PEMBIMBING
Dra. Lucia Aridinanti, MT
SUPERVISOR
Dra. Lucia Aridinanti, MT
Abstrak
Kayu lapis (plywood) merupakan produk yang sekarang
menjadi primadona di perindustrian di Indonesia dimana salah
satu produsen kayu lapis adalah PT. “X”. Secara kontinyu
industri kayu lapis cenderung meningkat dan menjadi salah satu
komoditi ekspor unggulan di sektor kehutanan. Tujuan dari
penelitian ini adalah meningkatkan kapabilitas proses produksi
plywood, meningkatkan level sigma, dan menganalisa prioritas
perbaikan penyebab terjadinya cacat pada plywood. Dalam
mencapai tujuan tersebut maka dilakukan analisis dengan
menggunakan peta kendali U, kemudian mencari nilai kapabilitas
proses dan nilai level sigma. Proses yang ada di perusahaan
%
belum kapabel karena nilai 𝑝̂ 𝑃𝐾 kurang dari satu yaitu bulan
Januari sebesar 0,4533, bulan Februari sebesar 0,4367, dan
bulan Maret sebesar 0,4333. Prioritas perbaikan yang
diutamakan adalah cacat gelembung dengan level sigma untuk
bulan Januari sebesar 4,61-Sigma, bulan Februari sebesar 4,55-
Sigma dan bulan Maret sebesar 4,54-Sigma.
̂%
Kata kunci : plywood, peta kendali U, level sigma dan 𝒑𝑷𝑲
v
(halaman ini sengaja diksongkan)
vi
APLICATION OF SIX SIGMA ON IMPROVING THE
QUALITY OF PRODUCING PLYWOOD IN “X” Co.
Abtract
Plywood is products that now become favorite in
Indonesian industry where one of the producers plywood is “X”
Co. Continuously plywood industry tended to increase and
become one commodity main export in the forestry sector. The
purpose of this research is to identify the characteristics of
quality of production of plywood, knowing the capability of the
production process, and determine the level of sigma. In
achieving the objectives then analyzed using the control chart U,
then look for the value of process capability and value of sigma
level. Existing processes in companies not yet capable of because
%
the value of 𝑝̂𝑃𝐾 less than one that is January 0,4533, amounting
to February for 0,4367, and as much as 0,4333 the month of
March. Priority improvement are especially is defect bubbles to
the level sigma in January of 4,61-Sigma, February for 4,55-
Sigma and March of 4,54-Sigma.
̂%
Keywords : plywood, control chart U, sigma level, and 𝒑𝑷𝑲
vii
(halaman ini sengaja dikosongkan)
viii
KATA PENGATAR
ix
8. Teman-teman statistika ITS dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu-satu atas segala bantuan, dukungan
dan doa yang memberikan makna dan kenangan dalam
hidup.
Dengan selesainya laporan Tugas Akhir ini, penulis
menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Maka saran serta kritik yang sangat diharapkan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
Bab 4 Analisis dan Pembahasan ........................................23
4.1 Tahap Analyze .................................................................23
4.1.1 Peta Kendali Proses Plywood pada Line Asembly....23
4.1.2 Indeks Kapabilitas ....................................................25
4.1.3 Penetapan Prioritas Perbaikan ..................................26
4.1.4 Identifikasi Akar-Akar Permasalahan ......................27
4.1.5 Pengukuran Baseline Kinerja pada Tingkat Proses .29
4.1.6 Pengukuran Baseline Kinerja pada Tingkat Output. 31
4.2 Tahap Improve ................................................................31
4.3 Tahap Control pada Bulan Maret 2014...........................32
4.3.1 Peta Kendali Proses Plywood pada Line Asembly ...32
4.3.2 Indeks Kapabilitas ....................................................34
4.3.3 Penetapan Prioritas Perbaikan ..................................36
4.3.4 Identifikasi Akar-Akar Permasalahan ......................36
4.3.5 Pengukuran Baseline Kinerja pada Tingkat Proses .38
4.3.6 Pengukuran Baseline Kinerja pada Tingkat Output..40
Bab 5 Kesimpulan dan Saran ............................................40
5.1 Kesimpulan .....................................................................40
5.2 Saran ...............................................................................40
Daftar Pustaka
Lampiran
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
(halaman ini sengaja dikosongkan)
xiv
DAFTAR TABEL
xv
(halaman ini sengaja dikosongkan)
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan :
c = banyak ketidaksesuaian keseluruhan
7
% 𝑍(𝑝̂)
𝑃𝑃𝐾 =
3
(2.4)
(Bothe, 1997).
