisinya yang lemah

d) Motoric kasar

Anak bisa meraba dan mengepalkan tangan, belum bisa miring dan

tengkurap, klien hanya mengepak-ngepakan tangan dan kakinya apabila

menangis.

e) Motoric halus

Pasien belum mampu memegang dengan telapak tangan, reflex

menghisap cukup baik.


f) Sensorik

Pandangan mata sudah mulai mengikuti gerak-gerak tapi masih terbatas,

anak sudah bisa tersenyum dan mempeerhatikan bunyi-bunyian.

g) Sosialisasi

Pasien hanya bisa bersosialisasi dengan menangis dan tersenyum

h) Riwayat imunisasi

Menurut keterangan dari orang tua pasien sudah mendapatkan BCG 1x,

HB 2x

8. Psikologi keluarga

Keluarga selalu menanyakan kondisi klien dan apakah klie bisa kembali normal.

Ekspresi wajah keluarga tampak sedih melihat keadaan klien


9. Peranan hubungan keluarga

Keluarga yang lain selalu memberikan dorongan moral supaya orang tua klien

tabah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan

disertai Doa.

10. Persepsi orang tua terhadap penyakit klien

Orang tua klien selalu tabah.

III. Riwayat Bio-Psikososial-Spritual

1. Kebutuhan respirasi

Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami gangguan

pernapasan, tidak ada riwayat asma, frekuensi napas 20x/menit


Saat sakit : ibu klien mengatakan, klien tidak mengalami kesulitan napas,

tidak sesak, frekuensi pernapasan 22x/menit

2. Kebutuhan nutrisi

Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan nafsu makan klien normal, frekuensi 
makan 3x sehari dengan bubur.
Saat Sakit : Ibu klien mengatakan napsu makan klien berkurang, dan habis ½
dari porsi yang disediakan rumah sakit.
3. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien, BAB 1-2x/ hari dengan feses
berwarna kuning kecoklatan, konsistensi lembek berbentuk dan bau khas feses.
BAK 4-6 kali sehari dengan urine berwana kuning jernih dan bau khas urine.
Saat Sakit : Ibu klien mengatakan, klien BAB 1x sehari dengan konsistensi
lembek berbentuk, warna kuning kecoklatan, bau khas feses. Klien mengatakan
buang air kecil 3-5 kali sehari, warna kuning jernih, serta bau khas urine.
4. Aktivitas
Klien belum mampu melakukan aktivitas apa-apa, klien hanya digendong oleh
ibunya.

5. Kebutuhan istirahat tidur


Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami gangguan dalam
istirahat tidur, klien kadang-kadang terbangun pada malam hari, klien biasa tidur
siang 1- 3 jam dan pada malam hari sekitar pukul 22.00 wita dan bangun pada
pukul 05.00 wita jadi frekwensi tidur klien 7- 8 jam perhari.
Saat Sakit : Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami gangguan dalam
istirahat tidur.
6.  Kebutuhan Personal Hygiene.
Sebelum Sakit : ibu klien mengatakan, klien biasanya dimandikan 2x sehari
dengan menggunakan air hangat, mengganti pakaian dan popok setelah mandi dan
bila kotor/basah, ibu juga biasa membersihkan hidung dan telinga pasien setiap
habis mandi.
Saat Sakit        :Ibu hanya mengelap badan pasien dengan air hangat, mengganti
popok dan pakaian apabila basah/kotor.
7. Kebutuhan berpakaian
Ibu klien biasanya mengganti pakaian anaknya setelah mandi dan bila kotor atau
basah
8. Kebutuhan Aman dan Nyaman
Sebelum Sakit : Ibu Klien mengatakan klien tidak pernah mengeluh mengenai
keamanan dan kenyamanan, karena masih bayi semua terpenuhi dengan
keberadaan keluarga disampingnya.
Saat Sakit : ibu Klien mengatakan klien tidak tenang, rewel dan tidak
merasan nyaman, dan ibu klien masih cemas karena penyakit yang diderita klien.
9. Kebutuhan Komunikasi
Klien hanya mampu berkomunikasi dengan menangis dan tersenyum..
10. Kebutuhan Bekerja
Klien belum mampu bekerja karena umurnya masih 6 bulan
11. Kebutuhan spiritual
Klien tidak pernah melakukan ibadah seperti orang dewasa lainnya karena umurnya
masih 1 tahun.
IV. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Umum.
Keadaan Umum :Lemah
Kesadaran :Compos Mentis
2. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 20 x/menit
Suhu : 37,°C
Respirasi : 24 x/menit

