Anda di halaman 1dari 3

SOAL I TEORI

1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
2. Contoh: pajak dengan tarif tinggi dikenakan untuk minuman keras hal ini berfungsi untuk
mengurangi konsumsi minuman keras.
3. Hal ini mengandung makna bahwa pajak harus di bayarkan sesuai dengan “daya pikul”
masing-masing orang. Pendekatan untuk mengukur daya pikul ada dua yaitu (1) unsur
objektif, yaitu dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang, (2) unsur subjektif, yaitu dengan memperhatikan besarnya kebutuhan materiil
yang harus dipenuhi. Jadi, mungkin sama-sama berpenghasilan Rp10.000.000, namun
pembayaran pajak penghasilannya. Penghasilan sama, namun juga harus melihat jumlah
tanggungan (misal status kawin dan jumlah tanggungannya).
4. 1) unsur objektif, yaitu dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki
oleh seseorang. Contoh: orang dengan orang dengan penghasilan atau kekayaan yang
lebih besar tentu membayar pajak dengan jumlah ynag lebih besar pula.
(2) unsur subjektif, yaitu dengan memperhatikan besarnya kebutuhan materiil yang harus
dipenuhi. Contoh: orang dengan tanggungan atau kebutuhan materiil yang lebih besar
akan dikenai pajak lebh sedikit disbanding dengan yanga memiliki sedikit tanggungan.
5. Dalam Surat Tagihan Pajak, terdapat beberapa fungsi yang dijelaskan sebagai berikut:
 Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT Wajib Pajak.
 Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda.
 Sarana untuk menagih pajak.

SOAL II
a. Hitung PPh 21 yang dipotong dari penghasilan 2019
Penghasilan pegawai tetap Rp. 145.000.000
Penghasilan bruto sebulan Rp. 145.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan Rp. 500.000
Penghasilan Neto sebulan Rp. 144.500.000
Penghasilan Neto 1 tahun Rp. 1.734.000.000

PTKP
Untuk WP sendiri Rp. 54.000.000
Menikah Rp. 4.500.000
2 Anak Rp. 9.000.000
Rp. 67.500.000
PKP 1 tahun = Rp. 1. 666.500.000
PPh Ps 21 setahun
5%x 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x 250.000.000 = Rp. 37.500.000
25% x 500.000.000 = Rp. 123.187.500
30% x 866.500.000 = Rp. 259.950.000
b. PPh setiap bulan
Rp. 423.137.500 : 12 bulan x 6 bulan = Rp. 211.568.750

SOAL III
a. Upah sehari: Rp.180.000 sedangkan batas upah tidak dikenakan pph pasal 21
adalah sebesar Rp.450.000 sehingga Tuan Ali tidak dikenakan pph pasal 21 atau
nihil.

b. 1). PPh 21 Manajer Berto

250.000 x 8 = 2.000.000 x 2 = 4.000.000

25.000.000 – 4.000.000 = 21.000.000

Gaji sebulan 21.000.000

Pengurang

Biaya jabatan 5% x 500.000 -250.000

Penghasilan neto 1 bulan 20.750.000


Penghasilan 1 tahun (6 x 20.750.000) 124.500.000

PTKP

WP sendiri -54.000.000

Penghasilan Kena Pajak 70.500.000

2). PPh 21

5% x 50.000.000 = 2.500.000

15% x 20.500.000 = 3.075.000

Jumlah = 5.575.000

PPh pasal 21 Setahun 64.925.000

PPh 21 Sebulan 5.410.416

SOAL IV

Harga faktur US 800.000


Biaya asuransi (1% x 800.000) US 8.000
Biaya angkut (4% x 800.000) US 32.000
CIF US 840.000
CIF dlm rupiah Rp 12.096.000.000
Bea masuk (10% x 12.096.000.000) Rp 1.209.600.000
Bea masuk tambhaan (5% x 12.096.000.000) Rp 604.800.000
Nilai impor Rp 13.910.400.000
Perhitungan Tidak Memiliki API
= (Tarif PPh pasal 22 tidak punya API x Nilai Impor)
= 7,5% x 13.910.400.000
= 1.043.280

Anda mungkin juga menyukai