Keterangan :
𝑢̅ = nilai center line peta kendali u
𝑝̂ = persentase produk yang tidak sesuai
1. Perspektif Statistik
Menurut perspektif ini, proses Six Sigma adalah proses yang
hanya menghasilkan 3,4 DPMO (defect per million
opportunity). DPMO ialah ukuran kegagalan dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma yang menunjukan kegagalan
per sejuta kesempatan. DPMO tidak hanya sekedar cacat saja,
namun merupakan rasio cacat dibandingkan dengan peluang
jumlah kemungkinan cacat yang terjadi.
2. Perspektif Metodologi
Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk
menyelesaikanmasalah dan peningkatan proses melalui fase
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).
DMAIC merupakan jantung analisis Six Sigma yang menjamin
voice of customer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga
produk yang dihasilkan memuaskan keinginan pelanggan.
Tahap Pendefinisian (Define)
Define merupakan langkah operasional pertama dalam
program Peningkatan Kualitas Six Sigma. Pada tahap ini yang
harus dulakukan adalah mendefinisikan beberapa hal yang
berkaitan dengan : (1) perumusan masalah. (2) penetapan
tujuan atau sasaran perbaikan.
Tahap Pengukuran (Measure)
Pengukuran merupakan langkah operasional kedua dalam
program Pengendalian Kualitas Six Sigma. Terdapat tiga hal
pokok yang harus dilakukan yaitu : (1) penetapan karakteristik
kualitas kunci (Critical to Quality (CTQ)). (2) penentuan
prioritas perbaikan yang diperoleh dengan cara membuat
diagram pareto dari hasil perhitungan jumlah cacat, sehingga
dapat diketaui CTQ sebagai prioritas perbaikan. (3)
pengukuran baseline kinerja proses pada saat ini dengan
menghitung DPO dan DPMO dari CTQ kunci.
Tahap Analisis (Analyze)
Analisis adalah langkah operasional ketiga dalam program
Peningkatan Kualitas Six Sigma. Beberapa hal yang harus
dilakukan adalah : (1) penetapan target kinerja, dalam
11
Log Yard
Log Yard merupakan suatu lokasi yang digunakan
sebagai tempat penimbunan atau penyimpanan log yang ditata
secara rapi untuk memudahkan proses produksi sesuai standar
log.
Proses Line Veneer
Bahan baku kayu lapis berupa gelondongan atau log
kayu yang biasanya berukuran 100/130 cm masuk pada proses
Line Veneer yang merupakan suatu lokasi produksi yang
digunakan sebagai proses pengupasan dari kayu gelondongan
menjadi lembaran veneer sesuai dengan ukuran standar.
1. Proses Rotary
Rotary Veneer merupakan proses pengupasan log dari
kulit kayu hingga kupasan inti kayu dengan panjang log
100/130 cm, dengan ketebalan kupasan sesuai standar
mulai dari 22 mm s/d 31 mm. Hasil kupasan berupa
gulungan veneer yang akan dipotong secara mnual
dengan Hand Clipper sesuai ukuran standar.
2. Proses Press Dryer
Press Dryer merupakan mesin yang digunakan dalam
proses pengeringan dari hasil potongan yang harus
diperhatikan dengan panjang log 100/130 cm dengan
ketebalan kupasan mulai 22 mm s/d 31 mm yang
ditumpuk dengan temperatur suhu yang ditentukan.
3. Proses Repair Core
Proses perbaikan mutu core yang dikeringkan, bila
terdapat lembaran veneer yang sobek/berlubang agar
veneer bisa digunakan secara maksimal sehingga tidak
menimbulkan reject.