3. Pemeriksaan H Antropometri
Lingkar dada : 46,5 cm
Lingkar lengan atas : 16 cm
Berat badan saat ini :9 kg
Lingkar kepala : 63 cm
Lingkar lengan : 33 cm

4. ead To Toes
a) Kepala dan Rambut.
Inspeksi : Bentuk bulat, tidak terdapat lesi pada kulit, rambut hitam rata,
tidak berketombe.
Palpasi : Tidak terdapat hematum, tidak ada nyeri.
b) Mata
Inspeksi : Simetris, penglihstsn normal, konjungtiva pucat, sklera putih
c) Hidung.
Inspeksi : Tidak ada penumpukan sekret, tidak ada polip.
d) Gigi dan Mulut
Inspeksi : Gigi belum lengkap, mukosa mulut
lembab, bibir tidak pecah, lidah bersih.

e) Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen, tidak terdapat sekret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
f) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis.
g) Dada
Inspeksi : Tidak ada tarikan dinding dada,
Palpasi :Pergerakan dada normal, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Suara sonor dan tidak ada penumpukan cairan pada paru.
Auskultasi : Denyut jantung teratur, tidak ada wheezing, tidak ada ronki
h) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada distensi abdomen
Auskultasi : Terdengar bising usus 18 x/menit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
i) Genetalia
Inspeksi : Tidak terpasang kateter.
j) Ekstremitas atas.
Inspeksi :Sebelah kiri terpasang infus RL 20 tts permenit,
kedua lengan terasa lemah, tidak terdapat oedema, CRT < 2 detik
k) Ekstremitas bawah
Inspeksi :tidak terdapat luka dan gangguan pada ekstremitas bawah.

V. Pemeriksaan Penunjang (tanggal 22 juni 2011)


1)      Pemeriksaan Hematologi tanggal 22 juni 2011
Jenis
Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan
HB 5 gr% P ; 14-18  W : 12-16
Jumlah Leukosit 15.000 /mm³ Dewasa : 4.000-
11.000
4-12 th : 4.000-15.000
Jumlah Trombosit 186.000 1-4 th : 6.000-18.000
Hematokrit 28,3 / mm³ 150.000-400.00
P :25-42  W : 36-48
2. Terapi.
a. Infus Nacl 24 tts/menit/makro
b. As .Folat 3x1
c. Vit.B1
d. Cipro 1 fls/121 jam
e. Kalnek 3x1 Ampul IV
f. Transfusi Darah

 Diagnosa Keperawatan
          Analisa data

No DATA Etiologi Masalah


1 DS : - ibu klien  mengatakan nafsu Ganggua pemenuhan
Proses penyakit
makan berkurang, nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
- klien mengatakan sulit untuk
menghabiskan makanan yang diberikan. Nafsu makan berkurang
DO : - Porsi habis 1/2dari porsi  yang
disediakan rumah sakit.
Intake menurun
- Klien tampak lemah.

Kebutuhan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh


2 DS : Ibu klien mengatakan klien hanya Intoleransi aktivitas
Pembentukan kalori
bisa digendong seperti biasanya karena
menurun
tubuhny masih lemah.

Do : - Klien tampak lemah

-    Klien hanya terbaring    ditempat


Kelemahan
tidur.

-    Kebutuhan klien masih dibantu


Keterbatasan aktifitas
keluarga.

-    Badan masih lemah.


3. DS : Cemas
Kurangnya sumber
-    Ibu klien mengatakan belum mengerti
imformasi mengenai penyakit
sepenuhnya mengenai perawatan
anemia
pengelolaan anemia, karena klien masih
kecil, keluarga mengatakan cemas akan
kondisi klien saat ini.
Kurang pengetahuan
DO :

-    ibu klien banyak bertanya pada


perawat tentang penyakitnya Kecemasan

-    Klien tampak gelisah.


