Oleh :
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. Skala Utama (SU) merupakan angka pada rahang tetap yang ditunjuk oleh
angka nol rahang geser.
2. Skala Nonius (SN) merupakan angka pada rahang geser yang membentuk
garis lurus dengan skala pada rahang tetap dikalikan dengan ketelitian alat.
3. Hasil Pengukuran (HP) = Skala Utama (SU) + Skala Nonius (SN).
No Besi Logam
Skala Skala Skala Skala Skala Skala
Utama Nonius Utama Nonius Utama Nonius
1 20 mm 0,015 mm 7 mm 0,031 mm 2 mm 0,048 mm
2 20 mm 0,028 mm 7 mm 0,024 mm 2 mm 0,036 mm
3 20 mm 0,032 mm 7 mm 0,031 mm 2 mm 0,044 mm
4 20 mm 0,014 mm 7 mm 0,023 mm 2 mm 0,042 mm
5 20 mm 0,016 mm 7 mm 0,030 mm 2 mm 0,044 mm
6 20 mm 0.026 mm 7 mm 0.027 mm 2 mm 0.041 mm
Tabel 4.4. Selisih Nilai Dengan Rata – Rata Pengukuran Dengan Mikrometer
Sekrup
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah di lakukan, maka dapat di ambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Skala nonius sangat membantu kita dalam melakukan pengambilan data
artinya data yang kita ambil lebih akurat .
2. Pada percobaan kali ini di ambil pengukuran yang berbeda untuk setiap benda
yang di ukur agar terdapat variasi data yang di dapatkan.
3. Untuk angka ketelitian dari jangka sorong kekurangannya adalah susah untuk
menentukan nilai / angka dimensi karean angka yang kurang jelas.
4. Untuk angka ketelitian dari micrometer kekurangannya adalah tidak bisa
mengukur dimensi sebuah benda yang lebih dari 25 cm dan sulit untuk
mengukur benda yang berukuran bulat.
5.2 Saran
Agar praktikum lebih teliti dalam menentukan nilai pada saat pengukuran,
seharusnya bahan – bahan yang di gunakan lebih canggih lagi agar data –data
yang dihasilkan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Pembahasan
Dalam percobaan pengukuran ketidakpastian pengukuran hampir pasti kita
temui, walaupun pengukuran kita lakukan dengan sangat hati – hati. Dengan
demikian kemampuan melakukan evaluasi terhadap ketidakpastian serta upaya
untuk meminimalisasi ketidakpastian menjadi hal yang sangat penting.
Pada percobaan kali ini menggunakan alat – alat ukur seperti jangka sorong
dan micrometer sekrup yang mempunyai fungsi berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya. Pada perhitungan dimensi gelas ukur, pada gelas ukur terdapat
berbagai pengukuran seperti diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman.
Dari data perhitungan diameter dalam gelas ukur menggunakan Jangka
Sorong di dapat nilai- nilai yang berfariasi seperti 36.05, 36.10, 36.20, 36.55,
36.30, dan 35. 10, dengan nilai keseksamaan 99.9979 %. Kemudian dari
perhitungan diameter luar gelas ukur di dapat nilai – nilai seperti 40.80, 40.86,
40.90, 40.80, 40.70, dan 40.90, dengan nilai keseksamaan 99.9992305 %. Serta
dari perhitungan kedalaman gelas ukur di dapat nilai – nilai seperti 112.8, 112.9,
112.9, 112.9, 112.8, dan 112.9, dengan nilai keseksamaan 99.99990166 %.
Kemudian dari data perhitungan menggunakan mikrometer sekrup di
lakukan pada tiga benda kerja yaitu kubus, balok besi, dan uang logam. Pada
perhitungan ketebalan kubus di dapat nilai- nilai seperti 20.015, 20.028, 20.032,
20.014, 20.016, dan 20.026, dengan nilai keseksamaan 99.9998704 %. Kemudian
dari perhitungan ketebalan balok besi di dapat nilai – nilai seperti 7.031, 7.024,
7.031, 7.023, 7.030, dan 7.027, dengan nilai keseksamaan 99.9999654 %. Serta
dari perhitungan ketebalan uang logam di dapat nilai – nilai seperti 2.048, 2.036,
2.044, 2.042, 2.044, dan 2.041, dengan nilai keseksamaan 99.99987 %.
Dari data di atas dapat kita lihat rata – rata nilai keseksamaan dari kedua
alat ukur tersebut, yaitu rata – rata nilai keseksamaan pada jangka sorong adalah
99.999010 %, dan pada micrometer sekrup adalah 99.999901 %. Sangat kecil
perbedaan nilai keseksamaan pengukuran dari dua alat ukur tersebut, penyebab
adanya sedikit perbedaan nilai pengukuran bisa saja di akibatkan dari praktikan
saat melakukan pengukuran ataupun dari ketelitian alat ukurnya, karena jangka
sorong dan micrometer memiliki ketelitiaan yang berbeda.
Untuk nilai keseksamaan dari semua percobaan terdapat sedikit variasi
nilai dari kisaran 99.9979 % sampai 99.9999654 % artinya percobaan yang di
lakukan telah berhasil karena tingkat kesalahan yang sangat kecil.