Proses Line Face Back
Line Face Back merupakan suatu lokasi produksiyang
digunakan hampir sama dengan line veneer akan tetapi ukuran
stansar pengupasan log lebih tipis.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan :
c = banyak ketidaksesuaian keseluruhan
𝑐𝑖 = jumlah ketidaksesuaian per hari
n = ukuran sampel
𝑛𝑖 = ukuran sampel per hari
u = menyatakan jumlah cacat dibagi jumlah sampel
𝑢𝑖 = jumlah cacat dibagi jumlah sampel per hari
dimana 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑚
Define (D)
- Mendefinisikan pemilihan produk
yang diperbaiki
- Merumuskan masalah
- Menetapkan tujuan atau sasaran
perbaikan
Measure (M)
- Menetapkan karakteristik kualitas
- Menetapkan prioritas perbaikan
- Pengukuran baseline kinerja saat
ini
Analyze (A)
- Membuat diagram Pareto
- Mengukur DPMO dan level
sigma
- Menetapkan kapabilitas proses
- Mengidentifikasi akar
permasalahan
Tidak
Mencari penyebab
Terkendali titik out of control
Iya
A
24
Improve (I)
- Perbaikan-perbaikan dilakukan
setelah melihat diagram Pareto dan
diagram Ishikawa
Control (C)
- Melakukan analisis bulan Maret
untuk mengontrol variabilitas
proses
Selesai
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
0,13
1
1 1
Sample Count Per Unit
0,12
UCL=0,11217
0,11
_
U=0,10377
0,10
LCL=0,09536
1
0,09 1
1
1
0,08
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Sample
yaitu titik pengamatan ke- 3, 7, 10, 12, 13, 17, 18, 21, 24. Hal
ini dapat terjadi karena terkadang terjadi human error pada saat
penyetelan mesin atau adanya operator baru yang belum ahli.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis
peta u, proses produksi plywood tipe Tipis pada bulan Februari
2014 belum terkendali secara statistik, sehingga perlu dicari
penyebabnya. Berikut adalah peta kendali u bulan Februari
2014 setelah perbaikan.
0,115
0,110
UCL=0,10861
Sample Count Per Unit
0,105
_
U=0,10068
0,100
0,095
LCL=0,09275
0,090
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
𝑝̂ = 𝑒 −0,1007 = 0,9042
% 𝑍(𝑝̂ ) 𝑍(0,9042)
𝑝̂𝑃𝐾 = = = 0,43667
3 3
Percent
20000 60
15000
40
10000
20
5000
0 0
CTQ g ng pis re ap tu
r ng si he
r
un ra Ti Co rL en ra ina Ot
e mb Ku bal a h ve rb Ku lim
l e t O e B e
Ge Co
r Te Pa T F/ D
Jumlah_Defect 9675 6356 5403 4346 2544 1552 928 786 1121
Percent 29,6 19,4 16,5 13,3 7,8 4,7 2,8 2,4 3,4
Cum % 29,6 49,0 65,5 78,8 86,6 91,3 94,2 96,6 100,0
Gambar 4.3 Diagram Pareto Jumlah Cacat Selama Bulan Februari 2014
Line Asembly
Mesin Perbaikan
- Pemasangan sapot relling
Sander - Ganti oli gear box sander top
bottom
- Repair talang lem
- Ganti remis packing pompa kondo
Glue Spreader
- Repair ganti ulir doctor roll atas kiri
yang aus
- Pengelasan plat stainless
Hot Press - Pengelasan pipa steam 3/4" elbow
- Repair / ganti seal neple output
32
0,20
Sample Count Per Unit
0,15
1
UCL=0,1156
_
0,10 U=0,1013
LCL=0,0870
1 1 1
1
1
0,05
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Sample
0,150
Sample Count Per Unit
0,125
UCL=0,1139
_
0,100 U=0,1016
LCL=0,0893
0,075
0,050
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
𝑝̂ = 𝑒 −0,1016 = 0,90339
% 𝑍(𝑝̂ ) 𝑍(0,90339)
𝑝̂𝑃𝐾 = = = 0,4333
3 3
20000
100
15000 80
Jumlah_Defect
Percent
60
10000
40
5000
20
0 0
CTQ is r i r
ng ip ng re ap tu as he
bu lT ra Co rL en in Ot
em ba Ku h e b im
l re ta Ov Te
r
De
l
Ge Te Co Pa
Jumlah_Defect 6695 3444 3069 2147 1060 785 669 893
Percent 35,7 18,4 16,4 11,4 5,6 4,2 3,6 4,8
Cum % 35,7 54,0 70,4 81,8 87,5 91,7 95,2 100,0
Gambar 4.7 Diagram Pareto Jumlah Cacat Selama Bulan Maret 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwaindeks kapabilitas
pembuatan plywood tipe Tipis setelah dilakukan
improve pada bulan Maret sebesar 0,4333 dan level
sigma sebesar 3,54-Sigma. Nilai-nilai tersebut menurun
dari bulan sebelumnya yaitu 0,4367 dan 3,55-Sigma
pada bulan Februari.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada plywood
disebabkan oleh beberapa faktor. Dari faktor manusia,
karena operator pada proses pengukuran, pengeleman
dan pengeringan kurang berpengalaman dan karena
faktor psikologis operator saat bekerja, seperti lelah,
mengantuk, lengah atau stress. Dari faktor material
kualitas bahan baku sehingga menyebabkan lubang dan
kasar pada permukaan vinir. Dari faktor mesin
ketebalan dan ketipisan vinir yang disebabkan oleh
penyetelan mesin kurang tepat, dan press mark yang
disebabkan oleh mesin terlalu panas atau terlalu dingin.