Rumusan Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang kurang
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
3) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau imformasi
mengenai penyakit anemia
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/tangga No.D Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
l x Hasil
Senin: I Setelah dilakukan 1.      Kaji riwayat 1.      Mengidentifikasi
tindakan keperawatan nutrisi, termasuk defisiensi, memudahkan
29-02-
selama 3x24 jam makanan yang intervensi
2015
diharapkan kebutuhan disukai
2.      Mengawasi
nutrisi terpenuhi
2.      Observasi dan masukan kalori atau
dengan kriteria hasil :
catat masukan kualitas kekurangan
-          Menunjukkann makanan klien konsumsi makanan
peningkatan/
3.      Mengawasi
pertahanan berat
penurunan berat badan
badan dengan nilai 3.      timbang berat
atau efektivitas
laboratorium normal. badan setiap hari
intervensi nutrisi
-          Tidak
4.      Menurunkan
mengalami mal nutrisi 4.      Berikan kelemahan,
-          Menunjukkan makan sedikit meningkatkan
prilaku/perubahan pola dengan frekuensi pemasukan dan
hidup untuk sering dan atau mencegah distensi
meningkatkan dan makan diantara
atau mempertahankan waktu makan gaster
berat badan yang
5.      Motivasi dan 5.      meningkatkan
sesuai.
bantu hygiene mulut nafsu makan dan
-          Tanda-tanda yang baik pemasukan oral,
vital dalam batas sebelumdan menurunkan
normal. sesudah makan pertumbuhan bakteri
6.      Kolaborasi 6.      Membantu dalam
dengan ahli gizi rencana diet unutk
untuk rencana diet. memenuhi kebutuhan
individual
7.      Meningkatkan
7.      Kolaborasi;
efektivitas program
pantau hasil
pengobatan, termasuk
pemeriksaan
sumber diet nutrisi yang
laboratorium
dibutuhkan

Selasa : II Setelah dilakukan 1.      Observasi 1. Sebagai acuan dalam


tindakan keperawatan keadaan umum menentukan intervensi
1-03-2015
selama 3x24 jam klien. sesuai keadaan klien
diharapkan klien
mampu melakukan
ADL sesuai dengan
2.Kaji kemapuan 2. Mengetahui tingkat
kondisinya dengan
kien  dalam kemampuan klien.
kriteria hasil :
melakanakan ADL
- Klien mampu di tempat tidur.
melakukan ADL
3. Ajarkan klien
sesuai kondisinya di 3. Melatih kemampuan
melakukan room
tampat tidur. klien untuk mobilisasi.
fasif dan aktif di
- Klien mampu duduk tempat tidur.
dan berjalan sekitar
4.Observasu 4.Tanda-tanda vital
tempat tidur.
Tanda-tanda vital. yang normal
- TTV dalam batas memungkinkan klien
normal untuk melakukan ADL
secara Mandiri.
5. Anjurkan klien
5. Keluarga dapat
untuk selalu
membantu klien untuk
mendampingi klien.
memenuhi kebutuhan
klien.
Rabu: III Setelah dilakukan 1. Lakukan pendekatan 1.Bertujuan agar klien
tindakan tiap melakukan tindakan lebih yakin atas tindakan
02-03-
keperawatan selama yang diberikan perawat
2015
5x24 jam diharapkan
2.Klien dan keluarga
klien mampu 2.Berikan informasi
faham tentang penyakit
melakukan ADL berhubungan dengan
klien
sesuai dengan penyakit klien dan
kondisinya dengan tindakan keperawatan
kriteria hasil Klien yang diberikan.
dapat tidur nyenyak 3. Observasi rasa cemas
3. Bertujuan apakah
-  Klien dapat klien sebelum dan setelah
penjelasan dan tindakan
mengerti tentang melakukan tindakan
yang telah diberikan
penjelasan yang mampu mengurangi
diberikan kecemasan sebelumnya
-  Klien mengatakan 4. Dengan
tidak cemas lagi 4.Dengarkan keluhan-
mendengarkan keluhan-
keluhan klien
-  Klien tampak rileks keluhan klien bertujuan
untuk memulihkan rasa
percaya diri klien pada
perawat dan
menandakan bahwa
perawat memperhatikan
5. Berikan motivasi 5. Memberikan
kepada keluarga klien ketenangan dan
meningkatkan harapan
sembuh bagi klien

   Implementasi
Tanggal Jam No.Dx Implementasi Respon Hasil
Senin 14.30 I 1.Kaji riwayat nutrisi, 1. Klien mampu menghabiskan
29-02- termasuk makanan yang ½ dari porsi yang disediakan
2015 disukai RS

14.45 2.Observasi dan catat 2.     Makanan yang


masukan makanan klien disediakan habis ½ porsi

15.00 3.Berikan makan sedikit 3.Klien bisa makan sedikit


dengan frekuensi sering demi sedikit
dan atau makan diantara
waktu makan
15.10 4.Motivas dan 4.ibu klien mau membersihkan
bantu keluarga mulutnya klien dengan tisue
klien hygiene mulut yang
baik sebelumdan sesudah
makan pada klien
15.30 5.Kolaborasi dengan ahli 5. Klien diberikan diet TKTP
gizi untuk rencana diet
08.15 II 1.Kaji riwayat nutrisi, 1.Kliem mampu menghabiskan
termasuk makanan yang ½ dari porsi yang disediakan
disukai. RS.

13.00 2.Observasi dan catat 2.Makanan yang disediakan


masukan makanan klien habis ½ porsi
08.25 3.Berikan makan sedikit 3.Klien bisa makan sedikit
dengan frekuensi sering demi sedikit
dan atau makan diantara
waktu makan
08.30 4.Motivasi dan bantu ibu 4. Ibu Klien mau
klien hygiene mulut yang membersihkan
baik sebelumdan sesudah mulutn klien dengan tisue
makan pada klien

08.32 5.      Kolaborasi dengan 5. Klien diberikan diet


ahli gizi untuk rencana diet TKTP
08.15 III 1.Mengkaji  riwayat nutrisi, 1.Kliem mampu menghabiskan
termasuk makanan yang ½ dari porsi yang disediakan
disukai RS

13.00 2.Mengboservasi   dan catat 2.Makanan yang disediakan


masukan makanan klien habis ½ porsi

08.25 3.Memberikan makan 3.Klien bisa makan sedikit


sedikit dengan frekuensi demi sedikit
sering dan atau makan
diantara waktu makan
4.Klien mau membersihkan
4.Memotivasi  dan bantu ibu mulutnya dengan tisue
08.30 klien melakukan hygiene
mulut yang baik
sebelumdan sesudah
08.32 makanpada klien 5. Klien diberikan diet TKTP
5.      berkolaborasi  dengan
ahli gizi untuk rencana diet
Selasa 08.15 I 1. Mengobservasi keadaan 1.Keadaan umum klien
01-03- umum klien. nampak rileks
2015 2. Mengkaji   kemapuan 2.Klien selalu dibantu
kien  dalam melakanakan keluarganya dalam memenuhi
09.10 ADL di tempat tidur. ADLnya
3.Mengajarkan klien 3. Klien masih dibantu untuk
melakukan room fasif dan duduk di tempat tidur oleh
09.13 aktif di tempat tidur. keluarganya
4.      Mengobservasi 4.   TTV
Tanda-tanda vital. Nadi  : 100 x/menit
13.00 Suhu : 36 °C
Respirasi : 24 x/menit
5.      Menganjurkan 5.     Keluarga mendampingi
keluarga untuk selalu dan membantu dalam
09.20 mendampingi klien. memenuhi kebutuhan klien.