Selain itu untuk faktor lingkungan adanya material
asing yang menempel pada permukaan vinir.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan adalah :
1. Dari diagram pareto jenis cacat yang paling besar adalah
cacat gelombang dan deliminasi dengan persentase total
80%. Cacat ini disebabkan oleh kelalaian operator pada
proses glue spreader atau pengeleman yang tidak merata
sehingga ketika masuk proses hot press dan cold press
permukaan yang tidak terlem menjadi bergelombang dan
menjadi tidak rekat sehingga diharapkan operator
diberikan peringatan untuk lebih berhati-hati.
42
DAFTAR PUSTAKA
Rata-rata
Ukuran Jumlah Jumlah
Tgl X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15
Sampel Cacat Cacat per
unit
2 272 140 11 - 11 36 32 1 190 2 140 356 15 - 77 11.197 1.283 0,114584
45
20 205 274 - 2 24 181 59 - 314 8 30 613 113 - 72 19.977 1.895 0,094859
46
LAMPIRAN A2. DATA BULAN FEBRUARI
Rata-rata
Ukuran Jumlah Jumlah
Tgl X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15
Sampel Cacat Cacat per
Unit
1 - 1 - - 2 - - - 3 1 - 23 4 - - 13.798 1.416 0,102624
47
17 - 5 - - 12 - - - 30 6 1 196 55 - - 7.807 826 0,105802
48
LAMPIRAN A3. DATA BULAN MARET
Rata-
rata
Jumlah
Tgl X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total Jumlah
Cacat
Cacat
per Unit
1 130 168 - - 4 50 25 1 229 6 31 404 40 - 54 11.521 1142 0,099
49
17 15 - - - 3 - - - 7 5 - 83 2 - 7 1.622 122 0,075
20 1 9 - - - 2 - - 9 - 2 13 2 - 1 289 39 0,135
24 11 28 - - - 6 1 - 18 - - 12 3 - 5 1.082 84 0,078
50
53
Keterangan.
pˆ 1 e 0,0906 0,913
Januari Z pˆ Z 0,913 1,36
pˆ PK
%
0,4533
3 3 3
pˆ 1 e 0,1007 0,9042
Februari Z pˆ Z 0,9042 1,31
pˆ PK
%
0,43667
3 3 3
pˆ 1 e 0,1016 0,90339
Maret Z pˆ Z 0,90339 1,3
pˆ PK
%
0,4333
3 3 3
3000
80
2500
2000 60
Percent
d2
1500
40
1000
20
500
0 0
jenis defect gelembung deliminasi core kurang tebal tipis F/B botak Other
d2 1767 1017 338 74 71 120
Percent 52,2 30,0 10,0 2,2 2,1 3,5
Cum % 52,2 82,2 92,2 94,4 96,5 100,0
61
0,11 1
1 1
Sample Count Per Unit
1
1
0,10
UCL=0,09745
_
0,09 U=0,09092
LCL=0,08439
1
0,08 1
1
1 1
0,07 1
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Sample
0,100
UCL=0,09691
0,095
Sample Count Per Unit
_
U=0,09065
0,090
0,085
LCL=0,08439
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sample
62