09.10 II 1.      Mengobservasi 1.   Keadaan umum klien


keadaan umum klien. lemah
09.13 2.      Kaji kemapuan kien  2.   Klien masih dibantu
dalam melakanakan ADL di keluarganya dalam memenuhi
tempat tidur. ADLnya
13.00 3.      Mengajarkan ibu klien 3.   Klien masih dibantu untuk
melakukan room fasif dan duduk di tempat tidur oleh
aktif di tempat tidur klien. keluarganya.
09.20 4.      Mengobservasi
Tanda-tanda vital. 4.   TTV:
Nadi  : 100x/menit
Suhu : 36 °C
5.      Menganjurkan Respirasi : 22 x/menit
keluarga untuk selalu 5.   Keluarga mendampingi
mendampingi klien. dan membantu dalam
memenuhi kebutuhan klien.
08.15 III 1.Mengobservasi keadaan 1.Keadaan umum klien mulai
umum klien. rileks
09.10 2.Kaji kemapuan klien  2.Klien masih dibantu
dalam melakanakan ADL di keluarganya dalam memenuhi
tempat tidur. ADLnya

09.13 3.Mengajarkan klien


3.        Klien masih dibantu
melakukan room fasif dan untuk duduk di tempat tidur
aktif di tempat tidur. oleh keluarganya.
13.00 4. Mengobservasi Tanda-4.        TTV
tanda vital. Nadi  : 100x/menit
Suhu : 36 °C
Respirasi:24 x/menit
5.       Menganjurkan 5.        Keluarga mendampingi
keluarga untuk selalu dan membantu dalam
09.20 mendampingi klien. memenuhi kebutuhan klien.

Rabu I Setelah 1.      Lakukan pendekatan 1.      Bertujuan agar klien


02-03- dilakukan tiap melakukan tindakan lebih yakin atas tindakan yang
2015 tindakan diberikan perawat
keperawat 2.      Berikan informasi 2.      Klien dan keluarga
an selama berhubungan dengan faham tentang penyakit klien
5x24 jam penyakit klien dan tindakan
diharapkan keperawatan yang
klien diberikan.
mampu 3.Observasi rasa 3.Bertujuan apakah
melakukan       cemas klien sebelum penjelasan dan tindakan yang
ADL dan setelah melakukan telah diberikan mampu
sesuai tindakan mengurangi kecemasan
dengan sebelumnya
kondisinya
dengan 4.Dengarkan keluhan- 4.Dengan mendengarkan
kriteria keluhan klien keluhan-keluhan klien
hasil Klien bertujuan untuk memulihkan
dapat tidur rasa percaya diri klien pada
nyenyak perawat dan menandakan
-  Klien bahwa perawat
dapat memperhatikan
mengerti 5.Berikan motivasi 5.      Memberikan ketenangan
tentang kepada keluarga klien dan meningkatkan harapan
penjelasan sembuh bagi klien
yang
diberikan
-       Klien
mengataka
n tidak
cemas lagi
-          Klie
n tampak
rileks
08.00 II 1.      Melakukan 1.    Klien bisa menerima
pendekatan tiap melakukan dengan baik.
tindakan
10.00 2.      Memberikan informasi 2.    keluarga klien mendengar
berhubungan dengan kan dengan baik dan bisa
penyakit klien dan tindakan memahami informasi yang
keperawatan yang diberikan.
diberikan.
10.15 3.      Klien kelihatan rileks
3.      Mengobservasi rasa
     cemas ibu klien sebelum
dan setelah melakukan 4.ibu Klien sudah merasa tidak
10.18 tindakan cemas
4.      Mendengarkan
10.20 keluhan-keluhan klien 5.      Klien dan keluarga
5.      Memberikan motivasi berterimakasih karena merasa
kepada klien diperhatikan
08.00 III 1. Melakukan 1.        Klien bisa menerima
pendekatan tiap dengan baik.
melakukan tindakan
10.00 2.      Memberikan 2.        keluarga
informasi kepada ibu mendengarkan dengan baik
klien berhubungan dengan dan bisa memahami informasi
penyakit klien dan tindakan yang diberikan.
keperawatan yang
diberikan.

10.15 3.   Mengobservasi rasa 3. Klien kelihatan mulai rileks


     cemas klien sebelum
dan setelah melakukan 4.ibu Klien sudah tidak merasa
10.18 tindakan cemas
4.Mendengarkan keluhan- 5.        keluarga berterimakasih
10.20 keluhan ibu  klien karena merasa diperhatikan
5.      Memberikan motivasi
kepada ibu klien

 EVALUASI
Hari/tanggal No.Dx Catatan Perkembangan
Selasa I S : ibu klien mengatakan napsu
29-02-2015 makan klien  masih berkurang
O : - Klien tampak lemah
      - porsi habis ½ dari yang
disediakan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan
1.       Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai
2.       Observasi dan catat masukan
makanan klien
3.       timbang berat badan setiap hari
4.       Berikan makan sedikit dengan
frekuensi sering dan atau makan
diantara waktu makan
5.       Motivasi dan bantu hygiene
mulut yang baik sebelumdan sesudah
makan
6.       Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk rencana diet.
7.       Kolaborasi; pantau hasil
pemeriksaan laboratorium
Selasa II S : Ibu Klien mengatakan klien  bisa
menggerakkan tangannya dengan
maksimal
O : - Aktivitas masih dibantu
keluarga
- Keadaan umum sudah mulai rileks
- Nadi  : 100x/menit
- Suhu : 36 °C
- Respirasi : 22 x/menit
A : Masalah teratasi
P  : pertahankan intervensi
Rabu III S : - ibu klien mengatakan sudah tidak
02-03-2015 merasa cemas
- ibu Klien sudah mengerti mengenai
penyakitnya dan tindakan perawatan
yang diberikan
O : - Klien tidak terlihat tegang lagi
- Klien terlihat santai
A : Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan
Pada bagian ini penulis akan menyimpulkan hal-hal yang ditemukan pada kasus Anemia pada
klien An. “I” yang dirawat di ruang Dahlia  RSUP NTB. Adapun kesimpunnya sebagai berikur:
1.      Anemia merupakan penyakit pyang banyak diderita oleh masyarakat pada semua
golongan semua umur, dari anak-anak sampai orang tua. Penyebabnya sangat beragam, dari
yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai kelainan
hemolitik.
2.      Tanda dan gejala yang umum ditemukan adalah klien mengalami lemah, letih, malaise,
kehilangan produktivitas, dan penurunan semangat kerja ditemukan pada tinjauan kasus.
3.      Klien dengan Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
4.      pada pasien dengan anemia berat dapat diberikan transfusi darah sesuai dengan
golongan dan kebutuhannya.

 B.Saran
Dalam melaksanakan pengkajian hendaknya memandang klien secara keseluruhan berupa
kebutuhan Bio.Fsiko.Sosial Spiritual dan juga harus secara menyeluruh dengan melibatkan
kleuarga, sehingga didapatkan data yang tepat dan akurat.
1.   Penulis menyarankan agar perawat di ruangan meningkatkan kemampuannya dalam hal
pengkajian  agar didapatkan data-data yang akurat guna menegakkan diagnosa keperawatan
yang sesuai dengan kondisi klien.
2.   Perawat ruagan perlu terus belajar dalam menyusun diagnosa keperawatan yang sesuai
dengan konsep teori, sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat lebih berkualitas dan
professional. Bagi mahasiswa perawat perlu meningkatkan kemampuan dan melakukan analisa
data guna mendapatkan diagnosa keperawatan yang akurat.
3.   Dalam menyusun rencana asuhan keperawatan perlu disesuaikan dengan kondisi klien dan
fasilitas pendukung yang ada di rumah sakit
4.   Pihak rumah sakit hendaknya perlu mempertimbangkan pengadaan alat diagnostik yang
belum tersedia di rumah sakit untuk menegakkan diagnosa, memonitor kemajuan pengobatan
dan perawatan guna meningkatakn kompetensi perawat dimasa yang akan datag.
5.   Institusi pendidikan atau rumah sakit perlu membuat suatu format baku penyusunan
SOAP/SOAPIER sehingga indikasi keberhasilan suatu asuhan keperawatan dapat
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC

Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi

6. Jakarta: EGC

Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New

Jersey: Upper Saddle River

Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New

Jersey: Upper Saddle River

Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima

Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai